Anda di halaman 1dari 13

ACUTE LIMB

ISCHEMIA
OLEH :
Emir Baskara Nasution
71180891062

Dokter Pembimbing :
dr. Muhammad Khadafi Sp. B
DEFINISI
Akut Limb Iskemik merupakan suatu kondisi dimana terjadi penurunan
mendadak perfusi ekstremitas yang menyebabkan gangguan pada kemampuan
pergerakkan, rasa nyeri atau tanda-tanda iskemik berat dalam jangka waktu
dua minggu atau lebih. Akut limb iskemik adalah oklusi akut dari suatu arteri
pada ekstremitas dimana merupakan penurunan secara tiba-tiba atau
perburukan perfusi anggota gerak yang menyebabkan ancaman potensial
terhadap viabilitas ekstremitas.
ETIOLOGI
PATOFISIOLOGI
Kebanyakan emboli dan thrombosis in situ seringkali menyebabkan gangguan
pada arteri femoral dan popliteal, terutama pada kondisi pasien yang pernah
mengalami bypass arteri, rupture plak atherosclerosis, atau pada keadaan low
output. Penghentian aliran arteri ke ekstremitas secara mendadak memicu
kompleks proses patofisiologis. Jaringan yang mengalami malperfusi akan
mengalami perubahan metabolism, dari metabolism aerob menjadi
metabolism anaerob. Perubahan rasio laktat – piruvat akan meningkatkan
produksi laktat, meningkatkan konsentrasi ion hydrogen, dan akhirnya
menyebabkan terjadi acidosis. Iskemia yang progresif menyebabkan disfungsi
dan kematian sel.
PATOFISIOLOGI
Iskemia dan reperfusi otot skelet akan menstimulus sejumlah kaskade inflamasi
tambahan yang melibatkan aktivasi komplemen, meningkatkan ekspresi
molekul adhesi, pelepasan sitokin, sintesa eicosanoid, pembentukan radikal
bebas, perubahan sitoskeletal, deplesi adenine nucleotide, perubahan
metabolism kalsium dan fosfolipid, aktivasi leukosit, dan disfungsi endotel.
Interleukin (IL)-1β dan tumor necrosis factor (TNF) – α dapat segera dideteksi
setelah reperfusi dan memicu molekul adhesi pada permukaan sel endotel,
meningkatkan kebocoran kapiler, dan menstimulasi produksi IL-6 dan IL-8, yang
mana lebih lanjut meningkatkan permeabilitas endotel, menghancurkan
integritas endotel, dan mengaktivkan leukosit.
PATOFISIOLOGI
Efek klinis dari respon seluler terhadap reperfusi berupa pembengkakan
jaringan, suatu kondisi kerusakan yang hebat pada ruang tertutup di lengan
bawah, paha, dan betis. Derajat kerusakan iskemik akan bervariasi tergantung
proksimitas jaringan terhadap lokasi oklusi dan efisiensi suplai darah melalui
pembuluh kolateral. Besar kecilnya respon inflamasi akan ditentukan oleh
seberapa luas zona iskemik. Sehingga reperfusi pada sekelompok besar otot
yang terjadi dengan injuri iskemik tingkat lanjut dan nekrosis jaringan akan
menyebabkan pelepasan sejumlah besar mediator inflamasi toksik ke dalam
sirkulasi sistemik. Efek perusak dari proses reperfusi dapat menyebabkan
pasien dengan injuri iskemik ireversibel harus diamputasi.
ANAMNESIS
Onset serangan dan waktu nyeri yang tiba-tiba, lokasi dan
intensitasnya, bagaimana perubahan keparahan sepanjang
waktu kesemuanya harus digali. Durasi dan intensitas nyeri
adalah penting dalam membuat keputusan medis.
PEMERIKSAAN FISIK

Pallor Pulselessness

Pain Paralysis

Parasthesia Poikilotermia
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Angiografi

Magnetic resonance angiografi

Computerized tomographic angiography

Duplex ultrasonography
KLASIFIKASI

perfusi jaringan masih cukup, walaupun terdapat penyempitan arteri, tidak ada

KLASS I kehilangan sensasi motorik dan sensorik, masih bias dengan obat-obatan pada
pemeriksaan Doppler signal audible

KLASS IIA perfusi jaringan tidak memadai pada aktivitas tertentu. Timbul

klaudikasio intermiten, Harus dilakukan pemeriksaan angiography


perfusi jaringan tidak memadai, ada kelemahan otot ekstremitas dan kehilangan

KLASS IIB sensasi pada ekstremitas. Harus dilakukan intervensi selanjutnya seperti
revaskularisasi ataupun embolektomy

telah terjadi iskemia berat yang mengakibatkan nekrosis, kerusakan saraf yang permanen,

KLASS III

irreversible, kelemahan ekstremitas, kehilangan sensasi sensorik, kelainan kulit atau gangguan
penyembuhan lesi kulit. Intervensi tindakan yang dilakukan yaitu amputasi
PENATALAKSANAAN

Terapi medis awal


• prinsip dasar terapi awal adalah resusitasi cairan, analgesic, dan pemberian
obat-obatan antitrombin dan antiplatelet. Unfractioned heparin (UFH) harus
diberikan pada dosis tinggi (100-150 unit/kgBB)

Teknik endovascular
• Tindakan ini hanya boleh dilakukan pada pasien yang dengan pemeriksaan
neurologis masih intak. Alternatif yang terbaik adalah dengan trombolisis
dengan cateter-based mechanical.

Intervensi pembedahan
• Pada kasus yang ekstrim , thrombectomy / embolectomy dari femoral,
popliteal dan pembuluh darah di pedis mungkin diperlukan. Terapi
pembedahan diindikasikan untuk iskemia yang mengancam ekstremitas
KOMPLIKASI
Compartment syndrome (pain on passive flexion/extension,
paralysis, paresthesia, pallor; pulses adalah sering tampak.
Pembengkakan jaringan dalam kaitannya dengan reperfusi
menyebabkan peningkatan pada tekanan intracompartment
tekanan, penurunan aliran kapiler, iskemia, dan myonecrosis
[pada >30 mm Hg.]
PROGNOSIS
Pasien dengan iskemik lengan dan tungkai akut biasanya memiliki faktor
pencetus berupa gangguan kardiovaskuler, yang dapat memungkinkan
timbulnya suatu iskemik. Populasi ini memiliki prognosis jangka panjang yang
buruk. Angka kelangsungan hidup rata-rata dalam lima tahun pada iskemik
lengan dan tungkai akut yang disebabkan oleh thrombosis adalah sekitar 45%,
dan jika disertai dengan emboli, akan berkurang menjadi sekitar 20%. Resiko
untuk kehilangan anggota gerak tergantung kepada beratnya iskemik dan
lamanya waktu yang telah lewat sebelum tindakan revaskularisasi dilakukan

Anda mungkin juga menyukai