Anda di halaman 1dari 16

METODE PEMBELAJARAN PAUD DAHLIA INDAH

Jln. Surya Haji Gg Keluarga Laut Dendang

LAPORAN PENELITIAN

` `

DISUSUN
OLEH :

KELOMPOK 3

NAMA : Dwi Cahyani (1192111001)

Ira Ikurnia (1192411001)

Izza Sya’adah Sitorus (1192111013)

Rahmah Damayanti(11911111003)

Yuswida Yanti Harahap (11911111023)

KELAS : A Reguler

DOSEN PENGAMPU : Armita Sari, M. Pd

PENDIDIKAN PRASEKOLAH DAN SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur atas kehadirat Tuhan yang Maha Esa. Dimana atas berkat dan
karunianya pengkritisi dapat menyelesikan tugas Mini Riset ini dengan baik dan tepat waktu.
Penyusun mengucapkan terimakasih kepada ibu Armita Sari, M.Pd., yang telah membimbing
kami dalam menyelesaikan tugas Mini Riset ini. Kami juga tidak lupa mengucapkan
terimakasih kepada teman-teman semua yang telah memberikan dukungan serta semangat
untuk Kami dalam menyelesaian laporan ini.

Mini Riset ini merupakan salah satu tugas yang harus dipenuhi dalam satu semester.
Dalam penyusunan laporan ini terdapat beberapa komponen yang harus dipenuhi dan harus
sesuai dengan sistematika yang telah ditentukan. Penyusun berharap laporan Mini Riset ini
membawa manfaat bagi pembaca. Dan laporan ini dapat dijadikan sebagai acuan dalam
pembuatan laporan dan menambah informasi yang berkaitan dengan penelitian.

Penulisan Mini Riset ini tidak terlepas dari kesalahan baik dalam penggunaan tanda
baca atau penggunaan kalimat yang kurang tepat. Oleh sebab itu, penyusun meminta maaf
atas kekurangan tersebut. Guna memperbaiki kesalahan di masa yang akan datang, maka
penyusun mengharapkan adanya saran serta kritikan yang membangun.

Medan, November 2019

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .....................................................................................................................i

DAFTAR ISI ..................................................................................................................................ii

BAB 1 PENDAHULUAN...............................................................................................................1

a. Latar Belakang....................................................................................................................1

b. RumusanMasalah................................................................................................................1

c. Tujuan Penulisan laporan ..............................................................................................


.............................................................................................................................................1

d. Manfaat Penelitian...........................................................................................................
.............................................................................................................................................1

e. Jenis Penelitian ........................................................................................................................1

f. Metode Penelitian.........................................................................................................2

g. Objek,tempat,Waktu penelitian.....................................................................................1

BAB II KAJIAN PUSTAKA ..........................................................................................................3

BAB III. METODE PENELITIAN.................................................................................................8

a. DesainPenelitian.............................................................................................................8

b. Populasi Dan SampelPenelitian.....................................................................................8

c. VariabelPenelitian dan Defenisi Operasional...............................................................9

d. InstrumendanTeknikPengumpulanData.........................................................................9

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN................................................................9

a. HasilPenelitian...............................................................................................................10

b. Pembahasan Hasil Penelitian...............................................................................................11

BAB V PENUTUP......................................................................................................................13

a. Kesimpulan........................................................................................................................13
b. Saran..................................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................1

iii
1
BAB I
PENDAHULUAN

1.    Latar Belakang Masalah


Konseling merupakan adaptasi dari aliran psikologi yang memfokuskan perhatiannya
pada tingkah laku yang tampak. Pada hakekatnya konseling merupakan sebuah upaya
pemberian bantuan dari seorang konselor pada klien, bantuan disini dalam pengertian sebagai
upaya membantu orang lain agar ia mampu tumbuh kearah yang dipilihnya sendiri. Dalam
pandangan kaum behaviorist (termasuk dalam konselor behavioural) manusia dianggap
sebagai sesuatu yang dapat dirubah dan dibentuk, manuisa bersifat mekanistik dan pasif.
Banyak pendekatan dalam pendekatan behavioural, dari keseluruhan pendekatan yang ada
semua menjurus pada pendekatan direktif dimana konselor lebih berperan aktif dalam
penanganan masalahnya.
Pada awal sejarah bimbingan dimulai permulaan abad ke 20 di Amerika dengan
didirikannya suatu “vocational Burea” tahun 1980 oleh Frank Persons, yang lalu lebih
terkenal dengan sebutan The Father Guidance. Yang menekankan setiap individu diberikan
pertolongan agar mereka dapat mengenal dan memahami berbagai kekuatan dan kelemahan
yang ada pada dirinya dengan tujuan agar dapat dipergunakan secara intelejensi dalam
memilih perkerjaan yang tepat bagi dirinya. Adapun awal kegiatan “bimbingan” di negara
Indonesia pada hakikatnya telah berakar dalam seluruh kehidupan dan perjuangan bangsa
indonesia. Dan sebenarnya di Indonesia yang memulai kegiatan secara resmi adalah
pemerintah yang mengeluarkan SK agar dilingkungan sekolah ataupun lembaga-lembaga
pemerintah diberikan bimbingan konseling, dalam upaya membantu peserta didik ataupun
para pegawai mencapai dan memanfaatkan kualitas dalam dirinya dengan sebaik-baiknya.
Setelah dirasakan manfaatnya, bimbingan inipun dapat berkembang dilingkungan
masyarakat. Baik yang mengelolanya individu maupun suatu instansi swasta.Dalam
kehidupan semua orang pasti mempunyai permasalahan tidak terkecuali anak usia sekolah.
Bimbingan dan konseling pribadi-sosial merupakan salah satu bidang bimbingan yang ada
disekolah. Yang bertujuan untuk membantu siswa dalam mencari penyelesaian dari
permasalhannya serta mengarahkannya ke penyelesaian yang lebih baik.

2.    Rumusan Masalah
Bagaimana perkembangan sosial anak di sekolah dasar (SD)?

3.    Tujuan Penulisan Laporan


Laporan ini ditulis guna memenuhi tugas mata kuliah Bimbingan dan Konseling
tentang perkembangan bahasa anak SD(sekolah dasar) yang diampu oleh ibu Armita Sari,
M.Pd..

4.    Manfaat Penelitian
Manfaat penulisan laporan ini adalah untuk mengetahui bagaimana perkembangan
sosial anak di sekolah dasar (SD). Mulai dari keberaniannya mengemukakan pendapat dan
kehidupan sosial lainnya.

5. Jenis Penelitian

2
Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian adalah penelitian deskriptif.
Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang memberikan gambaran yang lebih jelas
tentang situasi-situasi sosial. Penelitian deskriptif yang biasa disebut jugak penelitian
taksonomik dimaksudkan untuk ekplorasi dan klarifikasi mengenai sesuatu fenomena atau
pernyataan sosial dengan jalan mendeskripsikan sejumlah variabel yang berkenaan dengan
masalah dan unit yang diteliti (mulyadi, 2012:73)

5.    Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi. Metode
observasi adalah metode yang dilakukan dengan cara melihat dan mendengarkan peristiwa
atau tindakan yang dilakukan oleh orang-orang yang diamati , kemudian merekam hasil
pengamatannya dengan catatan atau alat bantu lainnya.

6.    Objek, Tempat dan Waktu Penelitian


Siswa/i yang menjadi objek penelitian ini. Pengamatan dilakukan pada hari Selasa, 29
Oktober 2019 di SD 106161.

3
BAB II PEMBAHASAN

PERKEMBANGAN SOSIAL ANAK SD

1.    Perkembangan Sosial

Pengertian Perkembangan sosial Syamsul Yusuf (2007) menyatakan bahwa


Perkembangan sosial merupakan pencapaian kematangan dalam hubungan sosial.
Perkembangan sosial dapat pula diartikan sebagai proses belajar untuk menyesuaikan diri
terhadap norma-norma kelompok, moral dan tradisi: meleburkan diri menjadi satu kesatuan
dan saling berkomunikasi dan kerja sama. Kemampuan sosial anak berkembang dari berbagai
kesempatan dan pengalaman bergaul dengan orang-orang dilingkungannya. Kebutuhan
berinteraksi dengan orang lain telah dirasakan sejak usia enam bulan, disaat itu mereka telah
mampu mengenal manusia lain, terutama ibu dan anggota keluarganya. Anak mulai mampu
membedakan arti senyum dan perilaku sosial lain, seperti marah (tidak senang mendengar
suara keras) dan kasih sayang.

Sunarto dan Hartono (1999) menyatakan bahwa hubungan sosial (sosialisasi)


merupakan hubungan antar manusia yang saling membutuhkan. Hubungan sosial mulai dari
tingkat sederhana dan terbatas, yang didasari oleh kebutuhan yang sederhana. Semakin
dewasa dan bertambah umur, kebutuhan manusia menjadi kompleks dengan demikian tingkat
hubungan sosial juga berkembang amat kompleks. Perkembangan sosial berarti perolehan
kemampuan berperilaku yang sesuai dengan tuntutan sosial. Tuntutan sosial pada perilaku
sosial anak tergantung dari perbedaan harapan dan tuntutan budaya dalam masyarakat di
mana anak berkembang, juga tergantung dari usia dan tugas perkembangannya. Sosialisasi
merupakan proses belajar bersikap dan berperilaku sesuai dengan tututan sosial sehingga
mampu hidup bermasyarakat dengan orang-orang di sekitarnya. Proses sosialisasi dilakukan
melalui belajar berperilaku dan memainkan peran sosial yang dapat diterima masyarakat,
serta mengembangkan sikap sosial sehingga akhirnya dapat melakukan penyesuaian sosial.
Kemampuan peserta didik bersosialisasi antara lain dipengaruhi oleh kesempatan, waktu dan
motivasi untuk bersosialisasi, kemampuan berkomunikasi dengan bahasa yang dapat
dimengerti, dan metode belajar efektif serta bimbingan bersosialisasi.

4
Dalam perkembangan sosial peserta didik usia SD, kelompok dan permainan anak
memegang peranan penting. Melalui kegiatan kelompok dan permainan, anak SD belajar
bergaul dan bersosialisasi dengan anak-anak lainnya. Agar dapat diterima dan tidak ditolak
oleh kelompok dan permainan, anak perlu mengadakan penyesuaian sosial. Untuk itu anak
perlu mempelajari berbagai keterampilan sosial seperti kemampuan menjalin hubungan
dengan orang lain, menolong orang lain. Perkembangan sosial dapat menumbuhkan jiwa
sosial dan perhatian terhadap lingkungan tanpa ada tekanan karena perkembangan sosial
berkembang dengan baik.

Dengan demikian, dapat dimengerti bahwa semakin bertambah usia anak maka
semakin kompleks perkembangan sosialnya, dalam arti mereka semakin membutuhkan orang
lain. Tidak dipungkiri lagi bahwa manusia adalah makhluk sosial yang tidak akan mampu
hidup sendiri, mereka butuh interaksi dengan manusia lainnya, interaksi sosial merupakan
kebutuhan kodrati yang dimiliki oleh manusia.

Menjadi orang yang mampu bermasyarakat memerlukan tiga proses sosial yang saling
berkaitan. Sehingga kegagalan dalam satu proses akan menurunkan kadar sosialisasi individu.

2.    Karakteristik Perkembangan Sosial

Karakteristik dan ciri tingkah laku sosial anak SD adalah minat terhadap kelompok
makin besar, mulai mengurangi keikutsertaannya pada aktivitas keluarga. Hal ini timbulnya
geng-geng pada anak tingkat SD dalam lingkungannya. Anak membentuk geng hanyalah
untuk kesenangan bermain semata bukan untu melakukan kekacauan. Dalam geng ini
terdapat dua jenis yaitu geng anak laki-laki dan geng anak wanita.

Perbedaan geng anak laki-laki yaitu tipe kegiatannya lebih keras, bergejolak, dan
bersifat petualangan seperti: main peperangan, berkelana, mencari ikan, berburu burung, dan
memanjat pohon. Sementara itu geng anak wanita lebih nampak kelembutan dan hubungan
social seperti: main di sekitar rumah dengan permainan ringan yaitu main tali, main congkak,
dan petak umpet.

5
Pengaruh yang timbul pada keterampilan sosialisasi anak diantaranya berikut ini:
membantu anak untuk belajar bersama dengan orang lain dan bertingkah laku yang dapat
diterima oleh kelompok. Membantu anak mengembangkan nilai-nilai sosial yang cenderung
lebih mementingkan orang lain daripada kepentingan sendiri. Membantu mengembangkan
kepribadian yang mandiri dengan mendapatkan kepuasan emosional dari rasa berkawan.
Anak akan melakukan penilaian diri yang sangat mempengaruhi hubungan sosial mereka.
Disamping itu anak akan memberi penilaian tentang rasa senang dan tidak senangnya pada
orang lain. Menurut Hurlock mengemukakan ada beberapa pola perilaku dalam situasi sosial
pada awal masa anak-anak yaitu sebagai berikut: kerja sama, persaingan, kemurahan hati,
hasrat akan penerimaan sosial, simpati, empati, ketergantungan, sikap ramah, meniru,
perilaku kedekatan.

3.    Penyesuaian Sosial

Penyesuaian sosial merupakan tingkah laku yang mendorong seseorang untuk


menyesuaikan diri dengan orang lain dan kelompok sesuai dengan keinginan dari dalam dan
tuntutan lingkungan. Dalam penyesuaian sosial anak dilatih berperilaku yang positif agar
disenangi dalam lingkungannya. Perilaku social tersebut yaitu:

a.    Persaingan yang baik

b.    Kerjasama

c.    Simpati

4.    Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Sosial

a.    Keluarga

Faktor Keluarga Keluarga merupakan kelompok sosial pertama dalam kehidupan sosial anak.
Diantara faktor yang terkait dengan keluarga dan yang banyak berpengaruh terhadap
perkembangan social anak adalah hal-hal yang berkaitan dengan: Status sosial ekonomi
keluarga Keutuhan keluarga. Sikap dan kebiasaan orang tua

b.    Kematangan/pengalaman

6
faktor pengalaman awal yang diterima anak. Pengalaman social awal sangat menentukan
perilaku kepribadian selanjutnya Sekolah juga mempunyai pengaruh yang sangat penting
bagi perkembangan sikap sosial anak, karena selama masa pertengahan dan akhir anak-anak,
Anak-anak menghabiskan waktu bertahun-tahun di sekolah sebagai anggota suatu masyarakat
kecil yang harus mengerjakan sejumlah tugas dan mengikuti sejumlah aturan yang
menegaskan dan membatasi perilaku, perasaan dan sikap mereka

c.    Pendidikan

Di sekolah, guru membimbing perkembangan kemampuan sikap, dan hubungan sosial yang
wajar pada peserta didiknya. Hubungan sosial yang sehat dalam sekolah dan kelas
seyogyanya diprogram, dikreasikan, dan dipelihara bersama-sama dalam belajar, bermain dan
berkompetisi sehat. Sekolah mengupayakan layanan bimbingan kepada peserta didik.
Bimbingan selain untuk belajar adalah untuk penyesuaian diri ke dalam lingkungan atau juga
penyerasian terhadap lingkungannya. Kepada siswa diajarkan tentang disiplin dan aturan
melalui keteraturan atau conformity yang disiratkan dalam tiap pelajaran

d.   Faktor teman sebaya


Makin bertambah umur, si anak makin memperoleh kesempatan lebih luas untuk
mengadakan hubungan-hubungan dengan teman-teman sebayanya, sekalipun dalam
kenyataannya perbedaan-perbedaan umur yang relatif besar tidak menjadi sebab tidak adanya
kemungkinan melakukan hubungan-hubungan dalam suasana bermain.

e.   Media Massa
Media massa adalah faktor lingkungan yang dapat merubah atau mempengaruhi
prilaku masyarakat melalui proses-proses. Media massa juga sangat besar pengaruhnya bagi
perkembangan seseorang, dengan adanya media massa, seorang anak dapat mengalami masa
pertumbuhan dan perkembangan dengan pesat. Media massa dapat merubah prilaku
seseorang ke arah positif dan negatif.

5. Upaya Guru dalam  Perkembangan Sosial Anak SD


       Seorang guru harus mengetahui tentang perkembangan sosial anak karena sangat
berpengaruh terhadap tingkah laku seorang anak.

7
1.    Guru dapat menghadapi anak didiknya secara tepat sesuai dengan sifat-sifat khas yang
ditampilkan anak didiknya itu. Sebagi contoh : anak berumur 6-12 tahun yang
perkembangannya normal menunjukkan tingkah laku produktif tinggi. Pada periode ini anak
ingin berbuat sesuatu yang menunjukkan hasil, memiliki ide yang banyak, yang ingin
ditampilkannya. Oleh karena itu guru hendaknya memberi kesempatan dan rangsangan agar
anak dapat mengembangkan berbagai keterampilan. Guru/calon guru dapat Guru/calon guru
dapat menghadapi anak didiknya secara tepat sesuai dengan sifat-sifat khas yang ditampilkan
anak didiknya itu.
2.    Guru dapat memilih dan menentukan tujuan materi dan strategi belajar yang sesuai dengan
tingkat kemampuan intelektual anak didik. Siswa sekolah dasar khususnya kelas rendah,
sedang dalam tahap berfikir konkrit permulaan. Oleh karena itu tujuan belajar hendaknya
yang sederhana dan dalam bentuk tingkah laku yang jelas. Demikian pula materi belajar
hendaknya terkait dengan pengalaman anak yang ada disekitarnya. Contoh : Anak dalam
belajar membaca, maka materi belajar hendaknya terdiri dari kata-kata yang pernah dialami
atau dipahami anak melalui pengalaman lingkungannya.
3.    Guru dapat menghadapi anak dengan benar dalam bentuk tingkah laku yang benar. Guru
yang mempelajari psikologi perkembangan menyadari bahwa anak yang dihadapinya adalah
sedang dalam proses perkembangan. Contoh : Wajarlah anak melakukan kesalahan dalam
tingkah laku, karena kekurang tahuan dan kekurang mampuannya.
4.    Guru  dapat terhindar dari pemahaman yang salah tentang anak, khususnya mengenai
keragaman proses perkembangan anak mempengaruhi kemampuannya dalam belajar. Ada
anak yang cepat dan ada anak yang lambat perkembangan kemampuannya. Sebagai contoh :
memperlakukan anak di dalam kelas tidaklah sama, karena pada prinsipnya akan kita jumpai
paling tidak tiga kelompok anak taraf kemampuan yang berbeda yaitu anak yang
berkemampuan tinggi, sedang, dan rendah. 

8
BAB III

PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Lokasi Penelitian


Penelitian ini dilakukan di salah satu SDN yaitu SD Negeri 106161 Laut Dendang
2. Deskripsi Data Hasil Penelitian
Penelitian dilakukan dengan metode pembagian kuisioner berupa angket yang
dibagikan ke anak sekolah dasar kelas IV dengan jumlah siswa. Angket yang sudah
diisi kemudiankami kumpulkan kembali untuk menarik kesimpulan dari penelitian
kami mengenai Perkembangan layanan bimbingan sosial yang bertujuan mengetahui
perkembangan sosial anak.
Dari penelitian yang kami lakukan dengan metode pengisian angket ke siswa-siswi
sekolah dasar kelas IV dengan berpacu pada angket atau kusioner yang kami perbuat
maka kami menyimpulkan bahwa siswa-siswi SD Negeri 106161 Laut Dendang
memiliki hubungan sosial yang baik.

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Dari penelitian yang kami lakukan, diketahui bahwa hubungan sosial siswa-siswi
kelas IV tersebut adalah baik. Dari pertanyaan yang kami ajukan dalam pengisian angket,
siswa-siswi yang duduk di kelas IV sekolah dasar menjawab dengan jujur dari apa yang
kami tanyakan selama proses pengisian angket berlangsung. Dengan deskripsi pertanyaan
yang kami ajukan pada angket dalam melakukan penelitian, antara lain:

1. Pertanyaan pertama apakah kamu memiliki sahabat di dalam kelas?


2. Pertanyaan kedua apakah kamu termasuk anak yang pendiam?
3. Pertanyaan ketiga apakah kamu pernah bertengkar dengan teman satu kelas?
4. Pertanyaan keempat apakah kamu termasuk orang yang percaya diri?
5. Pertanyaan yang kelimaapakah kamu berani mengerjakan soal ke depan?
6. Pertanyaan yang keenamapakah kamumenyontek saat melakukan ujian/ ulangan?
7. Pertanyaan yang ketujuhapakah kamu pernah menemukan barang yang bukan milik
kalian dan mengembalikan kepada pemiliknya?

9
8. Pertanyaan yang kedelapanapakah kamu menyalahkan/ menuduh orang lain tanpa
adanya bukti?
9. Pertanyaan kesembilanapakah kamu selalu mengucapkan terima kasih setelah
menerima bantuan dari orang lain?
10. Pertanyaan kesepuluhapakah kamu memiliki hubungan yang baik dengan teman
sebangku?
11. Pertanyaan yang kesebelas apakah kamu bersikap baik kepada guru/ teman?
12. Pertanyaan yang kedua belas apakah kamu selalu membantu teman yang sedang
membutuhkan bantuan?
13. Pertanyaan ketiga belas apakah kamu orangyang aktif di dalam kelas?
14. Pertanyaan keempat belas apakah kamu peduli dengan teman sekelas?
15. Pertanyaan yang kelima belas apakah kamu orang yang aktif dalam kerja kelompok?
16. Pertanyaan yang keenam belas apakah kamu akan menerima teman apa adanya?
17. Pertanyaan yang ketujuh belas apakah kamu berlaku jujur dalam bersahabat?
18. Pertanyaan kedelapan belas apakah kamu berteman dengan orang yang sejalan
dengan kamu?
19. Pertanyaan kesembilanbelasapakah kamu merasa malu atau minder ketika ingin
mengungkapkan pendapat?
20. Pertanyaan ke dua puluh apakah kamu setiapada tugas jarang memiliki ide yang
dapat diungkapkan?
21. Pertanyaan kedua puluh satu apakah kamu sering berbicara dengan teman sebangku
ketika belajar?
22. Pertanyaan kedua puluh dua apakah kamu jarang memilik ide yang bisa diungkapkan
ke orang lain?
23. Pertanyaan kedua puluh tiga apakah kamu berbicara baik dan sopan kepada guru?
24. Pertanyaan kedua puluh empat apakah kamu sayang kepada teman ?
25. Pertanyaan kedua puluh lima apakah kamu sayang kepada guru?

Persentase hasil penelitian

No Keterangan Ya Tidak

1 Pertanyaan pertama 97% 3%

2 Pertanyaan kedua 80% 2%

10
3 Pertanyaan ketiga 83% 17%

4 Pertanyaan keempat 93% 7%

5 Pertanyaan kelima 80% 20%

6 Pertanyaan keenam 93% 7%

7 Pertanyaan ketujuh 77% 23%

8 Pertanyaan kedelapan 87% 13%

9 Pertanyaan kesembilan 100% 0

10 Pertanyaan kesepuluh 73% 27%

11 Pertanyaan kesebelas 100% 0

12 Pertanyaan ke dua belas 100% 0

13 Pertanyaan ketiga belas 93% 7%

14 Pertanyaan ke empat belas 100% 0

15 Pertanyaan kelima belas 97% 3%

16 Pertanyaan keenam belas 100% 0

17 Pertanyaan ketujuh belas 100% 0

18 Pertanyaan kedelapan belas 67% 33%

19 Pertanyaan kesembilan belas 20% 80%

20 Pertanyaan kedua puluh 53% 47%

21 Pertanyaan kedua dua puluh satu 60% 40%

22 Pertanyaan kedua puluh dua 100% 0

23 Pertanyaan kedua puluh tiga 100% 0

24 Pertanyaan kedua puluh empat 93% 7%

25 Pertanyaan kedua puluh lima 100% 0

11
Bab IV

Penutup

A. Kesimpulan

Dari penelitian yang telah kami lakukan, dapat kami simpulkan bahwa siswa-siswi SD
Negeri 106161 Laut Dendang yang berjumlah 30 orang yang duduk di bangku sekolah
dasar kelas IV telah memiliki hubungan sosial yang baik, dan perkembangan sosial yang
baik pula. Dengan metode pengisian angket yang, data yang kami terima adalah

12
menyatakan bahwa siswa-siswi tersebut telah memenuhi hubungan sosial yang baik
dengan lingkungan sekitarnya terutama saat di dalam kelas.

B. Saran
1. Untuk lebih meningkatkan lagi hubungan sosial yang ada di sekitarlingkungan, baik
itu lingkungan sekolah maupun rumah.
2. Untuk guru ataupun orang tua lebih mengembangkandan meningkatkan kepercayaan
diri anak agar tidak ada kesulitan yang akan dialami anak jika ingin melakukan
hubungan sosial dengan guru, teman atau pun orang lain.

13

Anda mungkin juga menyukai