Anda di halaman 1dari 15

PROGRAM SUPERVISE PENDIDIKAN MASYARAKAT

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Supervisi, Monitorting, dan Evaluasi
Program Pendidikan Masyarakat

Dosen Pengampu:
Prof. Ibnu Hajar, M.Si
Nanda Ayu Setiawati, S.Pd., M. Pd

Disusun Oleh:

KELOMPOK 5
Fadilatul Hasanah : 1203171026
Gian br Sipahutar : 1203371004
Herman Suhdi : 1192171009
Naser Maulidina Fitra Suci : 1203171028

JURUSAN PENDIDIKAN MASYARAKAT

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

FEBRUARI 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada TUHAN yang maha ESA, berkat rahmat-Nya, penulis dapat
menyelesaikan Tugas Rutin untuk memenuhi tugas Supervisi, Monitorting, dan Evaluasi
Program Pendidikan Masyarakat. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Prof.
Ibnu Hajar, M.Si dan Ibu Nanda Ayu Setiawati, S.Pd., M. Pd selaku dosen pengampu mata
kuliah Supervisi, Monitorting, dan Evaluasi Program Pendidikan Masyarakat di Universitas
Negeri Medan atas kesempatan yang telah diberikan kepada kami untuk mengerjakan tugas
Rutin ini. Penulis juga berterimakasih kepada rekan-rekan mahasiswa dan orang tua yang
telah berpartisipasi dalam pengerjaan TR ini.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna
sempurnanya makalah ini. Penulis berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi
penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

Akhir kata penulis berharap Tugas Rutin ini dapat memberikan manfaat bagi para
pembaca. Terima kasih

Medan, 21 Februari 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................................. 1


DAFTAR ISI............................................................................................................................................. 2
BAB I ........................................................................................................................................................ 3
PENDAHULUAN .................................................................................................................................... 3
A. Latar Belakang ............................................................................................................................ 3
B. Rumusan Masalah ....................................................................................................................... 5
C. Tujuan ......................................................................................................................................... 5
BAB II....................................................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN ....................................................................................................................................... 6
A. Perencanaan Program Supervisi Pendidikan .................................................................................. 6
B. Karakteristik Perencanaan Supervisi .......................................................................................... 7
C. Faktor- faktor yang diperlukan dalma perencanaan supervisi ................................................. 8
D. Cara Menyusun Program Supervisis Pendidikan ...................................................................... 10
6. Program Supervisi Pendidikan...................................................................................................... 11
BAB III ................................................................................................................................................... 13
PENUTUP .............................................................................................................................................. 13
A. Kesimpulan ............................................................................................................................... 13
B. Saran ......................................................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................. 14

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan adalah usaha dasar yang dengan sengaja dirancangkan untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber
daya manusia. Pada dasarnya, supervisi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
seluruh proses administrasi pendidikan yang ditujukan terutama untuk mengembangkan
efektifitas kerja personalia sekolah yang berhubungan dengan tugas-tugas utama
pendidikan, terutama untuk pencapaian tujuan pendidikan.

Pendidikan merupakan persoalan vital bagi setiap segi kemajuan dan perkembangan
manusia pada khusunya dan bangsa pada umumnya. Kemajuan dalam segi pendidikan
maka akan menentukan kualitas sumber daya manusia dan perkembangan bangsa yang ke
arah lebih baik dan maju. Peningkatan kualitas pendidikan tidaklah mudah melainkan
membutuhkan waktu yang panjang dan keterlibatan berbagai komponen dan elemen.
Dewasa kini banyak orang berbicara tentang merosotnya mutu pendidikan. Di lain pihak
banyak pula yang mengembor-gemborkan dan menandaskan bahwa perlu dan pentingnya
rekonstruksi atau pembaharuan pendidikan dan pengajaran, ironinya sangat sedikit sekali
para pemerhati dan pengkritisi pendidikan yang berbicara mengenai soal pemecahan
masalahnya (problem solving) perbaikan pendidikan dan pengajarannya agar lebih maju
dan mencapai tujuan pendidikan yang hakiki.

Sesuai dengan perkembangan masyarakat dan perkembangan pendidikan di Indonesia


maka paradigma tenaga kependidikan pun sudah seharusnya mengalami perubahan pula,
khususnya yang berkaitan dengan supervisi atau kepengawasan pendidikan ini. Dari
paradigma lama dapat dipahami bahwa pengawasan cenderung bersifat otokratis, mencari-
cari kesalahan atau kelemahan orang lain dan berorientasi pada kekuasaan. Pengertian
pengawasan seperti ini sering disebut inspeksi atau memeriksa, orang yang melakukan
pemeriksaan itu sendiri disebut inspektur. Perubahan demi perubahan telah dialami.
Pengaruh-pengaruh barat mulai masuk, sehingga pengertian pengawasan dalam pendidikan
dirubah menjadi “supervisi” yang maksudnya hampir sama dengan inspeksi tapi istilah
supervisi memiliki arti yang lebih luas dan demokratis, tidak hanya melihat apakah kepala
sekolah, guru, dan para pegawai sekolah telah melakukan tugas dan kegiatan sesuai

3
dengan pedoman yang ada, akan tetapi juga berusaha mencari jalan keluar bagaimana cara
memperbaikinya. Dengan paradigma baru ini diharapkan para pendidik dan para
supervisor dapat menjalin kerjasama yang lebih harmonis dalam rangka mengemban
tugas-tugas kependidikan yang dibebankan kepada diri masing-masing.

Supervisi pendidikan atau yang lebih dikenal dengan pengawasan pendidikan


memiliki konsep dasar yang saling berhubungan. Dalam konsep dasar supervisi pendidikan
dijelaskan beberapa dasar-dasar tentang konsep supervisi pendidikan itu sendiri.

Pendidikan berbeda dengan mengajar, pendidikan adalah suatu proses pendewasaan


yang dilakukan oleh seorang pendidik kepada peserta didik dengan memberikan stimulus
positif yang mencakup kognitif, afektif, dan psikomotorik. Sedangkan pengajaran hanya
mencakup kognitif saja artinya pengajaran adalah suatu proses pentransferan ilmu
pengetahuan tanpa membentuk sikap dan kreatifitas peserta didik. Oleh karena itu,
pendidikan haruslah diawasi atau disupervisi oleh supervisor yang dapat disebut sebagai
kepala sekolah dan pengawas-pengawas lain yang ada di departemen pendidikan.
Pengawasan di sini adalah pengawasan yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja para
pendidik dan pegawai sekolah lainnya dengan cara memberikan pengarahan-pengarahan
yang baik dan bimbingan serta masukan tentang cara atau metode mendidik yang baik dan
professional. Dalam perkembangannya supervisi pendidikan memberikan pengaruh yang
baik pada perkembangan pendidikan di Indonesia sehingga para pendidik memiliki
kemampuan mendidik yang kreatif, aktif, efektif dan inovatif. Dan dengan adanya mata
kuliah supervisi pendidikan pada institusi yang bergerak dalam bidang pendidikan akan
lebih menunjang para mahasiswa untuk mengetahui bagaimana mengawasi atau
mensupervisi pada pendidikan yang baik.

Pendidikan berbeda dengan mengajar, pendidikan adalah suatu proses pendewasaan


yang dilakukan oleh seorang pendidik kepada peserta didik dengan memberikan stimulus
positif yang mencakup kognitif, afektif, dan psikomotorik. Sedangkan pengajaran hanya
mencakup kognitif saja artinya pengajaran adalah suatu proses pentransferan ilmu
pengetahuan tanpa membentuk sikap dan kreatifitas peserta didik. Oleh karena itu,
pendidikan haruslah diawasi atau disupervisi oleh supervisor yang dapat disebut sebagai
kepala sekolah dan pengawas-pengawas lain yang ada di departemen pendidikan.
Pengawasan di sini adalah pengawasan yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja para
pendidik dan pegawai sekolah lainnya dengan cara memberikan pengarahan-pengarahan
yang baik dan bimbingan serta masukan tentang cara atau metode mendidik yang baik dan

4
professional. Dalam perkembangannya supervisi pendidikan memberikan pengaruh yang
baik pada perkembangan pendidikan di Indonesia sehingga para pendidik memiliki
kemampuan mendidik yang kreatif, aktif, efektif dan inovatif. Dan dengan adanya mata
kuliah supervisi pendidikan pada institusi yang bergerak dalam bidang pendidikan akan
lebih menunjang para mahasiswa untuk mengetahui bagaimana mengawasi atau
mensupervisi pada pendidikan yang baik.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana perencanaan dalam program supervisi pendidikan masyarakat ?
2. Bagaimana karakteristik dala perencanaan program supervisi pendidikan ?
3. Apa saja faktor-faktor yang diperlukan dalam perencanaan supervisi pendidikan ?
4. Bagaiman cara menyusun sebuah program supervisi pendidikan ?
5. Seperti apakah program supervisis pendidikan ?

C. Tujuan

a. Untuk mengetahui perencanaan dalam program supervisi pendidikan masyarakat.


b. Untuk mengetahui karakteristik dala perencanaan program supervisi pendidikan.
c. Untuk mengetahui faktor-faktor yang diperlukan dalam perencanaan supervisi
pendidikan.
d. Untuk mengetahui cara menyusun sebuah program supervisi pendidikan.
e. Untuk mengetahui program supervisis pendidikan.

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Perencanaan Program Supervisi Pendidikan


Setiap bidang kegiatan memerlukan perencanaan yang sistemik dan prospektif untuk
mencari tujuan yang efektif. Supervisi merupakan usaha untuk mendorong para pendidik
mengembangkan kemampuannya agar dapat mencapai tujuan pendidikan secara efektif. Oleh
karena itu, dalam supervisi perencanaan merupakan kegiatan yang perlu dilakukan sebaik-
baiknya. Tampa perencanaan yang baik supervisi hanya memberikan kekecewaan kepada
pihak-pihak yang terlibat di dalamnya, yaitu tutor, kepala PKBM, supervisor dan staff
maupun para peserta didik yang mengharapkan pembelajaran berlangsung secara aktif,
efektif, kreatif, dan menyenangkan.

Dalam melakukan supervisi pengawas harus menyusun rencana untuk memperkuat


implementasi keempat kompetensi pendidik yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi
kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. Oleh karena itu, pengawas
dituntut memiliki visi dan misi kepengawasan yang mampu dituangkan kedalam tujuan dan
strategi pencapaiannya. Kekurang efektifan pelaksanaan supevisi selama ini dikarenakan
kurang jelasnya visi dan misi kepengawasan yang dilakukan oleh pengawas. Pelaksanaan
supervisipun terkesan asal dilaksanakan dan tidak mengacu pada kebutuhan para tenaga
pendidik sehingga menimbulkan kurangnya kepercayaan tenaga pendidik terhadap pengawas
untk menyelesaikan problematika pembelajaran. Program supervisi harus mengacu pada visi,
misi, tujuan dan strategi pembinaan ditetapkan oleh pengawas.

Untuk mencegah terjadinya hal tersebut maka disusunlah program supervisi dengan
melibatkan semua komponen sebagaimana terlihat pada figur sebagai berikut;

1. Visi dan Misi


2. Perencanaan Supervisi
3. Siapa yang terlibat
4. Pengawas
5. Pengelola PKBM (Pemilik PKBM)
6. Kepala PKBM
7. Tutor (Tenaga pendidik)
8. Program Kerja

6
Sebagaimana paparan diatas dapat dipahami bahwa dalam melakukan sebuah supervisi
ada hal-hal yang harus dilakukan terlebih dahulu yaitu, melaukan sebuah perencanaan.
Karena dengan adanya perencanaan yang dilakukan terlebih dahul akan memudahkan dalam
melaksanakan program kerja yang sudah ditetapkan. Jadi, tampa adanya perencanaan
sebelumnya maka semua tidak akan ada artinya.

Rencana kerja pengawas yang terkait dengan supervisi manajerial di tuntut mengacu pada
aspek fungsi dan substansi manajemen PKBM. Aspek fungsi manajemen mencakup
perencanaan pengorganisasian, pengkoordinasian, pengendalian, monitoring atau evaluasi
serta pelaporan. Sedangkan aspek substansi manajerial sekolah mencakup pengeloalan
kurikulum dan pembelajaran, pengelolaan ketenagaan, pengelola kesiswaan (peserta didik),
pengelola keuangan dan pembiayaan sekolah (PKBM), pengelolaan sarana dan prasarana
PKBM serta pengelolaan hubungan PKBM dengan Masyaraat.

Jadi, supervisi manajerial harus mencakup substansi manajerial PKBM yaitu, bagian
pengelolaan kurikulum dan pembelajaran, ketenagaan, kesiswaan, keuangan, pembiayaan,
saranadan prasarana serta hubungan dengan masyarakat. Oleh karena itu, dalam hal ini
pengelola PKBM harus memandang bahwa manajemen PKBM sebagai satu kesatuan
sistemnyang didalamnya terpadu atara aspek fungsi dan substansi manajerial.

B. Karakteristik Perencanaan Supervisi


Rivai mengemukakan beberapa karakteristik perencanaan supervisi sebagai berikut:

1. Supervisi tidak ada rencana yang standar

Setiap tenaga pendidik mempunyai kemampuan dan kelemahan yang berbeda.


Supervisi sebagai usaha membantu para tenaga pendidik meningkatkan
profesionalnya, sesuai dengan kebutuhannya dalam pembelajran. Oleh karena itu,
setiap bantuan dan bimbingan harus direncanakan sesuai dengan kebutuhan tenaga
pendidik.

2. Perencanaan supervisi memerlukan kreatifitas

Supervisi tidak dapat direncanakan dan dilaksanakan secara monoton dan satu model
tertentu yang dapat diperlakukan untuk segala macam tujuan dan keadaan. Tiap
PKBM memiliki karakteristik lingkungan tersendiri dengan karakteristik yang
berbeda-beda dan juga masalah yang berlainan.

7
3. Komprehensif

Pembelajaran merupakan satu kesatuan system dengan komponen seperti tenaga


pendidik, alat, metode, fasilitas, peserta didik, semuanya itu bersangkut paut dan salin
mempengaruhi.

4. Kooperatif

Supervisi berfungsi sebagai pengawas bagi para tenaga pendidik yang akan
bertanggung akan perkembangan profesionalisme tenaga pendidik. Proses
pembelajaran merupakan sistem yang menyangkut seluruh komponen sekolah, bukan
hanya seorang tutor saja atau hanya kepala PKBM. Identifikasi kebutuhan
memerlukan berbagai pengalaman dan pemikiran agardapat lebih efektif.

5. Fleksibel

Perencanaan supervisi harus memberikan kebebasan untuk melaksanakan sesuatu


sesuai dengan keadaan dan inovasi yang terjadi. Informasi dan inovasi yang
berkembang secaracepat, berimplikasi perlunya fleksibilitas progrm. Untuk
direncanakan hendaknya tidak menjadi halangan atau menjad sesuatu tidak dapat
menyesuaikan dengan situasi kondisi sekolah dan daerah.

Dapat disimpulkan bahwa dalam melakukan sebuah perencanaan program supervisi ada
beberapa karakteristik yang harus diketahui oleh berbagai piha, baik itu kepala PKBM, tutor,
staf, dan maupun pengawas. Karena dengan memperhatikan beberapa karakteritik yang ada
maka dalam proses pengimplementasian dala sebuah PKBM akan berjalan dengan lancar dan
sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

C. Faktor- faktor yang diperlukan dalma perencanaan supervisi


Berbagai pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan dalam penyusunan rencana
supervisi yang efektif. Faktor mana yang lebih diperlukan, tergantung dari situasi dan kondisi
tempat penyususnan rencana tersebut dan tujuan apa yang harus di capai dari rancangan itu.

Adapun hal-hal yang diperlukan dalam perencanaan supervisi adalah sebagai berikut;

1. Kejelasan tujuan pendidikan sekolah.

Faktir yang paling penting diperhatikan oleh pengelola PKBM dan supervisi sebagai
pengawas ialah tingkatan kreatifitas ketercapaian tujuan pendidikan oleh peserta didik
di PKBM, yaitu sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing tinggi.

8
2. Pengetahuan tentang mengajar yang efektif

Perhatian pokok seorang supervisi ialah meningkatkan proses pembelajaran dan hasil
belajar para peserta didik. oleh karena itu, pemilik PKBM dan supervisor harus benar-
benar menguasai prinsip-prinsip yang dipakai dalam proses pembelajaran, harus dapat
memilih dan menggunakan metode yang sesuai untuk mengaktifkan peserta didik
belajar.

3. Pengetahuan tentang peserta didik

Perencanaan supervisi harus didasari pengetahuan tentang peserta didik. supervisor dan
titor harus mengetahui benar karakteristik dan kebutuhan para peserta didiknya,
perbedaan kebutuhan setiap peserta didik, kemampuan pada umumnya dan perbedaan
karakteristik peserta didik, dan sebagainya.

4. Pengetahuan tentang tenaga pendidik

Tenaga pendidik adalah mitra kerja supervisor untuk meningkatkan proses dan hasil
belajar para peserta didik agar lebih efektif. Peningkatan belajar dilaksanakan melalui
tenaga kependidikan sehingga perlu kerjasama yang secara efektif.

5. Pengetahuan tentang sumber-sumber potensi kegiatan supervisi.

Kegiatan supervisi memerlukan keahlian di berbagai bidang, tidak dapat ditangani oleh
supervisor saja, yang keahliannya terbatas. Oleh karena itu, seorang supervisor bukan
saja harus mapu merencanakan apa yang diperlukan, tetapi juga harus mengetahui
bagaimana dapat memperoleh dana yang diperlukan.

6. Kemampuan memperhatikan faktor waktu

Supervisi memerlukan waktu yang cukup untuk melakukan pengembangan


keprofesionalan tenaga pendidik. Perencanaan juga terancang pada tujuan yang hendak
dicapai serta situasi dan tutor dan PKBM nya. Penyusunan rencana tidak boleh
mengabaikan faktor waktu. Supervisor tidak boleh terlalu cepat menentukan waktu
untuk kegiatan yang bersisaf jangka panjang.

Setiap supervisor harus bisa menyadari kedudukannya, apakah sebagai Pemlik PKBM,
sebagai penilik/pengawas, atau sebagai otoritas administrative. Ia harus menentukan
faktor mana yang lebih diperlukan untuk menyusun rencana yang sesuai dengan situasi
dan tujuan yang ingindicapai.

9
D. Cara Menyusun Program Supervisis Pendidikan
1. Identifiasi masalah
Mengidntifikasi masalah-masalah proses embelajaan yang di hadapi tenaga pendidik sehari-
hari yang ada di PKBM atau wilayah pembinaan . Untuk mengenal dan memahami masalah
yang sedang disarankan tenaga pendidik sehari-hari, pengawas dapat melakukan berbaai cara
misalnya melakukan observasi di kelas, menyelenggarakan rapat, wawancara informal, atau
pertemuan pribadi dengan para tutor, menghadiri pertemuan MGBS, SPKG/PKG, analisis
laporan daya serap, dan cara lain yang dapat dilakukan sesuai dengan kreativitas para pembina
sendiri.
2. Menganalisis masalah
Masalah-masalah profesional yang berhasil diidentifikasi, selanjutnya perlu dikaji lebih lanjut
dengan maksud untuk memahami esensi masalah sesungguhnya dan faktor-faktor
penyebabnya, selanjutnya masalah-masalah tersebut diklasifikasikan dengan maksud untuk
menemukan masalah yang mana yang dihadapi oleh kebanyakan tenaga pendidik di lokasi
mereka mengajar.
3. Merumuskan cara-cara pemecahan masalah
Dalam proses pengkajian terhadap berbagai cara pemecahan yang mungkin dilakukan, setiap
alternatif pemecahan dipelajari kemungkinan keterlaksanaannya dengan cara
mempertimbangkan faktor-faktor peluang yang dimiliki, seperti fasilitas dan kendala-kendala
yang mungkin di hadapi. Alternatif pemecahan masalah yang terbaik adalah alternatif yang
paling mungkin dilakukan, dalam arti lebih banyak faktor-faktor pendukungnya dibanding
dengan kendalayang dihadapi. Disamping itu, alternatif pemecahan yang terbaik memiliki nilai
tambah yang paling besar bagi peningkatan mutu proses dan hasil belajar peserta didik.
4. Implementasi pemecahan masalah
Saat yang paling kritis dalam setiap upaya perbaikan pengajaran adalah apakah tenaga pendidik
mempraktekkan gagasan yang telah dipahaminya di kelas. Hasil pemecahan masalah bukan
sekedar untuk dipahami, akan tetapi yang lebih penting adalah pelaksanaannya di kelas. Hal ini
sangat penting, karena upaya perbaikan atau pembaharuan pengajaran apapun tidak akan
mempunyai dampak terhadap peningkatan dan proses hasil belajar mengajar apabila tidak
dipraktekkan di kelas.
5. Evaluasi dan Tindak Lanjut
Evaluasi dalam supervisi adalah proses pengumpulan informasi yang diperlukan untuk selanjutnya
digunakan bagi upaya perbaikan pengajaran lebih lanjut. Bahan-bahan yang diperoleh tersebut
selanjutnya dimanfaatkan untuk menyusun kegiatan tindak lanjut yang sekaligus menjadi masukan
penyusunan program pembinaan selanjutnya.
10
Dalam penyusuna suatu program supervisi pendidikan, disamping memperhatikan sebuah perencanaan
yang baik supervisor juga harus menentukan yang mana terlebih dahulu dilakukan dalam menyusun
sebuah program supervisi pendidikan. Apabila tidak dikerjakan yang semestinya dikerjakan terlebih
dahulu dikhawatirkan terjadi sebuah kesalahan yang dapat membuat program supervisi tidak dapat
tercapai dengan baik dan benar. Oleh karena itu haruslah dimulai dengan mengidentifikasi sebuah
masalah dan sampai kepada evaluasi dan tindak lanjut.

6. Program Supervisi Pendidikan


Supervisor bertugas memberikan bimbingan dan penyuluhan guna kemajuan PKBM.
Oleh karena itu yang bertugas sebagai supervisor harus memiliki sifat yang lapang dada atau
bijak dalam menerima berbagai saran dan kritik dari semua pihak agar setiap pengambilan
keputusan menghasilkan sesuatu yang terbaik bagi kemajuan sekolah. tutor dan karyawan
PKBM tampa henti-hentinya diarahkan dan dibina serta dibimbing untuk mencapai
kesempurnaan di dalam pekerjaannya.
Program supervisi pendidikan adalah rincian kegiatan yang akan dilakukan untuk
memperbaiki dan meningkatkan mutu proses dan hasil belajar. Kegiatan tersebut
menggambarkan hal-hal apa yang akan dilakukan, bagaimana melakukannya, fasilitas apa
yang diperlukan, kapan dilakukan, dan cara untuk mengetahui berhasil tidaknya usaha yang
dilakukan itu.
Oleh karena itu yang perlu dipahami oleh para pengawas adalah bahwa kegiatan apapun
yang ditujukan untuk memperbaiki proses dan hasil belajar harus mengacu kepada terjadinya
perubahan perilaku mengajar tenaga pendidik kearah yang lebih baik.Program supervisi yang
baik berisi kegiatan untuk meningkatkan kemampuan profesional guru dalam hal :
1. Kemampuan menjabarkan kurikulum ke dalam program catur wulan atau program
semester.
2. Kemampuan menyusun perencanaan mengajar atau satuan pelajaran.
3. Kemampuan melaksanakan kegiatan belajar dengan baik.
4. Kemampuan menilai proses dan hasil belajar.
5. Kemampuan untuk memberi umpan balik secara teratur.
6. Kemampuan membuat dan mengunakan alat bantu mengajar secara sederhana.
7. Kemampuan menggunakan/memanfaatkan lingkungan sebagai sember media pengajaran.
8. Kemampuan membimbing dan melayani peserta didik yang mengalami kesulitan dalam
belajar.

11
9. Kemampuan mengatur waktu dan mengukannya secara efesien untuk menyelesaikan
program-program belajar peserta didik.
10. Kemampuan memberi pelajaran dengan memperhatikan perbedaan individual di antara
para peserta didik.
11. Kemampuan mengelola kegiatan belajar dan ekstra kurikuler serta kegiatan-kegiatan
lainnya yang berkaitan dengan pembelajaran peserta didik.

Disamping aspek-aspek kemampuan professional tenaga kependidikan yang berdampak


dengan pengelolaan proses belajar mengarajar sehari-hari, isi program pembinaan harus
memperhatikan pula persoalan-persoalan yang dihadapi para pendidik dalam melaksanakan
gagasan baru yang diperoleh melalui penataran atau kebijaksanaan baru. Dalam pekerjaan sehari-
hari, tenaga kependidikan menghadap pula persoalan-persoalan yang berkaitan dengan karir
jabatan. Para pengawas hendaknya peka terhadap kebutuhan pendidik untuk memenuhi angka
kredit bagi kenaikan jabatan fungsional mereka dengan mendorong dan membimbing mereka
melalui kegiatan-kegiatan yang relevan tanapa harus menggangu efektivitas kegiatan belajar
mengajar yang menjadi tugas pokoknya. Hal-hal seperti itu pula mendapat perhatian dalam
pengembangan program supervisi.

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam membuat suatu pekerjaan ataupun program kerja dalam sebuah organisasi
maupun dengan sekolah ada hal yang perlu dilakukan terlebih dahulu yaitu memlakukan sebuah
perencanaan yang baik. Karena dengan adanya perencanaan yang dialkukan terlebih dahulu
akan memudahkan dalam penerapannya.Suatu program yang dibuat dalam sebuah sekolah atau
bisa disebut dengan program supervisi ada beberapa faktor yang harus diperlukan di dalamnya.
Karena dengan memperhatikan factor-faktor tersebut akan juga akan mudah dalam pencapaian
tujuan
Program supervisi pendidikan merupakan sebuah perincian kegiatan yang akan di
selenggarakan ataupun di implentasikan dalam sebuah sekolah atau lembaga pendidikan dengan
maksud dan tujuan agar dapat memperbaiki dan meningkatkan mutu proses dan hasil belajar.
Dengan adanya program supervisi pendidikan dalam sebuah sekolah atau lembaga pendidikan
akan berfungsi sebagai pedoman ataupun panduan dalam melakukan kegiatan dan alat untuk
mengukur dari pembinaan profesional.
Adapun cara penyusunan dalam pembuatan program supervisi pendidikan seperti
identifikasi, menganalisis, merumuskan cara-cara pemecahan, implentasi pemecahan, evaluasi
dan tindak lanjut.

B. Saran
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semuanya dan digunakan sebaik-baiknya.Jika
terdapat kesalahan dalam penulisan makalah ini, penulis mohon maaf. Jika adakritik dan saran
yang membangun dengan senang hati penulis menerima demi kesempurnaan makalah ini.

13
DAFTAR PUSTAKA

Herabudin. 2009. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung; Pustaka Setia


Masaong, Abd. Kadim. 2012. Supervisi Pembelajaran dsn Pengembangan Kapasitas
Guru. Bandung; Alfabeta
Sagala, Syaiful. 2009. Administrasi Pendidikan Kontemporer. Bandung; Alfabeta
Suhardan, Dadang. 2010. Supervisi Profesional. Bandung; Alfabeta
Yoeddin, Zaki. 2016. Makalah Program Supervisi Pendidikan. diakses dari
hpd123.blogspot.co.id/2013/04/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.htm
Purwanto, Ngalim. (2003). Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: Rosdakarya.
Sergiovanni

14

Anda mungkin juga menyukai