Anda di halaman 1dari 3

TUGAS KELOMPOK IV

HEALTHCARE WORKERS SECURITY: Jaminan, Regulasi, dan Sanksi

Dosen :Alfita Dewi, M. Kes

Oleh:
Kelompok 4:
1. Untung Putra / 1903067
2. Bowonama Harefa / 1903065
3. Endang Gelmayeti / 1903069
4. Zulfa Nurjannah 1903061

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SYEDZA SAINTIKA


PADANG 2021
Identifikasi Masalah :

Masalah yang dimunculkan adalah : Kematian tenaga kesehatan selama penanganan kasus virus
corona menjadi masalah yang esensial dan harus diberikan solusi

Analisis Penyebab Masalah:

Kondisi ini diperparah dengan minimnya fasilitas kesehatan dan masyarakat yang kurang patuh
terhadap protokol kesehatan.
Faktor lain yang menyebabkan tenaga kesehatan kelelahan dalam bekerja adalah tidak
seimbangnya perbandingan jumlah tenaga kesehatan yang menangani pasien dengan jumlah
pasien yang dirawat. Jumlah tenaga kesehatan yang tidak seimbang semakin diperparah dengan
kurangnya Alat Pelindung Diri (APD) di setiap rumah sakit rujukan penanganan virus corona

Alternatif pemecahan Masalah :

pemenuhan perlindungan dan kebutuhan bagi tenaga kesehatan berupa program Healthcare
Workers Security (HWS). Program ini terdiri atas instrumen jaminan, regulasi, dan sanksi.
Tujuannya tentu untuk mengurangi tingginya indeks kematian tenaga kesehatan di Indonesia
selama pandemi virus corona

Implementasi Kebijakan Kesehatan terkait Masalah :

indikator yang menjadi substansi normatif dalam program ini adalah perlindungan dan
kebutuhan.
Berdasarkan substansinya HWS terdiri atas tiga instrumen yang saling terkait dan terikat.
Pertama, yaitu instrumen jaminan yang terdiri atas pengaturan jam kerja berupa pengurangan dua
jam kerja per hari, penyediaan APD dalam bentuk alat sterilisasi masker N-95, dan pemenuhan
kebutuhan bagi tenaga kesehatan berupa vitamin, makanan, dan mineral.
Kedua, instrumen regulasi terkait pengaturan instrumen regulasi berupa keputusan menteri
kesehatan berdasarkan kepastian, keadilan, dan kemanfaatan hukum.
Ketiga, instrumen sanksi sebagai pengendali dan pengatur instrumen jaminan dan
regulasi, yang bertujuan sebagai pemenuh keadaan, pemulih keadaan, dan hukuman.

Kesimpulan
Pertama, yaitu instrumen jaminan yang terdiri atas pengaturan jam kerja berupa pengurangan
dua jam kerja per hari, penyediaan APD dalam bentuk alat sterilisasi masker N-95, dan
pemenuhan kebutuhan bagi tenaga kesehatan berupa vitamin, makanan, dan mineral. Kedua,
instrumen regulasi terkait pengaturan instrumen regulasi berupa keputusan menteri
kesehatan berdasarkan kepastian, keadilan, dan kemanfaatan hukum. Ketiga, instrumen
sanksi sebagai pengendali dan pengatur instrumen jaminan dan regulasi, yang bertujuan
sebagai pemenuh keadaan, pemulih keadaan, dan hukuman. Ketiga instrumen tersebut juga
harus melalui berbagai proses dalam pengaplikasiannya mulai dari penambahan kuantitas
tenaga kesehatan oleh pemerintah, pemberian subsidi, kerjasama dengan institusi terkait, serta
proses sosialisasi untuk memberikan pemahaman agar mencegah dari kurangnya komunikasi
dan kesalah pahaman. Apabila jaminan, regulasi, sanksi, dan pengaplikasiannya dilakukan
dengan prosedur yang baik tentu akan berjalan sebagaimana mestinya. Dengan demikian,
upaya pemenuhan perlindungan dan kebutuhan tenaga kesehatan dalam situasi pandemi
virus corona dapat terpenuhi.

Saran :

Berikut 4 poin penting dari Aman yang seharusnya dilakukan bersamaan dalam menghadapi
wabah Covid-19 di Indonesia.

1. Testing screening Skrining

yang terbaik, menurut Aman, tidak lagi hanya dengan mengukur suhu tubuh seseorang.
Jika sudah memiliki indikasi-indikasi yang menandakan orang tersebut termasuk Orang
Dalam Pemantauan (ODP) atau Pasien Dalam Pengawasan (PDP), maka perlu dilakukan
testing. “Tergantung metodeloginya bagaimana dan kita mulai dari mana. Untuk
diketahui, tes untuk mengetahui seseorang positif atau negatif Covid-19 pada gold
standard adalah tes molekuler. Aman menyarankan untuk pemerintah melakukan testing
langsung kepada masyarakat yang berada di suatu kawasan atau kategori risiko tinggi
penularan Covid-19.

2. Dalam hal tracing, kata Aman, kita sangat membutuhkan kesadaran dari masyarakat sipil.
Ini karena belum banyaknya tindakan untuk melakukan penelusuran secara menyeluruh
mulai dari apa, siapa dan di mana saja pasien melakukan kontak langsung dengan orang
lain. "Tracing ini harus dilakukan sesegera mungkin, kalau tidak kita tidak tahu di mana
dan siapa kontak dari PDP dan ODP ini," tambahnya.

3. Karantina juga termasuk isolasi mandiri (self isolation). Isolasi mandiri memang
dibutuhkan karena kapasitas rumah sakit yang terbatas. Ruang isolasi yang ada di
berbagai rumah sakit yang dipersiapkan untuk kasus Covid-19 masih sangat terbatas.

4. Social distancing
Perihal social distancing butuh bantuan dan kesadaran dari seluruh masyarakat sipil.
Social distancing diharapkan dapat mengurangi dan menurunkan potensi penularan
Covid-19 yang sangat bisa terjadi kepada siapapun.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai