Anda di halaman 1dari 14

Bagian Keperawatan Jiwa

Program Pendidikan Profesi Ners

KONSEP AFIRMASI POSITIF

OLEH
HASRAWATI
19.04.010

CI LAHAN CI INSTITUSI

( ) ( )

YAYASAN PERAWAT SULAWESI SELATAN


STIKES PANAKKUKANG MAKASSAR
PROGRAM STUDI NERS
T.A 2019/2020
BAB I

TINJAUN PUSTAKA

A. Pengertian Afirmasi Positif


Afirmasi (Inggris: Affirmation) atau dalam bahasa Indonesia diartikan dengan
penegasan. Afirmasi mirip seperti do’a, harapan atau cita-cita. Cita-cita atau
sasaran membantu pembentukan gambaran di dalam daya pikir Anda.
Mengucapkan afirmasi adalah membuat sesuatu dengan tegas dan kokoh.
Afirmasi atau penegasan adalah pernyataan penerimaan yang digunakan diri
sendiri dengan kebebasan yang berlimpah, kemakmuran dan kedamaian. Afirmasi
juga bisa merupakan kalimat-kalimat positif atau sekelompok kalimat yang
dirangkai menjadi satu. Afirmasi yang digunakan dengan benar adalah alat
psikologis yang sangat kuat untuk bertumbuh (Abdurrahman, 2012).
Afirmasi adalah kombinasi teknik verbal dan visual keadaan disukai pikiran
seseorang. Afirmasi yang kuat dapat menjadi sangat kuat, dan dapat digunakan
oleh hampir semua orang untuk mencapai tujuan mereka dan memenuhi keinginan
mereka (Chapman, 2012).

B. Manfaat
Pikiran dan afirmasi yang positif akan meningkatkan energy dan membawa
hal-hal yang positif dalam kehidupan. Sedangkan pikiran-pikiran dan afirmasi
negatif cenderung melelahkan dan berpotensi menimbulkan kegagalan. Selain itu
juga membuat seseorang lebih cepat tua dan tidak menarik (Ola, 2008).
Herbert dalam Elfiky (2009) mengatakan bahwa jiwa dan tubuh saling
melengkapi. Pikiran jiwa berpengaruh pada seluruh anggota tubuh bagian luar dan
bagian dalam seperti detak jantung, suhu panas, proses bernafas dan lain
sebagainya. Pikiran negatif bisa membuat detak jantung semakin cepat, tekanan
darah meninggi, nafas cepat dan suhu tubuh berubah
Harris dan Epton (2009) menyebutkan bahwa afirmasi positif yang efektif
dapat merubah pikiran negative seseorang. Manipulasi afirmasi memiliki potensi
untuk meningkatkan motivasi masyarakat untuk terlibat dalam perilaku
sosial/kesehatan dan mematuhinya (Armitage & Rowe, 2011).
C. Tujuan afirmasi positif
1. Meningkatkan rasa percaya diri
Afirmasi positif adalah kalimat positif yang ditujukan kepada diri sendiri
untuk berbagai keperluan. Afirmasi ini bisa menumbuhkan rasa percaya diri
lebih cepat dan hebat. Setiap orang juga dapat melakukannya karena aktivitas
ini sangat sederhana dilakukan dimanapun dan kapanpun. Dengan
mengucapkan pada diri Anda sendiri bahwa Anda merupakan pribadi yang
cerdas dan penuh dengan kreatifitas positif atau Anda meyakinkan diri Anda
bahwa Anda adalah pribadi menarik, berkelas, cerdas maka dengan sendirinya
membuat semakin percaya diri.
2. Meningkatkan kesehatan tubuh
Rasa senang merupakan penyembuh paling mujarab. Melakukan afirmasi
diri sendiri akan sangat berguna ketika Anda dilanda kesakitan berkepanjangan
tanpa adanya semangat dari orang-orang terdekat. Beri tahu diri Anda bahwa
sudah memiliki karunia sehat dan senang dari sang pencipta kapanpun,
dimanapun, maka Anda akan otomatis merasa suasana hati menjadi ringan dan
senang. Kesembuhan dirasa akan lebih cepat menjalan keseluruh tubuh dengan
melakukannya.
3. Meningkatkan kenyamanan diri
Ketika Anda merasa ada yang salah dari diri Anda dan Anda tidak pernah
puas terhadap diri sendiri, apapun yang Anda lakukan, berafirmasi positif akan
sangat baik. Dengan membayangkan apa yang ingin Anda lakukan atau raih,
lalu mengatakan pada diri Anda bahwa Anda akan mencapainya atau Anda
akan sukses akan membawa ketenangan dan kenyamanan dalam diri Anda.
Setidaknya, katakan bahwa diri Anda sudah melakukan yang terbaik dan bagi
orang yang selalu berusaha tidak akan ada kata gagal.
4. Meminimalisir tekanan hidup (stress)
Seperti ketika orang lain menyemangati diri Anda, ada rasa puas dan
semangat yang kemudian muncul dari dalam diri. Namun ketika Anda sedang
stress tanpa ada orang sekitar yang menyemangati, cobalah untuk berafirmasi
positif dengan menyatakan bahwa Anda sudah dan selalu mendapatkan
kemudahan dalam setiap apapun proses yang dijalani. Atau, katakan pada diri
Anda juga bahwa apapun kebutuhan Anda sudah dan selalu terpenuhi dengan
cara yang mudah sehingga Anda tidak perlu lagi merasa stress akan satu
pekerjaan atau kondisi yang menyulitkan.
5. Menjadi pribadi bahagia
Berafirmasi mengatakan jika diri Anda berhak atas segala kelimpahan,
kemakmuran, atau menyatakan bahwa segala usahanya akan terwujud dalam
aktivitas sehari-hari akan sangat membawa dampak positif.
D. Bentuk dan Jenis-jenis Afirmasi
1. Afirmasi Lisan
Perkataan adalah ekspresi pikiran yang diutarakan lewat mulut. Kata-kata
akan membawa energi disertai pesan afirmasinya. Ada 3 (tiga) bentuk
perkataan; netral, positif, dan negatif kemudian dikukuhkan oleh emosi
penghayatan diri. Penggunaan afirmasi lisan tentu saja dengan cara
mengucapkannya lewat suara. Setiap kata yang diucapkan dipengaruhi
harapan positif dan penuh emosi keyakinan, lahir dan batin. Kekuatan kata-
kata afirmasi tetap akan memiliki kekuatan bagaimanapun caranya diucapkan,
teriak atau hanya berupa bisikan saja.
2. Afirmasi Tulisan
Saat menuliskan kata-kata positif dalam afirmasi, maka ketika itu pula
Anda berbicara kepada diri Anda sendiri merenungkan isi pikiran kedalam
(tulisan) kertas. Proses pengukuhan terbentuk oleh afirmasi tertulis. Tulisan
akan menghadirkan suatu bentuk, sebuah kesan atau gambaran nyata pada
kertas atau media menulis lain. Ketika menulis sebuah afirmasi, saat itu pula
pesan afirmasi itu sedang dalam berjalan mengarah pada kenyataan, hingga
terwujud. Melalui kata tertulis membuat afirmasi semakin dekat kepada
keterwujudan afirmasi.
3. Afirmasi Keyakinan
Keyakinan adalah tindakan yang berkaitan dengan sebuah gagasan,
keinginan atau afirmasi yang diterima sebagai kebenaran dan bekerja
berdasarkan keinginan yang bersumber dari akal budi. Jika hidup dipenuhi
ketetapan hati, penuh keyakinan sudah dapat dipastikan Anda berada pada
tingkat emosi serta mental yang akan mendekatkan suatu harapan pada
kenyataan. Tinggi rendahnya unsur keyakinan pada afirmasi Anda akan sangat
berpengaruh berhasil tidaknya proses tersebut. Nikmati serta syukuri atas
afirmasi sebagai kenyataan saat ini dimanapun berada.
4. Afirmasi Hati
Proses berpikir dalam hati juga bisa dimanfaatkan untuk melakukan
afirmasi tak kasat mata. Bebaskan seolah-olah hati sedang memikirkan apa
yang ingin terwujud dalam kehidupan nyata Anda. Dengan memusatkan
perhatian dan fokus pada keinginan, harapan, sebagai sesuatu bentuk nyata
dikehidupan sekarang. Berawal dari memikirkan impian, idaman, terpancar
dari dalam hati sanubari.
5. Afirmasi Aksi
Bereaksilah dengan menuliskan kalimat afirmasi lewat secarik kertas.
Tindakan tersebut secara perlahan namun pasti mengantarkan pada
kesempatan, lalu membawanya pada alam kenyataan seiring waktu berjalan.
Kemudian hadirkan “ruh” pada setiap afirmasi Anda untuk melakukan aksi-
aksi selanjutnya sampai terwujudnya pengharapan.
E. Teknik Afirmasi
Nuryadi (2013) menyebutkan tentang teknik dan latihan afirmasi adalah:
a. Berfokus pada apa yang diinginkan
Contoh: “Saya ingin menjadi orang yang sehat”
b. Gunakan waktu sekarang
Gambarkan apa yang diinginkan seolah hal itu sudah tercapai.
Contoh: “Saya sedang berusaha menuju sehat dan saya pasti bisa”.
c. Gunakan kata/kalimat positif
Hal ini penting untuk menghindari pikiran negatif. Ini adalah penggunaan
kata-kata yang lebih positif yang memperkuat hasil akhir pilihan Anda, dan
tidak membawa sedikit dari setiap scenario yang tidak diinginkan yang
mungkin membingungkan alam bawah sadar.
Contoh: “Saya sehat”. Jangan gunakan kata negative seperti “Saya tidak
sakit”
d. Gunakan kalimat yang spesifik
Contoh: “Saya sedang menuju sehat dan terbebas dari penyakit saya”
Latihan afirmasi:
a. Sebelum latihan, rileks dan jernihkan pikiran
b. Buat afirmasi seperti diatas. Untuk memperkuatnya bisa ditulisakan pada
sebuah catatan yang mudah dibaca.
c. Lakukan hal tersebut sebelum tidur setiap hari.

F. Standar operasional afirmasi positif


Teknik Relaksasi Afirmasi merupakan teknik gabungan antara teknik nafas
dalam dan afirmasi yang berbasis pada teori Respon Relaksasi Benson (Benson,
1975) dan teori Self-affirmation Steele yaitu penggunaan nafas dalam dan
pengulangan kalimat positif sederhana yaitu kalimat yang dapat meningkatkan
keyakinan diri dan menghindari kata “tidak” yang terangkai dalam 6 langkah yang
dilakukan secara terprogram dan teratur yang bertujuan untuk meningkatkan
integritas diri dan memberikan kondisi santai serta perasaan rileks (tabel 1).

Tabel 1. Langkah-langkah relaksasi Afirmasi


No
Langkah-langkah
.

1. Anjurkan klien duduk dengan bahu rileks dan punggung tegak, namun
tetap merasa nyaman.

2. Anjurkan klien untuk bernafas melalui hidung di sepanjang latihan dan


menggunakan pernafasan perut.

3. Anjurkan klien untuk berfokus pada pernafasannya. Tarik nafas dengan


lambat dan mendalam dalam hitungan empat hitungan (detik). Lalu
hembuskan secara perlahan dalam delapan detik. Ulangi sebanyak dua atau
tiga kali, lalu tarik beberapa kali pernafasan yang normal, lalu ulangi
pernafasan yang dilakukan secara perlahan.

4. Lakukan pernafasan secara perlahan dan mendalam dalam empat hitungan


(detik), tahan selama empat detik tanpa ketegangan, lalu hembuskan nafas
dalam empat hitungan. Ulangi beberapa kali.

5. Tutup mata apabila mungkin, lalu tarik nafas dua atau tiga kali. Dalam
setiap hembusan nafas, anjurkan klien untuk merasakan bahwa ia sedang
melepaskan ketegangan yang ada pada dirinya serta merasakan bahwa
dengan setiap hembusan nafas dia menjadi lebih segar dan lebih berenergi.

6. Anjurkan klien untuk fokus pada bagian di antara pusar dan tulang dada
(solar plesus) dan menyadari pernafasan yang mengalir keluar dan masuk.
Sambil merasakan gerakan naik-turun perut, anjurkan klien untuk
mengucapkan kalimat afirmasi yang ditentukan pasien sendiri, dengan cara
kita menanyakan pasien apa yang sedang dirasakan dan ingin dilakukan
serta harapan pasien kedepan misal : “Semuanya baik-baik saja, saya
merasa tenang” atau “saya yakin bisa menjalani cobaan ini”, “saya percaya
tuhan masih menyayangi saya, saya ikhlas dan pasrah”.
G. Cara Efektif Menggunakan Afirmasi
Metode 1
Menentukan Isi dari Afirmasi Anda
1. Kenali sifat-sifat positif Anda
Kita jarang memperhatikan sifat-sifat yang sangat kita sukai dari diri kita,
malah sebaliknya kita lebih sering memikirkan hal-hal yang ingin kita ubah.
Adanya sebuah daftar yang berisi sifat-sifat baik Anda akan menghentikan
kebiasaan ini, dan dengan menggunakan daftar ini sebagai afirmasi akan
membantu Anda menghargai diri sendiri dan menumbuhkan kepercayaan diri
yang Anda butuhkan agar afirmasi ini bisa membentuk diri Anda seperti yang
Anda inginkan.
- Kumpulkan dan tuliskan dalam sebuah daftar hal-hal terbaik tentang
kepribadian, kemampuan, atau sifat-sifat lainnya dari diri Anda: Apakah
Anda seorang yang menarik? Tulis jawabannya. Apakah Anda pekerja
keras? Catat setiap jawaban Anda.
- Nyatakan kepribadian diri Anda dalam sebuah kalimat singkat, mulai
dengan “Saya” dan gunakan kalimat dengan keterangan waktu saat ini:
“Saya cantik, “misalnya, atau “Saya baik hati”.
Pernyataan-pernyataan ini adalah afirmasi tentang siapa Anda.
2. Pikirkan kalimat-kalimat negatif yang Anda hilangkan atau apa
keinginan-keinginan positif yang akan Anda lakukan.
Afirmasi bisa sangat berguna untuk menghilangkan persepsi-persepsi
negatif yang pernah Anda bentuk tentang penampilan Anda, kemampuan
Anda, atau potensi Anda (kami akan memberikan afirmasi untuk keperluan ini
dalam bentuk “kalimat penentang”). Afirmasi juga bisa membantu Anda
mencapai keinginan tertentu, misalnya untuk menurunkan berat badan atau
berhenti merokok. Buat sebuah daftar dari keinginan-keinginan Anda atau
persepsi diri yang merugikan yang ingin Anda ubah.
Metode 2
Menggunakan Afirmasi

1. Utamakan apa yang ada dalam daftar yang ingin Anda lakukan
Anda mungkin mempunyai banyak keinginan atau Anda membutuhkan
banyak kalimat-kalimat penentang. Bagaimanapun juga akan paling baik jika
untuk saat ini Anda berkonsentrasi dulu pada beberapa kalimat afirmasi, jadi
pilihlah dan mulai dengan afirmasi yang menurut Anda paling penting dan
paling mendesak. Jika Anda melihat sudah ada perbaikan atau keinginan Anda
sudah tercapai, Anda bisa membuat afirmasi-afirmasi baru untuk hal-hal
lainnya dalam daftar Anda. Anda bisa mencoba menggunakan sebanyak
mungkin afirmasi yang Anda inginkan pada waktu yang bersamaan, tetapi akan
lebih baik jika Anda gunakan tidak lebih dari lima kalimat afirmasi.
2. Tulis afirmasi Anda
Dalam langkah pertama, Anda sudah banyak berlatih untuk menulis
afirmasi-afirmasi berdasarkan kepribadian positif yang Anda miliki pada saat
ini. Anda bisa menggunakannya sebagai kalimat penentang, atau Anda bisa
menambahkan afirmasi lainnya untuk mempengaruhi perilaku Anda di
kemudian hari. Afirmasi yang akan Anda gunakan untuk mempengaruhi
perubahan di kemudian hari harus mengikuti bentuk dasar yang sama dengan
apa yang sudah Anda tulis tadi. Sekali lagi, mulailah dengan "Saya," dan
gunakan kalimat yang singkat, jelas, dan positif. Ada dua macam afirmasi
dengan tujuan ke masa depan yang dapat Anda gunakan untuk mencapai
keinginan Anda:
- Pernyataan "Saya bisa": Tulis pernyataan sebagai afirmasi atas kenyataan
bahwa Anda bisa mencapai keinginan-(keinginan) Anda. Misalnya, jika
Anda ingin berhenti merokok, membuat pernyataan seperti "Saya bisa
berhenti merokok," adalah sebuah permulaan yang baik. Banyak ahli yang
menyarankan agar Anda menghindari kata-kata dengan pengertian yang
negatif, jadi Anda sebaiknya mengatakan "Saya bisa melepaskan diri dari
kebiasaan merokok," atau "Saya bisa menjadi orang yang bebas dari rokok."
- Pernyataan "Saya akan": Tulis pernyataan sebagai afirmasi bahwa hari ini
Anda akan menggunakan kemampuan Anda untuk mencapai keinginan
Anda. Jadi, berdasarkan contoh di atas, Anda bisa mengatakan, "Saya akan
bebas dari rokok hari ini," atau "Saya akan menghisap lebih sedikit rokok
hari ini dibandingkan kemarin." Sekali lagi, afirmasi ini harus menggunakan
bahasa yang positif dan harus dengan jelas mengungkapkan apa yang akan
lakukan hari ini untuk mencapai keinginan jangka panjang.
3. Sesuaikan sifat-sifat positif Anda dengan keinginan-keinginan Anda
Kepribadian positif mana yang Anda afirmasikan pada langkah pertama
yang bisa membantu Anda mencapai keinginan yang telah Anda tentukan? Jika
Anda ingin berhenti merokok, misalnya, Anda akan membutuhkan niat yang
kuat atau keteguhan hati, atau Anda mungkin harus mempertimbangkan
kenyataan bahwa Anda cantik atau Anda peduli pada keluarga Anda. Pilih dua
atau tiga dari beberapa afirmasi untuk mendukung afirmasi yang searah dengan
keinginan Anda.
4. Pasang afirmasi Anda di tempat yang mudah terlihat sehingga Anda bisa
menggunakannya setiap saat
Pengulangan adalah kunci untuk membuat afirmasi efektif. Anda bisa
memikirkan afirmasi Anda beberapa kali dalam sehari, setiap hari. Ada
beberapa cara untuk melakukannya:
- Biasakan untuk menulis afirmasi Anda dalam buku catatan atau buku harian
setiap pagi pada saat Anda bangun tidur dan setiap malam sebelum Anda
tidur. Pada saat ini ulangi membaca afirmasi ini untuk diri Anda. Cara
terbaik, jadikan afirmasi Anda sebagai hal pertama yang Anda pikirkan pada
saat Anda bangun tidur dan yang terakhir sebelum Anda tidur.
- Renungkan afirmasi Anda. Tutup mata, abaikan sekeliling Anda, dan
pikirkan afirmasi-afirmasi Anda. Ucapkan dan ulangi kata-katanya, tetapi
renungkanlah apa makna dari kata-kata ini bagi Anda; bayangkan masa
depan Anda sambil berusaha merasakan emosi-emosi yang timbul dari
afirmasi ini.

- Buatlah kartu pengingat di beberapa tempat. Gunakan kartu indeks 3 x 5


atau lembar tempelan untuk menulis afirmasi Anda (satu untuk setiap
lembar). Buat beberapa kartu untuk setiap afirmasi, lalu pasang kartu-kartu
ini di tempat yang mudah terlihat: letakkan satu di tempat Anda duduk di
dekat meja dapur, tempelkan satu di setir mobil Anda, masukkan satu ke
dalam laci meja Anda, atau tempelkan satu di monitor komputer Anda, dll.
Setiap kali Anda melihat kartu ini, baca dan renungkan apa artinya.
- Bawalah selalu afirmasi Anda. Buat sebuah daftar dari afirmasi-afirmasi
Anda dan masukkan ke dalam dompet atau tas tangan Anda. Jika Anda
membutuhkan dukungan, atau jika Anda mulai ragu-ragu dengan keinginan
Anda, ambil daftar afirmasi Anda dan bacalah.
5. Gunakan terus afirmasi Anda
Semakin sering Anda melakukan afirmasi, semakin kuat pikiran Anda
menerimanya. Jika Anda sedang berusaha mencapai keinginan dalam waktu
dekat, gunakan afirmasi ini sampai Anda berhasil mencapainya. Jika Anda
ingin menggunakan afirmasi sebagai kalimat penentang, gunakan terus
afirmasi ini selama Anda masih membutuhkannya.
H. Peringatan penggunaan Afirmasi posisitf

1. Jika Anda hanya sekadar terbiasa menirukan kata-kata dari afirmasi Anda,
tanpa berkonsentrasi lagi pada artinya, ubah susunan kata dalam kalimat
afirmasi Anda. Anda tetap bisa melakukan afirmasi untuk keinginan atau
sifat-sifat yang sama, tetapi dengan menyusun kembali kalimat afirmasi ini,
Anda bisa memperbaharui kembali efektivitasnya.
2. Jangan putus asa jika afirmasi Anda sepertinya belum juga berhasil.
Sebaliknya, coba amati lagi cara ada menggunakannya selama ini. Apakah
Anda benar-benar memercayainya? Jika Anda tidak percaya pada afirmasi,
cara ini bisa tetap efektif, tetapi akan butuh waktu lebih lama. Jika Anda
sudah bosan menunggu, pastikan apa yang Anda inginkan benar-benar bisa
dicapai dan tentukan jadwal yang realistis kapan Anda ingin mencapainya.
Gunakan afirmasi untuk menentang kalimat-kalimat negatif atau untuk
mencapai keinginan yang kecil dulu, pada akhirnya Anda akan
mengembangkan keyakinan untuk menangani hal-hal yang lebih besar.
3. Jangan biarkan orang lain menghakimi Anda. Banyak orang yang setiap saat
melihat dengan cara pandang yang negatif dan mempunyai kecenderungan
untuk mengatakan kepada Anda seperti: "Saya pikir Anda tidak akan berhasil
mengatasinya". Jangan biarkan mereka menjatuhkan semangat Anda, dan
jangan pedulikan mereka.
4. Afirmasi bukan penyelesaian cepat untuk semua masalah Anda. Jangan
mengharapkan sebuah keajaiban, apalagi dalam semalam. Mungkin sudah
bertahun-tahun Anda berusaha sampai bisa menerima sepenuhnya pengaruh
kalimat-kalimat negatif tentang citra diri Anda sendiri; Anda juga akan
membutuhkan waktu untuk mengubah cara Anda memandang diri sendiri.
DAFTAR PUSTAKA

Pinilih, Astuti, dan Amin. 2013. Efektivitas Afirmasi Positif terhadap Kecemasan
Penderita Tuberculosis Paru di Balai Kesehatan Paru Masyarakat (BKPM)
Kota Magelang. Universitas Muhammadiyah Magelang.
WikiHow. Cara Efektif Menggunakan Afirmasi. http://id.wikihow.com/Efektif-
Menggunakan-Afirmasi. Diakses pada tanggal 9 Maret 2017.
Wismail, Reza. 2012. Afirmasi: Kekuatan Berpikir Positif.
https://tipsmotivasi.com/2012/09/26/afirmasi-kekuatan-berpikir-positif/.
Diakses pada tanggal 8 Maret 2017.
Mukhlis, Akhmad. 2013. Berpikir Positif pada Ketidakpuasan terhadap Citra
Tubuh (Body Image Dissatisfaction). Universitas Islam Negeri (UIN)
Maulana Malik Ibrahim Malang.
Midasari dan Prabowo. 2007. Altered State Of Consciousness, Afirmasi, dan
Visualisasi untuk Mengatasi Masalah Obesitas Vol.2. Yogyakarta:
Universitas Gadjah Mada.
Tentama, Fatwa. Hubungan Positive Thinking dengan Self-Acceptance pada
Difabel (Bawaan Lahir) di SLB Negeri 3 Yogyakarta. Universitas Ahmad
Dahlan Yogyakarta.
Makara, Kesehatan. 2015. Terapi Berhenti Merokok (Studi Kasus 3 Perokok
Berat) Vol.9 No. 1. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.
Kholidah dan Alsa. 2012. Berpikir Positif untuk Menurunkan Stres Psikologis.
Universitas Gadjah Mada dan PGRI Yogyakarta.
Marthan, Hardjanta dan Yudiati. 2013. Pengaruh Pelatihan Berpikir Positif
terhadap Depresi pada Penderita Diabetes Mellitus. Kajian Ilmiah
Psikologi No. 1 Vol. 2 Hal. 29 – 33.
Musyarofah, Rosiana, dan Siswanti. 2013. Perbedaan Kepatuhan Minum Obat
Sebelum dan Setelah Afirmasi Positif pada Penderita TB Paru di
Puskesmas Gribig Kabupaten Kudus. JIKK Vol. 4 No. 2 Hal. 59-69.

Anda mungkin juga menyukai