INFORMASI UMUM
Nama Dayang Fitriani, S.KM/SMK Kesehatan Asy-Syifa/2023
Penyusun/Institusi/Tahun
Jenjang Sekolah SMK
Fase/Kelas E/X
Alokasi Waktu 11 x 45 menit
Jumlah Pertemuan 2 JP x 11 Pertemuan
Domain Ilmu Kesehatan Masyarakat
Tujuan Pembelajaran 1.1 Menganalisis Kasus dinamika masyarakat pada kelompok
sosial, pranata sosial, dan mobilitas sosial
1.2 Menerapkan usaha kesehatan sekolah (UKS)
1.3 Menerapkan program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
1.4 Menerapkan program Kesehatan Reproduksi
1.5 Menerapkan penyuluhan Kesehatan Masyarakat
1.6 Membuat laporan hasil penyuluhan kesehatan masyarakat
1.7 Memahami Tanaman Obat Keluarga
1.8 Menganalisis kesehatan kerja
1.9 Menganalisis keselamatan kerja
1.10 Menerapkan sanitasi perawatan keperawatan dan ruang
rawat
1.11 Menerapkan pengelolahan limbah medis
Kata Kunci Kasus dinamika, UKS, KIA, Kesehatan Reproduksi, penyuluhan,
laporan, Tanaman Obat Keluarga, kesehatan kerja, keselamatan
kerja, sanitasi, dan pengelolahan limbah medis.
Pengetahuan/Keterampilan Dapat menganalisis kasus dinamika masyarakat
Prasyarat Dapat menerapkan usaha kesehatan sekolah
Dapat menerapkan program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
Dapat menerapkan Kesehatan Reproduksi
Dapat melakukan penyuluhan Kesehatan Masyarakat
Dapat membuat laporan hasil penyuluhan kesehatan masyarakat
Dapat memahami Tanaman Obat Keluarga
Dapat menganalisis kesehatan kerja
Dapat menganalisis keselamatan kerja
Dapat melakukan sanitasi perawatan keperawatan dan ruang
rawat
Dapat mengetahui pengelolahan limbah medis
Profil Pelajar Pancasila Religius, beriman, bertaqwa kepada Tuhan YME dan berakhlak
mulia, mandiri dan bernalar kritis.
Sarana Prasana Media (Video & PPT)
Alat (White board, LCD proyektor, laptop, stopcontact)
Lingkungan belajar (Ruang kelas)
Bahan ajar (Modul dan refrensi lain yang mendukug (web, blog,
youtube, dll)
Target Peserta Didik
Jumlah Peserta Didik 4
Ketersediaan Materi Pengayaan untuk peserta didik berpencapaian tinggi : Ya
Alternatif penjelasan, metode, atau aktivitas untuk peserta didik
yang sulit memahami konsep : Ya
Moda Pembelajaran Luring
Model Pembelajaran Discovery Learning
Metode :
Diskusi
Presentasi
Asesmen Asesmen individu : Tertulis
Asesmen kelompok : Performa dan presentasi hasil
Gambaran Modul
Penyusunan modul ini dilakukan dengan cara menyesuaikan alokasi waktu dengan topik dan tujuan
pembelajaran. Untuk mencapai tujuan pembelajaran, alokasi waktu dibagi menjadi 2 JP x 11 pertemuan.
Untuk setiap pertemuan disusun rencana kegiatan pembelajaran yang memuat aktivitas peserta didik
beserta asesmennya dengan menggunakan model pembelajaran Discovery Learning dan moda
pembelajaran Luring. Model pembelajaran Discovery Learning dan moda pembelajaran Luring dipilih
berdasarkan karakteristik materi, tujuan pembelajaran dan rencana aktivitas peserta didik dalam
pembelajaran.
Rencana Asesmen
Asesmen dibagi menjadi dua, yaitu asesmen individu dan asesmen kelompok. Asesmen individu
dilakukan secara tertulis, sedangkan asesmen kelompok dilakukan dengan mengobservasi saat kelompok
sedang melakukan presentasi. Asesmen tertulis diberikan pada akhir pembelajaran modul.
B. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Pembelajaran 1
Topik Kasus dinamika masyarakat pada kelompok sosial, pranata sosial, dan mobilitas
sosial
KD 3.1 Menganalisis kasus dinamika masyarakat pada kelompok sosial, pranata sosial
dan mobilitas sosial.
4.1 Melakukan penanganan kasus dinamika masyarakat kelompok sosial, pranata
sosial dan mobilitas sosial..
Tujuan Peserta didik diharapkan mampu:
Pembelajaran 1. Menemukan konsep kelompok sosial, pranata sosial dan mobilitas sosial.
2. Menemukan berbagai masalah kasus yang sering terjadu pada dinamika
kelompok sosial, pranata sosial dan mobilitas sosial.
3. Memecahkan kasus dinamika masyarakat pada kelompok sosial, pranata sosial
dan mobilitas sosial.
4. Mendemonstrasikan penanganan kasus di masyarakat sesuai dinamika
kelompok sosial, pranata sosial dan mobilitas sosial.
Pemahaman Peserta didik dapat menganalisis kasus dinamika masyarakat pada kelompok sosial,
Bermakna pranata sosial, dan mobilitas sosial
Pertanyaan Apa saja kasus yang terdapat pada kelompok sosial, pranata sosial, dan mobilitas
Pemantik sosial?
Profil Pelajar Religius, beriman, bertaqwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia, mandiri dan
Pancasila bernalar kritis.
Pertemuan Ke 2
1. Pendahuluan (15 menit)
Guru membuka pembelajaran, berdoa dan mengecek kehadiran peserta didik
Guru memberikan apersepsi dengan mengingatkan kembali peserta didik tentang materi Kasus
dinamika masyarakat pada kelompok sosial, pranata sosial, dan mobilitas sosial.
2. Kegiatan Inti (60 menit)
Mencari tentang kasus aktual yang terjadi di masyarakat terkait dengan kasus dinamika
kelompok sosial, pranata sosial, dan mobilitas sosial.
Peserta didik mencari kasus yang pernah terjadi di Indonesia dari internet
Peserta didik menganalisis kasus tersebut
Peserta didik memberikan alternatif pemecahan masalah dari kasus tersebut.
Peserta didik mempresentasikan di depan kelas
3. Penutup (15 menit)
Peserta didik melakukan evaluasi
Peserta didik bersama guru menyimpulkan terkait materi yang telah dipelajari
Peserta didik melakukan refleksi terkait pembelajaran yang sudah dilakukan pada pertemuan
kedua
Guru memberikan motivasi kepada peserta didik untuk tetap semangat belajar
Salah satu peserta didik memimpin doa, kemudian guru mengakhiri pembelajaran
Materi Pembelajaran
Pendahuluan
Ilmu kemasyarakatan disebut juga dengan sosiologi. Sosiologi berasal dari bahasa latin,
socius (kawan) logos (berbicara). Secara harfiah sosiologi berarti “berbicara mengenai masyarakat”.
Beberapa definisi yang dikemukakan oleh pakar, Selo Sumardjan mendefinisikan sosiologi atau
ilmu masyarakat sebagai ilmu yang mempelajari struktur sosial dan proses-proses sosial, termasuk
perubahan-perubahan sosial. Struktur sosial adalah keseluruhan jalinan antara unsur-unsur sosial
pokok, yaitu kelompok- kelompok sosial, norma- norma sosial, pranata- pranata sosial, dan lapisan-
lapisan sosial. Proses sosial adalah pengaruh timbal balik antara berbagai segi kehidupan bersama,
misalnya antara segi kehidupan ekonomi dan hukum, serta segi kehidupan hukum dan politik.
Sasaran sosiologi adalah masyarakat, menurut Ralph Linton mengemukakan bahwa
masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang telah hidup dan bekerja sama cukup lama
sehingga mereka sebagai suatu kesatuan sosial dengan batas-batas yang dirumuskan dengan jelas.
Berdasarkan definisi Linton, masyarakat meliputi beberapa unsur:
a. Adanya sejumlah manusia yang hidup bersama. Tidak ada ukuran mutlak ataupun angka
pasti untuk menentukan berapa jumlah manusia yang harus ada. Secara teoritis, angka
minimalnya adalah dua orang.
b. Sejumlah manusia tersebut sudah hidup bersama untuk waktu yang lama. Manusia yang
berkumpul dengan sesamanya akan berorientasi sehingga timbul sistem komunikasi, peraturan-
peraturan, dan sebagainya untuk mengatur hubungan antar manusia tersebut.
c. Sejumlah manusia tersebut sadar bahwa mereka merupakan suatu kesatuan. Antara anggota
satu dengan yang lainnya terdapat rasa keterikatan dan solidaritas.
d. Sejumlah manusia tersebut merupakan suatu sistem hidup bersama. Dalam kehidupan sehari-
hari, mereka saling membutuhkan. Mungkin juga terdapat saling ketergantungan antara mereka.
Kelompok Sosial
Manusia adalah makhluk sosial yang hanya dapat hidup normal apabila berada di antara
manusia- manusia lainnya. Manusia yang hidup terpisah sama sekali dari orang lain akan tumbuh
menjadi tidak wajar, baik jiwa maupun raganya. Sejak dilahirkan manusia sudah mempunyai dua
keinginan pokok yaitu keinginan untuk menjadi satu dengan manusia lain di sekelilingnya
(masyarakat) dan keinginan untuk menjadi satu dengan alam sekelilingnya. Hal ini menyebabkan
terbentuknya himpunan atau kesatuan manusia yang hidup bersama yang disebut dengan kelompok
sosial (social group). Tidak semua himpunan atau kesatuan manusia disebut sebagai kelompok
sosial, suatu himpunan atau kesatuan manusia disebut sebagai kelompok sosial jika memenuhi
syarat- syarat tertentu, yaitu :
a. Setiap anggota kelompok harus memiliki kesadaran bahwa dia merupakan bagian dari
kelompok yang bersangkutan
b. Antara anggota yang satu dengan anggota yang lain terdapat hubungan timbal balik
c. Ada satu faktor yang dimiliki bersama yang menyebabkan hubungan sesama anggota menjadi
erat
d. Himpunan atau kesatuan manusia tersebut mempunyai struktur, keidah, dan pola perilaku
Kelompok- kelompok sosial dapat dibedakan berdasarkan sebagai kriteria, misalnya
berdasarkan sifat dan kedekatan hubungan antar anggotanya atau keteraturan struktur organisasi
dalam kelompok tersebut.
a. Kelompok primer dan kelompok sekunder
1) Kelompok primer, adalah kelompok sosial yang umumnya kecil, bersifat agak permanen,
anggotanya saling mengenal dan terjalin kerjasama yang erat dan bersifat pribadi.
Contohnya keluarga, kelompok penggemar sesuatu (hibi), kelompok RT.
2) Kelompok sekunder adalah kelompok sosial besar, terdiri dari individu yang saling
berhubungan dengan tujuan masing-masing (tidak bersifat pribadi) dan tidak begitu
permanen. Contohnya oeganisasi pedagang, organisasi buruh, partai politik.
b. Paguyuban dan patembayan
Ferdinand Tonnies membedakan kelompok sosial menjadi dua jenis yaitu:
1) Paguyuban (gemeineschaft) adalah bentuk kehidupan bersama yang anggota- anggotanya
diikat oleh hubungan batin yang murni dan bersifat alamiah serta kekal. Contohnya
keluarga, kerabat, atau kelompok rukun tetangga.
2) Patembayan (gasellchaf) pada patembayan, hubungan yang ada antara anggota- anggotanya
hanya ikatan dalam bentuk lahiriah, bersifat buatan (tidak alamiah), dan tidak kekal. Alasan
seseorang menjadi anggota adalah karena adanya kepentingan yang rasional. Contohnya
organisasi pedagang, organisasi bruh, partai politik.
c. Kelompok formal dan kelompok informal
1) Kelompok formal (formal group) adalah kelompok yang mempunyai peraturan- peraturan
yang tegas dan dengan sengaja diciptakan oleh anggota-anggotanya. Contohnya partai
politik, koperasi, dan organisasi buruh.
2) Kelompok informal (informal group) adalah kelompok yang tidak mempunyai struktur dan
organisasi yang jelas. Kelompok ini biasanya terbentuk karena pertemuan yang berulang
kali untuk kepentingan dan pengalaman yang sama. Contohnya kelompok arisan dan
kelompok penggemar kesenian.
d. Kerumunan (crowd) dan publik (public)
e. In group dan out group
f. Membership group dan reference group
Tata Nilai Masyarakat/Pranata Sosial (Social Institution)
Pranata sosial adalah himpunan norma- norma dan segala tingkatan yang mengatur
kehidupan bersama dalam masyarakat sehingga kehidupan bersama berlangsung dengan tertib.
Pranata sosial disebut juga dengan lembaga sosial atau lembaga kemasyarakatan. Pranata sosial
terdapat disemua masyrakat baik yang mempunyai taraf kebudayaan yang sederhana maupun yang
sudah modern.
Fungsi pranata sosial:
a. Memberikan pedoman kepada anggota masyrakat tentang bagaimana mereka harus bertingkah
laku dan bersikap dalam menghadapi masalah-masalah yang ada dalam masyrakat
b. Memberikan pegangan kepada masyrakat dalam hal pengendalian sosial (social control) yaitu
sistem pengawasan masyrakat terhadap tingkah laku anggota-anggotanya.
c. Menjaga keutuhan dan ketentraman masyrakat.
Pembelajaran 3
Topik Usaha kesehatan sekolah
KD 3.2 Menerapkan UKS
4.2 Melaksanakan UKS
Tujuan Pembelajaran 1. Menjelaskan definisi UKS dengan cermat
2. Menjelaskan tujuan UKS dengan cermat
3. Menjelaskan sasaran dan jenis UKS
4. Menyebutkan Program yang ada di UKS
5. Menyebutkan peran UKS bagi warga sekolah
Pemahaman Peserta didik dapat menerapkan usaha kesehatan sekolah
Bermakna
Pertanyaan Pemantik Apa yang dimaksud dengan usaha kesehatan sekolah (UKS)?
Profil Pelajar Religius, beriman, bertaqwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia, mandiri
Pancasila dan bernalar kritis.
Pertemuan Ke 4
1. Pendahuluan (15 menit)
Guru membuka pembelajaran, berdoa dan mengecek kehadiran peserta didik
Guru memberikan apersepsi dengan mengingatkan kembali peserta didik tentang materi.
2. Kegiatan Inti (60 menit)
Mencari tentang pelaksanaan dan program UKS yang baik
Peserta didik memberi contoh pelaksanaan dan program UKS yang baik
Peserta didik menerapkan UKS di sekolah asal
3. Penutup (15 menit)
Peserta didik melakukan evaluasi
Peserta didik bersama guru menyimpulkan terkait materi yang telah dipelajari
Peserta didik melakukan refleksi terkait pembelajaran yang sudah dilakukan pada pertemuan
kedua
Guru memberikan motivasi kepada peserta didik untuk tetap semangat belajar
Salah satu peserta didik memimpin doa, kemudian guru mengakhiri pembelajaran
Materi Pembelajaran
Usaha kesehatan Sekolah (UKS) merupakan suatu program kesehatan yang dilaksanakan di
sekolah, mulai dari Taman Kanak-Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP)
sampai dengan Sekolah Menengah Atas (SMA). UKS dirilis pada tahun 1976 dan pada tahun 1984
diperkuat dengan terbitnya SKB 4 Menteri yaitu Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama,
Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri yang kemudian diperbaharui pada tahun 2003 (Pedoman
Pembinaan dan Pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah, 2012).
Promosi kesehatan di sekolah adalah suatu upaya untuk menciptakan sekolah menjadi suatu
komunitas yang dapat meningkatkan derajat masyarakat sekolah melalui tiga kegiatan utama, yaitu
penciptaan lingkungan sekolah yang sehat, pemeliharaan dan pelayanan di sekolah, dan upaya
pendidikan yang berkesinambungan. Ketiga kegiatan ini dikenal dengan istilah TRIAS UKS (Kholid,
2015).
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di sekolah ialah sekumpulan perilaku yang laksanakan
oleh siswa, guru dan masyarakat di lingkungan sekolah atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran,
sehingga secara mampu mencegah penyakit secara mandiri, meningkatkan kesehatannya, serta aktif
dalam mewujudkan lingkungan sehat. (Proverawati dkk, 2011).
Menurut Effendi dalam Purba (2014), pendidikan kesehatan adalah usaha dengan sadar untuk
mempersiapkan peserta didik agar bertumbuh kembang sesuai, selaras, seimbang dan sehat secara fisik,
mental, sosial, juga lingkungan melalui kegiatan pembimbingan, pengajaran/latihan yang diperlukan
bagi perannya saat ini maupun dimasa yang mendatang. Pelayanan kesehatan adalah usaha untuk
meningkatkan (promotif), pencegahan preventif), pengobatan (kuratif), dan pemulihan (rehabilitatif)
yang dilakukan terhadap siswa dan lingkungannya dan pembinaan lingkungan sekolah sehat adalah
usaha untuk menciptakan kondisi lingkungan sekolah yang dapat mendukung proses pendidikan
sehingga mencapai hasil yang optimal baik dari segi pengetahuan, keterampilan maupun sikap
(Kemendikbud, 2014).
1. Tujuan UKS
a. Tujuan Umum
Tujuan Usaha Kesehatan Sekolah/madrasah adalah untuk meningkatkan mutu pendidikan
dan prestasi belajar peserta didik dengan meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat serta
derajat kesehatan peserta didik dan menciptakan lingkungan yang sehat, sehingga
memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan Yang harmonis dan optimal dalam rangka
pembentukan manusia Indonesia seutuhnya.
b. Tujuan Khusus
Memupuk kebiasaan hidup sehat dan meningkatkan derajat kesehatan peserta didik yang di
dalamnya mencakup :
1) Memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan untuk melaksanakan prinsip hidup sehat serta
berpartisipasi aktif di dalam usaha peningkatan kesehatan;
2) Sehat, baik dalam arti fisik, mental maupun sosial dan;
3) Memiliki daya hayat dan daya tangkal terhadap Pengaruh buruk penyalahgunaan narkotika,
Obat-obatan dan bahan bebahaya, alkohol (minuman keras), rokok dan sebagainya.
2. Sasaran UKS
Sasaran UKS adalah peserta didik dari tingkat pendidikan dasar sampai dengan tingkat pendidikan
menengah (TK, SD, SMP, dan SMA/SMK) termasuk peserta didik di perguruan agama beserta
lingkungannya
Pembelajaran 5
Topik Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
KD 3.3 Menerapkan program KIA
4.3 Melaksanakan kegiatan KIA
Tujuan 1. Mengetahui konsep KIA
Pembelajaran 2. Mengetahui berbagai kegiatan pendukung KIA
3. Memecahkan kasus yang berkaitan dengan KIA
4. Mendemonstrasikan kegiatan-kegiatan pendukung KIA
Pemahaman Peserta didik dapat memahami program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
Bermakna
Pertanyaan Apa yang dimaksud dengan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)?
Pemantik
Profil Pelajar Religius, beriman, bertaqwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia, mandiri dan
Pancasila bernalar kritis.
Pertemuan Ke 6
1. Pendahuluan (15 menit)
Guru membuka pembelajaran, berdoa dan mengecek kehadiran peserta didik
Guru memberikan apersepsi dengan mengingatkan kembali peserta didik tentang materi.
2. Kegiatan Inti (60 menit)
Mencari tentang kasus lain yang berhubungan dengan KIA
Peserta didik mencari kasus yang pernah terjadi di Indonesia dari internet
Peserta didik menganalisis kasus tersebut
Peserta didik memberikan alternatif dan pemecahan masalah dari kasus tersebut
Peserta didik mempresentasikan di depan kelas
3. Penutup (15 menit)
Peserta didik melakukan evaluasi
Peserta didik bersama guru menyimpulkan terkait materi yang telah dipelajari
Peserta didik melakukan refleksi terkait pembelajaran yang sudah dilakukan pada pertemuan
kedua
Guru memberikan motivasi kepada peserta didik untuk tetap semangat belajar
Salah satu peserta didik memimpin doa, kemudian guru mengakhiri pembelajaran
Pembelajaran 7
Topik Kesehatan Reproduksi
KD 3.4 Menerapkan program Kesehatan Reproduksi
4.4 Melaksanakan kegiatan Kesehatan Reproduksi
Tujuan 1. Menemukan konsep Kesehatan Reproduksi secara umum
Pembelajaran 2. Menemukan berbagai faktor yang mempengaruhi Kesehatan Reproduksi
3. Mengidentifikasi kegiatan pendukung dari Kesehatan Reproduksi
4. Memecahkan permasalahan Kesehatan Reproduksi
5. Mendemonstrasikan penanganan dan pencegahan masalah Kesehatan
Reproduksi
Pemahaman Peserta didik dapat memahami program Kesehatan Reproduksi
Bermakna
Pertanyaan Apa yang dimaksud dengan Kesehatan Reproduksi?
Pemantik
Profil Pelajar Religius, beriman, bertaqwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia, mandiri dan
Pancasila bernalar kritis.
Pertemuan Ke 8
1. Pendahuluan (15 menit)
Guru membuka pembelajaran, berdoa dan mengecek kehadiran peserta didik
Guru memberikan apersepsi dengan mengingatkan kembali peserta didik tentang materi.
2. Kegiatan Inti (60 menit)
Mencari tentang kasus lain yang berhubungan dengan Kespro
Peserta didik mencari kasus yang pernah terjadi di Indonesia dari internet
Peserta didik menganalisis kasus tersebut
Peserta didik memberikan alternatif dan pemecahan masalah dari kasus tersebut
Peserta didik mempresentasikan di depan kelas
3. Penutup (15 menit)
Peserta didik melakukan evaluasi
Peserta didik bersama guru menyimpulkan terkait materi yang telah dipelajari
Peserta didik melakukan refleksi terkait pembelajaran yang sudah dilakukan pada pertemuan
kedua
Guru memberikan motivasi kepada peserta didik untuk tetap semangat belajar
Salah satu peserta didik memimpin doa, kemudian guru mengakhiri pembelajaran
Pembelajaran 9
Topik Penyuluhan Kesehatan Masyarakat
KD 3.5 Menerapkan penyuluhan kesehatan masyarakat
4.5 Melakukan penyuluhan kesehatan masyarakat
Tujuan 1. Mengetahui cara penyuluhan yang baik
Pembelajaran 2. Mengetahui berbagai contoh penyuluhan yang baik
3. Memecahkan permaslahan tentang penyuluhan
4. Mendemonstrasikan penyuluhan yang baik di depan kelas
Pemahaman Peserta didik dapat melakukan penyuluhan kesehatan masyarakat
Bermakna
Pertanyaan Apa yang dimaksud dengan penyuluhan Kesehatan Masyarakat?
Pemantik
Profil Pelajar Religius, beriman, bertaqwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia, mandiri dan
Pancasila bernalar kritis.
Pertemuan Ke 10
1. Pendahuluan (15 menit)
Guru membuka pembelajaran, berdoa dan mengecek kehadiran peserta didik
Guru memberikan apersepsi dengan mengingatkan kembali peserta didik tentang materi.
2. Kegiatan Inti (60 menit)
Mencari tentang materi penyuluhan sesuai dengan tema yang ditentukan
Peserta didik melakukan praktek penyuluhan kesehatan sesuai dengan tema
Peserta didik memberikan jawaban jika ada yang bertanya
3. Penutup (15 menit)
Peserta didik melakukan evaluasi
Peserta didik bersama guru menyimpulkan terkait materi yang telah dipelajari
Peserta didik melakukan refleksi terkait pembelajaran yang sudah dilakukan pada pertemuan
kedua
Guru memberikan motivasi kepada peserta didik untuk tetap semangat belajar
Salah satu peserta didik memimpin doa, kemudian guru mengakhiri pembelajaran
Materi Pembelajaran
A. Definisi
Penyuluhan kesehatan adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan dengan cara menyebarkan informasi-
informasi pesan, menanamkan keyakinan, sehingga masyarakat sadar, tahu dan mengerti, tetapi juga mau
dan bias melakukan suatu anjuran yang ada hubungannya dengan kesehatan serta terjadi peningkatan
pengetahuan, keterampilan, dan sikap (Notoatmodjo, 2012).
Penyuluhan kesehatan adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan dengan cara menyebarkan pesan,
menanamkan keyakinan, sehingga masyarakat tidak sajasadar, tahu dan mengerti, tetapi juga mau dan bisa
melakukan suatu anjuran yang ada hubungannya dengan kesehatan.
Penyuluhan kesehatan adalah gabungan berbagai kegiatan dan kesempatan yang berlandaskan
prinsip- prinsip belajar untuk mencapai suatu keadaan, dimana individu, keluarga, kelompok atau
masyarakat secara keseluruhan ingin hidup sehat,
tahu bagaimana caranya dan melakukan apa yang bisa dilakukan,
secara perseorangan maupun secara kelompok dan meminta pertolongan (Effendy,1998)
Pendidikan kesehatan adalah suatu proses perubahan pada diri seseorang yang dihubungkan dengan
pencapaian tujuan kesehatan individu, dan masyarakat. Pendidikan kesehatan tidak dapat diberikan kepada
seseorang oleh orang lain, bukan seperangkat prosedur yang
harus dilaksanakan atau suatu produk yangharus dicapai, tetapi sesungguhnya merupakan suatu proses
perkembanganyang berubah secara dinamis, yang didalamnya seseorang menerima ataumenolak informasi,
sikap, maupun praktek baru, yang berhubungan dengantujuan hidup sehat (Suliha, dkk., 2002).
Konsep kesehatan secara umum, penyuluhan kesehatan diartikan sebagai kegiatan pendidikan kesehatan
yang dilakukan dengan cara menyebarluaskan pesan dan menanamkan keyakinan,
dengan demikian masyarakat tidak hanya sadar, tahu, dan mengerti, tetapi juga mau dan dapat melakukan
anjuran yang berhubungan dengan kesehatan (Azwar, 1983 dalam Maulana, 2009).
B. Tujuan Penyuluhan
Tujuan dari penyuluhan kesehatan adalah tercapainya perubahan perilaku individu, keluarga dan
masyarakat dalam membina dan memelihara kesehatan, berperan aktif mewujudkan kesehatan yang
optimal sesuai hidup sehat baik fisik, mental dan sosial. Metode yang digunakan dalam memberikan
penyuluhan adalah metode ceramah yang merupakan suatu cara dalam menerangkan dan menjelaskan suatu
ide, pengertian atau pesan secara lisan kepada kelompok sasaran. Metode ceramah dapat diselingi dengan
pertanyaan-pertanyaan menggunakan alat peraga, baik langsung maupun tiruan serta melakukan
demonstrasi untuk menerangkan konsep yang dijelaskan dan melakukan gaya ceramah yang bervariasi.
Pemberian penyuluhan tentang menarche yang dilakukan kepada anak perempuan diharapkan memberikan
pengaruh baik dan meningkatkan pengetahuan setelah diberikan penyuluhan.
Menurut WHO (1954) tujuan penyuluhan kesehatan adalah untuk
merubah perilaku perseorangan dan masyarakat dalam bidang kesehatan.
Tujuan penyuluhan kesehatan pada hakekatnya sama dengan tujuan pendidikan kesehatan, menurut
Effendy (1998) tujuan penyuluhan kesehatan adalah :
1. Tercapainya perubahan perilaku individu, keluarga dan masyarakat dalammembina dan memelihara
perilaku hidup sehat dan lingkungan sehat, serta berperan aktif dalam upaya mewujudkan derajat
kesehatan yang optimal.
2. Terbentuknya perilaku sehat pada individu, keluarga, kelompok danmasyarakat yang sesuai dengan
konsep hidup sehat baik fisik, mental dansosial sehingga dapat menurunkan angka kesakitan dan
kematian.
Dalam melakukan penyuluhan kesehatan, maka penyuluh yang baik harusmelakukan penyuluhan sesuai
dengan langkah-langkah dalam penyuluhankesehatan masyarakat sebagai berikut : Mengkaji kebutuhan
kesehatanmasyarakat, menetapkan masalah kesehatan masyarakat, memprioritaskanmasalah yang terlebih
dahulu ditangani melalui penyuluhan kesehatan masyarakat, menyusun perencanaan penyuluhan.
E. Materi/Pesan Penyuluhan
Materi atau pesan yang disampaikan kepada sasaran hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan kesehatan
dari individu, keluarga, kelompok dan masyarakat, sehingga materi yang disampaikan dapat dirasakan
langsung manfaatnya. Materi yang disampaikan sebaiknya menggunakan bahasa yang mudah dimengerti,
tidak terlalu sulit untuk dimengerti oleh sasaran,
dalam penyampaian materi sebaiknya menggunakan metode dan media untuk mempermudah pemahaman
dan untuk menarik perhatian sasaran (Effendy,2003).
F. Matode Penyuluan
Menurut Notoatmodjo (2007), metode penyuluhan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi tercapainya
suatu hasil penyuluhan secara optimal. Metode yang dikemukakan antara lain :
1. Metode penyuluhan perorangan (individual)
Dalam penyuluhan kesehatan metode ini digunakan untuk
membina perilaku baru atau seseorang yang telah mulai tertarik pada suatu perubahan perilaku atau inovasi.
Dasar digunakan pendekatan individualini karena setiap orang mempunyai masalah atau alasan yang berbeda-
beda sehubungan dengan penerimaan atau perilaku baru tersebut. Bentuk dari pendekatan ini antara lain
Pertemuan Ke 12
1. Pendahuluan (15 menit)
Guru membuka pembelajaran, berdoa dan mengecek kehadiran peserta didik
Guru memberikan apersepsi dengan mengingatkan kembali peserta didik tentang materi.
2. Kegiatan Inti (60 menit)
Peserta didik membuat laporan hasil penyuluhan kesehatan sesuai dengan format yang
diberikan
Peserta didik mempresentasikan hasil laporan penyuluhan kesehatan
3. Penutup (15 menit)
Peserta didik melakukan evaluasi
Peserta didik bersama guru menyimpulkan terkait materi yang telah dipelajari
Peserta didik melakukan refleksi terkait pembelajaran yang sudah dilakukan pada pertemuan
kedua
Guru memberikan motivasi kepada peserta didik untuk tetap semangat belajar
Salah satu peserta didik memimpin doa, kemudian guru mengakhiri pembelajaran
Pembelajaran 13
Topik Tanaman Obat Keluarga
KD 3.7 Memahami Tanaman Obat Keluarga
4.7 Mengelompokkan tanaman obat
Tujuan 1. Mengetahui konsep tanaman obat
Pembelajaran 2. Mengetahui berbagai macam tanaman obat
3. Menegathui manfaat dari berbagai jenis tanaman obat
4. Mendemonstrasikan cara menanam tanaman obat dan cara pengolahannya
Pemahaman Peserta didik dapat mengetahui Tanaman Obat Keluarga
Bermakna
Pertanyaan Apa yang dimaksud dengan Tanaman Obat Keluarga?
Pemantik
Profil Pelajar Religius, beriman, bertaqwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia, mandiri dan
Pancasila bernalar kritis.
Pertemuan Ke 14
1. Pendahuluan (15 menit)
Guru membuka pembelajaran, berdoa dan mengecek kehadiran peserta didik
Guru memberikan apersepsi dengan mengingatkan kembali peserta didik tentang materi.
2. Kegiatan Inti (60 menit)
Mencari tentang jenis tanaman obat keluarga
Peserta didik mencoba mengolah jenis tanaman obat keluarga
Peserta didik menganalisis jenis tanaman obat keluarga
Peserta didik mampu membedakan jenis tanaman obat keluarga
3. Penutup (15 menit)
Peserta didik melakukan evaluasi
Peserta didik bersama guru menyimpulkan terkait materi yang telah dipelajari
Peserta didik melakukan refleksi terkait pembelajaran yang sudah dilakukan pada pertemuan
kedua
Guru memberikan motivasi kepada peserta didik untuk tetap semangat belajar
Salah satu peserta didik memimpin doa, kemudian guru mengakhiri pembelajaran
Pembelajaran 15
Topik Kesehatan Kerja
KD 3.8 Menganalisis Kesehatan Kerja
4.8 Melalkukan identifikasi penyakit akibat kerja
Tujuan 1. Mengetahui konsep dasar Kesehatan Kerja
Pembelajaran 2. Mengetahui berbagai penyakit akibat kerja
3. Mengetahui ancaman bahaya bagi perawat
4. Mendemonstrasikan penanganan dan pencegahan bahaya akibat kerja
Pemahaman Peserta didik dapat mengetahui kesehatan kerja
Bermakna
Pertanyaan Apa yang dimaksud dengan kesehatan kerja?
Pemantik
Profil Pelajar Religius, beriman, bertaqwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia, mandiri dan
Pancasila bernalar kritis.
Pertemuan Ke 16
1. Pendahuluan (15 menit)
Guru membuka pembelajaran, berdoa dan mengecek kehadiran peserta didik
Guru memberikan apersepsi dengan mengingatkan kembali peserta didik tentang materi.
2. Kegiatan Inti (60 menit)
Mencari tentang kasus lain yang berhubungan dengan penyakit akibat kerja
Peserta didik mencari kasus yang pernah terjadi di Indonesia dari internet
Peserta didik menganalisis kasus tersebut
Peserta didik memberikan alternatif pemecahan masalah dari kasus tersebut
Peserta didik mempresentasikan di depan kelas
3. Penutup (15 menit)
Peserta didik melakukan evaluasi
Peserta didik bersama guru menyimpulkan terkait materi yang telah dipelajari
Peserta didik melakukan refleksi terkait pembelajaran yang sudah dilakukan pada pertemuan
kedua
Guru memberikan motivasi kepada peserta didik untuk tetap semangat belajar
Salah satu peserta didik memimpin doa, kemudian guru mengakhiri pembelajaran
Pembelajaran 17
Topik Keselamatan Kerja
KD 3.9 Menganalisis Keselamatan Kerja
4.9 Melakukan identifikasi resiko bahaya kerja
Tujuan 1. Mengetahui konsep dasar Keselamatan Kerja
Pembelajaran 2. Mengetahui berbagai bahaya dan kecelakaan kerja
3. Membuat tanda peringatan bahaya
4. Mendemonstrasikan penanganan dan pencegahan kecelakaan kerja
Pemahaman Peserta didik dapat mengetahui keselamatan kerja
Bermakna
Pertanyaan Apa yang dimaksud dengan keselamatan kerja?
Pemantik
Profil Pelajar Religius, beriman, bertaqwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia, mandiri dan
Pancasila bernalar kritis.
Pertemuan Ke 18
1. Pendahuluan (15 menit)
Guru membuka pembelajaran, berdoa dan mengecek kehadiran peserta didik
Guru memberikan apersepsi dengan mengingatkan kembali peserta didik tentang materi.
2. Kegiatan Inti (60 menit)
Mencari tentang kasus lain yang berhubungan dengan bahaya dan kecelakaan kerja
Peserta didik mencari kasus yang pernah terjadi di Indonesia dari internet
Peserta didik menganalisis kasus tersebut
Peserta didik memberikan alternatif pemecahan masalah dari kasus tersebut
Peserta didik mempresentasikan di depan kelas
3. Penutup (15 menit)
Peserta didik melakukan evaluasi
Peserta didik bersama guru menyimpulkan terkait materi yang telah dipelajari
Peserta didik melakukan refleksi terkait pembelajaran yang sudah dilakukan pada pertemuan
kedua
Guru memberikan motivasi kepada peserta didik untuk tetap semangat belajar
Salah satu peserta didik memimpin doa, kemudian guru mengakhiri pembelajaran
Pembelajaran 19
Topik Sanitasi perawatan keperawatan dan ruang rawat
KD 3.10 Menerapkan Sanitasi perawatan keperawatan dan ruang rawat
4.10 Melaksanakan Sanitasi perawatan keperawatan dan ruang rawat
Tujuan Pembelajaran 1. Mengetahui konsep dasar sanitasi peralatan keperawatan dan ruang
rawat
2. Mengetahui konsep membersihkan alat-alat kesehatan
3. Melakukan sanitasi peralatan keperawatan dan ruang rawat
4. Mendemonstrasikan cara membersihkan alat-alat kesehatan
Pemahaman Bermakna Peserta didik dapat mengetahui sanitasi perawatan keperawatan dan ruang
rawat
Pertanyaan Pemantik Apa yang dimaksud dengan sanitasi perawatan keperawatan dan ruang
rawat?
Profil Pelajar Pancasila Religius, beriman, bertaqwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia,
mandiri dan bernalar kritis.
Pertemuan Ke 20
1. Pendahuluan (15 menit)
Guru membuka pembelajaran, berdoa dan mengecek kehadiran peserta didik
Guru memberikan apersepsi dengan mengingatkan kembali peserta didik tentang materi.
2. Kegiatan Inti (60 menit)
Peserta didik mempraktikan cara sanitasi peralatan keperawatan dan ruang rawat
Peserta didik menganalisis cara sanitasi peralatan keperawatan dan ruang rawat
Peserta didik mempresentasikan di depan kelas
3. Penutup (15 menit)
Peserta didik melakukan evaluasi
Peserta didik bersama guru menyimpulkan terkait materi yang telah dipelajari
Peserta didik melakukan refleksi terkait pembelajaran yang sudah dilakukan pada pertemuan
kedua
Guru memberikan motivasi kepada peserta didik untuk tetap semangat belajar
Salah satu peserta didik memimpin doa, kemudian guru mengakhiri pembelajaran
Pembelajaran 21
Topik Pengelolahan limbah medis
KD 3.11 Menerapkan Pengelolahan limbah medis
4.11 Melaksanakan Pengelolahan limbah medis
Tujuan Pembelajaran 1. Mengetahui konsep Pengelolahan limbah medis
2. Mengetahui cara-cara Pengelolahan limbah medis
3. Mendemonstrasikan cara Pengelolahan limbah medis
Pemahaman Bermakna Peserta didik dapat mengetahui pengelolahan limbah medis
Pertanyaan Pemantik Apa yang dimaksud dengan pengelolahan limbah medis?
Profil Pelajar Pancasila Religius, beriman, bertaqwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia,
mandiri dan bernalar kritis.
Pertemuan Ke 22
1. Pendahuluan (15 menit)
Guru membuka pembelajaran, berdoa dan mengecek kehadiran peserta didik
Guru memberikan apersepsi dengan mengingatkan kembali peserta didik tentang materi.
2. Kegiatan Inti (60 menit)
Peserta didik mempraktikan cara pengelolahan limbah medis
Peserta didik menganalisis cara pengelolahan limbah medis
Peserta didik mempresentasikan di depan kelas
3. Penutup (15 menit)
Peserta didik melakukan evaluasi
Peserta didik bersama guru menyimpulkan terkait materi yang telah dipelajari
Peserta didik melakukan refleksi terkait pembelajaran yang sudah dilakukan pada pertemuan
kedua
Guru memberikan motivasi kepada peserta didik untuk tetap semangat belajar
Salah satu peserta didik memimpin doa, kemudian guru mengakhiri pembelajaran
No. REFLEKSI GURU
1. Apakah pembelajaran yang saya lakukan sudah sesuai dengan apa yang saya rencanakan?
2. Apakah media pembelajaran yang digunakan sudah tepat?
3. Apakah pembelajaran sudah melibatkan peserta didik secara optimal?
4. Apakah pembelajaran yang telah diimplementasikan dapat memfasilitasi peserta didik
memberdayakan keterampilan berpikirnya?
5. Apa saja yang menjadi catatan keberhasilan dari proses pembelajaran tersebut?
6. Apa saja yang perlu diperbaiki dan ditingkatkan dari proses pembelajaran tersebut?
Daftar Pustaka
Nurcahyo, Heru. (2008). Ilmu Kesehatan Jilid I SMK. Jakarta : Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah
Kejuruan Departemen Pendidikan Nasional.
Mawardani. Ina Kumala. Nurelah. (2022). Dasar-Dasar Layanan Kesehatan. Jakarta : Direktorat Sekolah
Menengah Kajuruan dan Pusat Perbukuan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) 1
Kelompok :
Nama :
Kelas :
Jawaban
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) 10
Kelompok :
Nama :
Kelas :