Anda di halaman 1dari 25

ASUHAN KEPERAWATAN PADA “Tn.

A”
DENGAN DIAGNOSA OSTEOPOROSIS DI
RUANGAN PERAWATAN BEDAH KAMAR 2
RSUD LATEMMAMALA

LILIS NURMIATI

(15.20.007)

AKADEMI KEPERAWATAN PUTRA PERTIWI


WATANSOPPENG
TAHUN 2021/2022
LAPORAN PENDAHULUAN

A. Definisi

Osteoporosis berasal dari kata osteo dan porous, osteo artinya tulang, dan
porous berarti berlubang-lubang atau keropos. Jadi, osteoporosis adalah tulang
yang keropos, yaitu penyakit yang mempunyai sifat khas berupa massa
tulangnya rendah atau berkurang, disertai gangguan mikro-arsitektur tulang
dan penurunan kualitas jaringan tulang yang dapat menimbulkan kerapuhan
tulang . Menurut WHO pada International Consensus Development
Conference, di Roma, Itali, 1992 Osteoporosis adalah penyakit dengan sifat-
sifat khas berupa massa tulang yang rendah, disertai perubahan mikroarsitektur
tulang, dan penurunan kualitas jaringan tulang, yang pada akhirnya
menimbulkan akibat meningkatnya kerapuhan tulang dengan resiko terjadinya
patah tulang Menurut National Institute of Health (NIH), 2001 Osteoporosis
adalah kelainan kerangka, ditandai dengan kekuatan tulang mengkhawatirkan
dan dipengaruhi oleh meningkatnya risiko patah tulang. Sedangkan kekuatan
tulang merefleksikan gabungan dari dua faktor, yaitu densitas tulang dan
kualitas tulang.

B. Etiologi
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengurangan massa tulang pada usia
lanjut:
1. Determinan Massa Tulang
a. Faktor genetik
Perbedaan genetik mempunyai pengaruh terhadap derajat
kepadatan tulang.
b. Faktor mekanis
Beban mekanis berpengaruh terhadap massa tulang di samping
faktor genetik. Bertambahnya beban akan mnambah massa tulang dan
ebrkurangnya beban akan mengakibatkan berkurangnya masssa.
c. Faktor makanan dan hormone
Pada seseorang dengan pertumbuhan hormon dengan nutrisi yang
cukup (protein dan mineral), pertumbuhan tulang akan mencapai
maksimal sesuai dengan pengaruh genetik yang bersangkutan.
2. Determinan Penurunan Massa Tulang
a. Faktor genetik
Pada seseorang dengan tulang yang kecil akan lebih mudah
mendapat risiko fraktur daripada seseorang dengan tulang yang besar.
b. Faktor mekanis
Faktor mekanis mungkin merupakan yang terpenting dalam proses
penurunan massa tulang sehubungan dengan lanjutya usia.
C. Patofisiologi
Kartilago hailin adalah jaringan elastis yang 95% terdiri dari air dan
matrik ekstra seluler, 5% sel konrosit. Fungsinya sebagai penyangga juga
pelumas sehingga tidak menimbulkan nyeri pada saat pergerakan sendi
Apabila kerusakan jaringan rawan sendi lebih cepat dari kemampuannya
untuk memperbaiki diri, maka terjadi penipisan dan kehilangan pelumas
sehigga kedua tulang akan bersentuhan. Inilah yang menyebabkan rasa nyeri
pada sendi lutut. Setelah terjadi kerusakan tulang rawan, sendi dan tulang ikut
berubah.
D. Manifestasi Klinis
Osteoporosis dimanifestasikan dengan:
1. Nyeri dengan atau tanpa fraktur yang nyata
2. Nyeri timbul mendadak
3. Sakit hebat dan terlokalisasi pada vertebra yang terserang
4. Nyeri berkurang pada saat istirahat di tempat tidur
5. Nyeri ringan pada saat bangun tidur dan akan bertambah jika melakukan
aktivitas
6. Deformitas vertebra thorakalis → penurunan tinggi badan
E. Komplikasi
Komplikasi osteoporosis yang utama adalah patah tulang. Kondisi ini
umumnya terjadi pada tulang belakang atau pinggul. Pada beberapa kasus,
patah tulang belakang bisa terjadi meski penderita tidak terjatuh. Penyusun
tulang belakang dapat melemah hingga hancur. Akibatnya, pasien akan
mengalami sakit tulang belakang, penurunan berat bdana, dan postur bungkuk.
F. Penatalaksanaan
 Penatalaksanaan Medis
1) Pengobatan
a) Meningkatkan pembentukan tulang, obat-obatan yg dapat meningkatkan
pembentukan tulan adalah Na-fluorida dan steroid anabolik
b) Menghambat resobsi tulang, obat-obatan yang dapat mengahambat
resorbsi tulang adalah kalsium, kalsitonin, estrogen dan difosfonat.
2) Pencegahan
a) Diet mengandung tinggi kalsium (1000 mg/hari)
b) Latihan teratur setiap hari
c) Hindari :
 Makanan tinggi protein
 Minum alkohol
 Merokok
 Minum kopi
 Minum antasida yang mengandung aluminium
 Penatalaksanaan keperawatan
1) Membantu klien mengatasi nyeri.
2) Membantu klien dalam mobilitas.
3) Memberikan informasi tentang penyakit yang diderita kepada klien.
4) Memfasilitasikan klien dalam beraktivitas agar tidak terjadi cedera.
G. Diagnosa keperawatan
1) Nyeri berhubungan dengan dampak sekunder dari fraktur, spasme otot
2) Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan disfungsi sekunder akibat
perubahan skeletal (kifosis), nyeri sekunder atau fraktur baru.
3) Risiko cedera berhubungan dengan dampak sekunder perubahan skeletal dan
ketidakseimbangan tubuh.
4) Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi dan program
terapi
5) Konstipasi berhubungan dengan mobilitas atau tejadinya ileus (obstruksi
usus)
TINJAUAN KASUS

Uraian Kasus

Tn. S umur 50 tahun datang ke RSUD Latemmamala dengan keluhan nyeri


punggung bagian belakang Nyeri tersebut sering dirasakan sejak beberapa tahun
yang lalu, namun Tn. S tidak memperdulikannya. Ketika memeriksakan diri ke
dokter Tn. S mengatakan nyeri yang dirasakan pada punggungnya hilang timbul.
Hasil rontgen menunjukkan bahwa Tn. S menderita osteoporosis diperkuat lagi
dengan hasil BMD T-Score -3.0. Klien mengatakan dulu sering mengonsumsi
minuman beralkohol dan memiliki kebiasaaan merokok. Menurut klien dirinya
tidak suka minum susu sejak usia muda dan tidak menyukai makanan laut. Klien
beranggapan bahwa keluhan yang dirasakannya karena usianya bertambah tua.
Riwayat kesehatan sebelumnya diketahui bahwa klien tidak pernah mengalami
penyakit seperti Dm dan hipertensi dan tidak pernah dirawat di RS. Pola aktifitas
diketahui klien banyak beraktifitas karena dulu dirinya bekerja sebagai kuli
bangunan dan tidak suka olahraga karena tidak sempat. Pemeriksaan TB 170 cm.
BB 75 kg (BB sebelumnya 80 kg)

I. PENGKAJIAN
A. Identitas
Identitas Klien
1. Nama Klien : Tn. A
2. Usia/Tgl Lahir : 50 tahun/ 06 Maret 1969
3. Jenis Kelamin : Laki- Laki
4. Agama/keyakinan : Islam
5. Suku/Bangsa : Bugis/Indonesia
6. Status pernikahan : Kawin
7. Pekerjaan : Kuli bangunan
8. No MR : 080659
9. Tgl Masuk RS : 3 Desember 2021
10. Tanggal Pengkajian : 4 Desember 2021
11. Rencana Therapy :
Penanggung Jawab
1. Nama : Ny. W
2. Usia : 45 tahun
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Pekerjaan : IRT
5. Hubungan dengan klien : Istri
B. Keluhan utama
Klien mengatakan nyeri punggung bagian belakang

C. Riwayat kesehatan sekarang


Klien masuk di R.Perawatan Bedah sejak Tanggal 4 Desember 2021
setelah diberikan pertolongan di Instalasi Unit Gawat Darurat RSUD
Latemmamala Soppeng
Kondisi saat di kaji : Nyeri pada daerah punggung
Faktor Pencetus/Penyebab : Kekurangan Kalsium
a. Hal-hal yang memperberat : Pada saat beraktivitas berat
b. Hal-hal yang meringankan : Pada saat beristirahat
c. Sifat Keluhan : Nyeri dirasakan hilang timbul
d. Lokasi dan penyebaran : Pada sekitar punggung
e. Skala nyeri : Skala sedang (skala nyeri: 5)
f. Mulai dan lamanya penyebaran : Sejak 2 minggu lalu sampai sekarang
g. Keluhan- keluhan lainnya : Klien mengatakan susah BAB
D. Riwayat kesehatan yang lalu
 Klien tidak pernah dioperasi sebelumnya
 Klien tidak ada riwayat alergi
 Klien memiliki kebiasaan merokok
 Klien memiliki riwayat ketergantungan alkohol dan obat-obatan terlarang.
E. Riwayat keluaraga
 Terdapat anggota keluarga yang menderita penyakit yang sama
Genogram

70 ?

50 25

Keterangan:

: Laki – Laki

: Perempuan

X : Meninggal
: Klien/pasien

: Garis Keluarga

: Tinggal serumah

? : Umur belum diketahui

F. Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum Klien
 Keadaan Umum : Klien tampak lemah
 Kesadaran : Composmentis
 Tanda-Tanda Vital :
o Tekanan darah : 110/80 mmHg
o Nadi : 70x/menit
o Pernapasan : 18x/menit
o Suhu Tubuh : 37C

 Kepala
1.Inspeksi
(1) Penyebaran rambut merata dan tidak mudah rontok
(2) Tidak tampak adanya massa
(3) Tidak tampak adanya allapesia
2.Palpasi: Tidak ada nyeri tekan pada bagian kepala Wajah / Muka
3.Inspeksi
Muka tampak simetris kiri dan kanan
Ekspresi wajah meringis
Wajah tampak kusut
 Palpasi: tidak ada nyeri tekan di sekitar wajah
 Mata
 Inspeksi:
Alis simetris kiri dan kanan
Kelopak mata menutup secara simetris
Konjingtiva baik Sklera putih
 Palpasi:
Tidak teraba adanya peningkatan TIO
Tidak teraba adanya massa benjolan
Tidak ada nyeri tekan
 Telinga
 Inspeksi:
Kanalis tampak bersih
Tidak tampak adanya tanda-tanda peradangan.
 Palpasi:
Tidak teraba adanya massa benjolan
Tidak ada nyeri tekan pada daerah mastoid.
 Hidung
 Ispeksi:
Tidak tampak adanya deviasi septum
Tidak tampak adanya polip
 Palpasi
Tidak ada nyeri tekan pada daerah sinus
Tidak teraba adanya massa/benjolan pada daerah sinus.
 Rongga Mulut
 Inspeksi
Klien tidak menggunakan gigi palsu,
Tidak tampak adanya lesi pada gusi,
Tidak tampak adanya gigi yang caries.
Lidah simetris kiri dan kanan,
Tidak tampak adanya tanda-tanda peradangan pada lidah
 Palpasi
Tidak ada nyeri tekan
Tidak teraba adanya massa atau benjolan.
 Leher
 Inspeksi
Tidak tampak penekanan vena jugularis
Tidak tampak pembesaran kelenjar tiroid
 Palpasi
Tidak teraba adanya pembesaran vena jugularis
Tidak teraba adanya pembesaran kelenjar tiroid.
 Thoraks
 Inspeksi
Bentuk dada simetris kiri dan kanan
Irama pernafasan teratur
Diameter nterior posterior mengecil ( Funnel chest)
Frekuensi Pernafasan 16x/mnt
 Palpasi
Vocal premitus seimbang kiri dan kanan
Terdapat nyeri tekan
Tidak teraba adanya massa/benjolan
Ekspansi dada simetris kiri dan kanan
 Perkusi: Tidak di kaji
 Auskultasi: Tidak dikaji
 Jantung
 Inspeksi: Tidak tampak pembesaran ictus cordis
 Palpasi
Ictus cordis teraba pada ICS (Intercostal) v pada garis md clavikula
Tidak ada nyeri tekan
 Perkusi
Batas-batas jantung paru pada spasimu ICS (Interostal) 3,4,5 sisi dada
kiri
Bunyi perkusi pekak
 Auskultasi
Bunyi jantung (BJ) 1 Lub murni teratur dengan kekuatan sedang pada
daerah apek
Bunyi jantung (BJ) II Dub murni teratur dengan kekuatan sedang pada
daerah aortik.
 Abdomen
 Inspeksi
Perut tampak kembung
Tidak tampak adanya luka
Warna kulit sama dengan sekitarnya
 Auskultasi: Peristaltik usus menurun
 Perkusi: Suara perkusi hipertympani
 Palpasi
Teraba adanya massa
Tidak teraba adanya pembesaran hepar.
 Genetalia Dan Anus: Tidak dikaji
 Ekstremitas
 Inspeksi
Tidak tampak adanya luka
Ekstremitas atas dan bawah tampak simetris kiri dan kanan
 Palpasi: Nyeri tekan pada daerah tertentu ( mis: lutut)
Sensorik
Dapat merasakan sentuhan kapas pada kedua ekstremitas.
Dapat merasakan rasa suhu panas, dan nyeri bila dicubit.
Motorik
ROM; ekstensi,fleksi,abduksi an adduksi agak kaku digerakkan.
Kekuatan otot pada kedua ekstremitas 4/5.
Refleks
Refleks babinski baik
Refleks biseps,trisep (-)
Status Neurologis
a. Nevus I: Dapat mencium bau yang diberikan
b. Nervus II: Penglihatan klein jelas
c. Nervus III,IV,VI
 Kontraksi pupil baik
 Gerakan kelopak mata membuka dan menutup baik
 Prgerakan mata ke atas dan ke bawah baik.
d.Nervus V: Sensibilitas sensorik bagian kanan dan kiri dapat merasakan
nyeri.
e.Nervus VII
 Gerakan mimik baik
 Dapat merasakan dan membedakan rasa (pengecap)
f.Nervus VIII
 Pendengaran baik,dapat membedakan respon yang benar sesuai
dengan pernyataan dan pertanyaan .
g.Nervus IX dan X
 Refleks menelan: tidak sakit bila menelan
 Kemampuan bicara baik.
h.Nervus XI
 Mudah memalingkan kepala.
 Mengangkat bahu: mudah dinilai
i.Nervus XII
 Gerakan lidah baik, tidak ada kelainan.

G. Fungsi serebral
a. Status Mental: Orientasi klien terhadap mental, waktu dan orang yang
ada di sekitarnya baik
b. Kesadaran: Composmentis (GSC= 13)
 E3 : Mata membuka bila diajak berbicara,dipanggil namanya atau
diperintahkan membuka mata
 M5 : Mampu menunjuk tepat, tempat rangsang nyeri yang diberikan.
 V5: Respon bicara baik dan dapat mengetahui tempat dan waktu serta
siapa dirinya.

H. Pola Fungsi Kesehatan

No Pola Fungsi Aktivitas Sebelum Sakit Saat Sakit


.
1 Nutrisi
- Selera makan Baik Baik
- Menu makan Nasi, lauk pauk, dan Bubur lunak.
sayur
- Frekuensi makan 3x sehari 3x sehari
- Pola makan Pagi, siang, malam Tidak menentu
- Porsi makan 1 porsi dihabiskan 1 porsi dihabiskan
- Cara makan Makan sendiri Makan sendiri
2 Cairan
- Jenis minuman Air putih Air putih
- Frekuensi minum 7-8 gelas/hari 5-7 gelas/hari
- Kebutuhan cairan 1500-2500 cc/24 jam <2500 cc/24 jam
- Cara pemenuhan Oral Oral/IV PAG
3 Eliminasi BAB
- Frekuensi 1-2 x sehari Tidak pernah
- Warna Kuning/coklat -
- Konsistensi Lunak -
- Tempat pembuangan Wc -
4 Eliminasi BAK
- Tempat pembuangan Wc Wc
- Frekuensi 4-6 x sehari 4-6 x sehari
- Kesulitan Tidak ada Tidak ada
- Warna Kuning Kuning
- Bau Amoniak Amoniak
5 Istirahat/ Tidur
- Jam tidur
a. Siang 11.00-13.00 11.00-14.00
b. Malam 21.00-06.00 20.00-05.00
- Kesulitan sebelum tidur Nonton TV Tidak ada
6 Personal hygiene
- Mandi
a. Frekuensi 2x sehari 1x sehari
b. Alat mandi Sabun, handuk Sabun, handuk
Shampoo
c. Keramas 3x seminggu Tidak pernah
- Gunting kuku 1x seminggu Tidak pernah
- Gosok gigi 2x sehari 1x sehari
7 Status olahraga
- Program Tidak ada Tidak ada
- Jenis dan frekuensi Tidak ada Tidak ada
- Kondisi setelah - -
olahraga
8 Aktivitas/mobilitas fisik
- Kegiatan sehari-hari Kuli bangunan Relaksasi otot
- Penggunaan alat bantu Tidak ada Tidak ada
9 Rokok/alkohol/obat-obatan
- Merokok Ya Tidak
- Minum-minuman keras Ya Tidak
(kecanduan kopi)
- Konsumsi obat-obatan Ya Tidak
10 Pola rekreasi
- Perasaan saat bekerja Senang Tidak ada
- Waktu luang Malam hari dan libur Tidak ada
- Perasaan setelah Senang -
rekreasi
- Waktu senggang Malam hari dan libur -
keluarga
- Kegiatan hari libur Bersama keluarga Tidak ada

11. Riwayat psikososial


a. Pola konsep diri
Klien dapat menerima keadaannya dan berharap agar cepat sembuh
b. Pola kognitif
Komunikasi lancar terhadapt orang-orang disekitarnya
c. Pola koping
Klien dapat menyesuaikan diri selama dirawat dan dapat bekerjasama
selama proses perawatan dan pengobatan

d. Pola interaksi
Orang terdekat klien adalah istrinya. Hubungan dengan anggota keluarga
yang lain baik, dapat interaksi dengan orang lain dan tenaga kesehatan
12. Riwayat spiritual
 Klien beragama islam dan taat menjalankan ibadah, tetapi selam dirawat
klien tidak pernah menjalankan ibadah karena nyeri yang dirasakan
sehingga sulit beraktivitas
 Ritual agama yang biasa dilaksanakan klien yaitu syukuran

I. Pemeriksaan penunjang

No Pemeriksaan lab Hasil Normal Ket.


1 BMD T-score -3.0 -1.0 Osteoporosis

J. Terapi
- Cairan IV PAG
- Panamin G
- Diet minuman tinggi kalsium
- Cell 95
DATA FOKUS

Nama Klien : “Tn.A” Diagnosa medik: Osteoporosis


Umur : 50 tahun Ruangan : Perawatan Bedah
Jenis kelamin : Laki-laki Tanggal : 4 Desember 2021
NO DATA SUBJEKTIF DATA OBJEKTIF
1 - Klien mengatakan nyeri pada - Ekspresi wajah Nampak meringis
bagian punggung/bagian belakang - KU lemah
- Klien mengatakan susah BAB - TTV
- Klien kurang mengetahui tentang o Tekanan darah : 110/80 mmHg
penyakitnya o Nadi : 70x/menit
- Klien bertanya tentang o Pernapasan : 18x/menit
penyakitnya o Suhu Tubuh : 37C
- Skala nyeri 5
- Perut tampak kembung
- Klien tampak gelisah
- P : Nyeri
Q : Seperti tertusuk
R : Punggung
S : Skala nyeri 5
T : Hilang timbul
PATOFISOLOGI & PENYIMPANGAN KDM

Osteoporosis

Defisiensi Kalsum

Kecepatan Reabsorbsi lebih besar

Penurunan massa tulang

Tulang menjadi rapuh/mudah patah

Spasme otot

Fraktur

Pengeluaran zat kimia


(prostaglandin, histamin,
bradikinin)
Pergerakan terbatas

Dihantar ke sum-sum tulang belakang


Peristaltik menurun

Thalamus
Abrobsi meningkat

Korteks Cerebri Perubahan status kesehatan


Fese keras

Dipersepsi Kurang informasi


Konstipasi
Nyeri
Kurang Pengetahuan
ANALISA DATA

Nama Klien : “Tn.A” Diagnosa medik: Osteoporosis


Umur : 50 tahun Ruangan : Perawatan Bedah
Jenis kelamin : Laki-laki Tanggal : 4 Desember 2021
N DATA ETIOLOGI MASALAH
O
1 DS: Fraktur Nyeri
- Klien mengatakan nyeri pada ↓
bagian punggung/bagian belakang Pengeluaran zat kimia
DO: ↓
- KU lemah Dihantar ke sumsum tulang
- Ekspresi wajah Nampak meringis ↓
- TTV Thalamus
o Tekanan darah : 110/80 mmHg ↓
o Nadi : 70x/menit Konteks cerebri
o Pernapasan : 18x/menit ↓
o Suhu Tubuh : 37C Nyeri
- P : Nyeri
Q : Seperti tertusuk
R : Punggung
S : Skala nyeri 5
T : Hilang timbul

2 DS: Keterbatasan gerak Konstipasi


- Klien mengatakan susah BAB ↓
DO: Pergerakan feses mencapai
- Perut tampak kembung ion lambat

Reabsorbsi air

Feses keras

Konstipasi

3 DS: Nyeri Kurang


- Klien kurang mengetahui tentang ↓ pengetahuan
penyakitnya Perubahan status kesehatan
- Klien bertanya-tanya tentang ↓
penyakitnya Kurang informasi
DO: ↓
- Klien tampak gelisah Kurang pengetahuan
DIAGNOSA KEPERAWATAN

Nama Klien : “Tn.A” Diagnosa medik: Osteoporosis


Umur : 50 tahun Ruangan : Perawatan Bedah
Jenis kelamin : Laki-laki Tanggal : 4 Desember 2021

NO DIAGNOSA TGL DITEMUKAN TGL TERATASI


1 Nyeri berhubungan dengan 4 Desember 2021 6 Desember 2021
fraktur dan spasme otot

2 Konstipasi berhubungan dengan 4 Desember 2021 6 Desember 2021


mobilitas atau tejadinya ileus
(obstruksi usus)

3 Kurang pengetahuan 4 Desember 2021 6 Desember 2021

berhubungan dengan kurang


informasi dan program terapi

RENCANA KEPERAWATAN
Nama Klien : “Tn.A” Diagnosa medik: Osteoporosis
Umur : 50 tahun Ruangan : Perawatan Bedah
Jenis kelamin : Laki-laki Tanggal : 4 Desember 2021

NO PERENCANAAN
TGL/
. DIAGNOSA TUJUAN &
HARI INTERVENSI RASIONAL
DX KEP KRITERIA HASIL
I Rabu, Nyeri Setelah dilakukan 1. Pantau tingkat 1. Untuk
4/12/21 berhubunga tindakan nyeri pada mengetahui
n dengan keperawatan punggung, nyeri tingkat nyeri,
fraktur dan selama 1 x 24 jam terlokalisasi atau lokasi dan skala
spasme otot nyeri yang menyebar pada nyeri
dirasakan klien abdomen atau
berkurang dengan pinggang
kriteria hasil 2. Ajarkan pada klien 2. Untuk mengatasi

pasien tampak tentang alternative dan mengurangi

rileks lain untuk nyeri

mengatasi dan
mengurangi rasa
nyerinya
3. Untuk
3. Rencanakan pada
merelaksasikan
klien tentang
otot agar klien
periode istirahat
merasa nyaman
adekuat dengan
dan stress
berbaring dalam
berkurang
posisi terlentang
selama kurang
lebih 15 menit

4. Untuk
4. Kolaborasi
mengetahui
pemberian obat
therapy yang
dibutuhkan klien
II Rabu, Konstipasi Setelah dilakukan 1. Berikan diet tinggi 1. Supaya tidak
4/12/21 berhubunga tindakan serat terjadi obstruksi
n dengan keperawatan usus
mobilitas selama 1 x 24 jam 2. Berikan tambahan 2. Untuk
atau konstipasi klien cairan dan gunakan meminimalkan
tejadinya berkurang pelunak tinja sesuai usus
ileus dengan kriteria ketentuan dapat
(obstruksi hasil klien tampak membantu atau
usus) rileks meminimalkan
konstipasi

III Rabu, Kurang Setelah dilakukan 1. Ajarkan pada klien 1. Agar klien
4/12/21 pengetahuan tindakan tentang faktor- mengerti
berhubunga keperawatan faktor yang penyebab
n dengan selama 1 x 24 jam mempengaruhi osteoporosis
kurang pengetahuan klien terjadinya
informasi bertambah osteoporosis
dan program dengan kriteria 2. Anjurkan diet atau 2. Agar klien cepat

terapi hasil klien suplemen kalsium sembuh

mengetahui dan yang memadai


memahami 3. Timbang berat 3. Dapat

tentang penyakit badan secara mempertahankan

osteoporosis teratur dan massa tulang

modifikasi gaya
hidup seperti
pengurangan
kafein, sigaret dan
alkohol, hal ini
dapat membantu
mempertahankan
massa tulang
4. Untuk
4. Anjurkan latihan menumbuhkan
aktivitas fisik yang tulang
mana merupakan
kunci utama untuk
menumbuhkan
tulang dengan
kepadatan tinggi
yang tahan
terhadap terjadinya
5. Untuk
osteoporosis
meminimalkan
5. Anjurkan untuk
osteoporosis
tetap membutuhkan
kalsium vitamin D,
sinar matahari dan
latihan yang
memadai untuk
meminimalkan efek
osteoporosis
IMPLEMENTASI

Nama Klien : “Tn.A” Diagnosa medik: Osteoporosis


Umur : 50 tahun Ruangan : Perawatan Bedah
Jenis kelamin : Laki-laki Tanggal : 5 Desember 2021
HARI/TGL NO.DX JAM IMPLEMENTASI RESPON

Kamis, 5 I 08.30 1. Memantau tingkat nyeri DS:


Desember pada punggung, nyeri - Klien mengatakan nyeri
2021 terlokalisasi atau berkurang
menyebar pada abdomen DO:
atau pinggang. - Tekanan darah : 120/80
mmHg
Hasil: Nyeri klien
Nadi : 75x/menit
berkurang, nyeri tidak Pernapasan : 18x/menit
Suhu Tubuh : 37C
menyebar pada abdomen
- Skala nyeri 2
dan pinggang
08.45
2. Mengajarkan pada klien DS:
tentang alternative lain - Klien mengatakan mengerti
untuk mengatasi dan cara mengatasi dan
mengurangi rasa mengurangi nyeri
nyerinya DO:
Hasil: klien mengerti - Klien kooperatif
cara mengatasi dan
09.15 mengurangi nyeri
3. Rencanakan pada klien DS:

tentang periode istirahat - Klien merasa nyaman

adekuat dengan istirahat dalam beberapa

berbaring dalam posisi hari ini

terlentang selama kurang DO:

lebih 15 menit - Klien tampak nyaman

Hasil: Klien istirahat


dalam beberapa hari ini
09.30
4. Kolaborasi pemberian DS:
obat - Klien mengatakan bersedia
Hasil: Klien bersedia untuk diberikan therapy
diberikan therapy obat obat
DO:
- Klien kooperatif

Kamis, 5 II 09.30 1. Memberikan diet tinggi DS:


Desember serat - Klien mengatakan bersedia
2021 Hasil: Klien melakukan melakukan diet rendah serat
diet rendah serat DO:
- Klien kooperatif
melakukannya sesuai
anjuran
10.30 2. Memberikan tambahan DS:
cairan dan gunakan - Klien mengatakan
pelunak tinja sesuai konstipasi sudah berkurang
ketentuan dapat DO:
membantu atau - Klien tampak nyaman &
meminimalkan rileks
konstipasi

Kamis, 5 III 14.00 1. Mengajarkan pada klien DS:


Desember tentang faktor-faktor - Klien mengatakan paham
2021 yang mempengaruhi dan mengerti tentang
terjadinya osteoporosis penyakitnya
Hasil: klien mengerti DO:
tentang penyebab - Klien menyimak dan
osteoporosis memperhatikan

14.30
2. Menganjurkan diet atau DS:
suplemen kalsium yang - Klien mengatakan bersedia
memadai melakukan diet
Hasil: Klien melakukan DO:
diet - Klien kooperatif
melakukannya sesuai
anjuran

15.00
3. Menimbang berat badan DS:
secara teratur dan - Klien bersedia ditimbang
modifikasi gaya hidup berat badannya untuk
seperti pengurangan membantu mempertahankan
kafein, sigaret dan massa tulang
alkohol, hal ini dapat DO:
membantu - Klien kooperatif
mempertahankan massa
tulang
Hasil: modifikasi gaya
hidup
15.15

4. Menganjurkan latihan DS:

aktivitas fisik yang mana - Klien bersedia melakuan

merupakan kunci utama aktifitas fisik guna untuk

untuk menumbuhkan menumbuhkan kepadatan

tulang dengan kepadatan tinggi tulang

tinggi yang tahan DO:

terhadap terjadinya - Klien kooperatif melakukan

osteoporosis sesuai anjuran

Hasil: melakukan
aktivitas fisik
16. 20

DS:
5. Anjurkan untuk tetap
- Klien bersedia melakukan
membutuhkan kalsium
vitamin D, sinar latihan untuk
matahari dan latihan meminimalkan efek
yang memadai untuk osteoporosis
meminimalkan efek DO:
osteoporosis - Klien rileks & kooperatif
Hasil: Latihan memadai melakukan sesuai anjuran
EVALUASI

Nama Klien : “Tn.A” Diagnosa medik: Osteoporosis


Umur : 50 tahun Ruangan : Perawatan Bedah
Jenis kelamin : Laki-laki Tanggal : 6 Desember 2021

Hari/tgl NO. DX JAM CATATAN PERKEMBANGAN PARAF


Jumat, 6 I 08.30 S: Klien mengatakan nyeri pada
Desember punggungnya berkurang
2021 O: Klien tampak rileks
A: Masalah teratasi
P: Pertahankan intervensi

Juamt, 6 II 09.30 S: Klien mengatakan konstipasinya


Desember berkurang
2021 O: Klien tampak nyaman
A: Masalah teratasi
P: Pertahankan intervensi

Jumat, 6 III 10.30 S: Klien mengatakan mengerti dan


Desember memahami tentang penyakitnya
2021 O: Klien tampak rileks saat ditanya
tentang penyakitnya
A: Masalah teratasi
P: Pertahankan intervensi

Anda mungkin juga menyukai