OSTEOMALASIA
SKENARIO 3
DI SUSUN OLEH :
REZKI MENTODO
C1814201037
KELOMPOK 3
2020/2021
LAPORAN TUTORIAL
SISTEM MUSKULOSKELETAL
KELOMPOK 3
Skenario 3
A. Kata Sulit :
Hipokalsemia : penurunan kadar kalsium dalam darah dibawah normal.
Kondrokalsinosis : suatu kondisi dimana kalsium mengkristal dan menumpuk
pada sendi sehingga menyebabkan terjadinya nyeri.
Kifosis : kelainan pada tulang belakang yang melengkung secara tidak normal
(bungkuk).
Asam urat : suatu kondisi yang khas dalam penyakit persendian dimana jika
kadar asam urat berada diatas nilai normal maka akan menyebabkan nyeri.
Bentuk sendi asimetris : bentuk sendi yang tidak seimbang karena pengaruh
dari kondisi penyakit ataupun gaya hidup.
B. Membuat Pertanyaan :
1. Apa yang bisa menyebabkan terjadinya pembengkakan dan kemerahan pada sendi
yang asimetris ?
2. Berapa IMT yang didapatkan pada pasien diatas ?
3. Apa hubungan hasil rontgen kondrokalsinosis dengan hasil pengkajian nyeri tekan
pada tulang dan kifosis ?
4. Berapa nilai normal asam urat ?
5. Apakah ada efek samping dari penggunaan obat prednisolone pada pasien di atas ?
6. Apa hubungan penurunan nafsu makan yang dialami pasien dengan nyeri yang
dirasakan ?
7. Kondrokalsinosis merupakan gangguan yang terjadi karena hiperkalsemia lalu
mengapa pada pasien di dapatkan hasil lab hipokalsemia ?
C. Menjawab Pertanyaan :
1. Pembentukan asam urat yang berlebihan menyebabkan asam urat mengkristal pada
sendi sehingga terjadi nyeri dan bengkak.
2. IMT pasien adalah 17,4 kg/m2 maka pasien termasuk dalam kategori kurus.
3. Kondrokalsinosis merupakan suatu keadaan dimana kalsium mengkristal pada
sendi sehingga manifestasinya adalah nyeri yang didapatkan pada pengkajian baik
itu nyeri di daerah sendi yang terkena ataupun nyeri pada tulang disekitar sendi.
Selain itu keadaan ini juga dapat memengaruhi bentuk tulang dan sendi, yang pada
kasus diatas pasien mengalami kifosis.
4. Nilai normal asam urat :
Laki-laki : 7,0 – 7,2 mg/dl atau 2-7 mg/dl
Perempuan : 5,7 – 6,7 mg/dl atau 2 – 6 mg/dl
5. Efek samping obat prednisolone
Retensi cairan contohnya kaki yang membengkak dan penambahan berat
badan
Tekanan darah tinggi
Kehilangan kadar kalium dalam darah
Sakit kepala
Kelemahan otot
Pertumbuhan rambut di wajah
Penipisan kulit dan mudah memar
Glaucoma
Katarak
Ulkus peptikum
Memperburuk diabetes
Menstruasi tidak teratur
Retardasi pertumbuhan pada anak-anak
Kejang
Gangguan psikis (mencakup depresi, euphoria, insomnia, perubahan
suasana hati, perubahan kepribadian, hingga perilaku psikotik)
6. Pasien berfokus pada nyeri yang dirasakan, hal ini pasien menjadi stress sehingga
tubuh mengirimkan sinyal ke otak dan otak melepaskan hormone adrenalin yang
mana dapat membuat jantung berdebar. Ketika hal ini terjadi maka pencernaan
pasien akan melambat sehingga nafsu makannya berkurang.
7. Hormone yang mengatur kadar kalsium dalam darah adalah hormone paratiroid.
Ketika terjadi kondisi kondrokalsinosis maka kerja hormone paratiroid akan
terhambat atau tertekan sehingga kadar kalsium dalam darah akan mengalami
penurunan. Maka dari itu pasien mengalami hipokalsemia.
D. Peta Konsep :
Nyeri pada pada persendian
E. Sasaran Pembelajaran :
a. Hal yang harus di identifikasi dalam KDM. yaitu :
1. Definisi
2. Klasifikasi
3. Etiologi
4. Manifestasi Klinik
5. Patofisiologi(Patoflow)
6. Komplikasi
7. Pemeriksaan Penunjang
8. Pencegahan (Edukasi)
9. Penanganan
b. Hal yang perlu di identifikasi dalam KDK, yaitu :
1. Pengkajian
2. Diagnosa
3. Intervensi
4. Implementasi
5. Evaluasi
KONSEP DASAR MEDIS
1. DEFINISI
memadainya mineralisasi tulang. Pada orang dewasa, osteomalasia bersifat kronis dan
deformitas skeletalnya tidak seberat pada anak karena pertumbuhan skeletal telah
Osteomalasia adalah penyakit pada orang dewasa yang ditandai oleh gagalnya
pendepositan kalsium ke dalam tulang yang baru tumbuh. Istilah lain dari osteomalasia
adalah “soft bone” atau tulang lunak. Penyakit ini mirip dengan rakhitis, hanya saja
pada penyakit ini tidak ditemukan kelainan pada lempeng epifisis (tempat pertumbuhan
tulang pada anak) karena pada orang dewasa sudah tidak lagi dijumpai lempeng
epifisis.
2. ANATOMI FISIOLOGI
Tulang merupakan suatu jaringan yang tersusun atas osteoblast, osteosit, dan
proteoglikan sebagai matriks tulang dan jaringan osteosit melalui proses osifikasi.
Saat sedang aktif menghasilkan osteoid, osteoblast mensekresikan sejumlah
kalsium dan fosfat ke dalam matriks tulang. Sebagian fosfatase alkali memasuki
aliran darah, maka kadar fosfatase alkali di dalam darah dapat menjadi indikator
yang baik tentang tingkat pembentukan tulang setelah mengalami patah tulang atau
Osteosit adalah sel-sel tulang dewasa yang bertindak sebagai suatu lintasan
untuk pertukaran kimiawi melalui tulang yang padat. Osteoklas adalah sel-sel besar
dengan inti yang banyak yang memungkinkan mineral dan matriks tulang di
absorpsi.
Secara umum fungsi tulang menurut Price and Wilson (2006) adalah :
pada tubuh.
otak dilindungi oleh os cranium (tulang tengkorak) serta jantung dan paru-
elemen lain.
E. Hemopoesis, tulang berperan dalam pembentukan sel darah merah dan sel
a. Adanya malnutrisi
pengetahuan mengenai nutrisi juga merupakan salah satu faktor. Paling sering
hati karena organ hatinya tidak mampu untuk memproses vitamin D sehingga
dari tubuh.
4. MANIFESTASI KLINIK
Tanda dan gejala yang nampak pada pasien dengan osteomalasia adalah sebagai
berikut.
b. Kelemahan otot.
d. Pada penyakit yang lebih lanjut, tungkainya melengkung (karena berat tubuh
5. PATOFISIOLOGI
meningkatkan penguraian tulang dan ekskresi fosfat oleh ginjal. Tanpa mineralisasi
tulang yang adekuat, maka tulang menjadi lebih tipis. Terjadi penimbunan osteoid
Pasokan kalsium dan fosfat dalam cairan ekstrasel rendah. Tanpa vitamin D yang
mencukupi, kalsium dan fosfat tidak dapat dimasukkan ke tempat klasifikasi tulang,
sehingga mengakibatkan kegagalan mineralisasi, terjadi pelunakan dan kelemahan
rangka tubuh.
kalsium (kegagalan absorpsi atau kehilangan kalsium berlebihan dari tubuh), kelainan
vitamin D dan kalsium) gagal ginjal berat dapat menyebabkan asidosis (kalsium yang
tersedia dalam tubuh digunakan untuk menetralkan asidosis, pelepasan kalsium skelet
Rakhitis (riskets) adalah penyakit tulang pada anak akibat defisiensi vitamin D.
tetapi mungkin ditemukan pada keluarga yang sangat miskin atau yang berada di
osteomalasia rakhitis.
6. KOMPLIKASI
Pada anak-anak jika penyakit ini tidak segera diobati maka pertumbuhannya
akan terhalang, anak menjadi lambat untuk duduk, merangkak, dan berjalan. Berat
sehingga menyebabkan kaki O (genu varum), dada busung (pigeon chest), dan lutut
bengkok ke dalam (genu valgum). Pada orang dewasa, kelemahan tulang menimbulkan
risiko fraktur. Os vertebrata yang melunak akan tertekan menjadi pendek sehingga
mengubah bentuk thorax disebut kifosis dimana terlihat bungkuk dan scoliosis.
7. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
b. Pengukuran kalsium dan fosfat serum akan memperlihatkan nilai yang rendah.
8. PENATALAKSANAAN
200.000 IU per minggu selama 4-6 minggu, yang kemudian dilanjutkan dengan
1.600 IU setiap hari atau 200.000 IU setial 4-6 bulan, selain itu perbanyak
konsumsi makanan seperti ikan salmon, kuning telur, minyak ikan , dan susu.
di bawah sinar matahari pagi antara pukul 7-9 pagi dan sore pada pukul 4-5
sore.
konsumsi unsur kalsium agar sel osteoblast (pembentuk tulang) bisa bekerja
tempe, ikan teri, daging, dan yogurt. Konsumsi suplemen kalsium sangatlah
disarankan.
Patoflowdiagram
DEFINISI
Osteomalasia adalah penyakit pada orang dewasa yang ditandai oleh gagalnya pendepositan kalsium ke dalam tulang yang baru
tumbuh. Istilah lain dari osteomalasia adalah “soft bone” atau tulang lunak. Penyakit ini mirip dengan rakhitis, hanya saja pada
penyakit ini tidak ditemukan kelainan pada lempeng epifisis (tempat pertumbuhan tulang pada anak) karena pada orang dewasa
ETIOLOGI
Pembentukan vitamin D
Kalsium yang terdapat
dalam tubuh digunakan
untuk menetralkan
Penyerapan kalsium
asidosis
dalam usus menurun
Pemeriksaan diagnostik Kalsium ekstrasel
berkurang
- Evaluasi dengan sinar-X dapat Komplikasi
memperlihatkan penurunan Pada anak-anak jika penyakit ini tidak segera
osifikasi/demineralisasi tulang secara Transport tulang ke diobati maka pertumbuhannya akan terhalang,
kalsium terganggu anak menjadi lambat untuk duduk, merangkak,
umum.
- Pengukuran kalsium dan fosfat serum
dan berjalan. Berat tubuhnya mungkin akan
membengkokkan lutut, tulang, serta persendian
akan memperlihatkan nilai yang rendah.
Demineralisasi tulang lainnya sehingga menyebabkan kaki O (genu
- Pemeriksaan urine menunjukkan kalsium varum), dada busung (pigeon chest), dan lutut
dan kreatinin rendah. bengkok ke dalam (genu valgum). Pada orang
- Pemeriksaan vertebra akan OSTEOMALASIA dewasa, kelemahan tulang menimbulkan risiko
memperlihatkan adanya patah tulag
fraktur. Os vertebrata yang melunak akan
tertekan menjadi pendek sehingga mengubah
kompresi tanpa batas vertebra yang jelas.
Pelunakan kerangka bentuk thorax disebut kifosis dimana terlihat
- Biopsy tulang akan menunjukkan bungkuk dan scoliosis.
tulang
peningkatan jumlah osteoid.
Skenario 3
kesehatannya. Dari hasil pengkajian pasien mengeluh nyeri pada persendian, susah
digerakkan, nyeri pada tulang yang menyebar, mudah lelah, pasien mengatakan tidak ada
nafsu makan. Tampak adanya pembengkakan dan kemerahan pada sendi yang asimetris mulai
dari kaki dikedua asimetris. Pasien mengatakan pernah mengkonsumsi obat prednisolon. Dari
hasil pemeriksaan fisik diperoleh data nyeri tekan pada tulang, tampak kifosis, pasien tampak
kurus dengan BB: 49 kg TB: 168 cm. Hasil pemeriksaan laboratorium hipokalsemia, asam urat
I. PENGKAJIAN
1. IDENTIFIKASI
1) Pasien
Nama : Ny. J
Usia : 65 tahun
Alamat : Malang
2) Penanggung jawab
Nama : Tn. Y
Usia : 68 tahun
mengganggu aktivitasnya.
prednisolone.
lutut.
2. Pola Nutrisi dan Metabolik
3. Pola Eliminasi
tidur.
b) Keadaan sejak sakit : pasien mengatakan saat bangun
ataupun pengecapan.
tetangganya.
b) Keadaan sejak sakit : pasien mengatakan ia lebih banyak
menyelesaikannya.
- Pasien mengatakan
seperti tertarik
- Pasien mengatakan
- Pasien mengatakan
menerus
- Pasien mengatakan
dirasakan menyebar
DO :
- Tampak pasien
meringis
- Hasil pengkajian
pada tulang
- Pasien mengatakan
- Pasien mengatakan
sulit beraktivitas
- Pasien mengatakan
mudah lelah
DO :
nafsu makannya
menurun
DO :
pasien 17, 37
(PPNI, 2016)
IV. INTERVENSI KEPERAWATAN
(PPNI, 2018b)
(PPNI, 2018a)
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen Tingkat Nyeri (L.08066) Manajemen Nyeri (I.08238)
memperingan nyeri
Terapeutik
- Berikan teknik nonfarmakologis untuk
Edukasi
nyeri
Kolaborasi
Terapeutik
sendi
Edukasi
Kolaborasi
program latihan
3. Defisit nutrisi berhubungan dengan Status Nutrisi (L.03030) Manajemen Nutrisi (I.03119)
yang sesuai
Kolaborasi
Perry, P. &. (2006). Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan Praktik (4th
ed.). EGC.
PPNI. (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik