X
DENGAN DIAGNOSA MEDIS OSTEOMALASIA
Disusun untuk memenuhi tugas Sistem Kardiovaskuler
Oleh Ns. Bayu E. Purnomo S.Kep
Disusun Oleh :
Kelompok V
1. Joko E. Saputro
2. M. Syarifudin
3. M.Riky.Hidayatullah
4. Nanas R.
5. Reny Y. S.
6. Zainudin F.A.
LAPORAN PENDAHULUAN
A. Pengertian
Menurut Helmi (2012), osteomalasia ialah perubahan patologik berupa hilangnya
mineralisasi tulang disebabkan berkurangnya kadar kalsium fosfat sampai tingkat bawah
kadar diperlukan untuk mineralisasi matriks tulang normal, hasil akhirnya ialah rasio
antara mineral tulang dengan matriks tulang berkurang. Osteomalasia berlangsung kronis
dan terjadi deformitas skeletal, terjadi tak separah dengan yang menyerang anak-anak
karena pertumbuhan tulang orang dewasa sudah lengkap.
B. Etiologi
Penyebab osteomalasia antara lain:
1. Kekurangan vitamin D
Tubuh membutuhkan asupan vitamin D untuk memproses kalsium. Osteomalasia
dapat berkembang pada orang yang sedikit sekali terkena paparan sinar matahari,
menggunakan tabir surya dengan perlindungan yang sangat kuat, menggunakan pakaian
tertutup selama berada di luar, tinggal di daerah dengan sinar matahari yang sedikit,
atau udara yang berkabut. Selain itu, menghapus sebagian atau seluruh bagian perut
(gastrektomi) dapat menyebabkan osteomalasia karena kesulitan penyerapan vitamin D
dan mineal lainnya. Pembedahan untuk menghapus atau memotong usus kecil (bypass)
juga dapat menyebabkan osteomalasia.
2. Penyakit celiac.
Pada gangguan autoimun, lapisan usus kecil anda rusak kerena konsumsi
makanan yang mengandung gluten (yakni protein yang ditemukan dalam gandum,
barley (jelai), dan gadum hitam). Lapisan usus yang rusak tidak dapat menyerap nutrisi
(seperti vitamin D) sebagaimana yang bisa dilakukan oleh usus yang sehat.
3. Gangguan ginjal atau hati.
Masalah dengan ginjal atau hati dapat mengganggu kemampuan untuk
memproses vitamin D.Anak menderita gangguan hati seperti sirosis tak mampu
memproses vitamin D sehingga fase mineralisasi tidak terjadi. Adanya gangguan fungsi
ginjal sehingga proses ekskresi/pembuangan kalsium akan meningkat.
4. Obat-obatan.
Beberapa obat yang digunakan untuk mengobati kejang, termasuk phenytoin
(dilantin, phenytek) dan fenobarbital, dapat menyebabkan osteomalasia.
5. Hormon paratiroid dan kalsitonin
kronik,
uropati
obstruksi
dan
keracunan
logam
berat
3. Pemindaian tulang
Tampak peningkatan ambilan difus menyeluruh. Kadang-kadang, zona looser tampak
sebagai area multipel dengan ambilan meningkat.
4. Histologi
Terdapat bukti hiperparatiroidisme.
H Penatalaksanaan
1. Penatalaksanaan medik
a. Jika penyebabnya kekurangan vitamin D, maka dapat disuntikkan vitamin D
200.000 IU per minggu selama 4-6 minggu, yang kemudian dilanjutkan dengan
1.600 IU setiap hari atau 200.000 IU setiap 4-6 bulan.
b. Jika terjadi kekurangan fosfat (hipofosfatemia), maka dapat diobati dengan
mengonsumsi 1,25-dihydroxy vitamin D.
c. Peninjuan ulang pemberian obat yang bisa mengakselerasi vitamin D seperti
dilantin, rifampisin, dan phenobarbitol.
2. Penatalaksanan non medik
a. Diet tinggi kalsium dan fosfat. Agar selosteoblas (pembentuk tulang) bias bekerja
lebih keras lagi. Makanan kaya kalsium dan vitamin D seperti yogurt, susu, keju
ikan sarden, telur (vitamin d terdapat dalam bagian kuning telurnya), ikan salmon,
bayam, sereal, ikan tongkol, tuna ataulemakikanlainnya, sawi hijau, dan jus jeruk.
Konsumsi suplemen kalsium sangatlah disarankan.
b. Pemberian vitamin D (suplemen atau diet tinggi vitamin D), sangat dianjurkan untuk
memperbanyak konsumsi makanan seperti ikan salmon, kuning telur, minyak ikan,
dan susu. Untuk membantu pembentukan vitamin D dalam tubuh cobalah sering
berjemur di bawah sinar matahari pagi antara pukul 7 - 9 pagi dan sore pada pukul
16 - 17.
c. Peningkatan pajanan sinar matahari.
Pada klien biasanya ditemukan dispnea atau perasaan sulit bernapas, bila
memiliki riwayat fraktur kosta dan spasme otot tenggorokan karena
hipokalsemia.
2) Blood
Pada klien akan ditemukan adanya peningkatan tekanan darah dan
takikardia karena ritme jantung perubahan konduksi listrik.
3) Brain
Pada klien osteomalasia biasanya ditemukan nyeri tekan pada rahang dan
nyeri tulang yang meluas, khususnya di pinggul karena kompresi tulang rahang
dan vetebra
4) Bleeder
Pada klien biasanya ditemukan urine pekat karena asidosis (kalsium yang
tersedia dalam tubuh digunakan untuk menetralkan asidosis, melepaskan
kaslsium skelet terus-menerus mengakibatkan demineralisasi tulang) akibat gagal
ginjal berat. Urine sulit keluar karena uropati (penyumpatan saluran kemih). Bila
disebabkan glomeruloneftritis akan ditemukan hematuria.
5) Bowel
Klien osteomalasia akibat penyakit celiac biasanya ditemukan gangguan
absorbsi lemak sehingga vitamin D diekskresikan dalam feses bersama asam
lemak. Mati rasa di sekitar mulut dan nyeri tekan pada rahang sehingga
menganggu proses ingesti makanan
6) Bone
Biasanya
ditemukan
adanya
kelemahan
otot,
deformitas
dan
B. Diagnosa Keperawatan
1. Ketidakefektifan pola napas b.d kerusakan muskuluskeletal
2. Gangguan perfusi jaringan b.d penurunan kontraktilitas jantung
3. Nyeri akut b.d. agen penyebab cedera fisik
4. Diare b.d malabsorpsi
5. Hambatan mobilitas fisik b.d hilangnya integritas tulang
6. Ansietas b.d stres neurologi
7. Gangguan citra diri b.d. perubahan perkembangan
8. Resiko cidera
C. Intervensi Keperawatan
Intervensi Keperawatan
No.
Dx
1.
Intervensi
upaya pernapasan
1. Mempunyai kecepatan
dan irama pernapasan
16-24 kali/menit
2. Meminta
pernafaasan
bantuan
saat
Rasional
1.
dibutuhkan
d. Pantau
3. Menunjukkan
kegelisahan
dan
ansietas
perkembangan
2. Penyuluhan
peningkatan
fentilator
mekanis
keadekuatan
fungsi
fentilator
mekanis
b. Laporkan perubahan bunyi nafas dan pola
nafas
4. Aktifitas lain
a. Atur posisi untuk mengoptimalkan pernafasan
b. Singronisasikan antara pola pernafasan klien
dan kecepatan ventilasi
2.
a.
5.
akan:
1. memberikan
suasana
minimal
c.
yang 2. Penyuluhan
menyebabkan
situasi
b.
membatasi
rangsangan lingkungan
3. Menganjurkan
pasien
pasien
gizi penunjang
3.
Lakukan pengkajian
1. Pengkajian
nyeri komprehensif
a. Untuk
mengetahui
perkembangan
akan:
1. Memperlihatkan teknik
relaksasi
secara
kenyamanan
2. Mempertahankan
atau kurang
3. Menggunakan tindakan
meredakan
secara
tepat.
4. Melaporkan pola tidur
yang baik
Gunakan
takipnea,
tindakan
pengendalian
nyeri
hiperventilasi,
penapasan
4. Aktivitas lain
a. Bantu
bantu napas
pasien
mengidentifikasi
tindakan
e. Pernapasan
normalnya
penurunan
distraksi,
relaksasi,
atau
kompres
hangat/dingin.
b. Gunakan pendekatan positif mengoptimalkan
respons pasien terhadap analgesik.
area
vesikuler
napas
dan
menunjukan
bunyi
napas
ronki
perlu
penambahan penanganan
c. Rasa nyeri membuat pasien meminimalkan
pengembangan paru saat bernapas
4. Aktivitas lain
a. Untuk
menarik
kesimpulan
terahadap
dapat
mempengaruhi
menganggu
tindakan
yang
dan
akan
dilakukan
e. Posisi nyaman akan mempermudah proses
bernapas
f. Kecepatan ventilasi yang tak sesuai pola
napas pasien akan menguras energi
4.
a. Kaji
dan
1.
dokumentasikan
karakteristik
akan:
mengurangi diare
Melakukan
praktik
elektrolit
3. Kolaborasi
a. Konsultasikan pada dokter jika tanda dan
gejala menetap
b. Kolaborasai dengan ahli gizi tentang elektrolit
( vit D dan kalsium ) dan jenis makanan yang
di berikan
4. Aktifitas lain
a. Lakukan tindakan mengistirahatkan usus
(misalnya puasa atau diet cair )
b. Anjurkan pasien makan porsi kecil tetapi
sering dan tingkatkan kepadatannya secara
bertahap
5.
Setelah
dilakukan 1. Pengkajian
pasien akan
mobilisasi,
jika diperlukan
dengan
menggunakan langkah-
2. Pengkajian
a. Bunyi jantung menggambarkan keadaan
jantung
b. Irama dan denyut jantung pada IMA
cenderung tak stabil
c. Pacu jantung dapat memkembalikan listrik
jantung sampai tindakan yang lebih baik
dilakukan
2. Penyuluhan untuk pasien/keluarga
langkah
yang
benar
c. Instruksikan
pasien
memperhatikan
a. Teknik
napas
dan
relaksasi
dapat
membantu pemenuhan O2
3. Aktivitas kolaboratif
b. Pemenuhan
O2
tak
dapat
dilakukan
mandiri
4. Aktivitas lain
aktiitas
meskipun
mengalami kecemasan
2. Memiliki TTV ( TD :
1.
kemampuan
pengambilan
keputusan pasien
Instruksikan
pasien
tentang
penggunaan
36,5 37,3)
rangsangan
berlebih
dengan
Setelah
tindakan
dilakukan 1. Pengkajian
selama
3x24
pasien akan
a. Pemantauan
3. Menunjukan
penerimaan penampilan
4. Menggambarkan
fungsi tubuh
hubungan
tubuh
lingkungan
dan
a. Bantu
pasien
mengidentifikasi
abnormal
dapat
mengenai
nadi
O2 ke otak
5. Bersikap
denyut
3. Aktivitas kolaboratif
antara
1. Pengkajian
keluarga
untuk
menggunakan
mekanisme koping
b. Bantu pasien dan keluarga mengidentifikasi
sinkop
aktivitas
setelah
keperawatan
pemberian
menunjukan
peningkatan kesadaran
2) Seharusnya ada perubahan bermakna
setelah
pemberian
stimulus
keperawatan
2. Aktivitas kolaboratif
a. Hemodinamika misalnya tekanan arteri
sistemik
dapat
dikeluarkan
menggambarkan
jantung
keseluruh
CO
tubuh
termasuk otak
b. Diuretik dan osmotik digunakan untuk
mengatur keseimbangan cairan
3. Aktivitas lain
Klien sinkop akan lebih merasa terbebani
dengan
stimulus
mendukung
lingkungan
yang
tak
7.
Setelah
dilakukan 1. Pengkajian
Identifikasi
1. Pengkajian
faktor
yang
mempengaruhi
kebutuhan keamanan
2. Penyuluhan untuk pasien/keluarga
terulangnya
nyeri
dan
sehingga
akan
berpotensi
mempunyai
wewenang
utama
keributan
akan
mengganggu
kenyamanan pasien
c. Agar prosedur dilakukan tak terganggu
dengan rasa nyeri yang pasien keluhkan
KASUS:
Tn. X datang ke RSUD Insan Medika Antakusuma dengan mengeluhdan mengalami
kesulitan gerakan,nyeri tulang meluas menusuk khususnya di pinggulsaat berjalan sehingga
wajah tampak menyeringisdalam keadaan gelisahdan cara jalan terhuyung-huyung. Pada
pemeriksaan fisik terdapat kelemahan otot, lingkaran mata menghitam dandeformitas bagian
kaki berbentuk O. Urine pekat dan 0,75, feses seperti berminyak. Tn.X pernah mengalami
fraktur bagian paha kiri dan lengan kanan 1 tahun lalu. Di UGD diagnosa dokter terkena
osteomalasi. TD: 140/80 mmHg, nadi : 100 x /mnt, suhu : 36,5 derajat celsius, RR: 25 x/mnt.
Ketika nyeri datang, Tn. X sulit tidur. Tn. X jarang mengkonsumsi makanan sumber kalsium
dan vitamin D seperti yogurt, susu, keju ikan sarden, bayam dan lain-lain. Semua aktivitas
dari pagi hingga petang dilakukan dalam ruang tertutup. Hasil pemeriksaan laboratoium
fosfor 2,3 mg/dl, kalsium 8,5 mg/dl, dan kreatin 0,7 g/24 jam.
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1. Identitas
a. IdentitasPasien
Nama
: Tn. X
Umur
: 47Tahun
Agama
: Islam
Pendidikan
: SMA
Pekerjaan
: Swasta
Alamat
TB Sekarang
: 159 cm
BB Sekarang
:56 kg
Dx Medis
: Osteomalasi
: Ny. X
Umur
: 41tahun
Alamat
Hub. denganklien
: Istri
2. Keluhan utama
Tn. X mengatakan nyeri tulang di pinggul saat berjalan secara berulang..
3. Riwayatkesehatan
a. Riwayat penyakit terdahulu
Tn.X mengatakan pernah fraktur bagian paha kiri dan lengan kanan 1 tahun lalu dan
telah dinyatakan 75% sembuh oeh dokter
b. Riwayat penyakit sekarang
Tn. X dibawa ke RSUDInsan Medika Antakusuma tanggal 14 oktober 2014
oleh istrinya dengan keluhan nyeri tulang yang meluas yang menusuk, khususnya di
pinggul dengan skala 5 saat berjalan dan mengalami kesulitan gerakan dalam
keadaan gelisah dan cara jalan terhuyung-huyung. Di UGD diagnosa dokter terkena
osteomalasi dan telah dilakukan tes darah.TD: 130/90 mmHg, nadi : 100 x /mnt,
suhu : 36,5 derajat celsius, RR: 25 x/mnt.
c. Riwayat penyakit keluarga
Keluarga mengatakan tak memiliki penyakit yang sama baik penyakit
menular, menurun dan menahun.
4. Pemeriksaan fisik
a. KeadaanUmum :
Kesadaran baik atau composmentis (eye 4, verbal 5, motorik 6)tetapi
mengalami kelemahan/kegelisahan dan cara jalan terhuyung-huyung.
b. Tanda Tanda Vital
TD: 140/80 mmHg, nadi : 100 x /mnt, suhu : 36,5 derajat celsius, RR: 25 x/mnt
c. Pemeriksaan fisik persistem
a. Pernapasan
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
:Sonor.
Auskultasi
:Bronchovesikuler (+/+).
b. Kardiovaskuler
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
:Dulness.
Auskultasi
c. Persyarafan
1) Kesadaran compos mentis dengan GCS 15 (eye 4, verbal 5, motorik 6)
2) Pupil isokor, ada refleks cahaya pada pupil, tidak ada refleks patologis, pasien
merasa gelisah.
3) Fungsi motorik terlihat mengalami kelemahan.
4) Nyeri tulang meluas dan menusuk, khususnya di pinggul sehingga wajah
tampak menyeringis.
d. Perkemihan
Urine berwarna kuning pekat,berbau khas, dan jumlahnya 0,75/hari.
e. Pencernaan
Abdomen simestris, datar, dan warna sama dengan kulit sekiarnya.
Perislatik 5-12x/mnt.
f. Muskulskeletal
Kulit tidak dapat kembali dalam waktu kurang dari 3 detik,
Di rumah sakit
menghabiskan
2) Minum
Minum
air
putih
6-7
Eliminasi
BAB
sedikit
1x/2
hari
keras,
warna lunak,
kuningan,
warna
2-3
kali/hari
dan
tidur nyaman
Aktivitas dan
latihan
Pasien
melakukan
Hubungan dan
peran
Seksualitas
dapat
hubungan suami-istri
melakukan
suami-istri
hubungan
terutama
karena
Perubahan stress
dengan
penyakitnya
Mekanisme koping
kesulitan
mengalami
atau
keterbatasan
kepercayaan
Kebersihan diri
melakukan
diri
karena
sehingga
b. Sosial
c. Spiritual
B. Pemeriksaan Laboratorium
No
1.
2.
3.
Pemeriksaan
Hasil
Range
Darah lengkap
Hematokrit (Hct)
45%
40% - 50 %
Hemoglobin (Hb)
15 g/d
13 - 18 g/d
Eritrosit
Leukosit
5000 /mm3
3200 10.000/mm3
Trombosit
270x 103/mm3
Fosfor
2,3 mg/dL
2,6-4,6 mg/dL
Kalsium
8,5 mg/dL
1 - 2 g/24 jam
Elektrolit
Urine
Kreatin
C. Data Fokus
DS
DO
motorik
terlihat
mengalami
kesulitan
D. Analisa Data
Etiologi
Problem
Hiperventilasi
Nyeri akut
DS:Klien
mengatakan
mengalami
kesulitan gerakan
Gangguan
Hambatan mobilitas
volume sekuncup
fisik
(nyeri)
Insomnia
Intervensi
Rasional
Dx
1.
Setelah
tindakan
dilakukan 1. Pengkajian
selama
1x24
1. Pengkajian
Lakukan pengkajian
nyeri komprehensif
1. Memperlihatkan
b. Gangguanpolanapasbiasanyapergerakand
dada
sulitdidapatterutamaakibatfrakturiga.
2. Mempertahankan
uannapaspasien
adanyatakstabildankesimetrisan
untuk kenyamanan
a. Untukmengetahuiperkembangankemamp
bantu napas
c. Pernapasan
atau kurang
takipnea,
penapasanKussmaul, pernapasanCheyne-
3. Menggunakan
tindakan
meredakan
nyeri
analgesik
nonanalgesik
lain (
Stokes,
tepat.
1. Melaporkan pola tidur
Gunakan
tindakan
normal
takadabradipnea,
hiperventilasi,
danpernapasanapneastik,
pernapasanBiot, danpolaataksit
pengendalian
nyeri
d. Pernapasannormalnyavesikulerdanpenuru
nan
area
napasmenunjukangangguanpengembanga
nparu
yang baik
e. Pasien
trauma
biasanyacemasdankarenakecemasandapat
hangat/dingin.
meningkatkankebutuhanoksigen
b. Gunakan
pendekatan
positif 2. Penyuluhanuntukpasien/keluarga
a. Teknikrelaksasimengurangikecemasan
yang
dapatmemperparahgangguanpolanapas
b. Agar
pasienmerasadilibatkandanikutandildala
mperencanaanperawatan
c. Penanganantepatdancepatmengurangida
mapakpenyakit yang ditimbulkan
3. Aktivitaskolaboratif
d. Ventilator
mekaniksebagaialat
bantu
napasharusbekerjaefektif
e. Misalnyabunyinapasronkiperlupenambah
anpenanganan
4. Aktivitas lain
a. Untukmenarikkesimpulanterahadaptindak
an yang akandilakukan
b. Spirometer
digunakanuntukmengukurkemampuanna
paspasien
c. Posisinyamempermudah proses bernapas
d. Kecepatanventilasi
yang
taksesuaipolanapaspasienakanmengurase
nergi
2.
Setelah
dilakukan 1. Pengkajian
1. Pengkajian
a. Rasa
sehinggga
oksigenasi
1. Meminta
bantuan
untuk
aktivitas
mobilisasi,
diperlukan
2. Menyangga
berat
badan
aman
dengan
menggunakan
c. Instruksikan
pasien
memperhatikan
sejauh
3-5
b. Sianosis
mengganggu
oksigenasi
perlu
bantuan
untuk
tampak
sebagai
akibat
3. Berjalan
sesak
mengganggu
pengantaran nutrisi
d. Gangguan sirkulasi darah ke paru dapat
mempengaruhi keadaan paru
e. Gagal
jantung
biasanya
frekuensiya
a. Meningkatkan
pemahaman
terhadap
4. Aktivitas lain
a. Berikan penguatan positif selama aktivitas
b. Awasi seluruh upaya mobilitas dan bantu
pasien, jika diperlukan
oksigenisasi pasien
b. Asupan harus sesuai kebutuhan dan tak
bertentangan dengan penyakit
c. Beberapa pengobatan menimbulkan efek
samping
(mis.
digitalis
menyebabkanbradikardi)
d. Aktivitas dan konsumsi garam berlebih
menyebabkan gagal jantung kambuh
e. BB berlebih menambah beban jantung
3. Aktivitaskolaboratif
a. Perujukan dilakukan untuk perawatan
lanjutan di rumah
b. Pasien tak nyaman dirawat dirumah sakit
dan memilih di rumah
c. Rehabilitasi akan mengetahui kinerja
jantung dan memperbaiki bila terjadi
keparahan
4. Aktivitas lain
a. Stresor seperti stres dapat memicu gagal
jantung
b. Pasien dalam kondisi lemah dan hanya
yang
memperberat
kinerja
jantung
d. Posisinyamanakan mempermudah proses
bernapas
3.
Setelah
dilakukan 1. Pengkajian
tindakan selama 1x 24
jam pasien akan:
2. Penyuluhan
tindakan
atau istirahat
dan psikologi
minuman
saat
akan
tidur
yang
dapat
menggangu tidur.
b. Menunjukan
kesejahteraan
a. Mengidentifikasi
meningkatkan
2.
dengan
dokter
tentang
masase,
pengatura
posisi,
dan
sentuhan afektif
c. Berikan waktu tidur siang, jika diperlukan
untuk memenuhi kebutuhan tidur
d. Kelompokan
meminimalkan
aktivitas
tindakan
perawatan
untuk
membangunkan;
G. Implementasi
No. Dx
1.
Tgl
Selasa,
Jam
07.07
24/12/
Implementasi
1. Memengkaji nyeri
2. Membantu
2013
Respon
pasien
TTD
kedalaman cukup
O:Pergerakan
dada
simetris
dan
Riky
O: kegelisahan berkurang
14.10
3. Mengajarkan
pengendalian
nyeri
bila
sesuai
kemampuan
pengembangan paru
Riky
23.40
Joko
ventilasi
dan
pola
pernapasan stabil
2.
08.00
nadi
115
ambulasi
dan
pasien
menyangga
badannya
6. Mengnstruksikan pasien memperhatikan
kesejajaran tubuh benar.
7. Mengawasi seluruh upaya mobilitas dan
bantu pasien, jika diperlukan
36,50celsius
dan BB :67 Kg
4. Mengajarkan
suhu
14.10
/mnt,
Joko
17.33
O:HR:
69-71x/mnt,
iramatakstabildandenyutnadi : 115
x /mnt
S:klien
mengatakan
mengertidanpaham
S:klien
mengatakan
lemasdantakberdaya
O:hanya bisaberbaring di tempattidur
S:klien mengatakan lebihlega
O:pengembangan dada lebihstabil
Rabu,
07.07
1.
25/12/
Namas
2013
rendah garam
S: klien mengatakan paham
O:klien minum obat sesuai aturan
dokter
S: keluarga klien mengatakan akan
melakukannya
O:laporan BB/2 hari dari klien
O:lingkungan
lebih
tenang
dan
kondusif
08.00
1. Menginstruksikanpasien
dan
meliputi
pembatasan
Namas
aktivitas, O:keluarga
perawatan
terapeutik.
perawat
membuat
di
perencanaan
rumah
bersama
untuk
tindak-lanjut,
jika
diperlukan
meminta
perawat
melakukan
perawatan di rumah
S:klien mengatakan terus minta pulang
manajer
kasus,
atau
layanan
kesehatan di rumah
segera melakukannya
H. Evaluasi
No.
Dx
Hari/tgl/jam
Evaluasi
TTD
24/12/2013
14.00
Joko
Rabu,
2.
25/12/2013
14.00
kardi
menurun,
HR:70-
kestabilan,
dan
nadi
79x/mnt
A: Masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi 1,2,3,4,5,14,16,17
Riky
Lampiran
Perbaiki :
Lengkapi pathway tambah b1-b6 dan semua etiolgi msk dan sikronkan
RPS diatas RPD