1. Definisi
Rickets merupakan kelainan pada proses pembentukan tulang pada tulang
rangka yang sedang mengalami proses pertumbuhan dan disebabkan oleh
kegagalan deposisi mineral pada matriks organik kartilago dan tulang pada
lempeng pertumbuhan.1,2
Rickets dapat terjadi secara kongenital ataupun akuisita. Penyebab yang biasa
dijumpai antara lain dikarenakan defisiensi nutrisi terutama vitamin D, kalsium dan
fosfat, paparan sinar matahari yang kurang, status malabsorpsi serta efek yang
ditimbulkan dari konsumsi obat yang menghambat penyerapan dan metabolisme
vitamin D seperti obat anti kejang, anti jamur, dan glukokortikoid1,3
2. Etiologi
Defisiensi vitamin D menyebabkan penurunan absorpsi kalsium di usus halus
akan menyebabkan hipokalsemia. Sebagai responnya, terjadi hiperparatiroidisme
yang meresorpsi kalsium dan fosfat dari tulang, meningkatkan reabsorbsi kalsium
di ginjal dan ekskresi fosfat, dan memacu 25-hydroxycholecalciferol-
1αhydroxylase (1-OHase) untuk meningkatkan vitamin D aktif (kalsitriol) serta
memacu absorpsi kalsium di usus. Perkembangan ini kemudian mengarah pada
tahapan kedua, yang didefinisikan sebagai normalisasi sirkulasi kalsium. Kadar
hormon paratiroid (PTH) dapat meningkat atau kembali normal dan alkali
fosfatase meningkat serta terjadi hipofosfatemia. Kadar kalsitriol dapat meningkat
pada tahapan ini. Pada tahapan ini, manifestasi kelainan pada epifisis secara
klinis dan radiologis menjadi tampak jelas. Seiring dengan memburuknya
defisiensi vitamin D, kadar 25-hydroxycholecalciferol (25(OH)-D) sangat turun
sehingga kadar kalsitriol tidak dapat dipertahankan. Proses ini mengarah pada
tahapan ketiga, dengan berkurangnya absorpsi kalsium di usus, hipokalsemia,
memburuknya gambaran klinis dan radiografis rickets.3,4,5
Kekurangan vitamin D yang berat, terutama pada anak, dapat menyebabkan
penyakit rickets. Rickets umumnya terjadi pada anak usia 6 bulan – 2,5 tahun,
dengan gejala seperti kelemahan otot, keterlambatan perkembangan gerak
motorik, pembesaran area pergelangan tangan dan lutut, tungkai berbentuk O,
gangguan bentuk kepala, keterlambatan pertumbuhan gigi, penurunan kepadatan
tulang, dan infeksi.3
3. Anamnesis
Penyakit ini disebabkan oleh kurangnya konsumsi makanan mengandung vitamin
D (susu, ikan laut terutama salmon, kacang-kacangan, jamur, telur). Dan kulit
kurang terpapar sinar matahari. Pembengkakkan pergelangan tangan dan kaki,
penuntupan fontanel yang lambat (normalnya menutup saat usia 2 tahun),
keterlambatan erupsi gigi geligi (belum ada gigi insisivus pada usia 10 bulan, dan
gigi molar usia 18 bulan), nyeri tulang, gelisah, demam, dan mudah marah.
Rickets sering terjadi pada bayi yang mendapat ASI berkepanjangan, tanpa
pemberian makanan tambahan dan tidak mendapatkan sinar matahari yang
cukup.1,2,4
4. Pemeriksaan fisik6
Nyeri tulang
Masalah gigi (caries dentis, keterlambatan erupsi gigi)
kelemahan otot (miopati reyot atau "sindrom bayi floppy" atau "bayi Slinky”)
kecenderungan untuk patah tulang, terutama greenstick
Deformitas tulang
o Genu varum
o Genu valgum
o Wingswept deformity
o Deformitas pergelangan tangan dan kaki
Hipokalsemia (tingkat rendah kalsium dalam darah), dan
Tetani (kejang otot tidak terkendali di seluruh tubuh).
Craniotabes (tengkorak lunak)
Frontal bossing
Rachitis rosary
Malleoli ganda tanda akibat hiperplasia metaphyseal
Pelebaran pergelangan tangan
Gangguan pertumbuhan (perawakan pendek)
Keterlambatan perkembangan motorik
Jantung: gagal jantung, aritmia, henti jantung
Peningkatan tekanan intrakranial
kematian
5. Pemeriksaan Penunjang6,7
Laboratorium:
Penurunan kadar 25(OH)D (tabel 1)
Penurunan kadar 1,25(OH)2 D
Hipokalsemia
Hipofosfatemia
Peningkatan alkali fosfatase
Peningkatan PTH
Kalsium uri menurun