Anda di halaman 1dari 13

A.

DEFINISI
Scurvy adalah penyakit yang ditandai dengan kegagalan dari pembentukan osteoblastik, dengan hasil berkurangnya
tulang (osteoporosis), dan menyebabkan perdarahan superiosteal dan submukosa. Penyakit ini disebabkan
kekurangan vitamin C (asam askorbat) dan menyebabkan kekurangan sintesis kolagen, yang ditemukan pada anak-
anak usia antara 6 bulan dan 1 tahun.
B. EPIDEMIOLOGI
Scurvy ini jarang di amerika serikat. Biasanya pasien yang lebih tua atau menggunakan alkohol dan diet rendah buah
dan sayur-sayuran. Bayi dan anak-anak dengan diet yang rendah karena kesehatan, ekonomi atau alasan sosial
memiliki resiko terjadinya scurvy.
Data dari Kesehatan Nasional ketiga dan Survey Ilmu Gizi ( NHANES III) yang ditaksir merata kekurangan dari vitamin
C di Amerika Serikat antara lain 15,769 contoh anak-anak dan orang dewasa 12-74 tahun. Mereka menemukan
bahwa 14% dari pria dan 10% dari wanita adalah kekurangan vitamin C.
Timbulnya scurvy mencapai puncak pada umur anak-anak 6-12 bulan yang diberi makan sebagai suatu diet tak
mencukupi di dalam buah-buahan pohon jeruk atau sayur-mayur. Timbulnya juga mencapai puncak di dalam
populasi yang lebih tua, yang kadang-kadang dietnya tak mencukupi di dalam vitamin C.
C. ETIOLOGI
Terdapat banyak faktor yang dapat memicu timbulnya penyakit scurvy. Namun pada prinsipnya disebabkan karena
kurangnya kadar vitamin C yang terkandung dalam intake makanan sehari-hari. Hal itu dapat terjadi pada keadaan-
keadaan seperti :
1. Bayi yang hanya mendapatkan susu buatan dan bukan ASI dalam 1 tahun pertama.
2. Kebiasaan mengkonsumsi makanan junk food dan alkoholisme.
3. Ketidakmampuan ekonomi untuk menyediakan buah-buahan dan sayuran yang kaya akan vitamin C.
4. Perokok berat karena kurangnya absorbsi vitamin C dan meningkatnya proses katabolisme.
5. Wanita hamil, menyusui dan penderita tirotoksikosis. Orang-orang dengan nafsu makan rendah atau gangguan
kejiwaan (anoreksia dan bulimia)
6. Ketidaktahuan masyarakat yang memasak/ merebus buah-buahan dan sayuran dalam suhu yang tinggi.5, 6, 7, 8
D. PATOGENESIS
Selama defisiensi vitamin C pembentukkan kolagen dan kondroitin sulfat terganggu. Kecenderungan perdarahan,
dentin gigi tidak sempurna dan pelonggaran gigi disebabkan oleh kekurangan kolagen. Karena osteoblast tidak lagi
membentuk bahan interseluler normal (osteoid), pembentukan tulang enkhondral berhenti. Trabekula tulang yang
telah terbentuk menjadi rapuh dan mudah patah. Periosteum menjadi longgar, dan perdarahan subperiosteal
terjadi, terutama pada ujung-ujung femur dan tibia. Pada skorbut berat dapat ada degenerasi otot skelet, hipertrofi
jantung, depresi sumsum tulang dan atrofi adrenal. Penurunan pembentukan osteoblastik matriks tulang yang ada
pada resorpsi osteoclastic tulang menyebabkan osteoporosis. Karena matriks tulang tidak terbentuk pada kalsifikasi
inti dari tulang rawan di lempen epifiseal, daerah tulang rawan yang kalsifikasi menetap dan menebal. Avitaminosis
vitamin C juga meningkatkan kerapuhan kapiler, terdapat perdarahan spontan, tidak hanya di sub periosteum tetapi
juga di membran mukosa gusidan usus. Ketika perdarahan subperiostealnya ini terus berlangsung, perlengketan
normal dari epifisis dan lempeng epifisis ke metafisis terganggu dan pemisahan epifisis. 1, 2, 4, 5, 6, 7

E. GAMBARAN KLINIS
Scurvy dapat terjadi pada setiap umur tetapi jarang pada bayi neonatus. Sebagian besar kasus terjadi pada usia 6-24
bulan. Manifestasi klinik memerlukan waktu untuk berkembang, sesudah beberapa periode penipisan vitamin C,
adapun gambaran kliniknya yaitu:
• Irritable
• Takipnea
• Gangguan pencernaan
• Nyeri akibat pseudoparalisis dan kaki mengambil posisi katak (khas), dimana pinggul dan lutut semi fleksi
dengan kaki terputar keluar.
• Pembengkakan anggota tubuh terutama paha
• Perdarahan subperiosteum dapat diraba pada ujung femur
• Perubahan pada gusi paling nyata bila gigi tumbuh, ditandai dengan merah keabu-abuan, pembengkakan
seperti spon membran mukosa, biasanya pada gigi susu (insisivus) atas.
• Mungkin ada tasbih (rosary) pada sambungan kostokhondral dan depresi sternum.
• Angulasi (tonjolan) atau manik-manik scorbutik biasanya lebih tajam dari manik-manik tasbih rakhitis.
• Perdarahan petekhiae dapat terjadi pada kulit dan membran mukosa. Hematuria, melena dan perdarahan
orbital dan subdural dapat ditemukan.
• Demam ringan biasanya ada
• Anemia dapat menggambarkan ketidak mampuan menggunakan besi atau gangguan metabolisme asam folat
• Penyembuhan luka tertunda 1, 2, 4, 5, 6, 7, 9, 10, 11

Gejala klinik ini dapat juga dibedakan menjadi:


a. Gejala awal/non spesifik :
• Mudah marah
• Berat badan menurun
• Diare
• Takipnea
• Demam
b. Gejala specific
• Irritabel
• Nyeri kaki
• Pseudoparalysis
• Pembengkakan
• Peradarahan 1, 2, 4, 5, 6, 7, 11, 12

I. PENATALAKSANAAN
Penyembuhan yang cepat dapat terjadi dengan pemberian 100-200 mg vitamin C harian per oral atau parenteral.
Nyeri dan tenderness akan menghilang, perdarahan subperiostal akan berangsur-angsur membaik, dan
pertumbuhan badan dapat berjalan kembali.
Pencegahan scurvy dapat dilakukan dengan pemberian vitamin C yang adekuat (50 mg/hari untuk bayi dan anak-
anak, 75-100 mg/hari untuk orang dewasa). Tubuh manusia dapat mentoleransi vitamin C dengan baik, dan dosis
yang banyak tidak menyebabkan intoksikasi atau keadaan patologis lain.
Suatu diet cukup di dalam vitamin C untuk dapat mencegah terjadinya scurvy. Yang berikut adalah makanan dan
Ilmu Gizi Dewan Akademi dari Sciences, Reset yang berkenaan dengan aturan makan sehari-hari direkomendasikan
minimum tentang vitamin C yaitu :
• Anak-anak : lebih 30-40 mg/hari
• Remaja dan dewasa : lebih 45-60mg/hari
• Wanita yang hamil : lebih 70 mg/hari
• Wanita menyusui : lebih 90-95 Mg/hari
Pemberian Makanan berupa buah-buahan dan sayuran yang kaya akan vitamin C seperti buah jeruk, buah berry,
tomat, Kentang, Bayam Kubis, Kembang kol, Brócoli,dan buah-buahan.
Makanan dan Ilmu Gizi di Institut Kedokteran merekomendasikan berikut ini jumlah dari vitamin C: Pada bayi dan
anak-anak 0- 6 bulan: 40 mg/hr, 7- 12 bulan: 50 mg/hr, 1-3 tahun: 15 mg/hr, 4-8 tahun: 25 mg/hr, 9-13 tahun: 45
mg/hr. Anak remaja perempuan 14-18 tahun: 65 mg/hr, Anak laki- laki: 14 - 18 tahun: 75 mg/hr, Orang dewasa laki-
laki umur 19 tahun dan lebih tua: 90 mg/hr, Wanita umur 19 tahun dan lebih tua: 75 mg/hr.
Tindakan utama yang harus dilakukan untuk mencegah timbulnya penyakit scurvy adalah dengan mengkonsumsi
buah-buahan dan sayur-sayuran secara teratur dalam jumlah yang cukup. Selain itu menghindari factor-faktor
pemicu timbulnya scurvy yaitu seperti merokok, alkoholisme, anorexia.
Scurvy dapat dicegah dengan diet cukup vitamin C, buah jeruk, dan sari buah merupakan sumber yang paling baik.
Bayi susu formula harus mendapatkan 35 mg asam askorbat setiap hari. Ibu yang sedang menyusui harus minum 100
mg. 45-60 mg/24 jam diperlukan oleh anak atau orang dewasa.

J. PROGNOSIS
Dengan pengobatan yang tepat, penyembuhan terjadi dengan cepat pada bayi, tetapi pembengkakan karena
perdarahan subperiosteum mungkin memerlukan berbulan-bulan untuk hilang. Pertumbuhan badan biasanya cepat
menyesuaikan. Scurvy yang tidak ditangani dapat berakibat fatal, kematian oleh karena scurvy sudah jarang
ditemukan di zaman modern.

A. Definisi

Pengertian Scurvy adalah gagalnya sintesis kolagen dan pembentukan osteoid karena kekurangan vitamin C.
Secara anatomi, penyakit metabolik ini dapat mengenai tulang berongga misalnya tulang femur, tulang tibia, tulang
humerus dan tulang vertebra.

B. Patofisiologi

Scurvy terjadi karena adanya penekanan aktivitas sel normal, seperti kemampuan untuk
memelihara kestabilan jaringan, untuk bereproduksi dan memelihara material intrasellulair.
Hal ini akan menekan pembentukan osteoblast, sementara absorbsi terus berlangsung,
sehingga terjadi ketidak seimbangan antara pembentukan dan absorsi sehingga terjadilah
osteoporosis.

Pada growth plate, proliferasi kartilago mengalami penurunan walaupun mineralisasi tidak
terganggu, di daerah kalsifikasi tanpak melebar dan dense, juga terjadi perubahan di sekitar
pusat penulangan epifisis sehingga memberikan gambaran seperti cincin tipis dengan
peningkatan densitas. Invasi pembuluh darah pada daerah penulangan dengan penekanan
aktifitas osteoblas, menyebabkan penurunan densitas pada daerah primer dan sekunder
tulang berongga. Daerah kalsifikasi memanjang sampai garis metafisis karena peningkatan
periosteal dan pembentukan garis spur. Periosteum mungkin meningkat karena sub
periosteal hemorrage (karena peningkatan fragilitas kapiler). Semuanya ini menyebabkan
perubahan yang nyata pada daerah endochondrial pertumbuhan tulang.

Kekurangan vitamin C berperan penting pada defek pembentukan matrik tulang, juga
penting pada pembentukan hydroksiproline, yang merupakan kollagen penting. Kurang lebih
90% matrik tulang adalah collagen, dan kekurangan collagen akan menyebabkan efek yang
berat pada pembentukan tulang.

SCURVY adalah kondisi yang ditandai dengan rasa lemas, kurang darah
(anemia), radang gusi, dan perdarahan pada kulit yang disebabkan karena
defisiensi vitamin C dari makanan. Seperti yang kita tahu, vitamin C itu
sangat dibutuhkan untuk pembentukan kolagen, komponen terpenting dalam
jaringan ikat yang berguna menunjang fungsi-fungsi pembuluh darah maupun
jaringan lain dalam tubuh. VItamin C juga memerankan peranan penting
dalam sistem kekebalan tubuh, penyerapan zat besi, metabolisme
kolesterol, dan aktivitas tubuh lainnya. Kalau tidak segera ditangani,
bisa menyebabkan masalah yang lebih serius.
TANDA DAN GEJALA :

 Gejala yang muncul biasanya setidaknya 3 bulan sejak kurangnya


konsumsi vitamin c dalam tubuh. Pasien biasanya mengeluh rasa lemas
dan nyeri pada kaki. Jika tidak segera ditangani, scurvy bisa
menyebabkan masalah yang lebih serius.
 Pada kulit ditemukan bintik merah atau kebiruan di sekitar rambut.
Rambut mudah sekali tercabut. Bintik kemudian dapat membesar.
 Di mulut, gusi mungkin bengkak dan kemerahan, kenyal jika diraba.
Sedikit sentuhan dapat membuat gusi mudah berdarah. Seringkali juga
disebabkan karena kebersihan mulut yang kurang dijaga.
 Perdarahan pada persendian dapat menimbulkan nyeri dan perasaan
tidak nyaman. Persendian tampak merah, bengkak, dan nyeri bahkan
dapat membuat pasien kesulitan dalam berjalan.
 Pasien juga mungkin mengeluhkan mata kering, mudah iritasi, tidak
tahan terhadap cahaya, pandangan kabur, dan rasa lengket.
 Anemia atau kurang darah terjadi pada 75% pasien scurvy karena
hilangnya darah ke jaringan, gangguan penyerapan dari zat besi,
serta perdarahan saluran cerna.
 Dapat juga disertai sesak nafas, tensi rendah, dan sakit dada yang
dapat menyebabkan kematian.

TERAPI
Terapi untuk scurvy sangatlah mudah, dengan meminum suplemen vitamin c.
Dosis dewasa adalah 800-1000 mg/hari untuk setidaknya satu bulan,
dilanjutkan dengan dosis 400mg/hari sampai pemulihan. Saat ini banyak
tablet ataupun cairan vitamin c dalam kadar yang cukup tinggi, yang
dapat dibeli bebas tanpa resep dokter. Perbaikan dapat dilihat dalam 24
jam setelah terapi. Biasanya kerusakan permanen tidak terjadi pada
scurvy, kecuali gigi tanggal pada kelainan gusi.
KOMPLIKASI
Scurvy, jika tidak segera ditangani, dapat menjadi fatal dan berhubungan
dengan kematian
Kematian yang berhubungna dengan perdarahan, tergantung dengan lokasi
perdarahan di tubuh. Pda perdarahan di tulang, dapat ditemuan nyeri yang
dapat menjadi lumopuh. Hilangnya fungsi organ tertentu akibat perdarahan
sering menjadi komplikasi scurvy.
PENCEGAHAN
Diet dengan kadar vitamin C yang cukup dapat mencegah scurvy. Kebutuhan
vitamin C pada tiap umur berbeda, berdasarkan Food and Nutrition Board
of the National Academy of Sciences, kebutuhan vitamin C dalam sehari
berdasarkan kelompok usia adalah sebagai berikut:

 Bayi (sampai usia 1 tahun) = 30-40 mg/hari


 Anak dan dewasa = 45-60 mg/hari
 Wanita Hamil = 70mg/hari
 Ibu menyususi = 90-95/hari

Cara Alami Mengobati Skorbut


1. Harus dijaga agar si penderita selalu mendapat hawa segar dan bersih. Mandi tidak boleh dengan air
dingin. Harus senantiasa dengan air hangat.
2. Si sakit harus mengutamakan makanan yang banyak mengandung vitamin C yakni :
• Buah-buahan terutama : jeruk manis, jeruk nipis dan tomat
• Sayur-sayuran mentah terutama : kobis, selada, kecambah, seledri, kacang, lobak dsb.
• Susu baru (bukan susu kaleng) dan te h hijau (the buatan kampong).
Vitamin C itu mudah lenyap jika bahan makanan yang mengandungnya dimasak, dijemur atau diasinkan.
3. Apabila ada darah keluar, si penderita harus segera berbaring di tempat tidur. Buatkan obat sebagai
berikut:
 Bonggol pisang sebesar 2 tapak tangan diparut dan diperas, air perasan itu diminum sekali habis.
 Lakukan demikian 2 kali sehari, boleh juga si sakit diberi makan bubur agar-agar yang agak cair
seberapa saja ia suka.
4. Jika keluarnya darah banyak sekali, si penderita harus segera dimintakan pertolongan pada dokter.
5. Sebagai minuman sehari-hari berilah si penderita air perasan jeruk nipis dengan gula (sebuah jeruk nipis
untuk segelas air). Atau :
 Buah blimbing wulung 15 buah
 Air 2 gelas
 Cara membuat: Blimbing direbus dengan air 2 gelas hingga air tinggal separoh (1 gelas). Air rebusan
ini cukup untuk diminum dalam sehari.
6. Apabila ada luka-luka dalam mulut si penderita skorbut harus berkumur dengan ramuan obat ini :
• Kulit kayu sana kembang 1 bagian, disedu dengan air mendidih 5 bagian, kemudian didiamkan
sampai dingin.

Skorbut mempunyai tanda-tanda berupa gusi menjadi lunak berwarna kebiru-biruan, berasa sakit dan mudah
mengeluarkan darah, kadang-kadang bau mulut sangat tidak sedap. Juga terasa ngilu dan sakit menyentak-
nyentak dalam sendi-sendi dan tulang-tulang. Darah keluar dari hidung dan mulut, kadang-kadang kencing
berwarna merah karena mengandung darah.

Vitamin C mungkin bisa disebut sebagai vitamin yang paling dikenal oleh manusia. Vitamin C yang dikenal juga
sebagai asam askorbat ditemukan pada tahun 1932 ketika berhasil di isolasi senyawa yang dapat mengobati
sariawan yang kemudian dikenal sebagai vitamin C. Meski demikian sejarah mencatat di awal abad XV sudah
terdapat beberapa jenis terapi yang menggunakan berbagai bahan makanan yang sekarang dikenal luas sebagai
sumber vitamin C.

Pada abad 15-19 ketika banyak pelaut eropa yang menjelajahi dunia dengan kapal layar, banyak sekali kasus
kematian pelaut yang disebabkan oleh penyakit skorbut (scurvy) dengan gejala pendarahan kulit, lemah, gusi
berdarah, gigi rontok. Sampai akhirnya disimpulkan scurvy dapat dicegah atau disembuhkan dengan memberikan
jeruk lemon kepada penderita atas jasa dokter James Lind. Kala itu mereka menggunakan istilah antiscorbut karena
tanpa memiliki alasan kenapa dan bagaimana, mereka menyadari buah-buahan tertentu misalnya jeruk, lemon dan
sayuran tertentu yang dimakan mentah seperti kol dapat mencegah terjadinya gejala scurvy. Kesimpulan ini sempat
mendapat ganjalan karena beberapa kapten melaporkan tetap terjadinya gejala scurvy pada awak kapal meskipun
menerima asupan jus jeruk yang sudah disimpan setelah dimasak. Kesalahan itu terjadi karena belum disadari bahwa
vitamin C rentan terhadap panas sehingga ketika memasak jeruk, kandungan vitamin C menjadi hilang.

Asam askorbat atau disebut askorbat saja banyak terkandung pada buah jeruk. Meski demikian banyak yang salah
paham mengira jeruk sebagai buah dengan kandungan vitamin C tertinggi. Sebenarnya banyak sekali jenis makanan
yang mengandung kadar vitamin C lebih tinggi. Contohnya saja buah kiwi, cabai, leci, lada dan banyak lagi.

Asam askorbat merupakan senyawa lemah gula asam yang memiliki struktur menyerupai glukosa. Dalam proses
kimiawi asam askorbat hanya dapat ditemukan dalam kondisi pH rendah sementara pada pH normal ditemukan
dalam bentuk ionisasi sebagai askorbat. Karena keduanya memiliki aktifitas sebagai vitamin yang sama, keduanya
menjadi istilah yang sama untuk mewakili vitamin C.
Dalam tubuh, vitamin C sangat diperlukan untuk berbagai proses kimiawi misalnya dalam menjaga struktur kolagen
dalam jaringan serabut kulit, tulang rawan, otot, rambut dan sebagainya. Selain itu, vitamin C juga membantu
penyerapan zat besi oleh tubuh dan vitamin C juga dikenal sebagai anti oksidan yang sangat baik.

Sumber Vitamin C

Banyak sumber makanan yang bisa digolongkan sebagai sumber-sumber alami vitamin C. Perlu dicatat karena tubuh
tidak bisa menghasilkan vitamin C sendiri, maka kita perlu menjaga asupan vitamin C secara rutin dalam pola diet
kita sehari-hari.

Beberapa jenis makanan di bawah ini bisa digolongkan sebagai bahan pangan yang memiliki kandungan vitamin C
yang baik :

Buah Kiwi

Jeruk

Grapefruit

Jenis-jenis berry seperti strawbery, blueberry, blackberry

Mangga

Nanas

Pepaya

Semangka

Cabai

Brokoli

Bayam

Kol

Kentang manis

Tomat

Merebus atau menyimpan sumber-sumber vitamin C di atas dapat merusak kandungan vitamin C karena itu
disarankan untuk mengkonsumsi jenis-jenis makanan tersebut secara mentah atau cara pengelolaan bahan makanan
lain misalnya dikukus agar bisa menjaga kandungan vitamin C secara lebih baik.

Manfaat Vitamin C

Banyak manfaat dan fungsi dari vitamin C bagi kesehatan tubuh manusia. Selain berperan aktif dalam proses
pencegahan berbagai penyakit, vitamin C juga dapat difungsikan dalam terapi pengobatan untuk beberapa gangguan
kesehatan.
Penyakit scorbut atau scurvy adalah penyakit yang paling pertama bisa muncul apabila tubuh mengalami kekurangan
vitamin C. Gejala seperti pendarahan kulit dan gusi, gigi rontok dan tubuh lemas adalah tanda-tanda munculnya
penyakit scurvy yang pada akhirnya dapat menimbulkan kematian. Dengan menjaga asupan vitamin C rutin, penyakit
scurvy bisa dicegah hingga titik terendah. Pada era modern sudah jarang ditemui kasus penyakit scurvy.

Untuk memperkecil resiko terkena penyakit kanker, asupan vitamin C juga perlu dijaga. Sebagai anti radikal bebas,
asam askorbat dapat menangkal nitrit yang menjadi cikal bakal kerusakan sel pada penderita kanker. Selain
pencegahan kanker, beberapa riset meski masih lemah kesimpulannya, menemukan dosis tertentu vitamin C
memperbesar peluang kesembuhan bagi penderita kanker.

Bagi sel kulit, anti radikal bebas sangat diperlukan dalam mengatasi kerusakan yang disebabkan paparan langsung
sinar matahari dan sentuhan kulit dengan oksidan-oksidan yang banyak bertebaran di udara. Vitamin C dalam kulit
dapat meregenerasi kolagen yang dibutuhkan jaringan kulit untuk memperbaiki kerusakan-kerusakan tersebut.
Bahkan sudah banyak dikembangkan berbagai jenis injeksi langsung ke jaringan kulit dalam dunia kecantikan yang
kandungan utamanya adalah vitamin C. Injeksi langsung ini meski masih banyak menimbulkan pro kontra, ternyata
memberikan hasil langsung dalam waktu terbatas untuk kulit yang lebih kencang, putih dan mengatasi keriput akibat
penuaan.

Vitamin C juga dapat bertindak sebagai anti-depresan atau anti stress. Beberapa studi membuktikan asupan 500mg
vitamin C dosis 2 kali sehari dapat merubah psikologis dan perasaan pasien yang mengidap gangguan rasa gelisah,
cemas dan depresi berat.

Pengembangan lain dari fungsi vitamin C mencakup pencegahan penyakit jantung, mengontrol resiko tekanan darah
tinggi maupun rendah, pencegahan diabetes, pencegahan stroke terutama pada wanita, dan juga pencegahan
terjadinya katarak.

Kekurangan Vitamin C

Bagi orang yang mengalami kekurangan vitamin C atau defisiensi vitamin C, biasanya akan timbul beberapa gejala
yang menjadi ciri umum gejala kekurangan vitamin C. Beberapa gejala ini harus segera ditangani oleh ahli kesehatan
dan mendapatkan pengobatan atau terapi dosis asupan vitamin C dalam dosis tertentu.

Kulit menjadi kering dan kusam

Gusi berdarah

Mengalami anemia atau gejalanya

Mudah terkena infeksi

Sering mengalami kram otot

Mudah gelisah

Tidak nafsu makan

Rambut rusak bercabang

Depresi
Apabila mengalami beberapa gejala di atas, ahli medis akan memberikan tambahan suplemen vitamin C untuk
mencegah terjadinya kerusakan ataupun gangguan lain pada kesehatan yang bisa lebih merugikan.

Keracunan Vitamin C

Umumnya vitamin C tidak menimbulkan kerugian bagi kesehatan. Salah satu alasannya adalah tubuh dapat
membuang kelebihan dari vitamin C karena askorbat larut dalam air. Meski demikian beberapa gejala bisa
menandakan berlebihnya kadar vitamin C dalam tubuh, misalnya diare, kram perut dan sakit perut yang disertai rasa
mual.

Dosis yang dianjurkan adalah 65-90 mg per hari, sampai batas maksimal 2g masih bisa ditoleransi oleh tubuh, meski
tidak dianjurkan. Normalnya, vitamin C yang terkandung dalam makanan dengan pola makan sehat sudah
mencukupi kebutuhan tubuh akan vitamin C. Tambahan suplemen biasanya diperlukan bagi perokok berat dan
kondisi lain yang menuntut dosis yang lebih tinggi dari vitamin C.

Catatan khusus bagi penderita penyakit hemochromatosis yang menyebabkan tertimbunnya zat besi dalam darah,
dilarang mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin C tinggi karena asam askorbat bisa memperparah
penimbunan zat besi tersebut yang pada akhirnya dapat merusak tubuh secara permanen.

Vitamin C yang terkandung dalam berbagai sumber-sumber vitamin C alami sudah mencukupi kebutuhan kita akan
askorbat. Namun mengingat pentingnya manfaat vitamin C bagi tubuh, banyak beredar berbagai jenis suplemen
vitamin C dengan ragam fungsi dan ragam bentuk. Mulai dari tablet minum, tablet hisap, sirup hingga injeksi vial
yang dipergunakan untuk keperluan medis khusus.

Melalui pengenalan vitamin C kita juga bisa mempelajari efek yang ditimbulkan oleh kekurangan vitamin C dan juga
menghindari keracunan vitamin C yang bisa merugikan bagi kesehatan tubuh. Disarankan kita selalu menjaga cukup
asupan vitamin C namun dianjurkan untuk tidak melebihi dosis sehingga terhindar dari gangguan kesehatan yang
tidak perlu.

Penulis : HEF (dari berbagai sumber)

A.PENGERTIAN

Vitamin C adalah asam organik yang terasa asam, berbentuk kristal putih, akan lebih tahan terhadap panas
lama, stabil dalam bentuk kering tetapi mudah teroksidasi dalam keadaan larutan dan basa.

B. SEJARAH
Penyakit scurvy telah dikenal sejak abad ke-15 yaitu penyakit yang banyak diderita oleh pelaut yang
berlayar selama berbulan-bulan serta bertahan dengan makanan yang dikeringkan dan biskuit. Penyakit ini
menyebabkan pucat, rasa lelah berkepanjangan diikuti oleh perdarahan gusi, perdarahan di bawah kulit,
edema, tukak, dan pada akhirnya kematian.

Tahun 1750, Lind seorang dokter dari skotlandia menemukan bahwa scurvy dapat dicegah dan diobati
dengan memakan jeruk.

Tahun 1795. Admiral Inggris, menetapkan bahwa jeruk segar sebuah per hari harus diberikan pada para
pelaut yang berlayar dari Angkatan Laut Inggris.

Tahun 1865. Kamar Dagang Inggris, memberlakukan wajib untuk mengkonsumsi jeruk segar bagi pelaut
dari kapal dagang.

Tahun 1932, Szent-Gyorgyi dan C. Glenn King berhasil mengisolasi zat antiskorbut dari jaringan adrenal,
jeruk, dan kol yang dinamakan vitamin C. Albert Szent-Györgyi menerima penghargaan Nobel dalam
Fisiologi atau Kedokteran pada tahun 1937 untuk penemuan ini. Zat ini kemudian berhasil disintesis pada
tahun 1933 oleh Haworth dan Hirst sebagai asam askorbat.

Tahun 1536, Jacques Cartier dari Quebec City, Kanada. Menemukan cara untuk menyembuhkan sariawan
dengan teh yang dibuat dari daun-daunan dan belakangan diketahui daun-daunan tersebut kaya akan vitamin
C.

Tahun 1911. Teori tentang vitamin, dipublikasikan oleh ahli biokimia Polandia tentang 4 senyawa dalam
makanan alami yang bermanfaat untuk mencegah beri-beri, ricket, pellagra, dan skorbut.

Tahun 1918. E.V.Mc.Collum, seorang warga Amerika memulai pembauran sistem penamaan vitamin,
yakni “komponen A yang larut dalam lemak”.

C. SIFAT

ü Vitamin C adalah kristal putih yang mudah larut dalam air.

ü Dalam keadaan kering vitamin C cukup stabil, tetapi dalam keadaan larut.

ü Mudah rusak karena berseuntuhan dengan udara (oksidasi) terutama bila terkena panas.

ü Oksidasi dipercepat dengan kehadiran tembaga dan besi.

ü Tidak stabil dalam larutan alkali, tetapi cukup stabil dalam larutan asam.

ü Vitamin yang paling labil.

ü Berat molekul 150.000.

ü Ko-enzim mengandung 6 atom tembaga untuk setiap molekul protein.

ü Berperan dalam batas yang luas dari pH 4-7, tetapi pengaruh maksimal adalah antara pH 5,6 – 6,0 dan
jika pH diturunkan 2,0 maka enzim menjadi inaktif.

D. METABOLISME

Vitamin C mudah diabsorpsi secara aktif dan mungkin pula secara difusi pada bagian atas usus halus lalu
masuk ke peredaran darah melalui vena porta. Rata-rata absorpsi adalah 90% untuk konsumsi diantara 20
dan 120 mg sehari. Konsumsi tinggi sampai 12 gram (sebagai pil) hanya diabsorpsi sebagai 16%. Vitamin C
kemudian dibawa ke semua jaringan. Konsentrasi tertinggi adalah di dalam jaringan adrenal, pituitari dan
retina.

Tubuh dapat menyimpan hingga 1500 mg vitamin C bila konsumsi mencapai 100 mg sehari. Jumlah ini
dapat mencegah terjadinya skorbut selama tiga bulan. Tanda-tanda skorbut akan terjadi bila persediaan
tinggal 300 mg. Konsumsi melebihi taraf kejenuhan berbagaija ringan dikeluarkan melalui urin dalam
bentuk asam oksalat. Pada konsumsi melebihi 100 mg sehari kelebihan akan dikeluarkan sebagai asam
askorbat atau sebagai karbon dioksida melalui pernapasan. Walaupun tubuh mengandung sedikit vitamin C,
sebagian tetap akan dikeluarkan. Makanan yang tinggi dalam senga atau pektin dapat mengurangi absorpsi
sedangkan zat-zar di dalam ekstark jeruk dapat meningkatkan absorpsi.

Status vitamin C tubuh ditetapkan melalui tanda-tanda klinik dan pengukuran kadar vitamin C di dalam
darah. Tanda-tanda klinik antara lain, perdarahan gusi dan perdarahan kapiler di bawah kulit. Tanda dini
kekurangan vitamin C dapat diketahui bila kadar vitamin C darah di bawah 0,20 mg/dl.

E. FUNGSI

Vitamin C mempunyai banyak fungsi di dalam tubuh sebagai koenzim atau kofaktor. Asam askorbat adalah
bahan yang kuat kemampuan reduksinya dan bertindak sebagai antioksidan dalam reaksi-reaksi
hidroksilasi. Beberapa turunan vitamin C ( seperti asam eritrobik dan askorbik palmitat) digunakan sebagai
antioksidan, di dalam industri pangan untuk mencegah proses menjadit engik, perubahan warna ( browning)
pada buah-buahan dan untuk mengawetkan daging.

Banyak proses metabolisme dipengaruhi oleh asam askorbat, namun mekanismenya belum diketahui dengan
pasti.

1. Sintesis kolagen
2. Sintesis karnitin, Serotonin, dll
3. Absorpsi dan metabolisme besi
4. Absorpsi kalsium
5. Mencegah infeksi
6. Mempertahankan permeabilitas kapiler darah
7. Mencegah timbulnya hipertensi
8. Mencegah kanker dan penyakit jantung

F. SUMBER

Sayur-sayuran yang Mengandung Vitamin C

Ada brokoli, kembang kol, kubis, dan paprika merah. Seperti paprika merah yaitu tanaman sejenis cabai
yang mana dulunya ditanam di Amerika. Buahnya yang besar dan warnanya tidak hanya merah, ada hijau
dan kuning juga (seperti cabai). Ada yang mengatakan tanaman ini pedas, ada yang tidak tetapi manis. Buah
ini bisa dibudidaya dimanapun. Bahkan kandungannya 100 gram paprika merah terkandung 190 miligram
vitamin C. Kubis sendiri yaitu sayuran daun yang berbentuk bola. Kubis ini sendiri ditanam di Eropa
pertama kali. Kubis sendiri ada 3 macam yang berwarna hijau pucat, hijau segar, dan keunguan. Dan banyak
dibudidaya di daerah perbukitan atau pegunungan. Karena jika ditanam di dataran rendah, daun kubis tidak
dapat berkembang maksimal dan mudah terserang penyakit.

Kubis sendiri dapat mencegah sariawan karena kandungan vitamin C dalam kubis 100 gram adalah 161
miligram vitamin C. Lalu ada juga brokoli yaitu tanaman sayuran yang termasuk kubis-kubisan dan sudah
sejak lama di daerah laut Tengah dan masuk ke Indonesia setelah masa penjajahan. Brokoli ini murni hidup
di cuaca yang dingin. Kemudian warnanya hanya satu yaitu hijau dan mirip dengan bunga kol. Brokoli yang
baik dalam satu sajian sekitar 140 gram brokoli mengandung sekitar 130 miligram vitamin C. Nah, sekarang
sudah paham kan sayuran apa saja yang mengandung vitamin C, sehingga kebutuhan vitamin C alami anda
tidak hanya dari buah jeruk saja.
Buah-buahan yang Kaya Vitamin C

Buah yang banyak dengan vitamin C antara lain pepaya, stroberi, jeruk dan kiwi. Yang biasanya lebih
dikenal memang buah jeruk yang mengandung vitamin C. Buah jeruk mengandung vitamin C 50 miligram
setiap 100 gram buah jeruk. Jeruk pun banyak macamnya. Jeruk sendiri sudah lama tumbuh di Indonesia.
Seperti jeruk bali, jeruk purut, dan jeruk nipis merupakan buah yang banyak tumbuh di Asia Tenggara.
Sedangkan pepaya yaitu tanaman buah yang berasal dari Negara Meksiko yang sekarang sudah banyak
ditanam di Indonesia. Pepaya adalah tanaman buah berumah tunggal sehingga ada tanaman yang jantan dan
ada yang betina. Sedangkan yang betina lah yang menghasilkan buah. Dalam 100 gram buah pepaya
mengandung 62 miligram vitamin C.

Buah selanjutnya yaitu stroberi. Buah ini paling banyak di hasilkan di Amerika serikat dan merupakan buah
komoditi ekspor yang menguntungkan bagi Negara Amerika. Karena pertumbuhan ekspornya terus naik dari
tahun ke tahun. Di Indonesia, buah ini sering dijumpai di daerah yang bersuhu dingin seperti di perbukitan
jawab barat atau jawa timur. Kandungan vitamin C setiap 100 gram buah stroberi adalah 82 miligram.
Terakhir buak kiwi. Buah ini dulunya bukan kiwi seperti sekarang tapi gosberi cina. Tapi karena banyak
ditanam di Selandia Baru maka buah ini diganti namanya menjadi kiwi. Penamaannya diambil dari burung
yang tidak bisa terbang yaitu kiwi. Jika dilihat buah kiwilah yang mengandung vitamin C lebih banyak dari
buah jeruk. Untuk setiap 100 gram buah kiwi mengandung 100 miligram vitamin C.

Sumber Hewani Vitamin C

Tidak hanya pada buah dan sayuran, pada sumber makanan hewan pun terdapat vitamin C. Untuk hati ayam
setiap 100 gram terkandung vitamin C sebanyak 33,8 miligram. Tidak ada keterangan lebih lanjut tentang
sumber hewani ini yang mengandung vitamin C. Malah ada beberapa sumber artikel yang mengatakan untuk
mengkonsumsi vitamin C beriringan dalam konsumsi daging-dagingan. Sehingga jumlah zat besi yang
diserap dalam tubuh bisa maksimal.

Sumber Makanan Lain yang Banyak Mengandung Vitamin C

Buah yang masih mengandung vitamin C yang belum tercantum yaitu jambu biji, kelengkeng, melon,
anggur, mangga, nanas, pisang dan alpukat. Kalau sayuran yang mengandung vitamin C selain yang telah
disebutkan diatas seperti cabai rawit, bayam mentah, sawi, seledri dan mentimum. Seperti susu sapi juga
mengandung vitamin C. Atau produk olahan lainnya seperti minuman bervitamin C dengan rasa buah-
buahan atau susu olahan dengan rasa buah-buahan juga mengandung vitamin C.

Tabel Nilai vitamin C berbagai bahan makanan (mg/100 gram)

Bahan makanan Mg Bahan makanan Mg


Daun singkong 275 Jambu monyet buah 197
Daun katuk 200 Gandaria (masak) 110
Daun melinjo 150 Jambu biji 95
Daun pepaya 140 Pepaya 78
Sawi 102 Mangga muda 65
Kol 50 Mangga masak pohon 41
Kol kembangbayam 65 Durian 53
Bayam 60 Kedondong (masak) 50
Kemangi 50 Jeruk manis 49
Tomat masak 40 Jeruk nipis 27
Kangkung 30 Nanas 24
Ketela pohon kuning 30 Rambutan 58
G. AKIBAT KEKURANGAN

Skorbut dalam bentuk berat sekarang jarang terjadi, karena sudah diketahui cara mencegah dan
mengobatinya. Tanda-tanda awal antara lelah, lemah, napas pendek, kejang otot, tulang, otot dan persendian
sakit serta kurang nafsu makan, kulit menjadi kering, kasar dan gatal, warna merah kebiruan dibawah kulit,
perdarahan gusi, kedudukan gigi menjadi longgar, mulut dan mata kering dan rambut rontok. Di samping itu
luka sukar sembuh, terjadi anemia, kadang-kadang jumlah sel darah putih menurun, serta depresi dan timbul
gangguan saraf. Gangguan saraf dapat terjadi berupa histeria, depresi diikuti oleh gangguan psikomotor.
Gejala skorbut akan terlihat bila taraf asam askorbat dalam seru, turun di bawah 0,20 mg/dl.

Anemia

Panyakit ini memiliki gejala kurang energi, lemas, mudah mengantuk, dan pada kondisi yang lebih parah
dapat menyebabkan nafas tersengal-sengal kemudian pingsan. Anemia sendiri adalah penyakit dimana tubuh
kekurangan sel darah merah. Sel darah merah dihitung dalam jumlah hemogoblin. Biasanya juga terjadi
pada wanita saat menstruasi atau masa kehamilan. Untuk menanganinya biasanya mengkonsumsi makanan-
makanan yang mengandung zat besi. Dengan mengkonsumsi juga vitamin C untuk dapat mempermudah
penyerapan zat besi tersebut. Konsumsi zat besi bisa pada ikan, daging dan sayur-sayuran. Hindari juga
ketergantungan pada obat atau menghentikannya dulu sampai sel darah merah Anda kembali ke jumlah
semula.

Kulit Kering, Kasar dan Bersisik

Kulit kering juga bisa terjadi akibat dari kekurangan vitamin C pada tubuh. Pada saat kulit kering, tentu
tubuh dalam keadaan tidak fit atau lelah. Misalnya saja saat mencoba menggarukkan kuku Anda ke kulit
maka dengan jelas ada guratan putih, maka kulit anda menandakan kulit yang kering. Banyak cara untuk
menganggulangi kulit kering ini. Atau pada sela – sela jari kaki terlihat banyak kerutan seperti keriput maka
sangat mungkin anda sendang kekurangan vitamin C. Sebabnya banyak, bisa jadi terpapar sinar matahari
terlalu lama juga bisa mengakibatkan kulit kering. Lalu atasilah dengan mengkonsumsi vitamin C secara
harian.

Haemorhages

Pendarahan ini biasanya pada pendarahan kelopak mata, selaput jala mata, dan memungkinkan untuk
mengakibatkan katarak. Saat kekurangan vitamin C maka pembuluh darah yang berada pada sekitar mata
akan sulit melunak sehingga terjadi pendarahan dalam. Vitamin C inilah yang berfungsi dalam melunakkan
pembuluh darah, serta memelihara sel-sel yang ada. Serta melindungi mata pada oksidasi yang ada sehingga
mata tidak mudah mengalami penyakit pendarahan internal. Mengkonsumsi vitamin C harian mampu
mencegah dari pendarahan internal ini.

Gingivitis

Biasanya radang gusi bermula dari plak yang mengendap dan menjadi karang gigi. Akibat dari penggunaan
benang permbersih gigi. Kemudian karang gigi tersebut mengakibatkan gusi berdarah. Selain itu,
kekurangan vitamin C menyebabkan gusi mudah berdarah sehingga peradangan pun terjadi. Gusi meradang
yaitu gusi akan tampak lebih merah dari yang gusi lain, gusi akan tampak bengkak dan jika disentuh mudah
digerakkan, lalu merasa nyeri dan gusi mulai berdarah. Konsumsi vitamin C untuk menanggulangi adanya
radang gusi ini.

Tulang Menjadi Kurang Stabil

Kurangnya konsumsi vitamin C juga dapat mengakibatkan perubahan pada tulang rawan yang mendukung
tulang biasa. Walaupun sebenarnya mengkonsumsi kalsium juga mampu dalam pembentukan tulang
menjadi stabil namun kekurangan vitamin C dapat mempengaruhi penyakit-penyakit yang menyerang
tulang. Dengan kurangnya vitamin C maka hubungan antar jaringan tubuh terutama antar tulang terganggu.
Di sini tulang rawan dan tulang biasa hubungannya akan terganggu. Sehingga pemberian vitamin C tetap
harus dilakukan untuk mencegah tulang menjadi kurang stabil.

Kerusakan pada J. Jantung

Jantung juga menjadi lebih kuat dengan mengkonsumsi rutin vitamin C ini. Saat konsumsi vitamin C
berkurang, maka susunan sel pada pembuluh darah pun rusak, kerusakan pun akhirnya terjadi pada dinding-
dinging jantung. Sel yang rusak akan diisi oleh kolesterol dan penyakit jantung pun bisa terjadi dengan
banyaknya kolesterol yang terisi pada sel yang rusak ini. Sehingga otot jantung pun melemah.
Mengkonsumsi vitamin C inilah yang akan menyehatkan otot jantung yang terdiri dari jaringan pembuluh
darah dan memacu kolesterol yang dibuang melalui asam empedu.

Penurunan Sistem Imun

Sistem imun manusia juga dapat menurun. Seperti pada artikel tentang vitamin C yang telah dibuat
sebelumnya, dimana kekurangan vitamin C dapat menurunkan sistem imunitas tubuh. Sehingga infeksi
terhadap bakteri dan virus yang masuk ke dalam tubuh tidak mampu ditangkal. Seperti seseorang terkena flu
adalah bentuk tubuh tidak mampu melawan infeksi dari luar tubuh. Konsumsilah vitamin C agar
kemampuan imunitas tubuh tidak lagi menurun akibat rutinitas yang sibuk dan padat.

Penurunan Penyembuhan Luka

Vitamin C ini berperan dalam pembentukan kolagen. Kolagen inilah yang merupakan serabut kuat yang
dibutuhkan di setiap tubuh. Jaringan kolagen inilah yang membantu tubuh dalam penyembuhan luka. Karena
kolagen juga terdapat di pembuluh darah. Cegah penurunan tingkat penyembuhan luka tentu dengan
konsumsi vitamin C. Belum kami bahas disini berapa yang dibutuhkan tubuh untuk vitamin C ini. Untuk
kebutuhan vitamin C harian Anda sekitar 60 mcg perhari. Pada buah jeruk 100 gram terkandung sekitar 40
mcg vitamin C. Jika Anda ingin mengkonsumsi secara instan, Anda bisa mengkonsumsinya dengan
menggunakan suplemen vitamin C.

H. AKIBAT KELEBIHAN

Kelebihan vitamin C berasal dari makanan tidak menimbulkan gejala. Tetapi konsumsi vitamin C berupa
suplemen secara berlebihan tiap hari dapat menimbulkan hiperoksaluria dan risiko lebih tinggi terhadap batu
ginjal. Dengan konsumsi 5-10 gram vitamin C baru sedikit asam askorbat dikeluarkan melalui urin. Risiko
batu oksalat dengan suplemen vitamin C dosis tinggi dengan demikian rendah, akan tetapi hal ini dapt
menjadi berarti pada seseorang yang mempunyai kecendrunga untuk pembentukan batu ginjal.

Anda mungkin juga menyukai