I. Pendahuluan
yang larut dalam air. Rentang referensi dari vitamin C adalah 0,6-2 mg/dl.1
Vitamin C terdapat pada buah yang berasa asam, buah berdaging lunak,
nanas, tomat, sayuran salad dan yang terbaik adalah Blackcurrant dalam
gejala defisiensi vitamin C, berupa pendarahan kulit dan gusi, lemah, defek
II. Epidemiologi
Scurvy saat ini adalah penyakit yang jarang ditemui (di Inggris).
buahan.5
makanan. Itu tidak terjadi sebelum usia enam bulan karena asupan dari ibu
1
2
III. Etiologi
masukan ibu cukup, kandungan vitamin C plasma darah tali pusat 2-4 kali
lebih besar dari pada kandungan vitamin C plasma ibu. Pada keadaan ini
ASI mengandung sekitar 4-7 mg/dl asam askorbat dan merupakan sumber
menimbulkan skorbut pada bayi yang minum ASInya. Bayi yang minum
sampai kadar yang serupa dengan ASI, bayi-bayi yang mendapat susu
karena penyakit demam, terutama penyakit infeksi dan diare dan karena
IV. Patofisiologi
zat intersel normal diseluruh tubuh. Hal ini termaksud pembentukan kolagen
suatu unsur kolagen. Asam askorbat juga meningkatkan zat semen intersel
menyebabkan scurvy.
tulang. Sel-sel epifisis yang sedang tumbuh terus berploriferasi, tetapi tidak
ada matriks yang baru diletakkan antara sel-sel dan fraktur tulang mudah
zona tulang rawan yang seharusnya mengalami kalsifikasi tetap berada dan
malah makin melebar karena tidak terjadi matriks tulang pada dasar tulang
rawan.10
tetapi juga pada mukosa gusi dan usus.10 Pada scurvy yang ekstrik, sel-sel
otot kadang terfigmentasi; terjadi lesi-lesi pada gusi dan goyangnya gigi;
4
timbulnya infeksi pada mulut, muntah darah, feses berdarah dan perdarahan
otak semua dapat terjadi dan akhirnya sering timbul demam sebelum
orangnya meninggal. 9
asam askorbat (vitamin C). Pada bayi, defisiensi utama paling sering
pada orang dewasa biasanya dikarenakan kebiasaan makan atau diet yang
rusak.11
V. Anatomi
mineral dan matriks organik (kolagen dan proteoglikan). Kalsium dan fosfat
kekuatan tulang. Matriks organik tulang disebut juga sebagai suatu osteoid.
Sekitar 70% dari osteoid adalah kolagen tipe I yang kaku dan memberikan
daya rentang tinggi pada tulang. Materi organik lain yang juga menyusun
tulang panjang. Diafisis atau batang adalah bagian tengah tulang yang
berbentuk silinder. Bagian ini tersusun dari tulang kortikal yang memiliki
kekuatan yang besar. Metafisis adalah bagian tulang yang melebar di dekat
ujung akhir batang. Daerah ini terutama disusun oleh tulang trabekular atau
menopang sendi dan menyediakan daerah yang cukup luas untuk perlekatan
memanjang tulang terhenti. Seluruh tulang diliputi oleh lapisan fibrosa yang
Tulang adalah suatu jaringan dinamis yang tersusun dari tiga jenis sel:
jaringan osteoid melalui suatu profesi yang disebut osifikasi. Ketika sedang
fosfatase alkali akan memasuki aliran darah, dengan demikian maka kadar
fosfatase alkali dalam darah menjadi indikator yang baik tentang tingkat
adalah sel-sel besar yang berinti banyak yang memungkinkan mineral dan
kadar hormon paratiroid (PTH) mempunyai efek langsung dan segera pada
terjadi demineralisasi.12
VI. Diagnosis
A. Gambaran Klinik
demam. Setelah 1-3 bulan kekurangan vitamin C parah atau total, pasien
mengeluh semakin sesak napas dan nyeri tulang. Mialgia dapat terjadi
luka yang lama, dan perubahan emosional terjadi. Mulut kering dan mata
kering mirip dengan sindrom Sjgren dapat terjadi. Gejala lain adalah
rasa sakit dan nyeri kaki, pseudoparalysis, pendarahan . Pada tahap akhir,
hemoperikardium.13
8
B. Pemeriksaan Radiologi
1. X-Ray
korteks.6
metafisis.
perdarahan subperiosteal.
9
a. Osteopaenia
b. Fraktur patologis
2. MRI
3. Skintigrafi tulang
B. Sifilis Kongenita
Gambar 8. Wimberger sign pada sifilis kongenita [dikutip dari kepustakaan 16]
C. Leukimia
kepustakaan 17]
14
VIII. Komplikasi
IX. Penatalaksanaan
orange atau sari buah tomat setiap hari akan dengan cepat memberikan
hasil. Dosis terapeutik harian adalah 100-200mg atau lebih, peroral atau
X. Prognosis
didiagnosis dan diobati dengan tepat. Jika vitamin C oral cukup diberikan
kurang dari 1 minggu, dan anemia dalam waktu kurang dari sebulan.10
16
Daftar Pustaka
1. Kraemer, M.C., 2014 [cited 2016 November 8]. Vitamin C (Ascorbic Acid).
http://emedicine.medscape.com/article/2088649-overview#showall
5. Meadow, R. dan Simon, N., 2005. Lecture Notes: Pediatrika. Jakarta: EMS,
Hal; 90
https://radiopaedia.org/articles/hypovitaminosis-c-scurvy-1
7. Behrman, R.E. Kliegman, R.M. dan Avin, A.M., 1999. Ilmu Kesehatan Anak
8. Hull D. dan Derek I.J., 2008. Dasar-dasar Pediatri. Jakarta: EGC, Hal; 85
12. Price SA, Wilson LM. Patofisiologi: kosep klinis proses-proses penyakit.
Carter MA. Anatomi dan fisiologi tulang dan sendi. 6thed. Jakarta: EGC;
13. Goebel, L., 2015 [cited 2016 November 8]. Scurvy Clinical Presentation.
http://emedicine.medscape.com/article/125350-clinical
14. Khan, N. et al., 2015. Scurvy in an autistic child: early disease on MRI and
bone scintigraphy can mimic an infiltrative process. BJR: Case Report, p;2
15. Ekayuda, I., 2015. Radiologi Diagnostik. Jakarta: Badan Penerbit FK UI, Hal;
75, 418
17. Riquelme, V. dan Gracia, c., 2012. Imaging studies in early diagnosis of