Anda di halaman 1dari 13

KEBUTUHAN NUTRISI PADA PENDERITA PENYAKI HATI

DOSEN PENGAMPU
Lina Agustiana, S.Kep.Ns, M.Kes

Disusun oleh :

1. Age Ridha Putra Winata (1440121001)


2. Diajeng Citra Aprilia (1440121013)
3. Izza Khilyatuz Zuhro (1440121023)

MATA KULIAH GIZI DAN DIET


YAYASAN RUSTIDA
AKADEMI KEPERAWATAN RUSTIDA
PRODI DIII KEPERAWATAN
2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Kebutuhan Nutrisi pada Penderita Penyakit Hati” ini tepat waktu.
Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada pembimbing kami dan
semua pihak yang telah membantu dalam proses pembuatan makalah ini. Dan
sebagai penulis sekaligus penyusun, makalah ini kami susun berdasarkan
pengamatan kami dari buku dan internet. Dalam penyusunan makalah ini,
tentunya tidak lepas dari adanya bantuan pihak tertentu. Oleh karena itu, kami
tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah
membantu kami menyelesaikan makalah ini.
Kami berharap agar tulisan ini dapat diterima dan dapat berguna bagi
semua pihak. Kami juga mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun
untuk melengkapi makalah ini.

Krikilan, 26 Februari 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ....................................................................................... i


KATA PENGANTAR ...................................................................................... ii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... iii
BAB I. PENDAHULUAN .................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 2
1.3 Tujuan ................................................................................................ 2
BAB II. PEMBAHASAN .................................................................................. 3
2.1 Jenis Penyakit Hati ............................................................................. 3
2.2 Kebutuhan Zat Gizi pada Penderita Penyakit Hati .............................. 6
2.3 Jenis Diet pada Penyakit Hati ............................................................. 7
BAB III. PENUTUP ......................................................................................... 9
3.1 Simpulan .............................................................................................. 9
3.2 Saran ................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 10

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hati merupakan salah satu organ yang rentan mengalami gangguan.
Gangguan ini biasanya disebabkan oleh gangguan sistem metabolisme, zat-zat
toksik, infeksi mikroba, gangguan sirkulasi dan neoplasma. Penyakit yang sering
terjadi pada hati adalah infeksi virus hepatitis (A, B, C, D dan E), sirosis hati,
akibat konsumsi alkohol, perlemakan hati yang tidak disebabkan oleh konsumsi
alkohol, dan karsinoma sel hati (Kumar, et al., 2013). Penyakit hepatitis
merupakan penyakit yang paling sering di jumpai di dunia (WHO, 2016).
Penyakit hati atau penyakit liver adalah penyakit yang disebabkan oleh
berbagai faktor yang merusak hati, seperti virus dan penggunaan alkohol. Obesitas
juga berhubungan dengan kerusakan hati. Seiring waktu, kerusakan hati dapat
menyebabkan dampak yang serius, keberadaan pakar akan sangat membantu
dalam hal menangani permasalahan penyakit hati dengan cara mengidentifikasi
gejala yang dialami dan menyimpulkan jenis penyakit hati apa yang menyerang
serta memberikan informasi untuk menangani permasalahan. Metode Naive Bayes
merupakan metode yang digunakan memprediksi probabilitas. Sedangkan
Certainty Factor adalah metode yang dapat membantu pakar yang mendiagnosis
sesuatu yang belum pasti. Variabel yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah
gejala-gejala penyakit hati dan jenis penyakit hati. Berdasarkan hasil pengujian
dan analisis hasil penelitian ini, maka dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu
Metode Naive Bayes dan certainty factor dapat digunakan untuk diagnosis
penyakit hati.
Beberapa faktor dapat menyebabkan terjadinya kerusakan hati antara lain
virus, parasit, bakteri, toksisitas dari obat-obatan atau bahan kimia. Salah satu
obat-obatan yang dapat merusak sel dan fungsi hati adalah parasetamol (Pasiyan
dalam Tuminah, 2009). Kelainan yang terjadi pada hati dapat dilihat dari
meningkatnya kadar SGPT (serum glutamate piruvat transaminase) dan SGOT
(serum glutamate oksaloasetat transaminase). Nekrosis hati terjadi karena

1
interaksi radikal bebas hasil metabolisme obat dan metabolisme tubuh dengan
biomolekul penyusun membran sel hati. Interaksi radikal bebas ini menyebabkan
perubahan dan merusak membrane sel (Anonim, 2012). Kerusakan sel hati
menyebabkan meningkatnya lipid peroksida darah karena lipid peroksida tubuh
tidak dapat lagi didetoksifikasi dalam hati. Nutrisi erat kaitannya dengan intake
makanan dan metabolisme tubuh serta factor-faktoryang mempengaruhinya. Secara
umum factor yang mempengaruhi kebutuhan nutrisi adalahfactor fisisologis untuk
kebutuhan metabolisme. (sudart 2002). Nutrisi sangat penting dalam penyakit hati
karena nutrisi yang seimbang baik dari segikalori, protein dan lemak akan
membawa pengaruh yang baik untuk memperbaiki kerusakan selhati. Pada tingkat
tertentu,kerusakan sel hati masih bisa di perbaiki dengan cara memproduksi
selhati baru yang sehat.(victor 2013)

1.2 Rumusan Masalah


1. Pengertian dan macam macam penyakit hati
2. Kebutuhan nutrisi pada penderita penyakit hati
3. Jenis diet pada penyakit hati

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu penyakit hati dan macam macamnya.
2. Untuk memahami dan mengetahui kebutuhan zat gizi dan diet pada
penderita gangguan penyakit hati.
3. Untuk memahami dan mengetahui jenis diet pada penyakit hati

2
BAB II
PEMBAHASAN

3.1 Jenis Penyakit Hati


A. Pengertian Penyakit Hati.
Penyakit hati adalah gangguan fungsi hati sehingga menyebabkan hati
gagal atau tidak dapat bekerja secara optimal sesuai dengan fungsi
kerjanya.Penyakit hati bisa terjadi dalam bentuk infeksi, luka dan juga
terkena oleh paparan obat atau juga racun, proses dari autoimun atau juga
faktor keturunan. Efek yang terjadi adalah dakam bentuk peradangan, luka,
ganggua pada fungsi hati, pembekuan darah yang tidak normal dan penyakit
gagal hati.(nurrohim.2010)
Gangguan hati dapat disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari infeksi virus
hingga gaya hidup tidak sehat. Fungsi hati yang terganggu bisa berdampak
pada terganggunya fungsi organ tubuh lainnya. Deteksi dini dan penanganan
yang tepat perlu dilakukan guna mencegah risiko komplikasi yang bersifat
serius.
Hati (liver) merupakan organ terbesar yang dimiliki manusia. Organ ini
terletak di bagian kanan atas perut dan terlindungi oleh tulang rusuk serta
diafragma. Fungsi hati sangatlah penting bagi tubuh, yaitu menetralisir racun,
menghasilkan protein, hingga membantu proses pembekuan darah.
Selain itu, hati juga berperan sebagai organ yang memproduksi empedu
untuk proses pencernaan.
B. Gejala Gangguan Hati
Sebagian besar gangguan hati tidak menimbulkan gejala pada tahap awal.
Gejala biasanya baru muncul ketika gangguan hati sudah memasuki tahap
lanjut atau bahkan saat kondisi hati sudah rusak parah.
Ada beberapa gejala yang dapat muncul akibat gangguan hati, di antaranya:
a. Warna kulit dan mata menjadi kuning

3
b. Kulit terasa gatal dan mudah memar
c. Cepat lelah
d. Urine berwarna gelap
e. Feses berwarna pucat
f. Perut bengkak dan nyeri
g. Pusing dan muntah
h. Nafsu makan hilang
i. Kaki dan pergelangan kaki bengkak
Penyebab Umum dan Faktor Risiko Gangguan Hati
Gangguan hati dapat disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu:
a. Infeksi virus hepatitis, seperti virus hepatitis A, B, dan C
b. Penularan virus hepatitis B dan C dari ibu yang menderita infeksi
kedua virus tersebut kepada janinnya
c. Kelainan genetik
d. Kanker
e. Penimbunan lemak atau perlemakan hati
f. Gangguan sistem imun
Jenis-Jenis Gangguan Hati
Berbagai macam kondisi dan penyakit dapat menyebabkan gangguan pada
fungsi hati. Jenis-jenis gangguan hati tersebut meliputi:
1. Penyakit kuning
Di Indonesia, kondisi kulit dan mata yang menguning dikenal dengan
penyakit kuning. Padahal, kondisi ini sebenarnya merupakan gejala dari
gangguan hati.
Penyakit ini disebabkan oleh kadar bilirubin (pigmen empedu) dalam
aliran darah yang melebihi batas normal. Tingkat bilirubin menjadi tinggi
karena adanya kelainan sel atau peradangan pada hati.
2. Kolestasis
Kolestasis terjadi ketika aliran cairan empedu dari hati berkurang atau
tersumbat. Cairan empedu dihasilkan hati guna membantu proses pencernaan.

4
Aliran empedu yang terhambat ini dapat menyebabkan penumpukan bilirubin
dan memicu penyakit kuning.
3. Sirosis
Sirosis merupakan kondisi terbentuknya luka atau jaringan parut di hati
yang bersifat kronis. Kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan hati yang
sulit diobati dan memicu kegagalan hati. Kebiasaan minum minuman
beralkohol dan infeksi virus hepatitis merupakan penyebab paling umum
sirosis.
4. Hepatitis A
Penyakit ini disebabkan oleh virus Hepatitis A yang dapat menyebabkan
peradangan hati. Cara penularannya adalah melalui feses, air, dan makanan
yang terkontaminasi virus tersebut. Kontak fisik dengan penderita melalui
hubungan seks juga dapat meningkatkan risiko tertular hepatitis A.
5. Hepatitis B
Hepatitis B merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus hepatitis B
dan dapat ditularkan melalui darah, cairan tubuh, atau luka yang terbuka.Ibu
hamil yang menderita hepatitis B juga dapat menularkannya ke janin di dalam
kandungan. Hati yang terinfeksi virus hepatitis B akan mengalami luka,
kegagalan hati, dan bahkan kanker jika tidak ditangani secepatnya.
6. Hepatitis C
Jenis hepatitis ini disebabkan oleh virus hepatitis C yang dapat
menyebabkan organ hati mengalami pembengkakan. Hepatitis C yang bersifat
kronis bisa mengakibatkan sirosis, kegagalan hati, dan kanker hati.
7. Perlemakan hati (fatty liver)
Sesuai dengan namanya, karateristik penyakit fatty liver ditandai dengan
terlalu banyak lemak yang tersimpan dalam hati. Akibatnya, hati mengalami
peradangan yang dapat berkembang menjadi jaringan parut permanen. Pada
kondisi kronis, hati berisiko mengalami sirosis dan memicu kegagalan hati.
Perlemakan hati bisa dipicu oleh konsumsi minuman keras (alcoholic fatty
liver) atau sebab lain (non-alcoholic fatty liver disease/NAFLD), seperti
diabetes dan obesitas.

5
8. Kanker hati
Kanker hati terjadi ketika sel hati mengalami mutasi sehingga tumbuh
secara tidak terkendali. Dalam beberapa kasus, infeksi kronis akibat virus
hepatitis B dan C bisa menyebabkan kanker hati.

2.2 Kebutuhan Zat Gizi Pada Penderita Penyakit Hati


Pada pasien Sirosis Hepatis dengan Hematemesis Melena sangat penting
dilakukan asuhan gizi dikarenakan pada pasien tersebut biasanya disertai dengan
hipertensi portal dimana dengan pemberian protein yang tinggi dapat
menyebabkan bertumpuknya pemecahan protein dalam darah, dan malnutrisi, jika
tidak dilakukan asuhan gizi yang tepat dan penanganan kesehatan lainnya akan
menyebabkan Ensefalopati Hepatik yang akhirnya dapat mengalami koma dan
meninggal, sehingga diperlukan asuhan gizi untuk meningkatkan atau
memperbaiki status gizi pada pasien.
1. Kalori
Kalori adalah merupakan energy yang diperoleh dari makanan dan minuman
serta penggunaan energy dalam aktivitas fisik.Energi tersebut diperoleh dari
hasil oksidasi karbohidrat, lemak, dan protein yang ada pada makanan serta
alkohol. Setiap gram karbohidrat dan protein menghasilkan energi sebesar 4
Kal, lemak menghasilkan 9 Kal, dan alkohol menghasilkan 7 Kal. Metabolisme
karbohidrat, protein, lemak, dan alkohol diatur oleh hati. Komposisi energi yang
dibutuhkan pada penderita penyakit hati yaitu 40-45 kkal/kg BB per
hari.(Almatsier 2002).
2. Karbohidrat
Karbohidrat jika asupannya ditingkatkan dapat membantu pertambahan jumlah
glikogen dalam tubuh. Glikogen tersebut dapat menjadi sumber kalori bagi orang
yang memiliki penyakit hati .secara umum laki-laki membutuhkan 2.500 kalori
per hari, sementara perempuan membutuhkan sekitar 2.200 kalori per hari.

6
Sedangkan karbohidrat yang dibutuhkan pada penderita penyakit hati yaitu 65-
67% dari kebutuhan energi total berupa karbohidrat komplek.(winarno.2009).
3. Lemak
Secara umum, laki-laki membutuhkan 20-30 gram per hari bagi penderita
penyakit hati. Dan 20-25% dari kebutuhan energi total. (Corwin 2001).
4. Protein
Protein agak tinggi, yaitu 1,25-1,5 g/kg berat badan agar terjadi anabolisme
protein. Pada kasus hipatis fulminan dengan nekrosis dan gejala ensefalopati yang
disertai peningkatan amoniak dalam darah, pemberian protein yang dibatasi untuk
mencegah koma yaitu sebanyak 30-40 g/hari. Pada sirosis hati terkompensasi,
protein diberikan sebanyak 1,25g/kg berat badan. (Sulaiman 2005).
5. Mineral
Banyak minum untuk membantu pengeluaran kelebihan asam urat, 2-3 liter per
hari untuk mencegah terjadinya pengendapan asam urat dalam ginjal. Untuk
penderita sirosis hati yang berat dan hepatitis akut prekoma. Pemberian cairan
maksimum 1 liter perhari. (Julitasari 2005).
6. Vitamin
Penderita penyakit hati membutuhkan vitamin A, D, E, B-12 karena dapat
membantu menjaga fungsi hati. Beberapa suplemen tambahan dapat memberikan
tubuh antioksidan dan detoksifikasi hati. Akan tetapi jika vitamin A, E dan zat
besi dikonsumsi dengan berlebihan dapat memberikan efek yang berbahaya bagi
hati.

2.3 Jenis Diet pada Penyakit Hati


Cara paling efektif untuk membantu kesembuhan orang dengan penyakit hati
adalah membuat perubahan besar pada pola makan.
1. Mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat Meningkatkan asupan
karbohidrat yang sebanding dengan jumlah protein yang dimakan.
Konsumsilah makanan yang mengandung karbohidrat kompleks.
Karbohidrat kompleks cenderung memiliki indeks glikemik rendah
yang dicerna lebih lambat dan tidak menyebabkan lonjakan gula ke

7
seluruh tubuh pasien. Sehingga dapat membantu meningkatkan
sensitivitas insulin dan menurunkan kolesterol darah pasien.
2. Mencukupi kebutuhan protein harian Cara ini dilakukan untuk
membantu membatasi penumpukan produk limbah beracun di hati.
Tapi ingat, jangan membatasi protein terlalu banyak, karena bisa
berakibat pada kekurangan asam amino tertentu yang dibutuhkan
tubuh.
3. Membatasi asupan garam. Pasalnya, garam bisa memperburuk
penumpukan cairan dan pembengkakan di hati.
4. Hindari lemak jahat. Penelitian telah menemukan bahwa konsumsi
makanan yang mengandung lemak jahat akan menyebabkan penyakit
hati dengan luka pada jaringan.
5. Berhenti konsumsi alkohol. Alkohol adalah zat yang berbahaya dan
hati Anda akan menggunakan banyak energi untuk mengeluarkan
alkohol dari darah. Hal tersebut akan membuat hati bekerja lebih keras
sehingga memungkinkan terjadinya kerusakan yang hati yang lebih
parah.

8
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
Penyakit hati adalah gangguan fungsi hati sehingga menyebabkan hati gagal
atau tidak dapat bekerja secara optimal sesuai dengan fungsi kerjanya. Untuk
mengatasi penyakit hati, pasien perlu mengatur pola dietnya.
Penderita penyakit hati harus banyak mengkonsumsi buah dan sayuran karena
di didalam buah dan sayuran banyak mengandung serat. Selain sayur dan buah
Ikan adalah salah satu jenis daging yang di anggap baik untuk hati. Mereka harus
benar-benar menghindari garam.

3.2 Saran
1. Bagi penderita
Penderita penyakit hati sebaiknya mengkonsumsi makanan yang rendah
lemak seperti outmeal,salmon,kacang tanah.
2. Bagi keluarga
Makalah kebutuhan nutrisi di harapkan bagi keluarga dapat memahami
penyakit hati dan dapat membantu mengoptimalkan asupan gizi pada
keluarga yang menderita penyakit hati

9
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier Sunita. (2002). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia Pustaka
Utama
Beck M.E (2011). Ilmu Gizi dan Diet.Yogyakarta: yayasan essentia medika
(YEM ).
Setiawati, s. (2014). penyakit dalam. jakarta: internalpublising.
Sosrosumihardjo R, Astuti G, Yusra
Pemeriksaan laboratorium pada penyakit hati. Dalam Buku ajar ilmu penyakit hati
Editor Ali S, Nurul A, Laurentinus AL
Sjaifoellah N. Jakarta: Jayabadi; 2007. Hal.17-24
Suryaatmadja M. Pemeriksaan laboratorium uji fungsi hati. Buletin
ABC.2009;11:2-8

10

Anda mungkin juga menyukai