Anda di halaman 1dari 7

BAB III

PEMBAHASAN

A. Pengertian Obat
Menurut PerMenKes 917/Menkes/Per/x/1993, obat (jadi) adalah sediaan
atau paduan-paduan yang siap digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki
secara fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosa,
pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan dan kontrasepsi.
Obat merupakan sediaan atau paduan bahan-bahan yang siap untuk
digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan
patologi dalam rangka penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan,
pemulihan, peningkatan, kesehatan dan kontrasepsi (Kebijakan Obat Nasional,
Departemen Kesehatan RI, 2005).

B. Konsep Penggolongan Obat Berdasarkan Keamanan


Penggolongan obat berdasarkan keamanan sesuai dengan Permenkes No.
725a/1989, yaitu :

1. Obat Bebas
Obat golongan ini termasuk obat yang relatif paling aman, dapat
diperoleh tanpa resep dokter, selain di apotik juga dapat dtemukan di warung-
warung. Obat bebas dalam kemasannya ditandai dengan lingkaran berwarna
hijau. Contohnya adalah Parasetamol, Vitamin C, Asetosal (Aspirin), dan Obat
Batuk Hitam (OBH).

Gambar. 1 Logo Obat Bebas

2. Obat Bebas Terbatas


Obat golongan ini juga relatif aman selama pemakaiannya mengikuti
aturan pakai yang ada. Penandaan obat golongan ini adalah adanya lingkaran
berwarna biru dan 6 peringatan khusus. sebagaimana obat bebas obat ini juga
dapat diperoleh tanpa resep dokter di apotik, toko obat atau di warung-warung.
contohnya obat flu kombinasi, Klortimaleas (CTM) dan Mebendazol.

Gambar. 2 Logo Obat Bebas Terbatas

Gambar 3. Peringatan Obat Bebas Terbatas

3. Obat Keras
Obat ini pada zaman penjajahan Belanda disebut obat golongan G
(Gevaarlijk) yang artinya berbahaya. disebut obat keras karena jika pemakai
tidak memperhatikan dosis, aturan pakai, dan peringatan yang diberikan dapat
menimbulkan efek yang berbahaya. Obat ini hanya bisa diperoleh dengan resep
dokter di apotik. Dalam kemasannya ditandai dengan lingkaran merah dengan
K di tengahnya. Contoh obat Keras adalah Amoksisilin, asam mefenamat,
semua obat dan bentuk injeksi dan semua obat baru.

Gambar. 4 Logo Obat Keras


4. Psikotropika
Psikotropika atau dulu lebih dikenal dengan obat keras tertentu,
sebenarnya termasuk dalam golongan obat keras, tetapi bedanya dapat
mempengaruhi aktivitas psikis. Obat ini digolongkan menjadi 3 macam yaitu:
a. Golongan 1: kegunaannya hanya digunakan untuk ilmu pengetahuan,
dilarang untuk diproduksi. contohnya: Metilen dioksi metamfitamin,
Lisergid acid diathylamine, dan metamfetamin.
b. Golongan 2: dapat digunakan untuk pengobatan asalkan sudah didaftarkan.
contohnya: Amfetamin, deksamfetamin, leksamfetamin, metamfetarmina,
fenmetramina.
c. Golongan 3: sama seperti golongan 2, boleh digunakan asalkan sudah
didaftarkan. contohnya: Glutermida, Flunitrazefam, Siklobarbital.
d. Golongan 4: sama seperti golongan 2, boleh digunakan asalkan sudah
didaftarkan. Contohnya: Fenobarbital, Diazefam, Alobarbital.

5. Narkotika
Merupakan obat yang paling berbahaya, karena dapat menimbulkan
addikasi (ketergantungan). Karena berbahaya dalam peredaran, produksi dan
pemakaiannya narkotika diawasi dengan ketat. Disamping itu, produksi, impor
dan distiribusinya hanya boleh dilaksanakan oleh 1 badan BUMN yaitu Kimia
Farma. Dalam kemasannya narkotika ditandai dengan lingkaran berwarna
merah dengan dasar putih yang didalamnya ada gambar palang medali
berwarna merah. dibedakan menjadi 3 golongan, yaitu:
a. Golongan 1: hanya untuk penggunaan ilmu pengetahuan dan dilarang untuk
diproduksi atau untuk penggunaan. contohnya: Opium, Koka, Heroin.
b. Golongan 2: boleh digunakan untuk pengobatan asalkan sudah memiliki ijin
edar. contohnya: Morfin, Petidin.
c. Golongan 3: sama dengan golongan 2. contohnya: Kodein, Etil Morfin.
Gambar. 5 Logo Obat Narkotika

C. Penggolongan Obat Berdasarkan Keamanan


OBAT BEBAS
NO. OBAT BEBAS OBAT KERAS
TERBATAS
1. Acyclovir 5% Krim Alleron Acarbose
2. Carsida Alpara Amplodipine
3. Dapyrin Bisolvon Amoxicillin
4. Erphamol Bufantacid Ambroxol
5. Fasidol Calortusin Antalgin
6. Fevrin Dulcolax Betahistine
7. Oskadon Farsifen Candesartan Cilexetil
8. Flucadex Carbidu
9. Glucadex Captopril
10. Paramex Cefadroxil
11. Cetirizine
12. Chlorpemazine HCL
13 Clopidogrel Bisulfate
14. Furosemide
15. Glucosamine
16. Grafachlor
17. Grathazon
18. Incidal-Od
19. Kemoren
20. Lansioprazole
21. Lerzin
22. Mefinal
23. Meloxicam
24. Metformin
25. Metronidazol
26. Miniaspi
27. Neuropyron-V
28. Nutriflam
29. Risperidone 2
30. Simvastatin
31. Sporetik
32. Teosal
33. Valsartan

OBAT WAJIB OBAT OBAT


NO.
APOTEK NARKOTIKA PSIKOTROPIKA
- - -
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari penyusunan kliping yang penulis buat, dapat disimpulkan bahwa obat
adalah setiap zat kimia (alami maupun sintetik) yang selain makanan yang
mempunyai pengaruh atau menimbulkan efek terhadap organisme hidup, baik
efek psikologis, fisiologis maupun biokimiawi. Penggolongan obat berdasarkan
keamanannya, terdiri dari :
1. Obat Bebas
2. Obat Bebas Terbatas
3. Obat Keras
4. Obat Narkotika
5. Obat Psikotropika

B. Saran
Perawat yang memberikan pelayanan kesehatan kepada klien, hendaknya
penggolongan obat secara cermat. Karena apabila tidak demikian, kemungkinan
terjadi hal-hal yang tidak diharapakan.
Dari kliping yang telah penulis buat, diharapkan semua mahasiswa mampu
menyerap informasi dan isi kliping ini. Baik itu sebagai referensi maupun sebagai
bahan acuan untuk mengerjakan tugas selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA

Tjay,T.H. dan Rahardja.K. 2002. Obat-Obat Penting. Edisi Kelima Cetakan


Kedua. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

Syamsuni, H.A. 2007. Ilmu Resep. Jakarta: EGC

http://bukunee.wordpress.com/2012/12/09/penggolongan-obat-farmasetika/
(Diakses pada tanggal 18 Maret 2016 pukul 20 : 55)

http://damayantilinda.blogspot.com/2011/12/penggolongan-obat-menurut-uu-
farmasi_08.html (Diakses pada tanggal 18 Maret 2016 pukul 20 : 55)

Anda mungkin juga menyukai