Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

“SCURVY” PENUGASAN PPKKMB 2022

DISUSUN OLEH :

ROSI APRIANTI
KELOMPOK 14

YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NUSA TENGGARA BARAT


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YARSI MATARAM
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
MATARAM
2022
MAKALAH

A. Scurvy
1. Definisi Vitamin C dan Scurvy

Vitamin C adalah kristal putih yang mudah larut dalam air. Dalam keadaan
kering vitamin C cukup stabil, tetapi dalam keadaan larut, vitamin C mudah
rusak karena bersentuhan dengan udara (oksidasi). Vitamin C tidak stabil dalam
larutan alkali, tetapi cukup stabil dalam larutan asam.1 Scurvy adalah penyakit
yang ditandai dengan kegagalan dari pembentukan osteoblastic, dengan hasil
berkurangnya tulang seperti osteoporosis dan menyebabkan pendarahan
superiosteal dan submukosa. Penyakit ini disebabkan kekurangan vitamin C
(asam askorbat) dan meyebabkan kekurangan sintesis kolagen yang ditemukan
pada anak-anak usia 6 bulan dan 1 tahun.2

2. Etiologi dan Faktor Risiko


Terdapat banyak faktor yang dapat memicu timbulnya penyakit scurvy. Namun
pada prinsipnya disebabkan karena kurangnya kadar vitamin C yang terkandung
dalam asupan makanan sehari-hari. Hal itu dapat terjadi pada keadaan- keadaan
seperti :
a. Bayi yang hanya mendapatkan susu buatan dan bukan ASI dalam 1
tahun pertama.
b. Kebiasaan mengkonsumsi makanan junk food dan alkoholisme.
c. Ketidakmampuan ekonomi untuk menyediakan buah-buahan dan
sayuran yang kaya vitamin C.
d. Perokok berat karena kurangnya absorbsi vitamin C dan
meningkatnya proses katabolisme.
e. Wanita hamil, menyusui dan penderita tirotoksikosis. Orang-
orang dengan nafsu makan rendah atau gangguan kejiwaan
(anoreksia dan bulimia).
f. Ketidaktahuan masyarakat yang memasak atau merebus buah-
buahan dan sayuran dalam suhu yang tinggi.
3. Manifestasi Klinis

Gambaran klinis dari scurvy pada anak-anak berbeda dengan orang dewasa
dimana terdapat dampak pada pertumbuhan tulang sebagai salah satu karakteristik
paling dini dan penting. Di lain sisi, perdarahan lebih jarang ditemukan pada anak-
anak pada tahap dini dari penyakit. 5 Tabel 1 dan tabel 2 menunjukkan gambaran
klinis yang dapat dijumpai pada orang dewasa dan pada anak-anak dan infants.

Tabel 1. Manifestasi Klinis Scurvy pada Dewasa.5

Sistem Tubuh Lesi Tipikal


 Petekie difus

 Papul folikular hiperkeratotik dengan


Kulit
unerupted rambut spiral

 Gusi berdarah

 Gigi longgar
Mulut
 Perdarahan petekie

 Perdarahan intraocular
Mata

 Anemia sedang-berat
Darah

 Massa ireguler (kalsifikasi


kartilago) pada jaringan fibrosa.
 Sumsum tulang berisi jaringan
ikat longgar
Tulang
 Kepadatan tulang berkurang
Tabel 2. Manifestasi Klinis Scurvy pada infant dan anak-anak.5

Gejala Tersering Gejala Lainnya


 Iritabilitas generalisata  Anoreksia

 Nyeri tekan ektremitas  Demam ringan

 Paralisis semu terutama  Diare ringan, terkadang berdarah


pada ektremitas inferior
 Perdarahan petekial pada kulit
 Melibatkan Costochondral
junction seperti beading
tulang rusuk.
 Perdarahan sekitar erupsi gigi

 Anemia

4. Diagnosa

Terdapat 3 kriteria utama dalam penegakkan diagnosis scurvy yaitu:

1. Terdapat riwayat konsumsi Vitamin C yang inadekuat.

2. Terdapat manifestasi klinis dari scorbutic state.

3. Terdapat indikator biokimia seperti kadar vitamin C yang


rendah dalam darah maupun urin.5
Pemeriksaan biokimia dari vitamin C yang paling lazim dilakukan adalah
penentuan kadar asam askorbat dalam serum (plasma). Studi sebelumnya
menunjukkan adanya hubungan linear antara kadar asam askorbat dalam plasma
dengan asupan vitamin C dan tanda-tanda scurvy baru muncul apabila kadar asam
askorbat whole blood berada di bawah angka 0,3 mg/100ml. Selain itu,
pemeriksaan kadar asam askorbat dalam sel darah putih menunjukkan hubungan
erat dengan cadangan vitamin dalam jaringan dimana penurunan kadarnya
merupakan sebuah penunjuk awal dari scurvy.Tabel 3 menunjukkan nilai ambang
dari pemeriksaan kadar asam askorbat sebagai indikator resiko dari defisiensi

vitamin C (scurvy).Pada pasien scurvy, perlu dilakukan pemeriksaan yang


menyeluruh untuk mengetahui ada tidaknya underlying disease or comorbids
yang menyertai penyakitnya.5

Tabel 3. Hubungan Kadar Asam Askorbat Dengan Scurvy,5

Resiko Tinggi Resiko Sedang Resiko Rendah


Asam Askorbat Serum (mg/
< 0,2 0,2-0,29 > 0,3
100ml)
Asam Askorbat Leukosit
< 57 57 – 114 > 114
(nmol/ 108 sel)
Asam Askorbat Whole Blood
< 0,3 0,3 – 0,49 > 0,5
(mg/ 100 ml)

5. Penatalaksanaan

Secari garis besar, tujuan dari penatalaksanaan scurvy adalah memperbaiki


kadar vitamin C yang inadekuat, Hal ini dapat dicapai dengan cara memperbaiki diet,
serta memberikan suplemen vitamin C. Penatalaksanaan nutrisi dari scurvy akan
dibahas lebih lanjut dalam subbab berikutnya. Suplementasi vitamin C (tersedia
dalam bentuk tablet 500 mg) diberikan setiap minggu (bila mungkin setiap hari)pada
pasien scurvy atau pasien dengan resiko tinggi dimana intevensi lainnya tidak
tersedia/ memadai.Disamping itu, bila terdapat underlying disease lainnya maka perlu
diberikan terapi yang sesuai.
6. Penatalaksanaan Nutrisi
Scurvy dapat dicegah dengan menkonsumsi vitamin C dalam jumlah yang
cukup, baik dari makanan sehari-hari atau dari tambahan suplemen.6
Konsumsi vitamin C yang direkomendasikan tiap individu berbeda-beda. Saat
ini, rekomendasi konsumsi vitamin C harian untuk dewasa adalah 120mg, meskipun
dengan menkonsumsi 60 mg perhari saja sudah dapat membantu mencegah scurvy.
Menurut the food and nutrition board of the national academy of science and the
national research council, minimum konsumsi vitamin C harian yang
direkomendasikan adalah 7
 Bayi : 0-6 bln = 40mg/hari, 7 -12 bulan = 50 mg/hari

 Anak : 1-3 tahun = 15 mg/hari, 4 -8 tahun = 25 mg/hari

 Pria : 9 -13 tahun = 45 mg/hari, 14-18 tahun = 75 mg/hari, 19-70 th =

90 mg/hr

 Wanita : 9-13 tahun = 45 mg/hari, 14-18 tahun = 65 mg/hari, 19-70 th =


75 mg/hr
 Wanita hamil : dibawah 18 tahun = 80 mg/hari, 19-50 tahun = 85 mg/hari

 Wanita menyusui : dibawah 18 tahun = 115 mg/hari, 19-50 tahun = 120


mg/hari

Di Indonesia, gambaran sederhana angka kecukupan vitamin C berdasarkan


kelompok umur yang ditetapkan MenKes tahun 2013 dapat dilihat pada tabel 4.
Tabel 4. Angka Kecukupan Vitamin berdasarkan usia 8

Kebutuhan Vitamin C
Kelompok Umur
Laki-Laki Perempuan

0 – 6 bulan 40 mg/ hari

7 – 11 tahun 50 mg/ hari

1 – 3 tahun 40 mg/ hari

4 – 6 tahun 45 mg/ hari

7 – 9 tahun 45 mg/ hari

10 – 12 tahun 50 mg/ hari 50 mg/ hari

13 – 15 tahun 75 mg/ hari 65 mg/ hari

16 – 80+ tahun 90 mg/ hari 75 mg/ hari


Hamil (+an) + 10 mg/ hari

Menyusui (+an) + 25 mg/ hari

Buah dan sayur yang banyak mengandung vitamin C adalah jeruk, lemon,
anggur, jambu guava, kiwi, tomat, stroberi, wortel, brokoli, bayam, paprika, dan
cabai.7
Pengobatan scurvy adalah dengan mengonsumsi vitamin C. Tujuan terapi
adalah menaikkan saturasi vitamin C dalam tubuh. Untuk pengobatan scurvy,
dosis vitamin C yang diberikan pada dewasa adalah 800-1000 mg/hari, setidaknya
satu bulan, dilanjutkan dengan dosis 400 mg/hari sampai pemulihan. Dengan
demikian, perbaikan dapat terlihat dalam kurun waktu 24 jam.

7. Komplikasi

Komplikasi yang dapat terjadi pada pasien scurvy, antara lain:

1. Anemia

2. Mialgia

3. Nyeri tulang

4. Petekie

5. Perdarahan perifolikular,

6. Corkscrew hair
7. Masalah gusi

8. Penyembuhan luka yang buruk.

Tahap akhir umumnya lebih parah dan mengancam nyawa, yaitu edema
generalisata, ikterus berat, hemolisis, perdarahan spontan akut, neuropati, demam,
kejang, dan kematian.2

8. Pencegahan

Hal-hal yang bisa dilakukan untuk menambah kebutuhan vitamin C tubuh5:

1. Mengonsumsi biji-bijian setelah berkecambah

2. Kandungan vitamin C terbaik berada di produk alami yaitu buah


dan sayur segar serta produk fermentasi.

3. Mencegah kehilangan vitamin C pada bahan makanan, dengan :

a. Pemakaian air yang minimal untuk mencuci buah/sayur.

b. Jangan memotong sayur terlalu kecil sebelum dimasak.

c. Hindari memasak bahan makanan bervitamin C terlalu


lama.

d. Memasak dengan api tinggi untuk mempersingkat


waktu.

e. Jangan menyimpan bahan makanan terlalu lama.

4. Menambahkan suplemen vitamin C pada makanan.

Anda mungkin juga menyukai