Anda di halaman 1dari 14

VITAMIN & MINERAL

Vitamin dibagi menjadi 2 golongan yaitu :


a. Vitamin larut air : Vit B kompleks ( tiamin = vit.B1,
riboflavin = vit.B2, asam nikotinat = niasin, piridoksin
= vit. B6, asam pantotenat, biotin, kolin, inositol,
asam para amino benzoat, asam folat dan
sianokobalamin = vit. B12) dan vit C
b. Vitamin larut lemak : Vit. A,D,E dan K.

AKG = Angka Kecukupan Gizi.

Mineral dalam tubuh dibedakan atas :


a. Mineral yang terdapat dalam jumlah relatif banyak : kalsium,
fosfor, magnesium, kalium, natrium, klorida, sulfur.
b. trace elements : fluor, seng, selenium, iodium, besi, kromium,
kobalt, tembaga, mangan, molibdenum.
1. TIAMIN

- Indikasi :
a. Neuritis alkoholik yang terjadi karena
sumber kalori hanya alkohol saja.
b. Wanita hamil yang kurang gizi
c. Penderita emesis gravidarum
- Defisiensi berat menimbulkan penyakit beri-beri.
- Kebutuhan sehari : Kebutuhan minimum adalah
0,3 mg/1000 kcal, sedangkan AKG di Indonesia
ialah 0,3 – 0,4 g/hari untuk bayi, 1,0 mg/hariuntuk
orang dewasa dan 1,2 mg/hari untuk wanita hamil.
- Sediaan dan dosis : tablet 5-500 mg, larutan steril
100-200 mg, elixir 2-25 mg tiamin/ml. Dosis
pencegahan 2-5 mg/hari , pengobatan 5-10 mg 3x
sehari.
2. RIBOFLAVIN

- Indikasi : terapi defisiensi vitamin B2 yang


sering menyertai pelagra atau defisiensi vitamin
B komplek lain.
- Defisiensi ditandai dengan gejala sakit
tenggorok dan radang di sudut mulut (stomatitis
angularis), keilosis, glositis, lidah warna merah
dan licin.Timbul dermatitis seboroik di muka,
anggota gerak dan seluruh badan. Pada mata,
fotofobia,lakrimasi, gatal dan panas.
- Kebutuhan sehari : minimum adalah 0,3
mg/1000 kcal, sedangkan AKG di Indonesia ialah
0,3 – 1,2 mg/hari .
- Dosis : pengobatan 5-10 mg.
3. ASAM NIKOTINAT / NIASIN

- Indikasi : terapi penyakit pelagra.


- Defisiensi ditandai dengan kelainan pada kulit, saluran
cerna dn SSP. Kulit mengalami erupsi eritematosa,
bengkak dan merah, pada sal cerna terjadi idah bengkak,
merah, stomatitis mual, muntah dan enteritis. Gangguan
SSP berupa sakit kepala, insomnia,bingung, dan kelainan
psikis seperti halusinasi, delusi dan demensia.
- Kebutuhan sehari : minimum adalah 4,4 mg/1000 kcal,
pada dewasa minimal 13 mg/hari
- ES : kenaikan kadar asam urat di darah, gangguan
fungsi hati, gangguan lambung berupa mual, muntah dan
peningkatan motilitas usus.
- Sediaan dan Dosis : Tablet niasin 25-75 mg. Injeksi 50
atau 100 mg/ml. Tablet niasinamid 50-1000 mg, larutan
injeksi 100 mg/ml. Dosis untuk pelagra akut dosis oral 50
mg 10x sehari atau25 mg 2-3x sehari secara IV.
4. PIRIDOKSIN

- Indikasi : untuk anemia yang responsif terhadap


piridoksin misalnya yang disebabpan pemberian
isoniazid.
- Defisiensi menyebabkan :
a. kelainan kulit berupa dermtitis
seboroik dan peradangan selaput mulut dan
lidah.
b. kelainan SSP berupa perangsangan sampai
timbul kejang
c. gangguan sistem eritropoetik berupa anemia
hipokrom mikrositer.
- ES : sindrom neuropati berupa sikap yang tidak
stabil rasa kebal dikaki, tangan dan sekitar mulut.
- Kebutuhan sehari : 2 mg/100 mg protein.
- Sediaan dan dosis : tablet 10-100 mg, larutan
steril 100 mg/ml. Profilaksis 300%-500% AKG.
5. ASAM PANTOTENAT
- Indikasi : dermatitis
- Kebutuhan sehari 5-10 mg
- Sedian : tablet Ca-pantotenat 10 dan 30 mg, dan
larutan steril untuk injeksi 50 mg/ml.

6. BIOTIN
- Defisiensi menyebabkan dermatitis,sakit otot,rasa
lemah, anoreksia, anemia ringan dan perubahan
EKG.
- Kebutuhan sehari : 150-300 µg.
7. KOLIN
- Indikasi : sebagai zat lipotropik dalam
pengobatan penyakit hati seperti sirosis
hepatis, hepatitis.
- Defisiensi kolin terjadi bila pemasukan
kolin dan protein dibatasi.

8. INOSITOL
- Indikasi : kadang-kadang digunakan untuk
mengobati penyakit penyakit yang disertai
gangguan transport dan metabolisme
lemak.
- Defisiensi : (pada hewan coba) gangguan
pertumbuhan dan gangguan laktasi.
9. Asam askorbat (Vit. C)
- Indikasi : untuk pencegahan dan pengobatan
scorbut
- Defisiensi : Gejala awal adalah malaise,mudah
tersinggung, gangguan emosi, artralgia,
hiperkeratosis folikel rambut, pendarahan hidung
dan petekie. Scorbut terlihat bila kadar vit. C pada
leukosit dan trombosit < 2 mg/dl. Pada tulang yang
sedang tumbuh akan terjadi gangguan
pertumbuhan, pembengkakan pada ujung tulang,
osteoporosis pada orang dewasa. Gigi geligi
mengalami reapsorpsi dan atrofi dentin serta
terjadi gangguan pada alveoli gigi yang
mengakibatkan gigi mudah lepas,gusi melunak,
mudah berdarah. Fragilitas pembuluh darah
meningkat sehingga trauma ringan menyebabkan
pendarahan kulit, otot, gusi dan tulang. Anemia
juga sering terjadi. Bila scorbut tidak diobati dapat
terjadi kejang, koma dan kematian.
- Kebutuhan sehari : AKG vit.C ialah 35 mg
untuk bayi, 60 mg pada dewasa. Pada
penyakit infeksi, TBC,tukak
peptik,penyakit neoplasma, pasca bedah
atau trauma, hipertiroid, kehamilan dan
laktasi kebutuhan meningkat 300 % - 500
%.
- Sediaan : Tablet 50 – 1500 mg. Larutan
Injeksi mengandung 100 – 500 mg vit C. Air
jeruk mengandung vit C yang tinggi.
Kalsium askorbat dan natrium askorbat
dalam bentuk tablet dan bubuk oral.
10. Vitamin A
- Indikasi : regenerasi pigmen retina mata.
Pertumbuhan tulang, alat reproduksi dan
perkembangan embrio.
- Defisiensi : terjadi bila kesanggupan tubuh untuk
menyimpan vit A terganggu ( mis, sirosis hati)
- Hipervitaminosis : pada aak-anak , nyeri tulang,
letargi, dermatitis , pruritus, stomatitis. Pada
dewasa, mual, muntah, perubahan kulit, iritabel,
sakit kepala, hipermnore dan kelemahan,
skizoprenia, gangguan fungsi hati, kekeringan kulit
dan membran mukosa, alopepsia, anoreksia,
mialgia, ostealgia, artralgia, nyeri perut,
splenomegali, anemia hipoplastik dengan
leukopenia dan teratogenitas.
- Dosis : Dewasa (pencegahan) 1 x 1 tablet 6000 SI,
(pengobatan) 2-3 x sehari @ 20.000 – 50.000 SI.
Wanita hamil, menyusui dan anak-anak sesuai
petunjuk dokter.
11. Vitamin D
- Indikasi : Rakitis, tetani infantil,
hipoparatiroidisme.
- Defisiensi : terjadi penurunan kadar kalsium
plasma, merangsang sekresi HPT yang
menyebabkan resorpsi tulang. Pada bayi dan anak
mengganggu pertumbuhan tulang ( rakitis). Pada
orang dewasa menyebabkan berkurangnya densitas
tulang.
- Hipervitaminosis : hiperkalsemia, kalsifikasi
ektopik pada jaringan lunak ( mis : ginjal, pembuluh
darah, jantung dan paru) anoreksia, mual, diare,
sakit kepala, hipertensi dan hiperkolestemia.
- Sediaan : Tersedia dalam minyak ikan yang
biasanya juga mengandung vitamin A, sediaan
multivitamin, sediaan yang mengandung campuran
dengan kalsium. Jumlah Vit D yang dikandung pada
sediaan bervariasi antara 200 – 100 IU.
12. Vitamin E ( tokoferol)
- Indikasi : tidak spesifik pada manusia.
- Defisiensi : terjadi gangguan reproduksi
seperti sterilitas dan resorpsi fetus,
distrofia otot, nekrosis miokard, payah
jantung dan anemia ( pada hewan).
- Hipervitaminosis : pemakaian dalam dosis
besar menyebabkan kelemahan otot,
gangguan reproduksi dan gangguan
saluran cerna.
- Sediaan : dalam bentuk alpha tokoferol
dalam bentuk tablet atau kapsul tunggal
atau campuran dengan vitamin lain.
13. Vitamin K.
- Indikasi : mencegah dan mengatasi
pendarahan.
- Defisiensi : menyebabkan
hipoprotombinemia dan menurunnya kadar
beberapa faktor pembekuan darah
sehingga waktupembekuan darah
memanjang dan dapat terjadi pendarahan
spontan.
- Intoksikasi : menadion pada bayi
terutama bayi prematur menyebabkan
anemia hemolitik, hiperbilirubimia dan
ikterius.
- Sediaan : tablet Fitonadion ( vit K ) 5 mg.
tablet menadion 2,5 dan 10 mg. larutan
dalam minyak mengandung 2, 10, dan 25
mg/ml secara IM.

Anda mungkin juga menyukai