Anda di halaman 1dari 70

Defisiensi Vitamin dan

Mineral
Oktober 2021
– Sintesis rhodopsin
– Ekspresi gen (asam retinoat terikat pada RAR/RXR →transkripsi
gen)
Vitamin A – Diferensiasi sel (maturasi sel dan apoptosis)
– Pertumbuhan (embriogenesis, mempengaruhi fungsi osteoblas
dan osteoklas)
– Imunitas (humoral dan selular, nonspesifik)
– Antioksidan (carotenoids)
– Retinol plasma :

Vitamin A Normal : 30-86 µg/dL


Defisiensi : < 10 µg/dL
– Elektroretinogram : mengukur kadar dan tingkat regenerasi
rhodopsin
– Etiologi : Asupan kurang, malabsorbsi lemak
Vitamin A – Gejala : Anoreksia, gangguan pertumbuhan, imunitas menurun,
keratinisasi kulit, nyctalopia hingga kebutaan
– Diet tinggi vitamin A
– Suplementasi vitamin A :
tablet/sirup : 2000 IU, 5000 IU
Vitamin A kapsul vitamin A
merah : 200.000 IU (> 1 tahun)
biru : 100.000 IU (6 bulan- 1 tahun)
Vitamin A
– Homeostasis Ca dan P
– Diferensiasi sel

Vitamin D – Kontraksi dan relaksasi otot


– Meningkatkan sekresi insulin
– Mensupresi ekspresi gen renin → penurunan sintesis angiotensin II→
penurunan tekanan darah
– Kadar 25-OH D3 :
Vitamin D Normal : 30-100 nmol/L
Defisiensi : <30 nmol/L
– Etiologi : asupan berkurang, kurang paparan sinar matahari,
gangguan hati, gangguan ginjal, malabsorbsi lemak, obat
– Gejala
Vitamin D Riketsia
Osteomalacia
Miopati
– Diet tinggi vitamin D
– Suplementasi vitamin D
Vitamin D 25-OH D3 : 400 IU, 1000 IU, 5000 IU, 100.000 IU
1,25-OH D3 : injeksi ,oral
Vitamin D

Nutritional rickets: a review of disease


burden, causes, diagnosis, prevention
and treatment, WHO, 2019
Vitamin D
– Antioksidan
α-tokoferol > β-tokoferol > γ-tokoferol > δ-tokoferol
Vitamin E – Ekspresi gen
steroidogenesis
– Etiologi : prematuritas, malabsorbsi lemak, genetik
(abetaliporoteinemia)
Vitamin E – Gejala : neuropati perifer, miopati, gangguan koordinasi, anemia
hemolitik
– Diet tinggi vitamin E
Vitamin E – Suplementasi vitamin E
Vitamin E
– Koagulasi
Faktor pembekuan II, VII, IX, X (penting untuk
pembentukan trombin)
– Mineralisasi tulang dan dentin
Vitamin K Aktivasi osteocalcin dan MGP (matrix gla protein)
– Mempengaruhi fungsi beberapa protein
Renal gla protein, transmembrane gla protein, gen GAS
(growth arrest specific)
– Untuk menilai defisiensi vitamin K digunakan beberapa parameter
secara bersamaan
– Kadar phylloquinone plasma < 0,5 µg/L (24 jam)
Vitamin K – Clotting Time
– Prothrombin Time > 25 detik (N : 11-14 detik)
– Etiologi : asupan kurang, malabsorbsi, penggunaan antibiotik
dalam jangka waktu lama, kelompok geriatri dan bayi baru lahir
Vitamin K – Gejala : peningkatan risiko perdarahan dan fraktur. Defisiensi
vitamin K dihubungkan dengan kalsifikasi arteri pada penyakit
jantung
– Diet tinggi vitamin K
Vitamin K – Injeksi 0,5-1 mg vitamin K dianjurkan segera setelah bayi lahir
Vitamin K
– Sintesis kolagen
– Sintesis protein dan protein (Norefinefrin, serotonin, tirosin,
Vitamin C karnitin)
– Metabolisme mikrosomal di hati dan RES
– Antioksidan
– Kadar vitamin C plasma < 0,2 mg/dL
Vitamin C – Kadar vitamin C leukosit < 10 µg/10-8
– Etiologi : asupan kurang, merokok, alkoholisme
– Gejala : scurvy → malaise, hiperkeratosis folikulare, peteki,
Vitamin C gangguan penyembuhan luka dan fraktur, gangguan ginggiva dan
gigi ( 4 H : hemoragik, hiperkeratosis, hematologik,
hypochondriasis)
– Diet tinggi vitamin C
Vitamin C – Suplementasi vitamin C 100-300 mg selama 3 bulan (cukup
asupan cairan)
Vitamin C
– Metabolisme makronutrien untuk menghasilkan energi
Kofaktor enzim-enzim dalam glikolisis, siklus Kreb,
fosforilasi oksidatif, lipogenesis dan lipolisis, transaminasi
dan deaminasi, ketogenesis, glukoneogenesis → TPP, FAD,
Vitamin B FMN, NAD. Asam pantotenat merupakan bagian dari
CoA. Biotin berperan dalam lipogenesis dan
glukoneogenesis.
– Hematopoietik
B5, B6, B9, B12
– B1 : ekskresi tiamin di urin < 40 µg/hari atau < 27 µg/g kreatinin
kadar transketolase < 120 nmol/L
– B2 : Ekskresi riboflavin di urin < 40 µg/hari atau < 19 µg/g kreatinin
kadar riboflavin seluler < 10 µg/dL
– B3 : Ekskresi N’metil nikotinamida di urin < 0,8 mg/hari atau < 0,5 mg/g
kreatinin
Vitamin B – B5 : Ekskresi asam pantotenat < 1 mg/hari
– B6 : Kadar piridoksal fosfat < 20 nmol/L
– B7 : Ekskresi biotin di urin < 6 µg/hari
– B9 : Kadar folat pada eritrosit < 305 nmol/L
– B12 : Kadar sianokobalamin < 200 pg/mL
– Etiologi : Asupan kurang (termasuk vegetarian), malabsorbsi,
alkoholisme, lansia, zat antinutrien (avidin → defisiensi biotin),
vegetarian (B12)

Vitamin B – Gejala : letih, anemia, depresi, glossitis, stomatitis, dermatitis,


diare, kejang.
Beriberi, Sindrom Korsakoff-Wernicke → defisiensi B1
Pellagra : Dermatitis, diare, demensia (3D) → defisiensi B3
– Mineralisasi tulang
– Transmisi saraf → stimulasi pelepasan Ach pada ujung saraf
– Kontraksi otot → Ca terikat pada troponin C sehingga terjadi
interaksi aktin dan miosin
– Koagulasi
– Transduksi sinyal → pada organel sel dan cairan tubuh
– Kadar Ca darah < 8 mg/dL
– DEXA (Dual Energy X-ray Absorptiometry)
– Etiologi : Asupan tidak adekuat, gangguan absorbsi (malabsorbsi
lemak, hipovitaminosis D), peningkatan ekskresi (diuretik, diet
tingga Na), immobilisasi
– Gejala : osteoporosis, rickets (bersama hipovitaminosis D), tetani,
obesitas (efek sekunder dari peningkatan PTH)
– Mineralisasi tulang
– Komponen membran sel → penting untuk stabilisasi membran
dan cairan intrasel
– Kofaktor enzim (glikolisis, TCA cycle, β-oksidasi)
– Sintesis dan degradasi DNA
– Kontraksi otot jantung dan otot polos
– Mempengaruhi kerja insulin → uptake glukosa
– Inhibisi trombosis
– Kadar Mg darah < 1,7 mg/dL
– Etiologi : Asupan tidak adekuat (jarang), malabsorbsi,
alkoholisme, penggunaan diuretik jangka panjang, luka bakar
– Gejala : mual, muntah, anoreksia, sakit kepala, halusinasi, kejang,
disritmia jantung, peningkatan risiko hipertensi, diabetes dan
penyakit kardiovaskuler
– Keseimbangan cairan, elektrolit dan pH
– Transmisi saraf
– Kontraksi otot → pompa Na-K ATPase pada membran sel
– Kadar Na darah < 135 mmol/L
– Etiologi: muntah, diare, gagal ginjal, SIADH/CSWS
– Gejala : kram otot, mual, muntah, pusing, syok, koma
– Garam dapur/Tablet garam
– Cairan intravena : NaCl 3%, NaCl 0,9%
– Keseimbangan cairan, elektrolit dan pH
– Kontraksi otot
– Transmisi saraf
– Kadar kalium darah < 3,5 mmol/L
– Etiologi : muntah, diare, diuretik (terutama loop diuretik)
– Gejala : iritabilitas, kelemahan otot, aritmia, intoleransi glukosa
– Komponen berbagai metalloenzim (karbonik anhydrase, alkali
fosfatase, karboksipeptidase, SOD, asam aminolevulinik
dehydratase, MMP)
– Sintesis asam nukleat dan replikasi sel (polymerase, kinase,
nuclease, transcriptase)
– Ekspresi gen ( zinc finger protein) → zinc berikatan dengan factor
transkripsi
– Stabilisasi membrane sel
– Meningkatkan sinyal insulin
– Meningkatkan kerja hormone tiroid
– Meningkatkan respon imun selular dan humoral
– Pengecapan (bagian dari gustin, suatu protein pengecapan)
– Kadar plasma puasa < 70 µg/dL
– Etiologi : asupan kurang, malabsorbsi, alkoholisme, vegetarian
– Gejala : gangguan pertumbuhan, gangguan penyembuhan luka,
diare, anoreksia, hipogeusia, letargi, gangguan fungsi imun,
alopecia

Anda mungkin juga menyukai