Anda di halaman 1dari 69

Bagian Biokimia

Fakultas Kedokteran
Universitas Halu Oleo
Tujuan Pembelajaran
1. Mahasiswa mampu membedakan makromineral dan
micromineral
2. Mahasiswa mampu menjelaskan peranan masing-
masing mineral di dalam tubuh
3. Mahasiswa mampu menggambarkan mekanisme
absorpsi masing-masing mineral
4. Mahasiswa mampu menceritkan mekanisme
regulasi masing-masing mineral
5. Mahasiswa mengetahui penyakit terkait defisiensi
atau kelebihan masing-masing mineral
Makromineral Esensial
Kalsium.
Fosfor.
Natrium.
Kalium.
Klorida.
Magnesium.
Mikromineral
Kromium
Selenium
Kobalt
Silikon
Tembaga
Seng
Yodium
Flourida
Besi
Mangan
Molibdenum
Mineral
Sebagai Kofaktor
Sites of absorption of
nutrients
within gastrointestinal
tract:
MAKROMINERAL
Kalsium
Kalsium
Fungsi: unsur pembentuk tulang, gigi, dan
pengaturan fungsi sel dan impuls saraf.
Komponen integral dalam mekanisme pembekuan
darah
Metabolisme: absorbsi memerlukan protein pengikat
– kalsium yang diatur oleh vitamin D, hormon
paratiroid dan kalsitonin.
Penyakit: rakitis, osteomalasia dan osteoporosis
Jumlah Absorpsi Kalsium di Saluran
Pencernaan
Absorpsi Kalsium
di Saluran
Pencernaan
menggunakan 2
jalur : Transeluler
dan para seluler
Kalsium
Kalsium dan fosfor merupakan komponen utama
penyusun tulang dan gigi
Kalsium memainkan peranan penting dalam berbagai aksi
hormon dan pembekuan darah
Kalsium memediasi pelekatan protein pembekuan darah
melalui pengikatan pada residu glutamat
Ca2-calmodulin merupakan protein modulator yang
terikat pada sejumlah protein yang. Enzim yang diaktivasi
adalah fosforilasi kinase glikogen otot
Kalsium terikat pada protein troponin pada kontraksi otot
Dalam tubuh : Bentuk kristal kalsium fosfat (tulang
dan gigi ).
Pada tulang : dalam bentuk hydroksiapatit [3Ca3
(PO4)2.Ca(OH)2 ]
Dalam bentuk : Ca2+ menyebabkan kontraksi otot,
transmisi impuls syaraf,transport ion,transmisi dari
sinyal yang menyeberangi membran.
Sumber : susu, suplemen kalsium, Kalsium karbonat,
Kalsium glukonat, Kalsium laktat
Gejala toksisitas: terjadi absorbsi yang berlebihan
akibat hivervitaminosis D atau hiperkalsemia atau
hiperparatiroid.
Peranan
Kalsium
Kadar Kalsium dijaga ketat oleh
paratiroid hormon
Ca seluler menurun maka sekresi PTH akan
meningkat, sehingga akan meningkatkan absorpsi Ca
dari glomerulus dan menurunkan absorpsi fosfat
PTH berperan mengaktivasi vitamin D dan
merangsang pengeluaran kalsium dari dan
meningkatkan transport Ca dari intestinal ke palsma
darah
Jika kadar Ca seluler meningkat maka akan terjadi
sekresi kalsitonin, ca plasma akan menurun melalui
resoprsi Ca pada tulung dan pengeluaran Ca dalam
urin akan meningkat
Kadar
Kalsium
dijaga
ketat oleh
paratiroid
hormon
Fosfor
Fosfor
Terlibat dalam metabolisme energi sebagai bagian dari ATP.
Bagian dari nukleotida lain dari berbagai zat terfosforilasi
Ikut dalam pengaktifan beberapa reaksi dalam semua
metabolisme.
Konsentrasi intraseluler > ekstraseluler
Merupakan buffer intraseluler.
Sebagai bagian dari fosfolipid pembentuk struktur bilayer dari
dinding sel dalam suatu larutan.
Fosfor diserap dari diet dalam bentuk fosfat anorganik bebas.
Sumber : sangat banyak terdapat pada makanan yang terproses
dan makanan yang kaya protein ( daging )
Mekanisme
absorpsi
fosfor
Fosfor
Fungsi: unsur pembentuk tulang, gigi,
ATP intermediat metabolik terfosforilasi, asam
nukleat.
Metabolisme: Kontrol absorpsinya tidak diketahui
(vitamin D). Kadar serum diatur oleh reabsorpsi
ginjal.
Penyakit: Anak-anak; rakitis. Dewasa; osteomalasia
Gejala toksisitas: rasio serum Ca2+: P, yang rendah
menstimulasi hipertiroidism sekunder; dapat
menyebabkan hilangnya tulang.
Regulasi
Fosfor
Natrium
Natrium
Fungsi: Kation utama di dalam cairan ekstrasel.
Mengatur volume plasma, keseimbangan asam-basa,
fungsi saraf dan otot, Na+/ K+-ATPase
Metabolisme: Diatur oleh aldosteron.
Defisiensi : secara diet tidak pernah terjadi tapi dapat
terjadi pada keadaan abnormal penyakit addison
(fungsi adrenal dan aldosteron tidak ada ).
Gejala toksisitas: Hipertensi pada individu yang
rentan,cushing disease,dan cedera otak.
Sumber: garam meja; garam yang ditambahkan pada
makanan jadi
Mekanisme Absorpsi Natrium
Regulasi Keseimbangan Natrium Diatur Melalui :

 Konsentrasi Na rendah  angiotensin


dalam darah  aldosteron dari korteks
adrenal meningkatkan resorpsi Na+
oleh ginjal  Menyebabkan kehilalngan
K melalui urin.
The normal composition of the major body
fluid compartments is approximately as
follows (mmol/l, except Ca2+)

Constituent Plasma Intestitial Fluid Intracellular Fluid


Na 142 145 12
K 4 4,1 150
Ca 1–2 1–2 <10 mol/L*
Mg 0,75 – 1,5 2
Cl 103 113 4
* Free
HCO3ionic Ca 25
2+
is very low inside
27 cells, total calcium
12 may be
much higher (1-2mmol/l)
Protein 60 25
Kalium
Kalium
Fungsi: Kation utama didalam cairan intrasel; fungsi
saraf dan otot, Na+/K+- ATPase,keseimbangan asam
basa
Metabolisme: Juga diatur oleh aldosteron.
Pengeluaran kalium : GI tract, urin, dan kulit
Defisiensi : Hipokalemia, diare, muntah,asiduria,
penyakit cushing (kelebihan steroid ).
Hiperkalemia : Kerusakan jaringan (infark myokard )
atau kerusakan ginjal dan ulkus usus halus.
Sumber: Sayuran, buah, kacangkacangan
Absorpsi dan regulasi Kalium
Magnesium
Magnesium (Mg)
Makromineral esensial yang penting untuk
penyembuhan luka
Sebagai kofaktor berbagai enzim yang terlibat dalam
sintesis protein
Peranan utama Mg adalah menyiapkan struktur yang
stabil bagi ATP untuk sintesis kolagen
60% terdapat pada tulang sebagai bagian mineral
yang mengkristal dan permukaan kristal terhidrasi.
Sisanya terdapat dalam sel-sel jaringan lunak
fungsinya menstabilkan ATP dalam reaksi enzim
yang membutuhkan ATP ( siklus Krebs,glikolisis,
siklasi adenil,fosfatase,reaksi sintesis protein dan
asam nukleat)
Magnesium
• 40% of magnesium is absorbed in the small intestine
• 5% is absorbed in the large intestine
• 55% leaves the body as waste
Mekanisme Absorpsi Magnesium
Defisiensi Mg dapat menyebabkan
response to immune stress
hyperlipemia
atherosclerosis
endothelial dysfunction
thrombosis
hypertension
free radical damage
Klorida
Klorida
Fungsi: Keseimbangan cairan dan elektrolit,
keseimbangan asam basa, getah lambung, pergeseran
klorida pada transpor HCO3- didalam eritrosit
Penyakit: Bayi yang mendapat susu formula bebas
garam. Terjadi sekunder karena vomitus, terapi
diuretik, penyakit ginjal
Sumber: Garam meja
Mekanisme
Absorpsi Cl
Mikromineral
Zink (Seng)
Zink
Menstabilkan membran sel
Zink (metalloenzymes): komponen residu sistein pada
membran organel dan poliribosom
Sebagai kofaktor enzim
Kofaktor untuk RNA dan DNA
Terlibat dalam sntesis DNA, RNA, dan ribosom dalam
proses ekspresi gen, diferensiasi sel, dan replikasi sel
Dibutuhkan untuk pembelahan dan proliferasi sel
Fungsi Zink Dalam Tubuh Manusia
Proliferasi/pertumbuhan sel
Maturasi organ reproduksi
Membantu kerja enzim penglihatan
Penyembuhan Luka
host immune defenses
Memproteksi radiasi UV (Topical zinc, dalam bentuk
besi divalen bermanfaat sebagai antioksidan sinar UV)
Mempercepat penyembuhan luka
Berkonstribusi dalam sistem imun dan neuropsikiatrik
Menurunkan resiko penyakit kanker dan
kardiovaskular (metalloenzymes: superoxide
dismutase).
Zink
+ 2 to 3 g penyimpanan zink:
+ 1/5 dalam tulang
+ 1/2 di hati
Sisanya di otot skelet

Terikat serum:
+ 55% albumin
+ 40% terikat pada akroglobulin (metalloprotein).

Zink akan dilepaskan ketika:


Fistula 12 mg/l
Diare 17 mg/l.
Berkeringat 1 mg zink/l
Kehilangan zink pada pasien kebakaran merupakan
penanda dermatologi yang penting
 Peningkatan eksresi zink akan meningkat pada penyakit sickle cell
anemia, tumor, diabetes, inflamasi, atau infeksi malignancies,
diabetes, inflammatory or infectious conditions
 Terapi Zink dilakukan dengan pemberian estrogen, akfein, teofilin,
dan kortikosteroid.

 Absorpsi zink:
+ ¼ zink oral diabsorpsi pada bagian duodenum dan jejunum
proksimal usus halus
 Besi dan tembaga dalam menghambat absorpsi
 Vitamin D berperan dalam meningkatan bioavabilitas

 Akibat kekurangan zink:


 Menurunkan proliferasi fibsroblas dan sintesis kolagen
 Gangguan imunitas seluler dan humoral
 Gangguan pertumbuhan, sintesis protein dan DNA, serta
pembelahan sel
Peranan
Zink
Mekanisme Absorpsi Zink
Fe (Besi)
Besi
Diperlukan saat hidroksilasi prolin dan lisin
Kekurangan besi akut dapat menyebabkan gangguan
produksi kolagen, kehilangan darah, infeksi, malnutrisi,
dan gangguan hematopoeitik
Sebagai bagian dari sistem transpor oksigen
Pada respirasi seluler, simpanan ATP menggunakan reaksi
coupling besi
Aksi imunitas sel T juga memerlukan besi, kekurangan
besi dapat menyebabkan penurunan pembentuk sel T dan
gangguan respon limfosit pada antigen dan mutagen
Kelebihan bisa juga dapat menyebabkan toksisitas
(hemosiderosis), akibat simpanan besi (hemosiderin)
sangat jenuh dan akibat tranfusi darah. Darah
mengandung besi hingga 0,5 mg/l
Defisiensi Besi
Merupakan salah satu dari 10 masalah kesehatan
yang serius di seluruh
2 juta orang diketahui mengidap penyakit anemia
Kekurangan besi berhubungan penurunan
perkembangan mental baik secara kognitif
maupun psikomotorik
Kekuragan besi cenderung akan menunjukkan
gejala pucat, lemah, mudah lellah, terjadi
gangguan pertumbuhan terutama pada anak-anak
Mekanisme Aborpsi Besi
Fe pada hemoglobin
Regulasi Besi
Tembaga
Tembaga
Merupakan bagian integral dari enzim lisiloksidase, enzim
yang mengkatalisis pembentukan ikatan cross-linking
kolagen
Bioavabilitas tembaga (40 - 60%) dapat dipengaruhi oleh
status nutrisi dan kadar seruloplasmin
Penyimpanan tembaga terutama di dalam hati dan
disekresikan ke dalam saliva, kelenjar lambung dan
empedu
Peranan protein pengikat Tembaga
Beberapa kupro-enzim berperan dalam berbagai reaksi oksidasi
reduksi di dalam tubuh:
Absorpsi Tembaga

 Ceruloplasmin :
protein pengikat
tembaga
 CTR1 : Copper
Transporter 1
Iodin
Iodin
Sangat penting dalam proses oksidatif seluler
yang berhubungan dengan fungsi tiroid
Defisiensi iodin dapat menyebabkan kretinism
endemik, ketulian, dan kelumpuhan otak
Bergabung membentuk hormon tiroid ((T3 dan T4)
yang meregulasi metabolisme seluler, suhu dan
pertumbuhan
+ 2/3 dari iodin pada tubuh ditemukan pada
hormon tiroid sebagai iodo-tiroglobulin (Tg)
Metabolisme Iodin
Mangan
Mangan
Mn-SOD dan pyruvate carboxylase merupakan
senyawa metaloenzim mangan
Peranannya terutama dalam menjaga
homeostasis sintesis metabolik sepert protein
(mucopolisakarida dan protrombin) dan
metabolisme karbohidrat dan lipid mis.sebagai
kofaktor LPL, dan juga sebagai prekursor hormon
seks)
Penyimpanannnya di dalam mitokondria hati,
ginjal, pankreas, tulang, dan otos skelet parenkim
Mangan Absorption
Thank You

Anda mungkin juga menyukai