Anda di halaman 1dari 7

Nama: Muthia Mahani

Nim: I011201156

Resume Materi Mineral

Mineral merupakan padatan senyawa kimia homogeny, non-organik, yang mempunyai


bentuk teratur ( sistem kristal ) dan terbentuk secara alami. Untuk istilah mineral termasuk
tidak hanya bahan komposisi kimia tetapi juga struktur mineral.

Mineral ini merupakan termasuk ke dalam komposisi unsur murni dan garam sederhana
hingga silikat yang sangat kompleks dengan ribuan bentuk yang diketahui ( senyawa organik
biasanya tidak termasuk ), ilmu yang mempelajari mineral disebut mineralogi.

Sedangkan para ahli mengemukakan beberapa pengertian mengenai mineral yakni :

L.G. Berry dan B. Mason, 1959

Mineral adalah suatu benda padat homogen yang terdapat di alam terbentuk secara anorganik,
mempunyai komposisi kimia pada batas batas tertentu dan mempunyai atom atom yang
tersusun secara teratur.

D.G.A Whitten dan J.R.V. Brooks, 1972

Mineral adalah suatu bahan padat yang secara structural homogen mempunyai komposisi
kimia tertentu, dibentuk oleh proses alam yang anorganik.

A.W.R. Potter dan H. Robinson, 1977


Mineral adalah suatu bahan atau zat yang homogen mempunyai komposisi kimia tertentu atau
dalam batas batas dan mempunyai sifat sifat tetap, dibentuk dialam dan bukan hasil suatu
kehidupan.

Sebagian besar mineral mineral ini terdapat dalm keadaan padat, akan tetapi dapat juga
berada dalam keadaan setengah padat, gas, ataupun cair. Mineral mineral padat itu biasanya
terdapat dalam bentuk bentuk kristal, yang agak setangkup, dan yang pada banyak sisinya
dibatasi oleh bidang bidang datar. Bidang bidang geometrik ini memberi bangunan yang
tersendiri sifatnya pada mineral yang bersangkutan.

Klasifikasi Mineral

Berdasarkan jumlah kebutuhan dalam tubuh, mineral dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
makromineral dan mikromineral.

Makromineral adalah mineral yang diperlukan tubuh dalam jumlah besar. Makroelemen
meliputi kalium (K), kalsium (Ca), natrium (Na), fosfor (P), magnesium (Mg), belerang (S),
dan klor (Cl).

Mikromineral yaitu mineral yang diperlukan tubuh dalam jumlah sedikit. Misalnya besi (Fe),
mangan (Mn), kobalt (Co), molibdenum (Mo), dan selenium (Se).

Mineral merupakan elemen esensial nonorganik pada tubuh sebagai katalis dalam reaksi
biokimia. Mineral diklasifikasi sebagai makromineral ketika kebutuhan sehari – hari adalah
100 mg atau lebih dan mikromineral ketika kurang dari 100 mg yang diperlukan setiap hari.

Fungsi Mineral

Jenis-jenis Mineral Makroelemen

Natrium (Na)

Fungsi Natrium (Na)


 Menjaga keseimbangan cairan dalam kompartemen ekstraseluer.
 Mengatur tekanan osmosis yang menjaga cairan tidak keluar dari darah dan masuk ke
dalam sel.
 Menjaga keseimbangan asam basa dalam tubuh dengan mengimbangi zat-zat yang
membentuk asam.
 Berperan dalam transmisi saraf dan kontraksi otot.
 Berperan dalam absorbsi glukosa dan sebagai alat angkut zat gizi lain melalui
membrane, terutama melalui dinding usus sebagai pompa natrium.

Akibat Kekurangan Natrium (Na)

 Menyebabkan kejang, apatis dan kehilangan nafsu makan.


 Dapat terjadi setelah muntah, diare, keringat berlebihan, dan diet rendah natrium
 Akibat Kelebihan Natrium (Na)
 Menimbulkan keracunan yang dalam keadaan akut menyebabkan edema dan
hipertensi. Jadi, taksiran kebutuhan untuk orang dewasa yaitu 500 mg/hari.

Sumber Natrium (Na)

Sumber utama Natrium adalah garam dapur (NaCl). Sumber natrium yang lain berupa
monosodium glutamate (MSG), kecap dan makanan yang diawetkan dengan garam dapur.
Makanan yang belum diolah, sayur dan buah mengandung sedikit natrium. Sumber lainnya
seperti susu, daging, telur, ikan, mentega dan makanan laut lainnya.

Klorida (Cl)

Fungsi Klorida (Cl)

 Berperan dalam memelihara keseimbangan cairan dan elektrolit dalam cairan


ekstraseluler.
 Memelihara suasana asam dalam lambung sebagai bagian dari HCl, yang diperlukan
untuk bekerjanya enzim-enzim pencernaan.
 Membantu pemeliharaan keseimbangan asam dan basa bersama unsur-unsur
pembentuk asam lainnya
 Ion klor dapat dengan mudah keluar dari sel darah merah dan masuk ke dalam plasma
darah guna membantu mengangkut karbondioksida ke paru-paru dan keluar dari
tubuh.
 Mengatur sistem rennin-angiotensin-aldosteron yang mengatur keseimbangan cairan
tubuh.

Akibat Kekurangan Klorida (Cl)

Menyebabkan kelainan dan penyakit seperti gangguan pencernaan, kelelahan serta hilangnya
rambut dan gigi.Kekurangan klor terjadi pada muntah-muntah, diare kronis, dan keringat
berlebihan.

Akibat Kelebihan Klorida (Cl)

 Kelebihan juga bisa membuat muntah. Jadi AKG minimum klor sehari sebesar 750
mg.

Sumber Klorida (Cl)

Klor terdapat bersamaan dengan natrium dalam garam dapur. Beberapa sayuran dan buah
juga mengandung klor, daging, susu dan telur.

Kalium (K)

Fungsi Kalium (K)

Berperan dalam pemeliharaan keseimbangan cairan dan elektrolit serta keseimbangan asam
dan basa bersama natrium.

 Bersama kalsium, kalium berperan dalam transmisi saraf dan kontraksi otot.
 Di dalam sel, kalium berfungsi sebagai katalisator dalam banyak reaksi biologik,
terutama metabolisme energi dan sintesis glikogen dan protein.
 Berperan dalam pertumbuhan sel.

Akibat Kekurangan Kalium (K)


 Kekurangan terjadi jika diare kronis, muntah pada penggunaan obat pencahar,
deuretik.
 Kekurangan kalium menyebabkan lesu, lemah, kehilangan nafsu makan, kelumpuhan,
mengigau, dan konstipasi.

Akibat Kelebihan Kalium (K)

Kelebihan kalium akut dapat terjadi bila konsumsi melebihi 12 g/ m2 permukaan tubuh sehari
tanpa diimbangi oleh kenaikan eksresi. Hiperkalemia akut dapat menyebabkan gagal jantung
yang berakibat kematian. Kelebihan kalium dapat terjadi bila ada gangguan fungsi ginjal.
Jadi, kebutuhan minimum kalium sekitar 2000 mg sehari.

Sumber Kalium (K)

Terdapat pada makanan mentah atau segar, terutama sayur-sayuran, buah, dan kacang-
kacangan.

Kalsium (Ca)

Fungsi Kalsium (Ca)

 Untuk pembentukan tulang dan gigi, kontraksi serat otot ;


 Mengatur pembekuan darah dan katalisator reaksi-reaksi biologis dalam tubuh;
 Transmisi impuls saraf;
 Permeabilitas membran sel;
 Fungsi jantung.

Akibat Kekurangan Kalsium (Ca)

 Gangguan pertumbuhan, tulang kurang kuat, mudah bengkok dan rapuh, disebut juga
ricketsia atau rachitis;
 Tetani atau kejang otot, misalnya pada kaki;
 Lambatnya pembekuan darah bila terjadi luka;
 Perasaan geli pada jari-jari dan daerah sekitar mulut,
Akibat Kelebihan Kalsium (Ca)

Otot skelet yang relaks, ketidakteraturan jantung, menimbulkan batu ginjal atau gangguan
ginjal, gangguan absorpsi mineral lain serta konstipasi.

Jadi, AKG yang diperlukan adalah sebagai berikut:

 Bayi : 300-400 mg
 anak-anak : 500 mg
 remaja : 600-700 mg
 dewasa laki-laki : 500-800 mg
 dewasa perempuan : 500-600 mg
 bumil dan menyusu : + 400 mg
 manula : 500 mg

Sumber Kalsium (Ca)

Terdapat pada : Susu, Keju, Ikan, Udang, Tempe, dan Kacang-kacangan.sayuran, dan tulang
kecil yang dapat dimakan.

Fosfor (P)

Fungsi Fosfor (P)

 Klasifikasi tulang dan gigi, absorpsi dan mengangkut zat gizi;


 Mengatur keseimbangan asam basa serta proses lain dalam tubuh.
 Aktivasi vitamin B;
 Pemindahan energi ke dalam sel;
 Peningkatan aktivitas otot dan saraf;
 Metabolisme karbohidrat;
 Transmisi ciri heriditer.

Akibat kekurangan Fosfor (P)

 Menyebabkan kerusakan pada tulang, dengan gejala rasa lelah dan kurang nafsu
makan;
 Anemia, hemoitik;
 Ketidaksempurnaan fungsi sel darah putih;
 Penundaan pembekuan;
 Fraktur patologi.
 Akibat Kelebihan Fosfor (P)
 Erosi pada rahang, kekurangan kalsium sehingga dapat menimbulkan kejan

Anda mungkin juga menyukai