Nim: I011201156
Mineral ini merupakan termasuk ke dalam komposisi unsur murni dan garam sederhana
hingga silikat yang sangat kompleks dengan ribuan bentuk yang diketahui ( senyawa organik
biasanya tidak termasuk ), ilmu yang mempelajari mineral disebut mineralogi.
Mineral adalah suatu benda padat homogen yang terdapat di alam terbentuk secara anorganik,
mempunyai komposisi kimia pada batas batas tertentu dan mempunyai atom atom yang
tersusun secara teratur.
Mineral adalah suatu bahan padat yang secara structural homogen mempunyai komposisi
kimia tertentu, dibentuk oleh proses alam yang anorganik.
Sebagian besar mineral mineral ini terdapat dalm keadaan padat, akan tetapi dapat juga
berada dalam keadaan setengah padat, gas, ataupun cair. Mineral mineral padat itu biasanya
terdapat dalam bentuk bentuk kristal, yang agak setangkup, dan yang pada banyak sisinya
dibatasi oleh bidang bidang datar. Bidang bidang geometrik ini memberi bangunan yang
tersendiri sifatnya pada mineral yang bersangkutan.
Klasifikasi Mineral
Berdasarkan jumlah kebutuhan dalam tubuh, mineral dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
makromineral dan mikromineral.
Makromineral adalah mineral yang diperlukan tubuh dalam jumlah besar. Makroelemen
meliputi kalium (K), kalsium (Ca), natrium (Na), fosfor (P), magnesium (Mg), belerang (S),
dan klor (Cl).
Mikromineral yaitu mineral yang diperlukan tubuh dalam jumlah sedikit. Misalnya besi (Fe),
mangan (Mn), kobalt (Co), molibdenum (Mo), dan selenium (Se).
Mineral merupakan elemen esensial nonorganik pada tubuh sebagai katalis dalam reaksi
biokimia. Mineral diklasifikasi sebagai makromineral ketika kebutuhan sehari – hari adalah
100 mg atau lebih dan mikromineral ketika kurang dari 100 mg yang diperlukan setiap hari.
Fungsi Mineral
Natrium (Na)
Sumber utama Natrium adalah garam dapur (NaCl). Sumber natrium yang lain berupa
monosodium glutamate (MSG), kecap dan makanan yang diawetkan dengan garam dapur.
Makanan yang belum diolah, sayur dan buah mengandung sedikit natrium. Sumber lainnya
seperti susu, daging, telur, ikan, mentega dan makanan laut lainnya.
Klorida (Cl)
Menyebabkan kelainan dan penyakit seperti gangguan pencernaan, kelelahan serta hilangnya
rambut dan gigi.Kekurangan klor terjadi pada muntah-muntah, diare kronis, dan keringat
berlebihan.
Kelebihan juga bisa membuat muntah. Jadi AKG minimum klor sehari sebesar 750
mg.
Klor terdapat bersamaan dengan natrium dalam garam dapur. Beberapa sayuran dan buah
juga mengandung klor, daging, susu dan telur.
Kalium (K)
Berperan dalam pemeliharaan keseimbangan cairan dan elektrolit serta keseimbangan asam
dan basa bersama natrium.
Bersama kalsium, kalium berperan dalam transmisi saraf dan kontraksi otot.
Di dalam sel, kalium berfungsi sebagai katalisator dalam banyak reaksi biologik,
terutama metabolisme energi dan sintesis glikogen dan protein.
Berperan dalam pertumbuhan sel.
Kelebihan kalium akut dapat terjadi bila konsumsi melebihi 12 g/ m2 permukaan tubuh sehari
tanpa diimbangi oleh kenaikan eksresi. Hiperkalemia akut dapat menyebabkan gagal jantung
yang berakibat kematian. Kelebihan kalium dapat terjadi bila ada gangguan fungsi ginjal.
Jadi, kebutuhan minimum kalium sekitar 2000 mg sehari.
Terdapat pada makanan mentah atau segar, terutama sayur-sayuran, buah, dan kacang-
kacangan.
Kalsium (Ca)
Gangguan pertumbuhan, tulang kurang kuat, mudah bengkok dan rapuh, disebut juga
ricketsia atau rachitis;
Tetani atau kejang otot, misalnya pada kaki;
Lambatnya pembekuan darah bila terjadi luka;
Perasaan geli pada jari-jari dan daerah sekitar mulut,
Akibat Kelebihan Kalsium (Ca)
Otot skelet yang relaks, ketidakteraturan jantung, menimbulkan batu ginjal atau gangguan
ginjal, gangguan absorpsi mineral lain serta konstipasi.
Bayi : 300-400 mg
anak-anak : 500 mg
remaja : 600-700 mg
dewasa laki-laki : 500-800 mg
dewasa perempuan : 500-600 mg
bumil dan menyusu : + 400 mg
manula : 500 mg
Terdapat pada : Susu, Keju, Ikan, Udang, Tempe, dan Kacang-kacangan.sayuran, dan tulang
kecil yang dapat dimakan.
Fosfor (P)
Menyebabkan kerusakan pada tulang, dengan gejala rasa lelah dan kurang nafsu
makan;
Anemia, hemoitik;
Ketidaksempurnaan fungsi sel darah putih;
Penundaan pembekuan;
Fraktur patologi.
Akibat Kelebihan Fosfor (P)
Erosi pada rahang, kekurangan kalsium sehingga dapat menimbulkan kejan