Anda di halaman 1dari 9

2/4/2019

METABOLISME MINERAL
Mineral
 Merupakan elemen inorganik .
 Fungsi:
 sebagai kofaktor enzim yang mengkatalisir
reaksi.
 Regulasi asam basa
 konduksi syaraf. muskle
 irritabilitas
PROGRAM STUDI S1-FARMASI  struktur elemen dalam tubuh
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SENIOR MEDAN
2017/2018

Metabolisme Mineral Makromineral Yang Essensial


 Mineral diperlukan bagi fungsi fisiologik  Kalsium.
dan biokimia.  Fosfor.
 Makromineral: diperlukan dalam  Natrium.
jumlah yang lebih besar dari 100 mg/ hari.  Kalium.
 Mikromineral ( trace element )  Klorida.
diperlukan dalam jumlah yang kecil dari
 Magnesium.
pada 100 mg/hari.

MIKROMINERAL KALSIUM (Ca)


-Kromium - Selenium  Fungsi: unsur pembentuk tulang, gigi,
dan pengaturan fungsi sel dan impuls saraf.
- Kobalt - Silikon  Komponen integral dalam mekanisme
- Tembaga - Seng pembekuan darah
- Yodium - Flourida  Metabolisme: absorbsi memerlukan
protein pengikat – kalsium yang diatur oleh
- Besi vitamin D, hormon paratiroid dan kalsitonin.
- Mangan  Penyakit: rakitis, osteomalasia dan
osteoporosis
- Molibdenum

1
2/4/2019

Kalsium
 Konsentrasei Ca extraseluler  
sekresi PTH  me  absorbsi Ca dari
filtrat glomerulus dan me  absorbsi
Fosfat .
 PTH vitamin D  merangsang
aktif
pengeluaran Ca dari tulang dan
meningkatkan transport aktif Ca dari
intestinal ke plasma darah.

Kalsium Kalsium
 Meningkatnya konsentrasi Ca  Dalam tubuh : Bentuk kristal kalsium fosfat (
tulang dan gigi ).
dalam cairan extraseluler sekresi
 Pada tulang : dalam bentuk hydroksilapatit
calcitonin [3Ca3 (PO4)2.Ca(OH)2 ]
 Ca plasma  karena pe   Dalam bentuk : Ca2+  kontraksi otot,
resorpsi Ca pada tulang dan pe  transmisi impuls syaraf,transport ion,transmisi
pengeluaran Ca dari sinyal yang menyeberangi membran.
melalui urin.  Sumber : susu, suplemen kalsium,
Kalsium karbonat,Kalsium glukonat, Kalsium
laktat

Fosfor (P)
 Gejala toksisitas: terjadi absorbsi yang  Terlibat dalam metabolisme energi
berlebihan akibat hivervitaminosi D atau sebagai bagian dari ATP.
hiperkalsemia atau hiperparatiroid.  Bagian dari nukleotida lain dari
berbagai zat terfosforilasi
 Ikut dalam pengaktifan beberapa
reaksi dalam semua metabolisme.
 Konsentrasi intraseluler > ekstraseluler

2
2/4/2019

 Merupakan buffer intraseluler.


Sebagai bagian dari fosfolipid

membentuk struktur bilayer dari dinding
FOSFOR (P)
sel dalam suatu larutan.  Fungsi: unsur pembentuk tulang,
 Fosfor diserap dari diet bentuk gigi, ATP intermediat metabolik
dalam fosfat anorganik bebas. terfosforilasi, asam nukleat.
 Sumber : sangat banyak terdapat pada
 Metabolisme: Kontrol absorpsinya
tidak diketahui (vitamin D?). Kadar serum
makanan yang terproses ( cocacola ),
diatur oleh reabsorpsi ginjal.
makanan yang kaya protein ( daging )
 Penyakit: Anak-anak; rakitis.

Dewasa; osteomalasia

NATRIUM (Na)
FOSFOR
 Fungsi: Kation utama di dalam
 Gejala toksisitas: rasio serum P, cairan ekstrasel. Mengatur volume
Ca2+: yang rendah menstimulasi plasma, keseimbangan asam-basa, fungsi
hipertiroidism sekunder; dapat saraf dan otot, Na+/ K+-ATPase
menyebabkan hilangnya tulang.  Metabolisme: Diatur oleh aldosteron.

 Sumber: Zat tambahan  Defisiensi : secara diet tidak pernah


makanan mengandung fosfat terjadi tapi dapat terjadi pada keadaan
abnormal penyakit addison ( fungsi
adrenal dan aldosteron tidak ada ).

Natrium Metabolisme natrium


 Konsentrasi Na rendah 
angiotensin dalam darah  aldosteron
dari korteks adrenal  meningkatkan
resorpsi Na+ oleh ginjal  Me 
kehilalangan K melalui urin.

3
2/4/2019

NATRIUM KALIUM (K)


 Gejala toksisitas: Hipertensi  Fungsi: Kation utama didalam cairan
pada individu yang rentan,cushing intrasel; fungsi saraf dan otot, Na+/K+-
disease,dan cedera otak. ATPase,keseimbangan asam basa
 Sumber: garam meja; garam  Metabolisme: Juga diatur oleh
yang ditambahkan pada makanan jadi aldosteron.
 Defisiensi : Hipokalemia  diare,
muntah,asiduria, penyakit cushing
(kelebihan steroid ).

KALIUM KLORIDA (Cl)


 Hiperkalemia : Kerusakan jaringan (  Fungsi: Keseimbangan cairan dan
infark myokard ) atau kerusakan ginjal elektrolit, keseimbangan asam basa, getah
dan ulkus usus halus. lambung, pergeseran klorida pada transpor
HCO3- didalam eritrosit
 Sumber: Sayuran, buah, kacang-  Penyakit: Bayi yang mendapat susu
kacangan formula bebas garam. Terjadi sekunder karena
vomitus, terapi diuretik, penyakit ginjal
 Sumber: Garam meja

 Berperan dalam transmisi dan aktivitas


neuromuskular.
Magnesium (Mg)  Fungsi :mobilisasi mineral tulang dan

 60% terdapat pada tulang sebagai hormon paratyroid.


bagian mineral yang mengkristal dan  Erat hubungan dengan mineral lain yang
permukaan kristal terhidrasi. terlibat dalam metabolisme tulang atau
 Sisanya terdapat dalam sel-sel jaringan lunak
jaringan lunak.
 fungsinya menstabilkan ATP dalam reaksi
enzim yang membutuhkan ATP ( siklus  Sumber :biji-bijian, kacang-kacangan
Krebs,glikolisis, siklasi adenil,fosfatase,reaksi dan coklat
sintesis protein dan asam nukleat

4
2/4/2019

Magnesium MAGNESIUM
 Defisiensi : sebagai komplikasi  Fungsi: Unsur pembentuk tulang,
penyakit lain melibatkan malabsorbsi gigi, kofaktor enzim (kinase, dll).
intestin dan menurunkan fungsi ginjal.  Penyakit: Terjadi sekunder karena
  rendah kadar Ca2+ dan K+ dalam malabsorpsi atau diare, alkoholisme.
plasma.  Gejala tosisitas: Penekanan refleks
 Gejala : tetani. tendo profunda dan depresi respirasi
 Terapi :garam Magnesium peroral atau  Sumber: Sayuran hijau berbentuk daun

perinjeksi (mengandung klorofil)

KROMIUM (Cr)
KROMIUM
 Fungsi: Kromium trivalen ( Cr3+ ),
konstituen faktor toleransi glukosa (GTF)  Sumber: Daging, hati, ragi
yang berikatan ke dan meningkatkan (brewer’s yeast), padi-padian, whole
potensi insulin. grain, kacang-kacangan, keju.
 Defisiensi :terjadi pada pasien

dengan
nutrisi via parenteralis  intoleransi
glukosa,hiperkolesterolemia (HMG KoA
meningkat
reduktase )dansclerotic aortic
trigliserida plaques.
dalam serum

Kromium
KOBALT (Co)
 Acetyl-CoA + Acetoacetyl-CoA + H2O  Bagian ( intrinsik ) dari vitamin B12 yang
HMG- CoA oleh enzim : HMG CoA dibutuhkan dalam 2 reaksi enzimatik :
Synthase. 1.Sintesis metionin dari homosistein.
2.Konversi metimalonil  suksinil KoA.
 Di cytosol HMG-CoA Mevalonat oleh
enzim 3-hydroxy-3 methyl glutaryl-CoA  Kobalt yang disuplai secara eksklusif
Reductase (HMG CoA Reductase) dalam
bentuk vitamin B12.
 Mevalonic acid melalui serangkaian
 Dosis tinggi garam kobalt  proliferasi
reaksi Cholesterol.
sel-sel
eritropoetik sumsum tulang dan sel –sel tiroid
( injeksi )

5
2/4/2019

TEMBAGA (Cu) TEMBAGA


 Fungsi: Konstituen enzim oksidase: sitokrom  Gejala toksisitas: Jarang;
c oksidase, dll.Sitosolik superoksid dismutase timbul sekunder akibat penyakit
( paling banyak ). Berperan pada absorpsi Wilson
besi. dan
 Metabolisme: Diikat oleh dan dan
 Sumber: Hati, kacang-
albumin suatu protein baru ()  hati  kacangan kerang-kerangan.
transcuprein diproses :  Penyakit: Anemia
mikositer); timbul(hipokromik
sekunder akibat
1.diinkorporasi dengan malnutrisi, sindrom, menke.
seruloplasmin.
2.eksresi melalui empedu

IODIUM (I) Iodium


 Sehubungan dengan fungsi tiroid, bagian dari  Fungsi H.Tiroid 
tri dan tetraiodotironin (T3dan T4).
  Tiroksin.
o Berpengaruh dalam komsumsi
T Metabolisme: Disimpan didalam sebagai
 4
oksigen dan tingkat metabolisme.
tiroid tiroglobulin. o Meningkatkan utilisasi ATP
 Penyakit: Anak-anak; kretinism
o Merangsang pelepasan asm-asam
Dewasa; goiter dan
lemak dari jaringan adiposa
hipotoroidism, miksedema
 Gejala toksisitas:

tirotoksikosis, goiter.
 Sumber: Garam

beryodium, makanan laut.

Iodium
Iodium  Konsentrasi T4 plasma jauh lebih besar dari
T3 tapi T3 lebih potensial dan turnovernya
 Dalam sal.pencernaan iodium bahan lebih cepat.
makanan  dikonversi menjadi I- ( mudah
diserap )  bergabung dengan pool iodida  T3 plasma dibuat dari T4 dengan jaln
intra / ekstraseluler iodium ke kelenjar deiodnasi dalam jaringan nontiroid.
tiroid untuk disimpan setelah mengalami  Sebagian besar kedua bentuk ini terikat
peroksidasi akan melekat dengan tirosin dari pada protein plasma terutama thyroid
tiroglobulin. binding-gobulin ( TBG ).
 Tingkat bebasnya hormon tersebut
dimonitor oleh hipotalamus melalui TSH
 Hormon yang bebas aktivitas pada sel
target

6
2/4/2019

Iodium
 Defisiensi : Menurunkan produksi hormon Iodium
tiroidf terutama T4 dan menurunkan
tingkat metabolisme.  Hipertrofi tiroid  terapi diet
 Defisiensi iodium  T3/ T4 menurun  beryodium.Kalau cukup lama dengan
memobilisasi mekanisme merangsang tiroksin.
produksi T3/ T4 ( TSH ) dan retensi iodium  Faktor lain yang dapat
oleh tubuh. mengakibatkan hipertofi tyroid : genetik,
Konsentrasi TBG meningkat dan TSH mengkomsumsi zat-zat goitrogen (

lobak,kol ) karena menghambat sintesis
merangsang sintesis tiroglobulin 
dan sekresi hormon tyroid.
hipertrofi / hiperplasia kelenjar tiroid

BESI (Fe)
 Fungsi: Konstituen enzim heme
(hemoglobin, sitokrom, dll)
 Metabolisme: diangkut sebagai transferin;

disimpan sebagai feritin atau hemosiderin;


hilang pada sel-sel yang terlepas dan melalui
perdarahan.
 Sumber: Daging merah, hati, telur. Alat
masak dari besi

Besi Besi
 Pitat, oksalat, tannin, dan fosfat yang ada  Defisiensi Fe : tidak tersedia dalam diet
dalam makanan  membentuk endapan besi atau hilangnya Fe karena perdarahan selama
yang tidak larut  besi tidak dapat diserap. masa menstruasi, kehamilan dan perdarahan
 Pada keadaan akhlorida  membentuk ikatan pada gastrointestinal yang tidak terdeteksi.
hidroksida yang tidak larut  untuk  Penyakit: Anemia (hipokromik mikrositik)

mencegahnya digunakan iron chelating  Gejala toksisitas: Siderosis;


agents (vit.C, fruktose, fumarat dan asam amino hemokromatosis herediter.
) Fe dapat larut

7
2/4/2019

Besi MANGAN (Mn)


 Konsentrasi Fe di jaringan dalam  Fungsi: Kofaktor enzim piruvat dan
jumlah yang tinggi  infark myocard  Fe karboksilase asetil KoA dan dehidrogenase
inorganik yang tidak berikatan merangsang isositrat, dismutase superoksida, arginase (
pembentukan radikal oksigen yang reaktif siklus urea ), glukokinase. Sintesis
glikoprotein dan proteoglikan. Superoksida
 H2O2 .
dismutase mitokondria.
 Defisiensi Fe diterapi : Ferro sulfat,  Penyakit: Tidak diketahui ada pada (
Ferro glukonat, Ferro fumarat. manusia
Mg2+dapat mensubsitusikan Mn2+)

MANGAN MOLIBDENUM (Mo)


 Gejala toksisitas: Keracunan  Fungsi: Konstituen enzim oksidase (xantin
melalui inhalasi menyebabkan gejala dan aldehid oksidase).
Berinteraksi dengan besi dan tembaga.
psikotik dan Parkinson. 

 Penyakit: timbul sekunder akibat nutrisi


 Sumber : kacang-kacangan, biji- parenteral.
bijian dan sayuran berdaun  Dari diet diserap baik  distribusi oleh
plasma berakumulasi di ginjal, hati, tulang
dan kulit.
 Ekskresi : urin dan empedu ( sedikit )
 Sumber : grain ( lembaga biji-bijian ) dan
kacang-kacangan.

SELENIUM (Se) SELENIUM


 Fungsi: Konstituen glutation  Gejala toksisitas: Berada pada kadar
peroksidase dan pencegahan kanker. toksik didalam sebagian tanah.
 Metabolisme: Antioksidan Suplementasi mega dosis menimbulkan
sinergistik dengan vitamin E. kerontokan rambut, dermatitis dan
 Defisiensi :gangguan metabolisme iritabilitas
( Duchenne‘s muscular dystrophy ),  Sumber: Tanaman, tetapi bervariasi
katarak dan tidak adanya sesuai kandungan tanah.
spermatogenesis

8
2/4/2019

SILIKON (Si) SENG (Zn)


 Fungsi: Berperan di dalam kalsifikasi  Fungsi: Kofaktor banyak enzim:
tulang dan metabolisme glikosaminoglikan laktat dehidrogenase, alkalin fosfatase,
pada kartilago serta jaringan penyambung. karbonik anhidrase, dll. Pembentukan zinc
 Defisiensi :Gangguan pertumbuhan normal fingers pada reseptor nuklear untuk
 Gejala toksisitas: Silikosis akibat steroid-tiroid, reseptor kalsiterol.
menghirup debu silikon dalam waktu lama  Ekskresi : pankreas ,empedu,
 Sumber: Makanan nabati keringat, rambut, kulit dan urin.
 Sumber : biji-bijian .

SENG
 Penyakit: Hipogonadisme, kegagalan
pertumbuhan, gangguan penyembuhan
luka, penurunan ketajaman mengecap dan
menghidu; terjadi sekunder akibat
akrodermatitis enteropatika, nutrisi
parenteral
 Gejala tosisitas: Iritasi
gastrointestinal, muntah.

Anda mungkin juga menyukai