NIM : 200543625263
Mineral
Mineral adalah suatu zat padat yang tersusun dari senyawa kimia yang di bentuk secara
alami oleh peristiwa-peristiwa anorganik, yang memiliki penempatan atom secara beraturan dan
memiliki sifat kiia dan fisika tertetu.
1. Mineral menurut para ahli
a. L.G. Berry dan B. Mason, 1959
Mineral adalah suatu benda padat homogen yang terdapat di alam terbentuk
secara anorganik, mempunyai komposisi kimia pada batas-batas tertentu dan
mempunyai atom-atom yang tersusun secara teratur.
b. D.G.A Whitten dan J.R.V. Brooks, 1972
Mineral adalah suatu bahan padat yang secara struktural homogen mempunyai
komposisi kimia tertentu, dibentuk oleh proses alam yang anorganik.
c. A.W.R. Potter dan H. Robinson, 1977
Mineral adalah suatu bahan atau zat yang homogen mempunyai komposisi kimia
tertentu atau dalam batas-batas dan mempunyai sifat-sifat tetap, dibentuk di alam dan
bukan hasil suatu kehidupan.
2. Macam mineral
a. Makromineral
Diperlukan dalam jumlah yang lebih besar dari 100 mg/hari
Contoh: Natrium, Kalium, Fosfor, Magnesium, Klor & belerang
- Natrium
Fungsi Natrium (Na)
Menjaga keseimbangan cairan dalam kompartemen ekstraseluer.
Mengatur tekanan osmosis yang menjaga cairan tidak keluar dari
darah dan masuk ke dalam sel.
Menjaga keseimbangan asam basa dalam tubuh dengan
mengimbangi zat-zat yang membentuk asam.
Berperan dalam transmisi saraf dan kontraksi otot.
Berperan dalam absorbsi glukosa dan sebagai alat angkut zat gizi
lain melalui membrane, terutama melalui dinding usus sebagai
pompa natrium.
- Kalium
Fungsi kalium
Berperan dalam pemeliharaan keseimbangan cairan dan elektrolit
serta keseimbangan asam dan basa bersama natrium.
Bersama kalsium, kalium berperan dalam transmisi saraf dan
kontraksi otot.
Di dalam sel, kalium berfungsi sebagai katalisator dalam banyak
reaksi biologik, terutama metabolisme energi dan sintesis glikogen
dan protein.
Berperan dalam pertumbuhan sel.
- Fosfor
Fungsi fosfor
Klasifikasi tulang dan gigi, absorpsi dan mengangkut zat gizi;
Mengatur keseimbangan asam basa serta proses lain dalam tubuh.
Aktivasi vitamin B;
Pemindahan energi ke dalam sel;
Peningkatan aktivitas otot dan saraf;
Metabolisme karbohidrat;
Transmisi ciri heriditer.
- Magnesium
Fungsi magnesium
Sebagai bagian lebih dari 300 enzim yang berperan dalam
metabolisme zat gizi di dalam tubuh;
Membantu pada transmisi syaraf, pembekuan darah, relaksasi otot
dan mencegah kerusakan gigi.
Penyokong fungsi vitamin B, penggunaan kalsium,kalium dan
protein.
Magnesium mencegah kerusakan gigi dengan cara menahan
kalsium dalam email gigi.
- Klor
Fungsi klorida
Berperan dalam memelihara keseimbangan cairan dan elektrolit
dalam cairan ekstraseluler.
Memelihara suasana asam dalam lambung sebagai bagian dari
HCl, yang diperlukan untuk bekerjanya enzim-enzim pencernaan.
Membantu pemeliharaan keseimbangan asam dan basa bersama
unsur-unsur pembentuk asam lainnya
Ion klor dapat dengan mudah keluar dari sel darah merah dan
masuk ke dalam plasma darah guna membantu mengangkut
karbondioksida ke paru-paru dan keluar dari tubuh.
Mengatur sistem rennin-angiotensin-aldosteron yang mengatur
keseimbangan cairan tubuh.
- Belerang
Fungsi belerang
Sebagai bagian zat-zat gizi penting seperti vitamin, asam amino,
enzim dan koenzim untuk berbagai proses dalam tubuh.
Kalsifikasi tulang dan gigi melalui pengendapan fosfor pada
matriks tulang.
Mengatur peralihan energi pada metabolisme karbohidrat, protein
dan lemak melalui proses fosforilasi fosfor dengan mengaktifkan
berbagai enzim dan vitamin B.
Absorpsi dan transportasi zat gizi serta sistem buffer
Bagian dari ikatan tubuh esensial yaitu RNA dan DNA serta ATP
dan fosfolipid.
Mengatur keseimbangan asam basa.
Berperan dalam reaksi oksidasi-reduksi, bagian dari tiamin, biotin
dan hormone insuline serta membantu detoksifikasi
Sulfur juga berperan melarutkan sisa metabolisme sehingga bias
dikeluarkan melalui urin, dalam bentuk teroksidasi dan
dihubungkan dengan mukopolisakarida.
b. Mikromineral
Diperlukan dalam jumlah yang lebih kecil dari 100 mg/hari
Contoh: Besi, Yodium, Fluor, Tembaga,
Unsur perunut: Mangan, Kromium, Kobalt, Molebdenum & Selenium
- Besi
Fungsi besi
Komponen dalam hemoglobin yang penting untuk pengikatan
oksigen dalam sel darah merah.
Besi berperan dalam proses respirasi sel,yaitu sebagai kofaktor
bagi enzim – enzim yang terlibat didalam reaksi oksidasi reduksi
- Yodium
Fungsi yodium
Menjaga fungsi tiroid tetap stabil.
Mendukung pertumbuhan otak janin, bayi, dan anak-anak.
Mencegah penyakit tiroid, seperti penyakit gondok dan
hipotiroidisme.
Mengurangi risiko kanker tiroid.
- Flour
Fungsi flour
mineralisasi tulang dan pengerasan email gigi.
fluorordisasi air minum, masyarakat terutama anak-anak akan
terlindungi dari karies gigi ini. Penambahan fluorida pada pasta
gigi juga melindungi masyarakat terhadap karies gigi.
- Tembaga
Fungsi tembaga
Fungsi utama enzim di dalam adalah sebagai bagian dari enzim.
Enzim-enzim mengandung tembaga mempunyai berbagai macam
peranan yang berkaitan dengan reaksi yang menggunakan oksigen
atau radikal oksigen.
Tembaga berpernan dalam mencegah anemia dengan cara
membanu absorbs besi, merangsang sisntesis hemoglobin ,
melepas simpanan besi dari feritin dalam hati dan sebagai bagian
dari enzim seruloplasmin.
Tembaga berperan dalam oksidasi besi bentk fero menjadi feri.
Tembaga berperan dalam perubahan asam amino tirosin menjadi
melanin, yaitu pigmen dan kulit.
Tembaga juga berperan dalam pengikatan silang kolagen yang
diperlukan untuk menjaga kekuatannya.
3. Fungsi mineral
a. Pemeliharan jaringan dan fungsi tubuh
b. Berperan dlm metabolisme
c. Berperan pd keseimbangan asam-basa cairan tubuh
d. Berperan pd keseimbangan in-ion tubuh
e. Pemeliharaan kepekaan otot dan syaraf
4. Absorbsi mineral
Mineral dlm makanan tdk semuanya dapat dimanfaatkan. Tergantung pd ketersediaan
biologik :tingkatan zat gizi yg dimakan yg dpt diserap oleh tubuh.
a. Faktor yang mempengaruhi
Interaksi mineral dg mineral : misal kelebihan konsumsi kalsium akan
menghambat penyerapan zat besi, kelebihan konsumsi seng akan menghambat
penyerapan tembaga
Interaksi vitamin dg mineral : vit C meningkatkan penyerapan zat besi, vit D
meningkatkan penyerapan kalsium.
Interaksi serat dg mineral : asam fitat menghambat penyerapan zat besi, konsumsi
serat > 35 mg/hari menghambat penyerapan Ca, Fe, Zn dan Mg.