Anda di halaman 1dari 31

TULANG DAN HOMEOSTASIS

METABOLIK

Wiryatun Lestariana
Departemen Biokimia F. K.
Universitas Gadjah Mada
Tujuan pembelajaran

• Menjelaskan biokimiawi tulang dan


kartilago
• Menjelaskan homeostasis metabolik
Tulang dan Homeostasis
metabolik

 Pendahuluan
 Biokimiawi tulang, kartilago
 Homeostasis metabolik
pendahuluan

 Tulang merupakan jaringan penyambung,


bentuknya keras, yang menyusun rangka
kebanyakan vertebrata, tdr. dari komponen:

* organik (sel dan matriks) dan anorganik,


atau mineral
* matriks mgd. suatu kerangka serat-serat
kolagen yang dipenuhi komponen mineral
trtm. Ca fosfat (85%), Ca karbonat (10%)
yang memberikan kualitas kekuatan pada
tulang
 Kartilago Jaringan penyambung fibrosa
lanjutan

• Ada 3 tipe sel untuk fungsi pembentukan dan resorbsi tulang


- osteobalast: mensintesis dan mensekresi serat kolagen dan
promosi deposisi kristal kalsium fosfat
- osteoklast : mengakibatkan resorbsi tulang, tergantung
pd. kerusakan kolagen oleh enzim
lisosoma dan fagositosis
- osteosit : sel-sel yang sangat padat, dibentuk dari
osteoblast peran esensial dalam
pertukaran Ca antara cairan ekstraseluler dan
tulang. Perannya tgt. dari hormon paratiroid,
kalsitriol dan kalsitonin
lanjutan

- Komposisi kandungan tulang dapat berubah


kemungkinan karena:
* meningkatnya umur,
* riketsia,
* sbg. akibat karena faktor diet atau
* akibat perubahan keseimbangan asam
basa (asidosis krn. penyakit renal kronis)
Biokimia TULANG
A. Kimiawi
- Kandungan air dalam tulang bervariasi: 14 –
44%
- mengandung bahan organik dan anorganik
*Bahan organik dalam tulang matriks

tulang mgd. protein kolagen (yang dapat diubah


menjadi gelatin), glikoprotein (osseomukoid
dan osseo-albumoid), sitrat (± 1%)
lanjutan

* Bahan anorganik dalam tulang ada yang berupa


kristal kecil Ca fosfat dalam bentuk hidroksi apatit
dengan formula : 3Ca3(PO4)2 . Ca(OH)2 atau
Ca10(OH)2(PO4)6
dan bentuk nonkristalin atau Ca fosfat yang amorf
- dalam tulang juga terdapat mineral lain yang
jumlahnya rendah yaitu: Mg, natrium, karbonat,
sitrat, klorida, dan fluorida
- kristal hidroksiapatit meskipun strukturnya relatif
stabil dapat secara cepat bertukar ion-ion pd.
permukannya
lanjutan

- fraksi interkristalin lebih larut dan


elemen-elemennya dapat kembali ke darah
dgn. proses yang sederhana
- Selama awal kehidupan mineral amorf
predominan selanjutnya ditukar oleh
bentuk kristalin pd. tulang yang lebih masak
- ukuran kristal meningkat sesuai dg kemasakan
tulang seiring dengan kenaikan rasio Ca dan P
- tulang mengandung pembuluh darah dan
pembuluh limfe, saraf dan tulang rawan
lanjutan

• Nutrien yang diperlukan untuk metabolisme tulang


diperoleh dari pembuluh darah ke cairan
intersisial yang mengelilingi kristal-kristal
pertukaran sangat mudah dilakukan
• Deposisi dan resorbsi tulang adalah konstan
• Pada anak-anak deposisi tulang dikontrol oleh
aktivitas osteoblast (Sel-sel pembentuk tulang, sedang
resobsi dikontrol oleh osteoklast sel-sel
pemecah tulang. Pada anak deposisi > resorbsi
• Pada orang tua resorbsi > deposisi resorbsi
lebih dominan shg. terjadi penurunan jumlah
absolut tinggi osteoforesis
Lanjutan

• Pada orang yang sehat dua proses baik


kalsifikasi (mineralisasi) maupun demineralisasi
adalah dalam keseimbangan yang sama
• Kondisi ini tergantung pada kadar kalsium dan
fosfor dalam darah dan cairan ekstraseluler dan
fungsi normal sel-sel matriks
• Tiap harinya sekitar 600 – 700 mg yang masuk
dan meninggalkan tulang
lanjutan

• Kira-kira hanya 1% Ca dan fosfat tulang


dalam kondisi seimbang dengan cairan
ekstraseluler melalui aktivitas osteosit
• Kalsium dalam tubuh yang 99% dalam tulang
dapat dibebaskan hanya dengan resorbsi
osteoklastik terjadi dalam kondisi
remodeling normal atau penyakit tertentu
lanjutan

• Hormon-hormon yang mempengaruhi


remodeling tulang
- hormon paratiroid
- kalsitonin
- kalsitriol
- hormon pertumbuhan
- hormon tiroid
- kortisol
Homeostasis metabolik
 Tulang seperti halnya jaringan lain selalu dalam
kondisi keseimbangan yang dinamis dengan kandungan
plasma dan jaringan lain
 Saat Ca dan P diet berlebihan dapat disimpan
dalam trabekule (akhir tulang)
 Ca dan P simpanan ini dengan cepat dapat digunakan saat
jaringan tubuh yang lain membutuhkan tetapi asupan Ca
dan P diet tidak mencukupi
 Jika dalam kondisi asupan kurang dan simpanan Ca dalam
trabekule tidak ada, sedang jaringan lain membutuhkan
tulang dibongkar
 Bila pembongkaran tulang berlansung dalam waktu yang
berkepanjangan tulang akan kropos (rapuh)
lanjutan

• Apabila Ca fosfat diambil jaringan yang


tinggal seperti kartilago yang fleksibel
sama seperti kartilago pd. fetus
tempat penyimpanan Ca fosfat (normal)
• Jumlah kalsium yan dibutuhkan oleh tulang
tergantung pada perkembangan kerangka
• Kandungan kalsium dalam tubuh meningkat
dari awal kehidupan sampai maturasi yaitu
dari 28 g sampai 1.200 g
Pembentukan dan
maintenen struktur tulang
dan gigi
• Mineral utama sebagai komponennya adalah kalsium
(Ca) dan fosfor (P)
• Hormon-hormon yang berpengaruh adalah
1. hormon paratiroid dalam konjugasi dengan hormon
1,25-(OH)2-D3 mengontrol resorbsi kalsium
dari tulang
2. hormon tiroid kalsitonin
menghambat pembongkaran kalsium dalam tulang
lanjutan

 Bila dibandingkan dengan tulang dan gigi


kandungan Ca dan P dalam darah adalah
rendah tetapi keberadaannya dalam
kondisi normal fungsi tubuh yang
esensial
 Kalsium dalam tulang seimbang dengan
kalsium dalam plasma kadar kalsium
plasma dipertahankan relatif konstan (10 mg/dL
darah) atau dalam kisaran 9 – 11 mg tiap dL
darah
lanjutan

 Kadar Ca plasma diatur oleh keseimbangan


fisik antara Ca plasma dan larutan garam tulang
(bentuk nonkristalin) dan oleh mobilisasi Ca dari
garam tulang yang kurang larut (bentuk kristalin
dibawah pengaruh hormon parateroid (PTH)
 Keseimbangan fisik cenderung
mempertahankan kadar Ca plasma ± 70% dari
normal selanjutnya di suplai oleh
mekanisme umpan balik dibawah pengaruh
kontrol glandula paratiroida
lanjutan

 Apabila kadar Ca plasma turun hingga dibawah 7mg/dL


glandula paratiroid meningkatkatkan sekresi
hormon paratiroid mempengaruhi kerja
osteoklast tulang memecah jaringan tulang
ion Ca dan fosfat bebas masuk plasma
 Dalam proses mobilisasi ion Ca dan fosfat komponen
yg ikut terlibat: 1,25-(OH)2-D3, ion Mg dan sitrat
 PTH juga menurunkan ekskresi Ca dalam urine dan
meningkatkan ekskresi fosfat dalam urine
untuk mencegah kenaikan P dalam plasma (kisaran
normal 3 – 4,5 mg/dL )
lanjutan

• Peran besar vitamin D dalam menjaga keseimbangan


dan kadar Ca plasma di dalam tubuh promosi
absorbsi Ca dalam intestinal
• Kadar Ca plasma tinggi menstimulasi
pembebasan kalsitonin memblokir resorbsi oleh
osteoklas mereduksi aliran Ca dan P dari tulang
• Kadar Ca dalam plasma yang tinggi juga menekan
prukduksi PTH efek sekunder
1,25-(oh)2-D3 meningkatkan ekskresi Ca dalam
urine dan menurunkan ekskresi P dalam urine
lanjutan

 Respon hormon-hormon itu sendiri


dengan perubahan kadar Ca plasma efek
sebaliknya PTH pd. renal yaitu pada ekskresi Ca
dan fosfat mempunyai arti yang penting
untuk homeostasis P
 Kelemahannya yaitu pd. penyakit renal
P dalm plasma tinggi dan Ca plasma turun
hiperparatiroidism sekunder
Keseimbangan calsium
Ca diet
25mmol/hari
Cairan ekstraseluler
total 25 mmol
10 Kalsitonin
vit. D 9
usus 5 9 PTH 5555
Disaring Reabsorbsi
9200mmol/hari (195mmol/hari) Tulang
PTH PTH
Total 25.000 mmol

FFeses Ginjaginjal Ginjal


20 mmol/hari
G G Ginjal Urine
5 mmol/hari
Gangguan metabolisme kalsium
• Hipokalsemia
- mengakibatkan iritabilitas neuromuskuler yang
berlebihan
- ion Ca dalam plasma turun dengan cepat sampai
< 1mmol/L berakibat spontan saraf perifer
merasa panas, paraestesia, spasmus dan kejang yang
dapat berkembang menjadi tetanus
- ion dalam plasma yang rendah juga dapat sebagai
akibat penurunan kadar PTH atau kalsitriol dalam
tubuh akibat meningkatnya pH plasma
lanjutan

• Osteomalasia
- defisiensi kalsitriol, masa tulang normal,
tetapi sintesis matriks yang baru menurun
• Osteoforesis
- kalsifikasi tulang normal tetapi masa tulang
menurun
- defisiensi estrogen dapat juga berakibat
terjadinya osteoforesis dan biasanya tjd.
pada wanita yang sesudah menopause
lanjutan

• Hiperkalsemia
- banyak terjadi pada hiperparatiroidism
- peningkatan mobilisasi kalsiumdari tulang
mengakibatkan ngeri tulang, tulang
mudah fraktur, meningkatnya ekskresi Ca dan
fosfat melalui urun dapat berakibat
nefrokalsinosis dan batu ginjal
- peningkatan Ca dalam plasma juga dapat
mengaibatkan pusing (sakit kepala), melunakkan
otot skelet dan otot usus
Sukses selalu

Anda mungkin juga menyukai