Disusun Oleh:
Aprillia Hasna Dewi Kartini 16711167
Pembimbing:
dr. Arifah Puji Astuti, Sp. M
4. Diskusi
Pada Femtosecond Capsulotomy pada kelompok FLACS dianggap lebih
unggul secara geometris dibandingkan dengan Manual Capsulotomy pada
kelompok CCS. Penelitian telah menunjukan memiliki diameter yang dapat
diprediksi, lebih bulat, kurang eksentrik dan lebih sedikit penyusutan pasca
operasi. Akibatnya, posisi IOL pada FLACS menunjukan tingkat kemiringan
yang lebih sedikit, desentralisasi tumpang tindih yang lebih besar pada optik
dan posisi anterior-posterior IOL oasca operasi menyimpang lebih sedikit
dari yang diperkirakan.
Posisi lensa yang efektif telah terbukti menjadi faktor terpenting dalam
akurasi prediksi refraksi. Secara hipotesa geometri Capsulotomy FLACS
lebih unggul dibandingkan dengan CCS karena dapat meningkatkan akurasi
refraksi dengan meningkatkan prediksi posisi lensa yang lebih efektif.
Penelitian sebelumnya menggunakan formulasi generasi ke 3, secara
tidak konsisten menunjukan maanfaat FLACS dalam penelitian Randomize
Control Trial, Retrospective studies, dan prospective studies yang
menggunakan foemulasi generasi ke3 menunjukan tidak adanya
keuntungan refraksi. Menurut penelitian Ewe et al secara prospective, non-
randomized comparative study menunjukan adanya keuntungan CCS
dibanding dengan FLACS.
Pada penelitian dengan skala yang lebih kecil juga menggunakan
formulasi ke 3 menunjukan adanya keuntungan refraksi pada FLACS.
Penelitian prospektif dengan 132 sampel mata dipublikasikan 2012
mengungkapkan terdapat mean absolute eror yang lebih rendah dengan
menggunakan FLACS (0,5/0,38D, p=0,04). Penelitian prospektif oleh
Conrad-Hengerer menggunakan 100 sampel dengan studi randomisasi
menunjukan 71/92% p=0,05 pada 0,5D merupakan hasil pada CCS dan
FLACS. Akurasi 92% dengan 0,5D pada penggunaan FLACS ditunjukan
pada penelitian Conrad-Hengrer relatif lebih tinggi dan tidak dapat ditiru
oleh penelitian lain.
Pada penelitian di atas memiliki kesamaan yakni tidak menggunakan
formulasi IOL terbaru seperti formulasi Barret Universal 2, Olsen atau Kane
yang telah dilaporkan lebih akurat dibanding dengan formulasi ketiga untuk
memprediksi tingkat akurasi refraksi. Pada penelitian RCT oleh Dzhaber
menggunakan 110 sampel dengan formulasi Holladay 2 menunjukan tidak
ada perbedaan yang signifikan. Penggunakan formula ini Dzhaber
melaporkan nilai yang mirip dengan penelitian lain dengan 81/81% p=0,17
menunjukan hasil yang dapat diantisipasi. Hipotesis pada penelitian ini
menunjukan bahwa adanya manfaat refraksi pada formulasi terbaru pada
FLACS yang tidak terbukti dignifikan pada formulasi ke 3.
Penelitian ini merupakan studi pertama yang membandingkan hasil
prediksi refraksi FLACS dan CCS dengan menggunakan IOL secara
konstan dan optimal sesuai dengan rekomendasi yang di publikasikan yakni
memasukan satu mata per pasien. Penggunaan sesuai rekomendasi
ditujukan untuk mengoptimalkan IOL secara konstan sehingga
memungkinkan perbandingan yang lebih baik atar formula. Hal ini dapat
menunjukan adanya perbedaan absolute eror tingkat akurasi formula. Pada
saat penelitian mengoptimalkan konstanta IOL menunjukan tingkat akurasi
refraksi yang sama pada oenelitian FEMCAT dan FACT yang mana pada
penelitian tersebut tidak menunjukan adanya optimalisasi. Hasil pada
penelitian ini menunjukan walaupun menggunakan teknik Capsulotomy
FLACS yang mana hasil operasi lebih sentral dan sirkuler dibanding dengan
teknik CCS, tidak menunjukan hasil refraksi yang lebih akurat.
Kasus penggunaan FLACS menunjukan lebih sedikit terjadinya capsular
bag dan penyusutan capsulotomy pada 1-3 bulan. Kemungkinan gaya
penyusutan lebih panjang akibat distribusi yang kurang simetris pada
capsulotomy CCS, hal ini mungkin menginduksi kemiringan IOL jangka
panjang dan perubahan refraksi. Hal ini bermanfaat jangka panjang pada
pasien dengan multifokal dan kedalaman lensa yang memanjang dimana
lensa di miringkan sehingga hasil visual yang lebih rendah.
Secra keseluruhan, hasil penelitian ini tidak menemukan adanya
keuntungan hasil refrasi FLACS dibanding dengan CCS pada penggunaan
formulasi IOL terbaru dan mengoptimalkan konstanta IOL pada follow-up
yang singkat. Hal ini menunjukan bahwa keuntungan refraksi antara teknik
FLACS dan CCS sebaiknya tidak boleh dijadikan acuan pada saat edukasi
pasien untuk membuat keputusan operasi.
Keuntungan pada penelitian ini ialah semua operasi di lakukan pada satu
dokter, secara konsisten pasien di follow-up menggunakan asesmen
modern biometry IOLmaster 700. Pada penelitian ini terdapat pasien yang
lost follow up karena penelitian ini relatif besar.
5. Kesimpulan
Studi ini menunjukan bahwa tidak adanya perbedaan pada hasil akurasi
prediksi refraksi antara penggunaan teknik operasi CCS dan FLACS pada
penggunaan formulasi IOL terbaru dengan menggunakan konstanta yang
optimal.
DAFTAR PUSTAKA
1. Melles RB, Holladay JT, Chang WJ. Accuracy of intraocular lens calculation
formulas.Ophthalmology.2018;125:169–178. doi:10.1016/j.ophtha.2017.08.027
2. Melles RB, Kane JX, Olsen T, Chang WJ. Update on intraocular lens calculation
formulas. Ophthalmology. 2019;126:1334–1335. doi:10.1016/j.ophtha.2019.04.011
3. Darcy K, Gunn D, Tavassoli S, Sparrow J, Kane JX. Assessment of the accuracy of
new and updated intraocular lens power calculation formulas in 10 930 eyes from
the UK National Health Service. J Cataract Refract Surg. 2020;46:2–7.
doi:10.1016/j.jcrs.2019.08.014
4. Schweitzer C, Brezin A, Cochener B, et al. Femtosecond laser-assisted versus
phacoemulsification cataract surgery (FEMCAT): a multicentre participant-masked
randomised superiority and cost-effectiveness trial. Lancet. 2020;395:212–224.
doi:10.1016/ S0140-6736(19)32481-X
5. Day AC, Burr JM, Bennett K, et al. Femtosecond laser-assisted cataract surgery
versus phacoemulsification cataract surgery (FACT): a randomized noninferiority
trial. Ophthalmology. 2020;127:1012–1019. doi:10.1016/j.ophtha.2020.02.028
6. Berk TA, Schlenker MB, Campos-Moller X, Pereira AM, Ahmed IIK. Visual and
refractive outcomes in manual versus femtosecond laser-assisted cataract surgery:
a single-center retrospective cohort analysis of 1838 eyes. Ophthalmology.
2018;125:1172–1180. doi:10.1016/j.ophtha.2018.01.028
7. Chee SP, Yang Y, Ti SE. Clinical outcomes in the first two years of femtosecond
laser-assisted cataract surgery. Am J Ophthalmol.2015;159:714–719.
doi:10.1016/j.ajo.2015.01.016
8. Hoffer KJ, Aramberri J, Haigis W, et al. Protocols for studies of intraocular lens
formula accuracy. Am J Ophthalmol. 2015;160:403405 e1.
doi:10.1016/j.ajo.2015.05.029
9. Nagy ZZ, Kranitz K, Takacs AI, Mihaltz K, Kovacs I, Knorz MC.Comparison of
intraocular lens decentration parameters after femtosecond and manual
capsulotomies. J Refract Surg. 2011;27:564–569. doi:10.3928/1081597X-20110607-
01
10. Kranitz K, Mihaltz K, Sandor GL, Takacs A, Knorz MC, Nagy ZZ.Intraocular lens
tilt and decentration measured by Scheimpflug camera following manual or
femtosecond laser-created continuous circular capsulotomy. J Refract Surg.
2012;28:259–263. doi:10.3928/ 1081597X-20120309-01
CRITICAL APPRAISAL
O Outcome / Hasil
Checklist – JBI Case Series
1. Apakah terdapat kriteria Ya [ √ ] Ya. Dijelaskan dalam jurnal mengenai
inklusi pada jurnal Case Tidak [ ] kriteria inklusi.
Series? Tidak
tahu [ ]