Anda di halaman 1dari 12

Biokimia Tulang

Senyawa Anorganik t.u garam-garam kalsium fosfat dan kalsium karbonat lain Mg2+, OH-, F-, dan SO42-. Senyawa utama penyusun tulang mineral hidroksi apatit, dengan formula Ca(OH)2.3Ca3(PO4)2 atau Ca10(OH)2(PO4)6
Senyawa Organik Lemak, protein, karbohidrat, asam nukleat Senyawa penyusun : Kolagen >> dan dapat diubah menjadi gelatin (osseingelatin) Glikoprotein (osseo-mukoid dan osseo-albumoid) Sitrat kurang lebih sebanyak 1% Osteokalsin

Sel Tulang 1. Osteoblas ditemukan pd permukaan tlg yg sdg tumbuh. matrix organik >> kolagen mineralisasi + kalsium, fosfat Osteoid alkaline fosfatasetase, osteokalsin. reseptor u/ PTH dan vit D. Osteoprotegerin (OPG) dan OPG ligand (RANK ligand) kontrol aktivitas osteoklas.

2. Osteosit osteoblas, sel utama tlg yg sdh sempurna. dlm lakuna (matriks tlg) tonjolan sitoplasma gap junction pertukaran ion/molekul kecil antar sel. sdh tdk aktif, ttp sekresi substansi pertahankan matriks sekitar 3. Osteoklas enzimatik: enzim kolagenase dan hidrolase resopsi tlg

Metabolisme Tulang Mineralisasi/ossifikasi - demineralisasi/resorpsi sifatnya dinamis Faktor mempengaruhi metabolisme tulang : Senyawa anorganik (kalsium, fosfor) Vitamin D3 absorpsi Ca Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar paratiroid, tiroid, adrenal, kelenjar kelamin Diet protein & laktosa absorpsi Ca fitat, oksalat hambat absorpsi Ca Vitamin K1 residu prot as. am. glutamat jd Gla

Ossifikasi bhub dg presipitasi garam2 tulang dlm matriks. Enzim alkali fosfatase melepas fosfat dari ester fosfat organik fosfat anorganik bikatan dg Ca2+ kalsium fosfat (tidak larut) Demineralisasi tulang asupan mineral untuk ossifikasi tidak cukup atau dalam keadaan ekskresi berlebih.

Metabolisme Tulang rawan Matriksnya kondromukoid, kondroalbumoid, kolagen, glikosaminoglikan Kalsifikasiglikogenolisis & glikolisis meningkat Prosespembengkakan sel tulang rawan akibat pengendapan glikogen intrasel

METABOLISME KALSIUM Sumber : makanan (susu, teri dll) Absorpsi : usus halus ( duodenum dan jejenum) memerlukan asam lambung, PTH, kalsitonin Distribusi : 99% di tulang, 1% di CES Ca di dalam serum :
41 % terikat pada protein albumin dan globulin 50 % bebas terionisasi 9 % terikat zat ionik

Ekskresi Ca : 80 % lewat feces, sisanya dari ginjal.


60 % reabsorpsi di tubulus proksimal 40 % reabsorpsi di pars ascendens Ansa Henle, tub. Distal, duktus koligentes.

Faktor yang meningkatkan absorpsi kalsium; Tingkat kebutuhan tubuh terhadap kalsium. Vitamin D dalam bentuk aktif Asam klorida. Makanan belemak

Faktor yang menghambat absorbsi kalsium; Kekurangan vitamin D bentuk aktif Defisiensi/resistensi PTH Makanan tinggi serat

HIPERKALSEMIA Ca serum normal : 8,7 10,2 mg/dL Definisi dari hiperkalsemia tingkat Ca serum > 10,5 mg/dL. Ada 3 klasifikasi hiperkalsemia : Mild : 10,5 11,9 mg / dL ( 2,5 3 mmol / L ) Moderate : 12 13,9 mg / dL ( 3 3,5 mmol / dL ) Severe : 14 16 mg / dL ( 3,5 4 mmol / L)

Gejalanya : haus, dehidrasi, poliuria, berkurangnya kesadaran. tidak nafsu makan, menekan sistem saraf dan aktivitas otot, dapat menyebabkan batu ginjal/gangguan ginjal

HIPOKALSEMIA Kadar Ca serum dibawah normal Gejalanya : lesu, banyak keringat, gelisah, sesak nafas, berkurangnya daya tahan tubuh, diare, insomnia, gangguan pertumbuhan, kejang otot, tulang rapuh (OP

Anda mungkin juga menyukai