NIM : P17430203076
KELAS : 1B
FARMAKOLOGI TM 14
“ VITAMIN “
A. Pengertian
Vitamin merupakan zat gizi yang terdapat dalam makanan, yang sangat dibutuhkan dalam
jumlah kecil, peranan vitamin sangat vital bagi pertumbuhan dan perkembangan,
pencegahan penyakit, dan mencapai kehidupan yang sehat dan optimal. Vitamin sebagai zat
gizi mikro tidak dapat diproduksi oleh tubuh sehingga harus didapatkan dari makanan
Kata “vitamin” berasal dari bahasa latin, yaitu gabungan dari kata “vital” artinya “hidup” dan
“amina (amin)” yang mengacu pada suatu gugus organik yang memiliki atom nitrogen (N).
D. Klasifikasi VITAMIN
a. Sifat VITAMIN larut lemak
Penyimpanan dlm tubuh disimpan di hati & jaringan lemak
Dapat bertahan lebih lama di dalam tubuh (longevity) dlm bntuk cadangan
Vitamin larut lemak diserap melalui usus kecil bersama lemak-lemak makanan dan
diekskresikan perlahan
Dapat menyebabkan toksisitas. Krn sifatnya dapat disimpan dlm tubuh. Umumnya gejala
toksisitas terjadi akibat penggunaan suplemen vitamin pada dosis tinggi
VITAMIN A
• Vitamin A terdapat dalam produk hewani, produk nabati, maupun dari suplemen
– Antioksidan (β-karoten)
Defisiensi Vitamin A
Adaptasi pada gelap lebih sulit,Rabun senja, Xerosis, keratomalasia,bitot’s spots, xeroftalmia
(biasanya pada gizi buruk)
Gangguan pertumbuhan
Gangguan kekebalan tubuh (imunitas)
Keratinasi kulit
VITAMIN D
Vitamin E
Defisiensi Vitamin E
Bayi ➔ anemia hemolitik
Dewasa ➔ miopati, anemia, neuropati, disfungsi sistem saraf serius, tetapi sangat jarang
terjadi
Vitamin K
Defisiensi Vitamin K
Gangguan pembekuan darah
Penyakit hemoragik (hemorrhagic disease)
Vitamin B1 (Tiamin)
Tiamin adalah vitamin B yang pertama dan kita kenal sebagai Vitamin B1
Tiamin dapat ditemukan dibanyak makanan seperti biji-bijian dan kacang-kacangan
Tiamin membantu produksi energi, metabolisme karbohirat, dan untuk kesehatan system
saraf
Vitamin B2 (riboflavin)
Vitamin B3 (niacin)
Niacin ditambahkan dalam produk tepung di Amerika Utara
Defisiensi niacin disebut dgn “pellagra”
Niacin dapat disintesis dalam tubuh dari asam amino esensial “tryptophan”
Niacin berperan dalam produksi energi dan metabolisme tubuh
Vitamin B6 (piridoksin)
Defisiensi Vitamin B6 (piridoksin)
Dermatitis, glositis
Emosi tidak stabil (convulsion)
Gangguan metabolisme asam amino
Ko-enzim folat dibutuhkan untuk sintesis DNA dan metabolisme beberapa asam amino
Kadar asam folat yang rendah pada saat kehamilan awal berhubungan dengan peningkatan
risiko “neural tube defects”
Kadar asam folat yang rendah juga berhubungan dengan peningkatan risiko penyakit jantung
yang berhubungan dengan metabolisme asam amino homosistein
Bioavailabilitas VITAMIN Jumlah vitamin yang dapat diserap dan dimanfaatkan oleh
tubuh pada tingkat seluler
Banyak vitamin diserap oleh transpor aktif sehingga memudahkan proses penyerapan. Namun
persentase penyerapan akan menurun pada saat asupan vitamin meningkat
Vitamin larut lemak (A,D,E,K) diserap dalam bentuk “misel” yang larut dalam lemak.
Penyerapan akan terganggu jika makanan yang dikonsumsi rendah lemak
Penggunaan obat-obatan dan senyawa lainnya yangs ecara alamiah sudah terdapat dalam
makanan akan memengaruhi penyerapan vitamin
Zat yang secara alamiah terdapat dalam makanan dapat berperan sebagaiant vitamin yang
dapat berpengaruh pada kerusakan vitamin yang akhirnya menjadi inaktif
Beberapa vitamin terdapat dalam makanan dalam bentuk kimia (bukan bentuk aktif) sehingga
tidak mudah dihidrolisis oleh enzim selama proses pencernaan
Vitamin A, C dan E
Anda memerlukan cukup vitamin A untuk sistem kekebalan tubuh yang benar-benar
berkembang dan normal berfungsi. Perannya sebagai penguat kekebalan tubuh
berubah menjadi imunosupresan dalam dosis tinggi.
Vitamin D
Penemuan bahwa vitamin D dapat mengatur sistem kekebalan tubuh telah mengubah
statusnya sebelumnya sebagai regulator mineral tulang. Tidak seperti vitamin A, C dan
E, Vitamin D dapat mempengaruhi beberapa aspek kekebalan tubuh Anda. Ditemukan
efektif dalam mengurangi gejala rheumatoid arthritis dan juga telah terbukti
meningkatkan kemungkinan tubuh menerima transplantasi ginjal.