VITAMIN
A. Pengertian
Vitamin merupakan zat-zat organik kompleks yang dibutuhkan dalam jumlah
sangat kecil dan pada umumnya tidak dapat dibentuk oleh tubuh. Oleh karena itu,
harus didatangkan dari makanan. Vitamin adalah senyawa organik yang terdapat
dalam jumlah sangat sedikit di dalam makanan dan sangat penting peranannya dalam
reaksi metabolisme. Secara total, tubuh membutuhkan 13 vitamin dalam jumlah yang
cukup, dimana terdiri dari empat vitamin yang larut lemak (A, D, E, K) dan sembilan
vitamin yang larut dalam air, terdiri dari vitamin C dan delapan vitamin B: tiamin (B
1), riboflavin (B 2), niasin (B 3), asam pantotenat (B 5), vitamin B 6, folat (B 9) dan
vitamin B 12
B. Macam-Macam Vitamin
1) Vitamin A
a) Pengertian Vitamin A
Vitamin A adalah vitamin larut lemak yang pertama ditemukan. Secara
luas, vitamin A merupakan nama generik yang menyatakan semua retinoid
dan prekusor/provitamin A/karotenoid yang mempunyai aktivitas biologik
sebagai retinol. Retinol digabungkan dengan asam lemak, di dalam tubuh
retinol yang dirubah menjadi retinal atau retinoic acid yang memiliki
fungsi spesifik. Semua komponen retinol, retinal, dan retinoic acid disebut
vitamin A yang merupakan bentuk dari karotenoid.
b) Sumber Vitamin A
Vitamin A bisa diperoleh dari berbagai sumber makanan. Mulai dari
buah, sayuran, lauk- pauk, dan suplemen. Sumber karoten adalah sayuran
berwarna hijau tua dan buah-buahan yang berwarna kuning-jingga, seperti
daun singkong, daun kacang, kangkung, bayam, kacang panjang, buncis,
wortel, tomat, jagung kuning, papaya, mangga, nangka masak dan jeruk.
Minyak kelapa sawit yang berwarna merah kaya akan karoten. Buah
nangka merupakan sumber Vitamin A dan C yang sangat dibutuhkan oleh
tubuh. Selain itu terdapat juga manfaat buah nagka seperti mencegah
penyakit jantung, mencegah anemia, mencegah asma, anti kanker dan
sumber energi.
c) Fungsi Vitamin A
Vitamin A berperan juga berperan dalam berbagai fungsi dalam tubuh
antara lain:
1. Untuk Penglihatan
Vitamin A berfungsi dalam penglihatan normal pada cahaya
remang. Kebutuhan vitamin A untuk penglihatan dapat dirasakan,
bila kita dari cahaya terang di luar kemudian memasuki ruangan
yang remang-remang cahayanya.
2. Fungsi Kekebalan
Dalam kaitan vitamin A dan fungsi kekebalan ditemukan bahwa
ada hubungan kuat antara status vitamin A dan risiko terhadap
penyakit infeksi pernapasan, dan kekurangan vitamin A pada
campak cenderung menimbulkan komplikasi yang dapat berakibat
kematian.
3. Pertumbuhan dan Perkembangan
Vitamin A berpengaruh terhadap sintesis protein, dengan
demikian terhadap pertumbuhan sel. Vitamin A dibutuhkan untuk
perkembangan tulang dan sel epitel. Pada anak-anak yang
kekurangan vitamin A, terjadi kegagalan dalam pertumbuhan.
Vitamin A dalam hal ini berperan sebagai asam retinoat.
4. Reproduksi
Vitamin A dalam bentuk retinol dan retinal berperan dalam
reproduksi. Pembentukan sperma serta pertumbuhan sel telur dan
perkembangan janin dalam kandungan membutuhkan vitamin A
dalam bentuk retinol. Hewan betina dengan status vitamin A rendah
mampu hamil akan tetapi mengalami keguguran atau kesukaran
dalam melahirkan. Kebutuhan vitamin A selama hamil meningkat
untuk kebutuhan janin dan persiapan induk untuk menyusui.
5. Pencegahan Kanker dan Penyakit Jantung
Kemampuan retinoid mempengaruhi perkembangan sel epitel
dan kemampuan meningkatkan aktivitas sistem kekebalan diduga
berpengaruh dalam pencegahan kanker, terutama kanker kulit,
tenggorokan, paru-paru, payudara dan kantung kemih.
6. Pertumbuhan Gigi
Ameloblast yang membentuk email sangat dipengaruhi oleh
vitamin A. Pada kondisi kekurangan vitamin A ketika bekal gigi
sedang dibentuk, terjadi hambatan pada fungsi ameloblast,
sehingga terbentuklah email gigi yang defektip dan sangat peka
terhadap pengaruh faktor-faktor kariogenik.
2) Vitamin B
a) Komposisi dan Klasifikasi Vitamin B
Vitamin B Kompleks sifatnya larut dalam air. Vitamin B diekskresikan
dalam urin sehingga tidak terjadi penimbunan atau bersifat Non-toksik.
Vitamin B esensial meliputi: Tiamin (B1), Riboflavin (B2), Niasin
(as.nikotinat atau Nikotinamida (B3)), Asam Pantotenat (B5), Piridoksin
(Piridoksal atau Piridoksamin (B6)), Biotin, Kobalamin (B12) dan Asam
Folat (As.Pteroiglutamat).
b) Fungsi Vitamin B
Fungsi utama dari Vitamin B adalah sebagai pemecah nutrisi penting
yang masuk ke dalam tubuh dan mengubahnya menjadi energi. Vitamin B
memiliki peranan yang cukup penting di dalam tubuh. Sayangnya, tubuh
tidak dapat memproduksi Vitamin B sehingga tubuh memerlukan asupan
vitamin B dari pengonsumsian makanan atau suplemen vitamin B.
Vitamin B1 (Tiamin Hidroklorida)
Berperan dalam metabolism glukosa, lipid dan neurotransmitter.
Vitamin B1 berperan penting dalam mengubah makanan menjadi
energi.
Vitamin B2 (Riboflavin)
Berperan sebagai unsur sistem enzim pernafasan jaringan dan
beberapa enzim yang terlibat dalam sistem metabolism asam amino
dan lipid. Vitamin B2 juga berperan dalam menjaga kesehatan mata
dan kulit.
Vitamin B3 (Niasin/ Asam nikotinat)
Berperan dalam reaksi enzimatik dalam tubuh atau metabolism
karbohidrat, lemak dan protein.
Vitamin B6 (Piridoksin)
Terdapat dalam sistem enzimatik yang berperan dalam proses
metabolisme asam amino yang berarti diperlukan dalam proses
metabolism protein.
Vitamin B9 (Asam Folat/ Folasin)
Berfungsi dalam proses metabolisme dan pembentukan sel- sel
darah merah sehingga asam folat baik digunakan dalam pengobatan
anemia. Vitamin B9 memproduksi sel darah merah dalam tubuh
bersama dengan VitaminB12.
Vitamin B12 (Sianokobalamin)
Berperan dalam pembentukan sel darah, metabolisme,
pertumbuhan jaringan dan pemeliharaan syaraf.
c) Sumber Vitamin B
Vitamin B ditemukan pada seluruh makanan yang belum diolah.
Vitamin B dapat ditemukan di telur, produk olahan susu, nasi, bijibijian,
sayur- sayuran, buah- buahan, daging merah, ikan sidat. Berikut makanan
yang mengandung Vitamin B yang bisa menjadi pilihan.
Vitamin B1
Terdapat pada makanan yang beragi, ubi, kacang-kacangan,
daging, hati, telur, dan buah.
Vitamin B2
Seperti susu, keju, hati, daging, sayur, dan buah.
Vitamin B6
Seperti daging, ikan tuna, hati, telur, kacang- kacangan dan buah.
Makanan Tinggi Vitamin B9 dan B12
Seperti kacang hijau dan rumput laut
3) Vitamin C
a) Pengertian Vitamin C
Asam askorbat atau yang lebih kita kenal dengan istilah vitamin C
adalah salah satu vitamin yang paling umum dan esensial di hidup kita.
Karena salah satu peran protektifnya, suplementasi vitamin C menjadi
suatu keharusan yang paling penting dalam memproteksi diri dari sumber
polusi yang lebih tinggi. (Yussif, 2016) Vitamin C atau L-asam askorbat
merupakan antioksidan yang larut dalam air (aqueous antioxidant).
Vitamin C merupakan bagian dari sistem pertahanan tubuh terhadap
senyawa oksigen reaktif dalam plasma dan sel. Vitamin C bersifat asam
dengan berat molekul 176,13 dan molekul C6H8O6 dan berbentuk kristal
putih yang dapat larut dalam air dan terasa asam serta tidak berbau.
b) Manfaat Vitamin C
c) Sumber Vitamin C
Kebutuhan vitamin C pada tubuh bisa diperoleh dengan mengonsumsi
makanan yang mengandung banyak vitamin C, seperti buah-buahan dan
sayur-sayuran. Ragam buah yang dapat dijadikan sumber vitamin C antara
lain jeruk, mangga, stroberi, nanas, tomat, jambu, kiwi dan papaya.
Sedangkan sayuran yang dapat dijadikan sumber vitamin C seperti
paprika, brokoli, kembang kol dan kentang.
4) Vitamin D
a) Pengertian Vitamin D
Vitamin D dapat disebut "vitamin sinar matahari". Tingkat serum
vitamin D yang tinggi sangat penting untuk mineralisasi dan pertumbuhan
tulang yang normal. Vitamin D merupakan jenis zat organik yang
diperlukan dalam makanan dan penting untuk nutrisi dan metabolisme.
Vitamin D termasuk vitamin yang unik karena tidak terdapat dalam
makanan namun, dapat diproduksi dalam tubuh melalui sinar matahari.
Vitamin D tergolong vitamin yang larut dalam lemak prohormon (steroid)
yang mendorong absorbsi dan metabolisme kalsium dan fosfor. Seseorang
yang sering terekspos sinar matahari dalam kuantitas normal tidak
memerlukan asupan suplemen vitamin D karena sinar matahari memicu
sintesis vitamin D di dalam kulit. Terdapat lima bentuk vitamin D yang
telah ditemukan yaitu vitamin D1, D2, D3, D4, D5
b) Manfaat Vitamin D
Mengatur pembentukan garam fosfor dalam tubuh yang digunakan
untul pengerasan tulang
Mengatur metabolisme garam dapur
Mengeraskan penyerapan garam dapur dan garam fosfor
Pada organ hati vitamin D diubah ke dalam bentuk sehingga
diangkut oleh darah
Pada organ ginjal diubah untuk menghasilkan hormone vitamin D
yang memiliki fungsi utama meningkatkan penyerapan kalsium
dari usus dan mempermudah pembentukan tulang normal
Mengatur mineral dan tulang dan homeostasis kalsium darah
Membentuk aktif yang berperan sebagai pengatur differensiasi,
proliferasi dan pertumbuhan sel
Vitamin D memiliki peranan pada tubuh yaitu membentuk struktur
tulang dan gigi kuat, selain itu juga mencegah berbagai jenis
kanker.
5) Vitamin E
a) Pengertian Vitamin E
Vitamin E merupakan salah satu antioksidan yang larut dalam lemak
yang bisa melindungi asam lemak tak jenuh ganda (PUFA) dalam
membran dari oksidasi, mengatur produksi spesies oksigen reaktif (ROS)
dan spesies nitrogen reaktif (RNS) (Lee & Han, 2018). Vitamin E juga
diketahui mengatur keseimbangan redoks dalam tubuh karena
konsentrasinya yang tinggi di antara kelompok vitamin yang larut dalam
lemak, dan ada di seluruh tubuh, termasuk membran sel dan lipoprotein.
Ciri ciri dari vitamin E murni adalah tidak berbau dan tidak berwarna.
Vitamin E tidak dapat larut dalam air, semua bentuk vitamin E adalah
berbentuk minyak dan tidak dapat dikristalkan. Vitamin E stabil terhadap
suhu, alkali dan asam.
b) Sumber Vitamin E
Sumber makanan utama yang mengandung vitamin E adalah minyak
nabati. Selain minyak nabati, kacang-kacangan juga merupakan sumber
vitamin E yang juga baik. Kandungan vitamin E yang relatif tinggi, lebih
dari 50 mg vitamin E/100g minyak dari sumber vitamin lainnya juga dapat
kita temui pada minyak kedelai, jagung, biji kapas, bunga matahari,
gandum, kelapa sawit dan kenari.
Secara garis besar, kacang-kacangan dan minyak nabati mengandung
tokoferol yang tinggi. Sedangkan oat, minyak kelapa sawit, minyak padi,
gandum hitam dan bibit gandum mengandung banyak tokotrienol. Selain
itu, vitamin E juga dapat kita temui secara alami pada buah-buahan,
makanan laut, keju, dan telur.
c) Fungsi Vitamin E
Vitamin E merupakan antioksidan yang paling banyak dipelajari dalam
tubuh manusia. Dimana antioksidan larut lemak dalam vitamin E ini
merupakan yang paling melimpah dalam jaringan tubuh. Asupan
antioksidan memiliki efek menguntungkan dalam pencegahan dan
pengelolaan penyakit kronis, seperti stroke, hipertensi, diabetes mellitus
dan hati berlemak. Kualitas dan kuantitas makanan seseorang sangat
mempengaruhi penyerapan vitamin E. Vitamin E memiliki banyak fungsi
bagi tubuh manusia. Peran vitamin E pada kulit meliputi sebagai
antioksidan, menjaga kelembaban kulit. perlindungan terhadap sinar
matahari, serta proses penyembuhan luka.
d) Kekurangan Vitamin E
Defisiensi atau kekurangan vitamin E dapat menimbulkan anemia pada
bayi yang baru lahir. Kebutuhan akan vitamin E meningkat bersamaan
dengan semakin besarnya masukan lemak tak- jenuh ganda. Asupan
minyak mineral, keterpaparan terhadap oksigen (seperti dalam tenda
oksigen ) atau berbagai penyakit yang menyebabkan tidak efisiennya
penyerapan lemak akan menimbulkan defisiensi vitamin E yang
menimbulkan gejala neurology.
6) Vitamin K
a) Pengertian Vitamin K
Vitamin K adalah salah satu vitamin larut lemak yang penting untuk
mensintesis beberapa protein, seperti faktor II (protrombin), faktor VII, IX,
dan X yang terlibat dalam pengaturan pembekuan darah (koagulasi)
(Rachmawati & Haristiani, 2021). sedangkan menurut Riska (2012)
vitamin K merupakan kofaktor enzim karboksilase yang mengubah residu
protein berupa asam glutamat (glu) menjadi gama-karboksiglutamat (gla)
yang mampu mengikat kalsium (faktor penting dalam pembekuan darah)
(Ruslie, 2012). Vitamin K memiliki tindakan biologis yang penting,
beberapa di antaranya masih ditemukan. Vitamin K memainkan peran
kunci dalam sintesis beberapa faktor pembekuan darah, tetapi juga sangat
terkait dengan metabolisme tulang dan kalsifikasi vaskular (Fusaro et al.,
2017).
b) Sumber Vitamin K
Sayuran hijau
Bayam, brokoli, kubis, kol, buncis, dan lobak hijau
Buah-buahan
Buah delima, buah kiwi, blueberry, alpukat, tomat, dan anggur.
Minyak nabati
Minyak nabati yang mengandung vitamin K adalah minyak
Kanola, minyak kedelai, dan minyak zaitun
Kacang-kacangan
Kacang mete, kacang kedelai, kacang hijau, kacang polong, dan
kacang merah
c) Manfaat Vitamin K
Mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin K dapat memberikan
sejumlah manfaat, di antaranya adalah menjaga kesehatan tulang dan
jantung. Selain itu, vitamin K juga dibutuhkan tubuh karena berperan
penting untuk mencegah pendarahan ketika mengalami luka
AIR
A. Pengertian Air
Air atau cairan tubuh merupakan bagian utama tubuh, 55-60% dari berat
badan orang dewasa atau 75% pada bayi merupakan cairan tubuh. Semakin bertambah
umur cairan tubuh semakin berkurang, dan cairan tubuh laki-laki lebih banyak dari
wanita karena kandungan otot tubuh lebih banyak begitu juga dengan atlet. Cairan
tubuh merupakan media semua reaksi kimia di dalam sel. Cairan tubuh terdiri dari
cairan intraseluler dan cairan ekstra selular.
Yuniarti, E., & Ramadhani, S. (2023). Vitamin. Padang: PT. Sonpedia Publishing Indonesia.
Yunitasari, Nurul, A., Made, P., Tyani, K., Dessy, H., Nova, M., & Siti, N. (2022). Vitamin
Bagi Kesehatan Tubuh. Tahta Media Group.
Ida Mardalena. (2021). Dasar-dasar Ilmu Gizi Dalam Keperawatan. Yogyakarta: Pustaka
Baru Press.
Sumarlin, R. (2021). KONSEP DASAR ILMU GIZI. Makassar: Universitas Islam Negeri
Alauddin.