Anda di halaman 1dari 10

● Pasokanvitamintidakmencukupi (makanan tdk mencukupi atau sejenis saja)

● Peningkatan kebutuhan vitamin (kondisi bayi, bunting dan laktasi)


● kurangnya absorbsi vitamin (gangguan pada faktor intrinsik, pada pengobatan dg
antibiotika spektrum luas yang merusak flora Usus)

● Kekurangan secara absolut - Avitaminosis Hipovitaminosis


● Kekurangan secara relativ > Timbul gejala penyakit yang khas.
● Dosis berlebih vitamin yang larut dim lemak (vit A & D) dapat mengakibatkan
gangguan kesehatan yang serius.
● Dosis berlebih vitamin yang larut dim air tidak berpengaruh buruk.

Berdasarkan hidrofobisitasnya, vitamin dibagi menjadi 2 :


Vitamin larut lemak (fat soluble vitamin): vitamin A, D,E dan K
Vitamin larut air (water soluble vitamin): B kompleks dan C.

Vitamin larut lemak


• Dpt disimpan dim juml banyak, timbulnya defisiensi lebih lama
• Kemungkinan toksisitas lebih besar

Vitamin Larut air


- Disimpan dalam jumlah terbatas, sisanya dibuang
untuk mempertahankan saturasi
jaringan perlu sering dikonsumsi

● Vitamin A berasal dari sumber hewani seperti daging, kuning telur, susu, minyak ikan
● • Tanaman tidak mengandung vitamin A, tetapi mengandung karotenoid yang akan
menghasilkan vitamin A (provitamin A)
● • Karotenoid terdapat dalam semua sayuran, terutama sayuran hijau & kuning
● • Sumber karotenoid dalam buah-buahan yang utama adalah labu kuning, aprikot,
jeruk dan sawit
● • Karotenoid dalam produk hewani berasal dari pakan

Fisik & Kimia


a Mudah dirusak oleh oksidasi terutama dalam keadaan panas dan lembab
• Vitamin A terdiri dari 3 biomolekul aktif : retinol, retinal (retinaldehyde) dan retinoic acid.
• terbentuk pd dinding usus dr oksidasi karotin
L dalam plasma beredar terikat dg albumin
• provitamin A yg terpenting : B-karoten

Pro vit. A diubah menjadi retinol dalam dinding USUS.


• diabsorbsi dalam usus kecil kemudian diangkut ke darah. sisa (retinol) dibawa ke hepar.
Jika mash banyak di hear, akan diesterifikasi menjadi bentuk retinil palmitat.
• Pada saat dimobilisasi dim tubuh -> diubah mjd retinol dan dilepas ke peredaran darah
berikatan dg protein RBP (Retinol Binding Protein).
• Berbagai macam sel mempunyai reseptor RBP yang terikat pada membran.
VITAMIN A
Fungsi Fisiologis:
Fungsi pertumbuhan -> penting utk pertumbuhan sel epithel
Fungsi proteksi -> melindungi mukosa dan epithel dari keratinisasi
Fungsi anti infeksi + meningkatkan daya tahan mukosa thd infeksi

VITAMIN A
Defisiensi:
• gejala ringan adaptasi terang-gelap
• xeroftalmia -> keratinisasi konjungtiva mata
•keratitis -> kekeruhan & tukak pd kornea
• hiperkeratosis -> kulit kering keriput bersisik

VITAMIN D
Vitamin D II cholecalciferd (Ds) dan ergocalciferol
(D2)
• Pro-vitamin D lI 7-dehydrocholesterol (pd hewan) disintesis di kulit, sinar matahar akan
mengubah mjd cholecalaterol (D3).
• Ergosterol (pal tumbuhan) mip provitamin Dz.
• Metabolit akitif vit D ser primer OD calcitriol
1,25-dihydroxyvitamin

Vitamin D3 yang dibentuk di kulit atau yang


diabsorbsi melalui usus akan diubah oleh hati
menjadi 25-hydroxycholecalcipherol (calcidiol)
• Yang kemudian oleh ginjal akan dirubah
menjadi 1,25 dihydroxycholecalciferol (calcitriol)
• Ditransportasi dalam darah membutuhkan
vitamin D-binding protein yg spesifik (alfa globulin spesifik)
• Pd ginjal parathormon (paratirin), menstimulasi
hidroksilasi 25-hydroxycholecalcipherol menjadi
1,25 dihydroxycholecalciferol

Fungsi fisiologik Vit D dan derivatnya:


- membantu absorpsi ion kalsium dari usus & reabsorpsi ion kalsium dalam ginjal
- Regulator homeostasis kalsium dan fosfat
- meningkatkan kadar kalsium dalam darah
• Mekanisme kerja:
Kolekalsiferol
(D3) dan hidroksilasinya
menginduksi protein pengikat Ca di mukosa
USUS & ginjal

Dosis berlebih:
• Intoksikasi berat -> berat sekali, akibat Ca darah
terlalu tingai.
• Ca termobilisasi tersimpan pada ginjal, pembuluh darah dan ekskresi mll urine.
• muntah, diare, nyeri sendi, sakit kepala, kematian bila disertai gagal ginjal
Terapi hipervitaminosis I diet rendah kalsium, pemberian glukokortikoid, vigorous fluid
support.

Farmakokinetik:
• Biasanya diberikan peroral I absorbsi cukup.
• Vitamin D, dan D, diabsorbsi dg baik, tetapi vit D, lebih efisien.
• Empedu berperan penting pd proses absorbsi.
• Vit D dim plasma berikatan dg vit D-binding protein, a-globulin spesifik.
• Metabolisme di hepar
• Ekskresi utama via empedu.

Therapeutic Uses:
• Profilaksis dan terapi nutrisi pd penyakit tulang
* Terapi hipoparatiroidismus
* Pencegahan dan terapi osteoporosis.
Defisiensi:
Deformasi pembentukan skeleton, Kifoskoliosis, bengkok apertura thoraks

VITAMIN K
Farmakokinetik
•• Absorbsi bervariasi,
phylloquinone
dan
menaquinone absorbsi pd intestinal cukup ketika
terdapat garam empedu.
• Setelah diabsorbsi keduanya terkonsentrasi di
hepar dan disimpan dalam bentuk 10 % berupa
phylloquinone(k1) dan 90 % berupa menaquinone (k2)
• Phylloquinone cepat dimetabolisme mjd metabolit
polar dan diekskresi via empedu dan urin.
• Dari hati Vitamin K diangkut oleh lipoprotein VLDL
di dalam plasma ke sel-sel tubuh

Defisiensi:
• Manifestasi klinik
epistaksis, hematuria,
perdarahan GIT dan
perdarahan
DOS
operasi.
• defisiensi vit K terkait
de rendahnya densitas
mineral tulang dan
fraktur

.Defisiensi
Manifestasi
klinik
epistaksis, hematuria,
perdarahan
GIT dan
perdarahan
pos
operasi.
• defisiensi vit K terkait
dg rendahnya densitas
mineral
tulang
dan
fraktur.

Therapeutic Uses
• Memperbaiki perdarahan terkait defisiensi vit K dan kecenderungan defisiensi protrombin.
• Obat yg menginduksi hipoprottrombinemia. Warfarin (antikoagulan) merupakan kompetitif
antagonis vit K dan memepengaruhi biosintesis protrombin, factor
VII, IX dan
Toxicity
• Phylloquinone dan menaquinone tdk toksik pd hewan.
• Tetapi menadione dan derivatnya (vit K sintetik) menyebabkan hemolitik anemia,
hiperbilirubinemia

VITAMIN E
Kimia:
• Paling aktif scr biologi adalah d-a-tocopherol.
• Senyawa sintetik dikenal all-rac-a-tocopherol. Senyawa vit E dipasarkan dim bentuk
tocopherol campuran.
Fungsi Fisiologis & Aksi Farmakologi:
• Sebagai antioksidan utk menurunkan radikal bebas g merusak membran sel.
* Asam lemak tidak jenuh ganda (PUFA/ Poly Unsaturated Fatty Acid), dapat menurunkan
penyerapan dan penggunaan vitamin E
•Peroxyl radical bereaksi dg vit E 1000 kali lebih cepat dari pada PUFA

Defisiensi:
• Sistem reproduksi U sterilitas pria dan wanita, aborsi, toxemia of pregnancy, gangguan
menstruasi, vaginitis, aktifitas seksual menurun
Sistem otot I myopati, distropis muskuler - tubuh tidak bertenaga
• deposit lemak yang tidak normal di otot
• perubahan degenerasi di hati dan tot, kulit kering, dan peningkatan resiko kanker.
• Sistem hematopoetik I anemia (abnormal hematopoiesis, wkt hidup eritrosit pendek)

Farmakokinetika:
• Absorbsi pd GIT sama spt vitamin yg larut lemak lain, tergantung keberadaan garam
empedu.
• Vitamin E disimpan terutama dalam jaringan adiposa, otot hati
* Distribusi ke seluruh jaringan melalui saluran, tokoferol bergabung dengan lipoprotein
terutamaVLDL
• 80% dari dosis intravena diekskresi oleh hear lebih dari seminggu
Metabolit dim urin I asam tokoferonik glukuronida dan y-lakton.
Therapeutic Uses
Defisiensi vitamin E (aborsi berulang, distropia otot, dan
kardiomyopati, distropi axon)

Asam ascorbat (Vit.C)


Farmakokinetik:
Diserap baik pd usus via proses g bergantung energi, dpt jenuh tergantung dosis.
• Distribusi merata seluruh jaringan.
• Vitamin C dikeluarkan dr tubuh mll urine dim bentuk dydroaskorbat, ketogulonate, askorbat
2 sulfate, asam oksalat
Defisiensi:
Sariawan, Gingivitis, Anemia, Iritasi, Perdarahan di bawah periosteum tulang panjang,
Hematom

Therapeutic uses:
• Sariawan
• Idiopatik
methemoglobinemia
• Antioksidan
• Proteksi katarak terkait umur.
Toxicity:
• Dosis besar (megadosage) mengakibatkan batu ginjal krn ekskresi
Oksalat
meningkat.

Vitamin B Complex
Vitamin B, (thiamine, tiamin)
Vitamin B, (riboflavin)
Vitamin B, (niacin, niacinamide, niasin, niasinamida)
Vitamin B, (pantothenic acid, asam pantotenat)
Vitamin B6 (pyridoxine, pyridoxal, or pyridoxamine, or pyridoxine hydrochloride, piridoksin)
• Vitamin B, (biotin)
• Vitamin B. (folic acid, asam folat)
• Vitamin B,, (berbagai jenis kobalamin (cobalamins); yang paling umum sianokobalamin
(cyanocobalamin)

Chemistry
Thiamine
(B,) • mengandung
2
cincin
heterosiklik: pirimidine + nucleus thiazole g dihubungkan dg jembatan methylene.
Aksi Farmakologi:
- Dosis terapi maupun dosis besar tidak menunjukkan efek g dpt dilihat.
- Pemberian jangka panjang U hipersensitifitas (jarang)

Fungsi Fisiologis:
• Kompenen vit B-kompleks I reaksi penting pd metabolisme intermedier.
• Thiamine pyrophosphate (aktif) lIsbg koenzime pd metab karbohidrat.
• kofaktor untuk beberapa enzim yang terlibat dalam metabolisme energi
• Enzim ini meliputi mitochondrial pyruvate dehydrogenase, a-ketoglutarate dehydrogenase
kompleks, dan transketolase yang cytosolic

Symptom Defisiensi:
Beri-beri, dry beriberi (terkait sistem syaraf);
wet beriberi (terkait sistem kardiovaskuler).
* Symptom kardiovaskuler
I palpitasi, takikardia.
Therapeutic Uses:
Alcoholic neuritis, beriberi,
Subacute necrotizing encephalomyelopathy,
Cardiovascular disease,
Gastrointestinal disease,
Neuritis of pregnancy

Riboflavin (B2)
Kimia:
• Riboflavin (B,) krn mengandung ribose pd strukturnya
• Riboflavin dim menjalankan fungsinya akan diubah menjadi; flavin mononucleotide (FMN)
dan atau flavin adenin dinucleotide (FAD).
• Organ hati menyimpan riboflavin terbesar, yaitu 1/3 dari total riboflavin dalam tubuh.

Aksi farmakologi:
• Tidak ada efek farmakologis g dpt dilihat sti pemberian oral atau parenteral.
Fungsi Fisiologis:
• FMN dan FAD mrp bentuk aktif riboflavin yg berperan sbg koenzim yg berperan penting
pada metabolisme.

Farmakokinetik :
• Absorbsi GIT bagian atas via transport spesifik, yg melibatkan riboflavin md FMN.
. Riboflavin diubah mid FMN oleh flavokinase
• selanjutnya masuk ke saluran darah dan bergabung dengan albumin plasma
. FMN oleh hati dikonversi meniadi FAD
• Riboflavin yang disimpan dalam bentuk FMN dan FAD lebih besar daripada bentuk
riboflavin bebas
• Ekskresi via urin, dan jika dosis berlebih sebagian diekskresi via feses.

Therapeutic Uses:
• Riboflavin defisiensi.
• Pada penelitian, riboflavin dosis tinggi juga menurunkan migrain scr signifikan.

Niacin (B3)
Kimia:
• As nikotinat (Niasin) berfungsi dim tubuh setelah diubah mid nicotinamide adenine
dinucleotide (NAD) atau nicotinamide adenine dinucleotide phosphate (NADP).
Fungsi Fisiologis
Sbg ko-enzim g berperan penting pd metabolisme
Aksi Farmakologi
• Dosis besar biasanya digunakan hiperlipoproteinemia.
utk terapi
. Efek toksik as nikotinat biasanya flushing, pruritus, gastrointestinal distress, hepatotoksik,
dan aktivasi peptic ulcer.

Symptoms of deficiency
• Pellagra (kulit kasar) dg
symptom dermatitis
• Simptom utama pd GIT I stomatitis, enteritis dan diare. Salivasi, mual dan muntah juga
umum.
• Simptom CNS I sakit kepala, pusing, insomnia, depresi dan gangguan memori.

Pantothenic Acid (B5)


kimia:
• Pantotenate terdiri dari pantoic acid yg berikatan
dg B-alanin.
• Dim tubuh diubah mid 4'-phosphonantetheine dan berikatan dg cysteamine g lebih lanjut
akan membentuk coenzyme A atau acyl carrier protein.
• Mikroflora Usus mempunyai kapasitas mensintesa
asam pantothenat
Pharmacological actions
. As pantotenat tok menunjukan aksi farmakologi g nyata.

Physiological functions
* Coenzyme A stg kofaktor dari berbagai reaksi g dikatalisis deh enzim, spt pd metab
karbohidrat, degradasi asam lemak.
- Coenzyme A juga berperan pal modificasi pos translasional
protein.
Symptoms of deficiency
- Degenerasi neuromuskuler
- Insufisiensi adrendkortikal

Phramacokinetics
● Diserap dg baik pd GIT.
● Distribusi di seluruh jaringan
● ekskresi yabg utama melalui urin

Pyridoxine (B6)
Fungsi Fisiologis :
• Sebagai koenzim; pyridoxal phosphate terlibat dim metabolisme as amino spt
dekarboksilasi, transaminasi dan rasemisasi.
Symptom Deficiency:
• Lesi pd kulit di sekitar mata, hidung, mulut g kemudian dikuti glositis dan stomatitis.
• CNS l seizure, neuritis perifer.
• Erythropoiesis

Farmakokinetik:
* Cepat diabsorbsi GIT
• Pyridoxal phosphate (bentuk aktf)
U >=60% vit B. yg ada dim
sirkulasi.
• Metabolisme di hepar
•diekskresikan dalam urin.
Therapeutic Uses:
• Syndroma defisiensi pyridoxine
sangat jarang
• Merupakan komponen dari vit B.
kompleks.

Biotin (B7)
Kimia
. Tiga bentuk biotin : biocytin (E-
biotinyt-L-tysine), Ddan L
sulfoxide biotin.
• Ketiganya tdpt pd bahan alam.
Pharmacological actions
* Toksisitan km biotin blm pernah
dilaporkan meskjoun dim
pemberian jumlah besar.

Physiological functions
- Sebagai cofactor pd karboksilasi enzimatik dari empat substrat; piruvat, acetyl coenzyme
A, propiony Co, dan 3-methylcrotony! CoA
- Substrat tsb penting pd metabolisme karbohidrat.
Symptoms of deficiency
• dermatitis, atrophic glositis, hiperestesia, nyeri otot, anoreksia, anemia ringan dan
perubahan ECG.

Phramacokinetics
- Mudah diserap GIT
• Ekskresi via urin dim bentuk tok berubah dan sbg metabolit bis-norbiotin dan biotin
suffoxide.
Therapeutic uses
. Dosis besar utk terapi infantile seborhea
• Perubahan genetic enzim yg bergantung biotin
• Pasien yg menerima nutrisi sor parenteral dim jangka panjang.

Asam Folat (Bg)


* Asam folat (pteroy|monoglutamic acid) -> dikonversi menjadi dihydrofolic acid dalam hati
• Berperan pada proses penting seperti sintesis nukleotida, perbaikan DNA, berperan
sebagai kofaktor, berperan pada pembelahan sel yang cepat dan pertumbuhan, dan
mencegah anemia
• Kekurangan folat menyebabkan masalah pada saat perkembangan embrio

MINERAL
• Bahan anorganik yang dibutuhkan untuk tubuh untuk metabolisme serta u/ pembentukan
tulang & gigi
* Diperoleh dari makanan (tubuh tidak dpt memproduksi
- Berdasar jumlah yang dibutuhkan tubuh: dibagi mikroelemen dan makro elemen
• Makro: Kalsium, Fosfor, Magnesium, Kalium, Natrium, Klorida, Sulfur
• Mikro : Kromium , Mangan, Kobalt, Molibden, Tembaga, Selenium, Yodium, Seng, Besi,
Fluor

Fungsi
• Sebagai katalist berbagai reaksi biokimawi dim tubuh
• Transmisi sinyal / pesan pd sel saraf
• Produksi hormon
• Pencernaan dan penggunaan makanan
- Bagian dari organ vital spt tulang, darah, gigi

Kalsium (Ca)
* Merupakan mineral yang sulit diperoleh dari makanan kita sehari-hari
• Berfungsi:
• Kontraksi otot
• Secondary messenger
• Pembentukan tulang dan otot
• Koagulasi darah
• Pemecahan glikogen dan aktivator siklus kreb
• Untuk melakukan kontraksi -> otot membutuhkan
ATP (dim myofibril)
• Tapi yang menstimulasi terjadinya kontraksi = Ca

Potasium/Kalium (K)
• Merupakan mineral esensial dan byk dikenal
sbg elektrolit
• Fungsi tubuh -> normal = tergantung
konsentrasi K di dim dan luar sel
• Berfungsi sebagai
* Menjaga potensial membran sel
• Kofaktor ensim
• Sbg kofaktor : contoh : pyruvat kinase
(metabolisme karbohidrat)

Potasium/Kalium (K)
• Menjaga potensial membran
. K - kation utama di dalam sel, N - kation utama di
luar sel
• K di dlm sel : 30 x Ibh tinggi dibanding luar sel
• Na di luar sel : 10 X Ibh tinggi dibanding dim sel
• Perbedaan konsentrasi = gradien elektrokimiawi membran - potensial membran
" Potensial membran penting dalam ->
penyampaian sinyal untuk komunikasi antar sel :
sel saraf

Natrium (Na)
• Sumber: buahzan, sayurzan misal pisang
-Fungsi: kation utama dim cairan intrasel, fungsi saraf dan otot, u/ kerja enzim
• Hipokalemia : pd kerusakan sel, muntah, diare, pemakaian diuretik kuat tanda :
mual/muntah, aritmia, kembung, otot paralisis
• Hiperkalemia : pd insufisiensi ginjal tanda : aritmia, mual, kejang perut, oliguria

Magnesium (Mg)
merupakan kation bivalent = cenderung berfungsi sebagai
"chelator"
• lebih banyak ditemukan di intraseluler sel daripada di serum darah.
• Mineral penting, selain Ca dan fosfor
• Di intraseluler sel -> sering ditemukan berikatan dengan
ATP = berperan sebagai kofaktor
Unsur pembentuk tulang kofaktor enzim
ATP yang berikatan dengan Mg = merupakan substrat yang
lebih efektif bagi ensim - ensim yang membutuhkan ATP.

Anda mungkin juga menyukai