Anda di halaman 1dari 145

KEBUTUHAN

VITAMIN

Sangat
bervariasi
diantara
spesies
Kemampuan
Ada tidaknya
mensintesa
suatu
vitamin
tertentu

mikroorganis
ma di dalam
saluran
cerna

Susun
an
pakan
Umur, jenis
kelamin

Meskipun dapat dibentuk tubuh, namun kecepatan


pembentukannya sangat kecil sehingga jumlah yang
terbentuk tidak dapat memenuhi kebutuhan tubuh

Oleh karenanya tubuh harus


memperoleh vitamin dari
makanan sehari hari

Untuk mengatur
metabolisma,mengubah KH
dan lemak menjadi energi
dan pembentukan tulang dan
jaringan

KLASIFIKASI VITAMIN: LARUT


AIR
Tidak

disimpan di
dalam
tubuh

PRAKOENZI
M

Tidak
beracun
LARUT AIR
Dieksresi
dalam urine
Kelompok
vit B dan C

KLASIFIKASI VITAMIN: LARUT LEMAK


Dapat disimpan di
dalam tubuh

ALOSTERIN

LARUT LEMAK

Pemberian terlalu
banyak akan
tersimpan di dalam
tubuh dan terjadi
hipervitaminoisis
Kekurangan:
defisiensi

Kelompok vit
A,D,E,K

Important Vitamins

Vitamin

Function

Source

Supports vision, skin, bone and


tooth growth, immunity and
reproduction

mango, broccoli, butternut


squash, carrots, tomato
juice, sweet potatoes,
pumpkin, beef liver

Collagen synthesis, amino acid


metabolism, helps iron
absorption, antioxidant

Fruits and vegetables

Promotes bone mineralization

Self-synthesis milk, egg


yolk, liver, fatty fish

B12
(kobalamin)

New cell synthesis, Breaking


down fatty acids / amino acids,
nerve cell maintenance

Meats, poultry, fish,


shellfish, milk, eggs

Antioxidant, regulation of
oxidation reactions, supports cell
membrane stabilization

Shrimp, cod, wheat


germ, tofu,
polyunsaturated
vegetable oils, sweet
potatoes,

Synthesis of blood-clotting
proteins, regulates blood calcium

Liver, leafy green vegetables,


spinach, broccoli, cabbage,
5

A
Retinol

C
Ascorbic Acid

Water Soluble Vitamins


Water soluble vitamins usually contain
hydrogen attached to electronegative atoms
such as oxygen or nitrogen.
They easily form hydrogen bonds with water
molecules.
Water soluble vitamins do not accumulate in
the body, so regular supplies are necessary

Water Soluble Vitamins


Examples of water soluble vitamins

Vitamin C
Vitamin B1 (Thiamine)

PENGGUNAAN
Dari sudut pandang medis regular,
penggunaan vitamin tambahan
hanya dibenarkan pada keadaan
kekurangan
Kebutuhanmeningkat
Atau selama minum obat tertentu

LANSIA/Hewan Tua
Fungsi kognitif dari
otak (konsentrasi,
igatan, kreativitas,
daya belajar)
mengalami
kemunduran akibat
proses menua dari
sel-sel otak dan
kemunduran
transmisi impuls
antara sel-sel saraf

Perubahan mukosa dan


jonjot usus (vili) :
resorbsi vitamin dan
elemen dari makanan
ke dalam darah
seringkali berkurang:
defesiensi mikronutrien
Terapi multivitamin
secar teratur
Kelompok B kompleks :
prekursor dari
neorotransmiter di otak

KEBUTUHAN MENINGKAT
Kehamilan/
kebuntingan (asam
folat, multivitamin
Anak anak/ masa
pertumbuhan:
vitamin A dan D, bayi
3 bulan ( vit K yang
belum terbentuk oleh
bakteri usus dan
kurang terdapat
dalam ASI

Vegetarian (Vit B12: pada


hewan)
Pelansingan
( Multivitamin)
Perokok dan olahragawan
berat (B kompleks, vit
A,C,E akibat oksidatif
stress berhubung
penggunaan lebih tinggi
Pembedahan, radiasi
sinar X dan stress (vit A,C
dan E)

PASIEN KRONIS DAN PEMAKAIAN


OBAT
Diabetes, COPD dan Parkinson,
stress oksidatif 9kelebihan
radikal bebas) dapat merusak
jaringan sehingga
memperburuk jalannya
penyakit
Terapi: vitamin yang optimal
(antioksidan) (Vit A, C dan E)
Obat obat yang digunakan
secara menahun dapat
mengganggu resorbsi, sintesa,
penimbunan atau eksresi
vitamin tertentu seperti INH ,
hidralazin, dan penisilamin)
suatu zat antagonis-piridoksin

Tetrasiklin: mengganggu
sintesa vitamin B2,B5,
biotin dan vitamin K3 oleh
flora usus
Obat obat lain: laksansia,
antikonvulsi,kemoterpaeu
tika, analgetika, sdativa
dan diuretika
Obat obat mengurangi
nafsu makan,
menimbulkan mual, sakit
lambung,diare atau
obstipasi

SECARA PREVENTIF
Vitamin A,C,dan E,
mineral
magnesium dan
dan selenium
berdaya
melindungi PJP dan
kanker
Resiko infark
jantung: dikurangi
dengan pemebrian
vitamin E, mineral
magnesium

Asam folat tungal


atau terkombinasi
dengan vitamin B6
dan B12
memperkecil PJP

SUPLESI VITAMIN
Jumlah nutrient
yang terkandung di
dalam diet yang
dianjurkan
sebagian tdk
terpenuhi karena
berbagai sebab
Pemasukan nutrien
dibawah
rekomendasi RDA
seperti Vitamin B6,
Iodium dan Selen

Karena kandungan
nutrien tersebut
dalam bahan
makanan sangat
bervariasi dan
tergantung dari
tanah
pertumbuhannya
Maka suplesi
nutrien perlu
diberikan

Keamanan penggunaan
vitamin
Vitamin A: diatas 2x106dan
secara kronis di atas 10.000 U
sehari dapat menimbulkan
antara lainpada darah dan
mata, pembesaran hati dan
limpa
Vitamin D: di atas dosis
50.000 U sehari secara
kronis : hipercalsimia dan
penghambatan pertumbuhan
pada anak anak
Vitamin B6: dosis tinggi untuk
jangka waktu lama
menimbulkan kerusakan pada
sistem saraf (Neuropati)

Asam folat: diatas


dosis 1 mg/hari:
menyebabkan
kekurangan vitamin
B12
Vitamin C dalam
dosis tinggi diatas 1
g/hari : batu ginjal ,
pembentukan asam
oksalat berlebihan

Penggolongan Vitamin:
HIDROFIL
Vitamin B, C dan flavonoida
11 zat: B1, B2,B3,B5,B6, B11,B12,
biotin,cholin,inositol dan asam para
amino-benzoat (PABA).
Terapi alternatif: Vitamin B15 dan
B17

Sediaan vitamin B-kompleks


Karena vitamin B
banyak bersumber
dari makanan yang
sama, sehingga
timbul dofisiensi
multipel
Asam folat jangan
diberikan langsung
pada sediaan
karena
mempersulit
diagnosa anemia

Terlambatnya
pemberian vitamin
B12 menimbulkan
gangguan pada
saraf yang
irreversibel
Vit B : ragi,
bersaman dengan
zat zat karbohidrat,
protein dan enzim

Sediaan vitamin hidrofil


Flavonoid:
quecertin,
genistein, rutin,
hesperidin dll)
Zat zat nabati
(metabolit
skunder): teh,
bawang, sayur
mayur dan buahbuahan, terutama
berwarna merah,
jingga, kuning atau

Semua flavonoida
mudah diserap
oleh usus,
eksresinya lewat
kemih dan tinja
Tidak bersifat
akumulatif

Vitamin LIPOFIL
Zat ini larut dalam
lemak dan diserap
dengan lemak,
kemudian melalui
sistem limfe masuk ke
dalam darah dengan
lipoprotein tertentu
Gangguan pada
pencernaan lemak
seperti kekurangan
asam empedu,
mengurangi resorbsinya

Eksresi berlangsung
lambat (waktu paruh
yang panjang) sehingga
terakumulasi dan efek
toksis
Hati dan jaringa lemak
dapat menimbun zat zat
ini dalam jumlah besar,
maka gejala defisiensi
baru menjadi nyata
setelah lebih sdari 1
tahun, kecuali vitamin K
(lebih cepat)

TOKSISITAS
Pada umumnya
toksisitas vitamin adalah
rendah sekali terutama
zat zat yang larut air
dan pada kadar darah
tertentu dieksresikan
melalui kemih
Vitamin lipofil bersifat
kumulasi dan
mengakibatkan efek
samping , seperti A dan
D

Hanya pada
megadose dari
vitamin B6 bersifat
neurotoksik dan
merusak saraf
perifer
Asam folat, seng,
selen sdan yodium
indeks terapinya
sempit

TOKSISITAS
Vit A: penggunaan lama dan di atas
50,000 IU/hari : hiperosteosis dengan
rasa nyeri dari tulang kaki, malaise,
nyeri kepala,/sendi, pusing, demam,
keluhan lambung-usus, kerusakan
pada hati dan perubahan di kulit
Di atas 8000 U : teratotegn

TOKSISITAS
Vitamin D pada dosis
tinggi 50.000 100.000
IU kolekalsiferol/hari
dewasa, anak-anak 10004000 U : intoksikasi
Hiperkalsiemia akibat
terlarutnya kalsium dari
skelet dengan endapan
kalsium fosfat di pelbagai
organ (kornea,pembuluh,
jantung,
ginjal,lambung,paru-paru
dan sendi)

Osteoporos,
penghambtan
pertumbuhan anakanak
Aritmia, nyeri otot
dan sendi, gangguan
lambung usus dan
fungsi ginjal, rasa
lemah dan letih
Kerusakan pada janin

KELOMPOK VITAMIN A
Kebutuhan sehari hari vit A terpenuhi
oleh karotenoida (Provitamin A) yakni
kompleks dari 2 molekul retinol dalam
usus diuraikan menjadi vitamin aktif
Provitamin A banyak terdapat pada
sayuran hijau tua, kol dan berbagai
pigmen kuning-jingga dari banyak
buah dan sayur: wortel, tomat, lemak
susu dan kuning telur

KELOMPOK VITAMIN A
Retinol: vitamin A, axeroftol
Resopsi di usus cepat dalam
larutan emulsi homogen
Zat terikat pada retinol
binding protein
Sebagian dioksidasi menjadi
retinal dan asam retinoat
yang bersama sama
glukoronidanya dieksresikan
lewat urin dan tinja
Sebagian retinol ditimbun
dalam hati yang cukup
kebutuhan 7-8 bulan

Fungsi: untuk sintesa


rodopsin: suatu pigmen
fotosensitif yang terurau
oleh cahaya dan
memungkinkan untuk
melihat pada keadaan gelap
Pada jaringan: mensitimulasi
sintesis RNA, glukoprotein
dan kortikosteroid,
terpeliharanya keutuhan selsel epitel dan mukosa
Anak: menstimulasi
pertumbuhan dan
perkembangan tulang

DEFISIENSI vitamin A
Defesiensi: tidak sering
terjadi, kecuali pada diet
yang kurang bervariasi
Skunder: pada defisiensi
protein (kwashiorkor)
Bila terjadi kekurangan
vitamin A di dalam
makanan, maka
persediaan di dalam hati
masih mencukupi untuk
7 -8 bulan

Namun pada bayi baru


lahiR; tidak memiliki
cadangan ini sehingga
diperlukan asupan
Defisiensinya: buta
malam,
xeroftalmia( kornea
mengering dan
mengeras), hiperkeratosis
(pembentukan selaput
tanduk berlebihan),
atrofia, penghambatan
pertumbuhan

PENGGUNAAN VIT. A

Penggunaan:
Buta malam
Profilaksis kwashiorkor
Pemberian rutin pada
pregnant, laktasi dan
bayi sampai usia 6
tahun
Terapi kanker pada paru
paru dan saluran cerna
yang bertindak sebagai
anti-promotor
karsinogen

Efek toksis; megadose


diatas 100.000 U sehari
secara kronis
Mual, muntah, kulit
bersisik (Squamation),
halunisasi,gatal gatal,
rambut rontok,
persendian nyeri, keainan
darah dan mata, serta
gangguan pertumbuhan
Teratogen diatas 25.000
Ui (maksimal 8000 UI

SUMBER VITAMIN A
OLEUM IECORIS ASELLI ( minyak
ikan, levertraan) dari hati ikan segar
Gadus morhua (COD, kabeljauw)
Kandungan vitamin A, D3 omega 3
Obat pencegah rachitis, menurunkan
kadar kolesterol
Salap: luka bakar dan luka infeksi

Kelompok Vitamin A:
Karotenoida
Pigmen alamiah kuning, ingga
dan merah yang terdapat
dalam sayuran, buah-buahan
dan kembang
Ada 100 senyawa: alfa, beta
dan gamma karoten (lutein,
zeaxanthin dan cryptoxanthin)
Cartotene ini dan prekursor
karotenoid yang dikonversi
menjadi vitamin A pada
hewan. Vitamin A dan beta
karoten berperan dalam
perlindungan penyakit dan
fungsi sistem kekebalan tubuh.

1. beta-karoten
(Carotaben): provitamin
A : algae laut Dunaliella
salina
2. Retinoida: derivat
retinol : penyakit kulit,
acne
3. Tretinoin:
comedo:acne yg hebat
4. isotretinoin: Acne:oral
5. Acitretin: psoriasis

Fungsi vitaminA pada ternak


kambing dan sapi

adalah untuk mencegah masalah kesehatan mata,


meningkatkan sistem imun, juga berperan penting
dalam pertumbuhan & perkembangan sel serta
menjaga kesehatan kulit.
Penyakit yang ditimbulkan pd hewan ternak akibat
kekurangan vitamin A :
Gangguan atau kurangnya fungsi pada mata ternak
sapi dan kambing, infeksi saluran pernapasan pada
ternak, menurunnya daya tahan tubuh ternak, kulit
dan bulu ternak yang tidak sehat, dan lain-lain.

KELOMPOK VITAMIN B
Terdiri dari 11 senyawa
Berbeda struktur
kimiawi dan kegiatan
biologisnya
Zat zat ini
dikelompokkan bersama
karena diisolasi dari
simber yang sama
Kebanyakan berfungsi
sebagai ko-enzim pada
meta. KH, lemak, asam
amino

Sindroma defisiensi
: tiamin, riboflavin,
piridoksin,nikotina
mida,asam folat da
sianokobalamin.
Kelompok Bkompleks tidak
menujjukkan gejala
defisiensi pada
manusia

KELOMPOK VITAMIN B : Tiamin


Tiamin:aneurin, vitamin B1
Sumber: kulit luar gandum,
organ hati, ginjal, otak
Dalam tubuh: bekerja dalam
bentuk aktifnya tiamin pirofosfat
(ko_karboksilase): koenzim pada
met KH dan pembentukan energi
dan insulin
Menstimulasi pembentukan
eritrosit, regulasi ritme jantung,
berfungi pada susunan saraf
Resorbsi: maksimal pada
penggunaan oral, diserap ke
semua organ dengan
konsentrasi terbesar di hati,
ginjal, jantung dan otak

Pada dosis tinggi tidak toksis


karena diekresikan via urin
Sebagian disintesa oleh flora
usus
Defisiensi : Biri Biri (manusia),
polyneuritis pada unggas
Ruminansia dan kebanyakan
hewan mamalia umumnya
tidak membutuhkan tambahan
tiamin di dalam ransumnya
karena mikroorganisma di
dalam saluran cerna
mensintesa lebih banyak
tiamin dari yang dibutuhkan
oleh hewan tersebut

KELOMPOK VITAMIN B : RIBOFLAVIN


Riboflavin :laktoflavin,
vitamin B2
Vitamin berwarna kuning,
banyak pada susu, daging,
telur, sayur-mayur, ragi, roti
whole grain
Dalam tubuh: riboflavin
diubah menjadi 2 ko enzim :
riboflavin mononukelotida,
FMN lalu di dalam hati
menjadi FAD (flavin adenindinukleotida)
Kedua flavoprotein ini
sebagai koenzim yang
esensial pada sintesa
glutation

Pada riboflavin mengandung


mangan dalam xantioksidase
untuk pemeliharaan kesehatan
kulit (bibir), mata, otot dan tulang
Defisiensi: jarang, karena tubuh
hanya memerlukan sedikit sekali
Penggunaan klorpromazin dan
antidepepresi trisiklik
mengakibatkan kekurangan vit
B2 krena terganggunya sistem
transport
Mikroorganisme usus dari rumen
dapat mensintesa ribovlavin
dalam jumlah cukup, kecuali
pada anak anak sapi apabila
tidak mempunyai
mikroorganisme di dalam
rumennya.

KELOMPOK VITAMIN B : NIACIN


Nikotinamida: niasinamida, PP
faktor, vitamin B3
Sumber: daging, hati, ginjal,ayam,
ikan,gandun, kacang-kacangan
dan kopi (asam nikotinat:niasin)
yang dalam hati diubah menjadi
niasinamida dan zat aktifnya NAD
(niasin-adenin-dinukleotida),
dedak padi, biji bunga matahari
2 ko-enzim pada proses reduksioksidasi (pernapasan sel,
glikolisis,sintesa lipida)
Niasinamida dapat disintesis oleh
tubuh sendiri dengan triptophan
dari makanan sebagai bahan
dasarnya dimana 60 mg
triptophan menghasilkan 1 mg vit.
B3

Fungsi: untuk pengubahan triptophan


menjadi serotonin
B3 merupakan komponen bersama
logam dari GFT (glucose tolerance
Factor) yang esensial untuk kerja
insulin
Meperbaiki sel beta pankreas
Anak anak sapi mensintesa niacin
meskipun belum memiliki bakteri
rumen
Kekurangan vit B3 menimbulkan
klebihan triptophan di otak dengan
gejala jiwa dan prilaku, Terapi
alternatif: schizofrenia ,
Pellagra(Manusia), black tongue pada
anjing , semua fungsi tubuh menurun
dengan kurangnya pembenetukan ATP,
gangguan pencernaan , kelemahan
otot merupakan pertanda awal disertai
pembengkakan lidah dan dermatitis

KELOMPOK VITAMIN B: Asam pantotenat


Asam pantotenat: vitamin
B5
Terdapat dalam semua
jaringan tubuh dan
praktis dalam segala
macam bahan makanan
Dapat disintesa olef flora
usus
Bagian dari ko-enzim A
untuk sintesa KH, Lemak,
Protein, sintesa kolesterl
dan hormon steroida,
untuk proses
pembentukan asetilkolin

Defisiensi: dengan
gejala dermatitis,
terhambatnya
pertumbuhan, rontoknya
rambut, lesion pada
berbagai organ akibat
oksidasi lemak dan
karbohidrat yang tidak
berjalan dengan
sempurna
Asam pantotenat
disintesa oleh
mikroorganisma rumen
di usus

KELOMPOK VITAMIN B: PIRIDOKSIN


Piridoksin:Adermin, vit B6
Sumber: daging, hati, ginjal,
telur, gandum,kacang kedele,
dan biji-bijian
Dikenal dalam bentuk alkohol,
alkdehida dan amin yakni
piridoksin, piridoksal, dan
piridoksamin
Di dalam hati: vitamin B6
dengan bantuan ko-faktor
riboflavin dan magnesium
diubah menjadi zat aktifnya
piridoksal-5-fosfat (P5P)
berperan pada koenzim met
protein dan asam amino,
pengubahan triptophan menjadi
serotonon, sintesa GABA

Defisiensi: jarang terjadi


(Manusia), pertumbuhan
yang terhambat, dermatitis
dan anemia
Terapi jangka panjang INH,
hidralazin, penisilamin
Penggunaan: keadaan
defisiensi, depresi (mualmual), berkurangnya
serotonin otak,menurunkan
kadar homocystein pada
PJP, premenstrual syndrome,
schizopherenia (manusia)
Piridoksin disintesa oleh
mikroorganisma usus
maupun rumen

KELOMPOK VITAMIN B
:BIOTIN
Biotin: viamin B7,
vitamin H
Banyak terdapat
dalam buah
Dapat disintesa flora
usus
Berfungsi sebagai
koenzim reaksi
transkarboksilasi untk
met. KH, Lemak dan
protein

Kontraindikasi: konsumsi
telur mentah (avidin
pada putih telur) yang
mengikat biotin, shg
terjadi defisiensi biotin
defisiensi biotin:
rontoknya rambut,
turunnya berat badan
dan pada ayam
menyebabkan kematian
dan perubahan skletal
pada anak ayam

KELOMPOK VITAMIN B: ASAM FOLAT


Asam folat:vitamin
B11. folic acid,
folacin
Sumber: gandum,
sayuran hijau
(buncis), kelapa,
daging, ikan, ragi
dan hati
Penggunaan :
anemia
megaloblaster
akibat defisinsi
folat, obat

Preventif:
mencegah spina
bifida pada
bayi,PJP, kanker
kolon
Parasit di dalam
tubuh: mengurangi
absorbsi asam folat

KELOMPOK VITAMIN B: KOBALAMIN


Sianokobalamin: vitamin
B12, ekstrinsik faktor
Didalam tubuh terutama
dalam bentuk hidrokso-metil
dan adenosilkobalamin
Penggunaan:laktasi,
kehamilan, defesiensi
Defisiensi kobalamin; anemia
karena sel sel darah merah
yang tidak dapat matang,
menyebabkan demylinasi
serta degenerasi yang
irreversibel dari korde spinal

Asam orotat: vitamin B13


Derivat diketopirimidin yang
mulanya ditemukan pada air
susu sapi yang sudah
dikeluarkan protein, lemak dan
laktosanya (Whey), juga pada
susu kambing dan domba, Asi
sangat sedikit
Meningkatkan sintesa Dna, RNA
dan mempercepat
pertumbuhan.
Sebagai suplement untuk
menstimulasi pertumbuhan
anak sapi bersamasama
metionin
Tidak efektif pada manusia

KELOMPOK VITAMIN B
Asam pengamat
:Vitamin B15
Terdapat dalam dedak
beras dan gandum,
ragi bir dan biji abrikos
Berfungsi sebagai
donor metil,
menurunkan kolesterol,
menstimulasi
pernapasan
Vitamin ajaib

Amygdalin:Vitamin B17,
amygdaloside, laetril
Suatu glikosida terdiri dari
mandelatnitril dengan 2
molekul glukosa
Banyak pada biji jenis
rosaceae
Diuraikan di dalam tubuh
menjadi asam sianiada
(HCN) sehingga toksik
Sebagai vitamin masih
diragukan

Kelompok vitamin C
Vitamin C: Askorbat
Sumber: sayur mayur, jenis sitrus,
sedikit pada susu sapi dan daging
Dalam tubuh banyak terdapat
dalam jaringan, termasuk darah
dan leukosit
Vitamin C mudah dioksidasi dan
dinaktifkan bila dimasak terlalu
lama
Resorpsi dari usus cepat dan
praktis sempurna (90%) tetapi
menurun pada dosis diatas 1 g
Dalam darah mudah dioksidasi
menjadi dehidroaskorbat, sebagian
kecil diromnak menjadi asam
aksalat dengan memecah ikatan C2
dan C3

Fungsi: kompleks dan


pembentukan kolagen,
menstimulasi sistem redoksnya
sebagai donor atau akseptor
elektron, sintesa kortikosteroida
dari kolesterol dalam anak ginjal
Efek samping: megadose: diare,
500 mg merusak DNA
Interkasi: konsumsi vit C
meningkatkan resopsi besi,
dengan Vit B12 efeknya
diperlemah sehingga dapat terjadi
defisiensi.
Beberapa tanaman dan hewan
dapat mensintesa vit C, kecuali
marmot, kera dan manusia harus
memperoleh vit C dari luar.

BIOFLAVONOIDA

Rutosida:
Kulit buah sitrus, paprika
Disebut juga vitamin P
Pada hewan untuk
memperkuat dinding
kapiler dan
meningkatkan
permeabilitasnya bagi
eritrosit
Genistein: Fytoestrogen
antioksidan

Quercetin: bawang,
buah apel dan teh
Antitumor,
antioksidan
Ekstrak teh hijau:
camelia sinensis
mengandung
catechin flavonoida
Pro-anthocyanidin:
OPC, pycnogenol

Kelompok Vitamin D
Mencakup ergokalsiferol
(D2), kolekalsiferol (D3
alamiah) dan beberapa
turunananya yang
semuanya meimiliki rumus
steroid
Vit D dibentuk dalam tubuh
dari provitamin ergosterol
seperti pada ragi
Vit D3 banyak pada ikan
lemak dan minyak ikan
COD dan relatif sedikit
pada susu, kuning telur dan
hati

Pada kulit terdapat


provitamin 7dehidrokolesterol yang
dibawah pengaruh sinar UV
diubah menjadi vit D3
Resorbsi di usus baik dan
melalui limfe memasuki
darah dalam bentuk
chylomikron
Metabolisma D2 dan D3
sejajar, kedua-duanya dalam
hati dihidroksilasi menjadi
senyawa 25-OH dan ditubuli
ginjal menjadi derivat 1,25
dihidroksinya

Kelompok vitamin D
Metbolit vit D yaitu
1,25-(OH)2D2 dan
1,25-(OH)2D3
( kalsitriol)
bersama 24,25
(OH)2D3
merupakan bentuk
bioktif vitamin D
Khasiat:
menstimulasi
resorbsi aktig
kalsium dan fosfat

Bersama hormon
tiroid, kalsitonin
dan hormon
paratiroid
,parathormon
(PTH) menstimulasi
(pengeluaran dan
terlarutnya kalsium
dari tulang ke
darah) dengan
hasil akhir kadar
Ca dan fosfat
darah meningkat

Kelompok vitamin D
Vit D berperanan penting pada regulasi
fungsi sistem-imun
Defisiensi menyebabkan berkurangnya
resorpsi Ca dan P yang enting sekali bagi
pembentukan kerangka. Akibatnya
jaringan tulang diganti oleh tulang rawan
yang lebih lunak sehingga mudah bengko
dan menyebakan deformasi setempat
(Rachitis) pada anak anak dan
osteomalacia pada yang tua

Vitamin D
Fungsi vitamin D pada ternak
kambing dan sapi adalah untuk
memperkuat tulang karena vitamin D
membantu penyerapan kalsium oleh
tubuh.
Penyakit yang ditimbulkan akibat
kekurangan vitamin D :
pertumbuhan gigi dan tulang yang tidak
maksimal pda ternak sehingga gigi dan
tulang akan lebih mudah rusak .

Kelompok vitamin E
D- Tokoferol: vitamin E
Berperan pada kofaktor
untuk sitokrom
reduktase pada otot
rangka dan otot jantung
Pada hewan tikus,
marmut dan hamster vit
E penting untuk
berlangsungnya
reproduksi yang normal
baik pada hewan jantan
maupun betina

Pada kuda, sapi dan


manusia; berfungsi
sebagai antioksidan
Defisiensi: degenerasi
epitel germinal pada
hewan jantan serta
resorbsi embrio pada
hewan betina
( mamalia)
Sumber: lemak,
minyak hewan atau
tanaman

Vitamin E
Vitamin E pada ternak sapi dan kambing
merupakan anti oksidan yang dapat
melindungi sel dari kerusakan. Vitamin E
juga penting untuk kesehatan sel darah
merah.
Penyakit yang ditimbulkan akibat
kekurangan vitamin E :
Gangguan pada system reproduksi ternak
sapi dan kambing betina, gangguan pada
saraf dan otot.

VITAMIN K
Penting untuk
pembentukan
protrombin serta
faktor VII, IX dan X
yang bersifat
essensial untuk
pembekuan darah.
Vitamin K dalam
bentuk
farnoquinone
dibuat oleh
mikroorganisma di

Defisiensi:
perdarahan

VITAMIN DAN MINERAL PADA KUCING


Kucing yang kekurangan vitamin dan mineral dalam diet
umumnya memiliki masa hidup yang lebih pendek.
Vitamin dan mineral dapat membantu memperkuat sistem
kekebalan tubuh kucing, yang memungkinkan mereka untuk
hidup lebih lama dan lebih lengkap.
Kucing menghabiskan hidup mereka dekat dengan tanah, dan
terus menerus terpapar bahan kimia beracun dari perawatan
kebun dan produk pembersih lantai. Harian vitamin dan mineral
suplemen membantu memperkuat internal kucing sehingga
mereka dapat melawan kontaminan.
Kucing dengan kekurangan vitamin dan mineral seringkali akan
memiliki mantel rambut miskin dan kulit. Indikasi lainnya
termasuk kelelahan dan jantung berdebar-debar. Kanker dan
penyakit kardiovaskular kadang-kadang dapat berkembang
sebagai hasil dari kekurangan vitamin D.

MINERAL
Semua mineral dianggap ada di tubuh
hewan
Mineral yang esensial dibagi atas
makromineral dan mikromineral
Makromineral dibutuhkan dalam jumlah
banyak, mikromineral dibutuhkan
dalam julah sedikit (*mineral trace)
apabila termakan dalam jumlah besar
akan bersifat toksik

makromineral

% berat badan

mikromineral

Kalsium (Ca)

1,33

Kromium (Cr)

Fosfor (P)

0,74

Kobalt (Co)

Kalium (K)

0,19

Fluorin (F)

Natrium (Na)

0,16

Yodium (I)

Klorin (Cl)

0.11

Besi (Fe)

Magnesium (Mg)

0,04

Mangan (Mn)
Molibdenum (Mo)
Selenium (Se)
Silikon (Si)
Zink (Zn)

MINERAL: SAPI POTONG


memerlukan setidaknya 17
elemen mineral yang berbeda
dalam diet yaitu macrominerals
(mineral utama) atau
microminerals (trace mineral),
Kebutuhan mineral bervariasi,
tergantung pada usia hewan,
berat badan, tahap produksi,
status menyusui, berkembang
biak, stres, dan bioavailabilitas
mineral (sejauh mana mineral
menjadi tersedia untuk jaringan
target setelah pemberian) dari
diet.

Macrominerals pada
ternak sapi seperti
kalsium, magnesium,
fosfor, kalium, natrium,
klorin, dan sulfur.
Microminerals :
kromium, kobalt,
tembaga, yodium,
besi, mangan,
molibdenum, nikel,
selenium, dan seng.

Kekurangan Kalsium
mengganggu pertumbuhan
tulang yang normal pada
sapi muda dan dapat
menyebabkan rakhitis
(lemah, tulang lunak yang
mudah patah) dan
pertumbuhan terbelakang
Pada sapi dewasa,
kekurangan kalsium dapat
menyebabkan
osteomalacia, suatu
kondisi yang ditandai
dengan tulang lemah dan
rapuh, milk fever ( kondisi
biasanya berhubungan
dengan sapi perah), juga
bisa terjadi pada sapi
sebagai akibat dari
kekurangan kalsium dan
mengarah ke sapi yang

MAKROMINERAL : SAPI

Kalsium (Ca)
Kalsium adalah mineral yang
paling berlimpah dalam tubuh dan
terlibat dalam banyak fungsi
tubuh yang vital, yaitu
pembentukan tulang dan gigi,
pembekuan darah, permeabilitas
membran, kontraksi otot, impuls
transmisi syaraf , regulasi
jantung, sekresi susu, hormon
sekresi, dan aktivasi enzim

Sebagian besar persediaan


kalsium dalam tubuh ditemukan
dalam tulang dan gigi. Tulang
dapat memasok kekurangan
makanan jangka pendek kalsium.
Namun, jangka panjang
kekurangan kalsium diet dapat
menyebabkan penurunan
produksi. Vitamin D diperlukan
untuk penyerapan kalsium. Diet

SUMBER KALSIUM

Sumber kalsium tambahan


Banyak terdapat di dalam hijauan
termasuk kalsium karbonat,
batu kapur feed-grade, fosfat
Kandungan kalsium pada hijauan
sangat tergantung kepda unsur
dikalsium, fosfat defluorinated,
hara tanah, dan iklim
monocalcium fosfat, dan
kalsium sulfat.
Sapi dapat mentoleransi
konsentrasi yang tinggi kalsium di Batu kapur Feed-kelas adalah
dalam makanan jika tingkat
sekitar 34 persen kalsium dan
mineral lainnya adalah cukup
umumnya ditambahkan ke diet
dalam makanan.
sapi ternak untuk meningkatkan
tingkat kalsium dari diet.
Kalsium rekomendasi disajikan
dalam bentuk kalsium terhadap
Dikalsium fosfat sekitar 22
fosfor (Ca: P), di mana sekitar
persen kalsium dan 19,3 persen
1.6:1 sangat ideal, dengan kisaran
fosfor dan ditambahkan ke diet
1:01-04:01 yang diperbolehkan .
sapi ternak untuk membantu
keseimbangan kalsium
terhadap fosfor.

MAKROMINERAL : MAGNESIUM

Sekitar 65 sampai 70 persen magnesium


dalam tubuh ditemukan dalam tulang, 15
persen di otot, 15 persen di jaringan
lunak lainnya, dan 1 persen dalam cairan
ekstraselular.
Magnesium penting untuk aktivasi enzim,

kerusakan glukosa, transmisi kode


genetik, transportasi membran, transmisi
impuls saraf, dan pembangunan rangka.

Secara umum, toksisitas magnesium


tidak menjadi masalah di sapi potong,
dengan konsentrasi sampai 0,4 persen
yang ditoleransi. Namun asupan
magnesium yang berlebihan dapat

menyebabkan diare berat, penampilan


lesu, dan daya cerna bahan kering
berkurang.

Kekurangan magnesium,
anoreksia, aliran darah
meningkat, kejang, berbusa di
mulut, air liur produktif, dan
kalsifikasi jaringan lunak.
Sapi muda dapat memobilisasi
sejumlah besar magnesium dari
tulang, tapi sapi dewasa tidak
dapat melakukan hal ini, dan
mereka harus menerima
pasokan magnesium teratur
dan memadai dari diet.
Grass tetany, kondisi umum di
antara sapi perah pada
penggembalaan sapi hijauan
yang subur, ditandai dengan
kadar magnesium yang rendah.

MAKROMINERAL: FOSFOR

Serupa dengan kalsium, fosfor sebagian


besar terdapat pada tulang dan gigi, tetapi
beberapa fosfor ada pada jaringan lunak .
Fosfor diperlukan untuk pengembangan dan
pemeliharaan tulang, sekresi susu ,
membangun n jaringan otot, pertumbuhan
sel dan diferensiasi, penggunaan energi dan
transfer,
pembentukan membran, sistem enzim,
osmotik dan pemeliharaan keseimbangan
asam basa, dan metabolisma serta
pertumbuhan mikroorganisme rumen
Sebagian besar fosfor dibuang melalui
kotoran, sedangkan melalui urin lebih
rendah namun dapat meningkat pada diet
dengan konsentrasi fosfor yang tinggi.

Asupan fosfor yang berlebihan dapat


menyebabkan peningkatan output feses
fosfor ke lingkungan dan memiliki implikasi
lingkungan. Terlalu banyak fosfor dalam diet
juga dapat mengakibatkan batu urine,

Kekurangan Fosfor memiliki implikasi yang


luar biasa untuk kinerja sapi.
mengurangi pertumbuhan dan efisiensi
pakan, mengurangi konsumsi bahan kering,
menurunkan kinerja reproduksi, menekan
produksi susu, dan menyebabkan tulang
lemah dan rapuh.
Sapi dewasa dapat menarik cadangan fosfor
dalam tulang bila diperlukan, tetapi
persediaan fosfor tulang harus diisi untuk
menghindari situasi kekurangan fosfor.
Hijauan umumnya rendah fosfor
dibandingkan dibandingkan biji-bijian sereal
dan biji minyak makan ( biji kapas, bungkil
kedelai).
Fosfat dikalsium, defluorinated fosfat, fosfat
monoamonium, dan fosfat fitat merupakan
sumber fosfor tambahan untuk ruminansia.
Tingkat fosfor yang disarankan dalam
suplemen mineral umumnya 4-8 persen,
sebagian besar tergantung pada kondisi
hijauan dan tingkat lain dari sumber
makanan dari fosfor.

MAKROMOLEKUL: KALIUM
Mineral yang paling banyak ketiga
dalam tubuh adalah kalium.
Kalium dalam cairan intraselular
dan terlibat dalam keseimbangan
asam-basa, pengaturan tekanan
osmotik, keseimbangan air,
kontraksi otot, impuls transmisi
syaraf transportasi oksigen dan
karbon dioksida dalam darah, dan
reaksi enzim.
Kalium mencegah tetany, kejang,

Hijauan merupakan sumber


yang baik mulai dari 1 sampai 4
kalium persen.
Kekurangan Kalium
ditandai dengan konsumsi pakan
berkurang, nafsu menurun,
menurunkan berat badan, bulu
kasar, dan kelemahan otot.
Kalium terutama diekskresikan
dalam urin sapi, dan sekresi
kalium dalam susu relatif tinggi.
Sumber kalium tambahan
termasuk kalium klorida,
bikarbonat kalium, kalium sulfat,
dan kalium karbonat,

MAKROMOLEKUL : NATRIUM DAN KLOR

Natrium dan klorin adalah komponen umum


garam putih.
Natrium dan klorin terdapat dalam tubuh
sebagai cairan ekstraselular. penting untuk
menjaga tekanan osmotik, mengendalikan
keseimbangan air, mengatur keseimbangan
asam-basa, kontraktor otot, transmisi impuls
saraf, dan membawa glukosa dan asam amino.
Sodium diperlukan untuk pengoperasian
beberapa sistem enzim. Gerakan Jantung dan
transmisi impuls saraf bergantung pada beberapa
natrium dan kalium.

Klorin yang diperlukan untuk produksi asam klorida dalam


abomasum (lambung ruminansia ) dan aktivasi amilase, enzim
penting untuk pencernaan pati normal. Klorin juga membantu dalam
pertukaran gas pernapasan.
Sapi sangat menyukai natrium dan akan mengkonsumsi garam lebih
dari yang dibutuhkan bila diberikan secara bebas
Konsentrasi tinggi garam kadang-kadang digunakan untuk mengatur
konsumsi pakan. Sapi mengkonsumsi sekitar 0,1 garam per 100 pon
pon berat badan dalam garam terbatas feed (0,5 kilogram per hari
untuk anak sapi lbs 500; lbs 1,1 per hari untuk sapi lbs 1100).
Tingkat asupan makanan tinggi garam umumnya ditoleransi oleh
ternak saat air tersedia dengan cukup.

MAKROMOLEKUL :NATRIUM DAN KLOR


Kadar garam diet sebesar 6,5 persen dapat
mengurangi konsumsi pakan dan pertumbuhan.
Adanya garam dalam air minum ternak,
meningkatkan resiko toksisitas .
Garam konsentrasi dalam air minum dari 1,25-2,0
persen dapat mengakibatkan anoreksia, berat
badan berkurang atau peningkatan penurunan
berat badan , menurunkan asupan air. Bahkan
pada tingkat rendah garam dalam air minumjuga
dapat menghasilkan pakan berkurangnya asupan
pakan dan air, penurunan pertumbuhan ternak,
gangguan pencernaan, dan diare.

Di Mississippi, produsen sapi potong di daerah


pesisir harus sangat berhati-hati terhadap
pasokan air bersih untuk sapi yang mungkin
terkontaminasi dengan garam setelah
terjadinya badai tropis .
Tanda-tanda kekurangan Sodium : konsumsi
pakan berkurang dan abnormal, pertumbuhan
terbelakang, dan penurunan produksi susu.
Natrium dapat dilengkapi sebagai natrium
klorida atau natrium bikarbonat

MAKROMOLEKUL: SULFUR
Sulfur adalah suatu struktur bangun dari beberapa asam
amino (methoinine, sistein, dan sistin) dan vitamin B
(thiamin dan biotin) bersama dengan senyawa organik
lainnya. Berfunsi di dalam tubuh untuk reaksi
detoksifikasi dan diperlukan oleh mikroorganisme rumen
untuk pertumbuhan dan fungsi sel normal.
toksisitas sulfur ditandai dengan kegelisahan, diare, otot,
dan sesak napas. Dalam kasus berlarut-larut, dapat terjadi
kematian . Kadar yang tinggi : polioencephalomalacia,
Konsumsi sulfur yang lebih rendah dapat mengurangi
konsumsi pakan, menekan pertumbuhan, dan
menurunkan kadar tembaga. Menurunkan pakan dan
asupan air dapat terjadi bila sulfur pada konsentrasi tinggi
dikonsumsi dalam air minum.

tanda-tanda kekurangan sulfur adalah anoreksia, penurunan


berat badan, kelemahan, kekurusan, salivasi dan kematian.
Kekurangan sulfur yang berat dapat mengurangi konsumsi
pakan, daya cerna, jumlah mikroorganisme rumen, dan
sintesis protein mikroba. Akumulasi laktat dalam rumen dan
darah kemudian dapat mengganggu populasi mikroba
rumen.
Sulfur dalam bahan pakan sebagian besar ditemukan
sebagai komponen protein. Dalam diet yang mengandung
tingkat tinggi hijauan sorgum, hijauan matang, hijauan
diproduksi pada tanah yang kekurangan sulfur silase jagung,
protein rumen-bypass, atau dimana urea atau non-protein
sumber nitrogen menggantikan sumber protein nabati,

MIKROMINERAL :KROMIUN (Cr) dan Cobalt (Co)


Kromium adalah mineral yang terlibat dalam clearance
glukosa., meningkatkan respon imun dan tingkat pertumbuhan
ternak . Kromium dapat dilengkapi sebagai picolinate
kromium atau polynicotinate krom.
Cobalt (Co)

Cobalt berfungsi sebagai komponen vitamin B12 (cobalamin).


Mikroba dari ternak ruminansia dapat mensintesis vitamin B12 jika
ada kobalt .
Sapi dapat mentoleransi sekitar 100 kali kebutuhan diet mereka
untuk kobalt
toksisitas kobalt jarang kecuali suplemen mineral kesalahan
formulasi dibuat.
Tanda-tanda keracunan Cobalt termasuk penurunan konsumsi
pakan, berat badan berkurang, anemia, kekurusan, peningkatan
abnormal dalam kandungan hemoglobin sel darah merah, dan
kelemahan.

Pada ternak muda Muda, lebih sensitif terhadap kekurangan kobalt


dibandingkan dari sapi dewasa. Tanda-tanda awal kekurangan
kobalt mengalami depresi nafsu makan dan mengurangi kinerja
pertumbuhan atau penurunan berat badan.
Dalam kasus defisiensi kobalt yang parah, ternak menampilkan
penurunan berat badan cepat, kerusakan hati, dan anemia.
Melemahnya sistem kekebalan tubuh dan gangguan produksi
mikroorganisme dari propionat (asam lemak volatile penting untuk
produksi glukosa).
Legum biasanya lebih tinggi di kobalt dari pada rumput. PH tanah
merupakan penentu utama ketersediaan kobalt dalam tanah.
Kobalt Cobalt sulfat dan karbonat adalah contoh sumber kobalt
tambahan untuk diet sapi. Untuk suplemen mineral dengan asupan
4-ons diharapkan harian, suplemen harus mencakup 15 kobalt ppm.

MIKROMINERAL : TEMBAGA (Cu)


Tembaga merupakan komponen penting dari enzim, termasuk lysyl
oksidase, oksidase sitokrom, superoksida dismutase, seruloplasmin,
dan tirosinase.
tembaga terlalu banyak atau mengkontaminasi feed dengan tembaga
dapat mengakibatkan keracunan tembaga. Tembaga terakumulasi
dalam hati sebelum keracunan terjadi. Pembebasan yang besar
tembaga dari hati menyebabkan kerusakan sel darah merah; tingkat
methemoglobin meningkat dalam darah, mempengaruhi transpor
oksigen; abnormal kadar hemoglobin yang tinggi dalam urin, ikterus;
kematian jaringan luas, dan, akhirnya, kematian.
sapi muda lebih rentan terhadap toksisitas tembaga dari sapi tua.
Sapi dengan matang rumen tidak menyerap tembaga baik, tetapi hati
dapat menyimpan jumlah yang signifikan dari tembaga. Molybdenum,
belerang, dan besi yang tingkat dalam diet mempengaruhi tingkat
tembaga yang diperlukan dan dapat untuk mengakibatkam toksisitas.


Kekurangan Tembaga merupakan masalah yang tersebar di beberapa peternakan
sapi daging sapi AS. Sapi mengalami anemia defisiensi tembaga , pertumbuhan
berkurang, hilangnya pigmentasi pada rambut, perubahan pertumbuhan rambut
dan penampilan, gagal jantung, mudah patah tulang, diare, dikompromikan fungsi
sistem kekebalan tubuh, dan reproduksi terganggu, gangguan siklus estrus
khususnya.
Tembaga lebih tersedia dalam diet berkonsentrasi daripada di diet hijauan. Hijauan
sangat bervariasi dalam kadar tembaga dan mungkin berisi variabel tingkat
molibdenum, belerang, dan besi, yang mengurangi tingkat tembaga digunakan.
Molybdenum, belerang, besi, dan seng mengurangi status tembaga dalam tubuh
dapat berdampak persyaratan tembaga.
Legum biasanya berisi konsentrasi tembaga yang lebih tinggi dibandingkan dengan
rumput. Selain itu, biji minyak makan umumnya mengandung tingkat yang lebih
tinggi dari tembaga dari biji-bijian sereal. suplemen tembaga termasuk sulfat,
karbonat, oksida, dan bentuk-bentuk organik.
rekomendasi suplementasi tembaga tembaga Umum adalah 1250 ppm untuk
suplemen dikonsumsi pada tingkat empat ons per hari.

MIKROMINERAL : MANGAN
(Mn)
Kegunaan Mangan dalam tubuh adalah sebagai konstituen dari enzim piruvat
karboksilase, arginase, dan superoksida dismutase dan sebagai penggerak untuk
enzim lain, termasuk hidrolisis, kinase, transferases, dan decarboxylases. Mangan
adalah penting untuk perkembangan tulang normal, pertumbuhan, dan fungsi
reproduksi.

Pada tingkat yang sangat tinggi asupan mangan, kinerja pertumbuhan dan konsumsi
pakan berkurang. Kelainan kekurangan pameran mangan tulang, termasuk kekakuan,
kaki bengkok, pembesaran sendi, dan tulang lemah dalam sapi muda Sapi. Lama
estrus ternak menampilkan tertekan atau tidak teratur, tingkat konsepsi rendah,
aborsi, saat dilahirkan, dan bobot ringan saat kelahiran asupan mangan tidak
memadai.
Kadar Mangan dalam pakan bervariasi dengan jenis tanaman, pH tanah, dan drainase
tanah, tapi hijauan biasanya mengandung kadar mangan yang memadai. Jagung silase
kadar mangan umumnya rendah.
Bentuk mangan Feed-kelas termasuk mangan sulfat, oksida mangan, mangan
metionin, mangan proteinate, mangan kompleks polisakarida, dan mangan khelat
asam amino. Peringkat Bioavailabilitas dari paling sedikit tersedia mangan metionin,
mangan sulfat, dan, terakhir, oksida mangan. Tingkat mangan yang direkomendasikan
adalah 2000 ppm dalam suplemen asupan 4-ons mineral setiap hari.

MIKROMINERAL : BESI (Fe)

Besi adalah komponen penting dari hemoglobin dan mioglobin, dua protein yang terlibat dalam
transportasi oksigen dan digunakan. Lebih dari setengah dari besi dalam tubuh adalah dalam
hemoglobin. Unsur ini juga merupakan komponen penting dari beberapa sitokrom dan protein besibelerang yang terlibat dalam rantai transpor elektron. Selain itu, beberapa enzim baik mengandung
atau diaktifkan oleh zat besi.

Besi bermanifestasi toksisitas seperti diare, asidosis (gangguan saluran pencernaan), hipotermia (lebih
rendah dari suhu inti tubuh normal), mengurangi berat badan, dan konsumsi pakan tertekan.
Menghabiskannya besi tembaga pada sapi dan dapat memberikan kontribusi untuk defisiensi tembaga
jika tingkat suplementasi tembaga tidak disesuaikan untuk mengkompensasi kerugian tembaga.
Kekurangan zat besi menyebabkan anemia, kelesuan, menurunkan konsumsi ransum, berat badan
berkurang, selaput lendir pucat, dan shriveling struktur jaringan dibesarkan di lidah. Kondisi yang
menyebabkan kehilangan darah kronis, seperti infestasi parasit yang parah, dapat menyebabkan
kekurangan zat besi. Bukti menunjukkan persyaratan besi lebih tinggi untuk ternak muda daripada
untuk sapi dewasa.
Sumber Besi meliputi hijauan, biji-bijian sereal, makan biji minyak, air, dan konsumsi tanah. Namun,
pakan kandungan besi sangat bervariasi, dan bioavailabilitas zat besi dari hijauan rendah relatif
terhadap sumber-sumber tambahan.
Sumber tambahan umum meliputi ferrous sulfat (sulfat besi), besi karbonat (karbonat besi), dan oksida
besi (besi oksida atau "karat"). Peringkat Bioavailabilitas dari sumber-sumber besi dari paling sedikit
tersedia adalah sulfat, karbonat, dan kemudian membentuk oksida. Oksida besi memiliki nilai gizi yang
sangat sedikit. Besi umumnya tidak diperlukan dari sumber lain selain yang disediakan oleh senyawa
mineral lainnya yang biasa ditemukan pada suplemen mineral lengkap.

MIKROMINERAL: MOLIBDENUM (Mo)

Enzim xanthine oksidase, oksidase sulfit, dan aldehid oksidase


mengandung molibdenum. Elemen ini dapat meningkatkan aktivitas
mikroba dalam rumen dalam kondisi tertentu.
Tidak ada bukti sapi mengalami kekurangan molibdenum dalam keadaan
produksi normal, sehingga suplemen molibdenum bukan merupakan
pertimbangan praktis.
Toksisitas Molibdenum : diare, anoreksia, penurunan berat badan,
kekakuan, dan perubahan warna rambut. Efek potensial lainnya dari
keracunan molibdenum meliputi peningkatan usia sapi saat pubertas,
penurunan berat tambun pada pubertas, dan tingkat konsepsi berkurang.
Molibdenum memberikan kontribusi untuk defisiensi tembaga, dan
tembaga dapat mengurangi toksisitas molibdenum.
Molibdenum pakan konsentrat berfluktuasi dengan tipe tanah dan pH
tanah. Peningkatan kelembaban tanah, bahan organik, dan pH
meningkatkan tingkat hijauan molibdenum. Kandungan Molibdenum
dalam biji-bijian sereal dan sumber protein yang lebih konsisten.

MIKROMINERAL : NIKEL DAN SELENIUM

NIKEL
Fungsi nikel pada sapi tidak diketahui.
Namun kekurangan nikel telah eksperimen
diinduksi pada hewan. Nikel berperan dalam
fungsi bakteri ureolytic sebagai komponen
penting dari enzim urease yang memecah
urea (a nitrogen sumber nonprotein umum
dalam diet sapi).

Selenium (Se)
Selenium merupakan bagian penting dari enzim glutathione
peroksidase dan iodothyronine 5'-deiodinase. Glutathione peroksidase
membantu mencegah kerusakan oksidatif pada jaringan. Enzim yang
terakhir ini terlibat dalam metabolisme hormon tiroid. Fungsi vitamin E
dan selenium saling terkait. Diet rendah vitamin E mungkin
memerlukan suplementasi selenium.
Tanda-tanda toksikosis selenium kronis termasuk kepincangan,
anoreksia, kekurusan, kaki sakit, kuku retak dan cacat, sirosis hati,
peradangan ginjal, dan rambut rontok ekor. Dalam kasus toksisitas
berat, kesulitan bernafas, diare, otot ketiadaan, postur abnormal, dan
kematian akibat kegagalan pernapasan yang diamati.
Kekurangan Selenium dapat menyebabkan penyakit otot putih, kondisi
dibahas secara rinci kemudian dalam bagian gangguan gizi publikasi ini.
Betis mungkin mengalami dikompromikan respon imun bahkan bila
tidak ada tanda-tanda klinis lain dari kekurangan selenium yang hadir.
Unthriftiness, penurunan berat badan, dan diare adalah tanda-tanda
kekurangan lainnya.

Sediaan Selenium sebagai Selenite natrium atau selenate


natrium, sementara selenomethionine merupakan bentuk
yang paling umum dalam bahan pakan.
Ragi Selenium juga merupakan sumber selenium disetujui
untuk digunakan dalam pakan ternak.
Karena toksisitas tinggi selenium, itu harus dilengkapi
dalam bentuk premixed saja. FDA memungkinkan Selenite
selenate natrium atau sodium sebagai sumber selenium
untuk suplementasi selenium yang lengkap feed pada
tingkat tidak lebih dari 0,3 ppm. FDA merekomendasikan
120 selenium ppm untuk dimasukkan dalam campuran
garam-mineral untuk makan gratis-pilihan.
Suntikan Selenium adalah cara lain untuk memberikan
selenium.

Di beberapa wilayah AS, toksisitas selenium kronis


(penyakit alkali) terjadi sebagai akibat dari
mengkonsumsi hijauan ternak yang tumbuh pada tanah
selenium tinggi.
Daerah lain dari AS, termasuk Amerika Serikat
tenggara, yang cenderung risiko kekurangan selenium
berdasarkan tanah rendah dan kandungan selenium
hijauan. Di daerah rawan seleniumdeficiency,
menggunakan suplemen selenium tingkat maksimum
hukum dalam pakan dan mencatat bahwa ketika
membeli bahan pakan dari daerah diketahui
kekurangan selenium, suplemen selenium mungkin
perlu dipertimbangkan

MIKROMINERAL : SENG (Zn)


Zinc adalah komponen penting dari enzim yang penting
dan juga diperlukan untuk mengaktifkan enzim lainnya.
Enzim ini berfungsi dalam asam nukleat, protein, dan
metabolisme karbohidrat. Seng memainkan peran penting
dalam pengembangan sistem kekebalan tubuh dan fungsi
juga.
Jumlah seng yang diperlukan untuk menyebabkan
keracunan yang jauh lebih besar dari kebutuhan hewan.
Tanda-tanda keracunan : penurunan berat badan,
penurunan konsumsi pakan, dan efisiensi pakan.
Pada Kasus yang parah : kelesuan, air liur berlebihan,
pengurangan pertumbuhan testis, kaki bengkak, lesi
bersisik pada kaki, jaringan lesi (paling sering di kaki,
leher, kepala, dan sekitar lubang hidung), penyembuhan
luka lambat, dan rambut rontok

Defisiensi seng Kurang dramatis dapat menyebabkan


pertumbuhan menurun dan kinerja reproduksi yang lebih rendah.
Serupa dengan beberapa mineral, seng konsentrasi dalam hijauan
tergantung pada banyak faktor, dan seng konsentrasi dalam
kacang-kacangan lebih besar daripada di rumput. Protein tanaman
biasanya lebih tinggi dalam tingkat seng dari biji-bijian sereal.
Tambahan sumber seng termasuk oksida, sulfat, metionin, dan
bentuk proteinate. Bentuk oksida dan sulfat tampaknya telah
bioavailabilities sama, menunjukkan tidak ada keuntungan untuk
menggunakan seng sulfat lebih dari oksida seng.
Seng harus dilengkapi dengan laju 4000 ppm dalam suplemen
dirancang untuk 4 ons asupan per kepala per hari.

Ketidakseimbangan Mineral
Ketidakseimbangan Mineral (toksisitas atau
kekurangan) dapat memicu gangguan gizi seperti
gras tetanirumput, batu kalkuli,
polioencephalomalacia, penyakit otot putih, dan milk
fever. Meskipun gangguan ini dapat menghasilkan
tanda-tanda pada sapi yang terkena dampak
dramatis, ketidakseimbangan mineral sering
diabaikan karena hanya ada tanda-tanda subklinis
saja.
Dengan tidak adanya tanda-tanda klinis,
ketidakseimbangan mineral mungkin akan dicurigai
jika darah dan analisis jaringan sampel atau hijauan
dan analisis diet mineral menunjukkan masalah.

Bandingkan tingkat sumber mineral diet dengan


persyaratan sapi rinci sebelumnya dalam publikasi
ini untuk mengidentifikasi masalah
ketidakseimbangan mineral yang potensial. Ini tidak
selalu definitif untuk mengidentifikasi
ketidakseimbangan mineral, meskipun. Adalah
penting untuk waspada untuk "bendera merah"
dalam perilaku hewan dan penampilan untuk
menangkap masalah awal dan meminimalkan
kerugian.
Dokter hewan harus akrab dengan gangguan
mineral related umum di daerah mereka dan dapat
membantu pencegahan dan pengobatan.
Mengurangi sapi kinerja dari ketidakseimbangan
mineral dapat dicegah dengan program gizi mineral
yang baik

Grass tetany
Grass tetany dikaitkan dengan tingkat rendah
magnesium atau kalsium
Kalkuli urin (batu ginjal) adalah endapan mineral
keras di saluran urine ternak. Sapi yang terkena
mungkin mengalami infeksi kandung kemih kronis
dari kerusakan jaringan yang dihasilkan oleh
batu.
Polioencephalomalacia disebabkan oleh
gangguan dalam metabolisme tiamin. Tiamin
diperlukan untuk beberapa fungsi penting sistem
saraf. Penyakit ini paling sering mempengaruhi
muda, ternak berkembang pesat pada diet
berkonsentrasi tinggi dan mungkin hasil dari diet
tiamin-kekurangan, peningkatan thiaminase
(enzim yang memecah tiamin) di rumen, atau

Maksimum

Vitamin Suplementasi
Vitamin A, D, dan E sering ditambahkan ke campuran
mineral atau suplemen pakan sebagai paket premiks
ADE.
Jumlah Vitamin dinyatakan sebagai International Unit
(IU), yang mengatur jumlah ditetapkan untuk setiap
bentuk vitamin tertentu.
Tingkat yang wajar suplemen vitamin untuk ternak
mengkonsumsi suplemen asupan vitamin 4-ons seharihari: Vitamin A, 100.000 sampai 200.000 IU, Vitamin D,
7.500 hingga 20.000 IU dan Vitamin E, 50 sampai 100
IU.
Vitamin tidak dapat disimpan lebih lama, aktivitasnya
menurun seiring bertambahnya waktu p

Contoh Obat Vit VITA


URAIAN
TM-VITA adalah kombinasi yang seimbang antara vitamin,
trace-mineral dan elektrolit dalam bentuk sediaan serbuk
larut air yang diformulasikan secara khusus untuk menjaga
keseimbangan vitamin, trace-mineral dan cairan elektrolit
dalam tubuh unggas. TM-VITA dengan cepat
mengembalikan kondisi unggas secara optimal.
INDIKASI
Mengatasi segala bentuk stress pada unggas.
Menjaga stamina tubuh agar selalu sehat.
Mencegah terjadinya defisiensi vitamin, mineral dan
elektrolit dalam tubuh.
Meningkatkan produktivitas ternak.

DOSIS & CARA PEMAKAIAN


Larutkan 1 gram TM-VITA per 2
liter air minum.
Berikan selama 3 - 5 hari berturutturut.

Anda mungkin juga menyukai