VITAMIN
Sangat
bervariasi
diantara
spesies
Kemampuan
Ada tidaknya
mensintesa
suatu
vitamin
tertentu
mikroorganis
ma di dalam
saluran
cerna
Susun
an
pakan
Umur, jenis
kelamin
Untuk mengatur
metabolisma,mengubah KH
dan lemak menjadi energi
dan pembentukan tulang dan
jaringan
disimpan di
dalam
tubuh
PRAKOENZI
M
Tidak
beracun
LARUT AIR
Dieksresi
dalam urine
Kelompok
vit B dan C
ALOSTERIN
LARUT LEMAK
Pemberian terlalu
banyak akan
tersimpan di dalam
tubuh dan terjadi
hipervitaminoisis
Kekurangan:
defisiensi
Kelompok vit
A,D,E,K
Important Vitamins
Vitamin
Function
Source
B12
(kobalamin)
Antioxidant, regulation of
oxidation reactions, supports cell
membrane stabilization
Synthesis of blood-clotting
proteins, regulates blood calcium
A
Retinol
C
Ascorbic Acid
Vitamin C
Vitamin B1 (Thiamine)
PENGGUNAAN
Dari sudut pandang medis regular,
penggunaan vitamin tambahan
hanya dibenarkan pada keadaan
kekurangan
Kebutuhanmeningkat
Atau selama minum obat tertentu
LANSIA/Hewan Tua
Fungsi kognitif dari
otak (konsentrasi,
igatan, kreativitas,
daya belajar)
mengalami
kemunduran akibat
proses menua dari
sel-sel otak dan
kemunduran
transmisi impuls
antara sel-sel saraf
KEBUTUHAN MENINGKAT
Kehamilan/
kebuntingan (asam
folat, multivitamin
Anak anak/ masa
pertumbuhan:
vitamin A dan D, bayi
3 bulan ( vit K yang
belum terbentuk oleh
bakteri usus dan
kurang terdapat
dalam ASI
Tetrasiklin: mengganggu
sintesa vitamin B2,B5,
biotin dan vitamin K3 oleh
flora usus
Obat obat lain: laksansia,
antikonvulsi,kemoterpaeu
tika, analgetika, sdativa
dan diuretika
Obat obat mengurangi
nafsu makan,
menimbulkan mual, sakit
lambung,diare atau
obstipasi
SECARA PREVENTIF
Vitamin A,C,dan E,
mineral
magnesium dan
dan selenium
berdaya
melindungi PJP dan
kanker
Resiko infark
jantung: dikurangi
dengan pemebrian
vitamin E, mineral
magnesium
SUPLESI VITAMIN
Jumlah nutrient
yang terkandung di
dalam diet yang
dianjurkan
sebagian tdk
terpenuhi karena
berbagai sebab
Pemasukan nutrien
dibawah
rekomendasi RDA
seperti Vitamin B6,
Iodium dan Selen
Karena kandungan
nutrien tersebut
dalam bahan
makanan sangat
bervariasi dan
tergantung dari
tanah
pertumbuhannya
Maka suplesi
nutrien perlu
diberikan
Keamanan penggunaan
vitamin
Vitamin A: diatas 2x106dan
secara kronis di atas 10.000 U
sehari dapat menimbulkan
antara lainpada darah dan
mata, pembesaran hati dan
limpa
Vitamin D: di atas dosis
50.000 U sehari secara
kronis : hipercalsimia dan
penghambatan pertumbuhan
pada anak anak
Vitamin B6: dosis tinggi untuk
jangka waktu lama
menimbulkan kerusakan pada
sistem saraf (Neuropati)
Penggolongan Vitamin:
HIDROFIL
Vitamin B, C dan flavonoida
11 zat: B1, B2,B3,B5,B6, B11,B12,
biotin,cholin,inositol dan asam para
amino-benzoat (PABA).
Terapi alternatif: Vitamin B15 dan
B17
Terlambatnya
pemberian vitamin
B12 menimbulkan
gangguan pada
saraf yang
irreversibel
Vit B : ragi,
bersaman dengan
zat zat karbohidrat,
protein dan enzim
Semua flavonoida
mudah diserap
oleh usus,
eksresinya lewat
kemih dan tinja
Tidak bersifat
akumulatif
Vitamin LIPOFIL
Zat ini larut dalam
lemak dan diserap
dengan lemak,
kemudian melalui
sistem limfe masuk ke
dalam darah dengan
lipoprotein tertentu
Gangguan pada
pencernaan lemak
seperti kekurangan
asam empedu,
mengurangi resorbsinya
Eksresi berlangsung
lambat (waktu paruh
yang panjang) sehingga
terakumulasi dan efek
toksis
Hati dan jaringa lemak
dapat menimbun zat zat
ini dalam jumlah besar,
maka gejala defisiensi
baru menjadi nyata
setelah lebih sdari 1
tahun, kecuali vitamin K
(lebih cepat)
TOKSISITAS
Pada umumnya
toksisitas vitamin adalah
rendah sekali terutama
zat zat yang larut air
dan pada kadar darah
tertentu dieksresikan
melalui kemih
Vitamin lipofil bersifat
kumulasi dan
mengakibatkan efek
samping , seperti A dan
D
Hanya pada
megadose dari
vitamin B6 bersifat
neurotoksik dan
merusak saraf
perifer
Asam folat, seng,
selen sdan yodium
indeks terapinya
sempit
TOKSISITAS
Vit A: penggunaan lama dan di atas
50,000 IU/hari : hiperosteosis dengan
rasa nyeri dari tulang kaki, malaise,
nyeri kepala,/sendi, pusing, demam,
keluhan lambung-usus, kerusakan
pada hati dan perubahan di kulit
Di atas 8000 U : teratotegn
TOKSISITAS
Vitamin D pada dosis
tinggi 50.000 100.000
IU kolekalsiferol/hari
dewasa, anak-anak 10004000 U : intoksikasi
Hiperkalsiemia akibat
terlarutnya kalsium dari
skelet dengan endapan
kalsium fosfat di pelbagai
organ (kornea,pembuluh,
jantung,
ginjal,lambung,paru-paru
dan sendi)
Osteoporos,
penghambtan
pertumbuhan anakanak
Aritmia, nyeri otot
dan sendi, gangguan
lambung usus dan
fungsi ginjal, rasa
lemah dan letih
Kerusakan pada janin
KELOMPOK VITAMIN A
Kebutuhan sehari hari vit A terpenuhi
oleh karotenoida (Provitamin A) yakni
kompleks dari 2 molekul retinol dalam
usus diuraikan menjadi vitamin aktif
Provitamin A banyak terdapat pada
sayuran hijau tua, kol dan berbagai
pigmen kuning-jingga dari banyak
buah dan sayur: wortel, tomat, lemak
susu dan kuning telur
KELOMPOK VITAMIN A
Retinol: vitamin A, axeroftol
Resopsi di usus cepat dalam
larutan emulsi homogen
Zat terikat pada retinol
binding protein
Sebagian dioksidasi menjadi
retinal dan asam retinoat
yang bersama sama
glukoronidanya dieksresikan
lewat urin dan tinja
Sebagian retinol ditimbun
dalam hati yang cukup
kebutuhan 7-8 bulan
DEFISIENSI vitamin A
Defesiensi: tidak sering
terjadi, kecuali pada diet
yang kurang bervariasi
Skunder: pada defisiensi
protein (kwashiorkor)
Bila terjadi kekurangan
vitamin A di dalam
makanan, maka
persediaan di dalam hati
masih mencukupi untuk
7 -8 bulan
PENGGUNAAN VIT. A
Penggunaan:
Buta malam
Profilaksis kwashiorkor
Pemberian rutin pada
pregnant, laktasi dan
bayi sampai usia 6
tahun
Terapi kanker pada paru
paru dan saluran cerna
yang bertindak sebagai
anti-promotor
karsinogen
SUMBER VITAMIN A
OLEUM IECORIS ASELLI ( minyak
ikan, levertraan) dari hati ikan segar
Gadus morhua (COD, kabeljauw)
Kandungan vitamin A, D3 omega 3
Obat pencegah rachitis, menurunkan
kadar kolesterol
Salap: luka bakar dan luka infeksi
Kelompok Vitamin A:
Karotenoida
Pigmen alamiah kuning, ingga
dan merah yang terdapat
dalam sayuran, buah-buahan
dan kembang
Ada 100 senyawa: alfa, beta
dan gamma karoten (lutein,
zeaxanthin dan cryptoxanthin)
Cartotene ini dan prekursor
karotenoid yang dikonversi
menjadi vitamin A pada
hewan. Vitamin A dan beta
karoten berperan dalam
perlindungan penyakit dan
fungsi sistem kekebalan tubuh.
1. beta-karoten
(Carotaben): provitamin
A : algae laut Dunaliella
salina
2. Retinoida: derivat
retinol : penyakit kulit,
acne
3. Tretinoin:
comedo:acne yg hebat
4. isotretinoin: Acne:oral
5. Acitretin: psoriasis
KELOMPOK VITAMIN B
Terdiri dari 11 senyawa
Berbeda struktur
kimiawi dan kegiatan
biologisnya
Zat zat ini
dikelompokkan bersama
karena diisolasi dari
simber yang sama
Kebanyakan berfungsi
sebagai ko-enzim pada
meta. KH, lemak, asam
amino
Sindroma defisiensi
: tiamin, riboflavin,
piridoksin,nikotina
mida,asam folat da
sianokobalamin.
Kelompok Bkompleks tidak
menujjukkan gejala
defisiensi pada
manusia
Defisiensi: dengan
gejala dermatitis,
terhambatnya
pertumbuhan, rontoknya
rambut, lesion pada
berbagai organ akibat
oksidasi lemak dan
karbohidrat yang tidak
berjalan dengan
sempurna
Asam pantotenat
disintesa oleh
mikroorganisma rumen
di usus
KELOMPOK VITAMIN B
:BIOTIN
Biotin: viamin B7,
vitamin H
Banyak terdapat
dalam buah
Dapat disintesa flora
usus
Berfungsi sebagai
koenzim reaksi
transkarboksilasi untk
met. KH, Lemak dan
protein
Kontraindikasi: konsumsi
telur mentah (avidin
pada putih telur) yang
mengikat biotin, shg
terjadi defisiensi biotin
defisiensi biotin:
rontoknya rambut,
turunnya berat badan
dan pada ayam
menyebabkan kematian
dan perubahan skletal
pada anak ayam
Preventif:
mencegah spina
bifida pada
bayi,PJP, kanker
kolon
Parasit di dalam
tubuh: mengurangi
absorbsi asam folat
KELOMPOK VITAMIN B
Asam pengamat
:Vitamin B15
Terdapat dalam dedak
beras dan gandum,
ragi bir dan biji abrikos
Berfungsi sebagai
donor metil,
menurunkan kolesterol,
menstimulasi
pernapasan
Vitamin ajaib
Amygdalin:Vitamin B17,
amygdaloside, laetril
Suatu glikosida terdiri dari
mandelatnitril dengan 2
molekul glukosa
Banyak pada biji jenis
rosaceae
Diuraikan di dalam tubuh
menjadi asam sianiada
(HCN) sehingga toksik
Sebagai vitamin masih
diragukan
Kelompok vitamin C
Vitamin C: Askorbat
Sumber: sayur mayur, jenis sitrus,
sedikit pada susu sapi dan daging
Dalam tubuh banyak terdapat
dalam jaringan, termasuk darah
dan leukosit
Vitamin C mudah dioksidasi dan
dinaktifkan bila dimasak terlalu
lama
Resorpsi dari usus cepat dan
praktis sempurna (90%) tetapi
menurun pada dosis diatas 1 g
Dalam darah mudah dioksidasi
menjadi dehidroaskorbat, sebagian
kecil diromnak menjadi asam
aksalat dengan memecah ikatan C2
dan C3
BIOFLAVONOIDA
Rutosida:
Kulit buah sitrus, paprika
Disebut juga vitamin P
Pada hewan untuk
memperkuat dinding
kapiler dan
meningkatkan
permeabilitasnya bagi
eritrosit
Genistein: Fytoestrogen
antioksidan
Quercetin: bawang,
buah apel dan teh
Antitumor,
antioksidan
Ekstrak teh hijau:
camelia sinensis
mengandung
catechin flavonoida
Pro-anthocyanidin:
OPC, pycnogenol
Kelompok Vitamin D
Mencakup ergokalsiferol
(D2), kolekalsiferol (D3
alamiah) dan beberapa
turunananya yang
semuanya meimiliki rumus
steroid
Vit D dibentuk dalam tubuh
dari provitamin ergosterol
seperti pada ragi
Vit D3 banyak pada ikan
lemak dan minyak ikan
COD dan relatif sedikit
pada susu, kuning telur dan
hati
Kelompok vitamin D
Metbolit vit D yaitu
1,25-(OH)2D2 dan
1,25-(OH)2D3
( kalsitriol)
bersama 24,25
(OH)2D3
merupakan bentuk
bioktif vitamin D
Khasiat:
menstimulasi
resorbsi aktig
kalsium dan fosfat
Bersama hormon
tiroid, kalsitonin
dan hormon
paratiroid
,parathormon
(PTH) menstimulasi
(pengeluaran dan
terlarutnya kalsium
dari tulang ke
darah) dengan
hasil akhir kadar
Ca dan fosfat
darah meningkat
Kelompok vitamin D
Vit D berperanan penting pada regulasi
fungsi sistem-imun
Defisiensi menyebabkan berkurangnya
resorpsi Ca dan P yang enting sekali bagi
pembentukan kerangka. Akibatnya
jaringan tulang diganti oleh tulang rawan
yang lebih lunak sehingga mudah bengko
dan menyebakan deformasi setempat
(Rachitis) pada anak anak dan
osteomalacia pada yang tua
Vitamin D
Fungsi vitamin D pada ternak
kambing dan sapi adalah untuk
memperkuat tulang karena vitamin D
membantu penyerapan kalsium oleh
tubuh.
Penyakit yang ditimbulkan akibat
kekurangan vitamin D :
pertumbuhan gigi dan tulang yang tidak
maksimal pda ternak sehingga gigi dan
tulang akan lebih mudah rusak .
Kelompok vitamin E
D- Tokoferol: vitamin E
Berperan pada kofaktor
untuk sitokrom
reduktase pada otot
rangka dan otot jantung
Pada hewan tikus,
marmut dan hamster vit
E penting untuk
berlangsungnya
reproduksi yang normal
baik pada hewan jantan
maupun betina
Vitamin E
Vitamin E pada ternak sapi dan kambing
merupakan anti oksidan yang dapat
melindungi sel dari kerusakan. Vitamin E
juga penting untuk kesehatan sel darah
merah.
Penyakit yang ditimbulkan akibat
kekurangan vitamin E :
Gangguan pada system reproduksi ternak
sapi dan kambing betina, gangguan pada
saraf dan otot.
VITAMIN K
Penting untuk
pembentukan
protrombin serta
faktor VII, IX dan X
yang bersifat
essensial untuk
pembekuan darah.
Vitamin K dalam
bentuk
farnoquinone
dibuat oleh
mikroorganisma di
Defisiensi:
perdarahan
MINERAL
Semua mineral dianggap ada di tubuh
hewan
Mineral yang esensial dibagi atas
makromineral dan mikromineral
Makromineral dibutuhkan dalam jumlah
banyak, mikromineral dibutuhkan
dalam julah sedikit (*mineral trace)
apabila termakan dalam jumlah besar
akan bersifat toksik
makromineral
% berat badan
mikromineral
Kalsium (Ca)
1,33
Kromium (Cr)
Fosfor (P)
0,74
Kobalt (Co)
Kalium (K)
0,19
Fluorin (F)
Natrium (Na)
0,16
Yodium (I)
Klorin (Cl)
0.11
Besi (Fe)
Magnesium (Mg)
0,04
Mangan (Mn)
Molibdenum (Mo)
Selenium (Se)
Silikon (Si)
Zink (Zn)
Macrominerals pada
ternak sapi seperti
kalsium, magnesium,
fosfor, kalium, natrium,
klorin, dan sulfur.
Microminerals :
kromium, kobalt,
tembaga, yodium,
besi, mangan,
molibdenum, nikel,
selenium, dan seng.
Kekurangan Kalsium
mengganggu pertumbuhan
tulang yang normal pada
sapi muda dan dapat
menyebabkan rakhitis
(lemah, tulang lunak yang
mudah patah) dan
pertumbuhan terbelakang
Pada sapi dewasa,
kekurangan kalsium dapat
menyebabkan
osteomalacia, suatu
kondisi yang ditandai
dengan tulang lemah dan
rapuh, milk fever ( kondisi
biasanya berhubungan
dengan sapi perah), juga
bisa terjadi pada sapi
sebagai akibat dari
kekurangan kalsium dan
mengarah ke sapi yang
MAKROMINERAL : SAPI
Kalsium (Ca)
Kalsium adalah mineral yang
paling berlimpah dalam tubuh dan
terlibat dalam banyak fungsi
tubuh yang vital, yaitu
pembentukan tulang dan gigi,
pembekuan darah, permeabilitas
membran, kontraksi otot, impuls
transmisi syaraf , regulasi
jantung, sekresi susu, hormon
sekresi, dan aktivasi enzim
SUMBER KALSIUM
MAKROMINERAL : MAGNESIUM
Kekurangan magnesium,
anoreksia, aliran darah
meningkat, kejang, berbusa di
mulut, air liur produktif, dan
kalsifikasi jaringan lunak.
Sapi muda dapat memobilisasi
sejumlah besar magnesium dari
tulang, tapi sapi dewasa tidak
dapat melakukan hal ini, dan
mereka harus menerima
pasokan magnesium teratur
dan memadai dari diet.
Grass tetany, kondisi umum di
antara sapi perah pada
penggembalaan sapi hijauan
yang subur, ditandai dengan
kadar magnesium yang rendah.
MAKROMINERAL: FOSFOR
MAKROMOLEKUL: KALIUM
Mineral yang paling banyak ketiga
dalam tubuh adalah kalium.
Kalium dalam cairan intraselular
dan terlibat dalam keseimbangan
asam-basa, pengaturan tekanan
osmotik, keseimbangan air,
kontraksi otot, impuls transmisi
syaraf transportasi oksigen dan
karbon dioksida dalam darah, dan
reaksi enzim.
Kalium mencegah tetany, kejang,
MAKROMOLEKUL: SULFUR
Sulfur adalah suatu struktur bangun dari beberapa asam
amino (methoinine, sistein, dan sistin) dan vitamin B
(thiamin dan biotin) bersama dengan senyawa organik
lainnya. Berfunsi di dalam tubuh untuk reaksi
detoksifikasi dan diperlukan oleh mikroorganisme rumen
untuk pertumbuhan dan fungsi sel normal.
toksisitas sulfur ditandai dengan kegelisahan, diare, otot,
dan sesak napas. Dalam kasus berlarut-larut, dapat terjadi
kematian . Kadar yang tinggi : polioencephalomalacia,
Konsumsi sulfur yang lebih rendah dapat mengurangi
konsumsi pakan, menekan pertumbuhan, dan
menurunkan kadar tembaga. Menurunkan pakan dan
asupan air dapat terjadi bila sulfur pada konsentrasi tinggi
dikonsumsi dalam air minum.
Kekurangan Tembaga merupakan masalah yang tersebar di beberapa peternakan
sapi daging sapi AS. Sapi mengalami anemia defisiensi tembaga , pertumbuhan
berkurang, hilangnya pigmentasi pada rambut, perubahan pertumbuhan rambut
dan penampilan, gagal jantung, mudah patah tulang, diare, dikompromikan fungsi
sistem kekebalan tubuh, dan reproduksi terganggu, gangguan siklus estrus
khususnya.
Tembaga lebih tersedia dalam diet berkonsentrasi daripada di diet hijauan. Hijauan
sangat bervariasi dalam kadar tembaga dan mungkin berisi variabel tingkat
molibdenum, belerang, dan besi, yang mengurangi tingkat tembaga digunakan.
Molybdenum, belerang, besi, dan seng mengurangi status tembaga dalam tubuh
dapat berdampak persyaratan tembaga.
Legum biasanya berisi konsentrasi tembaga yang lebih tinggi dibandingkan dengan
rumput. Selain itu, biji minyak makan umumnya mengandung tingkat yang lebih
tinggi dari tembaga dari biji-bijian sereal. suplemen tembaga termasuk sulfat,
karbonat, oksida, dan bentuk-bentuk organik.
rekomendasi suplementasi tembaga tembaga Umum adalah 1250 ppm untuk
suplemen dikonsumsi pada tingkat empat ons per hari.
MIKROMINERAL : MANGAN
(Mn)
Kegunaan Mangan dalam tubuh adalah sebagai konstituen dari enzim piruvat
karboksilase, arginase, dan superoksida dismutase dan sebagai penggerak untuk
enzim lain, termasuk hidrolisis, kinase, transferases, dan decarboxylases. Mangan
adalah penting untuk perkembangan tulang normal, pertumbuhan, dan fungsi
reproduksi.
Pada tingkat yang sangat tinggi asupan mangan, kinerja pertumbuhan dan konsumsi
pakan berkurang. Kelainan kekurangan pameran mangan tulang, termasuk kekakuan,
kaki bengkok, pembesaran sendi, dan tulang lemah dalam sapi muda Sapi. Lama
estrus ternak menampilkan tertekan atau tidak teratur, tingkat konsepsi rendah,
aborsi, saat dilahirkan, dan bobot ringan saat kelahiran asupan mangan tidak
memadai.
Kadar Mangan dalam pakan bervariasi dengan jenis tanaman, pH tanah, dan drainase
tanah, tapi hijauan biasanya mengandung kadar mangan yang memadai. Jagung silase
kadar mangan umumnya rendah.
Bentuk mangan Feed-kelas termasuk mangan sulfat, oksida mangan, mangan
metionin, mangan proteinate, mangan kompleks polisakarida, dan mangan khelat
asam amino. Peringkat Bioavailabilitas dari paling sedikit tersedia mangan metionin,
mangan sulfat, dan, terakhir, oksida mangan. Tingkat mangan yang direkomendasikan
adalah 2000 ppm dalam suplemen asupan 4-ons mineral setiap hari.
Besi adalah komponen penting dari hemoglobin dan mioglobin, dua protein yang terlibat dalam
transportasi oksigen dan digunakan. Lebih dari setengah dari besi dalam tubuh adalah dalam
hemoglobin. Unsur ini juga merupakan komponen penting dari beberapa sitokrom dan protein besibelerang yang terlibat dalam rantai transpor elektron. Selain itu, beberapa enzim baik mengandung
atau diaktifkan oleh zat besi.
Besi bermanifestasi toksisitas seperti diare, asidosis (gangguan saluran pencernaan), hipotermia (lebih
rendah dari suhu inti tubuh normal), mengurangi berat badan, dan konsumsi pakan tertekan.
Menghabiskannya besi tembaga pada sapi dan dapat memberikan kontribusi untuk defisiensi tembaga
jika tingkat suplementasi tembaga tidak disesuaikan untuk mengkompensasi kerugian tembaga.
Kekurangan zat besi menyebabkan anemia, kelesuan, menurunkan konsumsi ransum, berat badan
berkurang, selaput lendir pucat, dan shriveling struktur jaringan dibesarkan di lidah. Kondisi yang
menyebabkan kehilangan darah kronis, seperti infestasi parasit yang parah, dapat menyebabkan
kekurangan zat besi. Bukti menunjukkan persyaratan besi lebih tinggi untuk ternak muda daripada
untuk sapi dewasa.
Sumber Besi meliputi hijauan, biji-bijian sereal, makan biji minyak, air, dan konsumsi tanah. Namun,
pakan kandungan besi sangat bervariasi, dan bioavailabilitas zat besi dari hijauan rendah relatif
terhadap sumber-sumber tambahan.
Sumber tambahan umum meliputi ferrous sulfat (sulfat besi), besi karbonat (karbonat besi), dan oksida
besi (besi oksida atau "karat"). Peringkat Bioavailabilitas dari sumber-sumber besi dari paling sedikit
tersedia adalah sulfat, karbonat, dan kemudian membentuk oksida. Oksida besi memiliki nilai gizi yang
sangat sedikit. Besi umumnya tidak diperlukan dari sumber lain selain yang disediakan oleh senyawa
mineral lainnya yang biasa ditemukan pada suplemen mineral lengkap.
NIKEL
Fungsi nikel pada sapi tidak diketahui.
Namun kekurangan nikel telah eksperimen
diinduksi pada hewan. Nikel berperan dalam
fungsi bakteri ureolytic sebagai komponen
penting dari enzim urease yang memecah
urea (a nitrogen sumber nonprotein umum
dalam diet sapi).
Selenium (Se)
Selenium merupakan bagian penting dari enzim glutathione
peroksidase dan iodothyronine 5'-deiodinase. Glutathione peroksidase
membantu mencegah kerusakan oksidatif pada jaringan. Enzim yang
terakhir ini terlibat dalam metabolisme hormon tiroid. Fungsi vitamin E
dan selenium saling terkait. Diet rendah vitamin E mungkin
memerlukan suplementasi selenium.
Tanda-tanda toksikosis selenium kronis termasuk kepincangan,
anoreksia, kekurusan, kaki sakit, kuku retak dan cacat, sirosis hati,
peradangan ginjal, dan rambut rontok ekor. Dalam kasus toksisitas
berat, kesulitan bernafas, diare, otot ketiadaan, postur abnormal, dan
kematian akibat kegagalan pernapasan yang diamati.
Kekurangan Selenium dapat menyebabkan penyakit otot putih, kondisi
dibahas secara rinci kemudian dalam bagian gangguan gizi publikasi ini.
Betis mungkin mengalami dikompromikan respon imun bahkan bila
tidak ada tanda-tanda klinis lain dari kekurangan selenium yang hadir.
Unthriftiness, penurunan berat badan, dan diare adalah tanda-tanda
kekurangan lainnya.
Ketidakseimbangan Mineral
Ketidakseimbangan Mineral (toksisitas atau
kekurangan) dapat memicu gangguan gizi seperti
gras tetanirumput, batu kalkuli,
polioencephalomalacia, penyakit otot putih, dan milk
fever. Meskipun gangguan ini dapat menghasilkan
tanda-tanda pada sapi yang terkena dampak
dramatis, ketidakseimbangan mineral sering
diabaikan karena hanya ada tanda-tanda subklinis
saja.
Dengan tidak adanya tanda-tanda klinis,
ketidakseimbangan mineral mungkin akan dicurigai
jika darah dan analisis jaringan sampel atau hijauan
dan analisis diet mineral menunjukkan masalah.
Grass tetany
Grass tetany dikaitkan dengan tingkat rendah
magnesium atau kalsium
Kalkuli urin (batu ginjal) adalah endapan mineral
keras di saluran urine ternak. Sapi yang terkena
mungkin mengalami infeksi kandung kemih kronis
dari kerusakan jaringan yang dihasilkan oleh
batu.
Polioencephalomalacia disebabkan oleh
gangguan dalam metabolisme tiamin. Tiamin
diperlukan untuk beberapa fungsi penting sistem
saraf. Penyakit ini paling sering mempengaruhi
muda, ternak berkembang pesat pada diet
berkonsentrasi tinggi dan mungkin hasil dari diet
tiamin-kekurangan, peningkatan thiaminase
(enzim yang memecah tiamin) di rumen, atau
Maksimum
Vitamin Suplementasi
Vitamin A, D, dan E sering ditambahkan ke campuran
mineral atau suplemen pakan sebagai paket premiks
ADE.
Jumlah Vitamin dinyatakan sebagai International Unit
(IU), yang mengatur jumlah ditetapkan untuk setiap
bentuk vitamin tertentu.
Tingkat yang wajar suplemen vitamin untuk ternak
mengkonsumsi suplemen asupan vitamin 4-ons seharihari: Vitamin A, 100.000 sampai 200.000 IU, Vitamin D,
7.500 hingga 20.000 IU dan Vitamin E, 50 sampai 100
IU.
Vitamin tidak dapat disimpan lebih lama, aktivitasnya
menurun seiring bertambahnya waktu p