Anda di halaman 1dari 21

Farmakologi: Obat

Anemia, Obat Anastesi,


Vitamin dan Mineral
Arlyana Hikmanti, SST., M.Keb dan Surtiningsih, SST., M.Kes

PART 2
VITAMIN
 Vitamin merupakan nutrien organik yang dibutuhkan dalam jumlah kecil untuk
berbagai fungsi biokimiawi dan yang umumnya tidak disintesis oleh tubuh
sehingga harus dipasok dari makanan.
 Vitamin yang pertama kali ditemukan adalah vitamin A dan B , dan ternyata
masing-masing larut dalam lemak dan larut dalam air.
 Sifat larut dalam lemak atau larut dalam air dipakai sebagai dasar klasifikasi
vitamin.
 Vitamin yang larut dalam air, seluruhnya diberi symbol anggota B kompleks
kecuali (vitamin C )
 Vitamin yang larut dalam air tidak pernah dalam keadaan toksisitas di didalam
tubuh karena kelebihan vitamin ini akan dikeluarkan melalui urin
1. VITAMIN LARUT LEMAK
 Vitamin larut dalam lemak yang baru ditemukan diberi
symbol menurut abjad (vitamin A,D,E,K).
 Tidak dapat disintesis oleh tubuh dalam jumlah yang
memadai.
 Harus disuplai dari makanan
 VLL  ini memerlukan absorbsi lemak yang normal agar
vitamin tersebut dapat diabsorbsi secara efisien.
Diabsorbsi molekul vitamin tersebut harus diangkut dalam
darah yaitu oleh lipoprotein atau protein pengikat yang
spesifik.Yang merupakan vitamin yang larut di dalam
lemak adalah vitamin A, D, E, dan K.
1. VITAMIN A
 FUNGSI : Menjaga kesehatan kulit, mata, dan imunitas
 SUMBER : Susu, ikan, sayur-sayuran, dan buah-buahan
 KEKURANGAN : rabun senja dan katarak, Infeksi saluran pernapasan, kondisi
kulit yang kurang sehat
 KELEBIHAN : Keracucnan pada tubuh, pusing-pusing, rambut rontok, kulit kering
bersisik, dan pingsang Kondisi akut dapat menyebabkan kerabunan
 FARMAKOKINETIK: Diabsorbsi sempurna melalui usus halus dan kadarnya dalam
plasma mencampai puncak setelah 4 jam
 Kelebihan dosis akan dikeluarkan melalui tinja
 INDIKASI: masa hamil dan laktasi, obstruksi biliaris, sirosis hepatitis. Pemberian
vitamin E dapat meningkatkan efektivitas vitamin A, mengurangi
hipervitaminosis A
Vit A….

 Sediaan
Oral
Tablet
Sirup
 Dosis> 25.000 IU hanya dapat
diberikan pada pasien defisiensi berat
2. VITAMIN D (KALISEFEROL)

 Berfungsi : membantu metabolisme kalsium dan mineralisasi tulang


 Sumber : Banyak ditemukan pada makanan hewani, ikan, leur, susu dan produk
olehannya, seperti keju
 KEKURANGAN : Kerusakan otot, Osteomalasia (hilangnya unsur kalsium dan
fosfor secara berlebihan di dalam tulang, oeteoporosis (kerapuhan tulang akibat
berkurangnya kepadatan tulang
 KELEBIHAN : Mengalami diare, berkurangnya BB, muntah-muntah, dan dehidrasi
berlebihan
 FARMAKODINAMIK: Meningkatkan absorbs kalsium dan fosfat melalui usus halus,
bekerja langsung dan tidak langsung pada sel yang berperan dalam remodeling
tulang.
 FARMAKOINETIK: Absorbsi vitamin D melalui saluran cerna cukup baik. Vit D3
diabsorbsi lebih cept dan lebih sempurna. Gangguan fungsi hati, kandung
empedu yang akan mengganggu absorbs vit D
3. VITAMIN E (Tokoferol)
 FUNGSI : Menjaaga ksehatan jaringan di dalam tubuh
 SUMBER : Banyak ditemukan pada ikan, ayam, kuning telur, ragi, susu,
daging, dan kacang-kacangan, sayuran
 KEKURANGAN : Kemandulan bagi pria/ wanita, anemia hemolitik,
degenerasi retina, kelemahan otot, miopatia, dan gangguan neurologis
 KELEBIHAN : Kelemahan otot, gangguan reproduksi dan saluran
pencernaan
 FARMAKODINAMIK: Sebagai antioksidan dan melindungi sel dari radikal
bebas
 FARMAKOKINETIK : Diabsorbsi melalui saluran cerna, diekskresikan
secara lambat melalui saluran empedu, sisanya lemalui urin
4. VITAMIN K
 FUNGSI : Pembentukan sistem peredaran darah yang baik
dan penutupan luka
 SUMBER : Susu, kuning telur, dan sayuran segar, minyak
nabati
 KEKURANGAN: Perdarahan ddi dalam tubuh dan kesulitan
pembekuan darah saat terjadi luka atau perdarahan
 FARMAKODINAMIK: Pada ornag dewasa tidak ada.
Meningkatkan biosintesis beberapa faktor pembekuan
darah
 FARMAKOKINETIK : absorbs di usus tergantung dari
kelarutan filokuinon dan menakuinon hanya berlangsung
baik bila terdapat garam empedu. Pemakian antibiotik
mengurangi jumlah vit K dalam tinja, terutama yang
merupakan sintesis bakteri usus
VITAMIN LARUT AIR

 Vitamin C (Asam Oksalat)


 Vitamin B1 (Tiamin)
 Vitamin B2 (Ribovlafin)
 Vitamin B3 (Niasin)
 Vitamin B5 (Asam pantotenat)
 Vitamin B6 (Piridoksin)
 Vitamin B9 (Asam folat)
 Vitamin B 12 (Sianokobalamin)
1. VITAMIN C (Asam Askorbat)

 FUNGSI: Senyawa pembentuk kolagen, antioksidan, mencegah penyakit


degenertif, membentuk struktur jaringan tubuh, berperan dalam penutupan
luka data terjadi perdarahan dan memberikan perlindungan terhadap infeksi
 SUMBER: Jeruk, stroberry, anggur, brokoli, kentang
 KEURANGAN: Gusi berdarah, dan nyeri pada persendian
 KELEBIHAN: Batu ginjal, gangguan saluran pencernaan, dan rusaknya sel darah
merah
 FARMAKODINAMIK: Pada defisiensi vit. C menghilangkan gejala penyakit
dengan cepat
 FARMAKOKINETIK: Mudah diabsorbsi dalam saluran pencernaan, didistribusikan
ke seluruh tubuh, Ekskresi memalui urin dalam bentuk utuh dan bentuk garam
sulfat jika melebihi ambang rangsang ginjal 1.4 mg%
2. VITAMIN B1 (TIAMIN)
 FUNGSI: Menjaga kesehatan kulit, dan membantu
mengkorvesikan karbohidrat mejadi energi dan
membantu metabolisme protein lemak
 SUMBER: Gandum, nasi, daging, susu, telur dan
tanaman kacang-kacangan
 KEKURANGAN: Kulit kering dan bersisik, penyakit
beri-beri, gangguan saluran pencernaan, jantung
dan sistem saraf
 FARMAKINETIK: Pemberian parenteral: cepat dan
sempurna
 Absorbsi peroral maksimum 8-15 mg/hari
3. VITAMIN B2 (RIBOVLAVIN)
 FUNGSI: Mmembantu metabolisme tubuh manusia,
membentuk sel darah merah dna glikogen, serta
menyokong pertumbuhan berbagai organ tubuh
seperti kulit, rambut dan kuku
 SUMBER: Sayuran segar, kedelai, kuning telur, susu
 KEKURANGAN : Menurunnya daya tahan tubuh,
kulit kering dan bersisik, bibir pecah-pecah, dan
sariawan
 FARMAKOKINETIK: Pemberian secara oral atau
parenteral akan diabsorbsi dengan baik merata di
seluruh jaringan
4. VITAMIN B3 (NIASIN)

 FUNGSI: Menghasilkan energi, metabolisme


karbohidrat, lemak, dan protein, mejaga kadar
gula dalam darah, tekanan darah tinggi, migrain
ringan, dan bertigo
 SUMBER: Makanan hewani, seperti hati, ragi,
ginjal, daging ungags, gandum dan kentang manis
 KEKURANGAN: Kejang kram otot, gangguan sistem
pencernaan, muntah-muntah dan mual
5. VITAMIN B5 (ASAM PENTOTENAT)

 FUNGSI : Terlibat dalam reaksi enzimatik dan


metabolisme, seperti reaksi pemecahan nutrisi
makanan, terutama lemak, menjaga komunikasi
yang baik antara SSP dan otak, memproduksi asam
lemak, neourotransmiter, dan hormone tubuh
 SUMBER: daging, susu, gijal, dan hati, sayuran
hijau, dan kacang hijau
 KEKURANGAN : Kulit pecah-pecah dan bersiisk,
keram oto dan kesulitan tidur
6. VITAMIN B6 (PIRIDOKSIN)

 FUNGSI: Sebagai senyawa koenzim A menghasilkan energi


melalui sintesis asam lemak, metabolisme nutrisi,
memproduksi antibody
 SUMBER: beras, jangung, kacang-kacangan, daging dan
ikan
 KEKURANGAN : Kulit pecah-pecah, keram otot dan
insomnia
 FARMAKODINAMIK: TIDAK MENUNJUKKAN EFEK YANG NYATA
 FARMAKOKINETIK : Mudah diabsorbsi melalui saluran cerna
dan melalui urin
7. VITAMIN B9 (ASAM FOLAT)
 FUNGSI : Sintesi sel-sel baru, pembentukan sel darah merah dan sel darah putih
dalam sumsum tulang belakang, menyembuhkan anemia
 SUMBER: Dalam bentuk poliglutamat, terutama dalam sayuran hijau, hati, daging
tanpa lemak, sereal utuh, biji-ijian. Kacang-kacangan dan jeruk
 KEKURANGAN: Gangguan fungsi otak, pertumbuhan tulang belakang, sariawan,
dan diare
 FARMAKODINAIK: Absorbsi paling baik adalah melalui pemberian per oral
terrutama ada bagian proksimal usus halus
 Pada dosis kecil: abasorbsinya memerlukan energi
 Pada dosis besar : dapat berlangsung secara difusi
 FARMAKOKINETIK : Asam folat yang terdapat dalam plasma darah, didistribusikan
merata ke seluruh jaringan dan terjadi penumpukan dalam cairan serebrospinal.
Ekskresi berlangsung di ginjal dan sebagaian besar dalam bentuk metabolit
8. VITAMIN B 12 (SIANOKOBALAMIN)

 FUNGSI: Metabolisme enenrgi ddi


dalam tubuh, memelihara kesehatan
sel saraf, pembentukan molekul DNA
dan RNA, pembentukan platelet darah
 SUMBER: daging telur, susu, hari, dan
ragi
 KEKURANGAN : Anemia, mudah Lelah,
lesu dan iritasi kulit
MINERAL
 Merupakan unsur esensial bagi normal sebagai fungsi normal
sebagai enzim dan salah satu bentuk nutrisi yang dibutuhkan
tubuh serta sangat penting dalam pengendalian komposisi cairan
tubuh 65% adalah air dalam bobot tubuh.

 Mineralogi adalah Ilmu yang mempelajari mineral


 Akibat kekurangan mineral: gangguan kesehatan
 < Iodin : Penyakit gondok
 < Kalsium : Ostemalasia (tulang menjadi lunak)
 < Kalsium Oestoeporosis (penurunan massa tulang)
SUMBER MINERAL
 Sumber paling baik  makanan hewani  Kec. Magnesium->makanan nabati
 Hewan memperoleh mineral dari tumbuh-tumbuhan dan menumpk didalam jaringan
tubuhnya

 PERAN MINERAL
 Komponen utama tubuh/ penyusun kerangka tulang, gigi, an oto-otot
 Ca, P, Mg, Fl, dan SiPembentukan dan pertumbuhan gigi
 P  Menyusun protein jaringan
 Sebagai elektrolit yang mengatur keseimbangan cairan, contoh Na, K, Cl,Ca,dan
Mg
 Sebagai activator atau terikat dalam peranan enzim dan hormone
 Metabolisme tubuhn
Metabolisme Mineral
 Makromineral : diperlukan dalam jumlah yang lebih besar dari 100
mg/hari
 Mikromineral : diperlukan dalam jumlah yang lebih kecil dari 100
mg/hari
 Makromineral yang Essensial
 Kalsium (Ca)
 Fosfor (P)
 Natrium (Na)
 Kalium (K)
 Klorida (Cl)
 Magnesium (Mg)
MIKROMINERAL

 Kromium  Yodium
 Selenium  Flourida
 Kobalt  Besi
 Silikon  Mangan
 Tembaga  Molibdenum
 Seng

Anda mungkin juga menyukai