Anda di halaman 1dari 80

NAMA-NAMA ANGGOTA

KELOMPOK : VITAMIN
1.
2.
3.
4.

5.

6.
7.

Arif Rahman
Endang Mudasih
Fitri Yuliani
Lailiyatun Nasichah
;KR00111501
Pebriyani
;KR00111516
Tofan Aries Mana
Daud Abadi

;KR 00111468
;KR00111485
;KR00111493

;KR00111538
;KI00111554

VITAMIN

Fungsi Vitamin

Secara garis besar Vitamin dibagi menjadi 2 kelompok

Vitamin Larut Lemak

Vitamin Larut Air

Kelebihan konsumsi yang


dibutuhkan disimopan dalam
tubuh

Simpanan sebagai kelebihan


kebutuhan sangat sedikit

Dikeluarkan dalam jumlah kecil


melalui empedu

Dikeluarkan melalui urin

Gejala defisiensi berjalan lambat

Gejala defisiensi sering terjadi


dengan cepat

Tidak selalu harus ada dalam


kehidupan sehari-hari

Harus selalu ada dalam makanan


sehari-hari

Lanjutan

Vitamin Larut Lemak

Vitamin Larut Air

Mempunyai prekursor atau


provitamin

Umumnya tidak mempun yai


prekursor

Hanya mengandung unsur C, H


dan O

Selain mengandungb unsur C, H


dan O kadang-kadang
mengandung unsur S dan CO

Gejala defisiensi berjalan lambat

Gejala defisiensi sering terjadi


dengan cepat

Tidak selalu harus ada dalam


kehidupan sehari-hari

Harus selalu ada dalam makanan


sehari-hari

Lanjutan

Vitamin Larut Lemak

Vitamin Larut Air

Diabsorbsi melalui sistem limfe

Diarbsorbsi melalui vena porta

Hanya dibutuhkan oleh


organisme kompleks

Dibutuhkan oleh organisme


sederhana dan kompleks

Beberapa jenis bersifat toksik


pada jumlah relatif rendah (6-10
x KGA)

Bersifat toksik hanya pada dosis


tinggi/mega dosis (> 10x KGA)

Kandungan vitamin makanan dipengaruhi oleh:


1.Jumlah vitamin yang semula terkandung dalam makanan
tersebut
2.Jumlah yang rusak saat panen atau penyembelihan,
penyimpanan. Dipengaruhi oleh suhu, penyingkapan terhadap
udara dan matahari dan lama penyimpanan.
3.Jumlah yang rusak selama pemrosesan dan pemasakan.

1. Menggunakan suhu tidak terlalu tinggi


2. Waktu memasak tidak terlalu lama
3. Sesedikit mungkin menggunakan air
pemasak
4. Memotong menggunakan pisau tajam, dan
tidak terlalu halus
5. Panci memasak ditutup
6. Tidak menggunakan alkali dalam
pemasakan
7. Sisa air perebus digunakan untuk
masakan lain

Vitamin Larut Lemak


(A D E K)
Tak larut; C dan B

Vitamin A
Retinol
Sifat Kimia :
1. Tahan terhadap panas cahaya dan alkali
2. Tidak tahan terhadap asam dan oksidasi
3. Ketersediaan biologik meningkat dengan kehadiran vitamin E dan
anti oksidan lain

FUNGSI VITAMIN A
1. Penglihatan normal pada cahaya remang
2. Diferensiasi sel (perubahan sifat dan fungsi)
3. Kekebalan tubuh
4. Perkembangan tulang dan sel epitel yang membentuk email dan pertumbuhan gigi.
5. Pembentukan sperma dan sel telur
6. Pencegahan kanker kulit, payudara,tenggorokan, paru-paru dan kantung kemih
7. Pencegahan dan penyembuhan penyakit jantung
8. Pembentukan sel darah merah

Sumber
Vitamin A dalam pangan hewani
Hati, susu, kuning telur, susu,
mentega, margarin, minyak hati,
ikan

Karoten terutama dalam pangan


nabati
Sayuran hijau tua, serta buahbuahan yang berwarna kuning jin
gga, seperti daun singkong, daun
kacang, kangkung, bayam, kacang
panjang, buncis, wortel, tomat,
jagung kuning, pepaya, mangga,
nangka masak, dan jeruk, minyak
kelapa sawit yang berwarna merah.

Struktur Kimia

Satuan Vitamin A
INTERNATIONAL UNIT (IU)
SATUAN INTERNASIONAL (SI)
RETINOL EKIVALEN (RE)

Keterangan : 1.0 g RE =
3.3 SI Retinol

STABILITAS VITAMIN A
Sensitif terhadap oksidasi dengan udara
Hilangnya aktivitas dipercepat oleh panas
dan paparan terhadap cahaya.
Oksidasi lemak dan minyak ( misalnya
mentega, margarin, minyak goreng ) dapat
menghancurkan
vitamin
larut
lemak
termasuk vitamin A
Adanya antioksidan seperti vitamin E
sehingga
berpengaruh
terhadap
perlindungan vitamin A

1.

Indikasi
Vitamin A diindikasikan untuk pencegahan dan pengobatan defisiensi vitamin A. Vitamin A
biasanya dibutuhkan pada kondisi hamil, menyusui, sirosis hepatis, obstruksi biliaris dll.

2.

Farmakokinetik
vitamin A di absorbsi sempurna melalui usus halus dan kadarnya dalam plasma mencapai
puncak setelah 4 jam, tetapi absorbsi dosis besar vitamin A kurang efisien karena sebagian
akan keluar melalui tinja. Gangguan absorpsi lemak akan menyebabkan gangguan absorpsi
vitamin A, maka pada keadaan ini dapat digunakan sediaan vitamin A yang larut dalam air.
Vitamin A terutama disimpan di dalam hati sebagai palmitat, dalam jumlah kecil ditemukan
juga di ginjal, adrenal, paru, lemak intraperitoneal dan retina. Vitamin A sukar meleui sawar
uri dan jumlahnya dalam ASI sangat bergantung pada jumlah diet si ibu. Metabolit vitamin
A diekskresi melalui urin dan tinja.

3. Interaksi
jika tidak ada indikasi yang spesifik, dosis besar vitamin A
sebaiknya dihindarkan pada pasien yang mendapat pengobatan
antikoagulan. Pada beberapa pasien terlihat peningkatan
respons hipoprotombinemik terhadap warfarin yang diberikan
bersama vitamin A dosis besar (25.000 IU/hari).
4. Konseling
pengobatan kadang-kadang diawali dengan pemberian dosis
tinggi vitamin A dan pasien anak tersebut harus diawasi secara
ketat, karena dapat timbul toksisitas akut. Over dosis masif
juga harus diperhatikan karena akan menyebabkan kulit kasar,
rambut kering, hati membesar, dan laju endap darah meningkat
serta meningkatnya serum kalsium dan kadar serum fosfatase
sehingga harus diperhatikan penggunaanya.

The following table lists the RAEs for vitamin A


Life stage

Vitamin A (g/day as
RAE)

Men, ages 19+

900

Women, ages 19+

700

Pregnancy

770*

Breastfeeding

1300

g = microgram
RAE = Retinol Activity Equivalent
* Pregnant women should avoid supplemental,
preformed Vitamin A

EFEK SAMPING
Cacat

bawaan (pada dosis tinggi)


Defisiensi : kerusakan mata dan
peningkatan kerentanan terhadap
infeksi
Overdosis masif : kulit kasar,
rambut kering, hati membesar,
peningkatan laju endap darah,
peningkatan serum kalsium dan
serum fosfatase.

Akibat Kekurangan Vitamin A


1. Rabun senja
2. Perubahan pada mata: Xerosis kornea s/d keratomalasia
3. Mudah terserang infeksi
4. Perubahan pada kulit : kering dan kasar, mengeras dan
mengalami keratinisasi (hiperkeratosis folikular): lenganpaha-seluruh tubuh
5. Gangguan pertumbuhan : sel dan tulang termasuk email
gigi
6. Keratinisasi sel-sel rasa pada lidah menyebabkan kurang
nafsu makan dan anemia.

SEDIAAN VITAMIN

Vitamin A
Vitamin A terdapat dalam berbagai sediaan
untuk penggunaan secara oral, untuk
penggunaan oral terdapat bentuk tablet,
kaplet ataupun larutan/sirup yang
mengandung vitamin A dengan kombinasi
vitamin D ataupun vitamin lain dalam
berbagai kombinasi dosis.

SEDIAAN VITAMIN

Sediaan vitamin A suntikan mengandung vitamin A


50.000 100.000 IU/ml dalam larutan minyak.
Sediaan vitamin A topikal berupa krem/gel yang
mengandung 0.05% tretinoin untuk pengobatan akne.
Untuk Cream sediaan di Indonesia jarang ditemukan

ORAL Campuran
Tablet
Kaplet
Kaplet salut
selaput
Larutan/sirup

Sediaan nama dagang


Tablet : Symbion (Merck)
Salut selaput: Scaven
(Tempo)
Kaplet: Acevit (Mecosin)
Bececar (Interbat)
Larutan: Igastrum (Pharos)
Hufavit Kalk (Gratia)

VITAMIN A

Indonesia ???
TOPIKAL
Krem/gel 0.05%
tretinoin

Sediaan nama dagang


Tretinoin Cream USP

VITAMIN B12

VITAMIN
B12,
DISEBUT
JUGA
KOBALAMIN,
ADALAH
SEBUAH
VITAMIN LARUT AIR YANG BERPERAN
PENTING
DALAM
BERFUNGSI
NORMALNYA OTAK DAN SISTEM SARAF,
SERTA DALAM PEMBENTUKAN DARAH.
VITAMIN INI MERUPAKAN SALAH SATU
DARI BEBERAPA VITAMIN B. UMUMNYA,
VITAMIN
INI
TERLIBAT
DALAM
METABOLISME SETIAP SEL DALAM
TUBUH,
TERUTAMA
PENGARUHNYA
PADA SINTESIS DAN REGULASI DNA
SERTA PADA SINTESIS ASAM LEMAK
DAN PRODUKSI ENERGI.

Stabil terhadap panas, tetapi perlahan-lahan


kehilangan aktivitasnya bila terkena cahaya, oksigen
dan asam atau alkali
Kehilangan aktivitas selama memasak karena
kelarutan air dari vitamin B12

VITAMIN B12
1.

Indikasi
defisiensi vitamin B12 menyebabkan anemia megaloblastk yang disertai gangguan neurologik .

2.

Farmakokinetik

a.

Absorbsi
Sianokobalamin diabsorbsi dengan baik dan cepat setelah pemberian IM dan SK. Kadar dalam plasma mencapai
puncak dalam waktu 1 jam setelah suntikan IM. Absorpsi per oral berlangsung lambat di ileum dicapai 6-8 jam
setelah pemberian 3 microgram.

b.

Distribusi
setelah diabsorbsi, hampir semua vitamin B 12 dalam darah terikat dengan protein plasma. Sebagian besar terikat
dalam beta-globulin, sisanya terikat pada alfa-glikoprotein dan inter-alfa-glikoprotein. Vitamin B 12 yang terikat
pada beta globulin akan diangkut ke beberapa jaringan, terutama hati yang merupakan gudang utama
penyimpanan vitamin B12 (50-90%). Kadar normal vitamin B12 dalam plasma adalah 200-900 pg/ml dengan
simpanan sebanyak 1-10 mg dalam hepar.

c. Metabolisme dan ekskresi


baik sianokobalamin maupun hidroksokobalamin dalam jaringan dan darah
terikat oleh protein. Seperti halnya koenzim B12 , ikatan dengan
hidroksokobalamin lebih kuat sehingga sukar diekskresi melalui urin.
Didalam hati kedua kobalamin tersebut akan diubah menjadi koenzim B 12 .
Pengurangan jumlah kobalamin dalam tubuh disebabkan oleh ekskresi
melalui saluran empedu, sebanyak 3-7 microgram sehari harus direabsorpsi
dengan perantaraan FIC. Ekskresi bersama urin hanya terjadi pada bentuk
yang tidak terikat protein.
3. Interaksi = (-)

Konseling
VITAMIN B12 ATAU SIANOKOBALAMIN MERUPAKAN
JENIS VITAMIN YANG HANYA KHUSUS DIPRODUKSI
OLEH HEWAN DAN TIDAK DITEMUKAN PADA TANAMAN.
OLEH KARENA ITU, VEGETARIAN SERING KALI
MENGALAMI GANGGUAN KESEHATAN TUBUH AKIBAT
KEKURANGAN VITAMIN INI. VITAMIN INI BANYAK
BERPERAN DALAM METABOLISME ENERGI DI DALAM
TUBUH. VITAMIN B12 JUGA TERMASUK DALAM SALAH
SATU JENIS VITAMIN YANG BERPERAN DALAM
PEMELIHARAAN
KESEHATAN
SEL
SARAF,
PEMBENTUKKAN
MOLEKUL
DNA
DAN
RNA,
PEMBENTUKKAN PLATELET DARAH. TELUR, HATI, DAN
DAGING MERUPAKAN SUMBER MAKANAN YANG BAIK
UNTUK
MEMENUHI
KEBUTUHAN
VITAMIN
B12.
KEKURANGAN VITAMIN INI AKAN MENYEBABKAN
ANEMIA (KEKURANGAN DARAH), MUDAH LELAH LESU,
DAN IRITASI KULIT.

VITAMIN B12

The following table lists recommended daily


intakes of vitamin B12.
Life stage

Vitamin B12
(g/day)

men, ages 19+

2,4

women, ages 19+

2,4

Pregnancy

2,6

Breastfeeding

2,8

Keterangan g = microgram

ORAL Campuran
Tablet
Kaplet
Larutan/sirup

VITAMIN B12

Sediaan nama dagang


Tablet : Neurobat (Interbat)
Neurobiovit (Prafa)
Neuromin
(Hexpharm)
Kaplet : Neo Ultracap
(Henson Farma)
Larutan: Omevita (Mutifa)

SUNTIKAN
Mengandung
1.000 mcg/ml (tunggal)
200 - 1.000 mcg/ml
(campuran)

Sediaan nama dagang


ETA COBALAMIN (tunggal)
NEUROBAT (Interbat)
MUTIBION (Mutifa)
NEUROBORAN (HARSEN)

SEDIAAN VITAMIN B DAN B12


No

Nama Dagang

Pabrik

Komposisi

Bioneuron

Phapros

Vit B1 100mg, vit B6 200mg, vit B12 200mcg

Farbion

Fahrenheit

Vit B1 100mg, vit B6 200mg, vit B12 200mcg

Grahabion

Graha Farma

Vit B1 100mg, vit B6 200mg, vit B12 200mcg

Neurobat

Interbat

Vit B1 100mg, vit B6 200mg, vit B12 200mcg

Neurobion

Merck

Vit B1 100mg, vit B6 200mg, vit B1 200mcg

Neurosanbe

Sanbe

Vit B1 100mg, vit B6 200mg, vit B12 200mcg

Nevramin

Takeda

Fursultiamine 50mg, vit B6 100mg, vit B12


500mcg

Rindobion 5000

Yarindo

Vit B1 100mg, vit B6 200mg, vit B12 5000mcg

Vitamin B12 IPI

Supra Ferbindo

Vitamina B12 50mcg

10

Vitamin B6 KF

Kimia Farma

Vitamin B6 25mg

SEDIAAN VITAMIN

Vitamin B12
Sediaan Vitamin B12 jarang dijumpai dalam sediaan
tunggal, dalam sediaan tunggal dalam bentuk sediaan
injeksi
Dalam sediaan tunggal injeksi mengandung Vitamin
B12 1000 mcg/ml
Contoh: ETA COBALAMIN (ERRITA)
Sediaan tablet, kaplet dan larutan/sirup berupa
campuran

VITAMIN C

STRUKTUR VITAMIN C

Nama resmi

: Acidum ascorbicum

Rumus Molekul

: C 6 H 8 O6

Nama lain
BM

: Asam askorbat
: 176,13

LANJUTAN,,,
Pemerian
: Serbuk atau hablur, putih atau agak
kuning, tidak berbau rasa asam, karena
pengaruh cahaya jadi gelap.
Kelarutan : Mudah larut dalam air, sukar larut
dalam etanol, praktis tidak larut dalam
kloroform.
Penyimpanan

: Dalam wadah tertutup rapat.

PENGERTIAN
Stabilitas obat merupakan kemampuan suatu
produk untuk bertahan dalam batas yang
ditetapkan sepanjang periode penyimpanan dan
penggunaan.
Kestabilan obat secara fisik meliputi :

1.
2.
3.
4.

Warna
Bau
Rasa
tekstur

Faktor-faktor yang mempengaruhi


kestabilan obat :
1. Panas
2. Cahaya
3. Kelembaban
4. Oksigen
5. pH
6. Mikroorganisme
7. bahan tambahan yang dipergunakan
dalam formula sediaan obat.

STABILITAS VITAMIN C
Vitamin C sangat sensitif terhadap pemanasan,
bahkan pemanasan yang tergolong ringan
(sedikit diatas suhu kamar)
Vitamin c mudah teroksidaasi bila terlarut dalam
pelarut (misalnya air)

FARMAKOKINETIK
1.

Absorbsi vitamin C
Vitamin C mudah diabsorbsi melalui saluran cerna. Pada keadaan normal tampak
kenaikan kadar vitamin C dalam darah setelah diabsorpsi. Kadar dalam leukosit
dan trombosit lebih besar daripada dalam plasma dan eritrosit. Hampir
menyeluruh absorbsi dari vitamin C terjadi jika <100 mg diberikan pada dosis
tunggal, bagaimanapun hanya 50% atau sedikit yang diabsorbsi pada dosis >1 g.
Distribusinya luas keseluruh tubuh dengan kadar tertinggi dalam kelenjar dan
kadar terendah dalam otot dan jaringan lemak. Ekskresinya melalui urin dalam
bentuk utuh dan bentuk garam sulfatnya terjadi jika kadar dalam darah melewati
ambang rangsang ginjal 1,4 mg%

DOSIS

The best way to take vitamin C supplements is 2


- 3 times per day, with meals, depending on the
dosage. Some studies suggest that adults should
take 250 - 500 mg twice a day for any benefit.
Talk to your doctor before taking more than 1,000
mg of vitamin C on a daily basis and before
giving vitamin C to a child.

Dietary Reference Intakes for vitamin C :


Infants
0 - 6 months: 40* milligrams/day (mg/day)
7 - 12 months: 50* mg/day
KET : *Adequate Intake (AI)
Children
1 - 3 years: 15 mg/day
4 - 8 years: 25 mg/day
9 - 13 years: 45 mg/day
Adolescents
Girls 14 - 18 years: 65 mg/day
Boys 14 - 18 years: 75 mg/day
Adults
Men age 19 and older: 90 mg/day
Women age 19 year and older: 75 mg/day
Smokers or those who are around secondhand smoke at any age should increase
their daily amount of vitamin C an additional 35 mg per day.

The dose recommended to prevent or treat many of the conditions mentioned


in the Uses section is often 500 - 1,000 mg per day.

EFEK SAMPING

Serious side effects from too much vitamin C are very rare, because the body cannot
store the vitamin. However, amounts greater than 2,000 mg/day are not recommended
because such high doses can lead to stomach upset and diarrhea.
Too little vitamin C can lead to signs and symptoms of deficiency, including :
1. Anemia,
2. bleeding gums
3. Decreased ability to fight infection
4. Decreased wound-healing rate
5. Dry and splitting hair
6. Easy bruising
7. Gingivitis (inflammation of the gums)
8. Nosebleeds
9. Possible weight gain because of slowed metabolism
10. Rough, dry, scaly skin
11. Swollen and painful joints
12. Weakened tooth enamel
A severe form of vitamin C deficiency is known as scurvy, which mainly affects older,
malnourished adults

INTERAKSI OBAT
Kontrasepsi Oral dan Estrogen
Vitamin C dapat meningkatkan level serum
estrogen dan estrogen yang terkandung dalam
kontrasepsi oral, yang mungkin menimbulkan
efek samping. (BNF 57)
2. Warfarin
efek antikoagulan warfarin dapat menurun
(BNF 57)
1.

3. Desferrioxamin
Vitamin C biasanya ditambah dengan desferrioxamin
pada pasien dengan kadar besi berlebih untuk
meningkatkan ekskresi besi. Akan tetapi, pada
treatment awal kadar besi yang berlebihan di
jaringan vitamin C akan memperburuk toksisitas besi,
terutama di hati. jadi, vitamin C seharusnya tidak
diberikan pada bulan pertama setelah pemberian
desferrioxamin.

4. Fluphenazin
Pemberian vitamin C (untuk defisiensi vitamin C)
pada pasien yang menerima Fluphenazin untuk
gangguan bipolar dapat menurunkan konsentrasi
fluphenazin dan perburukan kebiasaan.

KONSELING
Penggunaan yang vitamin C yang berlebihan dapat
menimbulkan ketoksikan. Tanda, gejala, dan
akibat patologi dari ketoksikannya adalah:
gangguan saluran pencernaan, hiperoksaluria,
ekskresi asam urat naik, batu ginjal pada orang
yang rentan, glukosuria positif palsu (askorbat
adalah senyawa ereduksi).
Perlu monitoring ketat pada pasien skorbut pada
penderita leukimia.

SEDIAAN VITAMIN

Vitamin C
Sediaan Vitamin C tersedia dalam tablet oral 25
1.000 mg dan larutan steril 50 500 mg/ml. Sediaan
lain berupa tablet effervescent dan tablet kunyah.
Dosis profilaksis 25 75 mg tiap hari
Dosis terapi tidak kurang dari 250 mg tiap hari dalam
dosis terbagi.

SEDIAAN VITAMIN C

ORAL
Tablet
Tablet kunyah
Tablet hisap
Tab. Effervescent
Kaplet lepas
lambat
VITAMIN C

Sediaan nama dagang


Tablet : Ascorbin (KF)
Bekamin C Forte (KF)
Tablet kunyah:Fit C (Soho)
Tablet hisap : Vitacimin
(Takeda)
Tablet effervescent: Ever C
1000
(Konimex)
Biferce
(Sanbe F)
Kaplet lepas lambat: Vitalong C
(Bernofarm)

Drop
Mengandung
100 mg/ml

Sediaan nama dagang


Cebion (Merck Indonesia)

VITAMIN D

VITAMIN D ADALAH GRUP VITAMIN YANG LARUT


DALAM LEMAK PROHORMON.[1] VITAMIN D DIKENAL
JUGA DENGAN NAMA KALSIFEROL.[2] PENAMAAN INI
BERDASARKAN UNION OF PURE AND APPLIED
CHEMIST (IUPAC).[3] DI DALAM TUBUH, VITAMIN INI
BANYAK
BERPERAN
DALAM
PEMBENTUKKAN
STRUKTUR TULANG DAN GIGI YANG BAIK.[4] VITAMIN
INI BANYAK DITEMUKAN PADA JERUK, STROBERI,
TOMAT, BROKOLI, DAN SAYURAN HIJAU LAINNYA.[

KESTABILAN
Relatif stabil dalam makanan, penyimpanan, pengolahan. Saat memasak
berpengaruh sedikit terhadap efek aktivitasny. Susu yang diperkaya hingga
40 % dari vitamin D tambahan akan hilang sebagai akibat dari paparan
sinar.
Tidak tahan panas dan oksidasi
Diaktifkan oleh sinar uv
Vitamin D1 tidak ada
Vitamin D2adalah bentuk sintetik dari vitamin D yang dihasilkan dari
iradiasi UV plant yeast steroid ergosterol (ragi yang bila terkena uv akan
menghasilkan ergosterol)
Vitamin D3hormon steroid
steroid Vitamin D4aktivitas biologisnya paling lemah

Indikasi
vitamin D digunakan dalam pengobatan rakitis, osteomalasia, hipoparatiroidisme,
dan tetani infantil.
Farmakokinetik
absorpsi vitamin D melalui saluran cukup baik. Vitamin D3 diabsorpsi lebih cepat
dan lebih sempurna. Gangguan fungsi hati, kandung empedu dan saluran cerna
seperti steatore akan menggangu absorpsi vitamin D. Dalam sirkulasi, vitamin D
diikat oleh alfa-globulin yang khusus dan selanjutnya disimpan pada lemak tubuh
untuk waktu lama dengan masa paruh 29-25 jam. 25-hidroksikolekalsiferol (25HCC) mempunyai afinitas yang lebih besar terhadap protein pengikat sehingga
masa paruh dapat mencapai 19 hari.

EFEK SAMPING
Hiperkalsemia
Anoreksia
Mual, muntah, malas
Diare, berat badan turun
Poliuria
Sakit kepala, haus, vertigo

Interaksi

Konseling
semua penderita yang menerima dosis farmakologis vitamin D
harus memeriksakan kadar plasma kalsium dengan interval
waktu tertentu (awalnya tiap minggu) dan bila mual atau
muntah.

KONSELING
SEMUA PENDERITA YANG MENERIMA DOSIS
FARMAKOLOGIS VITAMIN D HARUS
MEMERIKSAKAN KADAR PLASMA KALSIUM
DENGAN INTERVAL WAKTU TERTENTU
(AWALNYA TIAP MINGGU)
DAN BILA MUAL ATAU MUNTAH.

SEDIAAN VITAMIN

Vitamin D
Vitamin D terdapat dalam beberapa macam bentuk
sediaan, misalnya dalam minyak ikan yang biasanya
juga mengandung vitamin A, dalam sediaan
multivitamin, dalam sediaan yang mengandung
campuran dengan kalsium

SEDIAAN VITAMIN D

SEDIAAN VITAMIN D

TABLET
Tablet
Kaplet
Tablet Effervescent

VITAMIN D

Sediaan nama dagang


Tablet kunyah :Kalzana
Kaplet:Big Fish
Tablet Effervescent: Ever Ost

SUNTIKAN
Mengandung
D2: 5.000 IU/ml

Sediaan nama dagang


Injeksi: Calciplex D

Syrup
Campuran A, B, D

Sediaan nama dagang


Igastrum

DAFTAR PUSTAKA

http://edis.ifas.ufl.edu/pdffiles/FY/FY21400.pdf
http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/druginfo/natural/
929.html
Anonim, 2007, FARMAKOLOGI DAN TERAPAN, Balai
Penerbit FKUI, Jakarta.
Anonim, 2008, INFORMATORIUM OBAT NASIONAL
INDONESIA, Badan POM RI, Jakarta.
2009, anonim, The Facts about Vitamins in Nutrition,
(Online), http://www.vitamin-basics.com/index.php?
id=37, diakses pada 19 November 2011.
Badan Pengawas Obat dan Makanan RI, 2008,
Informatorium Obat Nasional Indonesia, Jakarta :
BPOM RI, Koperprom dan CV Agung Seto
ISO Indonesia, 2011-2012, hal. 550-572

Anda mungkin juga menyukai