KELOMPOK : VITAMIN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Arif Rahman
Endang Mudasih
Fitri Yuliani
Lailiyatun Nasichah
;KR00111501
Pebriyani
;KR00111516
Tofan Aries Mana
Daud Abadi
;KR 00111468
;KR00111485
;KR00111493
;KR00111538
;KI00111554
VITAMIN
Fungsi Vitamin
Lanjutan
Lanjutan
Vitamin A
Retinol
Sifat Kimia :
1. Tahan terhadap panas cahaya dan alkali
2. Tidak tahan terhadap asam dan oksidasi
3. Ketersediaan biologik meningkat dengan kehadiran vitamin E dan
anti oksidan lain
FUNGSI VITAMIN A
1. Penglihatan normal pada cahaya remang
2. Diferensiasi sel (perubahan sifat dan fungsi)
3. Kekebalan tubuh
4. Perkembangan tulang dan sel epitel yang membentuk email dan pertumbuhan gigi.
5. Pembentukan sperma dan sel telur
6. Pencegahan kanker kulit, payudara,tenggorokan, paru-paru dan kantung kemih
7. Pencegahan dan penyembuhan penyakit jantung
8. Pembentukan sel darah merah
Sumber
Vitamin A dalam pangan hewani
Hati, susu, kuning telur, susu,
mentega, margarin, minyak hati,
ikan
Struktur Kimia
Satuan Vitamin A
INTERNATIONAL UNIT (IU)
SATUAN INTERNASIONAL (SI)
RETINOL EKIVALEN (RE)
Keterangan : 1.0 g RE =
3.3 SI Retinol
STABILITAS VITAMIN A
Sensitif terhadap oksidasi dengan udara
Hilangnya aktivitas dipercepat oleh panas
dan paparan terhadap cahaya.
Oksidasi lemak dan minyak ( misalnya
mentega, margarin, minyak goreng ) dapat
menghancurkan
vitamin
larut
lemak
termasuk vitamin A
Adanya antioksidan seperti vitamin E
sehingga
berpengaruh
terhadap
perlindungan vitamin A
1.
Indikasi
Vitamin A diindikasikan untuk pencegahan dan pengobatan defisiensi vitamin A. Vitamin A
biasanya dibutuhkan pada kondisi hamil, menyusui, sirosis hepatis, obstruksi biliaris dll.
2.
Farmakokinetik
vitamin A di absorbsi sempurna melalui usus halus dan kadarnya dalam plasma mencapai
puncak setelah 4 jam, tetapi absorbsi dosis besar vitamin A kurang efisien karena sebagian
akan keluar melalui tinja. Gangguan absorpsi lemak akan menyebabkan gangguan absorpsi
vitamin A, maka pada keadaan ini dapat digunakan sediaan vitamin A yang larut dalam air.
Vitamin A terutama disimpan di dalam hati sebagai palmitat, dalam jumlah kecil ditemukan
juga di ginjal, adrenal, paru, lemak intraperitoneal dan retina. Vitamin A sukar meleui sawar
uri dan jumlahnya dalam ASI sangat bergantung pada jumlah diet si ibu. Metabolit vitamin
A diekskresi melalui urin dan tinja.
3. Interaksi
jika tidak ada indikasi yang spesifik, dosis besar vitamin A
sebaiknya dihindarkan pada pasien yang mendapat pengobatan
antikoagulan. Pada beberapa pasien terlihat peningkatan
respons hipoprotombinemik terhadap warfarin yang diberikan
bersama vitamin A dosis besar (25.000 IU/hari).
4. Konseling
pengobatan kadang-kadang diawali dengan pemberian dosis
tinggi vitamin A dan pasien anak tersebut harus diawasi secara
ketat, karena dapat timbul toksisitas akut. Over dosis masif
juga harus diperhatikan karena akan menyebabkan kulit kasar,
rambut kering, hati membesar, dan laju endap darah meningkat
serta meningkatnya serum kalsium dan kadar serum fosfatase
sehingga harus diperhatikan penggunaanya.
Vitamin A (g/day as
RAE)
900
700
Pregnancy
770*
Breastfeeding
1300
g = microgram
RAE = Retinol Activity Equivalent
* Pregnant women should avoid supplemental,
preformed Vitamin A
EFEK SAMPING
Cacat
SEDIAAN VITAMIN
Vitamin A
Vitamin A terdapat dalam berbagai sediaan
untuk penggunaan secara oral, untuk
penggunaan oral terdapat bentuk tablet,
kaplet ataupun larutan/sirup yang
mengandung vitamin A dengan kombinasi
vitamin D ataupun vitamin lain dalam
berbagai kombinasi dosis.
SEDIAAN VITAMIN
ORAL Campuran
Tablet
Kaplet
Kaplet salut
selaput
Larutan/sirup
VITAMIN A
Indonesia ???
TOPIKAL
Krem/gel 0.05%
tretinoin
VITAMIN B12
VITAMIN
B12,
DISEBUT
JUGA
KOBALAMIN,
ADALAH
SEBUAH
VITAMIN LARUT AIR YANG BERPERAN
PENTING
DALAM
BERFUNGSI
NORMALNYA OTAK DAN SISTEM SARAF,
SERTA DALAM PEMBENTUKAN DARAH.
VITAMIN INI MERUPAKAN SALAH SATU
DARI BEBERAPA VITAMIN B. UMUMNYA,
VITAMIN
INI
TERLIBAT
DALAM
METABOLISME SETIAP SEL DALAM
TUBUH,
TERUTAMA
PENGARUHNYA
PADA SINTESIS DAN REGULASI DNA
SERTA PADA SINTESIS ASAM LEMAK
DAN PRODUKSI ENERGI.
VITAMIN B12
1.
Indikasi
defisiensi vitamin B12 menyebabkan anemia megaloblastk yang disertai gangguan neurologik .
2.
Farmakokinetik
a.
Absorbsi
Sianokobalamin diabsorbsi dengan baik dan cepat setelah pemberian IM dan SK. Kadar dalam plasma mencapai
puncak dalam waktu 1 jam setelah suntikan IM. Absorpsi per oral berlangsung lambat di ileum dicapai 6-8 jam
setelah pemberian 3 microgram.
b.
Distribusi
setelah diabsorbsi, hampir semua vitamin B 12 dalam darah terikat dengan protein plasma. Sebagian besar terikat
dalam beta-globulin, sisanya terikat pada alfa-glikoprotein dan inter-alfa-glikoprotein. Vitamin B 12 yang terikat
pada beta globulin akan diangkut ke beberapa jaringan, terutama hati yang merupakan gudang utama
penyimpanan vitamin B12 (50-90%). Kadar normal vitamin B12 dalam plasma adalah 200-900 pg/ml dengan
simpanan sebanyak 1-10 mg dalam hepar.
Konseling
VITAMIN B12 ATAU SIANOKOBALAMIN MERUPAKAN
JENIS VITAMIN YANG HANYA KHUSUS DIPRODUKSI
OLEH HEWAN DAN TIDAK DITEMUKAN PADA TANAMAN.
OLEH KARENA ITU, VEGETARIAN SERING KALI
MENGALAMI GANGGUAN KESEHATAN TUBUH AKIBAT
KEKURANGAN VITAMIN INI. VITAMIN INI BANYAK
BERPERAN DALAM METABOLISME ENERGI DI DALAM
TUBUH. VITAMIN B12 JUGA TERMASUK DALAM SALAH
SATU JENIS VITAMIN YANG BERPERAN DALAM
PEMELIHARAAN
KESEHATAN
SEL
SARAF,
PEMBENTUKKAN
MOLEKUL
DNA
DAN
RNA,
PEMBENTUKKAN PLATELET DARAH. TELUR, HATI, DAN
DAGING MERUPAKAN SUMBER MAKANAN YANG BAIK
UNTUK
MEMENUHI
KEBUTUHAN
VITAMIN
B12.
KEKURANGAN VITAMIN INI AKAN MENYEBABKAN
ANEMIA (KEKURANGAN DARAH), MUDAH LELAH LESU,
DAN IRITASI KULIT.
VITAMIN B12
Vitamin B12
(g/day)
2,4
2,4
Pregnancy
2,6
Breastfeeding
2,8
Keterangan g = microgram
ORAL Campuran
Tablet
Kaplet
Larutan/sirup
VITAMIN B12
SUNTIKAN
Mengandung
1.000 mcg/ml (tunggal)
200 - 1.000 mcg/ml
(campuran)
Nama Dagang
Pabrik
Komposisi
Bioneuron
Phapros
Farbion
Fahrenheit
Grahabion
Graha Farma
Neurobat
Interbat
Neurobion
Merck
Neurosanbe
Sanbe
Nevramin
Takeda
Rindobion 5000
Yarindo
Supra Ferbindo
10
Vitamin B6 KF
Kimia Farma
Vitamin B6 25mg
SEDIAAN VITAMIN
Vitamin B12
Sediaan Vitamin B12 jarang dijumpai dalam sediaan
tunggal, dalam sediaan tunggal dalam bentuk sediaan
injeksi
Dalam sediaan tunggal injeksi mengandung Vitamin
B12 1000 mcg/ml
Contoh: ETA COBALAMIN (ERRITA)
Sediaan tablet, kaplet dan larutan/sirup berupa
campuran
VITAMIN C
STRUKTUR VITAMIN C
Nama resmi
: Acidum ascorbicum
Rumus Molekul
: C 6 H 8 O6
Nama lain
BM
: Asam askorbat
: 176,13
LANJUTAN,,,
Pemerian
: Serbuk atau hablur, putih atau agak
kuning, tidak berbau rasa asam, karena
pengaruh cahaya jadi gelap.
Kelarutan : Mudah larut dalam air, sukar larut
dalam etanol, praktis tidak larut dalam
kloroform.
Penyimpanan
PENGERTIAN
Stabilitas obat merupakan kemampuan suatu
produk untuk bertahan dalam batas yang
ditetapkan sepanjang periode penyimpanan dan
penggunaan.
Kestabilan obat secara fisik meliputi :
1.
2.
3.
4.
Warna
Bau
Rasa
tekstur
STABILITAS VITAMIN C
Vitamin C sangat sensitif terhadap pemanasan,
bahkan pemanasan yang tergolong ringan
(sedikit diatas suhu kamar)
Vitamin c mudah teroksidaasi bila terlarut dalam
pelarut (misalnya air)
FARMAKOKINETIK
1.
Absorbsi vitamin C
Vitamin C mudah diabsorbsi melalui saluran cerna. Pada keadaan normal tampak
kenaikan kadar vitamin C dalam darah setelah diabsorpsi. Kadar dalam leukosit
dan trombosit lebih besar daripada dalam plasma dan eritrosit. Hampir
menyeluruh absorbsi dari vitamin C terjadi jika <100 mg diberikan pada dosis
tunggal, bagaimanapun hanya 50% atau sedikit yang diabsorbsi pada dosis >1 g.
Distribusinya luas keseluruh tubuh dengan kadar tertinggi dalam kelenjar dan
kadar terendah dalam otot dan jaringan lemak. Ekskresinya melalui urin dalam
bentuk utuh dan bentuk garam sulfatnya terjadi jika kadar dalam darah melewati
ambang rangsang ginjal 1,4 mg%
DOSIS
EFEK SAMPING
Serious side effects from too much vitamin C are very rare, because the body cannot
store the vitamin. However, amounts greater than 2,000 mg/day are not recommended
because such high doses can lead to stomach upset and diarrhea.
Too little vitamin C can lead to signs and symptoms of deficiency, including :
1. Anemia,
2. bleeding gums
3. Decreased ability to fight infection
4. Decreased wound-healing rate
5. Dry and splitting hair
6. Easy bruising
7. Gingivitis (inflammation of the gums)
8. Nosebleeds
9. Possible weight gain because of slowed metabolism
10. Rough, dry, scaly skin
11. Swollen and painful joints
12. Weakened tooth enamel
A severe form of vitamin C deficiency is known as scurvy, which mainly affects older,
malnourished adults
INTERAKSI OBAT
Kontrasepsi Oral dan Estrogen
Vitamin C dapat meningkatkan level serum
estrogen dan estrogen yang terkandung dalam
kontrasepsi oral, yang mungkin menimbulkan
efek samping. (BNF 57)
2. Warfarin
efek antikoagulan warfarin dapat menurun
(BNF 57)
1.
3. Desferrioxamin
Vitamin C biasanya ditambah dengan desferrioxamin
pada pasien dengan kadar besi berlebih untuk
meningkatkan ekskresi besi. Akan tetapi, pada
treatment awal kadar besi yang berlebihan di
jaringan vitamin C akan memperburuk toksisitas besi,
terutama di hati. jadi, vitamin C seharusnya tidak
diberikan pada bulan pertama setelah pemberian
desferrioxamin.
4. Fluphenazin
Pemberian vitamin C (untuk defisiensi vitamin C)
pada pasien yang menerima Fluphenazin untuk
gangguan bipolar dapat menurunkan konsentrasi
fluphenazin dan perburukan kebiasaan.
KONSELING
Penggunaan yang vitamin C yang berlebihan dapat
menimbulkan ketoksikan. Tanda, gejala, dan
akibat patologi dari ketoksikannya adalah:
gangguan saluran pencernaan, hiperoksaluria,
ekskresi asam urat naik, batu ginjal pada orang
yang rentan, glukosuria positif palsu (askorbat
adalah senyawa ereduksi).
Perlu monitoring ketat pada pasien skorbut pada
penderita leukimia.
SEDIAAN VITAMIN
Vitamin C
Sediaan Vitamin C tersedia dalam tablet oral 25
1.000 mg dan larutan steril 50 500 mg/ml. Sediaan
lain berupa tablet effervescent dan tablet kunyah.
Dosis profilaksis 25 75 mg tiap hari
Dosis terapi tidak kurang dari 250 mg tiap hari dalam
dosis terbagi.
SEDIAAN VITAMIN C
ORAL
Tablet
Tablet kunyah
Tablet hisap
Tab. Effervescent
Kaplet lepas
lambat
VITAMIN C
Drop
Mengandung
100 mg/ml
VITAMIN D
KESTABILAN
Relatif stabil dalam makanan, penyimpanan, pengolahan. Saat memasak
berpengaruh sedikit terhadap efek aktivitasny. Susu yang diperkaya hingga
40 % dari vitamin D tambahan akan hilang sebagai akibat dari paparan
sinar.
Tidak tahan panas dan oksidasi
Diaktifkan oleh sinar uv
Vitamin D1 tidak ada
Vitamin D2adalah bentuk sintetik dari vitamin D yang dihasilkan dari
iradiasi UV plant yeast steroid ergosterol (ragi yang bila terkena uv akan
menghasilkan ergosterol)
Vitamin D3hormon steroid
steroid Vitamin D4aktivitas biologisnya paling lemah
Indikasi
vitamin D digunakan dalam pengobatan rakitis, osteomalasia, hipoparatiroidisme,
dan tetani infantil.
Farmakokinetik
absorpsi vitamin D melalui saluran cukup baik. Vitamin D3 diabsorpsi lebih cepat
dan lebih sempurna. Gangguan fungsi hati, kandung empedu dan saluran cerna
seperti steatore akan menggangu absorpsi vitamin D. Dalam sirkulasi, vitamin D
diikat oleh alfa-globulin yang khusus dan selanjutnya disimpan pada lemak tubuh
untuk waktu lama dengan masa paruh 29-25 jam. 25-hidroksikolekalsiferol (25HCC) mempunyai afinitas yang lebih besar terhadap protein pengikat sehingga
masa paruh dapat mencapai 19 hari.
EFEK SAMPING
Hiperkalsemia
Anoreksia
Mual, muntah, malas
Diare, berat badan turun
Poliuria
Sakit kepala, haus, vertigo
Interaksi
Konseling
semua penderita yang menerima dosis farmakologis vitamin D
harus memeriksakan kadar plasma kalsium dengan interval
waktu tertentu (awalnya tiap minggu) dan bila mual atau
muntah.
KONSELING
SEMUA PENDERITA YANG MENERIMA DOSIS
FARMAKOLOGIS VITAMIN D HARUS
MEMERIKSAKAN KADAR PLASMA KALSIUM
DENGAN INTERVAL WAKTU TERTENTU
(AWALNYA TIAP MINGGU)
DAN BILA MUAL ATAU MUNTAH.
SEDIAAN VITAMIN
Vitamin D
Vitamin D terdapat dalam beberapa macam bentuk
sediaan, misalnya dalam minyak ikan yang biasanya
juga mengandung vitamin A, dalam sediaan
multivitamin, dalam sediaan yang mengandung
campuran dengan kalsium
SEDIAAN VITAMIN D
SEDIAAN VITAMIN D
TABLET
Tablet
Kaplet
Tablet Effervescent
VITAMIN D
SUNTIKAN
Mengandung
D2: 5.000 IU/ml
Syrup
Campuran A, B, D
DAFTAR PUSTAKA
http://edis.ifas.ufl.edu/pdffiles/FY/FY21400.pdf
http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/druginfo/natural/
929.html
Anonim, 2007, FARMAKOLOGI DAN TERAPAN, Balai
Penerbit FKUI, Jakarta.
Anonim, 2008, INFORMATORIUM OBAT NASIONAL
INDONESIA, Badan POM RI, Jakarta.
2009, anonim, The Facts about Vitamins in Nutrition,
(Online), http://www.vitamin-basics.com/index.php?
id=37, diakses pada 19 November 2011.
Badan Pengawas Obat dan Makanan RI, 2008,
Informatorium Obat Nasional Indonesia, Jakarta :
BPOM RI, Koperprom dan CV Agung Seto
ISO Indonesia, 2011-2012, hal. 550-572