MANAJEMEN
KEPERAWATAN
Teori dan Aplikasinya
Penulis:
Dr. H. Agus Supinganto, Ns., M.Kes.
Irwan Hadi, Ns., M.Kep.
Harlina Putri Rusiana, Ns., M.Kep.
Zuliardi, Ns., M.Kep.
Heni Istianah, S.Kep.
Rizka Aulia Utami, S.Kep.
Muhammad Reza Rahmana, S.Kep.
ISBN: 978-623-94389-0-6
Editor:
Irwan Hadi, Ns., M.Kep.
Penata Letak:
Irwan Hadi, Ns., M.Kep.
Penerbit:
PT. Panca Terra Firma
Jl. Imam Bonjol No. 40 Bandung
Juli, 2020
A
lhamdulillah. Segala puji bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala,
ini menjadi salah satu output dan hak kekayaan intelektual yang
bahwa penulisan buku ini sangat jauh dari sempurna. Oleh karena
demi perbaikan buku ini. Tak lupa kami ucapkan terima kasih
ii
Sambutan
P
uji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah Subhanu wa Ta’ala
oleh masyarakat. Semoga buku ini menjadi amal ibadah yang tidak ternilai
iii
Daftar Isi
Cover – i
Kata Pengantar – ii
Sambutan – iii
Daftar Isi – iv
Daftar Tabel – vi
A. Perencanaan (Planning) – 9
B. Pengorganisasian (Organizing) – 10
C. Pengarahan (Directing) – 12
D. Pengawasan (Supervisi) – 13
E. Pengendalian (Controlling) – 14
iv
Gaya Kepemimpinan – 15
B. M1 (Man) – 26
2. M2 (Materials) – 44
3. M3 (Method) – 52
4. Keuangan (M4-Money) – 57
5. M5 (Mutu) – 60
A. Analisa SWOT – 75
B. Diagram Layang - 82
C. Identifikasi Masalah - 83
D. Prioritas Masalah
A. M1 (Man) - 96
B. M2 (Matherials) - 97
C. M3 (Method) - 99
D. M4 (Money) - 123
Glosarium
v
Daftar Tabel
vii
Daftar Gambar
Gambar 1. Contoh Struktur Organisasi di Ruang A RS X............................ 26
Gambar 2. Contoh Denah Ruang M di RS X . .................................................44
Gambar 3. Diagram Layang Analisa SWOT ..................................................82
Gambar 4. Sistem Model Input-Output ........................................................ 133
viii
Bagian 1
1
Pengantar Manajemen Keperawatan
efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai
2
keperawatan terdiri atas pengumpulan data, identifikasi masalah,
adalah:
dan terencana.
3
melaksanakan kegiatan sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan sebelumnya.
apa yang pasien lihat, fikir, yakini, dan ingini. Kepuasan pasien
tujuan.
baik.
bawahan.
pengetahuan karyawan.
4
10. Pengendalian merupakan elemen manajemen keperawatan yang
1. Perencanaan (Planning)
5
Penggunaan waktu efektif berhubungan dengan pola
dikendalikan.
yang diambil.
4. Pengelola/Pemimpin (Manager/Leader)
6. Pengorganisasian (Organizing)
6
7. Perubahan (Change)
bekerja lebih efektif dan efisien, mengurangi waktu kerja yang sia-
keperawatan adalah:
1. Terselenggaranya pelayanan.
3. Pengembangan staf.
7
mempunyai komitmen yang tinggi untuk melayani dalam pemberian
(MPKP).
8
3. Menciptakan kemandirian dalam memberikan asuhan
keperawatan.
keputusan.
yaitu:
Pada buku ini pilar yang akan diteliti adalah pilar yang pertama
A. Perencanaan (Planning)
9
Kegiatan perencanaan dalam praktik keperawatan profesional
B. Pengorganisasian (Organizing)
10
Pengorganisasian didefinisikan sebagai pengelompokan orang,
1. Struktur Organisasi
2. Pengelompokan Kegiatan
11
Setiap organisasi memiliki serangkaian tugas atau kegiatan
kebutuhan pasien.
3. Koordinasi Kegiatan
Selain itu, perlu adanya pendelegasian tugas kepada ketua tim atau
inap.
4. Evaluasi Kegiatan
C. Pengarahan (Directing)
12
ruangan diantaranya adalah saling memberi motivasi, membantu
(Siagian, 2012).
diantaranya adalah:
staf.
D. Pengawasan (Supervisi)
13
Supervisi adalah kegiatan pokok yang harus dilakukan oleh
E. Pengendalian (Controlling)
14
Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengendalian meliputi:
Gaya Kepemimpinan
sama lainnya, yaitu: pemimpin itu sendiri, orang yang dipimpin, dan
situasi.
dalam kehidupannya.
15
B. Jenis-jenis Gaya Kepemimpinan
Schmidt
gaya partisipasinya.
a. Sistem Otoriter–Eksploitatif
16
Pemimpin mempercayai bawahan sampai pada tingkat
c. Sistem Konsultatif
d. Sistem Partisipatif
17
bawahan itu senang bekerja, bisa menerima tanggung jawab,
dengan Teori Y.
a. Direktif
18
Pemimpin menyatakan kepada bawahan tentang
b. Suportif
c. Partisipatif
sebuah keputusan.
d. Berorientasi Tujuan
kepemimpinan tersebut.
a. Instruksi:
2) komunikasi sejarah;
b. Konsultasi:
19
1) tinggi tugas dan tinggi hubungan;
keluhan.
c. Partisipasi:
d. Delegasi:
a. Otoriter
bawahan;
20
5) pengawasan terhadap sikap, tingkah laku, perbuatan atau
tanpa syarat;
oleh pimpinan.
b. Demokratis
kepada bawahan;
21
6) prakarsa dapat datang dari bawahan;
bertindak;
saling menghargai;
bersama-sama.
bawahan;
22
4) hampir tidak ada pengawasan terhadap tingkah laku
bawahan;
kelompok;
kelompok;
perorangan.
a. Otoriter
hukuman.
b. Demokratis
23
pengontrolan dalam penerapannya, dan informasi diberikan
c. Partisipatif
kelompok.
d. Bebas Tindak
24
Bagian 2
25
Pengkajian Manajemen Keperawatan
A. Pengkajian
1. M1 (Man)
a. Ketenagaan
Kepala Ruangan
26
a) Tenaga Keperawatan
Tabel 2 Contoh Komposisi Tenaga Keperawatan di Ruang X
Rumah Sakit Y Tahun 2020
Pendidikan Jenjang
No. Nama Masa Kerja Pelatihan
Terakhir Karir
T, S.Kep., BTCLS,
1. Ners 9 tahun PK III
Ners. BHD
S1
2. N, S.Kep. 9 tahun BHD PK II
Keperawatan
S1
3. P, S.Kep. 9 tahun BHD PK II
Keperawatan
D3
4. L, S.Kep. 9 tahun BHD PK II
Keperawatan
D3
5. J, AMd.Kep. 9 tahun BHD PK II
Keperawatan
D3
6. H, AMd.Kep. 9 tahun BHD PK II
Keperawatan
D3
7. E, AMd.Kep. 8 tahun BHD PK II
Keperawatan
D3
8. H, AMd.Kep. 7 tahun BHD PK II
Keperawatan
D3
9. A, AMd.Kep. 9 tahun BHD PK II
Keperawatan
b) Tenaga Non-Keperawatan
Tabel 3 Contoh Komposisi Tenaga Non-Keperawatan di Ruang
X Rumah Sakit Y Tahun 2020
c) Pengaturan Ketenagaan
i. Metode Rasio
Tabel 3 Rasio Jumlah Tempat Tidur dan Kebutuhan
Perawat (SK Menteri Kesehatan Republik Indonesia
No. 262 Tahun 1979)
27
Rumah Sakit Perbandingan
Kelas A dan B Tt: Tenaga Medis = (4-7) : 1
Tt: Tenaga Keperawatan = 1 : 1
Tt: Non-Keperawatan = 3 : 1
Tt: Tenaga Non-Medis = 1 : 1
Kelas C Tt: Tenaga Medis = 9 : 1
Tt: Tenaga Keperawatan = (3-4) : 2
Tt: Non-Keperawatan = 5 : 1
Tt: Tenaga Non-Medis = 3 : 4
Kelas D Tt: Tenaga Medis = 15 : 1
Tt: Tenaga Keperawatan = 2 : 1
Tt: Tenaga Non-Medis = 6 : 1
Khusus Disesuaikan
Contoh:
keperawatan.
28
ii. Metode Gillies
i) Perawatan Langsung
adalah:
29
Pendidikan kesehatan yang diberikan
pasien/ hari.
Keterangan:
C: jumlah hari/tahun
unit tersebut
Contoh:
30
harus diberikan total care. Tingkat pendidikan
- keperawatan langsung:
15 × 2 jam = 30 jam
10 × 3 jam = 30 jam
5 × 6 jam = 30 jam
Jumlah 90 jam
31
di atas, sehingga didapatkan hasil sebagai
berikut.
= 43800
2023
= 22 orang
antisipasi kekurangan/cadangan).
20% × 20 = 4 orang
30 orang × 4 jam
7 jam
= 17 orang
adalah:
32
- 45% = 11,7 (12 orang) tenaga non-
profesional.
jam/hari, meliputi:
dilakukan sendiri.
pergantian sif.
jam/hari, meliputi:
dibantu.
- Ambulasi dibantu.
33
- Pasien dengan kateter urine, pemasukan
pleura pungsi.
jam/hari, meliputi:
bantuan.
lambung.
- Dilakukan suction.
- Gelisah/disorientasi.
berikut.
Tabel 4 Kebutuhan Tenaga Perawat Tiap Sif Berdasarkan
Tingkat Ketergantungan Pasien di Ruang X Rumah
Sakit Y pada Tanggal 1 Januari
34
Tingkat
Jumlah
Ketergantu- Pagi Sore Malam
Pasien
ngan
Minimal 30 30 × 0,17 = 5,1 30 × 0,14 = 4,2 30 × 0,07 = 2,1
Parsial 7 7 × 0,27 = 1,9 7 × 0,15 = 1,05 7 × 0,10 = 0,7
Total 3 3 × 0,36 = 1,1 3 × 0,30 = 0,9 3 × 0,20 = 0,6
Jumlah 40 8,1 6,15 3,4
8 6 3
Pagi : 8 orang
Sore : 6 orang
Malam : 3 orang
17 orang
a) Work Sampling
35
ii. apakah aktivitas personel berkaitan dengan fungsi
representatif;
sampling:
36
sejumlah personel yang kita amati. Oleh karena
ini, yaitu:
dilakukan pengamatan;
dilakukan.
37
Penelitian dengan menggunakan teknik ini
rumah sakit.
c) Daily Log
38
Contoh:
jam kerja secara normatif pada setiap sif pada ruang rawat
inap X, yaitu:
Tindakan Rata-rata
Waktu
No. Keperawatan Frekuensi Waktu
(Menit)
Langsung (Menit)
Memberikan obat
1. 2 1 2
kepada pasien
Memenuhi
kebutuhan cairan
2. 20 1 20
dan elektrolit
(pemasangan infus)
Memenuhi
3. kebutuhan integritas 29 2 14.5
jaringan (rawat luka)
Mengganti selang
4. 6 1 6
infus (blood set)
5. Melepas kateter 2 1 2
6. Mengecek GDS 3 1 3
Melakukan injeksi
7. 32 6 5,3
intravena
Mengambil darah
8. (pemeriksaan 5 1 5
laboratorium)
39
Mendampingi visite
9. 22 1 22
dokter
Mengukur tanda-
10. 29 11 2.6
tanda vital
Total 150
Tindakan Jumlah
Waktu
No. Keperawatan Tidak Frekuensi Waktu
(Menit)
Langsung (Menit)
1. Timbang terima 2 11 22
2. Pendokomentasian
9 11 99
catatan medik
3. Menyerahkan status
10 1 10
pasien ke pen-rek
4. Menyerahkan
sampel ke 10 5 50
laboratorium
Total 181
Jumlah
Waktu
No. Kegiatan Produktif Frekuensi Waktu
(Menit)
(Menit)
1. Timbang terima 2 11 22
Pendokomentasian
2. 9 11 99
catatan medik
Menyerahkan status
3. 10 1 10
pasien ke pen-rek
Menyerahkan
4. sampel ke 10 5 50
laboratorium
Memenuhi
kebutuhan cairan
5. 20 1 20
dan elektrolit
(pemasangan infus)
Memenuhi
6. kebutuhan integritas 14,5 2 29
jaringan (rawat luka)
Mengganti selang
7. 6 1 6
infus (blood set)
40
8. Melepas kateter 2 1 2
9. Mengecek GDS 3 1 3
Melakukan injeksi
10. 5,3 6 32
intravena
Mengambil darah
11. (pemeriksaan 5 1 5
laboratorium)
Mendampingi visite
12. 22 1 22
dokter
Mengukur tanda-
13. 2,6 11 29
tanda vital
Total 329
Rumus:
∑ Jenis kegitan produktif
× 100%
Total jam
Keterangan:
Tinggi > 80 %
Sedang 60 – 80 %
41
Rendah < 60 %
dari 80%).
Contoh:
42
b) BOR Pasien Kelolaan di Ruang Y
Tabel 11 BOR Ruang X Rumah Sakit Y Tanggal 1 Januari
43
2. M2 (Materials)
Contoh:
F
B
I
F
B
F
A C
F
U
F F
A C
F F
D
G
E
Keterangan:
A: Ruang Kelas I
B: Ruang Kelas II
C: Ruang Kelas III
D: Nurse Station
E: Mushola
F: Toilet
G: Ruang Sterilisasi Alat
I: Dapur
44
b. Peralatan dan Fasilitas
45
Sesuai dengan tabel indeks perbandingan jumlah
1) Peralatan Medis
Contoh:
Tabel 15 Peralatan Medis di Ruang Rawat Inap X (Peraturan Menteri
Kesehatan Republik No. 340/Menkes/III/2010)
Jumlah
No. Jenis Alat Jumlah Kondisi Usulan
Ideal
1. ECG 1 1/ruangan Baik -
2. Suction 1 2/ruangan Cukup Ditambah 1
3. Nebulizer 1 2/ruangan Cukup Ditambah 1
4. Ambubag 2 1/ruangan Baik Ditambah 1
5. Standar infus 17 1:1 Baik -
6. Gunting verban 2 2/ruangan Baik -
7. Termometer 1 4/ruangan Kurang Ditambah 2
8. Tensimeter 3 2/ruangan Baik -
9. Stetoskop 3 2/ruangan Baik -
10. Bengkok stenlis 2 2/ruangan Baik
11. Infus pump - 7/ruangan - Diadakan
12. Kursi roda 1 2/ruangan Baik Ditambah 1
13. Kereta injeksi 2 1/ruangan Baik -
14. Oksigen kecil - 2/ruangan Baik Diadakan
Bak injeksi
15. - 2/ruangan - Diadakan
stenlis
16. Bak instrumen 2 2/ruangan Baik -
17. Gliserin spuit - 2/ruangan Baik Diadakan
18. Cuching 2 3/ruangan Baik Ditambah 1
19. Gerusan obat 1 2/ruangan Baik Ditambah 1
20. Gunting AJ 2 2/ruangan Baik -
21. Boks darah 1 1/ruangan Baik -
22. Timbangan 1 1/ruangan Baik -
46
23. Rak obat 1 1/ruangan Baik -
24. Kereta obat 1 1/ruangan Baik -
25. Emergency trolly 1 1/ruangan Baik -
26. SpO2 2 2/ruangan Baik -
27. Refleks patela 2 2/ruangan Baik -
Contoh:
Tabel 16 Fasilitas Pasien di Ruang Rawat Inap X (Peraturan Menteri
Kesehatan Republik No. 340/Menkes/III/2010)
No Jumlah
Jenis Alat Jumlah Kondisi Usulan
. Ideal
1. Korden 15 Secukupnya Baik -
2. Jam dinding 6 2/ruangan Baik -
Kereta cucian
3. - 1-2 ruangan - Diadakan
kotor/bersih
Kereta makan
4. - 1/ruangan - Diadakan
pasien
5. Kursi pasien 16 1/bed Baik -
6. Meja pasien - 1:1 Baik Diadakan
7. Sarung bantal 20 Secukupnya Baik -
8. Baju pasien - 1:1 - Diadakan
9. Perlak 6 1:1 Baik -
10. Bantal dewasa 16 1:1 Baik -
11. Selimut tebal - 1:1 - Diadakan
12. Tempat tidur 16 1:1 Baik -
Alat pemadam
13. 1 1/ruangan Baik -
kebakaran
14. Waslap - 1:1 - Diadakan
15. Stik laken - 1:1 - Diadakan
16. Kursi lipat - 1:1 - Diadakan
Papan
17. 2 1/ruangan Baik -
tulis/white board
18. Lemari besi 8 1/ruangan Baik -
19. Lemari kayu 6 1/ruangan Baik -
20. Dapur 1 1/ruangan Baik -
Wastafel cuci
21. 1 1/ruangan Baik Ditambah 5
tangan
22. Kursi 4 5/ruangan Baik Ditambah 1
23. Komputer 1 1/ruangan Baik -
24. Printer - 1/ruangan - Diadakan
25. Telepon 1 1/ruangan Baik -
26. Scanner - 1/ruangan Baik Diadakan
27. Kotak saran 1 1/ruangan Baik -
47
Tabel 17 Fasilitas Perawat di Ruang Rawat Inap X (Peraturan
Menteri Kesehatan Republik No. 340/Menkes/III/2010)
terdiri dari ruang rawat inap (kelas I, kelas II dan kelas III),
gudang.
Contoh:
Tabel 18 Stok Obat Emergency di Ruang Rawat Inap X
Jumlah
No. Jenis Alat Jumlah Kondisi Usulan
Ideal
1. Amidiaron Inj. 2 Baik 2 -
2. Ca Gluconas Inj. 2 Baik 2 -
Diphenhidramine
3. 5 Baik 2 -
Inj.
4. Dopamine Inj. 2 Baik 2 -
48
5. Dobutamin Inj. 2 Baik 2 -
6. Epineprin Inj. 10 Baik 2 -
Meylon/Na.
7. 2 Baik 2 -
Bicarbonate Inf.
Vascon/Noreprine
8. 2 Baik 2 -
prin
9. MgSO4 40% 2 Baik 2 -
10. Aminophylin Inj. 2 Baik 2 -
Asam Tranexamat/
11. 2 Baik 2 -
Plasminex Inj.
12. Atropin Sulfat 10 Baik 2 -
Dexamethasone
13. 15 Baik 2 -
Inj.
Tensilo/
14. 2 Baik 2 -
Nicardipine Inj.
NTG/Nitroglycerin
15. 2 Baik 2 -
Inj.
Kutoin/Na Fenitoin
16. 5 Baik 2 -
Inj.
17. Farbivent 10 Baik 2 -
18. KCl Infuse 3 Baik 2 -
19. Dextrose 40% 3 Baik 2 -
20. Ringer Laktat 3 Baik 2 -
21. NaCl 0,9% 500 ml 3 Baik 2 -
22. Dextrose 10% 2 Baik 2 -
23. Dextrose 5% 3 Baik 2 -
24. Spuit 5 cc 3 Baik 5 -
25. Spuit 3 cc 3 Baik 5 -
26. Spuit 10 cc 3 Baik 5 -
27. Spuit 20 cc 1 Baik 5 -
28. Spuit 50 cc 1 Baik 5 -
29. Suction Catheter 10
2 Baik 2 -
cm
30. Suction Catheter 12
2 Baik 2 -
cm
31. Suction Catheter 14
2 Baik 2 -
cm
32. Suction Catheter 16
1 Baik 2 -
cm
33. ETT King King 5,5 1 Baik 2 -
34. ETT King King 6 1 Baik 2 -
35. ETT King King 6,5 1 Baik 2 -
36. ETT King King 7 1 Baik 2 -
37. ETT King King 7,5 1 Baik 2 -
38. Triway 1 Baik 2 -
39. Perfusor 1 Baik 2 -
40. Masker oksigen
1 Baik 2 -
anak
49
41. Masker oksigen
1 Baik 2 -
dewasa
42. Abocath 18 1 Baik 2 -
43. Abocath 20 1 Baik 2 -
44. Abocath 22 1 Baik 2 -
45. Infuset mikro 1 Baik 2 -
46. Infuset makro 1 Baik 2 -
47. Selang oksigen
1 Baik 2 -
anak
48. Selang oksigen
1 Baik 2 -
dewasa
4) Administrasi Penunjang
d) SOP.
e) SAK.
f) Leaflet.
g) Rekam medis.
h) Buku injeksi.
i) Buku observasi.
j) Buku dalin.
sebagian tidak.
50
Pengadaan alat kesehatan dilakukan pada tim
keuangan.
8) Pengelolaan Sampah
benda tajam.
Tabel 15 Angket Sarana dan Prasana (Nursalam, 2014)
No Pertanyaan Ya Tidak
.
1. Apakah tata letak gedung ruagan sudah
sesuai dengan standar pelayanan?
2. Apakah fasilitas di ruangan Anda sudah
lengkap untuk perawatan pasien sesuai
dengan standar yang berlaku?
3. Apakah peralatan kesehatan di ruangan anda
sudah lengkap untuk perawatan?
4. Apakah jumlah alat yang tersedia sesuai
dengan rasio pasien? Apakah Anda berencana
untuk menambah peralatan?
5. Apakah semua perawat mengerti cara
menggunakan semua alat-alat perawatan?
51
6. Apakah persediaan consumable (alat habis
pakai) selalu tersedia sesuai yang dibutuhkan
pasien?
7. Apakah administrasi penunjang yang dimiliki
sudah memadai?
3. M3 (Method)
52
c) Apakah Anda menjalankan kegiatan sesuai
standar?
4. Tanggung jawab dan pembagian tugas
a) Apakah Job Description untuk Anda selama
ini sudah jelas?
b) Apakah tugas Anda sesuai model asuhan
keperawatan yang saat ini digunakan
ruangan?
c) Apakah Anda mengenal atau mengetahui
kondisi pasien dan dapat menilai tingkat
kebutuhan?
b. Timbang Terima
Tabel 17 Angket Timbang Terima
No Pertanyaan Ya Tidak
.
1. Berapa kali timbang terima dilakukan di
ruangan Anda?
2. Apakah timbang terima telah dilaksanakan
tepat waktu?
3. Apakah timbang terima dihadiri oleh semua
perawat yang berkepentingan?
4. Siapa yang memimpin kegiatan timbang
terima?
a) Kepala ruangan
b) Ketua tim/perawat primer
c) Perawat pelaksana/perawat associate
5. Adakah yang harus dipersiapkan dalam
pelaksanaan timbang terima?
6. Tahukah Anda, apa saja yang harus
disampaikan dalam pelaporan timbang
terima?
7. Adakah buku khusus untuk mencatat hasil
laporan timbang terima?
8. Adakah kesulitan dalam mendokumentasikan
laporan timbang terima?
9. Apakah ada interaksi dengan pasien saat
timbang terima berlangsung?
10. Tahukan Anda, bagaimana teknik pelaporan
timbang terima ketika berada di depan
pasien?
11. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk
mengunjungi masing-masing pasien?
a) 5 menit
b) 10 menit
c) 30 menit
53
12. Tahukah Anda, bagaimana persetujuan atas
penerimaan timbang terima?
13. Apakah Anda (sif pengganti) di evaluasi
kesiapannya oleh kepala ruangan?
14. Tahukah Anda, bagaimana persetujuan
timbang terima?
c. Ronde Keperawatan
Tabel 18 Angket Ronde Keperawatan
No Pertanyaan Ya Tidak
.
1. Apakah ruangan ini mendukung adanya
ronde keperawatan?
2. Apakah sebagian besar perawat di ruang
rawat inap mengerti adanya ronde
keperawatan?
3. Apakah pelaksanaan ronde keperawatan di
ruangan ini telah optimal?
4. Berapa kali ronde keperawatan dilakukan
dalam 1 bulan ? 1 kali
5. Apakah keluarga pasien mengerti tentang
adanya ronde keperawatan?
6. Apakah tim dalam pelaksanaan kegiatan
ronde keperawatan sudah dibentuk ?
7. Apakah tim yang telah dibentuk
melaksanakan kegiatan ronde dengan
optimal?
d. Sentralisasi Obat
Tabel 19 Angket Sentralisasi Obat
54
2. Cara penyimpanan obat
a) Apakah di ruangan ini terdapat ruangan
khusus untuk sentralisasi obat?
b) Apakah kelengkapan sarana dan prasarana
pendukung sentralisasi obat?
c) Apakah selama ini Anda memisahkan
kepemilikan antar obat-obat pasien?
d) Apakah selama ini Anda memberi etiket
dan alamat pada obat-obat pasien?
3. Cara penyiapan obat
a) Apakah selama ini sebelum memberikan
obat kepada pasien Anda selalu
menginformasikan jumlah kepemilikan
obat yang telah digunakan?
b) Apakah ada format tiap jenis obat sebelum
Anda memberikan obat ke pasien?
e. Supervisi Keperawatan
Tabel 20 Angket Supervisi Keperawatan
No Pertanyaan Ya Tidak
.
1. Apakah Anda mengerti tentang supervisi?
2. Apakah supervisi telah dilakukan di ruangan?
3. Berapa kali supervisi dilakukan?
4. Siapakah yang melakukan supervisi?
5. Bagaimanakah alur supervisi yang
digunakan?
6. Apakah sudah ada format baku supervisi?
7. Apakah format untuk supervisi sudah sesuai
standar keperawatan?
8. Apakah alat (instrumen) untuk supervisi
tersedia secara lengkap?
9. Apakah hasil dari supervisi disampaikan
kepada perawat pelaksana?
10. Apakah selalu ada feed back dari supervisor
untuk setiap tindakan?
11. Apakah Anda puas dengan hasil dari feed back
tersebut?
12. Apakah ada follow up untuk setiap hasil dari
supervisi?
13. Apakah Anda menginginkan perubahan
untuk setiap tindakan sesuai dengan hasil
perbaikan dari supervisi?
14. Apakah Anda pernah mendapatkan pelatihan
dan sosialisasi tentang supervisi?
No Pertanyaan Ya Tidak
.
1. Apakah yang Anda berikan saat melakukan
penerimaan pasien baru?
2. Apakah sudah ada pembagian tugas tentang
penerimaan pasien baru
3. Apakah setiap selesai melakukan penerimaan
pasien baru Anda melakukan
pendokumentasian?
4. Bagaimana teknik yang digunakan saat
pemberian penerimaan pasien baru pada
pasien?
a) Lisan
b) Tertulis
c) Lisan dan tertulis
5. Apakah sudah ada pemberian brosur/leaflet
saat melakukan penerimaan pasien baru?
g. Discharge Planning
Tabel 22 Angket Discharge Planning
No Pertanyaan Ya Tidak
.
1. Apakah Anda mengerti tentang discharge
planning?
2. Apakah yang Anda berikan saat melakukan
discharge planning?
3. Apakah Anda bersedia melakukan discharge
planning?
4. Kapan Anda melakukan discharge planning?
a) Pasien baru masuk sampai pulang
b) Pasien pulang
5. Apakah sudah ada pembagian tugas tentang
discharge planning?
6. Bagaimana operasional pemberian tugas
discharge planning oleh kepala ruangan?
7. Apakah sudah ada pemberian brosur/leaflet
saat melakukan discharge planning?
8. Bagaimana teknik yang digunakan saat
pemberian discharge planning?
a) Lisan
b) Tertulis
c) Lisan dan tertulis
9. Bahasa apa yang digunakan saat melakukan
discharge planning?
a) Bahasa Indonesia
56
b) Bahasa daerah
10. Apakah bahasa yang Anda gunakan dalam
melakukan discharge planning mengalami
kesulitan untuk dipahami oleh pasien?
11. Apakah setiap selesai melakukan discharge
planning Anda melakukan
pendokumentasian?
h. Dokumentasi Keperawatan
Tabel 23 Angket Penerimaan Pasien Baru
No Pertanyaan Ya Tidak
.
1. Model dokumentasi keperawatan apa yang
digunakan di ruangan Anda?
2. Apakah sudah ada format pendokumentasian
yang baku di ruang interna ini?
3. Apakah Anda sudah mengerti cara pengisian
format dokumentasi tersebut dengan benar
dan tepat?
4. Apakah menurut Anda format yang
digunakan ini bisa membantu (memudahkan)
dalam melakukan pengkajian pada pasien?
5. Apakah Anda sudah melaksanakan
pendokumentasian dengan tepat waktu
(segera setelah melakukan tindakan)?
6. Apakah menurut Anda model dokumentasi
yang digunakan ini menambah beban kerja?
7. Apakah menurut Anda model dokumentasi
yang digunakan ini menyita banyak waktu?
4. Keuangan (M4-Money)
Contoh:
Tabel 23 Tarif Ruangan, Tarif Makan, dan Fasilitas di Ruang Rawat Inap X
57
Tarif
No. Tindakan BPJS Umum
(Rp) (Rp)
1. EKG 100.000 100.000
2. Fisioterapi 150.000 150.000
3. Ganti vakum drain 10.000 10.000
4. Fungsi cairan sendi 350.000 350.000
5. GDS stik 35.000 35.000
6. Injeksi intrakutan 20.000 20.000
7. Injeksi intramuskular 20.000 20.000
8. Injeksi intravena 15.000 15.000
9. Injeksi subkutan 20.000 20.000
10. Klisma/huknah 20.000 20.000
11. Rawat luka besar 200.000 200.000
12. Rawat luka sedang 75.000 75.000
13. Rawat luka kecil 50.000 50.000
14. Rawat luka khusus 150.000 150.000
15. Skin test 25.000 25.000
16. Skin trasi 150.000 150.000
17. Suction 25.000 25.000
18. Nebulizer 25.000 25.000
19. Transfusi darah 450.000 450.000
20. Transfusi trombosit 450.000 450.000
21. Aff WSD 30.000 30.000
22. Aff kateter 50.000 50.000
23. Aff drain 30.000 30.000
24. Aff heating 270.000 270.000
25. Aff heacting (>20 jahitan) 30.000 30.000
Aff heacting besar (10-20
26. 25.000 25.000
jahitan)
27. Aff heacting kecil (<5 jahitan) 20.000 20.000
Aff heacting khusus (<20
28. 33.000 33.000
jahitan)
Aff heacting sedang (5-10
29. 20.000 20.000
Jahitan)
30. Aff infus/ NGT/kateter urin 20.000 20.000
31. Aff tampon 30.000 30.000
32. Pasang NGT anak 100.000 100.000
33. Pasang NGT dewasa 100.000 100.000
34. Pasang NGT oleh dokter 300.000 300.000
35. Pasang O2 per tabung 25.000 25.000
36. Pasang tampon 27.500 27.500
37. Pasang transfusi 35.000 35.000
38. Penanganan pre operasi 50.000 50.000
Konsultasi biasa dokter 115.000 115.000
39.
spesialis
40. Konsultasi gizi 35.000 35.000
58
Tabel 23 Tarif Pemeriksaan Laboratorium di Ruang Rawat Inap X
Tarif
No. Jenis Pemeriksaan
(Rp)
1. Bilirubin direk 80.000
2. Bilirubin indirek 50.000
3. Albumin serum 50.000
4. GDS 44.000
5. GDP dan GD 2 jam PP 40.00
6. Darah lengkap 95.000
7. Laju Endap Darah (LED) 35.000
8. PVT 145.000
9. Cairan asites 415.000
10. Pleura 350.000
11. Anti TBC 180.000
12. Asam urat 61.000
13. BTA 50.000
14. Kolesterol 41.000
15. Kreatinin 45.000
16. Feses lengkap 55.000
17. Urin lengkap 45.000
18. HDP 140.000
19. HBsAG 45.000
20. Thyphoid 180.000
21. Malaria 90.000
22. UT 30.000
23. BT 30.000
24. Na, Ka, Cl 275.000
Tarif
No. Jenis Pemeriksaan
(Rp)
1. BOF 105.000
2. BNO 3 posisi 130.000
3. Klavikula 120.000
4. CT scan abdomen 1.250.000
5. CT scan abdomen kontras 3.500.000
6. CT scan kepala 735.000
7. CT scan kepala kontras 1.600.000
8. Geno 360.000
9. Humerus 110.000
10. USG 2D 50.000
11. USG 4D 350.000
59
Alur pembayaran pasien dengan BPJS, yaitu setelah pasien
a. BPJS Mandiri
b. BPJS Askes
c. Jamkesmas
keluarga.
5. M5 (Mutu)
60
pelayanan kesehatan dan pelayanan keperawatan.
right of every patient who entrusts their care to our health care
pelayanan kesehatan.
61
rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman. Sistem
1) Risiko Jatuh
Tabel 16 Penilaian Risiko Jatuh Pasien Dewasa Skala Morse Fall Scale
62
4. Terpasang IV line/pemberian
antikoagulan (heparin)/obat lain
yang digunakan mempunyai side
effects jatuh
Tidak 0
Ya 20
5. Cara berjalan/berpindah
Normal/bedrest 0
Kelelahan dan lemah 10
Keterbatasan/terganggu 20
6. Status mental
Normal/sesuai kemampuan 0
diri
Lupa keterbatasan diri/ 15
penurunan kesadaran
Keterangan:
Tingkat risiko:
a) skor >51 risiko tinggi, lakukan intervensi jatuh risiko tinggi;
b) skor 25–50 risiko tinggi, lakukan intervensi jatuh risiko tinggi;
c) skor 0–24 tidak berisiko, lakukan intervensi jatuh risiko tinggi.
63
Terpasang IV line/pemberian
antikoagulan (heparin)/obat lain
yang digunakan mempunyai side
effects jatuh
Tidak
Ya
Cara berjalan/berpindah
Normal/bedrest
Kelelahan dan lemah
Keterbatasan/terganggu
Status mental
Normal/sesuai kemampuan
diri
Lupa keterbatasan diri/
penurunan kesadaran
Keterangan:
Tingkat risiko:
a) skor 7–11: risiko rendah untuk jatuh;
b) skor >12: risiko tinggi untuk jatuh;
c) skor minimal: 7;
d) skor maksimal: 23.
64
11. Usia > 70 tahun 1
Total
Keterangan:
Tingkat risiko:
a) skor rendah bila skor 1–3, lakukan intervensi risiko rendah;
b) skor tinggi bila skor >4, lakukan intervensi risiko tinggi.
Rumus:
angka kejadian pasien jatuh x 100%
jumlah pasien yang berisiko jatuh
2) Kenyamanan (Nyeri)
Tabel 16 Pengkajian Nyeri pada Pasien Neonatus Menggunakan
Neonatal-Infant Pain Scale (NIPS)
65
4. Lengan
Tidak ada kekakuan otot, 0
gerakan tangan acak sekali-
sekali
Tegang, lengan lurus, kaku, 1
dan/atau ekstensi, cepat
ekstensi, fleksi
5. Kaki
Tidak ada kekakuan otot, 0
gerakan kaki acak sekali-
sekali
Tegang, kaki lurus, kaku, 1
dan/atau ekstensi, cepat
ekstensi, fleksi
6. Kesadaran
Tenang, tidur damai atau 0
gerakan kaki acak yang
terjaga 1
Terjaga, gelisah, dan
meronta-ronta
Keterangan:
Skala nyeri: Intervensi:
a) 0–2: nyeri ringan–tidak a) tidak ada;
nyeri; b) intervensi tanpa obat,
b) 3–4: nyeri sedang–nyeri dievaluasi selama 30 menit;
ringan; c) intervensi tanpa obat, bila
c) >4: nyeri hebat. masih nyeri bisa diberikan
analgesik dan dievaluasi
selama 30 menit.
66
2. Leg (Kaki)
Posisi normal, rileks 0
Gelisah, tegang 1
Menendang, kaki tertekuk, 2
melengkungkan punggung
3. Activity (Aktivitas)
Berbaring tenang, posisi 0
normal, mudah bergerak
Menggeliat, tidak bisa diam, 1
mengerang
Melengkung, kaku atau 2
menghentak
4. Cry (Menangis)
Tidak menangis 0
Merintih, merengek, kadang- 1
kadang mengeluh
Terus-terusan menangis, 2
berteriak, sering mengeluh
5. Consolability
Rileks, tidak perlu dihibur 0
Dapat ditenangkan dengan 1
sentuhan, pelukan, bujukan,
perhatian dapat dialihkan
Sulit untuk dibujuk atau 2
dibuat nyaman
Keterangan:
a) 0: rileks dan nyaman (relaxed and comfortable);
b) 1–3: sedikit tidak nyaman (mild discomfort);
c) 4–6: nyeri sedang (moderate pain);
d) 7–10: nyeri/tidak nyaman yang parah (severe discomfort/pain)
Penyebab
Pencetus Kualitas Lokasi Skala Waktu nyeri
(P) (Q) (R) (S) (T) hilang/
berkurang
67
Skor Hari Perawatan
ke-
No. Skala Nyeri Skor 1 2 3 3
Tgl Tgl Tgl Tgl
..... ..... ..... .....
1. Tidak nyeri 0
2. Minor
Nyeri sangat ringan 1
Nyeri tidak nyaman 2
Nyeri dapat ditoleransi 3
3. Moderate
Menyusahkan 4
Sangat menyusahkan 5
Nyeri hebat 6
4. Severe
Sangat hebat 7
Sangat menyiksa 8
Tidak tertahankan 9
Tidak dapat diungkapkan 10
Total
Keterangan:
a) 0: rileks dan nyaman;
b) 1–3: sedikit tidak nyaman;
c) 4–6: nyeri sedang;
d) 7–10: nyeri/tidak nyaman yang parah.
68
3. Ventilasi
Pergerakan dapat ditoleransi 7
Batuk dengan pergerakan 8
Melawan ventilator 9
Tidak dapat mengontrol 10
ventilasi
Total
Keterangan:
a) 0: tidak ada nyeri (no pain);
b) 1–3: nyeri ringan (mild pain);
c) 4–6: nyeri sedang (moderate pain);
d) >6: nyeri tidak tertahankan (uncontrolled pain).
Rumus:
Persentase pasien nyeri yang terdokumentasi dalam asuhan
keperawatan:
jumlah pasien nyeri yang terdokumentasi x 100%
jumlah total pasien pada priode tertentu
Persentase tatalaksana pasien nyeri:
jumlah total tindakan perawat sebagai respon nyeri x 100%
jumlah yang terdokumentasi nyeri skala ≥ 4 per priode waktu tertentu
Anka kenyamanan nyeri:
jumlah pasien dengan nyeri terkontrol x 100%
jumlah yang terdokumentasi nyeri per priode waktu tertentu
3) Kejadian Dekubitus
Tabel 16 Penilaian Risiko Dekubitus Menggunakan Norton Scale
69
3. Kegiatan
Dapat berpindah 4
Berjalan dengan bantuan 3
Terbatas di kursi 2
Terbatas di tempat tidur 1
4. Mobilitas
Penuh 4
Agak terbatas 3
Sangat terbatas 2
Sulit bergerak 1
5. Inkontinensia
Tidak mengompol 4
Kadang-kadang 3
Biasanya yang keluar urin 2
Biasanya yang keluar urin 1
Keterangan:
e) nilai maksimum 20;
f) nilai minimum 5;
g) pasien berisiko decubitus jika nilai <14.
Rumus:
angka kejadian dekubitus x 100%
jumlah pasien yang berisiko dekubitus
4) Kejadian Flebitis
Tabel 16 Penilaian Risiko Flebitis Menggunakan VIP Score (Visual
Infusion Flebitis Score)
70
4. Semua tanda-tanda berikut jelas
Nyeri sepanjang kanul
3
Kemerahan
Vena teraba keras
5. Semua tanda-tanda berikut jelas
Nyeri sepanjang kanul
Kemerahan 4
Pembengkakan
Vena teraba keras
6. Semua tanda-tanda berikut jelas
Nyeri sepanjang kanul
Kemerahan
5
Pembengkakan
Vena teraba keras
Pireksia
Keterangan:
Skala nyeri: Intervensi:
a) 0: tidak ada tanda flebitis; a) observasi kanul;
b) 1–2: tahap awal flebitis; b) resite kanul;
c) 3–4: awal tromboflebitis; c) resite kanul dan
d) 5: stadium lanjut. pertimbangkan perawatan;
d) memulai perawatan.
Rumus:
angka kejadian flebitis x 100%
jumlah pasien yang berisiko flebitis
5) Perawatan Diri
Tabel 16 Kategori Tingkat Kemandirian Pasien Indeks KATZ
Indeks
Deskripsi
KATZ
Mandiri dalam hal mandi, berpakaian, pergi ke toilet,
A
berpindah, BAK/BAB, dan makan.
B Mandiri, kecuali salah satu dari fungsi di atas.
C Mandiri, kecuali mandi dan salah satu dari fungsi di atas.
Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, dan salah satu dari
D
fungsi di atas.
Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, pergi ke toilet, dan salah
E
satu dari fungsi di atas.
Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, ke toilet, berpindah, dan
F
salah satu dari fungsi di atas
G Ketergantungan untuk semua fungsi di atas.
71
Rumus:
Jumlah pasien yang tidak terpenuhi perawatan diri/minggu x 100%
Jumlah pasien yang dirawat dengan ketergantungan total dan parsial
6) Kecemasan
Tabel 16 Skala Peringkat Kecemasan Diri Zung Self-Rating Anxiety
Scale (ZSAS/ZSRAS)
Hampir
Tidak Kadang- Sebagian
No. Pernyataan setiap
pernah kadang waktu
waktu
1. Saya merasa lebih gugup
1 2 3 4
dan cemas dari biasanya.
2. Saya merasa takut tanpa
1 2 3 4
alas an sama sekali.
3. Saya mudah marah atau
1 2 3 4
merasa panik.
4. Saya merasa seperti jatuh
terpisah dan akan
1 2 3 4
hancur berkeping-
keping.
5. Saya merasa bahwa
semuanya baik-baik saja
4 3 2 1
dan tidak ada hal buruk
akan terjadi.
6. Lengan dan kaki saya
1 2 3 4
gemetar.
7. Saya terganggu oleh
nyeri kepala leher dan 1 2 3 4
nyeri punggung.
8. Saya merasa lemah dan
1 2 3 4
mudah lelah.
9. Saya merasa tenang dan
dapat duduk diam 4 3 2 1
dengan mudah.
10. Saya merasakan jantung
1 2 3 4
saya berdebar-debar.
11. Saya merasa pusing
1 2 3 4
tujuh keliling.
12. Saya telah pingsan atau
1 2 3 4
merasa seperti itu.
13. Saya dapat bernapas
4 3 2 1
dengan mudah.
14. Saya merasa jari-jari
tangan dan kaki mati 1 2 3 4
rasa dan kesemutan.
72
15. Saya terganggu oleh
nyeri lambung atau 1 2 3 4
gangguan pencernaan.
16. Saya sering buang air
1 2 3 4
kecil.
17. Tangan saya biasanya
4 3 2 1
kering dan hangat.
18. Wajah saya terasa panas
1 2 3 4
dan merah merona.
19. Saya mudah tertidur dan
dapat istirahat malam 4 3 2 1
dengan baik.
20. Saya mimpi buruk. 1 2 3 4
Ketarangan:
Rentang penilaian 20–80, dengan pengelompokan antara lain:
a) skor 20–44: normal/tidak cemas;
b) skor 45–59: kecemasan ringan;
c) skor 60–74: kecemasan sedang;
d) skor 75–80: kecemasan berat.
Rumus:
Angka kejadian cemas di ruang rawat umum:
jumlah pasien cemas x 100%
jumlah pasien yang dirawat
73
Bagian 3
74
Analisa Data, Identifikasi Masalah, dan Prioritas Masalah
A. Analisa SWOT
Contoh:
Tabel 9 Analisa SWOT
75
b. External Factor (EFAS)
Opportunity O-T=
1) Adanya renovasi dan 1 4 4 4-2=
perbaikan sarana di ruangan 2
Total 1 4
Threathened
1) Kurangnya kontrol secara 1 2 2
berkala tentang fungsi sarana
dan prasarana di ruangan
Total 1 2
3 M3 (Method)
Penerapan MAKP
a. Internal Factor (IFAS)
Strength S-W=
1) RS memiliki visi dan misi 1 4 4 4-2=
sebagai acuan melaksanakan 2
kegiatan pelayanan
Total 1 4
Weakness
1) 25% perawat tidak mengerti 1 2 2
tentang MAKP
Total 1 2
b. External Factor (EFAS)
Opportunity O-T=
1) Kepercayaan dari pasien dan 1 3 3 3-4=
masyarakat yang cukup -1
Total 1 3
Threatened
1) Makin tingginya kesadaran 1 4 4
masyarakat akan pentingnya
kesehatan, makin tinggi
tuntutan masyarakat
terhadap pelayanan
keperawatan
Total 1 4
Timbang Terima
a. Internal Factor (IFAS)
Strength S-W=
1) Timbang terima rutin 1 4 4 4-3=
dilaksanakan 3 kali sehari 1
Total 1 4
Weakness
1) Kegiatan timbang terima 1 3 3
terkadang tidak dilakukan
tepat waktu
Total 1 3
b. External Factor (EFAS)
Opportunity O-T=
76
1) Adanya praktik mahasiswa 1 4 4 4-4=
di ruangan 0
Total 1 4
Threatened
1) Adanya tuntutan yang lebih 1 4 4
tinggi dari masyarakat untuk
mendapatkan pelayanan
keperawatan profesional
Total
1 4
Ronde Keperawatan
a. Internal Factor (IFAS)
Strength
1) Bidang perawatan dan S-W=
ruangan mendukung adanya 1 4 4 4-2=
kegiatan ronde keperawatan 2
Total
Weakness 1 4
1) Ronde keperawatan belum
dilakukan secara optimal 1 2 2
Total
b. External Factor (EFAS) 1 2
Opportunity
1) Adanya kesempatan dari O-T=
kepala ruangan untuk 1 3 3 3-3=
mengadakan ronde 0
keperawatan pada perawat
dan mahasiswa praktik
Total
Threathened 1 3
1) Adanya tuntutan yang lebih
tinggi dari masyarakat untuk 1 3 3
mendapatkan pelayanan
profesional
Total
1 3
Sentralisasi Obat
a. Internal Factor (IFAS)
Strength
1) Tersedianya sarana dan S-W=
prasarana untuk pengelolaan 1 4 4 4-2=
sentralisasi obat 2
Total
Weakness 1 4
1) Sudah ada format serah
terima, namun pada 1 2 2
pelaksanaan tidak selalu
digunakan
Total
77
b. External Factor (EFAS) 1 2
Opportunity
1) Adanya akreditasi RS O-T=
Total 1 4 4 4-3=
Treathened 1 4 1
1) Adanya tuntutan pasien
untuk mendapatkan 1 3 3
pelayanan yang profesional
Total
1 3
Supervisi Keperawatan
a. Internal Factor (IFAS)
Strength
1) Adanya hubungan S-W=
kerjasama yang baik antara 1 4 4 4-2=
kepala ruangan dengan staf 2
Total
Weakness 1 4
1) Belum ada pelatihan dan
sosialisasi tentang supervisi 1 2 2
Total
b. External Factor (EFAS) 1 2
Opportunity
1) Adanya akreditasi RS O-T=
Total 1 4 4 4-4=
Threathened 1 4 0
1) Tuntutan pasien sebagai
konsumen untuk 1 4 4
mendapatkan pelayanan
yang profesional
Total
1 4
Penerimaan Pasien Baru
a. Internal Factor (IFAS)
Strength
1) Adanya komunikasi awal S-W=
yang efektif untuk membina 1 3 3 3-3=
hubungan saling percaya 0
Total
Weakness 1 3
1) Tidak ada pembagian tugas
untuk penerimaan pasien 1 3 3
baru
Total
1 3
b. External Factor (EFAS)
Opportunity
1) Adanya tim akreditasi yang O-T=
dapat meningkatkan 1 4 4 4-3=
78
kedisiplinan dalam 1
penerimaan pasien baru
sesuai dengan SOP
Total
Threathened 1 4
1) Tinggginya ekspektasi dari
pasien/keluarga terhadap 1 3 3
pelayanan kesehatan yang
ditawarkan dan diajukan
oleh petugas kesehatan yang
menerima pasien baru
Total
Discharge Planning 1 3
a. Internal Factor (IFAS)
Strength
1) Perawat memberikan S-W=
pendidikan kesehatan secara 1 4 4 4-2=
informal kepada klien selama 2
dirawat atau pulang
Total
Weakness 1 4
1) Discharge planning belum
terlaksana secara optimal 1 2 2
yaitu pemberian pendidikan
kesehatan dilakukan secara
lisan kepada pasien/keluarga
dan tidak memakai media
(leaflet) dan kartu
Total
1 2
b. External Factor (EFAS)
Opportunity
1) Adanya kerja sama yang baik O-T=
antara mahasiswa Ners dan 1 3 3 3-4=
perawat klinik dalam -1
pengelolaan pasien pulang
Total
Threathened 1 3
1) Adanya tuntutan masyarakat
dalam memperoleh 1 4 4
pelayanan keperawatan yang
profesional
Total
Dokumentasi Keperawatan 1 4
a. Internal Factor (IFAS)
Strength
S-W=
79
1) Tersedianya sarana dan 1 3 3 3-2=
prasarana atau administrasi 1
penunjang
Total 1 3
Weakness
1) Perawat masih bimbang 1 2 2
dalam penggunaan SBAR
Total 1 2
b. External Factor (EFAS)
Opportunity O-T=
1) Adanya perawat dengan 1 2 2 2-3=
kualifikasi pendidikan S1 -1
sebanyak 2 orang dan Ners
sebanyak 1 orang yang dapat
mendukung kesesuaian
dokumentasi
Total 1 2
Threathened
1) Adanya kesadaran pasien 1 3 3
dan keluarga akan tanggung
jawab dan tanggung gugat
Total 1 3
M4 (Money)
a. Internal Factor (IFAS)
Strength S-W=
1) Tiap perawat memperoleh 1 3 3 3-3=
pendapatan dari jasa 0
pelayanan rumah sakit
Total 1 3
Weakness
1) Pembiayaan berasal dari 1 3 3
yayasan rumah sakit
Total 1 3
b. External Factor (EFAS)
Opportunity O-T=
1) Adanya kebijakan untuk 1 3 3 3-3=
pasien umum dan BPJS 0
Total 1 3
Threathened
1) Persaingan dengan rumah 1 3 3
sakit lainnya dalam bentuk
pelayanan
Total 1 3
M5 (Mutu)
a. Internal Factor (IFAS)
Strength S-W=
1) Mayoritas pasien (46%) 1 2 2 2-2=
menyatakan puas dengan 0
kinerja perawat
80
Total 1 2
Weakness
1) Kurangnya pemberian 1 2 2
penyuluhan atau promosi
kesehatan mengenai
pengendalian infeksi (cuci
tangan dan five moments) oleh
ruangan serta kurangnya
penerapan cuci tangan
keluarga pasien
Total 1 2
b. External Factor (EFAS)
Opportunity O-T=
1) Kerja sama yang baik antara 1 4 4 4-4=
perawat dan mahasiswa 0
Total 1 4
Threathened
1) Tuntutan pasien sebagai 1 4 4
konsumen untuk
mendapatkan pelayanan
yang profesional
Total 1 4
81
B. Diagram Layang
Keterangan:
M1 : Man (Ketenagaan)
M2 : Materials (Sarana dan Prasarana)
M4 : Money (Keuangan)
M5 : Mutu
MAKP : Metode (Penerapan MAKP)
DK : Metode (Dokumentasi Keperawatan)
RK : Metode (Ronde Keperawatan)
SO : Metode (Sentralisasi Obat)
SV : Metode (Supervisi Keperawatan)
TT : Metode (Timbang Terima)
DP : Metode (Discharge Planning)
PPB : Metode (Penerimaan Pasien Baru)
82
C. Identifikasi Masalah
ditemukan.
Contoh:
1. M1 (Man)
Penyebab : -
2. M2 (Materials)
Penyebab : -
3. M3 (Method)
menyeluruh.
83
perawat belum mengerti tentang MAKP yang
digunakan.
b. Timbang Terima
timbang terima.
Keterangan : -
c. Ronde Keperawatan
optimal.
Keterangan : -
d. Sentralisasi Obat
Penyebab : -
e. Supervisi Keperawatan
84
Masalah : Supervisi keperawatan belum berjalan secara
optimal.
Keterangan : -
pasien tersebut.
Keterangan : -
g. Discharge Planning
pulang.
Keterangan : -
h. Dokumentasi Keperawatan
85
Masalah : Pengisian format dokumentasi keperawatan
Keterangan : -
4. M4 (Money)
Penyebab : -
5. M5 (Mutu)
Penyebab : -
D. Prioritas Masalah
Contoh:
Tabel 9 Prioritas Masalah Berdasarkan Metode CARL
1. Penerapan MAKP 3 3 3 2 54 1
2. Timbang Terima 2 3 3 2 36 4
86
3. Ronde Keperawatan 3 3 3 2 54 2
4. Supervisi 3 3 3 2 54 3
5. Penerimaan Pasien Baru 3 2 3 1 18 7
6. Discharge Planning 4 1 2 1 8 8
7. Dokumentasi Keperawatan 3 2 3 2 36 5
8. Mutu 3 2 3 2 36 6
87
Bagian 4
88
Perencanaan Praktik Manajemen Keperawatan
Tabel 9 POA (Plan of Action)
Indikator
No. Problem Tujuan Kegiatan Waktu Penanggungjawab
Keberhasilan
1. M3 (Method)
a. Penerapan Model MAKP Mencoba 1) Menyusun struktur Perawat Minggu
(Model Asuhan menerapkan model organisasi. menggunakan II-IV
Keperawatan Profesional) MAKP tim sesuai 2) Membentuk rincian dan MAKP tim di
Masalah: dengan tugas, pokok, pembagian tugas kerja ruangan dengan
1) Belum adanya struktur dan fungsi. yang jelas antara masing- benar.
organisasi yang masing perawat.
terpajang di ruangan. 3) Membuat rencana
2) Beberapa perawat tidak kegiatan harian perawat.
mengerti tentang MAKP. 4) Mendiskusikan setiap
hambatan yang ada
dalam penerapan model
MAKP tim.
b. Timbang Terima Melaksanakan 1) Timbang terima Isi timbang terima Minggu
Masalah: timbang terima dilakukan secara lisan tentang masalah II-IV
1) Belum adanya setiap pergantian sif dan tertulis dalam buku keperawatan yang
pelimpahan wewenang sesuai dengan format operan. sudah dan belum
dari tiap sif dalam timbang terima yang 2) Melaksanakan timbang teratasi,
bentuk dokumentasi telah ada dan tepat terima bersama dengan terdokumenstasi
tertulis (tanda tangan). waktu. kepala ruangan dan staf dengan baik dan
keperawatan, benar pada buku
dilaksanakan pada setiap laporan timbang
pergantian sif.
89
2) Kegiatan timbang terima 3) Mendokumentasikan terima yang telah
terkadang tidak hasil timbang terima disediakan.
dilakukan tepat waktu. pasien pada buku operan.
c. Ronde Keperawatan Menerapkan ronde 1) Menyusun proposal Ronde keperawatan Minggu
Masalah: keperawatan agar kegiatan ronde dilakukan sesuai III-IV
Ronde keperawatan belum terlaksana secara keperawatan (strategi dan jadwal setiap ada
dilakukan secara optimal. rutin, terjadwal, materi). masalah
sesuai dengan 2) Menyusun materi sesuai keperawatan yang
adanya kasus yang dengan kasus yang membutuhkan
tidak dapat ditemukan dua hari dilakukannya
terselesaikan, serta sebelum kegiatan ronde ronde keperawatan.
dilakukan di keperawatan.
samping pasien. 3) Melaksanakan ronde
keperawatan.
4) Membuat jadwal ronde
keperawatan dengan
masalah yang terjadi di
ruangan agar dapat
dengan cepat teratasi,
misalnya 1 kali dalam
sebulan, dilaksanakan
minimal 30 menit,
dihadiri oleh
multidisiplin dan
dipimpin oleh kepala
ruangan.
90
d. Sentralisasi Obat Mengoptimalkan 1) Membuat lembar Sentralisasi obat Minggu
Masalah: sistem sentralisasi persetujuan dilakukan sesuai III-IV
- obat. pasien/keluarga pasien dengan alur yang
terhadap rencana benar.
dilakukannya sentralisasi
obat.
2) Membuat kartu salinan
obat yang diterima oleh
pasien.
e. Supervisi Keperawatan Mengoptimalkan 1) Memasukkan kegiatan Supervisi Minggu
Masalah: sistem supervisi supervisi (membuat dilakukan sesuai III-IV
Supervisi belum berjalan keperawatan. jadwal) dalam rencana dengan jadwal,
secara optimal. kegiatan bulanan di minimal 1 kali
ruangan, yaitu: dalam satu bulan.
a) melaksanakan
supervisi sesuai
dengan format yang
telah ada dari
ruangan;
b) menentukan materi
supervisi
keperawatan;
c) menyiapkan petunjuk
teknis pelaksanaan
supervisi
keperawatan;
d) melaksanakan
supervisi keperawatan
91
bersama perawat
ruangan;
e) melakukan evaluasi
dari kegiatan supervisi
yang telah dilakukan.
3) Mendokumentasikan
hasil pelaksanaan
supervisi keperawatan.
f. Penerimaan Pasien Baru Mengaplikasikan Merencanakan penerimaan Perawat Minggu
Masalah: peran perawat dalam pasien baru dengan perawat mengaplikasikan III-IV
Kurang optimalnya penerimaan pasien ruangan dan membuat peran dalam
penjelasan mengenai baru. welcome book yang berisi tata penerimaan pasien
orientasi lingkungan dan tertib penunggu pasien, hak baru sesuai standar
fasilitas ruangan. pasien dan keluarga, denah di ruangan.
ruangan, tarif perawatan, dan
lain-lain.
g. Discharge Planning Melaksanakan 1) Menyusun perencanaan Adanya brosur/ Minggu
Masalah: discharge planning tentang pelaksanaan leaflet tentang di III-IV
Discharge planning belum sesuai dengan discharge planning. ruangan.
terlaksana secara optimal, standar. 2) Membuat brosur/leaflet
yaitu pemberian tentang pengertian
pendidikan kesehatan penyakit, pencegahan,
hanya dilakukan secara perawatan di rumah,
lisan kepada nutrisi, aktivitas dan
pasien/keluarga yang akan istirahat sesuai dengan
pulang. kebutuhan pasien.
92
h. Dokumentasi Keperawatan Mampu menerapkan 1) Mendiskusikan format Mahasiswa mampu Minggu
Masalah: pendokumentasian pengkajian dan menerapkan III-IV
1) Pengisian format keperawatan secara pendokumentasian pendokumentasian
dokumentasi ringkas, baik dan asuhan keperawatan secara ringkas, baik
keperawatan belum benar. sesuai dengan kasus. dan benar.
lengkap. 2) Membuat format
2) Perawat masih bimbang pengkajian, diagnosis,
dalam menggunakan perencanaan,
SBAR/SOP. pelaksanaan, dan evaluasi
asuhan keperawatan.
3) Membuat format
pendokumentasian
asuhan keperawatan.
4) Melaksanakan
pendokumentasian
asuhan keperawatan
bersama dengan perawat
ruangan.
5) Mengevaluasi
pelaksanaan sistem
dokumentasi asuhan
keperawatan yang telah
dilakukan.
2. M5 (Mutu) Mengembangkan 1) Memberikan penyuluhan 80% pasien dan Minggu
Masalah: mutu pelayanan tentang pentingnya cuci keluarga mampu II-IV
1) Beberapa pasien belum keperawatan dalam tangan untuk melakukan cuci
puas dengan pelayanan hal patient safety. mengendalikan infeksi tangan.
yang ada. pada pasien dan keluarga.
93
2) Kurangnya penyuluhan 2) Mengajak pasien dan
atau promosi kesehatan keluarga untuk
mengenai pengendalian melakukan cuci tangan
infeksi (cuci tangan dan five bersama setelah validasi
moments) oleh ruangan. pasien setiap hari.
94
Bagian 5
95
Pelaksanaan Praktik Manajemen Keperawatan
A. M1 (Man)
1. Persiapan
(formula).
2. Pelaksanaan
3. Hambatan
4. Dukungan
96
Dukungan biasanya didapatkan dalam proses kegiatan M1
kelolaan.
5. Intervensi
B. M2 (Matherials)
1. Persiapan
prasarana tersebut.
2. Pelaksanaan
97
pengecekan pada alat tersebut terkait fungsinya. Selain itu, dapat
ruangan.
3. Hambatan
sebelumnya.
98
b. Proses tabulasi data dilakukan sekali dalam satu tahun
4. Dukungan
5. Intervensi
suhu dan nadi, buku timbang terima, SOP, SAK, buku visite,
C. M3 (Method)
a. Persiapan
99
Persiapan dalam pelaksanaan kegiatan role play
b. Pengorganisasian
Kepala Ruangan :
Ketua Tim :
Perawat Pelaksana :
c. Pelaksanaan
100
pelayanan keperawatan. Berikut ini merupakan deskripsi
Model Deskripsi
Fungsional Berdasarkan orientasi tugas dan Perawat
(bukan filosofi keperawatan. yang
model Perawat melaksanakan tugas bertugas
MAKP) (tindakan) tertentu berdasarkan jadwal pada
kegiatan yang ada. tindakan
Metode fungsional dilaksanakan oleh tertentu
perawat dalam pengelolaan asuhan
keperawatan sebagai pilihan utama
pada saat perang dunia kedua. Pada
saat itu, karena masih terbatasnya
jumlah dan kemampuan perawat,
maka setiap perawat hanya melakukan
1–2 jenis intervensi keperawatan
kepada semua pasien di bangsal.
Kasus Berdasarkan pendekatan holistis dari Manajer
filosofi keperawatan. Keperawatan
Perawat bertanggung jawab terhadap
asuhan dan observasi pada pasien
tertentu.
Rasio: 1 : 1 (pasien : perawat). Setiap
pasien dilimpahkan kepada semua
perawat yang melayani seluruh
kebutuhannya pada saat mereka dinas.
Pasien akan dirawat oleh perawat yang
berbeda untuk setiap sif dan tidak ada
jaminan bahwa pasien akan dirawat
oleh orang yang sama pada hari
berikutnya. Metode penugasan kasus
biasanya diterapkan satu pasien satu
perawat, umumnya dilaksanakan
untuk perawat privat atau untuk
khusus seperti isolasi, perawatan
insentif.
Tim Berdasarkan pada kelompok filosofi Ketua Tim
keperawatan.
Enam sampai tujuh perawat
profesional dan perawat pelaksana
bekerja sebagai satu tim, disupervisi
oleh ketua tim.
Metode ini menggunakan tim yang
terdiri atas anggota yang berbeda-beda
101
dalam memberikan asuhan
keperawatan terhadap sekelompok
pasien. Perawat ruangan dibagi
menjadi 2–3 tim/grup yang terdiri atas
tenaga profesional, teknikal, dan
pembantu dalam satu kelompok kecil
yang saling membantu.
Primer Berdasarkan pada tindakan yang Perawat
komperehensif dari filosofi Primer (PP)
keperawatan.
Perawat bertanggung jawab terhadap
semua aspek asuhan keperawatan.
Metode penugasan dimana satu orang
perawat bertanggung jawab penuh
selama 24 jam terhadap asuhan
keperawatan pasien mulai dari pasien
masuk sampai keluar rumah sakit.
Mendorong praktik kemandirian
perawat, ada kejelasan antara pembuat
rencana asuhan dan pelaksana.
Metode primer ini ditandai dengan
adanya keterkaitan kuat dan terus-
menerus antara pasien dan perawat
yang ditugaskan untuk merencanakan,
melakukan, dan koordinasi asuhan
keperawatan selama pasien dirawat.
102
pasien baru, memberikan edukasi dan monitoring sentralisasi
d. Hambatan
e. Dukungan
103
Dukungan dalam pelaksanaan kegiatan role play
f. Intervensi
2. Timbang Terima
a. Persiapan
104
3) Menyusun proposal kegiatan dan konsultasi proposal
klinik.
b. Pengorganisasian
Kepala Ruangan :
Ketua Tim :
Perlengkapan :
Dokumentasi :
Narator :
Supervisor :
c. Pelaksanaan
Hari :
105
Waktu :
Sasaran :
Tempat :
d. Hambatan
106
dalam timbang tegang selama proses sehingga pada saat role
terima karena role play berlangsung. play tidak terlihat
beberapa masih tegang.
terlihat tegang
sehingga suasana
timbang terima
kurang luwes.
e. Dukungan
yaitu:
f. Intervensi
manajemen, yaitu:
manajemen.
3. Ronde Keperawatan
a. Persiapan
107
Persiapan dalam pelaksanaan kegiatan role play ronde
keperawatan.
klinik.
keperawatan.
keperawatan.
keperawatan.
b. Pengorganisasian
Kepala Ruangan :
Ketua Tim :
Perawat Pelaksana :
Dokter :
108
Farmasi Klinis :
Ahli Gizi :
Perawat Konselor :
Perlengkapan :
Dokumentasi :
Narator :
Supervisor :
c. Pelaksanaan
Hari :
Waktu :
Sasaran :
Tempat :
d. Hambatan
109
Penyampaian Kelompok kurang Memperbaiki asuhan
masalah pasien mengetahui tentang keperawatan sesuai
masih kurang tepat aturan penulisan revisi pembimbing.
dan lengkap. asuhan keperawatan
yang baik dan benar.
Peran
Kelompok kurang Kelompok kurang Briefing dan review
maksimal dalam menguasai peran dan tentang alur
melakukan peran tugas yang harus pelaksanaan ronde
dalam ronde dilakukan. keperawatan serta
keperawatan. tugas yang harus
dilakukan.
e. Dukungan
f. Intervensi
manajemen, yaitu:
110
4. Sentralisasi Obat
a. Persiapan
klinik.
b. Pengorganisasian
Kepala Ruangan :
Ketua Tim :
Perawat Pelaksana :
Dokter :
Perawat IGD :
111
Perlengkapan :
Dokumentasi :
Narator :
Supervisor :
c. Pelaksanaan
Hari :
Waktu :
Sasaran :
Tempat :
d. Hambatan
112
kepada pasien dan
keluarga.
Peran
Kelompok kurang Kelompok kurang Briefing dan review
maksimal dalam menguasai peran dan tentang alur
melakukan peran tugas yang harus pelaksanaan
dalam sentralisasi dilakukan. sentralisasi obat serta
obat. tugas yang harus
dilakukan.
e. Dukungan
pelaksana.
sentralisasi obat.
beberapa masukan.
f. Intervensi
manajemen, yaitu:
113
2) Melaksanakan role play sentralisasi obat sesuai dengan
5. Supervisi Keperawatan
a. Persiapan
keperawatan.
klinik.
keperawatan.
keperawatan.
b. Pengorganisasian
Kepala Ruangan :
114
Ketua Tim :
Perawat Pelaksana :
Perlengkapan :
Dokumentasi :
Narator :
Supervisor :
c. Pelaksanaan
Hari :
Waktu :
Sasaran :
Tempat :
d. Hambatan
115
kepada Perawat
Pelaksana.
Isi
Pemeran perawat Kelompok kurang Persiapan alat harus
Pelaksana tidak mengetahui tentang dilakukan secara
mencuci tangan standar prosedur maksimal.
sebelum dan setelah tindakan yang baik
melakukan tindakan, dan benar.
serta tidak
menggunakan
sarung tangan.
Peran
Kelompok kurang Kelompok kurang Briefing dan review
maksimal dalam menguasai peran dan tentang alur
melakukan peran tugas yang harus pelaksanaan supervisi
dalam supervisi dilakukan. keperawatan serta
keperawatan. tugas yang harus
dilakukan.
e. Dukungan
yaitu:
lancar.
f. Intervensi
manajemen, yaitu:
116
1) Melaksanakan role play supervisi keperawatan sesuai
a. Persiapan
yaitu:
baru.
klinik.
pasien baru.
baru.
117
b. Pengorganisasian
Kepala Ruangan :
Ketua Tim :
Perawat Pelaksana :
Perawat IGD :
Perlengkapan :
Dokumentasi :
Narator :
Supervisor :
c. Pelaksanaan
Hari :
Waktu :
Sasaran :
Tempat :
d. Hambatan
118
penerimaan pasien menggunakan pasien
baru. yang baru datang.
Isi
Pada saat Kondisi lingkungan di Para pemeran
penyampaian terkait dalam ruangan tidak sebaiknya
cara mencuci tangan memadai. meningkatkan volume
yang baik dan benar
suaranya agar
terhadap pasien dan
penyampaian
keluarga, keluarga
tidak memperhatikan terdengar lebih jelas
dengan seksama. oleh keluarga pasien.
Peran
Kelompok kurang Kelompok kurang Briefing dan review
maksimal dalam menguasai peran dan tentang alur
melakukan peran tugas yang harus pelaksanaan
dalam penerimaan dilakukan. penerimaan pasien
pasien baru. baru serta tugas yang
harus dilakukan.
e. Dukungan
yaitu:
f. Intervensi
119
1) Melaksanakan role play penerimaan pasien baru sesuai
7. Discharge Planning
a. Persiapan
klinik.
planning.
b. Pengorganisasian
Kepala Ruangan :
120
Ketua Tim :
Perawat Pelaksana :
Perlengkapan :
Dokumentasi :
Narator :
Supervisor :
c. Pelaksanaan
Hari :
Waktu :
Sasaran :
Tempat :
d. Hambatan
121
prognosis penyakit kooperatif dari proses dalam rawat
klien. informed consent awal. jalan.
Peran
Kelompok kurang Kelompok kurang Briefing dan review
maksimal dalam menguasai peran dan tentang alur
melakukan peran tugas yang harus pelaksanaan discharge
dalam discharge dilakukan. planning serta tugas
planning. yang harus dilakukan.
e. Dukungan
planning.
beberapa masukan.
f. Intervensi
manajemen, yaitu:
122
3) Membuat daftar nama pasien yang sudah dilakukan
discharge planning.
D. M4 (Money)
1. Persiapan
ruangan.
2. Pelaksanaan
3. Hambatan
4. Dukungan
5. Intervensi
123
E. M5 (Mutu)
1. Persiapan
2. Pelaksanaan
3. Hambatan
4. Dukungan
124
a. Seluruh pasien di ruangan kooperatif ketika diminta mengisi
ruangan.
ruangan.
5. Intervensi
125
Bagian 6
126
Monitoring dan Evaluasi Praktik Keperawatan
dan evaluasi yang ditujukan pada suatu program yang sedang atau
127
Dari beberapa definisi di atas, evaluasi program merupakan satu
yang ingin dicapai dengan hasil yang dicapai. Hasil yang dicapai dalam
memperbaiki program.
itu sudah selesai. Atau dapat juga bila dilihat dari pelakunya,
B. Controlling (Pengendalian/Evaluasi)
128
1. Definisi Controlling
tindakan perbaikan.
129
Untuk fungsi-fungsi kontrol dapat dibedakan pada setiap
a. Analisa Tugas
dalam keperawatan.
b. Kontrol Kualitas
2. Prinsip Controlling
3. Pelaksanaan Controlling
130
b. Pre-conference, operan, post-conference.
c. Ronde keperawatan.
dibuat.
4. Tipe Controlling
a. Input control.
b. Proses control.
c. Output control.
telah ditetapkan.
6. Manfaat Pengawasan
131
d. Dapat diketahui staf yang perlu diberikan penghargaan atau
dicirikan oleh 5 (lima) elemen, yaitu: input, proses, output, kontrol, dan
132
menjadi produk yang direncanakan sebelumnya, pelayanan pasien dan
berikut.
Reenergizing sistem
Man Kualitas
Money Proses pelayanan
OUTPUT
INPUT
133
Daftar Pustaka
134
Glosarium
135