Anda di halaman 1dari 17

Nama : 1.

Nur Fadhilah Oktaviani (1711020181)

2. Kifty Nurul Abrianisa (1811020020)

Laporan Pendahuluan dan Asuhan Keperawatan Klien Fraktur


Dengan Terpasang Traksi dan Ten

1. Pengertian

Fraktur adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang yang umumnya


disebabkan oleh rudapaksa (Mansjoer et al, 2000). Sedangkan menurut Linda Juall
C. dalam buku Nursing Care Plans and Dokumentation menyebutkan bahwa
Fraktur adalah rusaknya kontinuitas tulang yang disebabkan tekanan eksternal yang
datang lebih besar dari yang dapat diserap oleh tulang.

Patah Tulang Tertutup adalah patah tulang dimana tidak terdapat hubungan
antara fragmen tulang dengan dunia luar (Soedarman, 2000). Pendapat lain
menyatakan bahwa patah tulang tertutup adalah suatu fraktur yang bersih (karena
kulit masih utuh atau tidak robek) tanpa komplikasi (Handerson, M. A, 1992).

2. Etiologi
1) Kekerasan langsung
Kekerasan langsung menyebabkan patah tulang pada titik terjadinya
kekerasan. Fraktur demikian demikian sering bersifat fraktur terbuka dengan
garis patah melintang atau miring.
2) Kekerasan tidak langsung
Kekerasan tidak langsung menyebabkan patah tulang ditempat yang jauh
dari tempat terjadinya kekerasan. Yang patah biasanya adalah bagian yang
paling lemah dalam jalur hantaran vektor kekerasan.
3) Kekerasan akibat tarikan otot
Patah tulang akibat tarikan otot sangat jarang terjadi.Kekuatan dapat berupa
pemuntiran, penekukan, penekukan dan penekanan, kombinasi dari ketiganya,
dan penarikan.
3. Patofisiologi
Tulang bersifat rapuh namun cukup mempunyai kekuatan dan gaya pegas
untuk menahan. Tapi apabila tekanan eksternal yang datang lebih besar dari yang
dapat diserap tulang, maka terjadilah trauma pada tulang yang mengakibatkan
rusaknya atau terputusnya kontinuitas tulang. Setelah terjadi fraktur, periosteum
dan pembuluh darah serta saraf dalam korteks, marrow, dan jaringan lunak yang
membungkus tulang rusak. Perdarahan terjadi karena kerusakan tersebut dan
terbentuklah hematoma di rongga medula tulang. Jaringan tulang segera
berdekatan ke bagian tulang yang patah. Jaringan yang mengalami nekrosis ini
menstimulasi terjadinya respon inflamasi yang ditandai dengan vasodilatasi,
eksudasi plasma dan leukosit, dan infiltrasi sel darah putih. Kejadian inilah yang
merupakan dasar dari proses penyembuhan tulang nantinya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi fraktur
1) Faktor Ekstrinsik
Adanya tekanan dari luar yang bereaksi pada tulang yang tergantung
terhadap besar, waktu, dan arah tekanan yang dapat menyebabkan fraktur.
2) Faktor Intrinsik
Beberapa sifat yang terpenting dari tulang yang menentukan daya tahan
untuk timbulnya fraktur seperti kapasitas absorbsi dari tekanan, elastisitas,
kelelahan, dan kepadatan atau kekerasan tulang.
4. Klasifikasi Fraktur

Penampikan fraktur dapat sangat bervariasi tetapi untuk alasan yang praktis ,

dibagi menjadi beberapa kelompok, yaitu:

a. Berdasarkan sifat fraktur (luka yang ditimbulkan).

1) Faktur Tertutup (Closed), bila tidak terdapat hubungan antara fragmen

tulang dengan dunia luar, disebut juga fraktur bersih (karena kulit masih

utuh) tanpa komplikasi.

2) Fraktur Terbuka (Open/Compound), bila terdapat hubungan antara

hubungan antara fragmen tulang dengan dunia luar karena adanya luka.
Berdasarkan komplit atau ketidakklomplitan fraktur.

1). Fraktur Komplit, bila garis patah melalui seluruh penampang tulang atau

melalui kedua korteks tulang seperti terlihat pada foto.

2). Fraktru Inkomplit, bila garis patah tidak melalui seluruh penampang tulang

seperti:

a) Hair Line Fraktur (patah retidak rambut)

b) Buckle atau Torus Fraktur, bila terjadi lipatan dari satu korteks dengan

kompresi tulang spongiosa di bawahnya.

c) Green Stick Fraktur, mengenai satu korteks dengan angulasi korteks

lainnya yang terjadi pada tulang panjang.

5. Manifentasi klinis

a. Deformitas

b. Bengkak/edema

c. Echimosis (Memar)
Asuhan Keperawatan pada Ny. S

A. Identitas Diri Klien

Nama : Ny.S

TTL : Purbalingga, 8 November 1990

Umur : 30 tahun

Agama : Islam

Jenis kelamin : Perempuan

Pendidikan : SMP

Suku : Jawa

Pekerjaan : IRT

Tanggal Masuk RS : 9 Juli 2021

Sumber Informasi : Pasien dan Keluarga

Status perkawinan : menikah

Lama bekerja :-

Alamat : Wanogara kulon rt 03 rw 01 Kec.Rembang Kab.purbalingga

Keluarga terdekat yang dapat dihubungi (orang tua, wali, suami, istri dan lain-lain):

Pekerjaan : Buruh

Pendidikan : SLTA

Alamat : Wanogara kulon rt 03 rw 01 Kec.Rembang Kab.purbalingga


B. Riwayat Kesehatan Klien
a. Keluhan utama
Pasien mengatakan nyeri setelah dilakukan operasi pemasangan traksi / pen
b. Riwayat penyakit sekarang
Ny.S datang ke RSUD R.Goeteng Taroenadibrata pada tanggal 8 Juli 2021 pukul 09.45 ke
IGD dengan keluhan post kecelakaan, kemudian setelah menjalani operasi pemasangan
pen pada tulang femur dextra Ny.S ditempatkan di Bangsal Menur kamar No.7A. Ny.S
mengeluhkan nyeri pada area paha kanan, kepala terasa pusing, badan terasa lemah, tidak
bisa menggerakan kaki sebelah kanan.

TTV :

TD : 124/59 mmHg

N : 84x/menit

RR : 16x/menit

Suhu : 37,2 ºC

c. Riwayat penyakit dahulu


Pasien mengatakn tidak memiliki penyakit dahulu.
d. Riwayat penyakit keluarga
-

C. DATA PENGKAJIAN
1. ASPEK BIOLOGIS

Data Pasien mengatakan nyeri pada area paha kanan


subyektif
Pasien mengatakan pusing dan lemas
Tgl 09 Juli
Pasien mengatakan tidak dapat menggerakkan kaki sebelah kanan
2021

Data Pasien nampak menahan nyeri


Obyektif
Pasien tidak dapat mengerakkan kaki kanan
Tgl 09 Juli
2021
2. ASPEK FISIK (AKTIFITAS & GERAK)

Data Pasien mengatakan saat kekamar mandi dibantu oleh keluarga


subyektif
Pasien mengtakan saat berpindah posisi dibntu oleh kelurga
Tgl 09 Juli
2021

Data Pasien tampak jarang bergerak


Obyektif
Pasien tampak jarang berpindah tempat dan terlihat lemas
Tgl 09 Juli
2021

Laboratorium :

PEMERIKSAAN NILAI PEMERIKSAAN INTERPRETASI


NO
TANGGAL JENIS NORMAL HASIL HASIL
1. 09-07-2021 Hemoglobin 11,7-15,5 13,1 Normal
2. 09-07-2021 Leukosit 3,8-10,6 15,7 Abnormal +
3. 09-07-2021 Hematokrit 35-47 30 Abnormal -
4. 09-07-2021 Eritrosit 3,8-5,2 4,6 Normal
5. 09-07-2021 Trombosit 150-440 335 Normal
6. 09-07-2021 MCH 26-34 29 Normal
7. 09-07-2021 MCHC 32-36 35 Normal
8. 09-07-2021 MCV 80-100 84 Normal

Pengobatan :

Inj RL 20 tpm
Inj Ceftiaxone 2x1 g
Inj Ranitidin 2x1 ampul ( 50nmg/cc)
inj Katerolac 2x1 (30mg/cc)
Hasil pemeriksaan diagnostik:

Hemoglobin : 13,1 g/dL


Leukosit : 15,7 10^3/ul
Hematokrit : 30 §
Eritrosit : 4,6 10^6/uL
Trombosit : 335 10^3/ul
3. Aspek Psikologis (Nyeri, Hospitalisasi, Support Sistem, dll)

Data Pasien mengatakan sakit saat bergerak dan pasien merasakan kurang
subyektif nyaman akibat penyakit yang diderita

Tgl 09 Juli
2021

Data Pasien terlihat gelisah dan sering menghela napas


Obyektif

Tgl 09 Juli
2021

4. Aspek Sosial (Hubungan & Interaksi sosial disekitar Lingkungan)

Data Pasien mengatakan susah berinteraksi dengan sesama pasien lain


subyektif

Tgl 09 Juli
2021

Data Pasien sudah kenal dengan pasein lainnya


Obyektif

Tgl 09 Juli
2021
1. Aspek Spiritual (Format pilih salah satu Hope/FICA)
Format Pengkajian Aspek Spiritual (FICA):

Ajukan serta kembangkan dari pertanyaan=pertanyaan berikut ini :

F (Faith / Beliefs) :

Apakah iman atau kepercayaan anda? Apakah anda menganggap diri memiliki spiritual atau
agama? Hal-hal apa yang Anda percaya bahwa ada seseuatu yang memberi makna pada hidup
Anda?

“PASIEN MENGATAKAN MEMILIKI AGAMA, DAN SUDAH RUTIN MENJALANKAN


IBADAH”

I (Importance and Fluence) :

Apakah spiritual ini penting dalam hidup Anda? Apa spiritual itu memiliki pengaruh pada diri
anda pribadi, bagaimana Anda memahami spiritualitas ini pada diri sendiri? Bagaimana
keyakinananda memiliki pengaruh terhadap perubahan perilaku selama Anda sakit ini? Apakah
peran keyakinan Anda akan memberikan kekuatan untuk bangkit/kembali dalamkeadaan sehat ?

“PASIEN MENGATAKAN NILAI SPIRITUAL ITU PENTING DALAM KEHIDUPAN”

C (Community):
Apakah Anda berada pada bagian dari komunitas spiritual atau komunitas religius di rumah/di
Lingkungan anda? Apakah hal itu merupakan suatu dukungan untuk Anda dan bagaimana
wujud dukungan tersebut ? Apakah ada seseorang atau sekelompok orang yang benar-benar Anda
cintai atau yang sangat penting dalam kehidupan Anda, siapakah dia, dimana posisi orang
tersebut (dekat/jauh) ?

“PASIEN MENGATAKAN TERKADANG MENGIKUTI KOMUNITAS SPIRITUAL


DILINGKUNGAN RUMAH“

A (Addres):
Bagaimana Anda memilih tempat penyedia layanan kesehatan/RS ini , dalam mengatasi masalah
untuk perawatan kesehatan Anda?

“PASIEN MENGATAKAN BAHWA MEMILIH TEMPAT DI RSUD R.GOETENG


TROENADIBRATA KARENA DEKAT DENGAN RUMAH PASIEN”

Kesimpulan Aspek Spiritual:

Data Subyektif :

Pasien mengatakan memiliki agama untuk beribadah dan nilai spiritual penting baginya dan
pasien yakin bahwa Allah bisa menyembuhkan penyakitnya
Data Obyektif :

Pasien terlihat selalu berdzikir dan keluarga pasien juga sering melaksanakan sholat

IV. Analisa Data

DATA SUBJEKTIF DAN OBJEKTIF ETIOLOGI PROBLEM

DS : Pasien mengatakan nyeri pada area Pemasangan traksi Nyeri Akut


paha kanan /pen
P : luka jahitan karena por operasi
pemasangan pen pada femur dextra
Q : seperti tertusuk - tusuk
R : femur dextra
S:6
T : saat mengerakkan kaki kanannya
DO : pasien nampak menahan nyeri saat
menggerakkan kaki kanannya.
TTV;
TD 120/80 mmHg, N 87x/menit, RR
21x/menit, Suhu 37,4 ºC

DS : - Pasien mengatakan saat kekamar and Hambatan mobilitas


dibantu oleh keluarga. Nyeri fisik

pasien mengatakan saat berpindah posisi


dibantu oleh keluarganya

DO : Keadaan pasien lemah, pasien terlihat


melakukan segala aktifitas ditempat tidur
dan dibantu keluarga, pasien terlihat jarang
berpindah posisi.

DS : Pasien mengatakan telah menjalani


operasi tulang paha kanan Pemasangan traksi Resiko infeksi
/ pen
DO : nampak ada 12 jahitan dan terpasang
pen pada tulang femur dextra
Prioritas Masalah Keperawatan:

1. Nyeri akut b.d pemasangan traksi / pen

2. Hambatan mobilitas fisik b.d nyeri

3. Resiko infeksi b.d pemasangan traksi / pen


V. PERENCANAAN

Nama :Ny. S Ruang : Menur Umur :30 tahun Tanggal Pengkajian : 9 Juli 2021

Dx 1 : Nyeri akut b.d pemasangan traksi / pen

DX Data Dari Analisa Data Tujuan / Kriteria Hasil / Indikator Rencana Tindakan (NIC)
(NOC/SMART)
(Data Yang Maladaftif) (ONEC)

1 DS : Pasien mengatakan nyeri Setelah dilakukan asuhan O : Kaji tingkat nyeri secara
pada area paha kanan keperawatan selama 2 x komprehensif dan kaji tanda-tanda
P : luka jahitan karena post 24 jam, nyeri berkurang vital
operasi pemasangan pen pada dengan kriteria : N : Kontrol faktor lingkungan yang
femur dextra a. Pasien mengatakan nyeri mempengaruhi nyeri seperti
Q : seperti tertusuk - tusuk berkurang suhu ruangan, pencahayaan,
R : femur dextra b. Skala nyeri 2 kebisingan.
S:6 c. Wajah pasien tampak relaks E : Ajarkan teknik non
T : saat mengerakkan kaki d. Tanda-tanda vital dalam rentang farmakologis (relaksasi,
kanannya normal distraksi dll) untuk mengetasi
DO : pasien nampak menahan nyeri.
nyeri saat menggerakkan kaki C : Kolabosari pemberian terapi
kanannya. untuk mengurangi nyeri.
TTV;
TD 120/80 mmHg, N 87x/menit,
RR 21x/menit, Suhu 37,4 ºC
Dx 2 : Hambatan mobilitas fisik b.d nyeri

DX Data Dari Analisa Data Tujuan / Kriteria Hasil / Indikator Rencana Tindakan (NIC)
(NOC/SMART)
(Data Yang Maladaftif) (ONEC)

DS : Pasien mengatakan susah Setelah dilakukan asuhan O : Kaji tingkat kebugaran otot dengan latian
utuk berpindah posisi dan keperawatan selama 2 x dilokasi
2 dibantu oleh keluarga 24 jam diharapkan :
N : Bantu pasien untuk melakukan ROM
Pasien mengatakaan saat ke a. Mampu berpindah dari tenpat tidur
ke toilet E : Instruksikan ke pasien untuk melakukan
kamar
b. Mampu berpindah dari tempat sesi latian pada kelompok otot tertentu secara
DO : Pasien tampak kesulitan tidur ke berjalan bergantian setiap harinya untuk adaptasi otot.
c. Mampu berpindah dari permukaan
saat berpindah posisi
lain C : Berkolaborasi dengan dokter untuk terapi
Pasin tampak dibantu keluarga selanjutnya.
saat berpindah
Dx 3 : Resiko infeksi b.d pemasangan traksi / pen

DX Data Dari Analisa Data Tujuan / Kriteria Hasil / Indikator Rencana Tindakan (NIC)
(NOC/SMART)
(Data Yang Maladaftif) (ONEC)

DS : Pasien mengatakan telah Setelah dilakukan asuhan O : Pantau tanda-tanda vital.


menjalani operasi tulang paha keperawatan selama 2 x 24 N : ~ Lakukan perawatan luka dengan
3 kanan jam infeksi tidak terjadi teknik aseptic
dengan kriteria: ~ Lakukan perawatan terhadap
DO : nampak ada 12 jahitan a. Tidak ada tanda-tanda infeksi prosedur invasif seperti infus,
dan terpasang pen pada tulang (dolor, kalor, rubor, tumor, fungtio kateter, drainase luka
laesa) E : Berikan edukasi kepada pasien dan
femur dextra
b. Luka bersih, tidak lembab dan keluarga untuk tetap menjaga kebersihan luka
tidak kotor. dan perban
c. Balutan infus bersih, tidak, lembab, C : ~ Jika ditemukan tanda infeksi kolaborasi
dan tidak kotor untuk pemeriksaan darah, seperti Hb dan
d. Tanda-tanda vital dalam batas leukosit
normal. ~ Kelola untuk pemberian
antibiotik ceftriaxone
VI. IMPLEMENTASI

Nama : Ny.S Umur :30 tahun Ruang : Menur

Dx Kep :

1. Nyeri akut b.d pemasangan traksi / pen

2. Hambatan mobilitas fisik b.d nyeri

3. Resiko infeksi b.d pemasangan traksi / pen

NO HARI/TGL/
IMPLEMENTASI RESPON PARAF
DX WAKTU

1 Jumat 1. mengkaji tingkat nyeri secara 1. Pasien tampak


09/07/2021 komprehensif dan kaji tanda- kesakitan pada
tanda vital daerah fraktur
2. mengontrol faktor lingkungan
2. TD ; 120/80
yang mempengaruhi nyeri
seperti suhu ruangan, S : 37,4 C
pencahayaan, kebisingan. N : 87x/menit
3. mengajarkan teknik non RR : 21x/menit
farmakologis (relaksasi napas 3. Skala nyeri 4
dalam) untuk mengetasi 4. Pasien mengatakan
nyeri. rileks saat diajarkan
4. Melakukan kolabosari
napas dalam
pemberian terapi untuk
mengurangi nyeri. 5. Pasien mengatakan
nyeri berkurang
setelah minum obat

2 1. Menentukan tingkat 1. Pasien tampak


kebugaran otot dengan latian kesakitan saat
dilokasi menggerakan kaki
2. Membantu pasien untuk kanan
melakukan ROM 2. Pasien mengatakan
3. Mengintruksikan untuk lebih nyaman
melakukan sesi latian pada setelah diakukan
kelompok otot tertentu secara ROM
bergantian setiap setiap 3. Pasien mengatakan
harinya untuk adaptasi otot. paham dengan
4. Kolaborasi dengan dokter latian yang
syaraf untuk mengkaji diberikan
program latian otot. 4. Pasien menerima
anjuran latian dari
dokter.

1. Melakukan pengukuran 1. TD ; 120/80


tanda-tanda vital. S : 37,4 C
2. melakukan perawatan luka N : 87x/menit
dengan teknik aseptic
RR : 21x/menit
3. melakukan perawatan
terhadap prosedur invasif 2. Pasien mengatakan
seperti infus, kateter, drainase nyaman setelah
luka dilakukan
4. memberikan edukasi kepada perawatan luka
pasien dan keluarga untuk 3. Pasien mengatakan
tetap menjaga kebersihan paham pentingnya
luka dan perban
menjaga kebersihan
5. berkolaborasi jika ditemukan
tanda infeksi kolaborasi luka
untuk pemeriksaan darah, 4. Tidak adanya tanda-
seperti Hb dan leukosit tanda infeksi
6. mengelola untuk pemberian
antibiotik ceftriaxone
VI. EVALUASI ( SOAP / Sheif)

Nama : Ny. S Umur : 30 tahun Ruang : Menur

Dx Keperawatan :

1. Nyeri akut b.d pemasangan traksi / pen

2. Hambatan mobilitas fisik b.d nyeri

3. Resiko infeksi b.d pemasangan traksi / pen

No HARI/TGL/ Catatan Perkembangan (SOAP) PARAF


DX WAKTU
1 Jumat S : Pasien mengatakan nyeri pada kaki kanan
09/072021 P : luka jahitan post operasi pemasangan pen pada
Pukul 15.00 femur dextra
Q : seperti tertusuk - tusuk
R : femur dextra
S:4
T : saat mengerakkan kaki kanannya

O : Pasien tampak menahan nyeri


A : (Masalah belum teratasi )
P : Melanjutkan intervensi

2 S : Pasien mengatakan susah untuk berpindah


O : Pasien tampak kesulitan untuk berpindah posisi
A : (Masalah belum teratasi )
P : Melanjutkan intervensi
3 S : Pasien mengatakan nyaman setelah dilakukan
perawatan luka
O : Pasien tampak lebih rileks
A : (Masalah belum teratasi )
P : Melanjutkan intervensi
1 Sabtu S : Pasien mengatakan nyeri pada kaki kanan
10/07/2021 P : luka jahitan post operasi pemasangan pen pada
Pukul 15.00 femur dextra
Q : seperti tertusuk - tusuk
R : femur dextra
S:3
T : saat mengerakkan kaki kanannya

O : Pasien tampak menahan nyeri


A : (Masalah belum teratasi )
P : Melanjutkan intervensi
2 S : Pasien mengatakan masih kesulitan untuk berpindah
karena menahan nyeri
O : Pasien tampak kesulitan untuk berpindah posisi dan
dibantu keluarga
A : (Masalah belum teratasi )
P : Melanjutkan intervensi
3 S : Pasien mengatakan nyaman setelah dilakukan
perawatan luka
O : Pasien tampak lebih rileks, tidak ada tanda-tanda
infeksi, luka dalam kondisi baik
A : (Masalah belum teratasi )
P : Melanjutkan intervensi

Anda mungkin juga menyukai