03
Idiopatik
• Skoliosis idiopatik Infatil
• Skoliosis idiopatik juvenil
• Skoliosis idiopatik adolecent
KLASIFIKASI
Nonstruktural
Skoliosis tipe ini bersifat reversibel (dapat dikembalikan ke bentuk semula), dan
tanpa perputaran (rotasi) dari tulang punggung
a. Skoliosis postural : disebabkan oleh kebiasaan postur tubuh yang buruk.
b. Spasme otot dan rasa nyeri, yang dapat berupa :
• Nyeri pada spinal nerve roots : skoliosis skiatik
• Nyeri pada tulang punggung : dapat disebabkan oleh inflamasi
• Nyeri pada abdomen : dapat disebabkan oleh apendisitis
c. Perbedaan panjang antara tungkai bawah
• Actual shortening
• Apparent shortening :Kontraktur adduksi pada sisi tungkai yang lebih
pendek, Kontraktur abduksi pada sisi tungkai yang lebih panjang
Sruktural
PENGUKURAN
DENGAN YOGA
SKOLIOMETER
MRI PILATES
KONSEP DASAR KEPERAWATAN
1.Pengkajian
a) Identitas
b) Anamnesa
Keluhan Utama :
Kemungkinan klien mengeluh nyeri pada area tulang belakang, dan bisa terdapat gangguan
mobilitas pada klien.
c) Riwayat Kesehatan sekarang:
Pada vertebra teraba tulang belakang yang melengkung, dada kanan posterior menonjol disertai
scapula kanan tampak lebih tinggi dan menonjol ( scoliosis ).
d) Riwayat kecelakaan perlu dikaji
e) Riwayat penyakit genetic dan congenital : -
f) Riwayat penyakit lain : -
g) Riwayat pembedahan pada skeletal : -
h) Riwayat keluarga dengan masalah musculoskeletal : -
i) ADL : -
j) Life style : -
2. Pemeriksaan Fisik
1 Harga Diri Rendah berhubungan Mencegah terjadinya - Bantu klien memakai 1. Pakaian yang
dengan postur tubuh yang miring ke Harga Diri Rendah pakaian yang menarik menarik membantu
lateral., ditandai dengan : dengan criteria : dan tepat untuk klien mengurangi
DO: -Klien menyatakan digunakan di atas brace. perasaan negative
-Kemungkinan pada saat palpasi persepsi nyata dan - Bantu klien untuk mengenai
teraba tulang belakang melengkung, penerimaan diri pada mengembangkan koping keadaannya.
dada kanan posterior menonjol perubahan yang terjadi. penerimaan terhadap 2. Koping yang baik
disertai scapula kanan tampak lebih Klien mengungkapkan perubahan. membantu klien
tinggi dan perasaan dan - Beritahu klien dan menerima
menonjol kekhawatiran keluarga implikasi jika perubahan pada
-Klien terlihat minder saat bermain -Klien menunjukan tidak memakai brace. dirinya
dengan teman-temannya tanda-tanda penyesuain - Ajarkan orang tua 3. Pemakaian brace
-Klien terlihat malu saat berbicara diri terhadap penggunan tentang pentingnya berguna untuk
dengan teman- temannya brace. respons mereka terhadap menopang bentuk
DS: - Klien menunjukan perubahan tubuh anak tubuh klien sesuai
-Klien kemungkinan mengeluh iri prilaku koping yang dan penyesuaian di keadaan normal.
melihat temannya yang memiliki positif kemudian hari, sesuai 4. Meningkatkan
bentuk fisik yang normal dengan kebutuhan. kenyamanan dan
rasa percaya diri
klien.
N Diagnosa keperawatan Tujuan dan kriteria Intervensi Rasional
O hasil
2 Resiko Imobilitas fisik berhubungan - Klien - Berikan suatu alat agar 1. Membuat klien
dengan penurunan fungsi saraf Mendemonstrasikan klien dapat meminta memiliki rasa nyaman,
sumsum tulang belakang, ditandai teknik/perilaku yang pertolongan seperti bel dapat mengatur diri
dengan : memungkinkan atau lampu pemanggil dan mengurangi
DO: melakukan kembali - Bantu klien melakukan ketakutan karena
- Kemungkinan klien nampak aktivitas. Dengan kriteria latihan ROM pada semua ditinggal sendiri.
mengalami kesulitan dalam berjalan hasil : ekstremitas dan sendi, 2. Meningkatkan
atau melakukan aktivitas yang lainnya. 1. Fungsi saraf kembali pakailah gerakan sirkulasi,
- Klien terlihat dibantu saat melakukan normal sesuai dengan perlahan mempertahankan tonus
aktivitas perubahan anatomi tubuh dan lembut. otot dan mobilisasi
- Bahu dan pinggul kiri dan kanan klien yang nomal. - Anjurkan klien untuk sendi, meningkatkan
terlihat tidak sama tingginya menggunakan teknik mobilisasi sendi.
DS: relaksasi. Mengurangi
Klien mengatakan kelelahan pada - Buat rencana aktivitas ketegangan otot atau
tulang belakang setelah duduk atau untuk klien sehingga klien kelelahan dapat
berdiri lama dapat beristirahat tanpa membantu mengurangi
terganggu. nyeri, spasme otot,
- Anjurkan klien untuk spastisitas (kejang).
berperan serta dalam . Mencegah kelelahan,
aktivitas sesuai dengan memberikan
kemampuan dan kesempatan untuk
toleransi. berperan
serta/melakukan upaya
maksimal.
N Diagnosa keperawatan Tujuan dan Intervensi Rasional
O kriteria hasil
4 Resiko gangguan pola nafas tidak - Klien menunjukan • Evaluasi fungsi 1. Distress pernafasan dan
efektif berhubungan dengan tekanan aktivitas/perilaku pernafasan, catat perubahan pada tanda vital
pada paru- paru, ditandai dengan : meningkatkan kecepatan, dipsneu, dapat terjadi sebagi akibat
DO: fungsi paru, terjadinya stress fisiologi dan nyeri.
Klien Nampak melakukan usaha dengan kriteria sianosis, perubahan 2. Duduk tinggi memungkinkan
dalam bernafas serta menggunakan : pola nafas efektif tanda vital ekspansi paru dan
otot-otot pernafasan dengan frekuensi • Tinggikan kepala dan memudahkan
Nampak sesak Dan kedalaman bantu mengubah pernapasannya.
DS: dalam rentang posisi. 3. Mencegah aktelaktasis
Klien mengeluh susah dalam bernafas normal. Menunjukan • Anjurkan pasien
pola nafas efektif untuk melakukan
dengan perbaikan napas dalam yang
ekpansi paru. efektif jika pasien
sadar
KESIMPULAN
Skoliosis merupakan kurva abnormal dari tulang belakang. Normalnya, bila
dilihat dari bidang tampak depan/koronal, kurva tulang belakang lurus satu
garis dari leher sampai sacrococcygeus (tulang ekor). Bila dilihat dari sisi
samping/lateral view terdapat kurva ke depan terus ke belakang. "Gunanya
menjaga supaya tulang belakangnya stabil. Berat ringannya skoliosis
tergantung dari besar kecil derajat lengkungnya. Disebut ringan bila
derajatnya di bawah 20 derajat. Disebut sedang, bila lengkungnya antara 20-
40 derajat. Kondisi berat terjadi bila lengkungnya di atas 40 derajat dan sangat
berat sekitar ratusan derajat. Penyebab skoliosis bermacam-macam. Bila
derajat lengkungnya melebihi 40 derajat, maka penderita skoliosis dianjurkan
operasi.