Anda di halaman 1dari 40

SPINE DISORDER

SPINA
DISORDER
Nama
kelompok
Widya Zalsabilah
4517111007
Ferdinan Tandi
Rura
4517111017
Jelita Arung
Palobo
4517111044 Andi Dian
Amelianan
4517111040
SPINE DISORDER
(KELAINAN TULANG
BELAKANG)
Kelainan bentukan tulang
belakang (2)
(Lordosis. Kifosis, skoliosis)
1 Lordosis adalah kondisi di mana lumbal spinalis (tulang belakang
tepat di atas bokong) melengkung kedalam. Tulang belakang
yang normal dilihat dari belakang akan tampak lurus. Lain halnya
pada tulang belakang penderita lordosis, akan tampak bengkok
terutama di punggung bagian bawah. Sedikit kelengkungan
lordotik adalah normal. Terlalu banyak kelengkungan lordotik
disebut lordosis.

Penyebab lordosis adalah posisi duduk, kebiasaan tubuh yang


salah, serta bawaan sejak lahir. Lordosis juga menyebabkan
ketegangan pada otot tulang punggung. Penderita lordosis akan
sering mengalami sakit pinggang, distrofi otot,dysplasia pinggul,
serta gangguan neuromuscular.
Penyebab

• Umumnya lordosis idiopatik terjadi pada anak-anak. Hal ini disebut benign
juvenile lordosis. Namun, lordosis dapat terkena pada umur berapapun.
Penyebab lainnya adalah :
o Obesitas
o ​Osteoporosis
o Discitis (peradangan pada diskus spinal vertebra)
o Postur tubuh yang buruk
o Spondylolisthesis
o - Achondroplasia
2 Kifosis adalah gangguan tulang belakang progresif di mana
punggung atas menunjukkan sebuah kelengkungan ke
depan abnormal, mengakibatkan kelainan tulang yang
kadang – kdang digambarkan sebagai bungkuk. Kifosis
terdiagnosis jika kurvanya lebih dari 50 derajat, menurut
American Academy of Orthopaedic Surgeons (AAOS).
Mayo Clinic memberikan batas lebih rendah untuk
diagnosis kifosis yaitu kelengkungan 40 derajat atau lebih.
Pada remaja, penyebab paling umum dari kifosis adalah
penyakit sheurmann. Pada orang tua, penyebab paling
umum kifosis adalah degenerasi diskus vertebralis
Penyebab

• Penyebab kyphosis tergantung pada jenis kifosisnya.


Jenis kyphosis pada anak-anak dan remaja, jenis yang paling umum
termasuk :
Jenis Postural kyphosis. Jenis ini terutama menjadi jelas pada masa remaja.
• Permulaan umumnya lambat.
• Ini lebih sering terjadi pada anak perempuan.
• Biasa disebut “bungkuk udang”.
• Postur tubuh yang buruk atau membungkuk dapat menyebabkan peregangan
pada ligamen tulang belakang dan pembentukan abnormal dari tulang
tulang belakang (vertebrae).
• Kyphosis postural sering disertai dengan kurva ke dalam berlebihan
(hyperlordosis) di tulang belakang (lumbar) yang lebih rendah.
• Sepertiga dari kasus-kasus yang parah hyperkyphosis sebagian besar patah
3 • Skoliosis merupakan
Penyebab
1. Kongenital (bawaan),
kelainan – kelainan pada biasanya berhubungan dengan
rangka tubuh berupa suatu kelainan dalam
kelengkungan tulang
pembentukan tulang belakang
belakang, dimana terjadi
pembengkokan tulang atau tulang rusuk yang
belakang kearah samping menyatu.
kiri atau kanan atau 2. Neuromuskuler,
kelainan tulang belakang
pengendalian otot yang buruk
pada bentuk C atau S.
Tulang belakang atau kelemahan otot atau
melengkung ke lateral kelumpuhan akibat penyakit
(berbentuk S), yang dapat misalnya polio.
terjadi pada segmen
3. Skoliosis bisa disebabkan
servika l(leher), torakal
(dada), maupun lumbal oleh kebiasaan posisi duduk
(pinggang) yang salah.
• Gejala berupa :
- Tulang belakang melengkung secara abnormal ke arah samping
- Bahu / pinggul kiri dan kanan tidak sama tingginya
- Nyeri punggung
- Kelelahan pada tulang belakang setelah duduk atau berdiri
lama.
Epidemiologi Manifestasi klinis
• Temuan mengungkapkan bahwa • Lordosis.
28,1% pasien memiliki – Penonjolan bokong.
gangguan tulang belakang. – Gangguan perkembangan paha, dan gangguan
neuromuskuler.
Paling sering terkena adalah – Nyeri pinggang, nyeri yang menjalar ke
tulang belakang lumbar tungkai, dan perubahan pola buang air besar
(53,1%) diikuti oleh tulang dan buang air kecil
belakang leher (27,1%). Nyeri • Kifosis,
punggung bawah (75,3%) – Nyeri punggung yang menetap tetapi sifatnya
ringan
adalah gangguan paling umum
– Kelelahan
yang mempengaruhi tulang – Nyeri bila ditekan dan kekakuan pada tulang
belakang lumbar belakan
• berbeda pada setiap negara dan – Punggung tampak melengkun
ras, karena variasi genetik yang – Lengkung tulang belakang bagian atas lebih
besar dari normal
berbeda
• Skoliosis
• Prevalensi skoliosis lebih tinggi – Tulang belakang melengkung secara abnormal
dibandingkan kifosis dan ke arah samping
lordosis. – Bahu dan/atau pinggul kiri dan kanan tidak
sama tinggi
• Faktor resiko yang terkait
– Nyeri punggung
adalah jenis kelamin wanita – Kelelahan pada tulang belakang setelah duduk
dengan usia rata-rata 14 tahun atau berdiri lam
DIAGNOSIS
• Anamnesi
 membantu dalam membedakan spine curvature
disorder sekunder karena penyakit atau idiopatik.
 usia, jenis kelamin, dan keluhan rasa nyeri.
 Gejala yang sering muncul adalah nyeri, kaku, dan
deformitas pada bagian punggung.
• Pemeriksaan fisik
 Inspeksi dilakukan saat pasien berjalan masuk ke
ruang pemeriksaan. Penilaian cara berjalan (gait)
harus diperhatikan ataxic gait, berjalan dengan
kesakitan atau gejala kerusakan neurologis lain, serta
keseimbangan. Pemeriksaan fisik berikutnya dapat
dilakukan dengan posisi berdiri, pronasi, dan
supinasi.
• Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan penunjang yang wajib dilakukan adalah
pemeriksaan radiografi polos sesuai dengan kebutuhan
patologisnya, sedangkan pemeriksaan CT dan MRI
diindikasikan untuk melihat penyakit penyebabnya
Spondilitis, Spondilodisitis (2)
Spondylitis

merupakan penyakit reumatik inflamasi sistemik kronik yang terutama


menyerang sendi aksial ( vertebra ). Yang merupakan tanda khas adalah
terserangnya sendi sakro iliaka, juga sering menyerang sendi panggul, bahu
dan ekstremitas pada stadium lanjut serta merupakan penyakit kronis dan
biasanya progresif. Umumnya penyakit ini berawal disendi sakroiliak dan
perlahan-lahan berkembang ke wilayah lumbar, toraks dan servikal di
tulang belakang.

Herkowitz HN. Rothman-Simeone The Spine 6th Ed. 2011


Reumatologia 2015; 53, 1: 3–8 DOI: 10.5114/reum.2015.50550
Epidemiologi Etiologi
• sampai saat ini masih belum
• Pria : Wanita = 3 : 1
diketahui dengan pasti
• Wanita  kurang bergejala, • kelihatannya ada faktor
genetik yang terlibat.
lebih sering muncul pada tulang
• kira-kira 90% penderita yang
belakang leher, gejala minimal terdiagnosa Spondilitis juga
pada tulang belakang lumbal. memiliki antigen HLA – B
27 positif.
• Jarang terjadi pada usia > 50 • komplikasi TBC melalui
tahun. penyebaran secara
hemotogen.

Herkowitz HN. Rothman-Simeone The Spine 6th Ed. 2011


Reumatologia 2015; 53, 1: 3–8 DOI: 10.5114/reum.2015.50550
Manifestasi klinis
• Nyeri punggung di pagi hari, meningkat dengan periode tidak aktif, dan membaik
dengan olahraga
• Kekauan progresif lambat
• Susah tidur
• Kelelahan
• Tulang belakang mengalami lordosis
• Paling sering sakit tulang belakang lumboskral
• Penurunan gerakan sendi costovetebral, penurunan ekspansi dada, dan gangguan
fungsi paru
• Artritis sendi perifer ( pinggul, lutut, siiku, bahu, dan pergelangan kaki) terjadi pada
30% pasien dalam 10 tahun tahun pertama penyakit.
• Extra – articular demam, penurunan berat badan, iritis, radang traktus uveal
anterior mata, dapat terjadi keterlibatan cardio ataupun paru.

Herkowitz HN. Rothman-Simeone The Spine 6th Ed. 2011

Reumatologia 2015; 53, 1: 3–8 DOI: 10.5114/reum.2015.50550


Diagnosis
Pemeriksaan fisik
Anamnesis dan pemeriksaan fisik yang hal-hal lain yang perlu diperhatikan dalam
teliti amat bermanfaat dalam menegakkan pemeriksaan fisik adalah sebagai berikut :
diagnosis spondylitis. Dari anamnesis • Sikap/postur tubuh Selama perjalanan
yang perlu diperhatikan adalah : penyakitnya, sikap tubuh yang normal
1. Adanya kaku dan nyeri pinggang akan hilang.
inflamasi • Mobilitas tulang belakang Pertama kali
2. Adanya riwayat keluarga dengan yang diperiksa adalah apakah ada
spondylitis. keterbatasan gerak
• Ekspansi dada kurang dari 5 cm pada
penderita muda disertai dengan nyeri
nyeri pinggang pada spondylitis pinggang yang dimulai secara perlahan-
mempunyai ciri-ciri yang khas yaitu : lahan
1. timbulnya secara perlahan-lahan. • Pemeriksaan musculoskeletal di temukan
2. Menetap paling sedikit selama 3 keterbatasan gerak kerangka aksial
bulan. • Nyeri saat perkusi sendi sakroiliaka
3. Disertai dengan rasa kaku pagi hari • Pengukuran gerakan tulang belakang
Herkowitz HN. Rothman-Simeone The Spine 6th Ed. 2011

4. Membaik dengan latihan/olah raga.


Reumatologia 2015; 53, 1: 3–8 DOI: 10.5114/reum.2015.50550 menggunakan tes schober
Laboratorium Pemeriksaan radiologi
• Tidak spesifik
• 15% pasien anemia ringan
• 80% pasien dengan penyakit
aktif mengalami peningkatan
LED
• 90% pasien HLA aktif

Herkowitz HN. Rothman-Simeone The Spine 6th Ed. 2011


Reumatologia 2015; 53, 1: 3–8 DOI: 10.5114/reum.2015.50550
PROGNOSIS
Secara umum prognosis baik, kecuali bila panggul terkena secara berat, remisi
spontan dan relaps dapat terjadi. Kadang-kadang meluas keseluruh tulang
belakang.
Herkowitz HN. Rothman-Simeone The Spine 6th Ed. 2011
Reumatologia 2015; 53, 1: 3–8 DOI: 10.5114/reum.2015.50550
spondylodiscitis

• Adalah infeksi pada diskus intervertebralis dan corpus vertebra yang


berdekatan karena masuknya piogen, yang biasanya melalui jalur
hematogen.

• MRI merupakan pemeriksaan penunjang yang dianjurkan karena dapat


mendeteksi edema dalam tulang trabekuler sangat awal sebelum
terjadinya kehancuran.

• Komplikasi dari anklylosis spondylitis.

Herkowitz HN. Rothman-Simeone The Spine 6th Ed. 2011


J Antimicrob Chemother 2010; 65 Suppl 3: iii11–24
Epidemiologi Etiologi
• Insiden jenis kelamin pria 1,5 dan • Di sebabkan oleh peradangan local atau
wanita 1. trauma ringan.
• Rata rata usia 59 tahun. Anak anak • ditandai dengan peradangan aseptic
dan usia di bawah 20 tahun. (tanpa patogen), yang terjadi pada disk
• Infeksi dari hematogen, kontak intervertebralis dan secara bertahap
menghancurkan tulang rawan.
langsung, atau kontaminasi dari
Perkembangan patologi menyebabkan
infeksi jaringan yang berseblahan.
kerusakan pada sumsum tulang
Faktor Resiko vertebra yang berdekatan.
• Penggunaan obat intravena
• pengaruh stafilokokus, streptokokus,
• Imunosupresi
Pseudomonas aeruginosa, Klebsiella.
• Pemberian steroid jangka panjang penyakit yang umum Kurang
• Diabetes mellitus disebabkan oleh mikroorganisme
tertentu seperti tuberkulum bacillus dan
• Tranplantasi organ treponema pucat( sifilis).
• Malnutrisi
Herkowitz HN. Rothman-Simeone The Spine 6th Ed. 2011
• Kanker J Antimicrob Chemother 2010; 65 Suppl 3: iii11–24
Manifestasi klinik

• Sakit punggung akibat pergerakan dan teknanan.


• Kebiasaan penderita perlu diamati, bila duduk maka lebih nyaman
duduk pada sisi yang sehat.
• Nekrosis pada diskus intervertebralis dan korpus vertebra
• Pembengkakan setempat (abses): jaringan lunak sekitar tulang
belakang.
• Komplikasi neurologis dengan kerusakan motoric.

Herkowitz HN. Rothman-Simeone The Spine 6th Ed. 2011


J Antimicrob Chemother 2010; 65 Suppl 3: iii11–24
Diagnosis Prognosis
• Sikap postur tubuh
• Prognosis spondylodisitis Baik
• Mobilitas tulang belAkang
dengan terapi konservatif termasuk
• Pengukuran sedimentasi darah (BSR),
antibiotik., NSAID, istirahat,
perhitungan sel darah putih (leukosit),
C-Reaktive protein (CRP). fisioterapi. Fisioterapi meliputi terapi
• Deteksi pathogen pemulihan fungsi (kekuatan, stabilitas

• Foto polos koordinasi, mobilitas) dan latihan

• CT-SCAN yang dapat meningkatkan kekuatan

• MRI otot dan koordinasi serta stabilitas


punggung.

Herkowitz HN. Rothman-Simeone The Spine 6th Ed. 2011


J Antimicrob Chemother 2010; 65 Suppl 3: iii11–24
TERATOMA
SAKROKOKSIGEAL (2)
• Teratoma sakrokoksigeus (SCT) adalah jenis tumor sel
germinal yang terjadi terutama pada bayi dan anak .
• Sel germinal adalah sel yang berkembang menjadi embrio
dan kemudian menjadi sel yang menyusun sistem reproduksi
pria dan wanita. Sebagian besar tumor sel germinal terjadi di
testis atau ovarium (gonad) atau punggung bawah. Ketika
tumor ini terjadi di luar gonad, mereka dikenal sebagai tumor
ekstragonad.

Anwar, A. A., Lukas, E., Kedokteran, F., Hasanuddin, U., Fetomaternal, D., & Wahidin, R. (n.d.). Teratoma
Sakrokoksigeus : Kelainan Kongenital yang dapat Dikoreksi Sacrococcygeal Teratoma : Correctable
Congenital Anomaly, 62–68.
 Tumor ini sering membesar dengan sangat cepat, ukuran rata-rata yang
dilaporkan adalah 8−10 cm
 Insiden 1 per 40.000 kelahiran hidup. Lebih sering pada perempuan dari
pada laki-laki (4:1).
 Kebanyakan terjadi pada usia bayi dibandingkan dewasa sangat jarang.
Kasus dewasa sering mewakili tumor yang hadir saat lahir (bawaan),
tetapi tidak terdeteksi sampai dewasa.

• Anwar, A. A., Lukas, E., Kedokteran, F., Hasanuddin, U., Fetomaternal, D., & Wahidin, R. (n.d.). Teratoma Sakrokoksigeus : Kelainan
Kongenital yang dapat Dikoreksi Sacrococcygeal Teratoma : Correctable Congenital Anomaly, 62–68.
• https://rarediseases.org/rare-diseases/sacrococcygeal-teratoma/
SCT telah diklasifikasikan oleh American Academy of Pediatric Surgery
(AAPS) menjadi empat kategori sesuai dengan derajat ekstensinya:
• Tipe I: didominasi tumor eksternal dengan minimal komponen
presakral (47%).
• Tipe II: Massa tumor eksternal tetapi dengan signifikan ekstensi
intrapelvis (35%).
• Tipe III: Massa tumor eksternal dengan predominan komponen panggul
atau perut (8%).
• Tipe IV: Tumor presakral (sepenuhnya di dalam perut) tanpa komponen
eksternal (10%).
Anwar, A. A., Lukas, E., Kedokteran, F., Hasanuddin, U., Fetomaternal, D., & Wahidin, R. (n.d.). Teratoma Sakrokoksigeus : Kelainan Kongenital
yang dapat Dikoreksi Sacrococcygeal Teratoma : Correctable Congenital Anomaly, 62–68.
• Penyebab teratoma Tanda dan gejala
sacrococcygeal tidak diketahui.    
• Gejala yang terjadi dengan teratoma
• Teratoma Sacrococcygeal sacrococcygeal sangat bervariasi
diperkirakan muncul dari area di tergantung pada ukuran dan lokasi
bawah tulang ekor yang disebut spesifik tumor.
"Henson's Node". = masa kistik
• Tumor kecil seringkali tidak
ukuran kecil hingga sebesar
menimbulkan gejala apapun
kepala bayi di posterior sakral
(asimptomatik) dan biasanya dapat
yang sering membuat
diangkat melalui pembedahan setelah
misdiagnosis dengan
lahir tanpa kesulitan.
meningokokel sakral anterior.
• tumor sacrococcygeal yang lebih
• Teratoma Sacrococcygeal dapat
besar dapat menyebabkan berbagai
berisi jaringan matang yang
komplikasi sebelum dan sesudah
terlihat seperti jaringan apa pun di
kelahiran.
tubuh, atau jaringan belum
matang yang menyerupai
jaringan embrionik.

https://rarediseases.org/rare-diseases/sacrococcygeal-teratoma/
• Teratoma Sacrococcygeal dapat tumbuh dengan cepat pada janin dan membutuhkan

aliran darah yang sangat tinggi yang mengakibatkan gagal jantung janin, suatu

kondisi yang dikenal sebagai hidrops. 

• Ini bermanifestasi sebagai pelebaran jantung, dan pengumpulan cairan di jaringan

tubuh, termasuk kulit dan rongga tubuh seperti di sekitar paru-paru (efusi pleura), di

sekitar jantung (efusi perikardial), dan atau di perut. rongga (asites). 

• Jika diabaikan, hidrops juga bisa berbahaya bagi ibu yang mengakibatkan gejala

serupa berupa pembengkakan, hipertensi, dan cairan di paru-paru disertai sesak

napas. Selain hidrops, yang dapat terjadi pada sekitar 15% teratoma sacrococcygeal

janin yang sangat besar, tumor ini dapat menyebabkan polihidramnion (terlalu banyak

cairan ketuban),

https://rarediseases.org/rare-diseases/sacrococcygeal-teratoma/
sia dan ruptur dari tumor dengan perdarahan masif dapat
terjadi selama kehamilan.
• Anamnesis di dapatkan adanya nyeri rectum, konstipasi Diagnosis
dan adanya sebuah benjolan
• pada prenatal dapat ditandai dengan meningkatnya
ukuran uterus abnormal atau meningkatnya kadar AFP
pada ibu, ada pula pasien yang mengalami polihidramnion
sebelum melahirkan.
• Pemeriksaan fisik setelah kelahiran ditemukan benjolan
sakrum yang besar atau obstruksi pada kehamilan
• Pada saat postnatal dapat dilakukan dengan pemeriksaan
fisik, terutama dengan rectal toucher/ DRE
• Penunjang : foto polos, ultrasonografi, computer
tomografi (CT) atau MRI. 
• Diagnosis prenatal dapat dilakukan dengan USG (utk
deteksi dini) yang rata – rata terdeteksi di usia kehamilan
24 minggu.
• Pada sebagian besar kasus, teratoma sacrococcygeal
sangat khas sehingga diagnosisnya sangat jelas. Kadang-
kadang,diagnosis tidak begitu jelas dan adanya lesi lain

seperti kondroma, fibroma, duplikasi rektal, terutama
https://www.academia.edu/37172520/Full_paper_case_report_teratoma
• mielomeningocele dan tumorTERATOMA
Kusmaheidi, S. F. (2016). KARAKTERISTIK neurogenic presakral, DIharus
SAKROKOKSIGAL
DIVISI BEDAH ANAK RSUP DR. HASAN SADIKIN BANDUNG TAHUN 2013-2016,
prognosis

• Diagnosis dini dan reseksi tumor lengkap dengan pengangkatan tulang


ekor dikaitkan dengan prognosis yang baik

https://www.intechopen.com/chapters/68205
Spondilolistesis (1)
Spondilolisis (1)
Spondilolistesis
Spondilolisthesis yakni pergeseran vertebra kedepan
terhadap segment yang lebih rendah,yang biasa terjadi
pada lumbal vertebra ke 4 atau ke 5 akibat kelainan pada
pars interartikularis.

• Spondylolisthesis menunjukkan suatu pergeseran


kedepan satu korpus vertebra bila dibandingkan
dengan vertebra yang terletak dibawahnya.
• Umumnya terjadi pada pertemuan lumbosacral
(lumbosacral joints) dimana L5 bergeser (slip) diatas
S1, akan tetapi hal tersebut dapat terjadi pada
tingkatan yang lebih tinggi.
• Spondylolisthesis pada cervical sangat jarang terjadi
Epidemiologi Etiologi
 Usia 5% pada umur 5-7 • Faktor predisposisinya antara
tahun dan meningkat sampai lain gravitasi, tekanan rotasional
6-7% pada umur 18 tahun dan stress fraktur / tekanan
 Seks Pria > wanita konsentrasi tinggi pada sumbu
perbandinagn 2:1 tubuh
 Suku bangsa Orang berkulit
putih 6,4%, > orang yang
berkulit hitam 2,8%.
Klasifikasi
Lima tipe utama spondylolisthesis (Wiltse et al, 1976):
 A. Tipe I ( Diplastik ) bersifat sekunder akibat kelainan kongenital pada
permukaan sakral superior dan permukaan L5 inferior atau keduanya
dengan pergeseran vertebra L5.
 B. Tipe II ( Isthmic atau Spondilolitik ) pergeseren satu vertebra yang
lesinya terletak pada bagian isthmus atau pars interartikularis.
 C. Tipe III ( degeneratif ) Akibat degenerasi permukaan sendi lumbal.
 D. Tipe IV (traumatik ) Berhubungan dengan fraktur akut pada elemen
posterior
Manifestasi klinis Prognosis
Kekakuan otot hamstring (otot • Secara umum pasien dengan
betis)Tidak dapat mengfleksikan isthmic spondylolisthesis
panggul dengan lutut yang grade I dan II prognosa cukup
berekstensi penuh. Hiperlordosis baik dengan terapi konservatif
lumbal dan • Isthmic spondylolisthesis
thorakolumbal,Hiperkifosis grade III lebih mempunyai
lumbosacral junction,Pemendekan prognosis bervariasi dan
badan jika terjadi pergeseran kadang-kadang disertai dengan
komplit (spondiloptosis). nyeri yang persisten pada
tulang belakang. Terapi
pembedahan memberikan
perbaikan pada gejala
claudicatio dan radikular,
terapi pembedahan dengan
dekompresi memberikan hasil
yang memuaskan untuk
Spondilolisis

Spondilolisis adalah cacat bawaan yang memengaruhi vertebra


lumbalis atau vertebra toraks. Namun, umumnya lebih sering
ditemukan memengaruhi vertebra toraks. Hal ini menyebabkan sakit
punggung bagian bawah yang parah dan dapat sangat mengganggu
mobilitas, yang mengarah pada berkurangnya kualitas hidup. Rasa
sakit ini disebabkan oleh pergeseran atau patah tulang yang
memengaruhi berbagai bagian tulang belakang; dari waktu ke waktu,
patahan ini menyebabkan melemahnya vertebra secara umum dan
akhirnya dapat berkembang menjadi kondisi yang lebih parah
dikenal sebagai spondilolistesis, di mana satu atau lebih dari tulang
bergeser dari posisi mereka. Ketika ini terjadi, ada kemungkinan
untuk tulang untuk menekan saraf, menyebabkan sakit parah dan
memerlukan perbaikan dengan pembedahan.
Penyebab Gejala
Spondilolisis dipicu oleh Dalam banyak kasus spondilolisis,
melemahnya pars interartikularis, kondisi ini tidak menyebabkan gejala
sebuah bagian kecil dari tulang yang terlihat, hanya saja menempatkan
yang berfungsi sebagai
pasien dalam perkembangan
penghubung segmen atas dan
bawah dari sendi yang mengatur berbahaya dari spondilolisis karena
gerakan tulang belakang. Selain tulang yang melemah atau
itu, ada beberapa faktor risiko yang menyebabkan tekanan lebih pada
meningkatkan risiko dari kondisi tulang yang retak. Bahkan kemudian,
tersebut, antara lain genetik, umur, beberapa kasus spondilolisis tetap
jenis kelamin, aktivitas berlebihan, tidak menunjukkan gejala selama
bertahun-tahun.
Bagi mereka yang mengalami
gejalanya, mungkin merasa:
• Nyeri
• Mati rasa
Prognosis

• Prognosis spondilolisis baik jika didiagnosa dan diterapi


sedini mungkin
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai