Anda di halaman 1dari 114

Case Report

Pembimbing: dr. Ratnaningsih, Sp.A

Oleh:
Ivon Setiawan (2014.061.022)
Jesse Lesmana (2014.061.024)
Claresta (2014.061.031)
Identitas Pasien
• Nama : An. E
• Usia : 13 tahun
• Jenis kelamin : Laki-laki
• Berat Badan : 50 kg
• Tinggi Badan : 145 cm
• Alamat : Pringgokusuman RT 20 RW 05
• Masuk bangsal : Rabu, 19 April 2016
Anamnesis
• Dilakukan secara alloanamnesis
• Keluhan utama:
– Demam
– Nyeri kepala

• Keluhan tambahan:
– Ngilu pada kedua betis
Riwayat Penyakit Sekarang

4 hari SMRS 2 hari SMRS MRS(17:00)


(17/4/2016)
(15/4/2016)) (27/4/2016)
• Demam : sejak siang hari, naik- • Demam : masih berlanjut dengan • Demam : demam masih
turun, suhu tidak diukur, terjadi pola yang sama. berlanjut.
sepanjang hari. • Myalgia : terutama pada bagian • Myalgia : masih tetap dirasakan
• Nyeri kepala: - betis dan saat berjalan sama seperti hari sebelumnya.
• Batuk, pilek, sesak : - • Nyeri kepala : nyeri pada seluruh • Nyeri kepala : masih tetap sama
• Mual, muntah : - kepala, tidak ada sensasi seperti hari sebelumnya.
• Tanda-tanda perdarahan : - berputar. • BAB dan BAK; tidak ada keluhan.
• Tanda Perdarahan spontan
Intervensi: berobat ke dokter (obat Intervensi : Pasien berobat ke seperti mimisan, gusi berdarah,
anti panas, anti radang, vitamin) dokter lain dan obatnya ditambah BAB hitam tidak ada.
(pasien lupa tambahan obatya)
Outcome: Demam tidak turun
setelah minum obat. Intervensi : Pasien dibawa ke UGD
Outcome : demam, nyeri kepala dan RSPR dan dirawat dalam bangsal.
ngilu masih tetap dirasakan pasien.
Riwayat penyakit dahulu
• Tidak pernah mengalami gejala serupa
• Riwayat alergi disangkal
• Dengue fever saat usia 4 tahun
Review of System
• General : tampak sakit sedang
• Kulit : turgor kulit baik
• THT : sekret (-), mimisan (-)
• Pernafasan : pilek (-), batuk (-), sesak napas (-)
• GIT : gangguan BAB (-), mual (-), muntah (-), nyeri
abdomen (-)
• Genitourinarius : gangguan BAK (-), darah (-)
• Muskuloskeletal : nyeri otot (+), nyeri sendi (-)
• Hematologi : perdarahan (-), hematom (-), petechiae (-)
Riwayat makanan
0–6 ASI eksklusif
bulan
6 –12 ASI
Bubur saring dan
makanan lunak
bulan lain

1 tahun- Makanan lunak


Mulai
diperkenalkan
dengan makanan
3 tahun dewasa

3 tahun – Makanan orang


dewasa
sekarang
Riwayat Imunisasi

•Status imunisasi lengkap menurut IDAI


Riwayat kelahiran
• Lahir dari ibu P1A0.
• Riwayat Antenatal Care: rutin tiap bulan
• Ibu tidak mengkonsumsi obat-obatan,
alkohol, NAPZA.
• Lahir di rumah sakit secara pervaginam
dengan bantuan forceps a/i malposisi
Usia Gestasi Cara kelahiran BBL PBL Tahun

36 – 37 minggu PSP 4500 gram 51 cm 2003


Status perkembangan
• Status perkembangan sesuai usia menurut
tanner stage III
Riwayat keluarga

ah Ibu
un 34 tahun
an IRT

An. E
13 tahun
PSP
BBL 4500 gram
Pemeriksaan fisik (antropometri)
• BB: 50 kg
• PB: 145 cm

• WFA : 50 – 75 percentile
• HFA : 3 – 10 percentile
• WFH : 135 %

• Kesimpulan: status gizi baik menurut CDC


Pemeriksaan fisik
• Keadaan umum : tampak sakit sedang
• Kesadaran : compos mentis
• Tanda-tanda vital :
– BP : 110/70 mmHg (100-120/70-80 mmHg)
– HR : 110 kali/menit (60-100 kali/menit)
– RR : 24 kali/menit (12-18 kali/menit)
– Suhu : 38 °C (36.5-37.5 C)
Pemeriksaan fisik
• Kepala : normocephali, deformitas (-),
• Mata : mata cekung (-/-), konjungtiva anemis (-/-),
sklera ikterik (-/-), sekret purulen (-/-), refleks
cahaya langsung (+/+), refleks cahaya tidak
langsung (+/+), pupil isokor (3mm/3mm),
kornea jernih/jernih, leukokoria (-/-)
• Mulut : mukosa oral basah, palatum intak
• Hidung : deviasi septum (-), sekret (-/-), nasal flare (-)
• Telinga : MAE (+/+), sekret (-/-), serumen (+/+)
• Leher : trakea di tengah, pembesaran KGB(-), tumor (-)
Pemeriksaan Fisik
• Paru
– I : gerakan nafas tampak simetris, retraksi supraclavicular (-), retraksi
subcostal (-)
– P : gerakan nafas teraba simetris
– P : sonor pada kedua lapang paru
– A : vesikuler (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-), stridor (-/-)

• Jantung
– I : ictus cordis tidak terlihat
– P : ictus cordis teraba di linea midclavicularis sinistra ICS IV
– P : kesan kardiomegali (-)
– A : bunyi jantung I dan II reguler, murmur (-), gallop (-)
Pemeriksaan fisik
• Abdomen
– I : tampak cembung
– A: timpani di seluruh regio abdomen
– P : bising usus (+) 6 kali/menit
– P : supel, hepatomegali (-), nyeri tekan abdomen (-)

• Ekstremitas : akral hangat, CRT <2 detik, edema (-/-/-/-)

• Kulit : turgor kulit baik, rash (-)


Pemeriksaan Neurologis
• Kesadaran : Compos mentis
• Rangsang meningeal : kaku kuduk (-), Brudzinski I
dan II (-), Kernig (-)
• Saraf kranial (I-XII) : normal
• Motorik dan refleks: 5555/5555, 5555/5555, refleks
fisiologis +/+, refleks patologis -/-
• Sensorik : normal
• Koordinasi : normal
• Bicara : normal
Pemeriksaan Laboratorium
18 April 2016

Pemeriksaan Hasil Rujukan Satuan


Hematologi
Hemoglobin 11,8 11.5 – 14.5 g%
Leukosit 9,2 4.0 – 12.0 10^3/uL
Eritrosit 4.30 4.10 – 5.50 10^6/uL
Hematokrit 35,0 33.0 – 43.0 %
Trombosit 90 150 – 450 10^3/uL
Hitung Jenis Leukosit
Eosinofil 0.4 1.0 – 3.0 %
Basofil 0.1 0 – 0.75 %
Neutrofil 87.5 54.0 – 62.0 %
Limfosit 5.0 25.0 – 33.0 %
Monosit 7.0 3.0 – 7.0 %
Indeks Eritrosit
MCV 81.4 76.0 – 90.0 fL
MCH 27.3 25.0 – 31.0 pg
MCHC 33.6 32.0 – 36.0 g/dL
RDW-CV 13.6 11.6 – 14.8 %
Resume
• An. E, laki-laki, usia 13 tahun, datang dengan keluhan demam
sejak 4 hari SMRS. Demam muncul perlahan, dirasakan hilang
timbul dan tidak ada hari bebas demam. Pasien juga
mengalami nyeri kepala dan ngilu pada bagian betis sejak 2
hari SMRS.

• Pemeriksaan fisik:
– BP : 110/70 mmHg
– HR : 110 kali/menit
– RR : 24 kali/menit
– Suhu : 38 C
– Pemeriksaan paru, jantung dan abdomen dalam batas normal
Working Diagnosis
• An. E, laki-laki, usia 13 tahun, BB 50 kg, TB 145
cm, Hari Sakit-4, Hari Demam-4, dengan:
– DF/DHF
– Status gizi baik menurut WHO
– Status imunisasi lengkap menurut IDAI
– Status perkembangan baik sesuai usia menurut
tanner stage III
Tatalaksana
• Rawat dalam bangsal
• IVFD RL 2 cc/kg/jam
• Paracetamol 4 x 500 mg tab k/p (10
mg/kg/dosis)
• Cek DR ulang
• Cek urinalisis
Pemeriksaan Laboratorium
19 April 2016

Pemeriksaan Hasil Rujukan Satuan


Hematologi
Hemoglobin 11,5 11.5 – 14.5 g%
Leukosit 8,9 4.0 – 12.0 10^3/uL
Eritrosit 4.28 4.10 – 5.50 10^6/uL
Hematokrit 32,5 33.0 – 43.0 %
Trombosit 96 150 – 450 10^3/uL
Hitung Jenis Leukosit
Eosinofil 1.1 1.0 – 3.0 %
Basofil 0.3 0 – 0.75 %
Neutrofil 82.5 54.0 – 62.0 %
Limfosit 8.7 25.0 – 33.0 %
Monosit 7.4 3.0 – 7.0 %
Indeks Eritrosit
MCV 75.9 76.0 – 90.0 fL
MCH 26.9 25.0 – 31.0 pg
MCHC 35.4 32.0 – 36.0 g/dL
RDW-CV 13.7 11.6 – 14.8 %
Pemeriksaan Hasil Rujukan Satuan
Urinalisa
BJ 1.15 1.015 – 1.025

Nitrit _ _
Darah ++++ _
Ph 5,5 4.8 – 7.4
Protein (albumin) ++ _
Keton _ _
Urobilinogen _ _
Bilirubin _ _
Leukosit esterase NEG negative /uL
Sedimen Urin
Eritosit 24.5 0.0 – 25.0 /uL
Bentuk eritrosit Dysmorphic ? /uL
Leukosit 36.0 0.0 – 20.0 /uL
Pemeriksaan Hasil Rujukan Satuan
Sedimen Urin
Sel Epitel 19,3 0.0 – 40.0 /uL
Silinder hyalin 3.3 0.0 – 1.2 /uL
Bakteri 8.6 0.0 – 100.0 /uL
Kristal 0.1 0.0 – 10.0 /uL
Jamur 24.5 0.0 - 25.0 /uL
Epitel poligonal 10.4 0.0 – 6.0 /uL
Silinder patologis 3.0 0.0 – 0.5 /uL
Mucus 0.0 0.0 – 0.5 /uL
Konduktifitas 4.3 0.0 – 27.0 /uL
FOLLOW-UP
Hari rawat ke-2 (20 April 2016)
S O A P
•Lemas (+) Keadaan umum: Tampak An. Laki-laki, usia 13 • Rawat dalam bangsal
•Demam sakit tahun dengan BB = • IVFD RL 5 cc/kgBB/jam
(+) Kesadaran: compos mentis 50 kg, tinggibadan = • Lasix 3 x 20 mg IV (~ 0,4
•Kaki pegal N: 123 kali/menit 145 cm, hari rawat mg/kg/dosis)
(+) TD : 120/90 mmHg ke-2, hari sakit ke 5, • Metronidazole 3 x 500 mg (~ 30
•BAK RR: 20 kali/menit dengan diagnosis : mg/kg/hari)
sedikit (+) Suhu: 37,8 C  DHF • Cefixime 2 x 150 mg (~ 6
UO : 0,15 cc/jam  AKI mg/kg/hari)
PF : tanda perdarahan  SIADH • Ceftriaxone 2 x 750 mg (~ 30
spontan (-), akral hangat,  Status gizi baik mg/kg/hari)
nadi kuat menurut CDC • Paracetamol k/p 4 x 1 tab (~ 10
 Status imunisasi mg/kg/dosis)
lengkap menurut
IDAI.
 Status
perkembangan
sesuai tanner stage
III
Pemeriksaan laboratorium
20 APRIL 2016 -05:14:43
Pemeriksaan Hasil Rujukan Satuan
Hematologi
Hemoglobin 10.8 12.0 – 15.5 g%
Leukosit 8.9 4.0 – 11.0 10^3/uL
Eritrosit 3.96 4.10 – 5.50 10^6/uL
Hematokrit 32.1 36.0 – 44.0 %
Trombosit 82 150 – 450 10^3/uL
Hitung Jenis Leukosit
Eosinofil 0.1 1.0 – 6.0 %
Basofil 0.1 0 –2.0 %
Neutrofil 89.3 40.0 – 80.0 %
Limfosit 4.6 20.0 – 40.0 %
Monosit 5.9 2.0 – 10.0 %
Indeks Eritrosit
MCV 81.1 80.0 – 96.0 fL
MCH 27.3 27.0 – 31.0 pg
MCHC 33.6 32.0 – 36.0 g/dL
RDW-CV 13.6 11.6 – 14.8 %
Pemeriksaan laboratorium
20 APRIL 2016 -16:54:41
Pemeriksaan Hasil Rujukan Satuan
Hematologi
Hemoglobin 10.7 12.0 – 15.5 g%
Leukosit 10.0 4.0 – 11.0 10^3/uL
Eritrosit 4.00 4.10 – 5.50 10^6/uL
Hematokrit 31.3 36.0 – 44.0 %
Trombosit 89 150 – 450 10^3/uL
Hitung Jenis Leukosit
Eosinofil 0.3 1.0 – 6.0 %
Basofil 0.3 0 –2.0 %
Neutrofil 89.3 40.0 – 80.0 %
Limfosit 5.2 20.0 – 40.0 %
Monosit 4.9 2.0 – 10.0 %
Indeks Eritrosit
MCV 78.3 80.0 – 96.0 fL
MCH 26.8 27.0 – 31.0 pg
MCHC 34.2 32.0 – 36.0 g/dL
RDW-CV 13.6 11.6 – 14.8 %
Hari rawat ke-3 (21 April 2016)
S O A P
•Lemas (+) Keadaan umum: Tampak An. Laki-laki, usia 13 • Pro rawat dalam PICU
•Demam sakit sedang tahun dengan BB = • Oksigen 4 lpm
(+) Kesadaran: compos mentis 50 kg, tinggi badan •Koreksi NaCl 3 % 267 cc/ 24 jam
•Sesak TD : 97/53 mmHg =145 cm, hari rawat (135-126x 49,5 x 0,6 ) => NaCl 3
nafas (+) N: 100 kali/menit ke-3, hari sakit ke 6, % 11 cc/jam
•Kaki RR: 19 kali/menit dengan diagnosis : •NaCl 0,9 % 9 cc/jam
pegal (+) Suhu: 37,9 C DHF •Total cairan infus 20 cc/jam
•BAK SpO2 98 %  AKI •Albumin 20 % 100 cc IV
sedikit (+) Bal : +1036,5 cc/6 jam  SIADH •Lasix 3x20 mg IV (~ 0,4
Cor : gallop +  Status gizi baik mg/kg/dosis)
Abd : hepatomegali +, 3 jari menurut CDC •Metronidazole stop , cefixime
di bawah arcus costae  Status imunisasi tunda dulu
Ekstremitas : akral dingin, lengkap menurut •Beri digoxin bila ada gallop
nadi Kuat IDAI. • pasang kateter
 Status •foto thorax AP dan RLD
perkembangan •Rekam EKG 12 lead
sesuai tanner • cek darah rutin tiap 8 jam
stage III • cek CRP, AGD, IgG dan IgM
dengue, ASTO, albumin, k/s urin
•USG jantung
•Besok pagi cek elektrolit, ureum,
creatinin, asam urat
Pemeriksaan laboratorium
21 APRIL 2016 -05:02:58
Pemeriksaan Hasil Rujukan Satuan
Hematologi
Hemoglobin 9.8 12.0 – 15.5 g%
Leukosit 9.0 4.0 – 11.0 10^3/uL
Eritrosit 3.68 4.10 – 5.50 10^6/uL
Hematokrit 27.4 36.0 – 44.0 %
Trombosit 86 150 – 450 10^3/uL
Hitung Jenis Leukosit
Eosinofil 0.4 1.0 – 6.0 %
Basofil 0.4 0 –2.0 %
Neutrofil 90.1 40.0 – 80.0 %
Limfosit 5.8 20.0 – 40.0 %
Monosit 3.3 2.0 – 10.0 %
Indeks Eritrosit
MCV 74.5 80.0 – 96.0 fL
MCH 26.6 27.0 – 31.0 pg
MCHC 35.8 32.0 – 36.0 g/dL
RDW-CV 13.6 11.6 – 14.8 %
Pemeriksaan laboratorium
21 APRIL 2016 -17:17:34
Pemeriksaan Hasil Rujukan Satuan
Hematologi
Hemoglobin 9.3 12.0 – 15.5 g%
Leukosit 8.6 4.0 – 11.0 10^3/uL
Eritrosit 3.51 4.10 – 5.50 10^6/uL
Hematokrit 26.8 36.0 – 44.0 %
Trombosit 99 150 – 450 10^3/uL
Hitung Jenis Leukosit
Eosinofil 0.6 1.0 – 6.0 %
Basofil 0.1 0 –2.0 %
Neutrofil 88.6 40.0 – 80.0 %
Limfosit 7.0 20.0 – 40.0 %
Monosit 3.7 2.0 – 10.0 %
Indeks Eritrosit
MCV 76.4 80.0 – 96.0 fL
MCH 26.5 27.0 – 31.0 pg
MCHC 34.7 32.0 – 36.0 g/dL
RDW-CV 14.1 11.6 – 14.8 %
Pemeriksaan Lab , 21/4/2016 – 17:17:58

Pemeriksaan Hasil Rujukan Satuan


Fungsi hati
Albumin 2.17 3.40 – 4.80 g/dl
Imunoserologi
HS-CRP 231.24 0.00-5.00 mg/L
Hasil Radiologi (21/4/2016)
• Foto thorax RLD :
Tampak efusi pleura dextra mengisi 1/20
bagian lateral hemithorax dextra. Corakan
bronkovaskular hemithorax sinistra tampak
normal. PEI 0,05.
Kesan : efusi pleura dextra.
Hari rawat ke-4 (22 April 2016)
S O A P
•Nyeri kaki Keadaan umum: Tampak An. Laki-laki, usia 13 • Pro rawat dalam PICU
dan sendi sakit sedang tahun dengan BB = • Oksigen 4 lpm
(+) Kesadaran: compos mentis 50 kg, tinggi badan = • Koreksi NaCl 3 % 267 cc/ 24 jam
•Nyeri TD : 112/62 mmHg 145 cm, hari rawat (135-126x 49,5 x 0,6 ) => NaCl 3
perut (-) N: 104 kali/menit ke-4, hari sakit ke 7, % 11 cc/jam
•Mual (-), RR: kali/menit dengan diagnosis : •NaCl 0,9 % 9 cc/jam
muntah (-) Suhu: 37,4 C  Leptospirosis •Total cairan infus 20 cc/jam
•Sesak (-) SpO2 : 98 %  DHF •Albumin 20 % 100 cc IV
•BAK (+) Bal : +140 cc/ 6 jam  AKI •Lasix 3x20 mg IV (~ 0,4
UO : 0,46 cc/kgBB/jam  SIADH mg/kg/dosis)
Pulmo : simetris, retraksi (-),  Status gizi baik •Ceftriaxone 2 x 750 mg IV stop,
vesikuler +/+, wh -/-, Rh -/- menurut CDC diganti dengan amoxicillin 4 x 500
Cor : S1 dan S2 tunggal,  Status imunisasi mg (~ 40 mg/kg/hari)
regular, murmur (-) lengkap menurut •Fosrenal 2x1 tab (~ 10
Abd : hepatomegali (+), 3 jari IDAI. mg/kg/dosis)
di bawah arcus costae ,  Status •Prorenal 2x2 tab
timpani, asites (-) perkembangan • cek darah rutin tiap 8 jam
Ekstremitas : akral dingin, sesuai tanner stage • cek kalium, natrium
nadi Kuat III
Pemeriksaan laboratorium
22 APRIL 2016 -07:19:32
Pemeriksaan Hasil Rujukan Satuan
Hematologi
Hemoglobin 9.7 12.0 – 15.5 g%
Leukosit 7.9 4.0 – 11.0 10^3/uL
Eritrosit 3.69 4.10 – 5.50 10^6/uL
Hematokrit 29.3 36.0 – 44.0 %
Trombosit 118 150 – 450 10^3/uL
Hitung Jenis Leukosit
Eosinofil 0.8 1.0 – 6.0 %
Basofil 0.1 0 –2.0 %
Neutrofil 85.6 40.0 – 80.0 %
Limfosit 9.7 20.0 – 40.0 %
Monosit 3.8 2.0 – 10.0 %
Indeks Eritrosit
MCV 79.4 80.0 – 96.0 fL
MCH 26.3 27.0 – 31.0 pg
MCHC 33.1 32.0 – 36.0 g/dL
RDW-CV 13.9 11.6 – 14.8 %
Pemeriksaan Lab , 22/4/2016 – 07:19:50
Pemeriksaan Hasil Rujukan Satuan
Kimia
Fungsi ginjal
Ureum 137 10 – 50 mg/dl
Kreatinin 7.00 0.57– 0.87 mg/dl
Asam urat 9.8 3.4-7.0 mg/dl

Elektrolit
Natrium 126 131-140 Mmol/l
Kalium 3.5 3.3-4.6 Mmol/l
Pemeriksaan Lab , 22/4/2016 – 10:11:13

Pemeriksaan Hasil Rujukan Satuan


Imunoserologi
IgM Leptospira Positive Negative -
IgG Leptospira Negative Negative -
Hari rawat ke-5 (23 April 2016)
S O A P
•Lemas (+) Keadaan umum: Tampak An. Laki-laki, usia 13 • Rawat dalam PICU
•Nyeri kaki sakit sedang tahun dengan BB = • Koreksi NaCl 3 % 267 cc/ 24 jam
dan sendi Kesadaran: compos mentis 50 kg, tinggi badan = (135-126x 49,5 x 0,6 ) => NaCl 3
(+) TD : 112/69 mmHg 145 cm, hari rawat % 11 cc/jam
•Nafsu N: 112 kali/menit ke-5, hari sakit ke 8, • Infus NaCl 0,9 % 20 cc/jam
makan RR: kali/menit dengan diagnosis : •Diet rendah protein 40 gr/nasi
dan Suhu: 36,6 C  Leptospirosis •Diet nefro
minum (+) UO : 0,6 cc/kgBB/jam  DHF dengan •Albumin 20 % 100 cc IV
•Nyeri Bal : + 534 cc/6 jam perbaikan •Lasix 2x20 mg IV (~ 0,4
perut (-) Pulmo : simetris, retraksi (-),  AKI mg/kg/dosis)
•Mual (-), vesikuler +/+, wh -/-, Rh -/-  SIADH •Amoxicillin 4 x 500 mg IV (~ 40
muntah (-) Cor : S1 dan S2 tunggal,  Status gizi baik mg/kg/dosis)
•Sesak (-) regular, murmur (-) menurut WHO •Anemolat 2 x1 mg (~ 0,02
•Nyeri Abd : hepatomegali (+), 3 jari  Status imunisasi mg/kg/dosis)
kepala (-) di bawah arcus costae , lengkap menurut •Allopurinol 2 x 200 mg (~ 4
timpani, asites (-) IDAI. mg/kg/dosis)
Ekstremitas : akral dingin,  Status •Fosrenol 2x1 tab (~ 10
nadi Kuat perkembangan mg/kg/dosis)
sesuai tanner stage •Prorenal 2x2 tab
III •pasang kateter
•cek darah rutin tiap 8 jam
• cek kalium, natrium
•Tunggu HD
Pemeriksaan laboratorium
23 APRIL 2016 -07:33:32
Pemeriksaan Hasil Rujukan Satuan
Hematologi
Hemoglobin 10.6 12.0 – 15.5 g%
Leukosit 11.5 4.0 – 11.0 10^3/uL
Eritrosit 3.96 4.10 – 5.50 10^6/uL
Hematokrit 29.5 36.0 – 44.0 %
Trombosit 234 150 – 450 10^3/uL
Hitung Jenis Leukosit
Eosinofil 1.0 1.0 – 6.0 %
Basofil 0.3 0 –2.0 %
Neutrofil 80.4 40.0 – 80.0 %
Limfosit 12.9 20.0 – 40.0 %
Monosit 5.4 2.0 – 10.0 %
Indeks Eritrosit
MCV 74.5 80.0 – 96.0 fL
MCH 26.8 27.0 – 31.0 pg
MCHC 35.9 32.0 – 36.0 g/dL
RDW-CV 13.5 11.6 – 14.8 %
Pemeriksaan Lab , 23/4/2016 – 07:32:29
Pemeriksaan Hasil Rujukan Satuan
Kimia
Fungsi ginjal
Ureum 173 10 – 50 mg/dl
Kreatinin 8.06 0.57– 0.87 mg/dl
Asam urat 10.3 3.4-7.0 mg/dl

Elektrolit
Natrium 128 131-140 Mmol/l
Kalium 3.9 3.3-4.6 Mmol/l
Pemeriksaan Lab , 23/4/2016 – 11:12:05
Pemeriksaan Hasil Rujukan Satuan
Koagulasi
Golongan darah A/+ 0.57– 0.87
ABO/Rh
PT
Control 13.6 11.5-15.5 detik
Hasil 15.5 11.1-14.6 detik
APTT
Control 30.3 26.1-34.1 detik
Hasil 32.6 24.6-37.2 detik
Imunoserologi
HBsAg rapid/stick Non reactive Non reactive

Anti HCV Non reactive Non reactive


Pemeriksaan Lab , 23/4/2016 – 11:12:39
Pemeriksaan Hasil Rujukan Satuan
Imunoserologi
Anti HIV Non reactive Non reactive
Hari rawat ke-6 (24 April 2016)
S O A P
•Lemas (+) Keadaan umum: Tampak sakit An. Laki-laki, usia 13 • Rawat dalam PICU
•Nyeri kaki sedang tahun dengan BB = 50 • Koreksi NaCl 3 % 267 cc/ 24 jam
(+) Kesadaran: compos mentis kg, tinggi badan = 145 (135-126x 49,5 x 0,6 ) => NaCl 3 %
•Nafsu TD : 104/58 mmHg cm, hari rawat ke-6, 11 cc/jam
makan N: 60 kali/menit hari sakit ke 9, dengan • Infus NaCl 0,9 % 20 cc/jam
menurun RR: 18 kali/menit diagnosis : •Diet rendah protein 40 gr/nasi
(+) Suhu: 37,2 C  Leptospirosis •Albumin 20 % 100 cc IV
•Nyeri Pulmo : simetris, retraksi (-),  DHF dengan •Lasix 1x20 mg IV (~0,4 mg/kg/dosis)
perut (-) vesikuler +/+, wh -/-, Rh -/- perbaikan •Amoxicillin 4 x 500 mg IV (~ 40
•Mual (-), Cor : S1 dan S2 tunggal,  AKI mg/kg/hari)
muntah (-) regular, murmur (-)  SIADH •Anemolat 2 x1 mg (~ 0,02
•Sesak (-) Abd : timpani, asites (-)  Status gizi baik mg/kg/dosis)
Ekstremitas : akral hangat, menurut CDC •Allopurinol 2 x 200 mg (~ 4
nadi Kuat  Status imunisasi mg/kg/dosis)
lengkap menurut •Fosrenol 2x 500 mg (~ 10
IDAI. mg/kg/dosis)
 Status •Prorenal 2x2 tab
perkembangan •pasang kateter
sesuai tanner stage •HD cito femoralis selama 3 jam
III •Belum ACC keluar PICU karena
kreatinin masih >5
•Rencana besok HD 4 jam bila sudah
dipasang HD Cath, bila belum HD
Cath, maka HD femoralis.
Pemeriksaan laboratorium
24 APRIL 2016 -16:49:46
Pemeriksaan Hasil Rujukan Satuan
Hematologi
Hemoglobin 11.2 12.0 – 15.5 g%
Leukosit 13.3 4.0 – 11.0 10^3/uL
Eritrosit 4.37 4.10 – 5.50 10^6/uL
Hematokrit 33.2 36.0 – 44.0 %
Trombosit 424 150 – 450 10^3/uL
Hitung Jenis Leukosit
Eosinofil 2.0 1.0 – 6.0 %
Basofil 0.2 0 –2.0 %
Neutrofil 68.3 40.0 – 80.0 %
Limfosit 23.6 20.0 – 40.0 %
Monosit 5.9 2.0 – 10.0 %
Indeks Eritrosit
MCV 76.0 80.0 – 96.0 fL
MCH 25.6 27.0 – 31.0 pg
MCHC 33.7 32.0 – 36.0 g/dL
RDW-CV 13.1 11.6 – 14.8 %
Pemeriksaan Lab , 24/4/2016 – 07:07:57
Pemeriksaan Hasil Rujukan Satuan
Kimia
Fungsi ginjal
Ureum 216 10 – 50 mg/dl
Kreatinin 9.22 0.57– 0.87 mg/dl
Asam urat 11.0 3.4-7.0 mg/dl
Elektrolit
Kalium 4.1 3.3-4.6 Mmol/l
Natrium 121 131-140 Mmol/l

Clorida 93 97-107 Mmol/l


Pemeriksaan Lab , 24/4/2016 – 16:50:07

Pemeriksaan Hasil Rujukan Satuan


Kimia
Fungsi ginjal
Ureum 187 10 – 50 mg/dl
Kreatinin 7.98 0.57– 0.87 mg/dl
Asam urat 8.7 3.4-7.0 mg/dl
Elektrolit
Kalium 4.1 3.3-4.6 Mmol/l
Hari rawat ke-7 (25 April 2016)
S O A P
• Keluhan Keadaan umum: Tampak An. Laki-laki, usia 13 • Rawat dalam PICU
sudah sakit sedang tahun dengan BB = • Koreksi NaCl  stop  IVF NaCl
membaik Kesadaran: compos mentis 50 kg, Tinggi badan = 0,9%
•Mual (+) TD: 128/59 mmHg 145 cm, hari rawat • Lasix  k/p saja
N: 66 kali/menit ke-7, hari sakit ke 10 • Pemeriksaan elektrolit ulang sore
Suhu: 36.6 C dengan diagnosis : • Hemodialisa 4 jam
 Leptospirosis • Instruksi post HD:
Urin output: 3,19 cc/kg/jam  DHF dengan • Foto thoraks AP
Pulmo : simetris, retraksi (-), perbaikan • Flushing HD cath dengan 0,25
vesikuler +/+, wh -/-, Rh -/-  AKI cc heparin + 15 cc NaCl.
Cor : S1 dan S2 tunggal,  SIADH Flushing 3 hari sekali
regular, murmur (-)  Status gizi baik • Paracetamol 3 x 500 mg PO
Abd : timpani, asites (-) menurut CDC (~10 mg/kg/dosis)
Ekstremitas : akral hangat,  Status imunisasi • Anemolat 2x 1 mg (~0,02
nadi Kuat lengkap menurut mg/kg/dosis)
IDAI. • Lain-lain lanjutkan
 Status
perkembangan
sesuai tanner stage
III
Pemeriksaan laboratorium
25 APRIL 2016
Pemeriksaan Hasil Rujukan Satuan
Elektrolit
Natrium 133 134 – 143 mmol/L
Kalium 4.2 3.3 – 4.6 mmol/L
Klorida 105 98 – 106 mmol/L
Kalsium Total 6.3 8.8 – 10.8 mg/dL
Magnesium 2.20 1.5 – 2.3 mg/dL
Pemeriksaan FOTO THORAKS
25 APRIL 2016
• Foto thoraks AP
– Cor : CTR >0.56, aorta normal
– Pulmo : corakan bronkovaskular normal. Tak tampak
infiltrat/konsolidasi. Hilus normal
– Sinus kanan dan kiri lancip
– Kedua diafragma licin

• Kesan
– Pulmo tidak tampak kelainan
– Ukuran jantung tampak membesar ringan
– Ujung kateter dialisa di proyeksi setinggi V. Th 7
Pemeriksaan laboratorium
26 APRIL 2016
Pemeriksaan Hasil Rujukan Satuan
Hematologi
Hemoglobin 11.7 12.5 – 16.1 g%
Leukosit 12.8 4.0 – 10.5 10^3/uL
Eritrosit 4.33 4.10 – 5.50 10^6/uL
Hematokrit 33.3 36.0 – 47.0 %
Trombosit 492 150 – 450 10^3/uL
Hitung Jenis Leukosit
Eosinofil 1.9 1.0 – 3.0 %
Basofil 0.2 0 – 0.75 %
Neutrofil 74.2 54.0 – 62.0 %
Limfosit 15.9 25.0 – 33.0 %
Monosit 7.8 3.0 – 7.0 %
Indeks Eritrosit
MCV 76.9 78.0 – 95.0 fL
MCH 27.7 26.0 – 32.0 pg
MCHC 36.1 32.0 – 36.0 g/dL
RDW-CV 14.0 11.6 – 14.8 %
Pemeriksaan laboratorium
26 APRIL 2016
Pemeriksaan Hasil Rujukan Satuan
Fungsi Ginjal
Ureum 82 10 - 50 mg/dL
Kreatinin 2.87 0.31 – 0.88 mg/dL
Asam urat 3.5 2.7 – 6.7 mg/dL
Elektrolit
Natrium 134 134 – 143 mmol/L
Kalium 3.8 3.3 – 4.6 mmol/L
Klorida 100 98 – 106 mmol/L
Kalsium Total 9.6 8.8 – 10.8 mg/dL
Magnesium 2.11 1.5 – 2.3 mg/dL
Hari rawat ke-8 (26 April 2016)
S O A P
• Tidak ada Keadaan umum: Tampak An. Laki-laki, usia 13 • Rawat dalam PICU  boleh
keluhan sakit ringan tahun dengan BB = pindah ke bangsal
Kesadaran: compos mentis 50 kg, Tinggi badan = • IVF NaCl 0,9%
TD: 126/59 mmHg 145 cm, hari rawat • Lasix k/p saja
N: 66 kali/menit ke-8, hari sakit ke 11 • Flushing HD cath dengan 0,25 cc
Suhu: 36.6 C dengan diagnosis : heparin + 15 cc NaCl. Flushing 3
 Leptospirosis hari sekali
 DHF perbaikan • Paracetamol 3 x 500 mg PO (~10
Balance : - 777.5 cc  AKI mg/kg/dosis)
Urin output: 2.18 cc/kg/jam  SIADH • Anemolat 2 x 1 mg PO (~0,02
Pulmo : simetris, retraksi (-),  Status gizi baik mg/kg/dosis)
vesikuler +/+, wh -/-, Rh -/- menurut CDC • Allopurinol 1 x 200 mg (4
Cor : S1 dan S2 tunggal,  Status imunisasi mg/kg/dosis)
regular, murmur (-) lengkap menurut • Fosrenol 2 x 1 500 mg PO (~10
Abd : timpani, asites (-) IDAI. mg/kg/dosis)
Ekstremitas : akral hangat,  Status • Prorenal 2x 2 tab PO
nadi Kuat perkembangan • Amoxicillin 4 x 500 mg IV (~40 mg
sesuai tanner stage /kg/hari
• Periksa ureum, kreatinin, asam
urat, elektrolit besok pagi
Hari rawat ke-9 (27 April 2016)
S O A P
• Tidak ada Keadaan umum: Tampak An. Laki-laki, usia 13 • Rawat dalam bangsal
keluhan sakit ringan tahun dengan BB = • IVF NaCl 0,9%
Kesadaran: compos mentis 50 kg, Tinggi badan = • Lasix k/p saja
TD: 110/80 mmHg 145 cm, hari rawat • Flushing HD cath dengan 0,25 cc
N: 66 kali/menit ke-9, hari sakit ke 12 heparin + 15 cc NaCl. Flushing 3
Suhu: 36.6 C dengan diagnosis : hari sekali
 Leptospirosis • Paracetamol 3 x 500 mg PO (~10
Balance: + 187 cc/6 jam  AKI mg/kg/dosis)
Urin output: 2,3 cc/jam  DHF perbaikan • Anemolat 2 x 1 mg PO (~0,02
Pulmo : simetris, retraksi (-),  SIADH mg/kg/dosis)
vesikuler +/+, wh -/-, Rh -/-  Status gizi baik • Allopurinol 1 x 200 mg (4
Cor : S1 dan S2 tunggal, menurut CDC mg/kg/dosis)
regular, murmur (-)  Status imunisasi • Fosrenol 2 x 1 500 mg PO (~10
Abd : timpani, asites (-) lengkap menurut mg/kg/dosis)
Ekstremitas : akral hangat, IDAI. • Prorenal 2x 2 tab PO
nadi Kuat  Status • Amoxicillin 4 x 500 mg IV (~40 mg
perkembangan /kg/hari) -rencana 7 hari
sesuai tanner stage • Bladder training
III • Periksa darah lengkap, ureum,
kreatinin, asam urat hari Jumat
Pemeriksaan laboratorium
27 APRIL 2016
Pemeriksaan Hasil Rujukan Satuan
Fungsi Ginjal
Ureum 121 10 - 50 mg/dL
Kreatinin 2.57 0.31 – 0.88 mg/dL
Asam urat 5.3 2.7 – 6.7 mg/dL
Elektrolit
Natrium 135 134 – 143 mmol/L
Kalium 4.9 3.3 – 4.6 mmol/L
Klorida 104 98 – 106 mmol/L
Kalsium Total 8.7 8.8 – 10.8 mg/dL
Magnesium 2.08 1.5 – 2.3 mg/dL
Hari rawat ke-10 (28 April 2016)
S O A P
• Tidak ada Keadaan umum: Tampak An. Laki-laki, usia 13 • Rawat dalam bangsal
keluhan sakit ringan tahun dengan BB = • IVF NaCl 0,9%
Kesadaran: compos mentis 50 kg, Tinggi badan = • Lasix k/p saja
TD: 110/70 mmHg 145 cm, hari rawat • Flushing HD cath dengan 0,25 cc
N: 70 kali/menit ke-10, hari sakit ke 13 heparin + 15 cc NaCl. Flushing 3
Suhu: 36.8 C dengan diagnosis : hari sekali
 Leptospirosis • Paracetamol 3 x 500 mg PO (~10
Balance: -1222 cc/12 jam  AKI mg/kg/dosis)
Urin total: 2700 cc/24 jam  DHF dengan • Anemolat 2 x 1 mg PO (~0,02
Urin output: 2,33 cc/kg/jam perbaikan mg/kg/dosis)
Pulmo : simetris, retraksi (-),  SIADH • Allopurinol 1 x 200 mg (4
vesikuler +/+, wh -/-, Rh -/-  Status gizi baik mg/kg/dosis)
Cor : S1 dan S2 tunggal, menurut CDC • Fosrenol 2 x 1 500 mg PO (~10
regular, murmur (-)  Status imunisasi mg/kg/dosis)
Abd : timpani, asites (-) lengkap menurut • Prorenal 2x 2 tab PO
Ekstremitas : akral hangat, IDAI. • Amoxicillin 4 x 500 mg IV (~40 mg
nadi Kuat  Status /kg/hari) – rencana 7 hari
perkembangan • Bladder training
sesuai tanner stage • Periksa darah lengkap, ureum,
III kreatinin, asam urat besok
Hari rawat ke-11 (29 April 2016)
S O A P
• Tidak ada Keadaan umum: Tampak An. Laki-laki, usia 13 • Rawat dalam bangsal
keluhan sakit ringan tahun dengan BB = • IVF NaCl 0,9%
Kesadaran: compos mentis 50 kg, Tinggi badan = • Lasix k/p saja
TD: 110/70 mmHg 145 cm, hari rawat • Flushing HD cath dengan 0,25 cc
N: 60 kali/menit ke-11, hari sakit ke 14 heparin + 15 cc NaCl. Flushing 3
Suhu: 36.6 C dengan diagnosis : hari sekali
 Leptospirosis • Paracetamol 3 x 500 mg PO (~10
Balance: - 800 cc/12 jam  AKI mg/kg/dosis)
Urin output: 2,3 cc/kg/jam  DHF dengan • Anemolat 2 x 1 mg PO (~0,02
Pulmo : simetris, retraksi (-), perbaikan mg/kg/dosis)
vesikuler +/+, wh -/-, Rh -/-  SIADH • Allopurinol 1 x 200 mg (4
Cor : S1 dan S2 tunggal,  Status gizi baik mg/kg/dosis)
regular, murmur (-) menurut CDC • Fosrenol 2 x 1 500 mg PO (~10
Abd : timpani, asites (-)  Status imunisasi mg/kg/dosis)
Ekstremitas : akral hangat, lengkap menurut • Prorenal 2x 2 tab PO
nadi Kuat IDAI. • Amoxicillin 4 x 500 mg IV (~40 mg
 Status /kg/hari)
perkembangan Pasien boleh pulang
sesuai tanner stage
III
Tinjauan Pustaka
Dengue Infection
Definisi

genus Aedes. Karakteristik dominan :


ditularkan oleh nyamuk Demam bifasik, sakit
anggota flaviviridae dan kepala, nyeri sendi dan
Infeksi disebabkan oleh otot, mual, muntah, sakit
mata, dan muncul ruam

Dengue
Bentuk akut : dan DENV-4
muncul demam yang DENV-1, DENV-2, DENV-3,
tinggi mendadak
Epidemiologi
• Sekitar 2.5 milyar orang di seluruh dunia (40%
populasi total) tinggal di daerah rawan demam
dengue.

• 112.511 menderita DBD


Tahun 2013 • 871 diantaranya meninggal

• 71.668 menderita DBD


Tahun 2014 • 641 diantaranya meninggal
Faktor Risiko
• Tinggal di daerah endemis demam dengue.
• Penataan lingkungan yang buruk, terutama
drainase air.
• Usia muda (anak-anak) dan usia tua (lansia)
cenderung lebih mudah terkena demam
dengue
• Pasien dengan imunitas rendah
(immunocompromised).
Patogenesis dan Patofisiologi
Virus dengue masuk melalui kulit dari gigitan
nyamuk Aedes aegypti / Aedes albopictus

Terjadi replikasi virus di sel Langerhans yang disusul


oleh pelepasan interferon

Sel Langerhans yang terinfeksi dibawa ke sistem


limfatik dan ke sirkulasi

Terjadi viremia dan pengaktifan sistem


imun,peningkatan limfosit menyebabkan
penglepasan pirogen dan terjadi demam.
Patogenesis dan Patofisiologi
• Respon imun menyebabkan trombosit
dihancurkan, terjadi trombositopenia.
Manifestasi klinis
Diagnosis
• Anamnesa :
- riwayat tempat tinggal (endemik) atau Dengue FeverAnak lebih
riwayat bepergian
masa inkubasi3-14 hari tua, remaja, dewasa
- demam onset, pola (akut/bifasik) 2-7 Dengue Haemorrhagic
hari (410 C)
Fever
- ruam maculopapular.
- sakit kepala Anak <15 th
- nyeri retro-orbital Nyeri perut
- nyeri badan (arthralgia, myalgia)
- mual dan muntah
- sakit tenggorokan
- gejala gastrointestinal
Pemeriksaan Fisik
• Gejala umum:
DHF :
– Ruam Gejala perdarahanmimisan,
– Injeksi konjungtiva hipermenorea, torniket +, petekie,
– Facial flushing perdarahan saluran cerna
– Inflamasi faring Hepatomegali
– Limfadenopati Injeksi faring
Nyeri tekan abdomen area kanan
– Takikardia, bradikardia
atas

DSS :
Hipotensi
Bradikardia/ takikardia dengan syok
hipovolemik
Hepatomegali
Hipotermi
Penurunan perfusi perifer
Pemeriksaan Penunjang
Diagnosa Banding
• - ArbovirusChikungunya
• - Infeksi virus lainnyameasles, rubella, Epstein Barr
Virus, enterovirus, influenza, hepatitis A, Hantavirus
• - Penyakit bakteri leptospirosis, typhoid
• - Penyakit ParasitMalaria
Tata Laksana
• Setelah memeriksa pasien:
– Shockresusitasi
– Hipoglikemik tanpa leukopenia dan
trombositopeniaglukosa infus dan cairan mengandung
glukosa.
• Terapi cairan intravena pada DHF selama fase kritis:
– Indikasitidak ada cairan adekuat atau muntah,
hematocrit terus meningkat, impending shock
– Kristaloid diberikan walaupun infant <6 bln
– Pasien dengan plasma leakage massif diberikan dextran 40
– Cairan diberikan +5%
– Durasi pemberian 24-48 jam, tidak lebih dari 60-72 jam
– Pada obesitas, memakai berat ideal.
• Management DHF grade I, II (non shock cases)
– Cairanuntuk 1 hari+5% deficit (oral+IV) untuk 48 jam
• Management shockDHF grade III
– 10 ml/kg pada anak
• Management of prolonged/profound shock, DHF grade IV
– 10 ml/kg bolus dalam 10-15 menit
• Perdarahan berat
– Epistaxisnasal packing
– Perdarahan gastrointestinalH2 antagonis/PPI
Tanda-tanda perbaikan :

• Tanda vital yang stabil


• Suhu yang normal
• Nafsu makan kembali
• Tidak ada muntah atau nyeri abdomen
• Urine output baik
• Hematokrit yang stabil pada baseline
• Convalescent rash terutama pada ekstremitas
Komplikasi
• DFulkus peptikum, trombositopenia berat dan trauma
• DHF dan DSS
– Perdarahan beratDIC,
– Syok berkepanjanganasidosis metabolik,
– Gagal multiorgan (disfungsi hepatik dan renal)
– Terapi cairan berkepanjanganedema pulmo atau heart
failure
– Abnormalitas metabolikhipoglikemia, hiponatremia,
hipokalsemia
– Ensefalopati
Pendahuluan
• Penyakit yang disebabkan leptospira sp.
• Termasuk zoonosis
• Masalah di negara berkembang (tropis & subtropis)
ec.curah hujan tinggi dan sanitasi lingkungan buruk.
• Resiko tinggi pd pekerja tambang, petani, petugas
survei hutan, dokter hewan, ptgs Lab & tentara.
• Resevoar : tikus,babi,sapi,kuda,anjing,kucing,
kelelawar,musang,tupai dan landak.
Epidemiologi

• Seringkali tidak terdiagnosa & tidak dilaporkan.


• Insidens di Amerika 0,02-0,04 kasus/ 100.000
penduduk (th 1985-1994).
• Daerah resiko tinggi : Kep.Caribia, Amerika
tengah & Selatan, Asia tenggara & kep. Pasifik.
Patofisiologi

• Penularan dari hewan bisa langsung atau melalui air dan


tanah yg tercemar urin hewan.
• Sering terjadi saat banjir,membersihkan selokan atau sungai.
• Kuman masuk melalui kulit yang tidak intake atau selaput
lendir mata,mulut & hidung, masuk dalam darah, proliferasi
dan menyebar ke organ2 & jar,tubuh.
• Pada ginjal,menetap di tubulus, membentuk koloni, masuk
dalam urin
Gejala klinis
• Gejala amat bervariasi,
mulai ringan seperti
sakit flu sampai berat
& menyebabkan
kematian.
• Masa inkubasi sekitar
2-20 hari, rata-rata 10
hari
Fase gejala leptospira
• Stadium Pertama (fase leptospiremia) :
• Demam menggigil
• Sakit kepala
• Malaise
• Muntah
• Konjungtivitis
• Rasa nyeri otot betis dan punggung
• Gejala-gejala diatas akan tampak antara 4-9 hari
• Gejala yang Kharakteristik :
• Konjungtivitis tanpa disertai eksudat serous/porulen
(kemerahan pada mata)
• Rasa nyeri pada otot-betis
• Stadium Kedua (fase imun) :
• Terbentuk antibodi di dalam tubuh penderita
• Gejala yang timbul lebih bervariasi dibandingkan dengan
stadium pertama
• Apabila demam dengan gejala-gejala lain timbul
kemungkinan akan terjadi meningitis.
• Stadium ini terjadi biasanya antara minggu kedua dan
keempat.
• Stadium ketiga (rekonvalesen) :
- terjadi pada minggu ke-2 sampai ke-4
- demam dan nyeri otot berangsur hilang.
Anicteric
First stage
leptospirosis
Second stage
3 -7 days 0 days - 1 month
(septicemic) (immune)

Fever

myalgia meningitis
headache uveitis
abdominal pain rash
vomiting
conj. suffusion

Blood culture
CSF culture
Urine culture:
Penyakit Weil
• Salah satu bentuk leptospirosis dengan tampilan klinis berat
(10% kasus).
• Penyebab: L.Interrogans serovar icterohaemorrhagia.
• Gejala pd fase I seperti leptospirosis biasa, muncul pd hari
ke-3 smp ke-6, penurunan demam bisa bersamaan dgn
kekambuhan,bertahan sampai beberapa minggu.
• PF dan PP : Hati membesar, peningkatan
transaminase,bilirubin,proteinura meningkat dan azotemia.
• Dapat terjadi perdarahan spt epistaksis, hemoptisis,
hematemesis-melena,perdarahan adrenal dan pneumonitis
hemorargik.Bila terjadi perdarahan otak dpt menyebabkan
kematian
Icteric leptospirosis (Weil’s disease)
First stage Second stage
3 -7 days 10 - 30 days
(septicemic) (immune)

Fever

jaundice
hemorrhage
renal failure
myocarditis

Blood culture
CSF culture
Urine culture
Komplikasi leptospirosis

• Pada hati : kekuningan yang terjadi pada hari ke 4 dan ke 6


• Pada ginjal : gagal ginjal  penyebab kematian. (14-40%)
• Pada jantung : aritmia, kardiomegali dan gagal jantung yang
dapat mengikabatkan kematian mendadak.
• Pada paru-paru : batuk darah, nyeri dada, sesak nafas.
• Perdarahan karena adanya kerusakan pembuluh darah dari
saluran pernafasan, saluran pencernaan, ginjal, saluran
genitalia, dan mata (konjungtiva).
• Pada kehamilan : keguguran, prematur, bayi lahir cacat dan lahir
mati.
Pemeriksaan laboratorium
• Darah rutin mungkin ditemukan lekositosis,
peningkatan LED,ureum kreatinin, transaminase,
bilirubin serta anemia.
• Mikroskop lapangan gelap atau imunofluoresen
dapat menemukan leptospira.
• Kultur darah atau cairan spinal dapat positif pd 7-10
hari pertama, selanjutnya leptospira dapat
ditemukan dalam urin.
• Serologi dengan MAT atau IHA
• Pemeriksaan lain : ELISA,PCR,Dipstik
Mikroskop lapangan gelap Mikroskop imunofluoresen
Terapi
• Obat : - Penisilin G 1,5 jt U/6 jam selama 7 hari
• - Doxysiklin 2x100 mg selama 7 hari
• - Ampisilin 750 mg/6 jam selama 7 hari
• - Amoksilin 4x500 mg/hari selama 7 hari
• Dialisis atau ventilator jika diperlukan.

• Pencegahan pada yg beresiko tinggi seperti pekerja


tambang atau tentara yang bertugas didaerah endemis
dengan doxysiklin 200 mg sekali seminggu
TINJAUAN PUSTAKA
GAGAL GINJAL AKUT
Definisi
Penurunan fungsi ginjal mendadak

Homeostasis tubuh
Ureum, Gangguan
keseimbangan
kreatinin cairan
Etiologi
Patogenesis
GGA Prerenal
Patogenesis GGA Postrenal

Obstruksi traktus urinarius

Kongenital Didapat
Pediatric-Modified RIFLE (pRIFLE)
Criteria
Kriteria LFG Kriteria Output Urin (OU)

RISK Penurunan eCCl 25% OU < 0,5 ml/kg/jam


(selama 8 jam)

INJURY Penurunan eCCl 50% OU < 0,5 ml/kg/jam


(selama 16 jam)

FAILURE Penurunan eCCl 75% atau eCCl OU < 0,3 ml/kg/jam


<35 ml/min/1.73 m2 (selama 24 jam), atau anuria
dalam 12 jam

LOSS Gagal ginjal menetap > 4 minggu

END-STAGE End stage renal disease (ESRD)


Gagal ginjal menetal > 3 bulan
• Anamnesis Diagnosis
Riwayat
muntah dan
Penuruna GGA
diare n volume prerenal

Edema GGA Renal


Riwayat periorbital, (glomerulonef
faringitis hipertensi, ritis post
gross hematuria infekesi)

Riwayat Kandung GGA post


hidronefrosis kemih teraba,
(USG), tumor buang air renal
intra abdomen kecil berpasir (obstruksi)

Riwayat sakit berat


+ obat-obatan NTA
Diagnosis
• Pemeriksaan Fisik

Sistem saraf pusat


Kejang, penurunan kesadaran

Kulit


Petekie, purpura, ekimosis  penyakit inflamasi dan vaskular

Penyakit infeksi, DIC atau fenomena emboli

Mata


Perubahan pada retina  hipertensi berat, penyakit ateroemboli

Uveitis  nefritis interstisial dan necrotizing vasculitis
Diagnosis
• Pemeriksaan Fisik

Sistem kardiovaskuler


Denyut nadi, tekanan darah, tekanan vena jugularis,

Pemeriksaan jantung dan paru

Turgor kulit dan mukosa dehidrasi

Edema perifer

Abdomen


Tumor intra abdomen

Retensi urin + vesika urinaria yang teraba  katup uretra posterior
Diagnosis
• Pemeriksaan Penunjang
Urinalisis
Hematuria, proteinuria, sel darah merah, granular urinary cast

GGA renal (penyakit glomerular, NTA)

Sel darah putih, white blood cell casts



Penyakit tubulointerstitial

Eosinofil

Drug-induced tubulointerstitial nephritis

Kristal urat

Nefropati asam urat

Kristal oksidat kalsium



Keracunan etilen glikol
Diagnosis
• Pemeriksaan Penunjang

Indeks urin
Diagnosis
• Pemeriksaan Penunjang
Elektrolit urin

FENa = (PNa/UNa)/(PCr/UCr)

FE Na

GGA prerenal (<1%) GGA renal (>2%)


Diagnosis
• Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan Darah

Leukopeni Trombosit
Anemia a openia

Hiponatre Asidosis Peningkatan


mia metabolik BUN, kreatinin

Hipokalsemia, Penurunan
hiperkalemia,
Peningkata
hiperfosfatemia n asam urat level C3
Diagnosis
• Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Pencitraan Biomarker GGA
USG
USG renal
Doppler

Foto
thoraks

Biopsi Ginjal
Tatalaksana
• Tatalaksana konservatif

Cairan Diuretik Dopamin

Hiperkale Asidosis Hiperfosfa


mia metabolik temia

Hipokalse
mia
Hipertensi Anemia
Dialisis
Indikasi :
• Anuria/oliguria
• Overload cairan dengan tanda hipertensi dan/atau edema paru
yang refrakter terhadap terapi diuretik
• Hiperkalemia persisten (> 6.5 mEq/L), disertai kelainan pada
gambaran EKG yang tidak dapat diatasi dengan obat-obatan
• Asidosis metabolik berat yang tidak merespon terhadap
tatalaksana farmakologis
• Uremia (ensefalopati, perikarditis, neuropati)
Dialisis
Indikasi:
• Blood urea nitrogen > 100 – 150 mg/dL
• Serum kreatinin >10 mg/dL
• Ketidakseimbangan kalsium:fosfor, dengan tetani
hipokalsemi yang tidak dapat dikontrol dengan terapi lain
• Gagal jantung kongestif
• Tidak dapat memenuhi intake nutrisi yang adekuat karena
restriksi cairan ketat
• Gejala neurologis seperti gangguan status mental dan
kejang
Dialisis

Intermittent
Peritoneal
Hemodialysis
(IHD) Dialysis (PD)

Continous Renal
Replacement
Therapy (CRRT)

Anda mungkin juga menyukai