HORDEOLUM
OLEH:
201710330311146
KELOMPOK 5
FAKULTAS KEDOKTERAN
2021
BAB 1
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Tujuan penulisan referat ini adalah untuk memahami bakteri dari penyebab
hordeolum, patofisiologis hordeolum, dan treatment untuk hordeolum.
1.3 Manfaat
Penulisan referat ini diharapkan dapat menambah pemahaman dan wawasan
penulis ataupun pembaca tentang hordeolum interna.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Hordeolum adalah pembengkakan yang menyakitkan di tepi kelopak mata,
biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri. Infeksi mempengaruhi kelenjar sebaceous
kelopak mata dan dapat terjadi secara medial atau lateral. Dalam kebanyakan kasus,
lesi kering dan sembuh secara spontan tanpa pengobatan. Namun, peradangan dapat
menyebar ke kelenjar dan jaringan mata lainnya, dan kekambuhan sering terjadi. Jika
tidak diobati, massa internal akut dapat menjadi kronis atau berkembang menjadi
massa eksternal, juga dikenal sebagai styes.
2.2 Epidemiologi
Hordeolum sering terjadi karena lokasi pastinya tidak diketahui. Insidennya
sedikit meningkat pada pasien berusia 30 hingga 50 tahun, tetapi semua usia dan
kelompok demografis terpengaruh. Ada korelasi langsung antara ras dan jenis
kelamin mengenai prevalensi hordeolum, dan tidak ada perbedaan prevalensi antara
populasi di seluruh dunia. Lebih sensitif terhadap peningkatan kekentalan lendir pada
orang dewasa. Pasien dengan blepharitis, dermatitis seboroik, rosacea, diabetes, dan
hiperlipidemia juga berisiko lebih tinggi terkena hordeolum.
2.3 Etiologi
Hordeolum biasanya disebabkan oleh stafilokokus yang menginfiltrasi folikel
rambut bulu mata. Keratosis eksternal disebabkan oleh obstruksi kelenjar sebaceous
(Zeis) atau kelenjar keringat (Moll). Obstruksi terjadi di tepi kelopak mata dan
muncul sebagai area merah, nyeri, bengkak yang berkembang menjadi jerawat. Kutil
internal disebabkan oleh penyumbatan kelenjar meibom dan pembentukan pustula
pada permukaan bagian dalam kelopak mata. Hordeola dapat muncul di kelopak mata
atas dan bawah.
2.4 Penegakan Diagnosis
Tidak ada tes diagnostik yang terkait dengan diagnosis klinis hordeolum.
Dalam kasus yang jarang terjadi, ketika komplikasi terjadi, infeksi menyebar dan
menyebabkan peradangan sel periorbital atau periorbital. Pemeriksaan lebih lanjut
dan pencitraan diagnostik diperlukan. Keratin internal dapat menyebabkan keratitis.
Jika demikian, penyedia dapat menodai mata dengan agen fluoresen untuk
memastikan tidak ada abrasi kornea.
2.5 Tatalaksana