Sirosis Hepatis
Pendamping : dr. Sumirati
Oleh: dr. Andri WIjanarko
Identitas pasien
• Nama : Tn. Z
• Jenis kelamin : Laki-laki
• Umur : 48 tahun
• Alamat : Gg. Hijrah Jaya, Sekumpul
• Agama : Islam
• Pekerjaan : Pedagang
• No. Rekam Medik : 41.66.xx
• MRS : 2 Desember 2019
anamnesis
• Keluhan Utama: Perut Membesar
• Riwayat Penyakit Sekarang
• Pasien datang ke IGD RSUD Ratu Zalecha dengan keluhan perut membesar sejak
lima bulan terakhir sebelum masuk rumah sakit (SMRS). Perut membesar disertai
rasa sesak. Pasien merasa sesak berkurang saat posisi setengah duduk dan memakai
bantal tinggi. Pasien juga merasa cepat kenyang walaupun makan sedikit. Pasien
mengeluhkan mual sejak 3 minggu SMRS. Pasien terkadang muntah saat makan.
Pasien juga mengeluh nafsu makan yang menurun sejak 5 bulan terakhir, demam
disangkal. Pasien mengaku BAK seperti teh sejak 5 bulan SMRS. BAB berwarna
pucat seperti dempul, 4 bulan yang lalu sempat BAB hitam dan muntah darah
berwarna merah. Pasien juga pernah mengalami nyeri perut kanan hilang timbul
kurang lebih sejak 1 tahun yang lalu, namun tidak dirasakan saat ini.
• Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien pernah dirawat di RSUD Ratu Zalecha dengan diagnosis Sirosis hepatis +
Hepatitis B pada Bulan Agustus 2019, riwayat HT (-), DM (-)
• Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada keluarga yang sakit seperti pasien, HT (-), DM (-)
• Riwayat Makan dan Minum
Pasien sering membeli makanan warung saat berjualan keliling. Pasien senang
mengonsumsi makanan berlemak dan bersantan.
• Riwayat Sosial Ekonomi
Pasien bekerja sehari-hari sebagai pedagang pentol. Riwayat penggunaan jarum suntik
bergilir (-).
Pemeriksaan fisik
• Vital sign
• Nadi : 79 x/menit, teratur, lemah
• Suhu : 37, 7 oC
• Respiratory rate: 22 x/menit
• Tekanan Darah : 110/60 mmHg
• Tinggi Badan : 162 cm
• Berat Badan : 50 kg
• IMT : 19,1 kg/m2
• Status gizi : Gizi kurang
• Keadaan umum
KU : Tampak Sakit Sedang
Kesadaran : Compos mentis
• Pemeriksaan generalis
Kepala : mesosefal
Mata : mata cowong (-/-), conj. palpebra anemis (+/+), sklera ikterik (+/+)
Leher : pembesaran kelenjar getah bening (-/-), distensi v. Jugularis (-)
Thorax : simetris, retraksi (-)
- Cor : I : Ictus cordis tak tampak
Pa : Ictus cordis teraba di SIC V 2 cm sebelah medial LMCS
Pe : konfigurasi jantung dalam batas normal
Au : Suara jantung I-II murni, bising (-), gallop (-)
- Pulmo : I : Simetris, statis, dinamis
Pa : Stem fremitus kanan = kiri
Pe : Sonor seluruh lapangan paru
Au : Suara dasar vesikuler, suara tambahan (-)
Abdomen : St.lokalis
Ekstremitas : akral hangat, edema (-), CRT<2”/<2”
• Status lokalis (Abdomen)
• Inspeksi: Distensi (+), Striae (-), Caput medusae (-), Lingkar Abdomen : 88cm
• Auskultasi : Bising usus (+) normal
• Palpasi : Dinding perut simetris, konsistensi kenyal, hepar dan lien sulit
dievaluasi, Nyeri tekan (-), Undulasi (+)
• Perkusi : Redup (+), Shifting dullness (+)
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan Penunjang 3 Desember 2019
• HEMATOLOGI
JENIS PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI RUJUKAN
DARAH LENGKAP
Hemoglobin 9,7 gr/dl (12-16)
Hematokrit 27,3 % (35-45)
Lekosit 7,02 10^3/uL (3,2-10,0)
Trombosit 103 10^3/uL (170-380)
Eritrosit 2,9 10^6/uL (3,8-5,0)
INDEX ERITROSIT
MCV 94,4 Fl 81-99
MCH 33,6 Pg 28-34
MCHC 35,6 g/dl 33-37
RDW-CV 16,6 % 11,5-14,5
HITUNG JENIS (DIFF)
Eosinofil 1,9 % 0-5
Basofi 0,2 % 0-1
Neutrofil 73,9 % 40-70
Limfosit 14,4 % 20-40
Monosit 6,8 % 3-9
SEROLOGI
HBsAg 5.545,75 (REAKTIF)
KIMIA KLINIK
Ureum 33,60 mg/dL 10,0-50,0
• Thorax AP
Kesan : Cor dan Pulmo dalam batas normal
• USG Abdomen
Kesan: Cirrhosis Hepar dengan ascites prominent dan splenomegali
diagnosis
Terapi Diagnostik:
• USG Abdomen
• Laboratorium : Darah lengkap, Fungsi Hati
(SGOT, SGPT, Bilirubin Indirect, Bilirubin
Total), Fungsi Ginjal (Ureum, Creatinin),
Albumin
Follow up
Tanggal Perjalanan Penyakit Perintah pengobatan/Tindakan yang diberikan
3 Desember 2019 S: Nyeri perut kanan atas dan terasa penuh (+), Inf. Asering : Aminoleban 20 tpm
mual (+), muntah (-), nafsu makan menurun Inj. Pantoprazole 1 amp/12jam
KU : Tampak sakit sedang Inj. Antrain 1 amp/8jam
TD : 100/60 mmHg Inj. Ondansetron 4 mg/8jam
N : 90 x/menit P.o. Curcuma tab 2x1
RR: 22 x/menit P.o. Asam Urso tab 2x1
T : 36,5c
Diagnosa : Pro :
1. Sirosis hepatis dengan ascites USG Abdomen
2. Hipoalbuminemia
3. Trombositopenia Ro. Thorax
4 Desember 2019 S: Nyeri perut kanan atas dan terasa penuh (+), • Inf. Asering : Aminoleban 20 tpm
mual (+), muntah (-), nafsu makan menurun • Inj. Pantoprazole 1 amp/12jam
KU : Tampak sakit sedang • Inj. Antrain 1 amp/8jam
TD : 100/60 mmHg • Inj. Ondansetron 4 mg/8jam
N : 76 x/menit • Inj. Furosemide 2x10mg
RR: 18 x/menit • P.o. Curcuma tab 2x200mg
T : 36,3c • P.o. Spironolacton 1x25mg
Diagnosa :
1. Sirosis hepatis dengan ascites
2. Hipoalbuminemia
3. Trombositopenia
5 Desember 2019 S: Perut membesar, nyeri perut kanan Inf. Asering : Aminoleban 20 tpm
berkurang, terasa penuh (+), mual (-), muntah Inj. Pantoprazole 1 amp/12jam
(-), nafsu makan menurun. BAB (-) Inj. Antrain 1 amp/8jam (K/P)
KU : Tampak sakit sedang Inj. Ondansetron 4 mg/8jam (K/P)
TD : 100/60 mmHg Inj. Furosemide 2x10mg
N : 62 x/menit P.o. Curcuma tab 2x200mg
RR: 22 x/menit P.o. Spironolacton 1x25mg
T : 36,7c
Diagnosa : Pro Pungsi Ascites
1. Sirosis hepatis dengan ascites
2. Hipoalbuminemia
3. Trombositopenia
6 Desember 2019 S: Perut mengecil, Nyeri perut (-), nyeri bekas Venflon
luka (-), mual (-), muntah (-), nafsu makan Inj. Pantoprazole 1 amp/12jam
membaik. BAB (-) Inj. Antrain 1 amp/8jam (K/P)
KU : Tampak sakit sedang Inj. Ondansetron 4 mg/8jam (K/P)
TD : 90/60 mmHg Inj. Furosemide 2x10mg
N : 69 x/menit P.o. Curcuma tab 2x200mg
RR: 18 x/menit P.o. Spironolacton 1x25mg
T : 36,5c P.o. Propanolol 1x10mg
Diagnosa :
1. Post Abdominal paracentesis a/i ascites
ec. Sirosis hepatis
2. Hipoalbuminemia
3. Trombositopenia
7 Desember 2019 S: Nyeri perut (-), nyeri bekas luka (-), mual (-), muntah BLPL
(-), nafsu makan membaik. BAB (+) P.o Omeprazole 2x1
KU : Tampak sakit sedang P.o. Furosemide tab 2x40mg
TD : 90/60 mmHg P.o. Spironolacton 1x25mg
N : 69 x/menit P.o. Propanolol 2x10mg
RR: 18 x/menit P.o. Vip Albumin 3x1
T : 36,5c
Diagnosa :
1. Post Abdominal paracentesis a/i ascites ec. Sirosis
hepatis
2. Hipoalbuminemia
3. Trombositopenia
DEFINISI ETIOLOGI
• Sirosis hepatis adalah kemunduran ♦Virus Hepatitis B,D dan C
fungsi liver yang permanen yang ♦Alkohol
ditandai dengan perubahan ♦Kelainan Metabolik
histopatologi. Yaitu kerusakan pada ♦Kholestasis
sel-sel hati yang merangsang proses ♦Obstruksi bilier intrahepatik/ekstrahepatik
peradangan dan perbaikan sel-sel ♦Gangguan autoimun
hati yang mati sehingga ♦Toksin dan Obat-obatan
menyebabkan terbentuknya jaringan ♦Indian Chidhood cirrhosis
parut. Sel-sel hati yang tidak mati ♦Cryptogenic
beregenerasi untuk menggantikan
sel-sel yang telah mati. Akibatnya,
terbentuk sekelompok-sekelompok
sel-sel hati baru (regenerative
nodules) dalam jaringan parut.
Manifestasi klinis
GEJALA/TANDA KEGAGALAN FUNGSI HATI GEJALA/TANDA HIPERTENSI PORTAL
• Edema Varises Esofagus
• Ikterus Splenomegali
• Hipoalbumin dan malnutrisi kalori Pelebaran Vena Kolateral
• Spider nevi Ascites
• Ginekomastia Haemoroid
• Bulu ketiak rontok Caput Medusae
• Eritema palmaris Kelainan sel darah tepi (anemia,
• Atropi testis leukopenia, trombositopenia)
• Kelainan darah(anemia)
Pemeriksaan Lab
● Kadar Hb yang rendah (anemia), jumlah sel darah putih menurun (leukopenia), dan trombositopenia.
● Kenaikan SGOT, SGPT dan gamma GT akibat kebocoran dari sel-sel yang rusak. Namun, tidak meningkat pada
sirosis inaktif.
● Kadar kolinesterase (CHE) yang menurun kalau terjadi kerusakan sel hati.
● Pada sirosis fase lanjut, glukosa darah yang tinggi menandakan ketidakmampuan sel hati membentuk glikogen.
● Pemeriksaan marker serologi petanda virus untuk menentukan penyebab sirosis hati seperti HBsAg, HBeAg,
HBV-DNA, HCV-RNA, dan sebagainya.
● Pemeriksaan alfa feto protein (AFP). Bila ini terus meninggi atau >500-1.000 berarti telah terjadi transformasi
ke arah keganasan yaitu terjadinya kanker hati primer (hepatoma).
Pemeriksaan Radiologi
Ultrasonografi (Golden Standard)
USG meliputi sudut hati, permukaan hati, ukuran, homogenitas, dan
adanya massa. Pada sirosis lanjut, hati mengecil dan nodular,
permukaan irregular, dan ada peningkatan ekogenitas parenkim hati.
Selain itu USG juga bisa untuk melihat asites, splenomegali,
trombosis vena porta dan pelebaran vena porta, serta skrining
adanya karsinoma hati pada pasien sirosis.
Pemeriksaan radiologi dengan menelan bubur barium untuk melihat
varises esofagus.
Pemeriksaan esofagoskopi untuk melihat besar dan panjang varises
serta sumber pendarahan
CT scan
diagnosis
ANAMNESIS