Anda di halaman 1dari 16

Case Report

WEILL DISEASE
Rezky Inayah Al aftihah (70700122022)
Sri rahayu Firman (70700122028)
Nomarihi Goraahe (70700122031)

Supervisor Pembimbing : dr. Halimah Sa’diyah, Sp.PD

DEPARTEMEN ILMU PENYAKIT DALAM


PROGRAM PROFESI PENDIDIKAN DOKTER
UIN ALAUDDIN MAKASSAR
TAHUN 2023
IDENTITAS PASIEN

● Nama : Tn. A
● Umur : 39 tahun (10 Agustus 1984)
● Alamat : Dsn. Bantimurung
● No RM : 28.90.31
● Tanggal Masuk : 23 Juli 2023
● Biaya/Asuransi : BPJS
● Pekerjaan : Karyawan Swasta
ANAMNESIS

Keluhan Utama Anamnesis Terpimpin

Kesadaran menurun sejak 1 jam sebelum Tn. A masuk ke IGD RSUD La Palaloi Maros pada tanggal
masuk IGD RSUD La Palaloi Maros pada 25 Juli 2023 dengan kesadaran menurun disertai kuning
tanggal 25 Juli 2023 pada seluruh badan sejak 10 hari sebelum masuk rumah
sakit. Demam naik turun sejak 10 hari SMRS. Nafsu makan
menurun. Batuk tidak ada, sesak tidak ada, mual ada,
muntah ada dengan frekuensi 2 kali 3 jam SMRS. , BAK
dan BAB normal. Riwayat membersihkan kandang sapi 11
hari yang lalu.
Riwayat penyakit terdahulu : Tidak ada
PEMERIKSAAN FISIS
Pemeriksaan Kepala dan Leher
Status Generalis
Mata : Anemis (-), ikterus (+)
Keadaan umum : Buruk/Gizi baik/Somnolen
Bibir : Sianosis (-)
(GCS 8 E3M3V2)
Leher : JVP R+3 cm H2O (30°)
BB : 65 kg

Tb : 170 cm Pemeriksaan Thoraks

IMT : 22,49 kg/m2 Inspeksi : Simetris kiri dan kanan

Tanda vital Palpasi : Massa tumor (-), nyeri tekan (-), vocal fremitus simetris
normal
Tekanan darah : 111/70 MmHg
Perkusi : Paru kiri (sonor) Paru kanan (Sonor)
Nadi : 109 x/menit
Batas paru-hepar : ICS IV dekstra
RR : 18 x/menit
Batas paru belakang kanan : CV Th. IX dekstra
Suhu : 37,5 C
0
Batas paru belakang kiri : CV Th. X sinistra

Auskultasi : Bunyi pernapasan: vesikuler,

Bunyi tambahan: ronki, -/- wheezing -/-


PEMERIKSAAN FISIS
Pemeriksaan Jantung Pemeriksaan Ekstremitas

Inspeksi : Apeks jantung tidak tampak Extremitas hangat

Palpasi : Apeks jantung tidak teraba, thrill (-) Edema pretibial -/-

Perkusi : Batas jantung kanan : ICS IV Linea parasternalis dextra Edema dorsum pedis -/-

Batas jantung kiri : ICS V Lineamidaksilaris anterior


sinistra

uskultasi : Bunyi jantung: S I/II regular, murmur (-)

meriksaan Abdomen

speksi : Datar, ikut gerak nafas

uskultasi : Peristaltik (+) kesan normal

Palpasi : Massa tumor (-), nyeritekan (-), hepar dan limpa


tidak teraba

rkusi : Timpani (+) Ascites (-)


PEMERIKSAAN PENUNJANG
HEMATOLOGI (25/07/2023) IMUNOLOGI (25/07/2023)

• Leukosit : 34,4 x 10^9/L (4,0-10,0) • salmonella typhi OD : 1/320

• Lymph : 5,5 % (20,0-40,0) • HbsAg : non reaktif

• Mid : 13,8 % (3,0-15,0) • salmonella typhi HD : 1/640

• Gran : 80,7 % (50,0-70,0) • salmonella paratyphi HA : 1 /160

• Hb : 13,0 g/dl (11,0-17,0) • salmonella paratyphi HB : 1/160

• Eritrosit : 4,75 x10^12/L (3,50-5,50)


IMUNOLOGI (25/07/2023)
• HCT : 38,1 % (37,0 – 54,0) • Tes VCT Antibodi : Non Reaktif
• MCV : 80,24 fl (80,0-100,0)
• MCH : 27,3 pg (27,0-34,0)
• MCHC : 34,1 g/dl (32-36,0)
• PLT : 291 x 10^9/L (150-450)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
KIMIA LENGKAP (25/07/2023) KIMIA DARAH USG ABDOMEN
• Kreatinin : 1,1 mg/dl (26/07/2023) (27/07/2023)
• Clorida : 120 (98-107) mmol/l • Tidak tampak kelainan pada USG Abdomen
( <1,1)
• Kalsium : 6,58 (8.10-10.40) mg/dl
• GDS : 152 mg/dl (70- PARASITOLOGI (27/07/2023)
• Natrium : 132 (135-148) mmol/l
KIMIA140)
LENGKAP (26/07/2023)
• Kalium : 6,2 ( 3,5-5,3) mmol/l • Leptospira : Positif
• Direk : 5,9 (<0.25) mg/dl ( <0.25)
• Total : 8,9 (<1,1) mg/dl ( <1.1) FOTO THORAX (25/07/2023)
• SGOT : 18 (<37) U/l- SGPT ( <37) Kesan :
• SGPT : 55 (<37) U/l ( <37) • Pulmo dalam batas normal
• Tak tampak kardiomegali
KIMIA LENGKAP (26/07/2023)

• Ureum : 419 mg/dl (10-50)


• Kreatinin : 11,5 mg/dl ( <1,1)
DIAGNOSIS
WEILL DISEASE
TERAPI
25/07/2023 27/07/2023
• IVFD Asering 18 tetes/menit
• 0ksigen 10 liter/menit via nasal canule • Lanzoprazole 30 mg/12 j / IV
• Paracetamol 1 gr/ 8 j/ IV
• IVFD Asering 18 tetes/menit
• UDCA 2 x 1
• Ondansentron 4 mg/ 8 jam/ IV • Ondansentron 1 amp / 8 j / IV
• Ceftriaxone 3 gr / 24 j / IV
• Omeprazole 40 mg/ 12 jam/ IV
• Maxlive 2 x 1Bursa 3 x 100 cc
• Paracetamol 1 gr/ ekstra • Peptisol 1 x 50 cc
• Ventolin /12 j/ IV
• Vascon 0,1 mcg
26/07/2023 • Nefrosteril 1 botol/hari (selama 3 hari)
• IVFD Asering 18 tetes/menit • Hepa Q 2 x 1
• Propanolol 2 x 1
• NaCl 3% 1 Kolf 16 tetes/menit
• Ceftriaxone 3 gr/drips
• Ursodeoxycholic Acid (UDCA) 2 dd 1
• Maxilive 2 dd 1
DISKUSI
Weil’s Disease
DISKUSI

DEFINISI FAKTOR RESIKO GEJALA KLINIS

merupakan penyakit infeksi • Paparan terhadap hewan • Demam disertai nyeri kepala

bakterial yang disebabkan oleh • Kegiatan Luar Ruangan • Nyeri otot, sendi, dan abdomen

bakteri dari genus Leptospira. • Pekerjaan • Mual muntah

Bakteri ini biasanya ditemukan di • Kondisi Lingkungan • Mata merah

air yang terkontaminasi oleh urine • Kondisi Medis • Icterus

hewan yang terinfeksi, seperti tikus • Kurangnya Kebersihan dan • Peningkatan denyut jantung

dan hewan liar lainnya. Manusia Sanitasi • Gangguan fungsi ginjal

bisa terinfeksi saat berhubungan • Musim • Gangguan pernafasan

dengan air atau tanah yang • Aktivitas Perjalanan • Gangguan neurologis

terkontaminasi, terutama melalui • Perdarahan


PATOGENESIS

Penetrasi bakteri Perlekatan dan Invasi pada jaringan dan sel Masa inkubasi

Proliferasi & Penyebaran Respon imun tubuh Gejala Klinis

Leptospirosis Multiple organ failure Weill Disease


DIAGNOSIS
ANAMNESIS PEMFIS

Diagnosis weill disease ditegakkan berdasarkan


anamnesis pada pasien yang terinfeksi bakteri
Pemeriksaan fisik didapatkan demam
leptospira, dari gejala awal infeksi seperti
yang persisten, peningkatan denyut
demam, sakit kepala, nyeri otot, mual, muntah,
nadi, subconjunctival bleeding, icterik,
mata merah, nyeri perut. Kemudian menggali
nyeri tekan gastrocnemius,
Riwayat Kontak dengan Hewan dan
hepatomegaly, splenomegaly, urin
Lingkungan, Pekerjaan dan Kegiatan Harian,
berwarna hitam
perjalanan terakhir, Kondisi Kesehatan
Sebelumnya, dan gejala yang sama pasda
keluarga
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan mikroskopik -> pembiakan leptospira
Spesimen berasal dari darah dan cairan serebrospinal (minggu pertama masa sakit) dan urin (sesudah
minggu pertama sampai hari ke40). Spesimen tersebut ditanam pada media Fletcher’s atau media EMJH
dikombinasikan dengan neomisin atau 5-fluorouracil. Pada media ini, pertumbuhan akan terlihat dalam
beberapa hari sampai 4 minggu. Adanya leptospira pada media ini dapat dilihat dengan menggunakan
mikroskop lapangan gelap atau menggunakan mikroskop fluoresen (fluorerescent antibody stain).

Pemeriksaan uji
imunoserologik
Microscopic Agglutination Test, Enzymelinked immunosorbent assay (ELISA), polymerase
chain reaction (PCR) dan dipstick assays, serta Antigen spesifik leptospira, yaitu lipoprotein
rLipl32 yang dapat menjadi gold standard diagnosis.
TATALAKSANA
Medikamentosa
Kasus leptospirosis berat harus diberikan penisilin dosis tinggi IV (benzylpenicillin IV 30 mg/kg,
maksimal 1,2 g, per 6 jam selama 5-7 hari).

Terapi suportif dan dialysis

Kasus berat perlu dirawat di rumah sakit dengan perawatan suportif agresif dan pengawasan ketat pada
keseimbangan cairan dan elektrolit. Peritoneal dialisis atau hemodialisis diindikasikan pada gagal ginjal.
Perawatan suportif yang baik dan dialisis telah mengurangi mortalitas penyakit ini dalam beberapa tahun
terakhir.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai