PENDAHULUAN
Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) / pembesaran
prostat jinak adalah suatu keadaan histologis yang dialami oleh
kebanyakan pria lanjut usia. Secara makroskopik ditandai
dengan pembesaran kelenjar prostat yang secara histologis
disebabkan oleh hiperplasia stroma dan kelenjar sel prostat
yang
progresif.
BPH
adalah
proses
patologik
yang
BAB II
LAPORAN KASUS
I. IDENTITAS PASIEN
Nama
: Tn A
Umur
: 76 tahun
Jenis Kelamin
: laki-laki
Suku/bangsa
: Makassar
Alamat
Pekerjaan
Agama
: Islam
: 17 November 2016
II. ANAMNESIS
Anamnesis dilakukan secara autoanamnesa pada tanggal
17 November 2016
a. Keluhan Utama
III.PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum
: Kompos Mentis
Berat Badan
: 42 Kg
Tinggi Badan
: 155 cm
IMT
: 17,48
Gizi
: Kurang
Warna Kulit
tidak sianosis.
Turgor
: Baik
Tanda Vital
: TD : 110/80 mmHg
Nadi : 90x/m , isi cukup, equal
28x/m
abdominothorakal
Status Generalis
Kepala
: Mesocephal, simetris
Rambut
Mata
Hidung
Bibir
Telinga
Leher
Thoraks
Paru
Inspeksi
Perkusi
Auskultasi
Jantung
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Abdomen
Inspeksi : Abdomen tampak datar, pada waktu bernafas
dinding perut mengembang waktu inspirasi
dan mengempis waktu ekspirasi secara
simetris smiling imbilicus (-), spider nevi
(-),vena kolateral (-), gerak peristaltic usus
(-)
Palpasi : Perut supel, nyeri tekan (+) region umbilicus,
hipokondrium
kanan
tidak
ada
defens
Ekstremitas
oedem (-)
Reflek fisiologis biceps, triceps, patella,
Achilles positif
Reflek patologis babinsky, brudzinsky I,
II dan kernig negative
Rectal Toucher
Mukosa rectum
Ampula recti
Teraba massa
IV.
: licin
: tidak kolaps
permukaan licin
konsistensi kenyal
nodul (-)
Handscoon
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan Laboratorium:
a. Darah :
Darah Rutin:
Hb
Ht
Leukosit
Trombosit
GDS
Kimia darah:
CKMB
Natrium
Kalium
Ureum
Kreatinin
2. FOTO THORAKS
a. Thoraks PA
14,3 g/dl
40.10 %
9.3 /mm3
307.000 /mm3
77
33 U/L
137,0 mmol/L
3.9 mmol/L
34.7 mg/dl
1.0 mg/dl
4. USG ABDOMEN
Kesan : Encapsulated efusi pleura kanan DD/ massa.
Organ abdomen lain tak tampak kelainan.
5. CT Scan Thoraks
Pada
scanning
terdapat
bercak-bercak
V.
RESUME
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
Menurut Anonim (2009) dalam Hamawi (2010), BPH
secara umumnya dinyatakan sebagai Pembesaran Prostat
Jinak. Maka jelas dari pengertian secara umum sebelumnya,
terdapatnya sesuatu yang menyebabkan prostat membesar.
Hiperplasia adalah penambahan ukuran suatu jaringan yang
disebabkan
oleh
membentuknya.
penambahan
Maka
dapat
jumlah
sel
didefinisikan
yang
bahwa
uretra,
pembesaran
dari
prostat
akan
(5)
Di Indonesia BPH
yang
sudah
hidup
mencapai
rata-rata
65
di
tahun dan
dari
pria
Kaukasia
berumur
40-79
tahun,
telah
diketahui
bahwa
BPH terjadi
terutama pada pria tua dan BPH tidak terjadi pada pria
yang testisnya telah diangkat
sebelum
pubertas.
sel-sel
prostat
menjadi
lebih
sensitif
(5,6,10)
estrogen-testosteron,
juga dianggap
sebagai pemicu
(4,10)
sehingga
menyebabkan
perubahan
peningkatan
tekanan
intravesikal.
perubahan
fungsi
degenerasi
detrusor,
gangguan
fungsi
serta
proses
sistem
saraf
juga
pada
dan
dapat
Oleh
karena
keluhan
itu,
untuk
utama
pada
mengetahui
dapat
menginduksi
disfungsi
vesika
(4,10)
(11)
(1,6)
(5)
(6)
1983
Burkit,
1990;
Forrest,1990;
Weinerth,1992 :
pemanjangan
periode
laten,
sebelum
lebih
lama
untuk
berkemih.
Otot-otot kandung kemih menjadi lemah dan
kandung kemih gagal mengosongkan urine secara
sempurna, sejumlah urine tertahan dalam kandung
kemih sehingga menimbulkan sering berkemih
(frequency) dan sering berkemih malam hari
(nocturia).
Infeksi yang
memperberat
menyertai
gejala,
residual
karena
akan
urine
akan
menambah
rapuh.
Bladder outlet obstruction ataupun overdistensi
kandung kemih juga dapat menyebabkan refluk
vesikoureter dan sumbatan saluran kemih bagian atas
yang
pasien.
berhubungan
dengan
kualitas
dengan
kebutuhan
pencitraan
(imaging),
meliputi
cystoscopy,
diagnosis
uroflowmetry,
sering
mengeluhkan
peningkatan
frekuensi
saat
berkemih,
dan
intermitten
sebagai
(1)
tambahan
yang
dibutuhkan
termasuk
(1)
pengobatan,
serta
pengobatan
tanpa
resep
mengandung
anti
antidepressan)
kolinergik
atau
(contohnya;
sympatomimetik
tricyclic
(contohnya;
(1)
Pemeriksaan Fisis
Pemeriksaan abdomen meliputi palpasi dan perkusi,
jika vesika urinaria teraba menunjukkan kemungkinan
adanya retensi urin. Stenosis meatus dan massa uretra
kadang-kadang ditemukan pada pemeriksaan genital.
Pemeriksaan colok dubur/ DRE dapat menggambarkan
ukuran, bentuk, simetris, dan konsostensi prostat
(1)
serta
rectum.
Pemeriksaan
ini
memberikan
(3,6)
(1,3,6)
Pencitraan
modalitas
pencitraan
prostat
dapat
Ultrasound:
TRUS
(Transrectal
(10)
yelogram
Intraven
ous pyelogram (IVP) adalah pemeriksaan x-ray ginjal,
ureter dan kantung kemih yang menggunakan material
(18)
(11)
dengan
dengan
peningkatan
PSA
(>4
ng/mL)
(15)
Gambar
10.
T2-W
bidang transversal prostat
pada pria 63 tahun. Pada
kelenjar prostat sentral,
tampak dua nodul besar
benign
prostatic
hyperplasia
dengan
intensitas sinyal rendah ke
tinggi (panah putih).
Catatan; intensitas sinyal
rendah pada area sebelah
kiri
zona
perifer
menunjukkan karsinoma prostat (panah hitam). (dikutip dari
kepustakaan 15)
Goldenberg,S.L.,
Benign
Hyperplasia. In;Teichmen,M.H.,editor. 20
Problems
in
urology.
New
York.
of
Benign Prostatic
Hyperplasia
C.Madersbaher.,
Sanz,R.,
Partin,
A,W.,
Peters,C,A.,
editors.
th
8. Strax.J.
The
Prostate.
Available
From
Urologi,
Edisi
Kedua.
Diagnosis