Anda di halaman 1dari 5

PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN

LEUKEMIA

1 Pengertian (Definisi) Asuhan Keperawatan pada Leukemia


Leukemia adalah poliferasi sellekosit yang abnormal, ganas, sering
disertai bentuk leukosit yang lain dari pada normal, jumlahnya berlebihan
dan dapat menyebabkan anemia, trombisitopeni dan diakhiri dengan
kematian. (Hasan, R)
2 Assesmen Keperawatan Pada pengkajian ditemukan tanda dan gejala sesuai dengan jenis dan
tipedari leukemia. Manifestasi klinik yang sering dijumpai pada penyakit
leukemia adalah sebaga iberikut:
1. Leukemia Limfositik Akut. Gejala klinis berhubungan dengan anemia
(mudah lelah, letargi, pusing, sesak, nyeri dada), infeksi dan perdarahan.
Selain itu juga ditemukanan oreksi, nyeri tulang dan sendi,
hipermetabolisme. Nyeri tulang bisa dijumpai terutama pada sternum, tibia
dan femur.
2. Leukemia Mielositik Akut. Rasa lelah, perdarahan dan infeksi leukosit
gangguan kesadaran, sesak napas, nyeri dada dan priapismus. Hiper
urisemia dan hipoglikemia.
3. Leukemia Limfositik Kronik. Limfa denopati generalisata, penurunan berat
badan dan kelelahan. Nafsu makan tidak ada, demam, dan infeksi semakin
parah
4. Leukemia Granulositik / Mielositik Kronik
- Pada fase kronik ditemukan hipermetabolisme, merasa cepat kenyang.
Penurunan berat badan
- Pada fase akselerasi anemia yang bertambah berat, petekie, ekimosis dan
demam infeksi
Pemeriksaan penunjang;
1. Darah tepi Adanya pensi topenia, limfositosis yang menyebabkan
gambaran darah tepi monoton terdapat selblas.
2. Sum- Sum tulang :gambaran yang monoton yaitu hanya terdiri dari
sellimfopoetik patologis sedangkan sistem lain terdesak (apabila
sekunder). (Ilmu Kesehatan Anak: 145)
3. Pemeriksaan lain :Biopsi limpa. Kimia darah. Cairan cerebro spinal.
Sitogenik
3 Diagnosis Keperawatan 1. Perfusi perifer tidak efektif( D.009) berhubungan dengan penurunan
konsentrasi hemoglobin dalam darah
2. Defisi tNutrisi( D.0019 ) sehubungan dgn : ketidak mampua mencerna
makanan dan ketidakmampuan mengabsorbsi nutrient
3. Resiko Perdarahan (D.0039) b.d gangguan koagulasi (trombositopenia)
4. Resiko infeksi (D.0142) berhubungan dengan ketidakadekuatan
pertahanan tubuh sekunder.
5. Nyeri (D.0077) b.d Agen pencede rafisiologis (mis. Inflamasi)
4 Kriteria Evaluasi / Nursing 1. Perfusi perifer ( L.02011) meningkat dengan kriteria denyut nadi
Outcome meningkat , warna kulit memucat menurun,pengisian kapiler membaik,
akral membaik, turgor kulit membaik
2. Status nutrisi (L. 03030) dengan kriteria :berat badan indeks massa
tubuh (IMT), frekwensi makan, nafsu makan, bising usus, membran
mucosa membaik, diare menurun
3. Tingkat Perdarahan Menurun (L. 03032) dengan criteria hasil :
membrane mukosa membaik, kelembaban kulit membaik, tekanan darah
membaik, frekuensi nadi dalam batas normal.
4. Tingkat infeksi menurun ( L. 14137) demam menurun. Kebersihan
badan, kebersihan tangan, nafsu makan meningkat
5. Tingkat NyeriMenurun (L.08066) dengan criteria hasil :Nyeri dilaporkan
bekurang, tidak mengerang dan menangis, ekspresi wajah tenang, bisa
beristirahat, tidak ada ketegangan otot.
5 Intervensi Keperawatan 1. Perawatan Sirkulasi (I.02079) : Periksa sirkulasiperifer (mis. Nadi perifer,
edema, pengisian kapiler, warna, suhu, ankle-brachial index).
Identifikasi factor risiko gangguan sirkulasi Monitor panas, kemerahan,
nyeri, atau bengkak pada ekstremitas. Hindari pemasangan infuse atau
pengambilan infuse atau pengambilan darah di area keterbatasan
perfusi. Hindari pengukuran tekanan darah pada ekstremitas dengan
keterbatasan perfusi. Lakukan hidrasi. Anjurkan melakukan perawatan
kulit yang tepat. Ajarkan program diet untuk memperbaiki sirkulasi
2. Managemen nutrisi ( I. 03119) Identifikasi status nutrisi. Identifikasi
alergi dan intoleransi makanan, identifikasi makanan yang disukai,
Lakukan oral hygiene sebelum makan, jikaperlu., sajikan makanan
secara menarik dan suhu yang sesuai, berikan makanan tinggi serat
untuk mencegah konstipasi, berikan makanan tinggi kalori dan tinggi
protein, berikan suplemen makanan, jika perlu,. Anjarkan diet yang
diprogramkan. Kolaborasi pemberian medikasi sebelum makan,
kolaborasi dengan ahligizi untuk menentuka njumlah kalori dan jenis
nutrien yang dibutuhkan, jika perlu
3. Pencegahan Perdarahan (I.02067) : Monitor tanda dan gejala
perdarahan; Monitor nilai hematocrit / hemoglobin sebelum dan setelah
kehilangan darah; Monitor tanda-tanda vital ; Monitor koagulasi (mis.
Prothrombin time (PT), partial thromboplastin time (PTT), fibrinogen,
degradai fibrin dan / atau platelet; Pertahankan bed rest selama
perdarahan; Kolaborasi pemberian obat pengontrol perdarahan, jika
perlu; Kolaborasi pemberian produk darah, jika perlu; Kolaborasi
pemberian pelunak tinja.
4. Pencegahan infeksi ( I.14539) : Monitor tanda dan gejala infeksi
lokaldan sistemik, batasi jumlah pengunjung,cuci tangan sebelum dan
sesudah kontak dengan pasien , mencuci tangan dengan benar, pertah
ankan teknik septik dan aseptik. Edukasi keluarga untuk mencuci
tangan dengan benar
5. ManajemenNyeri (I. 08238) :Observasi lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas, intensita snyeri; Monitor keberhasilan terapi
komplementer yang sudah diberikan; Berikan teknik non farmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri (mis. TENS, hypnosis, akupresur, terapi
musik, biofeedback, terapi pijat, aroma terapi, teknik imajinasi
terbimbing, kompres hangat / dingin, terapi bermain); Fasilitasi istirahat
dan tidur; Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
6 Informasi dan Edukasi 1. Kenali gejala yang ditimbulkan penyakit
2. Dorong sering mengubah posisi, napas dalam dan batuk.
3. Inspeks ikulit,nyeritekan, area eritematosus; Iuka terbuka. Bersihkan
dengan larutan antibakterial.
4. Tingkatkan kebersihan perianal
5. Istirahat yang cukup dan makan makanan tinggi protein dan cairan.
7 Evaluasi Mengevaluasi respon subjektif dan objektif setelah dilaksanakan intervensi
dan dibandingkan dengan analisis terhadap perkembangan diagnosis
keperawatan yang telah ditetapkan
8 Penelaah Kritis Sub Komite Mutu Kerperawatan
9 Kepustakaan Tim Pokja SDKI DPP PPNI, (2018), Standar Diagnosis Keperawatan
Indonesia (SDKI),  Edisi 1, Jakarta, Persatuan Perawat Indonesia
Tim Pokja SLKI DPP PPNI, (2018), Standar Luaran Keperawatan Indonesia
(SLKI),  Edisi 1, Jakarta, Persatuan Perawat Indonesia
Tim Pokja SIKI DPP PPNI, (2018), StandarI ntervensi Keperawatan
Indonesia (SIKI),  Edisi 1, Jakarta, Persatuan Perawat Indonesia
Amin, Hardi (2015) , Edisi evisi Jilid 2, Aplikasi Asuhan Keperawatan
Berdasarkan Diagnosa medis NANDA NIC-NOC
.

Ditetapkan Dikoordinasikan Oleh Majalengka, 29 April 2022

Direktur RSUD Majalengka Komite Keperawatan, Ketua Kelompok Kerja

Ketua, Perawat Medikal

Dr. Hj. Erni Harleni, MARS H. Muhaemin, S.ST

NIP. 19691226 200212 2 003 NIP. 19780909 200501 1 007

Anda mungkin juga menyukai