Anda di halaman 1dari 18

LEUKE

MIA
Kelompok 2

Farhat saputra
Fathul khair
Ferawati
Fira
Hikmah wati
Indar ramadhanti
Definisi

Leukemia adalah proliferasi sel leukosit yang abnormal, ganas, sering disertai
bentuk leukosit yang lain daripada normal dengan jumlah yang berlebihan,
dapat menyebabkan kegagalan sumsum tulang dan sel darah putih sirkulasinya
meninggi.
Etiologi

1. Umur, jenis kelamin,ras


2. Faktor genetik
3. Virus
4. Sinar radioaktif
5. Zat kimia
6. Merokok
Patofisiologi
Leukemia terjadi jika proses pematangan dari stem sel menjadi sel darah putih
mengalami gangguan dan menghasilkan perubahan ke arah keganasan.
Perubahan tersebut seringkali melibatkan penyusunan kembali bagian dari
kromosom (bahan genetik sel yang kompleks). Translokasi kromosom
mengganggu pengendalian normal dari pembelahan sel, sehingga sel membelah
tidak terkendali dan menjadi ganas. Pada akhirnya sel-sel ini menguasai sumsum
tulang dan menggantikan tempat dari sel-sel yang menghasilkan sel-sel darah
yang normal. Kanker ini juga bias menyusup ke dalam organ lainnya termasuk
hati, limpa, kelenjar getah bening, ginjal, dan otak.
Manifestasi Klinis
Leukemia Limfositik Kronik
Leukosit limfositik akut
ditandai dengan anemia (mudah lelah, limfadenopati generalisata, penurunan berat
letargi, pusing, sesak, nyeri dada), badan dan kelelahan. Gejala lain yaitu
infeksi dan perdarahan hilangnya nafsu makan dan penurunan
kemampuan latihan atau olahraga.

Leukemia meilositik akut Leukemia Granulositik/Mielositik Kronik


Penurunan berat badan, anemia yang
ditandai dengan rasa lelah, perdarahan
bertambah berat, petekie, ekimosis dan
dan infeksi yang disebabkan oleh
sindrom kegagalan sumsum tulang. demam yang disertai infeksi.

 
Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan Darah Tepi


01

02 Pemeriksaan Sumsum Tulang


Penatalaksaan

Trasnplantasi
Kemoterapi Radioterapi Terapi suportif
tulang sumsum
Asuhan Keperawatan
A. Pengkajian
1. Identitas klien
2. Riwayat kesehatan
3. Pemeriksaan fisik
4. Psikososial
5. Neurologis

B. Analisa data
1. Data objektif
2. Data subjektif
Diagnosa Keperawatan
a. Resiko infeksi berhubungan dengan menurunnya sistem pertahanan tubuh

b. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan akibat anemia

c. Resiko terhadap cedera : perdarahan yang berhubungan dengan penurunan


jumlah trombosit

d. Resiko tinggi kekurangan volume cairan berhubungan dengan mual dan


muntah
Intervensi Keperawatan
a. Resiko infeksi berhubungan dengan menurunnya sistem pertahanan tubuh

Tujuan: Anak tidak mengalami gejala-gejala infeksi

Intervensi:

1. pantau suhu dengan teliti. Rasional: untuk mendeteksi kemungkinan infeksi

2. Tempatkan anak dalam ruangan khusus. Rasional: untuk meminimalkan


terpaparnya anak dari sumber infeksi
Lanjutan…
3. Inspeksi membran mukosa mulut. Bersihkan mulut dengan baik. Rasional:
rongga mulut adalah medium yang baik untuk pertumbuhan organism

4. Berikan periode istirahat tanpa gangguan. Rasional: menambah energi untuk


penyembuhan dan regenerasi seluler
b. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan akibat anemia

Tujuan: terjadi peningkatan toleransi aktifitas

Intervensi :

1. Evaluasi laporan kelemahan, perhatikan ketidakmampuan untuk berpartisipasi


dalam aktifitas sehari-hari. Rasional: menentukan derajat dan efek
ketidakmampuan

2. Berikan lingkungan tenang dan perlu istirahat tanpa gangguan. Rasional:


menghemat energi untuk aktifitas dan regenerasi seluler atau penyambungan
jaringan
Lanjutan…
3. Kaji kemampuan untuk berpartisipasi pada aktifitas yang diinginkan atau
dibutuhkan. Rasional: mengidentifikasi kebutuhan individual dan membantu
pemilihan intervensi

4. Berikan lingkungan tenang dan perlu istirahat tanpa gangguan. Rasional:


menghemat energi untuk aktifitas dan regenerasi seluler atau penyambungan
jaringan
c. Resiko terhadap cedera/perdarahan yang berhubungan dengan penurunan
jumlah trombosit

Tujuan: klien tidak menunjukkan bukti-bukti perdarahan

Intervensi:

1. Gunakan semua tindakan untuk mencegah perdarahan khususnya pada daerah


ekimosis. Rasional: karena perdarahan memperberat kondisi anak dengan
adanya anemia

2. Cegah ulserasi oral dan rectal. Rasional: karena kulit yang luka cenderung
untuk berdarah
Lanjutan…
3. Laporkan setiap tanda-tanda perdarahan (tekanan darah menurun, denyut nadi
cepat, dan pucat). Rasional: untuk memberikan intervensi dini dalam
mengatasi perdarahan

4. Hindari obat-obat yang mengandung aspirin. Rasional: karena aspirin


mempengaruhi fungsi trombosit
d. Resiko tinggi kekurangan volume cairan berhubungan dengan mual dan
muntah

Tujuan:Tidak terjadi kekurangan volume cairan Pasien tidak mengalami mual


dan muntah

Intervensi:

1. Berikan antiemetik awal sebelum dimulainya kemoterapi. Rasional: untuk


mencegah mual dan muntah

2. Berikan antiemetik secara teratur pada waktu dan program kemoterapi.


Rasional: untuk mencegah episode berulang
Lanjutan…
3. Anjurkan makan dalam porsi kecil tapi sering. Rasional: karena jumlah kecil
biasanya ditoleransi dengan baik

4. Berikan cairan intravena sesuai ketentuan. Rasional: untuk mempertahankan


hidrasi
Thank you

Anda mungkin juga menyukai