Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PENDAHULUAN

HARGA DIRI RENDAH

I. MASALAH UTAMA
Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah
II. PROSES TERJADINYA MASALAH
Konsep diri adalah semua ide, pikiran, kepercayaan, dan pendirian yang diketahui
individu tentang dirinya dan mempengaruhi individu dalam berhubungan dengan
orang lain.
Konsep diri adalah cara individu memandang dirinya secara utuh : fisikal,
meosional, intelektual, dan spiritual.
Komponen-komponen konsep diri antara lain:
a. Gambaran diri (citra tubuh)
Sikap, persepsi, keyakinan, dan pengetahuan individu secara sadar atau tidak
sadar terhadap tubuhnya yaitu: ukuran, bentuk, fungsi, keterbatasan makna dan
objek yang kontak secara terus-menerus (anting, make-up, kontak lensa, pakaian,
kursi roda) baik masa lalu atau masalah sekarang.
b. Ideal diri
Persepsi individu tentang bagaimana dia harus berperilaku berdasarkan standart,
tujuan, fungsi atau nilai pribadi tertentu sering disebut bahwa ideal diri sama
dengan cita-cita, keinginan, harapan tentang didi sendiri.
c. Harga diri
Penilaian individu tentang pencapaian dan dengan menganalisa lebih jauh
perilaku sesuai dengan ideal diri, pencapaian ideal diri/cita-cita/harapan langsung
menghasilkan persaan berharga.
d. Penampilan peran
Serangkaian perilaku yang diharapkan oleh lingkungan sosial berhubungan
dengan fungsi individu diberbagai kelompok sosial.
e. Identitas diri
Pengorganisasian prinsip dari kepribadian yang bertanggungjawab terhadap
kesatuan, keseimbangan, konsistensi, dan keunikan individu.
Gangguan harga diri rendah (HDR) adalah perasaan negatif terhadap dirinya sendiri,
hilang kepercayaan diri, mereka gagal mencapai keingingan.
Harga diri rendah adalah perasaan yang tidak berharga, tidak berarti dan rendah diri
yang berkepanjangan akibat evaluasi yang negatif terhadap diri sendiri dan
kemampuan diri. Adalnya perasaan hilang percaya diri, merasa gagal karena tidak
mampu mencapai keinginan sesuai dengan ideal diri (Keliat, 1998)
Konsep diri adalah semua ide, pikiran, perasaan, kepercayaan dan pendirian yang
diketahui individu dalam berhubungan dengan orang lain (Suliswati, 2005 : 89).
Konsep diri adalah cara individu memandang dirinya secara utuh baik fisik, emosi,
intelektual, sosial dan spiritual (Suliswati, 2005 : 90).
Menurut Schult dan Videbeck (1998) gangguan harga diri adalah penilaian negatif
seseorang terhadap diri dan kemampuan yang diekspresikan secara langsung
maupun tidak.
Evaluasi diri dan perasaan tentang diri atau kemampuan diri yang negatif dan dapat
secara langsung atau tidak langsung diekspresikan (Towsend, 1998).
Harga diri rendah (HDR) dapat terjadi secara:
a. Situasional
Terjadinya trauma yang tiba-tiba misalnya harus operasi, mencelakakan,
menciderai keluarga, putus sekolah, putus hubungan kerja, perasaan malu karena
sesuatu, korban perkosaan, dituduh KKN, dipenjara tiba - tiba.
Pada pasien yang dirawat dapat terjadi HDR :
Privasi yang kurang diperhatikan misalnya: pemeriksaan fisik yang
sembarangan, pemasangan alat yang tidak sopan (pemeriksaan anal,
pencukuran ubis, dan cateter)
Harapan akan struktur bentuk dan fungsi tubuh yang terapai karena dirawat
atau sakit penyakit.
Perlakuan petugas kesehatan yang tidak menghargai, misalnya berbagai
pemeriksaan yang dilakukan tanpa penjelasan, berbagai tindakan tanpa
persetujuan.
b. Kronik
Perasaan negatif terhadap diri sendiri terlalu lama yaitu sebelum sakit atau
dirawat, klien ini mempunyai cara berfikir yang negatif, kejadian sakit atau
dirawat akan menambah persepsi negatif terhadap dirinya.
Penampilan peran
Seperangkat perilaku yang diharapkan secara sosial yang berhubungan dengan
individu dengan kelompok sosial
Identitas personal

Respon Adaptif Respon Maladaptif

Aktualisasi Konsep Harga Diri Kerancuan Depersonalisasi


Diri Diri Rendah Identitas

Tanda dan gejala


Menurut Carpenito, L.J (1998 : 352) ; Keliat, B.A (1994 : 20)
1. Perasaan malu terhadap diri sendiri akibat penyakit dan akibat tindakan
terhadap penyakit, misalnya : malu dan sedih karena rambut jadi botak
karena mendapatkan terapi sinar pada kanker.
2. Rasa bersalah terhadap diri sendiri. Misalnya: ini tidak akan terjadi jika
saya segera ke rumah sakit, menyalahkan atau mengejek dan mengkritik
diri sendiri.
3. Merendahkan martabat. Misalnya: saya tidak bisa, saya tidak mampu, saya
orang bodoh dan tidak tahu apa-apa.
4. Gangguan hubungan sosial, seperti menarik diri. Klien tidak ingin bertemu
dengan orang lain, lebih suka sendiri.
5. Percaya diri kurang. Klien sukar mengambil keputusan, misalnya tentang
memilih alternatif tindakan.
6. Mencederai diri. Akibat harga diri yang rendah disertai harapan yang
suram, mungkin klien ingin menghakimi kehidupan.
Akibat
Harga diri rendah dapat membuat klien menjadi tidak mau maupun tidak
mampu bergaul dengan orang lain dan terjadinya isolasi sosial: menarik diri.
Isolasi sosial menarik diri adalah gangguan kepribadian yang tidak fleksibel
pada tingkah laku yang maladaptif. Mengganggu fungsi seseorang dalam
hubungan sosial.
Tanda dan Gejala
Data subyektif:
1. Mengungkapkan untuk memulai hubungan atau pembicaraan.
2. Mengungkapkan perasaan malu untuk berhubungan dengan orang lain.
3. Mengungkapkan kekhawatiran terhadap penolakan oleh orang lain.

Data obyektif:
1. Kurang spontan ketika diajak bicara.
2. Apatis
3. Ekspresi wajah kosong
4. Menurun atau tidak adanya komunikasi verbal
5. Bicara dengan suara pelan dan tidak ada kontak mata saat berbicara.

III. POHON MASALAH

Isolasi Sosial ( Effect )

Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah ( Core problem )

Koping Individu Inefektif ( Cause )

IV. MASALAH YANG PERLU DIKAJI


1. Isolasi sosial : menarik diri
DS :
Klien mengatakan lebih senang duduk menyendiri
Klien sulit memulai pembicaraan
Saat wawancara klien sering menunduk
Kontak mata kurang
DO:
Klien sering duduk menyendiri
Klien sulit memulai pembicaraan
Saat wawancara klien sering mununduk
Jarang melakukan kontak mata

2. Koping individu inefektif


DO:
Klien mengatakan setiap ada masalah selalu menyendiri tidak mau membicarakan
pada orang lain
DS:
Klien di rumah tidak mau minum obat

V. DIAGNOSA KEPERAWATAN
A. Gangguan konsep diri : harga diri rendah
B. Isolasi sosial: menarik diri

VI. RENCANA KEPERAWATAN


Diagnosa keperawatan : gangguan konsep diri : harga diri rendah
TUM : klien dapat berhubungan dengan orang lain secara optimal.
1. Klien dapat membina hubungan saling percaya terhadap perawat.
1.1 Sapa klien dengan ramah, baik verbal maupun non verbal.
1.2 Tanyakan nama lengkap dan nama panggilan yang sesuai klien.
1.3 Tanyakan nama lengkap dan nama panggilan yang disukai klien.
1.4 Jujur dan menempati janji
1.5 Tunjukkan sikap empati dan menerima apa adanya
1.6 Jelaskan tujuan pertemuan
1.7 Beri perhatian terhadap klien dan perhatikan kebutuhan dasar klien
2. Klien dapat mengidentifikasikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki.
2.1 Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien.
2.2 Setiap bertemu hindari prasangka negatif.
2.3 Utamakan pemberian pujian positif terhadap aspek positif yang dimiliki
klien.
3. Klien dapat menilai kemampuan yang digunakan.
3.1 Diskusikan dengan klien kemampuan yang masih bisa digunakan selama
sakit.
3.2 Diskusikan kemampuan keluarga yang dapat dianjurkan di RS.
3.3 Berikan pujian yang realistis pada kemampuan klien.
4. Klien dapat menetapkan dan merencanakan kegiatan sesuai dengan kemampuan
yang dimiliki.
4.1 Bantu klien untuk menentukan apa yang mau dilakukan di RS.
4.2 Bantu klien melakukan, jika perlu beri contoh.
4.3 Beri pujian atas keberhasilan klien.
4.4 Diskusikan jadwal kegiatan harian atas kegiatan yang telah dilatih.
5. Klien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi dan kemampuannya.
5.1 Beri kesempatan pada klien untuk melakukan kegiatan yang telah
direncanakan.
5.2 Beri pujian atas keberhasilan klien.
6. Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada.
6.1 Beri pendidikan kesehatan kepada keluarga tentang cara perawatan penderita
gangguan jiwa.
6.2 Bantu keluarga memberi dukungan selama klien dirawat.
6.3 Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah.
6.4 Jelaskan dengan cara pelaksanaan jadwal kegiatan di rumah.
6.5 Beri pujian atas keberhasilan keluarga.

Anda mungkin juga menyukai