Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN ISS 1

RESPIRATORY FAILURE

KELO M POK 7
Anggota Kelompok
Iis Purtiningsih 202201053 Salsabilla Alief A. A. 202201075

Jekola Albintdow 202201056 Septi Dwi Permatasi 202201079

Maritsya Khaíisma 202201059 Sherly Berliana F. 202201082

Norti Sofia Ad-Dini 202201085


202201064
Putra Armadilo J. Vini Alviona S. 202201090
202201068
Richo Giovani 202201072 Wuíy Diani Mukti 202201094

Yuttia Ayu Kaítika D. 202201098


Latar Belakang
Gagal nafas adalah ketidakmampuan alat pernafasan untuk
mempertahankan Oksigenasi didalam darah dengan atau
tanpa penumpukan CO2. Gagal nafas akut adalah gagal
nafas yang timbul pada pasien yang memiliki struktural dan
fungsional paru yang normal sebelum awitan penyakit
muncul. Sedangkan gagal nafas kronis adalah gagal nafas
yang terjadi pada pasien dengan penyakit paru kronis
seperti bronkitis kronis, emfisem a.

Pendekatan terapi terkini untuk ARD S meliputi perawatan


suportif, bantuan ventilator dan terapi farmakologis.
PEMBAHASAN

Definisi 01 Etiologi 02

Manifestasi
Klinis 03 Penatalak
sanaan
04
Asuhan
Kepeíawatan 05
01 DEFINISI
Respiratory failure merupakan sindrom kumpulan observasi klinis dan
fisiologis yang suatu menggambarkan keadaan patologis. Kegagalan
respirasi mengacu pada gejala dimana sistem respirasi atau pernapasan
gagal mempertahankan PaO2 dan PaCO2 dalam rentang normal.
Kegagalan respirasi dapat terjadi dikarenakan beberapa gangguan
fungsional dari saluran pernapasan, paru-paru, dinding dada, pusat
pernapasan, saraf pernapasan, dan otot-otot pernapasan untuk beberapa
alasan klinis.
02 ETIOLOGI
a.Penyebab sistem saraf pusat karena depresii
dorongan saraf untuk bernapas seperti pada kasus
overdosis narkotika dan obat penenang.

b.Gangguan sistem saraf perifer: kelemahan otot


sistem pernapasan dan dinding dada seperti pada
kasus sindrom Guillian-barre dan miastenia gravis.

c.Obstruksi saluran napas atas dan bawah karena


berbagai penyebab seperti pada kasus eksaserbasi
penyakit paru obstruktif kronik dan asma bronkial akut
berat.

d.Kelainan alveolus yang mengakibatkan gagal napas


tipe 1 (hipoksemik) seperti pada kasus edema paru
dan pneumonia berat.
03 MANIFESTASI KLINIS
a.Hipoksemik (kadar oksigen dalam darah
di bawah normal)

b.Hiperkapnia (jumlah karbondioksida


dalam darah terlalu banyak)

c.Penyakit yang mendasari (Batuk,


produksi sputum, dada nyeri pada
kasus pheunomia. Riwayat sepsis,
polytrauma, luka bakar, atau tranfusi
darah)
04 PENATALAKSANAAN
a. Oksigenasi
Terapi oksigen untuk memperbaiki hipoksemia; meskipun tingkat e. Mencegah desaturase
absolut hipoksemia bervariasi pada setiap pasien, sebagian (penurunan saturasi oksigen)
besar
pendekatan pengobatan bertujuan untuk menjaga
oksigen hemoglobin arteri lebih besar dari
saturasi
90%. f. Pendekatan terapi untuk
b. Respirator Failure Acute
Untuk meningkatkan ventilasi yaitu dengan penggunaan:
Ventilasi atau
ventilasi mekanis non invasif dan invasif. Pasien dapat diobati y Distress meliput
awalnya dengan ventilasi non invasif. Saat ini pedoman Respirator suportif, i
merekomendasikan bahwa pasien dengan ,g agal napas
hiperkapnia diberikan ventilasi non invasif kecuali kondisi pasien y
ventilator dan terapi farmakologis.
bantuan
memburuk dengan cepat. Ventilasi mekanik yang digunakan perawatan
adalah ventilasi mekanik invasif.

c. Farmakologi

d. Pengaturan posisi
Untuk menempatkan area paru-paru pasien yang paling tidak
terpengaruh pada posisi dependen.
05 ASUHAN KEPERAWATAN

1. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan - Monitor pola napas (bradypnea, takipnea,
perubahan membran alveolus-kapiler ditandai hiperventilasi, kussmaul, Cheynestrokes,
dengan dipnea, PCO2 meningkat/menurun, PO2 biot, ataksik)
menurun, takikardia, Ph arteri meningkat /menurun, - M onitor saturasi oksigen
terdapat bunyi napas tambahan (D.0003) - M onitor nilai Analisa gas darah
Terapeutik :
SLKI: Pertukaran gas (L.01003) - Atur interval pemantauan respirasi sesuai
- Dipsnea cukup menurun kondisi pasien
- Bunyi napas tambahan cukup menurun - Dokumentasikan hasil pemantauan
- Napas cuping hidung cukup menurun Edukasi
- PCO2 cukup membaik -: Jelaskan tujuan dan
- PO2 cukup membaik prosedur
- Takikardia cukup membaik pemantauan
- Informasikan hasil pemantauan, jika perlu
SIKI: : Pemantauan respirasi (I.01014)
Observasi :
- Monitor frekuensi, irama, kedalaman, dan upaya
napas
LANJUTAN…

2. Gangguan ventilasi spontan berhubungan dengan Terapeutik :


kelelahan otot pernapasan ditandai dengan dispnea, - Pertahankan kepatenan jalan napas
PCO2 meningkat, PO2 menurun, dan takikardia - Berikan posisi semi fowler atau fowler
(D.OOO4) - Berikan oksigenasi sesuai kebutuhan
(nasal kanul, masker wajah, masker
SLKI : Ventilasi spontan (L.01007) rebreathing atau non rebreathing)
- Dispnea cukup menurun - Gunakan bag-valve mask, jika perlu
- Penggunaan oto bantu napas cukup menurun Edukasi
- PCO2 cukup membaik -: Ajarkan teknik relaksasi napas dalam
- PO2 cukup membaik - Anjarkan mengubah posisi secara
- Takikardia cukup membaik mandiri
Kolaborasi :
SIKI : Dukungan ventilasi - Kolaborasi pemberian bronkhodilator, jika
(I.01002) Observasi : perlu
- Identifikasi adanya
kelemahan otot bantu napas
- Monitor status respirasi dan oksigenasi (frekuensi,
kedalaman napas, penggunaan otot bantu napas,
bunyi napas tambahan, saturasi oksigen)
Kesimpulan
Respiratory failure dapat disebabkan oleh mekanisme langsung di paru maupun
mekanisme tidak langsung di paru. Tanda dan gejala respiratory failure contohnya
seperti hipoksemik dispnea, hiperkapnia sakit kepala, perubahan perilaku, batuk,
produksi sputum. Penatalaksanaan yang dapat dilakukan yaitu oksigenasi, mencegah
desaturase (penurunan saturasi oksigen. Setelah diskusi kelompok kami mendapatkan
diagnose gangguan pertukaran gas dan gangguan ventilasi spontan.

Saran
Diharapkan dapat memotivasi mahasiswa untuk lebih membangun ilmu pengetahuan
tentang respiratory failure yang lebih inovatif dan dapat melakukan asuhan
keperawatan yang lebih komprehensif. Dan juga dengan menjaga kesehatan paru-
paru dengan cara tidak merokok, mengkonsumsi narkotika, maupun alkhol, serta
membiasakan berperilaku hidup sehat seperti berolahraga secara rutin.
Terima Kasih

Ada yang ingin


ditanyakan?

Anda mungkin juga menyukai