PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lanjut usia adalah sesuatu yang pasti dialami oleh setiap manusia.
pikiran adalah gambaran umum yang terjadi pada setiap lansia (Wardhana,
2020).
mencapai 1,2 miliar orang yang akan terus bertambah hingga 2 miliar orang di
tahun 2050. Data WHO juga memperkirakan 75% populasi lansia di dunia
pada tahun 2025 berada di negara berkembang. Pada tahun 2010 jumlah lansia
di Indonesia mencapai 18,1 juta orang. Sementara itu Data Susenas BPS 2012
(Wardhana, 2020).
atau sekitar 142 juta jiwa, pada tahun 2050 diperkirakan populasi lansia
meningkat 3 kali lipat dari tahun ini. Jumlah lansia pada tahun 2000 sekitar
5,300,000 (7,4%) dari total populasi, sedangkan tahun 2010 jumlah lansia
24,000,000 (9,77%) dari total populasi, dan tahun 2020 diperkirakan jumlah
1
sekitar 80 juta jiwa, data berdasarkan BPS (2010) sebesar 16,1 %, di DKI
masalah kesehatan tersebut. Salah satu masalah yang sering dialami oleh
lansia yang disebabkan oleh menurunnya fungsi tubuh yaitu asam urat.
Masalah asam urat atau biasa disebut dengan Gout Artritis merupakan salah
penyakit para raja atau penyakit kalangan sosial elite yang disebabkan karena
terlalu banyak makan dan minum minuman keras, seperti daging dan anggur,
atau dapat dikatakan bahwa asupan makanan dan minuman yang tidak teratur
Asam urat merupakan salah satu jenis peradangan sendi yang paling
sering terjadi dan menjadi penyebab kecacatan terutama pada usia lanjut
negatif yang besar pada aktivitas serta kesehatan mental dan fisik.Bahkan
pada 2020, Gout Artritis ditaksir menjadi penyebab utama keempat disabilitas
menderita cacat karena Gout Artritis (Soeroso, 2018 dalam Suhendriyo, 2020).
2
Insiden Gout Artritis tertinggi didapatkan pada bangsa Maori, New
Zealand, pada tahun 1978 yaitu 10/100 orang Albar (2020) juga menyatakan
perkotaan Jawa yaitu 4,8 % dan peringkat lima untuk penduduk pedesaan
Prevalensi asam urat di Indonesia terjadi pada usia dibawah 34 tahun sebesar
32% dan kejadian tertinggi pada penduduk Minahasa sebesar 29,2% (Buraerah
Data kasus kejadian asam urat dari Dinas Kesehatan Sleman tahun
2019 menunjukan jumlah yang cukup tinggi, yaitu 3.188 kasus, yang terdiri
dari 2.046 kasus baru dan 1.142 kasus lama, dengan rentang usia penderita
asam urat terbanyak adalah di atas 40 tahun. Data kejadian asam urat juga
diperoleh dari Puskesmas Depok III, dimana pada tahun 2018 jumlah kasus
kejadian asam urat adalah 15 kasus atau 0,47 % dari total 3.188 kasus Kanis
(2012). Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Pratiwi (2019) yaitu
dan/atau perawatan dengan cara, obat dan pengobatnya yang mengacu kepada
3
pengalaman, keterampilan turun temurun, dan/atau pendidikan/pelatihan, dan
herbal untuk asam urat yaitu dengan menggunakan daun salam. Menurut
Melihat uraian diatas mengenai masalah asam urat yang terjadi pada
lansia, serta masih banyak yang belum mengetahui bahaya atau akibat dari
asam urat maupun perawatannya, mereka masih menganggap asam urat adalah
penyakit yang tidak membutuhkan penanganan serius. Dalam hal ini penting
lansia tentang pengertian, penyebab, tanda dan gejala penyakit Gout Artritis.
memotivasi lansia untuk mengambil keputusan yang tepat agar tidak terjadi
fasilitas kesehatan sebagai upaya merawat diri sendiri yang menderita asam
urat. Penulis tertarik untuk membahas tentang Gout Artritis Pada Ny.M di
B. Tujuan
1. Tujuan umum
4
2. Tujuan khusus
C. Manfaat Penulisan.
5
3. Bagi Lansia
tentang penyakit gout artritis dalam mencegah dan menangani rasa nyeri
6
BAB II
TINJAUAN TEORI
1. Definisi Lansia
tidak secara tiba-tiba menjadi tua, tetapi berkembang dari bayi, anak-anak,
dewasa dan akhirnya menjadi tua. Hal ini normal, dengan perubahan fisik
dan tingkah laku yang dapat diramalkan yang terjadi pada semua orang
Lansia merupakan suatu proses alami yang ditentukan oleh Tuhan Yang
Maha Esa. Semua orang akan mengalami proses menjadi tua dan masa tua
(Ma’rifatul, 2020).
kelompok yaitu :
7
d. Usia sangat tua (diatas 90 tahun)
kognitif.
"sNytik" yang mati. Pada akhir 1880-an, A Bad Weismann berteori bahwa
sel sNytik normal terbatas pada kemampuan mereka untuk meniru dan
dapat digabungkan bersama melalui reaksi kimia. Menurut teori ini, agen
8
kegagalan jaringan dan organ karena sistem protein menjadi tidak elastis
sangat tidak stabil dan molekul reaktif yang dapat diproduksi dengan
dan polutan udara. Radikal bebas dan senyawa konjugasi mereka mampu
atau elektron bebas. Karena mereka sangat reaktif, radikal bebas cepat
penyebab utama perubahan fungsi organ yang terkait dengan usia. Salah
9
pertama kali diajukan selama tahun 1960 an, berfokus pada
6. Teori Genetik
kesalahan gen genetik DNA dimana sel genetik memperbanyak diri (ada
kematian sel. Pada saat sel mengalami kematian orang akan tampak
menjadi tua”.
10
8. Teori Penuaan akibat Metabolisme
dihindari/ditolak,
b. Sistem Penglihatan
putih atau kekuningan diantara iris dan sklera. Kejadian ini disebut
11
arkus sinilis biasanya ditemukan lansia. Berikut ini adalah perubahan
mengalami skerosis.
c. Penurunan produksi air mata. Implikasi dari hal ini adalah mata
c. Sistem Pendengaran
pendengaran lansia:
kondisi.
ligamen menjadi lemah dan kaku implikasi dari hal ini adalah
c. Pada telinga bagian luar, rambut menjadi panjang dan tebal kulit
12
hal ini adalah potensial terbentuk serumen sehingga berdampak
d. Sistem Perabaan
a. Sistem Pengecapan
ini sensitivitas terhadap rasa manis, asam, asin dan pahit berkurang.
e. Sistem Penciuman
oleh zat kimia yang mudah menguap. Perubahan yang terjadi akibat
13
pilek,influenza, merokok, obstruksi hidung,dan faktor lingkungan.
f. Sistem Integumen
Epidermis lansia tipis dan rata, terutama yang paling jelas diatas
yang lebih keriput. Tekstur kulit lebih kering karena kelenjar eksokrin
g. Sistem Muskuloskeletal
spontan.
14
i. Sistem Neurologis
otak menurun mulai usia 45-50 tahun, penurunan ini kurang lebih
11% dari berat maksimal. Berat dan volume otak berkurang rata-
batang dendrit dan batang sel. Secara progesif terjadi fragmantasi dan
a. Kondisi saraf perifer yang lebih lambat. Implikasi dari hal adalah
reaksi.
15
a. Sistem Kardiovaskuler
c. Sistem aorta dan arteri perifer menjadi kakudan tidak lurus karena
medial arteri
b. Sistem Genitouria
16
frekuensi buang airkecilmeningkat, kandung kemih sulit
Sistem Pulmonal
pernapasan.
sering bingung panic dan depresif. Hal ini disebabkan antara lain karena
fisik.
17
Menurut Hernawati Ina MPH (2016) perubahan pada lansia ada 3
yang menetap
syaraf pendengaran.
18
g. Pada usia lanjut terjadi penurunan fungsi sel otak yang menyebabkan
lelah.
kesehatan yang besar yang sering diabaikan pada kelompok usia lanjut
mengakibatkan dehidrasi.
j. Kemunduran psikologis
berkepanjangan.
k. Kemunduran sosiologi
pemahaman usia lanjut itu atas dirinya sendiri. Status social seseorang
19
status social usia lanjut akan membawa akibat bagi yang bersangkutan
mungkin.
Pneumonia.
lain :
lain :
Osteporosis.
20
g. Lansia dengan masalah kesehatan pada sistem pencernaan, antara lain :
B. Konsep Penyakit
Monosodium urat ini berasal dari metabolisme purin. Hal penting yang
jaringan tubuh terhadap urat. Apabila kadar asam urat di dalam darah terus
21
Gout Artritis adalah suatu penyakit yang ditandai dengan serangan
dalam darah (hiperurisemia).
Secara umum asam urat adalah sisa metabolisme zat purin yang
berasal dari makanan yang kita konsumsi. Purin sendiri adalah zat yang
terdapat dalam setiap bahan makanan yang berasal dari tubuh makhluk
hidup. Dengan kata lain, dalam tubuh makhluk hidup terdapat zat purin
ini, lalu karena kita memakan makhluk hidup tersebut, maka zat purin
buahan juga terdapat purin. Purin juga dihasilkan dari hasil perusakan 9 10
sel-sel tubuh yang terjadi secara normal atau karena penyakit tertentu
(Hidayat, 2016).
2. Patofisiologi
tahapan. Tahap pertama disebut tahap artritis Gout Artritis akut. Pada tahap
ini penderita akan mengalami serangan artritis yang khas dan serangan
kena infeksi sehingga tidak menduga terkena penyakit Gout Artritis dan
penderita terserang penyakit Gout Artritis. Karena serangan pertama kali ini
22
singkat waktunya dan sembuh sendiri, sering penderita berobat ke tukang
urut dan waktu sembuh menyangka hal itu disebabkan hasil urutan/pijatan.
Padahal, tanpa diobati atau diurut pun serangan pertama kali ini akan hilang
sendiri. Setelah serangan pertama, penderita akan masuk pada Gout Artritis
interkritikal. Pada keadaan ini penderita dalam keadaan sehat selama jangka
waktu tertentu. Jangka waktu antara seseorang dan orang lainnya berbeda.
Ada yang hanya satu tahun, ada pula yang sampai 10 tahun, tetapi rata-rata
mendapat serangan (kambuh) yang jarak antara serangan yang satu dan
serangan berikutnya makin lama makin rapat dan lama, serangan makin
lama makin panjang, serta jumlah sendi yang terserang makin banyak.
bertofus. Tahap ini terjadi bila penderita telah menderita sakit selama 10
tahun atau lebih. Pada tahap ini akan terjadi benjolan-benjolan di sekitar
sendi yang sering meradang yang disebut sebagai tofus. Tofus ini berupa
benjolan keras yang berisi serbuk seperti kapur yang merupakan deposit dari
23
sendi dan tulang di sekitarnya. Tofus pada kaki bila ukurannya besar dan
(kumalasari, 2016).
persendian (Zahara, 2013). Asam urat merupakan kristal putih tidak berbau
dan tidak berasa lalu mengalami dekomposisi dengan Kadar asam urat
dan ekskresi (90% pasien). Bila keseimbangan ini terganggu maka dapat
3. Pathway
Risti ketidak seimbangan Pembesaran dan penonjolan sendi Membrane lisosom robek dan
vol cairan terjadi pelepasan enzim (synovial)
kerusakan jaringan
Hipertermi Deformitas sendi
Fibrosis / ankilosis
Kerusakan integritas jaringan Hambatan mobilias fisik
tulang
4. Manifestasi Klinis
- Stadium I
- Stadium II
25
menyolok daripada arthritis yang lain. Kadang-kadang terjadi efusi di
sampai 10 hari.
kembali.
- Stadium III
- Stadium IV
Pada stadium ini penderita terus menderita arthritis yang kronis dan tophi
(Syukri, 2019).
hebat dan kemerahan pada bagian bawah sendi dari ibu jari kaki, yang
endapan kristal asam urat didalam sinovia dan tulang rawan. Asam urat
orang berada yang memakan makanan yang kaya akan DNA, yang
26
5. Pemeriksaan Penunjang
lain:
e. Tes kimia
f. Tes glukosa
g. Laktat Dehidrogenase
h. Tes mikrobiologi
6. Penatalaksanaan
27
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Data Biografi
Nama : Ny M
JenisKelamin : Perempuan
Umur : 80 Tahun
Golongan darah : O+
Pendidikan terakhir : SD
Agama : Islam
simetris.
Riwayat Keluarga
Genogram
28
Keterangan :
: laki laki : Ny
: meninggal : perempuan
Riwayat Pekerjaan
29
Riwayat Rekreasi
Sistem Pendukung
Rumah sakit :
puskesmas :
klinik :
lain-lain:-
Status Kesehatan
tangan
30
Ny M mengatakan menderita asam urat sejak 6 bulan yang lalu, Ny M
Obat-obatan :
1. Piroxikam 2x1
linu dan nyeri, nyeri dirasakan saat beraktifitas seperti mencuci baju.
hari
31
Sexual :-
dipanti.
teman-teman di rumah
Persepsi klien
malu.
J. Tinjauan Sistem
Kepala :
32
Palpasi : tidak teraba benjolan pada kepala
kotor
Dada
Abdomen :
Inspeksi : simetris
Perkusi : thympani
Lesi (-)
hemoroid
33
Sistem Reproduksi : Ny M megatakan mengalami masa menopose
K. Status Kognitif/afektif/social
intelektual utuh
maksimal
Nama pasien : Ny M
34
5 Tanyakan kembali nama 3 benda yang telah disebutkan Mengingat 3 2
di atas. Berilah nilai 1 untuk setiap jawaban yang benar
6 Apakah nama benda ini ? Perlihatkan pensil dan jam Bahasa 2 2
tangan (nilai 2). Jika jawaban benar
7 Ulangi kalimat berikut : “tanpa kalau, dan, atau, tetapi” Bahasa 1 1
8 Laksanakan 3 buah perintah ini:” Peganglah selembar Bahasa 3 3
kertas dengan tangan kanan, lipatlah kertas itu pada
pertengahan dan letakkan di lantai!
9 Bacalah dan laksanakan perintah berikut : Bahasa 1 1
“Angkat tangan kiri anda! (nilai 1)
10 Tulislah sebuah kalimat : “Senyum sehat jiwa” (nilai 1) Bahasa 1 1
11 Tirulah gambar ini : Bahasa 1 1
Skor total 30 25
Kesimpulan: Skor yang didapat 25 yang menggambarkan klien tidak
Score Uraian
Kesedihan
Pesimisme
35
2 Bila melihat ke belakang hidup saya, semua yang dapat
saya lihat hanya kegagalan
1 Saya merasa saya telah gagal melebihi orang pada
umumnya
0 Saya tidak merasa gagal
Ketidakpuasan
Rasa bersalah
3 saya merasa seolah-olah saya sangat buruk atau tidak
berharga.
.
2 Saya merasa sangat bersalah
Tidak menyukai
diri sendiri
3 saya benci diri saya sendiri.
36
3 Saya telah kehilangan semua minat saya pada orang lain
dan tidak peduli pada mereka semua.
2 Saya telah kehilangan semua minat saya pada orang lain
dan mempunyai sedikit perasaan pada mereka.
1 Saya kurang berminat pada orang lain dari pada
sebelumnya.
0 Saya tidak kehilangan minat pada oranglain.
Keraguan
Perubahan
gambaran diri
3 Saya merasa bahwa saya jelek atau tampak menjijikkan.
0 saya tidak merasa bahwa saya tampak lebih buruk dari pada
sebelumnya.
Kesulitan kerja
37
0 Saya tidak lebih lelah dari biasanya
Anoreksia
3 Saya tidak lagi mempunyai nafsu makan sama sekali.
2 Nafsu makan saya sangat memburuk sekarang.
1 Nafsu makan saya tidak sebaik sebelumnya.
0 Nafsu makan saya tidak buruk dari yang biasanya
Penilaian
0-4 Depresi minimal
5–7 Derpresi ringan
8 – 15 Depresi sedang
5 Berpindah tempat 4
38
10 Menengok kebelakang melewati bahu kiri dan 3
kanan ketika berdiri
11 Berputar 360 derajat 2
Total 38
L. Data Penunjang
GDS : 95 mg/dl
ANALISA DATA
39
- Ny M mengatakan pernah
jatuh saat mau ke kamar Tendon dan ligament
mandi melemah
- Ny M mengatakan untuk
berjalan harus Hilangnya kekuatan
menggunakan alat bantu otot
- Ny M mengatakan
menggunakan alat Risiko jatuh
semenjak 7 bulan yang
lalu
Do :
- Riwayat jatuh
- Penggunaan alat bantu
jalan
- Ekstremitas bawah tidak
simetris
3. Ds : Kurang terpapar Defisit
- Ny M mengatakan tidak informasi pengetahuan
tau tentang pantangan/
makanan apa yang harus
dihindari untuk
pencegahan asam urat
- Ny M mengatakan sangat
menyukai makanan
kacang kacangan
- Ny M mengatakan tidak
mengerti tentang asam
urat
Do :
- Ny M tampak bingung
dan bertanya tentang asam
urat
- Ny M bertanya tentang
makanan apa yang boleh
dimakan untuk
mengurangi linu serta cara
untuk mengurangi linu
Diagnosis keperawatan
40
1. Nyeri akut
2. Risiko jatuh
3. Defisit pengetahuan
Intervensi Keperawatan
Tujuan &
Dx Intervensi
No Kriteria Hasil Rasional
Keperawatan (Siki)
(Noc)
1. Nyeri akut Setelah diberikan - Kaji tipe/ Berguna dalam
intervensi lokasi nyeri. membedakan
keperawatan Perhatikan ketidaknyamanan
selama 3x24 intensitas
jam,diharapkan pada skala Berguna dalam
Memperlihatkan nyeri (1-10) memantau tanda-
tingkat nyeri, yang - Kaji tanda- tanda terjadinya
dibuktikan oleh tanda vital infeksi, dan
indicator nyeri hubungan antara
hilang atau tingkat
berkurang (skala keparahan nyeri
nyeri 0) dengan pasien
kriteria hasil:
- Ekspresi - Ajarkan kompres air
wajah rileks kompres air dingin digunakan
- Skala nyeri hangat untuk
berkurang dengan jahe merileksasikan
- mampu pada daerah otot-otot
mengontrol yang nyeri sehingga
nyeri nya mengurangi rasa
nyeri
41
- mengetahui - Ajarkan klien mobilitas
pencegahan memakai alas
jatuh kaki yang pas Lingkungan yang
aman dapat
mengurangi
- Memastikan risiko jatuh
lantai tidak
licin atau
tidak basah
3. Deficit Setelah diberikan - Jelaskan apa Dengan
pengetahuan intervensi arti asam urat mengetahui
tentang asam keperawatan definisi bisa
urat selama 3x24 menambah
jam,diharapkan pengetahuan
risiko jatuh akan tentang penyakit
menurun atau asam urat
terbatas, dengan Untuk
kriteria hasil: mengetahui atau
- Ny M dapat deteksi dini
menjelaskan penanganannya
secara singkat - Jelaskan Dengan
arti dari asam tanda & menghindari
urat gejala asam makanan yg bisa
- Ny M dapat urat menyebabkan
menyebutkan asam urat tinggi
-makanan yang dapat
dapat mengurangi
menyebabkan terjadinya Gout
asam urat Artritis
menjadi tinggi
- Jelaskan
makanan
yang harus
dihindari agar
nilai asam
urat tidak
tinggi
42
No
Waktu Implementasi Evaluasi
Dx.
1. 9:30 1. Mengkaji tipe/ lokasi nyeri. S : Ny M mengatakan nyeri
WIB Perhatikan intensitas pada sedikit berkurang
skala nyeri (1-10) O : TD : 120/80mmhg
2. Mengkaji tanda-tanda vital Ny N : 90x/menit
M RR : 20x/menit
3. Mengajarkan cara penggunaan skala nyeri 4
terapi non farmakologi kadar asam urat :
(kompres hangat dengan jahe) 7.2mg/dl
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi 1,2
dan 3
2. 09:40 1. mengidentifikasi prilaku dan S : Ny M mengatakan takut
WIB faktor yeng mempengaruhi untuk berjalan jika lantai
risiko jatuh basah
2. mengajarkan dan bantu pasien O : Ny M memakai sandal
dalam proses berpindah yang tidak sesuai dengan
(misalnya, dari tempat tidur ke kakinya
kursi). A : masalah belum teratasi
3. mengajarkan klien memakai P : lanjutkan intervensi
alas kaki yang pas 1,2,3 dan 4
4. Memastikan lantai tidak licin
atau tidak basah
3. 10:15 1. Jelaskan apa arti asam urat S : Ny M mengatakan tidak
WIB tau apa itu asam urat dan
2. Jelaskan tanda & gejala asam makanan yang harus
urat dihindari
O : Ny M hanya diam saat
3. Jelaskan makanan yang harus ditanya tentang asam urat
dihindari agar nilai asam urat A : masalah belum teratasi
tidak tinggi P : lanjutkan intervensi 1,2
dan 3
No
Waktu Implementasi Evaluasi
Dx.
1. 9:30 1. Mengkaji tipe/ lokasi S : Ny M mengatakan nyeri
WIB nyeri. Perhatikan berkurang
intensitas pada skala O : TD : 120/80mmhg
nyeri (1-10) N : 90x/menit
2. Mengkaji tanda- RR : 20x/menit
tanda vital Ny M skala nyeri 3 (ringan)
3. Mengajarkan cara kadar asam urat :
penggunaan terapi 4.2mg/dl
non farmakologi A : masalah belum teratasi
43
(kompres hangat P : lanjutkan intervensi 1,2
dengan jahe) dan 3
2. 09:40 1. mengidentifikasi prilaku S : Ny M mengatakan
WIB dan faktor yeng nyaman
mempengaruhi risiko mamakai sandal yangs
jatuh sesuai
2. mengajarkan dan bantu dengan ukuran kakinya
pasien dalam proses O:
berpindah (misalnya, - Ny M memakai sandal
dari tempat tidur ke sesuai dengan kakinya
kursi). - Lantai kamar tidur Ny
3. mengajarkan klien tampak bersih dan tidak
memakai alas kaki yang licin
pas A : masalah belum teratasi
4. Memastikan lantai tidak P : lanjutkan intervensi 4
licin atau tidak basah
3. 10:15 1. Jelaskan apa arti asam S : Ny M mengatakan
WIB urat sudah
2. Jelaskan tanda & gejala mengerti arti asam urat
asam urat dan makanan apa saja yang
3. Jelaskan makanan yang harus dihindari
harus dihindari agar O:
nilai asam urat tidak - Ny M hanya mampu
tinggi menyebutkan makanan
yang harus dihindari
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi 1
dan 2
No
Waktu Implementasi Evaluasi
Dx.
1. 9:30 1. Mengkaji tipe/ lokasi S : Ny M mengatakan
WIB nyeri. Perhatikan nyeri berkurang
intensitas pada skala O : TD : 130/70mmhg
nyeri (1-10) N : 90x/menit
2. Mengkaji tanda-tanda RR : 20x/menit
vital Ny M skala nyeri 2 (ringan)
3. Mengajarkan cara kadar asam urat :
penggunaan terapi non 4.5mg/dl
farmakologi (kompres A : masalah teratasi
hangat dengan jahe) P : lanjutkan intervensi 3
44
mempengaruhi risiko yang sesuai
jatuh dengan ukuran kakinya
2. mengajarkan dan bantu O:
pasien dalam proses - Ny M memakai sandal
berpindah (misalnya, sesuai dengan kakinya
dari tempat tidur ke - Lantai kamar tidur Ny
kursi). tampak bersih dan tidak
3. mengajarkan klien licin
memakai alas kaki yang A : masalah belum teratasi
pas P : lanjutkan intervensi 4
4. Memastikan lantai tidak
licin atau tidak basah
3. 10:15 1. Menjelaskan apa arti S : Ny M mengatakan
WIB asam urat sudah
2. Menjelaskan tanda & mengerti arti asam urat dan
gejala asam urat makanan apa saja yang
3. Menjlaskan makanan harus
yang harus dihindari dihindari
agar nilai asam urat O:
tidak tinggi - Ny mampu
menyebutkan
- definisi asam urat dan
makanan
- yang harus dihindari
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi 3
BAB IV
45
HASIL DAN PEMBAHASAN
deposisi kristal monosodium urat pada jaringan atau supersaturasi asam urat
1. Pengkajian
gejala yang ada dalam teoritis. Pada pengkajian secara teoritis dikatakan
pada klien dengan gout artritis mengalami tanda dan gejala seperti
kekakuan sendi pada pagi hari yang cukup lama, lemah, lesu dan tidak
2. Diagnosa Keperawatan
adalah suatu pernyataan yang jelas, dan pasti tentang status masalah
46
kesehatan yang dapat diatasi dengan tindakan keperawatan. Diagnosa
kesehatan masyarakat baik yang nyata (aktual) dan yang mungkin terjadi
terdapat pada Ny M sesuai yang ada pada teori yaitu Nyeri dan Resiko
3. Rencana Keperawatan
diagnosa yang muncul berdasarkan yang penulis dapatkan dan dari hasil
kedalam rencana tindakan pada asuhan keperawatan secara nyata, hal ini
47
4. Implementasi Keperawatan.
tekhnis lainnya.
batang, kulit batang, daun salam dan buah salam.daun salam merupakan
penyedap masakan daun salam juga dapat diguanakan sebagi terapi non
menurunkan kadar asam urat dalam darah, selain dari daun salam bagian
lain dari daun salam pun dapat dimanfaatkan sebagai tanaman obat meliputi
akar, buah, kulit batamg dan batang serta buah salam, namun yang paling
48
banyak digunakan adalah daun salam. Daun salam oleh badan POM telah
sebagai tanaman herbal yang di uji secara klinis untuk mengatas masalah
tinggi.
Asam urat adalah hasil akhir dari metabolisne yang dimiliki oleh
semua orang. Asam urat dalam tubuh kadar nya tidak boleh berlebihan
farmakologi dengan cara merebus 10-15 lembar daun salam dengan air
700cc dengan gelas biarkan mendidih sampai tersisa 200cc, setelah itu
saring dan minum 1 kali 1 gelas setiap hari, daun salam mengandung
49
Sebagai diuretic salam juga mampu memperbanyak produksi pada tubuh
sehingga dapat menurunkan kadar asam urat dalam darah melalui urine.
(Ode, 2019).
kadar asam urat dalam darah hasil ini sesuai dengan hasil penelitian
tentang pengaruh rebusan daun salam terhadap penurunan kadar asam urat
5. Evaluasi Keperawatan
klien teratasi atau tidak jika masalah belum teratasi berarti intervensi
dilanjutkan atau perlu rencana tindakan yang baru jika masalah teratasi
teratasi dan intervensi dihentikan, sedangan pada diagnosa resiko jatuh dan
BAB V
50
A. Kesimpulan
tersebut antara lain adalah penkes gout artritis, diit, Kompres hangat dengan
jahe. Pada dasarnya tindakan yang telah dilakukan pada Ny M telah disetujui
B. Saran
1. Lansia
analgetik.
2. Mahasiswa
51
DAFTAR PUSTAKA
52
Doengus dkk. 2018. Rencana Asuhan Keperawatan. Diterjemahkan oleh : Kariasa
Naga S. S. 2018. Buku Panduan Lengkap Ilmu Penyakit Dalam. Diva Prss.
Jogjakarta
Kemenkes RI, (2018). Pusat Data dan Informasi, Analisis Data Lansia Indonesia.
file:///C:/Users/USER/Downloads/Analisis%20Lansia%20Indonesia
%202017.pdf
53