PEMBAHASAN
1. ANALISA UNIVARIAT
a. Aktivitas fisik
Berdasarkan table 5.7 menunjukkan bahwa responden di panti
sosial harapan kita Palembang yang memiliki aktivitas fisik
ketergantungan sebanyak 24 responden (43.6%), dan responden yang
memiliki aktivitas fisik secara mandiri sebanyak 31 responden (56.4%).
Parameter yang diukur untuk menilai aktivitas fisik pada responden
adalah mandi, makan, berpakaian, kekamar kecil, berpindah dan kontinen.
ADL (Activity daily living) adalah kegiatan melakukan pekerjaan rutin
sehari-hari dan merupakan aktivitas pokok bagi perawatan diri. ADL
merupakan salah satu alat ukur untuk menilai kapasitas fungsional
seseorang dengan menanyakan aktivitas kehidupan sehari-hari, untuk
mengetahui lansia yang membutuhkan pertolongan orang lain dalam
melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari atau dapat melakukan secara
mandiri (Gallo dkk,1998). Sedangkan menurut Brunner & Suddarth
(2022) ADL adalah aktivitas perawatan diri yang harus pasien lakukan
setiap hari untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan hidup sehari-hari.
Hasil penelitian menunjukkan lansia di panti sosial harapan kita
sebagian besar kurang melakukan aktivitas fisik. menurut peneliti,
berdasarkan kuesioner yang di isi oleh responden hamper seluruh
responden melakukan aktivitas fisik yang kurang, misalnya jalan pagi,
Karena degan melakukan aktivitas fisik yang rutin dapat mempertahankan
aliran darah yang optimal dan mengantar nutrisi ke otak.
Menurut Jones dan Rose (2015) dengan melakukan program
aktivitas fisik jangka pendek seperti latihan fisik dapat membawa
perbaikan yang berarti dalam kinerja fungsi kognitif lansia. Selain itu,
dengan melakukan aktivitas fisik secara rutin dan berkala termasuk
berjalan kaki akan membuat fungsi kognitif menjadi lebih baik. Hal ini
karena aktivitas fisik dapat mempertahankan aliran darah yang optimal
55
56
b. Tekanan Darah
Berdasarkan tabel 5.8 diatas didapatkan bahwa lansia di Panti
sosial harapan kita yang memiliki tekanan darah tidak normal sebanyak
28 responden (50.9%). Dan responden yang memiliki tekanan dara
normal sebanyak 27 responden (49.1%).
Adanya kejadian hipertensi pada lansia karena penyebab dari
faktor hipertensi seperti faktor yang tidak dapat dikontrol salah satunya
usia. Bertambahnya usia pada lansia cenderung tekanan darah sistoliknya
57
c. Fungsi Kognitif
Berdasarkan hasil table 5.9 menunjukkan bahwa responden di panti
sosial harapan kita Palembang yang mengalami gangguan fungsi kognitif
sebanyak 30 responden (54.5%), dan responden yang tidak mengalami
gangguan fungsi kognitif sebanyak 25 responden (45.5%). Parameter
yang peneliti gunakan untuk mengukur fungsi kognitif pada responden
adalah menggunakan kuesioner MMSE. Kuesioner ini untuk menilai
memori, bahasa, kemampuan konstruksi visuospasial, praksis, atensi
kalkulasi, reasoning, dan abstaksi. Dari data yang sudah diisi responden
yang mengalami gangguan fungsi kognitif yaitu responden banyak
mengalami gangguan memori dan bahasa. Pada responden yang memiliki
fungsi kognitif normal tidak jarang yang mengalami gangguan pada
memori dan bahasa.
Penyakit degenerative pada lansia salah satunya adalah penurunan
fungsi kognitif. Fungsi kognitif merupakan proses mental dalam
memperoleh pengetahuan atau kemampuan serta kecerdasan, yang
58
2. ANALISA BIVARIAT
a. Hubungan Aktivitas Fisik Dengan Gangguan Fungsi Kognitif Pada
Lansia Di Panti Sosial Harapan Kita Palembang
Berdasarkan table 5.10 dapat diketahui bahwa dari 55 responden,
memiliki aktivitas fisik yang mandiri juga mengalami gangguan fungsi
kognitif sebanyak 11 responden (35.5%), responden yang memiliki
aktivitas fisik mandiri yang tidak mengalami gangguan fungsi kognitif
sebanyak 20 responden (65.5%). Sedangkan responden yang memiliki
aktivitas fisik ketergantungan yang mengalami gangguan fungsi kognitif
sebanyak 19 responden (79.2%), responden yang memiliki aktivitas fisik
59