PROPOSAL KUANTITATIF
Disusun Oleh :
BAB I
PENDAHULUAN
Pada bab ini akan dibahas tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah,
proporsi penduduk lanjut usia (Andini, 2013). Data dari World Population
Prospects (2015) menjelaskan ada 901 juta orang berusia 60 tahun atau lebih,
yang terdiri atas 12% dari jumlah populasi dunia. Pada tahun 2015 dan 2030,
jumlah orang berusia 60 tahun atau lebih diproyeksikan akan tumbuh sekitar
56% dari 901 juta menjadi 1,4 milyar dan pada tahun 2050 populasi lansia
diproyeksikan lebih 2 kali lipat di tahun 2015, yaitu mencapai 2,1 milyar
penduduk, diperkirakan tahun 2017 terdapat 23,66 juta jiwa penduduk lansia
juta), tahun 2025 (33,69 juta), tahun 2030 (40,95 juta) dan tahun 2035 (48,19
lansia meningkat menjadi 4,31 juta jiwa atau sebesar 12, 59% (Badan Pusat
adalah seseorang yang telah berusia lebih dari 60 tahun. Lanjut usia adalah
3
periode dimana manusia telah mencapai kemasakan dalam ukuran dan fungsi
Lanjut usia juga identik dengan menurunnya daya tahan tubuh dan
penurunan kognitif juga merupakan beberapa aspek yang dapat terjadi kepada
bahwa penurunan fungsi kognitif lebih banyak dijumpai pada lansia yakni
sebesar 81.8%.
memori pada dewasa tua atau lansia. Beberapa strategi yang sering digunakan
teknik yang paling efektif dipelajari untuk membantu kinerja ingatan yang
Carlson & Langbaum, 2007; Suharman, 2005; Gordon & Berger, 2003).
(latihan memori).
penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan dan dicatat pada grafik
kesehatan dan gizi lansia serta menggunakan bahan makanan yang berasal dari
senam lansia gerak jalan santai dan lain sebagainya untuk meningkatkan
tingkat kognitif.
B. Identifikasi Masalah
bertambah jumlahnya
3. Penurunan fungsi kognitif lebih banyak dijumpai pada lansia yakni sebesar
81.8% (Wreksoatmodjo, 2011)
pada dewasa tua atau lansia. Intervensi memory training ini digunakan
mnemonic
C. Batasan Masalah
variabelnya. Oleh karena itu batasan masalah pada penelitian ini hanya yang
6
D. Perumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu tujuan umum dan tujuan
khusus.
1. Tujuan Umum
Ngemplak, Boyolali.
2. Tujuan Khusus
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
pasien lansia.
8
BAB II
TINJAUAN TEORI
Pada kajian teori ini akan dibahas tentang lansia (lanjut usia), kemampuan
bawah ini.
A. Kajian Teori
1. Lanjut Usia
a. Definisi
seseorang yang berusia 60 tahun atau lebih, secara fisik ada yang
b. Proses Menua
(Thong, 2011).
degeneratif.
c. Klasifikasi Lansia
sebagai berikut:
1. Penurunan fungsi
(Maramis, 2009).
sebagai tabu atau tidak wajar. Orang yang pada masa muda
muda sudah melemah, pada usia lanjut akan habis sama sekali
(Maramis, 2009).
d) Kejadian jatuh
cidera fisik tidak terjadi, syok setelah jatuh dan rasa takut akan
2. Penyakit
2. Kemampuan Kognitif
a. Definisi
pengalaman belajar.
Kognitif
3) Interaksi sosial
4) Ekuilibrasi
antara lain :
1) Orientasi
waktu.
2) Bahasa
3) Atensi
lingkungannya.
3. Memory Training
a. Definisi
1994).
15
memori pada lansia (Acevedo & Lowenstein, 2007; Rebok, Carlson &
b. Tujuan
(Rijayanti, 2010).
c. Metode
d. Strategi
(Wijaya, 2012).
16
1) Teknik loci
2) Chunking (pengelompokkan)
3) Akronim
Akronim adalah satu kata yang terbuat dari huruf pertama dari
4) Akrostik
atau kata yang akan dihafalkan. Teknik ini juga dapat digunakan
6) Imagery visual
9) Teknik Cerita
geografis.
sampel 22 lansia, diperoleh hasil bahwa ada peningkatan short term memory
informasi yang baru saja diterima. Dalam penelitian ini terdiri dari 8 jenis
Strategy Dalam Meningkatkan Memori Pada Lansia” oleh Niswah, Sudiana &
bahwa penggunaan EEA lebih efektif daripada penggunaan IIA, dengan kata
lain strategi mnemonic dapat digunakan sebagai salah satu strategi yang efektif
C. Kerangka Teori
Kerangka Teori berdasarkan teori yang sudah ada pada penelitian ini
adalah:
Penurunan daya
tahan fisik
Munculnya berbagai
macam penyakit
Meningkatnya
frekuensi jatuh
Penurunan kognitif
Memory Training
dengan metode
mnemonic
Ket :
D. Kerangka Berpikir
pada aspek klasifikasi usia, jenis kelamin dan tingkat pendidikan terakhir
dari hasil perbedaan uji tersebut. Maka akan didapat tujuan dari penelitian
21
Pengukuran Pengukuran
Lansia kognitif dengan Intervensi kognitif dengan
MMSE MMSE
(pre test) (post test)
Perbedaan
(Uji Beda)
E. Hipotesis Penelitian
BAB III
METODE PENELITIAN
Pada bab ini akan dijelaskan tentang desain penelitian, populasi dan sampel,
A. Desain Penelitian
design; (3) factorial experimental; dan (4) Quasi experimental, meliputi time
series design dan nonequivalent control group design. Desain pada penelitian
1. Populasi
2. Sampel
C. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,
objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh
terdapat dua variabel yaitu variabel terikat dan variabel bebas. Variabel
terikatnya yaitu tingkat kognitif pada lansia. Variabel bebasnya yaitu memory
ini yaitu dengan cara tes menggunakan pemeriksaan Mini Mental State
prosedur tes. Sampel mengerjakan tes sesuai dengan instruksi yang diberikan.
E. Definisi Operasional
konstrak atau sifat yang akan dipelajari sehingga menjadi variabel yang dapat
F. Instrumen Penelitian
a. Gambaran
juga dapat menjadi data dasar untuk melihat efektifitas dari pengobatan
b. Pelaksanaan
MMSE dapat dilaksanakan selama kurang lebih 5-10 menit. Tes ini
untuk penggunaannya.
27
c. Interpretasi MMSE
pemeriksaan:
MMSE didapatkan hasil alpha crombach 0,82 (pada pasien usia lanjut
yang dirawat di pelayanan kesehatan) dan 0,84 (pada lansia yang tinggal di
kecerdasan, memori dan aspek lain dari fungsi kognitif pada berbagai
dengan sensitivitas 100% dan spesifitas 90% (Hevea, 2013). MMSE telah
G. Analisis Data
terkumpul. Analisis data terdiri dari dua jenis, yaitu univariat dan bivariat.
Analisa univariat adalah analisa yang dilakukan terhadap tiap variabel dari
pengaturan data secara teratur di dalam suatu tabel. Data yang disajikan dalam
bentuk tabel distribusi frekuensi sebelum dan sesudah diberikan tes MMSE
Tika (2005) sebelum melakukan analsis data, perlu dilakukan pengolahan data
29
terlebih dahulu. Tahap pengolahan data dalam penelitian ini meliputi editing,
A. Editing
Proses meneliti hasil survai untuk meneliti apakah ada response yang
tidak lengkap, tidak komplet atau membingungkan, dan apabila ada kasus
B. Coding
analisis data.
C. Tabulating
ini data disusun dalam bentuk tabel agar lebih mempermudah dalam
dalam penelitian ini adalah tabel frekuensi yang dinyatakan dalam persen.
D. Processing
Proses mengolah data yang sudah melalui tahap tabulasi untuk diolah
menggunakan SPSS.
dan valid digunakan untuk sampel berjumlah kecil kurang dari 50 sampel.
30
Tetapi, bila data tidak normal maka digunakan uji Wilcoxon (Dahlan, 2009).
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah. (2017). Jawa Tengah Dalam Angka.
https://jateng.bps.go.id/new/backend2/pdf_publikasi/ProvinsiJawaTengah-
Dalam-Angka2017.pdf Diakses tanggal 5 Desember 2018.
DePorter, Bobbi dan Hernacki. Mike. (2002). Membiasakan Belajar Nyaman dan
Menyenangkan. Kaifa. Bandung.
Markowitz, K. & Jensen, E.. (2002). Otak Sejuta Gigabyte. Bandung: Kaifa.
Moh. Pabundu Tika. (2005). Metode Penelitian Geografi. Bumi Aksara: Jakarta.
33
Papalia, D., Olds, S., Feldmen, R. (2008). Human Growth and Development. New
York: McGraw Hill.
Prayitno. (2002). Penduduk Lanjut Usia Tinjauan Teori, Masalah dan Implikasi
Kebijakan. Jurnal Masyarakat Kebudayaan dan Politik.
Rahayu RA. (2009). Penyakit Parkinson. In: Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I,
Marcellus SK, Setiati S, editors. Ilmu Penyakit Dalam (5th ed). Jakarta:
InternaPublishing; p. 851-2.
Ratmini & Arifin. (2011). Hubungan Kesehatan Mulut dengan Kualitas Hidup
Lansia. Jurnal Ilmu Gizi., 2(2): 139-147.
Rijayanti. (2010). Pengaruh Memory Training Terhadap Peningkatan Short Term
Memory Lansia. Universitas Muhammadiyah Malang: Malang.
Stanley, M., & Beare, P. G. (2006). Buku Ajar Keperawatan Gerontik. Jakarta:
EGC.
Tortora, & Derrickson. (2014). Principles of anatomy and physiology (Vol. 14).
NewYork: Wiley. p. 567-595.
MODUL
Disusun Oleh:
Pendahuluan
penelitian yang berkaitan dengan proses pengambilan data karya tulis ilmiah.
Modul ini juga bertujuan sebagai pedoman dalam proses pelaksanaan latihan
Sehingga program latihan memori dapat tersusun dengan baik dan sesuai yang
sudah direncanakan.
Modul ini berisi tentang aktivitas latihan memori yang akan dilaksanakan,
teknik atau strategi pelaksanaan latihan memori, tujuan aktivitas, alat dan bahan,
frekuensi dan durasi aktivitas, setting tempat dan instrumen yang digunakan untuk
Bentuk Aktivitas
Bentuk kegiatan pada modul ini yaitu kegiatan permainan yang akan
peneliti terapkan untuk lansia. Kegiatan dalam bentuk permainan dipilih agar
lansia tidak merasa bosan dan diharapkan lansia menerima aktivitas latihan
memori tanpa terpaksa. Ada beberapa aktivitas dalam modul ini yang dibentuk ke
dalam 2 kelompok besar, tetapi tidak semua aktivitas dibagi ke dalam kelompok.
Tujuan Aktivitas
tingkat kognitifnya.
Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu adalah kartu
bergambar, stik eskrim, gelas plastik, isolasi bolak-balik, gunting, pin paku
Frekuensi terapi dalam aktivitas latihan memori ini yaitu 12 kali sesi
perlakuan dengan rata – rata lama terapi antara 45 menit/sesi. Parameter hasil
Setting Tempat
Setting tempat pada aktivitas latihan memori ini adalah rumah salah satu
whiteboard. Lansia duduk di tempat kursi yang sudah disediakan diatas tikar yang
sudah disediakan.
Instrumen
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Mini Mental State
Safety Precaution
Dalam modul aktivitas ini salah satu media yang paling sering digunakan
peneliti membuat kartu tersebut tidak memiliki sudut kartu yang lancip dan dibuat
tumpul agar tidak melukai lansia. Selanjutnya media yang sering digunakan yaitu
whiteboard dan pin paku styrofoam. Setelah aktivitas selesai, semua alat dan
1. Hari pertama
c. Tahapan aktivitas :
dokter, guru
telah disediakan
ditempelkan
2. Hari kedua
c. Tahapan aktivitas :
dapur
benda tersebut
benda “M2G3KP”
menit)
3. Hari ketiga
c. Tahapan aktivitas :
benda tersebut
warna
kelompok warna
menit)
44
4. Hari keempat
c. Tahapan aktivitas :
tangan
menit)
45
5. Hari kelima
c. Tahapan aktivitas :
whiteboard
menit)
46
6. Hari keenam
c. Tahapan aktivitas :
planet tersebut
menit)
7. Hari ketujuh
c. Tahapan aktivitas :
“081327479091”
tersebut
48
memori 25 menit)
8. Hari delapan
c. Tahapan aktivitas :
pelangi tersebut
pelangi “MeJiKuHiBiNiU”
menit)
50
9. Hari kesembilan
c. Tahapan aktivitas :
menit)
51
c. Tahapan aktivitas :
hafalannya
52
menit)
c. Tahapan aktivitas :
c. Tahapan aktivitas :