Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN (P.K.L)

DI PT. ASTRA OTOPART DIVISI ADIWIRA PLASTIK


BIDANG K3 KESEHATAN KERJA, ERGONOMI, K3
LINGKUNGAN KERJA DAN BAHAN BERBAHAYA
BERACUN (B3)

PELATIHAN CALON AHLI K3 UMUM


ANGKATAN KE –

KELOMPOK 4

1. ALMEN FERCUDANI
2. ATIKA GITA SUKMA
3. I GEDE ADITYA JULIARNITA
4. IRWAN MUHAMAD IKBAL
5. OKU ZULFADLI RASUANDI
6. PUTRI RAHAYU HARTINA
7. REIZHA WIBISONO
8. RIFANA SOBARI
9. SAKIAH ROHMANI

PENYELENGGARA
PT. X
JAKARTA, 12 DESEMBER 2018
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1


1.1 Latar Belakang .......................................................................................................... 1
1.2 Maksud dan Tujuan ................................................................................................... 2
1.3 Ruang Lingkup .......................................................................................................... 2
1.4 Dasar hukum K3 Bidang Kesehatan Kerja................................................................ 2
BAB II KONDISI PERUSAHAAN .................................................................................... 4
2.1 Gambaran Umum Tempat Kerja ............................................................................... 4
2.2 Temuan-temuan Positif dan Negatif yang Ditemukan .............................................. 7
BAB III NALISA TEMUAN ............................................................................................ 15
3.1 TEMUAN POSITIF ................................................................................................ 15
3.2 TEMUAN NEGATIF.............................................................................................. 21
BAB IV PENUTUP .......................................................................................................... 23
4.1 Simpulan ................................................................................................................. 23
4.2 Saran........................................................................................................................ 24
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Laporan Kunjungan Praktek Kerja Lapangan ini merupakan salah satu
persyaratan untuk mendapatkan sertifikat AK3 Umum yang diadakan oleh PT.
X bekerja sama dengan Kementrian Tenaga Kerja. Dilatar belakangi oleh hal
tersebut, maka pada tanggal 12 Desember 2018, kami melakukan Kunjungan
Praktek Kerja Lapangan di PT. Astra Otoparts, Tbk, Divisi ADIWIRA
PLASTIK.
Praktek Kerja Lapangan dilakukan dengan mengambil topik terkait K3
Kesehatan Kerja, lingkungan kerja, bahan berbahaya dan beracun. PKL ini
untuk melihat temuan-temuan baik positif dan negatif dilapangan. Dalam
bidang K3 Kesehatan kerja diantaranya meliputi Poliklinik, Dokter pemeriksa
kesehatan tenaga kerja, paramedis, petugas P3K, kotak P3K dan Isinya,
Kantin dan Gizi kerja, dan ergonomic. Dalam bidang K3 lingkungan kerja dan
bahan berbahaya dan beracun meliputi housekeeping, toilet, penanganan
bahan kimia, NAB kimia, NAB Fisika, APD, K3 confined space, K3 deteksi
gas, personil K3, petugas ruang terbatas, petugas detektor gas. Sumber-sumber
bahaya tersebut dapat dikendalikan agar tidak menimbulkan kecelakaan kerja
maupun penyakit akibat kerja.
Hasil dari dilakukannya PKL ini bertujuan sebagai pembelajaran bagi
kami khususnya kelompok 4 dan upaya perbaikan atau bahan masukan bagi
PT. Astra Otoparts, Tbk, Divisi ADIWIRA PLASTIK.

1
1.2 Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dan tujuan penulisan laporan ini adalah :
1. Untuk mendapatkan pengetahuan terkait pelaksanaan K3 kesehatan kerja,
lingkungan kerja, B3 dan Ergonomi.
2. Untuk melakukan pembuktian kesesuaian antara program K3 perusahaan
dengan realiasai dilapangan.
3. Untuk mendapatkan gambaran dan pemahaman mengenai aplikasi K3
dilapangan khususnya dibidang kesehatan kerja dan lingkungan kerja serta
bahan kimia berbahaya.
4. Sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi bagi peserta calon Ahli K3
Umum.
5. Calon peserta Ahli K3 Umum dapat mengidentifikasi, menganalisa &
memberikan saran atau rekomendasi.

1.3 Ruang Lingkup


Ruang lingkup Kerja Praktik Lapangan ini adalah :
1. Pelaksanaan K3 di bidang Kesehatan Kerja
2. Pelaksanaan K3 di bidang Lingkungan Kerja
3. Pelaksanaan K3 di bidang Bahan berbahaya dan beracun
4. Pelaksanaan K3 di bidang Ergonomi

1.4 Dasar hukum K3 Bidang Kesehatan Kerja


1. UUD 1945
1. UU No. 01 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
2. UU No. 13 tahun 2003 tentang Ketenaga kerjaan
3. Keputusan Presiden RI nomor 22 tahun 1993 tentang penyakit yang timbul
karena hubungan kerja.
4. Permenaker No 01/Men/1979 tentang kewajiban latihan Hygine
perusahaan kesehatan dan keselamatan kerja bagi para medis perusahaan.
5. Pemenaker trans No 2/Men/1980 tentang pemeriksaan kesehatan tenaga
kerja dalam penyelenggaraan keselamatan kerja

2
6. Pemenakertras 01/Men/1981 tentang kewajiban melapor penyakit akibat
kerja
7. Permenakertrans 03/Men/1982 tentang pelayanan kesehatan tenaga kerja
8. Permenakertrans 04/Men/1987 tentang panitia pembina P2K3 serta tata
cara penunjukan Ahli keselamatan Kerja
9. Pemenakertrans no 3/Men/1998 tentang tata cara pelaporan dan
pemeriksaan kecelakaan
10. Permenakertrans No 15/Men/2008 tentang pertolongan pertama pada
kecelakaan ditempat kerja
11. Permenakertrans no 08/Men/2010 tentang alat pelindung diri
12. Permenakertrans no 333 tahun 1989 tentang diagnosis dan laporan
penyakit akibat kerja
13. Permenaker No. 5 tahun 2018 tentang K3 lingkungan kerja
14. Kepmenaker No. 187/1999 tentang Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya
15. Permenakertrans No. 13/MEN/X/2011 tentang Nilai Ambang Batas
(NAB) Faktor Fisika dan Faktor Kimia di Tempat Kerja

3
BAB II

KONDISI PERUSAHAAN

2.1 Gambaran Umum Tempat Kerja

PT Astra Otoparts Tbk (Astra Otoparts) adalah perusahaan komponen


otomotif terkemuka Indonesia yang memproduksi dan mendistribusikan suku
cadang kendaraan bermotor baik kendaraan roda dua maupun roda empat. Sejarah
Astra Otoparts bermula dari didirikannya PT Alfa Delta Motor pada tahun 1976,
yang bergerak di perdagangan otomotif, perakitan mesin dankonstruksi. Setelah
mengalami berbagai perubahan dan pergantian nama perusahaan, akhirnya pada
tahun 1997 berganti nama menjadi PT Astra Otoparts dan pada tahun 1998
mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta (sekarang Bursa Efek Indonesia)
dengan kode transaksi: AUTO. Sejak saat itu PT Astra Otoparts menjadi
perusahaan publik dengan nama PT Astra Otoparts Tbk.

Saat ini perusahaan telah bertransformasi menjadi perusahaan industri


komponen otomotif terbesar di Indonesia yang didukung oleh enam unit bisnis
dan 35 anak perusahaan dengan lebih dari 38.000 orang karyawan. Beberapa anak
perusahaan merupakan perusahaan patungan dengan sejumlah produsen
komponen terkemuka dari Jepang, Cina, Eropa dan Amerika, seperti Advics,
Aisin Seiki, Aisin Takaoka, Akashi Kikai Seisakusho, Akebono Brake, Asano
Gear, Daido Steel, Denso, DIC Corporation, GS Yuasa, Juoku Technology,
Kayaba, Keihin Seimitsu Kogyo, Mahle, MetalArt, NHK Precision, Nippon
Gasket, Nittan Valve, Pirelli, SunFun Chain, Toyoda Gosei, Toyota Industries,
Toyota Tsusho, Visteon, dan Aktiebolaget SKF.

Suku cadang kendaraan bermotor produk Astra Otoparts diserap pasar


segmen pabrikan otomotif atau Original Equipment for Manufacturer (OEM) dan
segmen pasar suku cadang pengganti atau Replacement Market (REM).
Pelanggan Astra Otoparts di segmen OEM diantaranya adalah Toyota, Daihatsu,
Isuzu, UD Trucks, Mitsubishi, Suzuki, Honda, Yamaha, Kawasaki, dan Hino.
Sedangkan di segmen REM, produk Astra Otoparts sudah didistribusikan ke
4
seluruh pelosok Nusantara, melalui 71 jaringan distribusi (49 diler di area luar
Jawa-Bali dan 22 kantor penjualan di area Jawa-Bali) dan 12.000 toko suku
cadang. Produk Astra Otoparts tidak hanya menguasai pasar dalam negeri tetapi
juga telah merambah ke lebih dari 30 negara di Timur Tengah, Asia Oceania,
Afrika, Eropa, dan Amerika. Astra Otoparts juga memiliki kantor perwakilan di
Dubai.

Selama lima tahun terakhir Astra Otoparts telah membukukan kinerja


keuangan yang solid, diantaranya ditandai dengan penjualan yang terus
meningkat, walaupun kondisi ekonomi dan industri otomotif tidak selalu
menggembirakan. Keuntungan bersih Astra Otoparts selama tiga tahun terakhir
berada di atas 1 triliun rupiah mengindikasikan kinerja yang konsisten dan
berkelanjutan. Dengan profil keuangan yang sehat dan portofolio bisnis yang
beragam, Astra Otoparts akan terus bertumbuh menjadi pemasok komponen
otomotif kelas dunia.

5
2.1.2 Struktur Organisasi P2K3L Di PT. Astra Otopart Tbk. Div. Adiwira
Plastik

Gambar Struktur Organisasi P2K3L PT. Astra Otoparts Tbk

6
2.2 Temuan-temuan Positif dan Negatif yang Ditemukan

1. K3 Poliklinik
Penyelenggaraan pelayanan kesehatan kerja harus dilaksanakan oleh
unit pelayanan kesehatan kerja melalui:
a. Klinik/RS perusahaan atau;
b. Kerjasama dengan unit pelayanan kesehatan diluar perusahaan
Menurut Permenaker No. 03/Men/1982 pasal 3 yang berbunyi :
1. Setiap tenaga kerja berhak mendapatkan pelayanan kesehatan kerja.
2. Pengurus wajib memberikan pelayanan kesehatan kerja sesuai dengan
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Penyelenggaraan pelayanan Kesehatan menurut Permenaker No.
03/Men/1982 pasal 4, Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Kerja dapat:
a. Diselenggarakan sendiri oleh pengurus.
b. Diselenggarakan oleh pengurus dengan mengadakan ikatan dengan
dokter atau Pelayanan Kesehatan lain.
c. Pengurus dari beberapa perusahaan secara bersama-sama
menyelenggarakan suatu Pelayanan Kesehatan Kerja.
d. Direktur mengesahkan cara penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan
Kerja sesuai dengan keadaan.
e. Setiap penyelenggaraan pelayanan kesehatan kerja dipimpin dan
dijalankan oleh seorang dokter yang disetujui oleh direktur.
(Permenaker no. 03 tahun 1982 pasal 5)
f. Dokter kesehatan kerja dalam menjalankan pelayanan kesehatan kerja
dapat dibantu oleh dokter perusahaan, paramedis perusahaan
g. Ketentuan dan syarat-syarat penyelenggaraan pelayanan kesehatan
kerja serta pengawasannya harus mengikuti ketentuan undang-undang
no. 1 tahun 1970 dan peraturan pelaksanaannya dan atau standar yang
berlaku.
h. Penerbitan, pengesahan, penunjukkan sebagaimana dimaksud
dilakukan sesuai peraturan yang berlaku.

7
Pelayanan kesehatan kerja di tempat kerja merupakan upaya
peningkatan derajat kesehatan untuk tenagakerja yang dilaksanakan secara
komprehensif meliputi upaya peningkatan dan pemeliharaan (promotif),
pencegahan (preventif), upaya pengobatan (kuratif) dan upaya pemulihan
(rehabilitative).

Dasar hukum terkait pelayanan kesehatan yaitu Permenaker


No.03/Men/1982 pasal 1 huruf a yang berbunyi :
a. Pelayanan kesehatan adalah usaha kesehatan yang dilaksanakan
dengan tujuan:
1. Memberikan bantuan kepada tenaga kerja dalam penyesuaian diri
baik fisik maupun mental, terutama dalam penyesuaian pekerjaan
dengan tenaga kerja.
2. Melindungi tenaga kerja terhadap setiap gangguan kesehatan yang
timbul dari pekerjaan atau lingkungan kerja.
3. Meningkatkan kesehatan badan, kondisi mental (rohani) dan
kemampuan fisik tenaga kerja.

Tugas Pokok Pelayanan Kesehatan Kerja


(Permenaker no. 03 tahun 1982)
a. Pemeriksaan kesehatan sebelum bekerja, pemeriksaan berkala dan
pemeriksaan kesehatan khusus
b. Pembinaan dan pengawasan atau penyesuaian pekerjaan terhadap
pekerja
c. Pembinaan dan pengawasan terhadap lingkungan kerja
d. Pembinaan dan pengawasan terhadap sanitasi
e. Pembinaan dan pengawasan terhadap perlengkapan kesehatan kerja
f. Pencegahan dan pengobatan terhadap penyakit umum dan penyakit
akibat kerja
g. Pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K)
h. Pendidikan kesehatan untuk tenaga kerja dan latihan untuk petugas
P3K

8
i. Memberikan nasihat mengenai perencanaan dan pembuatan tempat
kerja, pemilihan alat pelindung diri yang diperlukan dan gizi serta
penyelenggaraan makanan ditempat kerja
j. Membantu usaha rehabilitasi akibat kecelakaan atau penyakit akibat
kerja
k. Pembinaan dan pengawasan terhadap tenaga kerja yang mempunyai
kelainan tertentu dalam kesehatannya

Dari hasil kunjungan dan pemantauan kami, PT. Astra Otopart Tbk.
Divisi ADIWIRA PLASTIK perusahaan tersebut menyediakan Poliklinik
khusus Karyawan sebagai sarana untuk memberikan pelayanan kesehatan
kepada seluruh tenaga kerja. Poliklinik ini terdapat satu orang dokter dan
satu orang paramedis dan telah menjalin kerjasama dengan rumah sakit
setempat untuk penangganan kecelakaan kerja. Perusahaan tidak
menyediakan ambulans untuk proses evakuasi kecelakaan kerja yang
terjadi di perusahaan hal ini tidak sesuai dengan Peraturan Menteri Tenaga
Kerja dan Transmigrasi No. PER.15/MEN/VIII/2008 Pasal 11 poin (b)
yang menyebutkan bahwa fasilitas P3K salah satunya meliputi mobil
ambulans atau kendaraan yang dapat digunakan untuk pengangkutan
korban.

2. Dokter Pemeriksa Tenaga Kerja


Dalam rangka melindungi tenaga kerja terhadap setiap gangguan
kesehatan yang timbul dari pekerjaan atau lingkungan kerja serta
kemampuan fisik dari tenaga kerja, maka perlu diadakan pemeriksaan
kesehatan tenaga kerja oleh dokter perusahaan. Dokter perusahaan
menurut Permenaker No. 01/Men/1976 pasal 2 ialah setiap dokter yang
ditunjuk atau bekerja diperusahaan yang bertugas dan atau bertanggung
jawab atas hygiene perusahaan keselamatan dan kesehatan kerja. Dasar
hukum terkait dokter pemeriksa kesehatan tenaga kerja diatur dalam
Permenaker No. Per. 03/MEN/1982 dan Permenaker No. Per.
01/Men/1976.

9
Dari informasi yang diberikan kepada kami tentang Poliklinik
Karyawan PT. Astra Otopart Tbk. Divisi ADIWIRA PLASTIK, terdapat
satu orang dokter kesehatan kerja berlisensi hiperkes yang bertugas untuk
memberikan pemeriksaan kesehatan kepada tenaga kerja. Dokter berada di
perusahaan dan melayani kesehatan setiap waktu kerja di poliklinik. Jika
ada tenaga kerja yang mengalami sakit atau mengalami kecelakaan dan
dapat ditangani oleh poliklinik dan pihak poliklinik langsung membawa ke
rumah sakit terdekat.

3. Paramedis
Sesuai dengan Permenaker No. 01/Men/1979 Pasal 2, yang dimaksud
tenaga paramedis ialah tenaga paramedis yang ditunjuk atau ditugaskan
untuk melaksanakan atau membantu penyelenggaraan tugas-tugas hygiene
perusahaan, kesehatan dan keselamatan kerja diperusahaan atas petunjuk
dan bimbingan dokter perusahaan.
Dari hasil informasi yang kami dapatkan PT. Astra Otopart Tbk. Divisi
ADIWIRA PLASTIK terdapat 1 orang paramedis bersertifikat hiperkes
setiap hari sesuai dengan jam kerja operasional.

4. Petugas P3K
Petugas P3K memiliki peranan penting di setiap perusahaan. Dalam
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.
15/MEN/VIII/2008, Petugas P3K memiliki definisi yaitu pekerja/buruh
yang ditunjuk oleh pengurus/pengusaha dan diserahi tugas tambahan untuk
melaksanakan P3K ditempat kerja. Menurut Permenaker No.
15/MEN/VIII/2008 Pasal 6, petugas P3K di tempat kerja mempunyai tugas
diantaranya melaksanakan tindakan Pertolongan Pertama pada Kecelakaan
di tempat kerja, merawat fasilitas P3K di tempat kerja, mencatat setiap
kegiatan P3K dalam buku kegiatan, melaporkan kegiatan P3K kepada
pengurus.

10
Berdasarkan hasil wawancara lapangan, PT. Astra Otopart Tbk. Divisi
ADIWIRA PLASTIK sudah mempunyai petugas P3K 1 orang
tersertifikasi FA middle.

5. Ergonomi
Di Indonesia belum memiliki peraturan khusus terkait ergonomi, tetapi
terdapat dalam Peraturan Menteri No 15 Tahun 2008 pasal 23 tentang
faktor ergonomi ditempat kerja.
Berdasarkan infromasi di PT. Astra Otopart Tbk. Divisi ADIWIRA
PLASTIK disetiap pekerjaan sudah terdapat SOP untuk faktor ergonomi
agar pekerja tidak mengalami gangguan kesehatan kerja akibat faktor
ergonomik.

6. NAB Pencahayaan
Sesuai dengan Permenker No. 13 Tahun 2011 Tentang Nilai Ambang
Batas Faktor Fisika dan Kimia maka terdapat beberapa aturan terkait NAB
fisika yaitu, kebisingan, getaran, temperatur dan pencahayaan. Hasil
informasi, bahwa pengukuran NAB pencahayaan telah dilakukan
pengukuran dan menghasilkan pencahayaan 250 lux di PT. Astra Otopart
Tbk. Divisi ADIWIRA PLASTIK.

7. NAB Kebisingan
Sesuai dengan Permenker No. 13 Tahun 2011 Tentang Nilai Ambang
Batas Faktor Fisika dan Kimia maka terdapat beberapa aturan terkait NAB
fisika yaitu, kebisingan, getaran, temperatur dan pencahayaan. Hasil
informasi, bahwa pengukuran NAB kebisingan telah dilakukan
pengukuran dan menghasilkan kebisingan 95 dB di bagian crusher PT.
Astra Otopart Tbk. Divisi ADIWIRA PLASTIK.

8. Penetapan Sistem Kerja


Sesuai dengan Undang undang no 13 tahun 2003 tetang
Ketenagakerjaan untuk sistem kerja terdapat pada pasal 79 ayat 1

11
pengusaha wajib memberi waktu istirahat dan cuti kepada tenaga kerja.
Hasil informasi, bahwa di PT. Astra Otopart Tbk. Divisi ADIWIRA
PLASTIK untuk waktu istirahat dilakukan pada pukul 11.30 – 12.30 WIB.

9. Rambu – Rambu APD


Sesuai dengan PERMENAKER 08/MEN/VII/2010 ttg Keselamatan
dan kesehatan kerja untuk rambu rambu tentang Alat pelindung diri pasal
5 bahwa pengurus wajib mengumumkan secara tertulis dan memasang
rambu rambu APD di tempat kerja. Hasil informasi, bahwa di PT. Astra
Otopart Tbk. Divisi ADIWIRA PLASTIK terdapat rambu rambu
pemakaian APD sesuai dengan lokasi kerja masing masing.

10. Ruang Makan di Tempat Kerja


Berdasarkan Surat Edaran Menaker No. SE. 01/MEN/1979 tentang
pengadaan kantin dan ruang makan dinyatakan bahwa perusahaan yang
memiliki tenaga kerja sebanyak 50 sampai dengan 200 orang harus
menyediakan ruang makan untuk tenaga kerja. Sedangkan perusahaan
yang memiliki tenaga kerja lebih dari 200 orang wajib menyediakan kantin
perusahaan. Berdasarkan survey lapangan di PT. Astra Otopart Tbk. Divisi
ADIWIRA PLASTIK yang memiliki 1.540 orang pekerja, terdapat ruang
makan yang berada pada area tempat kerja. Untuk makan pada tempat
kerja, diberlakukan catering.

11. Memiliki penampungan sementara untuk limbah kimia


Sesuai dengan PP 101/2014 Tentang pengelolaan B3, PT. Astra
Otopart Tbk. Divisi ADIWIRA PLASTIK sudah memiliki tempat
penampungan sementara untuk limbah kimia yang berada pada bagian
belakang area terkait dengan cuaca yang tidak mendukung pada saat
survey lapangan maka tidak dilakukan kunjungan ke tempat penampungan
sementara limbah kimia. Sedangkan untuk pemusnahaannya, perusahaan
ini menggunakan pihak ke 3.

12
12. AK3U
Berdasarkan Permenaker No. 2 Tahun 1992 tentang Tata cara
penunjukan kewajiban dan wewenang keselamatan dan kesehatan, PT.
Astra Otopart Tbk. Divisi ADIWIRA PLASTIK memiliki 4 AK3U dari
1540 orang pekerja dan 1 diantaranya telah tersertifikasi ahli K3
Kebakaran.

13. Pemakaian APD


Sesuai dengan Permen 08/2010 Tentang APD, PT. Astra Otopart Tbk.
Divisi ADIWIRA PLASTIK telah menjalankan pemakaian APD
tergantung pada tempat kerjanya. APD sendiri terdiri dari seperti sepatu
safety, sarung tangan, ear plug, dll.

14. Toilet
Sesuai Permen 05/2018 tentang lingkungan kerja, tempat kerja harus
memiliki kakus sesuai dengan jumlah karyawan yang ada. PT. Astra
Otopart Tbk. Divisi ADIWIRA PLASTIK memiliki 1.540 karyawan yang
berarti membutuhkan minimal 63 toilet. Sedangkan pada perusahaan ini
telah memiliki 42 toilet.

15. Basic Fire Fighter


Berdasarkan Permen 186/1999 tentang Penanggulangan Kebakaran
pasal 2 bahwa pengurus diwajibkan mencegah, mengurangi dan
memadamkan kebakaran serta mengadakan latihan penanggulangan
kebakaran di tempat kerja. PT. Astra Otopart Tbk. Divisi ADIWIRA
PLASTIK telah melakukan pelatihan BFF bagi semua karyawan yang ada
di tempat kerja.

2.3 Daftar Temuan


1. Datar Temuan Positif
a. K3 poliklinik
b. Dokter Pemeriksa Kesehatan

13
c. Paramedis
d. Petugas P3K
e. Poster 5s dipasang di area pabrik
f. Sudah adanya SOP ergonomic
g. Perusahaan sudah melakukan pengukuran pencahayaan di tempat kerja
h. perusahaan menetakan system kerja dengan waktu paruh istirahat
i. adanya rambu-rambu himbauan wajib APD disetiap pintu akses ke
ruangan kerja
j. Terdapat ruang makan di lingkungan kerja
k. Memiliki penampungan sementara untuk limbah Kimia
l. Memiliki AK3U
m. Pemakaian APD
n. Terdapat 42 toilet
o. Perusahaan sudah melakukan pengukuran faktor NAB kimia di dalam
perusahaan
2. Daftar Temuan Negatif
a. Ada kotak P3K yang kosong pada ruang genset
b. Letak ruang makan yang berada di samping tanki solar
c. Pencahayaan di ruang genset yang kurang
d. Pengukuran kebisingan pada ruang crusher di atas ambang batas
e. Tidak ada Ahli K3 Kimia

14
BAB III

ANALISA TEMUAN

3.1 TEMUAN POSITIF


NO FOTO TEMUAN POSITIF SARAN DAN DASAR HUKUM
REKOMENDASI
1 K3 poliklinik Memperluas poliklinik yang Permenaker No. 3 Tahun
ada di perusahaan tersebut 1982
Memiliki poliklinik
perushaan di dalam area
perusahaan

2 Dokter pemeriksa Menambahkan dokter Permenaker No. 1 Tahun


kesehatan pemeriksa yang bersertifikasi 1976
Hiperkes. Memiliki 1 orang dokter
bersertifikat hiperkes

15
NO FOTO TEMUAN POSITIF SARAN DAN DASAR HUKUM
REKOMENDASI
3 Paramedis Menambahkan petugas Permenaker No. 1 Tahun
paramedis pemeriksa yang 1979
bersertifikasi Hiperkes. Memiliki 1 orang
paramedic bersertifikat
hiperkes
4 Petugas P3K Petugas P3K harus memiliki Permenaker No. 15 Tahun
lisensi dan buku kegiatan 2008
P3K dari kepala instansi Memiliki 1 Petugas P3K
yang bertanggung jawab di
bidang ketenaga kerjaan
setempat
5 Poster 5S dipasang di Memperbaharui poster-poster Permenakertrans No. 5
area pabrik yang ada agar lebih mudah Tahun 2018 tentang
terlihat Keselamatan dan
Kesehatan di Lingkungan
Kerja

16
NO FOTO TEMUAN POSITIF SARAN DAN DASAR HUKUM
REKOMENDASI
6 Sudah adanya SOP Mensosialisasikan kepada Permen No. 05 Tahun
ergonomic para pekerja tentang SOP 2018 tentang Lingkungan
yang ada pada perusahaan Kerja
tersebut.
7 Perusahaan sudah Melakukan pengcekan secara Permen Perburuhan No. 7
melakukan pengukuran
berkala agar pencahayaan Tahun 1964 tentang
pencahayaan di tempat
kerja tetap terjaga Syarat Kesehatan,
Kebersihan, serta
Penerangan di Tempat
Kerja
8 Perusahaan menetapkan Perusahaan diharapkan Undang-undang No. 13
system kerja dengan mempertahankan beban kerja Tahun 2003 tentang
waktu paruh istirahat karwayan yang sudah sesuai Ketenaga Kerjaan
system kerja dengan waktu
paruh istirahat

17
NO FOTO TEMUAN POSITIF SARAN DAN DASAR HUKUM
REKOMENDASI
9 Adanya rambu-rambu Memperbaharui rambu- Undang-undang No. 1
himbauan wajib APD rambu yang ada agar lebih Tahun 1970 tentang
disetiap pintu akses ke terlihat dan jelas Keselamatan dan
ruangan kerja. Kesehatan Kerja
10 Terdapat ruang makan Menjaga kebersihan ruangan SE 01/MEN/1979 tentang
di lingkungan kerja makan dan lingkungan Pengadaan Kantin dan
sekitar Ruang Tempat Makan
11 Memiliki penampungan Menjaga kebersihan PP 101 tahun 2014
sementara untuk limbah penampungan limbah Kimia tentang Pengelolaan B3
Kimia sesuai perundangan yang
berlaku

18
NO FOTO TEMUAN POSITIF SARAN DAN DASAR HUKUM
REKOMENDASI
12 Memiliki AK3U Diharapkan meningkat Permenaker No. 2 Tahun
kinerja para pekerja 1992 tentang tata cara
penunjukan kewajiban
dan wewenang
keselamatan dan
kesehatan kerja
13 Pemakaian APD Memperketat para pekerja Permen No. 08 Tahun
untuk menggunakan APD 2010 tentang APD
yang sudah ditetap

14 Terdapat 42 toilet Menjaga kebersihan toilet Permen No. 5 Tahun


dan melakukan pengawasan 20018 tentang
dalam melakukan Lingkungan Kerja
pembersihan toilet yang ada

19
NO FOTO TEMUAN POSITIF SARAN DAN DASAR HUKUM
REKOMENDASI
di perusahaan tersebut
15 Perusahaan sudah Pengukuran dilakukan secara Permen 187 tahun 1999
melakukan pengukuran teratur dan berkala tentang pengendalian
faktor NAB kimia di bahan kimia berbahaya.
dalam perusahaan
16 Terdapat lebel dan Melakukan inspeksi terhadap Permen 187 tahun 1999
MSDS pada setiap MSDS dan label bahan kimia tentang pengendalian
bahan kimia sesuai dengan bahan yang bahan kimia berbahaya.
digunakan

20
3.2 TEMUAN NEGATIF
NO FOTO TEMUAN NEGATIF SARAN DAN REKOMENDASI DASAR HUKUM
1 Ada kotak P3K yang kosong Melakukan pengecekan secara Permen No. 15 Tahun 2008
pada ruang genset berkala untuk kotak P3K tentang P3K di Tempat Kerja
2 Letak ruang makan yang Perusahaan rekayasa engineering Permen No. 5 tahun 2018
berada di samping tanki solar yang menambahkan tembok atau tentang Lingkungan Kerja
membangun tembok yang lebih
kuat atau aman, agar jika terjadi
keledakan pada tangki minyak
kantin tersebut lebih aman.
3 Pencahayaan di ruang genset Memasang lampu dengan Permen Perburuhan No. 7
yang kurang intensitas pencahayaan yang tahun 1964 tentang Syarat
cukup untuk ruangan genset kesehatan, kebersihan serta
tersebut. penerangan dalam tempat
kerja
4 Pengukuran kebisingan pada Melakukan engineering control Permen No. 13 tahun 2011
ruang crusher di atas ambang pada alat yang berada di dalam tentang Faktor Fisika dan
batas ruangan crusher tersebut, jika Kimia di Tempat Kerja

21
masih kurang untuk mengurai
kebisingan yang ada, perusahaan
harus menyediakan alat pelindung
diri (APD) berupa
earplug/earmuff pada pekerja.
5 Tidak ada ahli K3 Kimia Merekrut tenaga ahli K3 kimia Permen No. 187 tahun 1999
untuk menangani bahan kimia tentang pengelolaan bahan
atau limbah kimia yang ada di kimia berbahaya
perusahaan tersebut.

22
BAB IV

PENUTUP

4.1 Simpulan
1. PT. Astra Otopart Tbk Divisi ADIWIRA PLASTIK, telah memfasilitasi
pelayanan kesehatan kerja untuk para pekerja sesuai Permenakertrans no
03 tahun 1982 tentang pelayanan kesehatan kerja yaitu memberikan
fasilitas kesehatan berupa poliklinik pekerja.
2. Telah terpasang kotak P3K di setiap lingkungan kerja sesuai dengan
Permenaker 15 tahun 2008. Perusahaan telah menyediakan petugas P3K
berlisensi.
3. PT. Astra Otopart Tbk Divisi ADIWIRA PLASTIK telah memberikan
fasilitas Alat Pelindung Diri (APD) di area kerja sesuai dengan
Permenaker no 08 tahun 2010 tentang Alat pelindung diri.
4. PT. Astra Otopart Tbk Divisi ADIWIRA PLASTIK sudah memenuhi
standar terhadap NAB Fisika yaitu kebisingan hanya pada bagian crusher
hasil pengukuran kebisingan berada di atas ambang batas yaitu 95 dB.
5. NAB Kimia perusahaan telah memenuhi persyaratan tersebut. Terdapat
MSDS dan Label pada setiap bahan kimia yang sesuai dengan Permenaker
No 187 Tahun 1999 tentang pengendalian Bahan Kimia Berbahaya.
6. PT. Astra Otopart Tbk Divisi ADIWIRA PLASTIK melakukan pekerjaan
pembersihan dengan bantuan vendor. Memiliki fasilitas tempat sampah
terdiri dari sampah organic, non organic, limbah B3 dan Scrapt.
7. Pembuang sampah tidak sesuai dengan label tempat sampah.
8. Fasilitas toilet berjumlah 42 Toilet. Secara visual area pintu masuk, taman,
tempat parker, lobby dan area gedung pertemuan secara visual terlihat
rapih dan bersih, sesuai dengan Permen 5/MEN/2015 tentang lingkungan
kerja.

23
4.2 Saran
1. Diharapkan kepada pihak PT. Astra Otoparts – divisi ADIWIRA
PLASTIK agar lebih memperhatikan isi kotak P3K di tempat kerja sesuai
dengan persyaratan pada Permenaker 15 tahun 2008
2. PT. Astra Otoparts – divisi ADIWIRA PLASTIK disarankan untuk
memperhatikan penerangan pada ruangan genset dan kebisingan pada
bagian crusher agar tidak melebihi ambang batas yang telah ditentukan.
Untuk penerangan di ruangan genset sebaiknya di tambahkan lampu dan
untuk kebisingan di ruangan crusher sebaiknya di tambahkan peredam
suara pada ruangan kerja tersebut dan penggunaan APD yang sesuai.
3. Sesuai dengan Permen No. 187 tahun 1999 tentang pengelolaan bahan
kimia berbahaya, berbuhungan dengan PT. Astra Otoparts – divisi
ADIWIRA PLASTIK menggunakan bahan kimia pada proses produksinya
seharusnya menetapkan 1 Ahli K3 Kimia dalam upaya pencegahan
terjadinya kecelakaan kerja akibat bahan kimia yang digunakan.

24

Anda mungkin juga menyukai