Anda di halaman 1dari 5

TRIKOMONIASIS

No. Dokumen No. Revisi


Halaman
/UN.18/RS/DIR/PPK/KOMED/2019 00
1/5
RUMAH SAKIT

UNIVERSITAS MATARAM

Tanggal Terbit
Ditetapkan Oleh
Direktur

PANDUAN PRAKTIK
KLINIS

dr. Ahmad Taufik S., Sp.OT.


Februari 2019 NIP. 19810331 200604 1 002

Penyakit infeksi menular seksual yang disebabkan oleh parasit berflagel


DEFINISI
Trichomonas vaginalis.1,2

Klinis

1. Anamnesis

Perempuan:

10-50% asimtomatik2,3

Keputihan berbau busuk, warna kuning kehijauan, kadang-kadang
berbusa. Jumlah keputihan yang banyak mengiritasi kulit sekitar vulva
menimbulkan keluhan gatal dan perih pada vulva dan kulit sekitarnya3

Laki-laki:
KRITERIA 
15–50% asimtomatik, biasanya sebagai pasangan seksual perempuan
DIAGNOSIS
yang terinfeksi3

Duh tubuh uretra sedikit atau sedang, dan atau nyeri saat kencing, dapat
juga iritasi uretra dan sering miksi3

Pada keduanya didapatkan adanya riwayat kontak seksual sebelumnya


(coitus suspectus)

2. Pemeriksaan klinis

Perempuan:3,4

Pada daerah forniks posterior, tampak duh tubuh vagina seropurulen,
berbau busuk, jumlahnya sedikit sampai banyak, berwarna kuning
TRIKOMONIASIS

No. Dokumen No. Revisi


Halaman
/UN.18/RS/DIR/PPK/KOMED/2019 00
2/5
RUMAH SAKIT

UNIVERSITAS MATARAM

kehijauan, berbusa, dapat terjadi pada 10-30% wanita, dapat disertai gatal
pada vulva

Kadang terdapat rasa tidak enak di perut bagian bawah

Vulvitis dan vaginitis

Gambaran strawberry cervix dapat ditemukan pada 2% pasien

Laki-laki:3

Duh tubuh uretra sedikit atau sedang, dan/atau disuria, dapat juga iritasi
uretra dan sering miksi

Jarang: duh tubuh uretra purulen

1. Infeksi genital nonspesifik

DIAGNOSIS 2. Servisitis gonokokus


BANDING 3. Kandidosis vulvovaginalis

4. Vaginosis bacterial

 Perempuan: Bahan duh tubuh yang berasal dari forniks posterior dilakukan
pemeriksaan sediaan basah dengan larutan NaCl fisiologis, didapati parasit
PEMERIKSAAN
Trichomonas vaginalis dengan pergerakan flagelanya yang khas.2,3 (B,3)
PENUNJANG
 Laki-laki: Bahan sedimen urin sewaktu, dapat ditemukan parasit
Trichomonas vaginalis.6

Obat pilihan:

1. Metronidazol 2 gram per oral dosis tunggal2-7 (A,1) atau

2. Metronidazol 2x500 mg/hari per oral selama 7 hari5,7 (A,1)


TATA LAKSANA
Catatan: Pasien dianjurkan untuk tidak mengkonsumsi alkohol selama
pengobatan hingga 48 jam sesudahnya untuk menghindari disulfiram-like
reaction.2
EDUKASI 1. Abstinensia sampai dinyatakan sembuh
TRIKOMONIASIS

No. Dokumen No. Revisi


Halaman
/UN.18/RS/DIR/PPK/KOMED/2019 00
3/5
RUMAH SAKIT

UNIVERSITAS MATARAM

2. Kunjungan ulang pada hari ke-7

3. Konseling/edukasi:

 Mengenai trikomoniasis, cara penularan, pentingnya mematuhi


pengobatan, dan pentingnya penanganan pasangan seksual tetapnya

 Kemungkinan risiko tertular HIV, sifilis, dan IMS lain3,5


Quo ad vitam : bonam
PROGNOSIS Quo ad functionam : bonam
Quo ad sanactionam : bonam
KEPUSTAKAAN 1. Hobbs MM, Sena AC, Swygard H, Schwebke JR. Trichomonas vaginalis and
trichomoniasis. Dalam: Holmes KK, Sparling PF, Stamm WE, Piot P,
Wesserheit JN, Corey L, dkk., editor. Sexually Transmitted Diseases. Edisi
ke-4. New York. Mc.GrawHil; 2008.h.771-94.

2. Sherrad J, Donders G, White D. 2011 European (IUSTI/WHO) guideline on


the management of vaginal discharge. Int J STD AIDS. 2011;22(8):421-9.
Doi: 10.1258/ijsa.2011.011012

3. Sherrad J, Ison C, Moody J, Wainwright E, Wilson J, Sullivan A. United


Kingdom national guidelines on the management of trichomonas vaginalis.
BASSH; 2014.

4. Daili SF, Indriatmi W, Zubier F, Nilasari H, editor. Infeksi menular seksual


pedoman praktis diagnosis dan tatalaksana. Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia. Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan
Lingkungan; 2015.

5. Departemen Kesehatan RI Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan


Penyehatan Lingkungan. Pedoman nasional penanganan infeksi menular
seksual 2015. Jakarta: Departemen Kesehatan RI Direktorat Jenderal
Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan; 2015.

6. CDC. Guidelines for treatment of sexually transmitted diseases. MMWR.


TRIKOMONIASIS

No. Dokumen No. Revisi


Halaman
/UN.18/RS/DIR/PPK/KOMED/2019 00
4/5
RUMAH SAKIT

UNIVERSITAS MATARAM

2015; 64(3).

7. Van Schalkwyk J, Yudin MH. Vulvovaginitis: screening for and


management of trichomoniasis, vulvovaginal candidiasis, and bacterial
vaginosis. J Obstet Gynaecol Can. 2015;37(3):266-74.
PENELAAH KRITIS KSM Non Bedah
TRIKOMONIASIS

No. Dokumen No. Revisi


Halaman
/UN.18/RS/DIR/PPK/KOMED/2019 00
5/5
RUMAH SAKIT

UNIVERSITAS MATARAM

No Yang Membuat Tanda Tangan

1.

2.

Di Setujui Oleh

Ketua Komite Medik, Ketua KSM Non Bedah,

dr H. Doddy Ario Kumboyo Sp.OG (K) dr Indah Sapta Wardani Sp.PD

Anda mungkin juga menyukai