IDENTITAS PASIEN
Nama lengkap : An. MA
Agama : Islam
Ibu : Ny. S
Usia : 25 tahun
1. ANAMNESIS
Anamnesis diperoleh dari
: mencret
35 th
Keterangan :
: pria
: sakit
:wanita
BCG
DPT
Polio
Campak
Hepatitis B
+
+
+
+
-
+
+
-
+
+
-
+
-
Kesan: Imunisasi dasar wajib lengkap, imunisasi dasar tambahan tidak dilakukan. Imunisasi
dilakukan oleh seorang bidan yang bertempat di Bidan Desa Dempet.
Data antropometri
Seorang bayi laki-laki berusia 11 bulan dengan
Berat badan
: 9,5 kilogram
Tinggi badan : 74 cm
Lingkar kepala : 46 cm
Lingkar Lengan : 16 cm
Weight for lenght (WHO)
(9,5-12,8): (12,8-9)= -3,3 : 3,8 = -0,86 SD
3
: 3 bulan
Tengkurap
: 5 bulan
Merangkak
: 7 bulan
Berdiri
: belum
Kesan
B. PEMERIKSAAN FISIK
Tanggal: 2 Maret 2016,
Jam : 13.00 WIB
Keadaan umum
Kesadaran
Tanda vital
Frekuensi nadi
Frekuensi nafas
Suhu tubuh
Kepala
Bentuk dan ukuran
Rambut dan kulit kepala
menutup.
Mata : mata sedikit cekung +/+, konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, pupil isokor,
diameter 2mm/2mm, refleks cahaya langsung +/+, tidak langsung +/+, air mata (+)
Telinga : bentuk normal, kanan dan kiri simetris, membrane timpani utuh, refleks cahaya
(+), sekret -/Hidung : bentuk normal, deformitas (-), sekret -/-, mimisan -/-, pernafasan cuping hidung -/-,
septum deviasi -/Bibir
: mukosa bibir tidak kering, warna kemerahan, sianosis (-)
Mulut :
Lidah
: lidah kotor (-)
Tonsil
: T1-T1 tenang
Faring
: mukosa tenang, hiperemis (-)
Leher : KGB tidak teraba membesar, tidak ada kaku kuduk
Thorax
Inspeksi : bentuk normal, tampak simetris dalam keadaan statis maupun dinamis,
retraksi sela iga (-)
Palpasi : sela iga normal, tidak melebar maupun mengecil,tidak teraba massa
Perkusi
Paru-paru : sonor di seluruh lapang paru, batas paru hati normal
Jantung
: perkusi pekak
4
Auskultasi
Paru-paru : suara nafas bronkovesikular, wheezing -/-, ronkhi basah halus +/+
Jantung
Abdomen
Inspeksi
Palpasi
Hepar
: tidak teraba
Lien
: tidak teraba
Perkusi
: timpani
Auskultasi
Edema:
+5
+5
+5
+5
Sensori:
Cyanosis:
Pemeriksaan Neurologis
Refleks Fisiologis
: (+)
Refleks Patologis
Rangsang Meningeal
C. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hasil laboratorium tanggal 1 Maret 2016, Jam 23.36
Pemeriksaan Darah Lengkap
Parameter
Hasil
Satuan
Nilai Rujukan
5
Pemeriksaa
n
Hemoglobin
10,4
g/dl
10,8-12,8
Leukosit
8,39
ribu/l
6-17
Eosinofil
0,10
1-3
Basofil
0,10
0-1
Neutrofil
72,20
50-70
Limfosit
17,90
25-40
Monosit
9,70
2-8
Luc%
0,00
1-4
MCV
73
fL
73-101
MCH
27
Pg
23-31
MCHC
37
g/dL
26-34
Hematokrit
29,30
40-52
Trombosit
250
ribu/l
229-553
Eritrosit
4,0
juta/l
3,60-5,20
RDW
12,0
11,5-14,5
PDW
10,5
fL
10-18 (Sysmex)
25-65 (Advia)
MPV
10,9
fL
6,8-10
DIFF COUNT
Hasil Pemeriksaan
Nilai Rujukan
Lembek
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
6
Bakteri
Jamur
Sisa Makanan
Fat
Telur / Larva Cacing
Ankylos
Trichuris
Ascaris
++
Positif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
RESUME
Seorang anak laki-laki berusia 11 bulan datang dengan keluhan mencret sejak 4 hari
SMRS, mencret kurang lebih 10 kali dalam sehari, cair, terdapat ampas sedikit, warna
kuning, tidak ditemukan adanya darah maupun lendir dan tidak berbau busuk. Kira-kira 1
gelas aqua tiap kali BAB. Ibu Os mengaku tidak ada dubur yang lecet tapi terdapat iritasi
yang tampak kemerahan pada lipat paha Os. Selain itu, ibu Os juga mengatakan anaknya
batuk-batuk.
Batuk
mula-mula
kering
kemudian
setelah
beberapa
hari
menjadi
berdahak/lendir yang sulit keluar serta terdengar suara napas grok-grok. Frekuensi batuk
tidak terlalu sering. Sesak napas disangkal.
Os tiba-tiba panas tinggi, panas yang dialami Os naik turun sepanjang hari dan
munculnya panas tidak dipengaruhi oleh waktu, panas akan turun beberapa jam setelah
pemberian obat kemudian naik kembali.
Dua hari SMRS, Os kembali panas dan menjadi rewel. Menurut ibu Os, jika anaknya
sedang tersumbat Os menjadi batuk-batuk kemudian menagis dan akhirnya muntah.
Muntahan berupa air susu atau air yang bercampur lendir berwarna bening keputihan dan
kental. Adanya darah pada muntahan disangkal. Muntahan kurang lebih sebanyak setengah
sampai satu gelas aqua. Os BAK biasa kurang lebih 5-6 kali ganti pempers sehari. Keluhan
dan riwayat kejang disangkal. Selama sakit nafsu makan Os menjadi berkurang.
DIAGNOSIS DIFERENSIAL
1. Gastroenteritis Akut Dehidrasi Ringan-Sedang
DD :
DIAGNOSIS KERJA
1. Gastroenteritis Akut Dehidrasi Ringan-Sedang et causa bakteri
2. Bronkopneumonia
3. Gizi baik
PEMERIKSAAN ANJURAN
1. Gastroenteritis Akut Dehidrasi Ringan-Sedang
Pemeriksaan darah rutin
Pemeriksaan elektrolit dan analisa gas darah
Pemeriksaan kultur tes sensitivitas feses
2. Bronkopneumonia
Foto thorax AP
Pemeriksaan mikrobiologis (pemeriksaan gram dan kultur), dengan spesimen
berasal dari usap tenggorok ataupun darah
PENATALAKSANAAN
8
Non-Medika mentosa:
Tirah baring
Makan diet lunak
Observasi keadaan umum, tanda-tanda vital
Medikamentosa
1. Gastroenteritis Akut Dehidrasi Ringan-Sedang
Pemberian cairan dengan perhitungan:
o Anak usia 11 bulan dengan berat badan 9,5 kg dan suhu tubuh normal
kebutuhan cairan per hari
Maintenance 100 cc x 9,5 kg (I) = 950 cc/hari
Dehidrasi sedang 15% x 950 cc = 14,25 cc
o Total cairan 950 cc/hari + 14,25 cc/hari= 964,25 cc / 24 jam
o Menggunakan infuse makrodrip (964,25 cc x 20 tpm) : (24jam x 60menit)
= 13,39~ 14 tpm
o IVFD KAEN 3A 14 tpm
Liprolac 3 x 1 sachet
Pemberian oralit (po)
1 cth tiap 1-2 menit untuk anak dibawah umur 2 tahun
Zinc : 1 tablet (20 mg)/hari selama 10 hari
Paracetamol syrup
Dosis : 10 15 mg/kgBB/kali, sedian 120 mg/5 ml
Dosis bagi pasien : 9,5 kg x 10 = 95 mg/kali
2. Bronkopneumonia
Cefotaxim inj :
Dosis 50-100 mg/kgBB, sedian 1 g
Dosis bagi pasien = 50 x 9,5 kg = 475 mg
Kandistatin 2 x 0,3cc
Edukasi
1. Gastroenteritis Akut Dehidrasi Ringan-Sedang
Orang tua harus diajarkan cara memberi larutan oralit jika dirumah terjadi
diare lagi.
Menyediakan air minum dan makanan yang bersih.
Mencuci alat makan dan minum anak dengan bersih.
Mencuci tangan anak sebelum dan sesudah makan, jika anak sudah belajar
makan sendiri.
2. Bronkopneumonia
9
: dubia ad bonam
: dubia ad bonam
: dubia ad bonam
10