Anda di halaman 1dari 8

1) TB Paru

Anamnesis
“Selamat siang bu ada yang bisa saya bantu?”
*Keluhan utama pasien TB paru adalah batuk

“Kira-kira batuknya sudah berapa lama?”


*Umumnya pasien TB mengalami batuk 2 minggu atau lebih tanpa sebab yang
jelas”

“Apakah batuknya disertai dahak?


*Batuk pada pasien TB adalah batuk produktif

“Bisa tolong ibu deskripsikan dahaknya seperti apa bu, mungkin dari warnanya
dan konsistensinya? Apakah ada disertai darah juga?”
*Dahak pada pasien TB umumnya berwarna hijau dengan konsistensi kental,
terkadang disertai darah.

“Apakah ada keluhan lain bu?”


*Keluhan yang menyertai pada pasien TB umumnya ada demam, tidak nafsu
makan, penurunan berat badan, keringat malam, mudah lelah, nyeri dada atau
sesak.

“Demamnya sudah berapa lama bu? ada sempat diukur berapa suhunya?
*Tidak spesifik
“Nyeri dada sudah sejak kapan, bisa coba di deskripsikan nyeri dadanya seperti
apa? Lokasi nyeri dada dimana?
*Pasien TB terkadang ada nyeri dada tidak spesifik.
“Penurunan berat badan nya berapa banyak bu? sudah sejak kapan? Nafsu
makannya bagaimana”?

“Bagaimana dengan riwayat imunisasi/vaksinasi ibu?


*Pasien yang telah diimunisasi BCG memberi resiko terinfeksi TB lebih rendah

“Maaf bu, boleh saya tanyakan pekerjaan ibu apa?”


*Melalui pekerjaan pasien, kita dapat memperkirakan status sosio-ekonomi ps
terkait penyakit TB

“Bagaimana ventilasi di tempat tinggal ibu? Apakah cukup mendapat sinar


matahari”
*Kuman TB akan mati jika terpapar matahari yang cukup

“Apakah dikeluarga ada yang mengalami hal yang serupa?“


*Penyebaran TB melalui droplet

“Apakah dulu pernah mengalami hal yang serupa?


*TB dapat reaktivasi dari penyakit TB yang sebelumnya, yang tidak melanjutkan
pengobatan TB”

“Apakah ada hal lain terkait keluhan yang ingin diceritakan bu?”

PF:
Pemeriksaan fisik pada paru pasien TB dengan lesi yang minimal, PF nya normal.
Paru: Suara napas bronkial (+) atau ronki basah (+) terutama di apeks paru
menunjukkan lesi yang lebih luas

PP:
• Pemeriksaan BTA, kultur kuman dari dahak SPS
• Interpretasi hasil pemeriksaan dahak 3 kali
• 3 positif  BTA positif
• 2 positif BTA positif
• 1 positif 2 negative  ulang
• Setelah ulang hasil menunjukkan :
• 1 positif 2 negative  BTA positif
• 3 negative  BTA negatif
• Pemeriksaan BACTEC (metode radiometrik), PCR, ELISA
• Darah: limfositosis/monositosis, LED meningkat, Hb turun
• Foto polos thorax PA: Infiltrat pada lapang paru

2) Faringitis
Anamnesis
“Selamat siang pak, ada yang bisa saya bantu?”
*Keluhan utama pada pasien faringitis umumnya sakit tenggorokan

“Keluhan nya sudah sejak kapan pak?”


*Tidak spesifik

“Keluhan terutama dirasakan pada saat apa?”


*Umumnya semakin sakit saat menelan

“Apakah ada disertai batuk?”


*Pasien sakit tenggorokan dengan batuk umumnya terkena faringitis dari viral
terutama rhinovirus, bakteri Streptococcus Group A umumnya tidak menimbulkan
batuk

“Sebelum sakit tenggorokan, apakah ada keluhan yang mengganggu aktivitas


bapak?”
*Faringitis yang etiologinya dari virus umumnya sebelum muncul gejala sakit
tenggorokan, didahului dengan gejala rhinitis

“Untuk gejalanya bapak sudah coba obatin sendiri pak? Kalau sudah dengan obat
apa ?
“Apakah ada keluhan lain yang ingin bapak ceritakan?”
*Faringitis bakterial biasanya ada nyeri kepala hebat, demam sangat tinggi
sedangkan faringitis viral demam nya lebih rendah

PF
Faring : Hiperemis (+) Edema (+) Eksudat (+/-)
Tonsil : Hiperemis (+) Edema (+) Eksudat (+/-)
Kulit : Maculopapular rash (+) (faringitis viral (coxsachie virus))
Kel.limfa: Terkadang didapatkan anterior cervical lymph node membesar, kenyal
dan nyeri pada penekanan(faringitis akibat SGA)

PP
Tidak spesifik

3) Abses Paru
Anamnesis
“Selamat malam pak, ada yang bisa saya bantu”?
*Keluhan utama pada pasien dengan abses paru umumnya batuk dengan bau air
liur berbau busuk.

“Batuknya sudah sejak kapan pak?”


*Tidak spesifik

“Batuknya apakah ada disertai dahak atau darah pak?”


*Pasien dengan edema paru menunjukkan batuk disertai dahak terkadang dapat
disertai darah

“Bisa tolong dijelaskan dahaknya seperti apa pak? Mungkin dari warna dan
konsistensinya?”
*Konsistensi dan warna dahak tidak spesifik pada abses paru, namun baunya
busuk

“Apakah ada keluhan lain pak? Mungkin seperti demam atau perubahan berat
badan?”
*Keluhan tambahan pada pasien dengan abses paru biasanya mudah lelah,
bekeringat malam hari, demam, sesak dan peningkatan berat badan

“Sesaknya terutama dirasakan pada saat apa? (ditanyakan bila ada keluhan)
*Pada pasien dengan abses paru kronik, sesak terutama dirasakan pada saat
berbaring dan setelah beraktivitas sehingga mengganggu tidur

“Dulu pernah mengalami hal yang serupa?


*Tidak spesifik
“Di keluarga ada yang pernah mengalami hal yang serupa?
*Tumor pada bronkus dapat herediter sehingga menyebabkan obstruksi pada
bronkus  abses paru

PF
Kulit: Cyanosis (+) menandakan abses paru akut
Auskultasi Paru: Wheezing (+) abses paru kronik
Perkusi lapang paru: Redup

PP
Foto polos PA/lateral: air-fluid level space (+)
CT Scan dengan kontras lebih akurat untuk melihat dinding abses
4) Pertusis
Anamnesis
“Selamat pagi bu, ada yang bisa saya bantu?”
-- Keluhan utama pasien (anak) adalah batuk.

“Kira-kira batuknya sudah berapa lama bu?”


-- Umumnya lama dan memanjang. Biasanya lebih dari 3 minggu.

“Apakah ibu bisa menjelaskan bagaimana batuknya?”


-- Inspirasi panjang sebelum batuk, batuk rejan saat ekspirasi, batuk lama dan
memanjang.

“Bagaimana dengan imunisasi anak ibu?”


-- Riwayat imunisasi DPT (Difteri, Pertusis, Tetanus)

“Apakah di rumah atau sekitar anak ibu ada yang mengalami hal yang sama bu?”
-- Umumnya ada. Karena penularan terjadi melalui droplet.

“Apakah saat batuk-batuk ada muntah bu?”


--Jarang. Tetapi pada bayi batuk yang keras dan terus-menerus dapat menimbulkan
muntah.

“Apakah ada keluhan lain bu?”


-- Biasanya disertai demam dan coryza (runny nose).
Pemeriksaan Fisik:
- Injeksi konjungtiva dan petekie diwajah (batuk intensif)
- Jarang/- demam

Pemeriksaan Penunjang:
- Identifikasi kuman penyebab
- Biakan sekret nasofaring, atau
- Uji immunofluorescent, atau
- PCR, atau
- Enzyme immunoassai IgG dan IgM
Diagnosis pasti organisme pada apusan nasofaring (bahan media Bordet-Gengou)
dengan menggunakan media transpor (Regan-Lowe)
Pendukung hematologi : leukositosis dan limfositosis
Radiologi deteksi komplikasi ke paru-paru. - Infiltrat perihiler atau edema, atelektasis,
empiema.

5) Bronkitis Akut
Anamnesis
“Selamat pagi pak, ada yang bisa saya bantu?”
-- Pasien datang dengan keluhan batuk lama dan terus-menerus.

“Sudah berapa lama kira-kira batuknya Pak?”


-- Umunya lebih dari 10-20 hari.

“Apakah ada dahaknya Pak?”


-- Terdapat dahak. Lendir bening > virus. Lendir kuning hijau > Bakteri.

“Apakah bapak merokok?”


-- Resiko lebih tinggi pada perokok.

“Apakah ada keadaan yang memperberat atau meringankan batuknya Pak?”


-- Setelah batuk semakin sesak napas apabila sedang melakukan aktivitas fisik.

“Apakah ada keluhan lain Pak?”


-- Ada mengi, demam ringan (jarang), disertai flu (jarang), nyeri dada dan sesak.

Pemeriksaan Fisik: Tidak menjadi diagnostik


- Mengi
- Ronkhi
- Fase ekspirasi yang memanjang
- Tanda obstruktif lain mungkin ada

Pemeriksaan Penunjang:
1. Rontgen dada
- Menentukan apakah ada pneumonia atau kondisi lain yang bisa menjelaskan batuk
- Penting pada pasien perokok
2. Tes sputum
- Mencari etiologi untuk terapi spesifik
- Tes alergi
- Kultur dahak pada orang dewasa sehat dengan bronkitis akut umumnya tidak
membantu. Karena kebanyakan kasus bronkitis akut disebabkan oleh virus, biasanya
budaya negatif atau menunjukkan flora pernafasan normal.
3. Spirometri
Memeriksa tanda-tanda asma atau emfisema

6.) CHF

7.) HIV Komplikasi Paru

Anda mungkin juga menyukai